Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PPKN
 FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUKAN INTEGRASI NASIONAL
 TANTANGAN DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI

Kelompok 2 :
1. ASMAWI
2. ILA NURMAYANTI
3. IIZ KHADAFI
4. FITRI WULANDARI
5. ITA ADITIAH
6. FAJAR SHIFA
Kelas 10 IIS 3

SMAN 7 KAB.TANGERANG
TAHUN 2017-2018
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………….......................................i
Daftar Isi………………………………………............................................ii

BAB I : PENDAHULUAN……………………..........................................1
- Latar Belakang…………………………………………...............1
- Rumusan Masalah…………………………..................................1
- Tujuan Penulisan……………………………………....................1

BAB II : PEMBAHASAN………………………………………...............2
- Pengertian, Faktor, Teori……………………………....................2
- Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI……………………..6

BAB III : PENUTUP………………………………………………………9


Kesimpulan…………………………………………………………..9
Saran………………………………………………………………....10
- Daftar Pustaka………………………………………………….....11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar belakang
Dewasa ini, pengetahuan kita mengenai kebudayaan Indonesia sangatlah kurang, anak
muda zaman sekarang lebih megetahui tentang moderanisasi ketimbang tradisional. Pengaruh
kebudayaan luar menyebabkan kurangnya pengetahuan kita mengenai proses kebudayaan
yang ada di Indonesia. Kurangnya pengetahuan akan hak dan kewajiban kita sebagai warga
Negara menimbulkan hilangnya rasa persatuan kita baik terhadap sesama maupun Negara.
Masing-masing Individu lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa ada rasa peduli
terhadap sesamanya.
Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, haruslah memiliki rasa Integrasi
nasional.Yaitu suatu sikaf kepedulian terhadap sesama serta memiliki rasa persatuan yang
tinggi, baik terhadap Bangsa Negara, Agama serta Keluarga.
Dalam makalah ini, kami ingin menjelaskan tantang pengertian Integrasi Nasional,
serta faktor-faktor integrasi nasional dan upaya yang harus dilakukan dalam integrasi
nasional.

Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah ada, maka rumusan permasalahatan yang terkait
dengan Integrasi Nasional diantaranya :
1. Definisi Integrasi Nasional menurut bahasa?
2. Faktor apa saja yang dapat mengancam Integrasi?
3. Upaya apa yang harus dilakukan dalam membangun integrasi?

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui tentang proses yang terjadi di
Indonesia belakangan ini. Serta ingin memperluas ilmu pengetahuan sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Integrasi Nasional


Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”. Integrasi
berasal dari bahas inggris, Integrate artinya menyatupadukan, menggabungkan,
mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi artinya pembauran hingga
menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation
yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai
arti politis dan antropologis.
 Ø Secara Politis
Integrasi secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
 Ø Secara Antropologis
Integrasi secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur
kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan
masyarakat.

Pendapat para ahli tentang integrasi. Yaitu sbb:


· Howard Wriggins
Menurutnya, integritas bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu
masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-
masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
· Myron Weiner
Menurutnya, integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan
sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan suatu identitas nasional.
Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu masyarakat yang secara etnis majemuk dan
setiap kelompok masyarakat memiliki bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.
· Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Menurutnya, integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa yang
mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi, dan budaya.
Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizontal.
2
· J. Soedjati Djiwandono
Menurutnya, integrasi nasional sebagai cara bagaimana kelestarian persatuan
nasional dalam arti luas dapat didamaikan dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak
tersebut perlu dibatasi pada suatu taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan
dibahayakan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa
indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu
kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau konsensus
nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan-perbedaan yang
ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara
nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari
kebudayaan ataupun wilayahnya.Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa
karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau mengelola budaya
budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan sebuah
keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita ketahui dengan
wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau manusia manusia
yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional sebagai berikut:


1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan oleh
banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
5. Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
kesatuan bahasa Indonesia.

3
Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional sebagai berikut:
1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama
yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh
lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong
keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar
negeri.
4. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA
(Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan), gerakan separatisme dan kedaerahan,
demonstrasi dan unjuk rasa.
5. Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan
kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.

Teori-teori Integrasi
Integrasi terbagi dalam dua sisi, di sisi makro adalah fungsional struktural dan teori
konflik, sedangkan di sisi mikro adalah teori interaksionisme simbolik, teori etnometodologi,
teori pertukaran, dan teori rasional.
a. Makro
1. Teori Fungsional Struktural
Teori Fungsionalisme struktural adalah sebuah sudut pandang luas
dalam sosiologi danantropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai
sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan.

2. Teori Konflik
Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa perubahan sosial tidak terjadi melalui
proses penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat
adanya konflik yang menghasilkan kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi
semula.

4
b. Mikro
1. Interaksionisme Simbolik
Interaksionisme Simbolik Inti pandangan pendekatan ini adalah individu.Para ahli di
belakang perspektif ini mengatakan bahwa individu merupakan hal yang paling penting
dalam konsep sosiologi. Mereka melihat bahwa individu adalah obyek yang bisa secara
langsung ditelaah dan dianalisis melalui interaksinya dengan individu yang lain.
Seperti yang dikatakan Francis Abraham dalam Modern Sociological Theory (1982),
bahwa interaksionisme simbolik pada hakikatnya merupakan sebuah perspektif yang bersifat
sosial- psikologis yang terutama relevan untuk penyelidikan sosiologis
2. Etnometodologi
Yang dimaksud dengan teori etnometodolgi ialah suatu teori dalam ilmu sosiologi
yang berisikan sekumpulan pengetahuan, serangkaian prosedur dan sejumlah pertimbangan
atau metode tentang kehidupan alamiah masyarakat sehari-hari, yang ditandai dengan bahasa
yang digunakan, di mana masalah-masalah kemasyarakatan ini diartikan sebagai masalah
yang diselesaikan secara rutin, praktis dan kontinyu tanpa banyak menggunakan pikiran

3. Teori pertukaran
Teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan bahwa dalam
hubungan sosial terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan keuntungan yang saling
memengaruh.

4. Teori rasional
Dalam filsafat , rasionalitas pelaksanaan alasan. Ini adalah cara di mana orang
menarik kesimpulan ketika mempertimbangkan hal-hal yang sengaja. Hal ini juga mengacu
pada kesesuaian keyakinan seseorang dengan seseorang alasan untuk keyakinan, atau dengan
tindakan seseorang dengan seseorang alasan untuk tindakan.Namun, “rasionalitas” istilah
cenderung digunakan dalam diskusi khusus ekonomi, sosiologi, psikologi dan ilmu
politik.Sebuah keputusan yang rasional adalah salah satu yang tidak hanya beralasan, tetapi
juga optimal untuk mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan masalah.“Rasionalitas”
digunakan berbeda di berbagai disiplin ilmu.

5
Tantangan Dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Sejak awal abad ke-20, struktur masyarakat Indonesia yang masih ke sukuan mulai
tergugat karena munculnya ide nasionalisme dan integrasi dari sekelompok elit Nusantara
(Marzali, 2009). Wacana tentang perwujudan integrasi nasional di Indonesia telah banyak
dibahas dan dicanangkan oleh berbagai pihak termasuk pemerintah dan institusi-institusi
yang terkait. Perwujudan integrasi nasional ini menjadi penting karena pada dasarnya, dalam
pembangunan nasional dibutuhkan gerak yang searah dari berbagai pihak dalam sebuah
negara untuk mencapai tujuan-tujuan yang mengarah pada kesejahteraan dan ketentraman
masyarakat.
Masalah-masalah etnik yang masih banyak terjadi di Indonesia ini menjadi tantangan
dan ancaman tersendiri bagi terciptanya integrasi nasional bangsa ini. Berdasarkan gambaran
dari J.S Furnival (dalam Suparlan, 2005), masyarakat majemuk Indonesia cenderung tidak
menjadi satu dan tidak merasa satu, mereka memiliki tradisi kultural sendiri dan memiliki
interaksi yang sangat terbatas dengan kelompok suku lain. Lalu apakah ini hanya di diamkan
saja? Pada dasarnya, perbedaan budaya, cara pandang, dan adat istiadat harus disinergikan
satu sama lain, membangun rasa kebersamaan dalam suatu wilayah, dengan melepaskan
simbol-simbol primordial dari komunitas adat, agar tercapai sebuah integrasi nasional yang
telah dicita-citakan sejak Indonesia belum merdeka.
Makalah ini berupaya mengaitkan berbagai jenis masalah yang terdapat dalam pemicu
menjadi satu kesatuan, yaitu seputar ancaman mengenai terwujudnya integrasi nasional
Indonesia, masalah komunitas/masyarakat adat yang terjadi di Indonesia, bagaimana cara
menyikapi, mengatasi dan mencegahnya, termasuk juga langkah konstruktif pemerintah
dalam mengatasi berbagai permasahan ini dan mengembangkan kegiatan budaya (kearifan
lokal).

6
Contoh kasus yang mengancam keutuhan negara Indonesia
berikut adalah contoh kasus ancaman yang pernah mengancam keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
1. Contoh ancaman Fisik
Dari luar negeri

 Penembakan kapal patroli Indonesia oleh Malaysia


 Agresi militer Belanda di Indonesia
 Penjajahan bangsa eropa di Indonesia

Dari dalam negeri

 Teror bom di Solo


 Penyerangan antar suku dipapua
 Tawuran antar warga di Makassar
 Kerusuhan mass di jakarta
 Perusakan kantor walikota oleh warga yang marah
 Perusakan dan vandalisme terhadap fasilitas umum

2. Contoh ancaman Ideologi


Dari luar negeri

 Maraknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar negeri


 Adanya campur tangan politik dari badan-badan asing didalam negeri
 Maraknya media propaganda asing
 Adu domba yang dilakukan pihak asing
 Pemberlakuan aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan
negara lain

7
Dari dalam negeri

 Munculnya paham-paham radikal dan ekstremis dalam negeri


 Munculnya berbagai aliran sesat diIndonesia
 Sikap apatis terhadap pemerintah
 Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
 Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri
 Pemberontakan PKI
 Gerakan separatis GAM diaceh, RMS dimaluku dan OPM di papua

8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti
kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi nasional adalah usaha dan proses
mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga
terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita
ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan
ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa
karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
mengelola budaya-budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun
selain menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan
masalah yang baru.
Indonesia adalah negara yang penuh dengan keragaman, baik itu dari segi
etnis, budaya, adat istiadat, dengan segala pola kehidupan masyarakat yang ada
di dalamnya. Masyarakat adat di Indonesia juga memiliki berbagai kearifan
lokal yang sangat khas dan menunjukkan eksistensinya dalam lingkup suku
bangsa di Indonesia. Beriringan dengan hal itu, Indonesia juga memiliki
berbagai masalah terkait dengan isu etnis tersebut, contoh nyatanya adalah
konflik antar etnis yang sering terjadi di berbagai daerah dan berdampak bagi
stabilitas nasional Indonesia. Hal ini pula yang menjadikan Integrasi Nasional
begitu sulit diwujudkan di negara ini, ditandai dengan belum terciptanya rasa
kebersamaan dalam suatu wilayah, dengan melepaskan simbol-simbol
primordial dari komunitas adat.
Dibutuhkan langkah nyata dari berbagai pihak untuk mengatasi hal ini,
diantaranya dengan berupaya dengan serius untuk mengatasi konflik antar etnis
yang terjadi di daerah, membendung segala hal yang dapat menjadi pemicu
konflik, mengedepankan toleransi dan penanaman nilai-nilai Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, dan pemerintah juga harus mampu menciptakan
kebijakan yang adil dari segi politik, ekonomi, sosial dan budaya, karena pada
dasarnya isu etnis ini merupakan hal yang sangat sensitif terutama di negara
multikultural seperti Indonesia ini.
9
Saran

Integrasi nasional sangat diperlukan oleh negara indonesia karena dari integrasi
nasional dapat mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada di indonesia, sehingga tidak
adanya konflik perpecahan yang terjadi dikarenakan perbedaan semata. Walaupun Indonesia
ini berbeda-beda suku, ras, agama, dan budaya, tetapi tetap Indonesia adalah negara yang satu
yang mempunyai satu tujuan untuk memakmurkan negara indonesia.

10
Daftar Pustaka

Wibowo, I, 2000, Negara dan Mayarakat : Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina,
gramedia, Jakarta.
Winarno. 2007, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan Tinggi. Bumi
aksara, jakarta.
Buku Panduan Kewarganegaraan Tahun 2014. Universitas Sriwijaya. UPT Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian.
Bohlan, (2005). Integrasi nasional. (http://www.basic-integrasi-nasional.org)
Diakses pada tanggal 12 februari 2015.
Nikolas, (2007). Pentingnya integrasi nasional indonesia. (http://www.education-
penteingnya-integrasi-nasional.org/wiki)

11

Anda mungkin juga menyukai