Anda di halaman 1dari 11

Nama Kelompok 2:

1) Raysa Rejeki (7162141015)


2) Lona Florentina (7163141020)
3) Bonur Erianti Sinaga (7163141008)
4) Rismarwita Sianturi (7163141031)
Kelas : B Reguler
Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank

RESUME PASAR UANG dan PASAR VALAS


A. PENGERTIAN PASAR UANG
Pasar uang (money market) merupakan pasar yang menyediakan sarana
pengalokasian dan pinjaman dana jangka pendek. Jangka waktu surat berharga yang
diperjualbelikan biasanya kurang dari satu tahun. Karena itu pasar uang merupakan
pasar likuiditas primer.
Sedangkan menurut Pandji Anoraga dan Piji Pakarti ( 2001 : 20 ), pasar
uang adalah suatu tempat pertemuan abstrak dimana para pemilik dana jangka
pendek dapat menawarkan kepada calon pemakai yang membutuhkannya, baik
secara langsung maupun melalui perantara.
Karena itu pasar uang merupakan pasar likuiditas primer. Pelaku utama dalam pasar
uang:
1. Lembaga-lembaga keuangan, misalnya: bank, dana pensiun dan perusahaan
asuransi.
2. Perusahaan-perusahaan besar, misalnya: perusahaan yang sudah go public
menerbitkan commercial paper.
3. Lembaga-lembaga pemerintah, misalnya: Bank Indonesia menerbitkan
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
4. Individu-individu, misalnya: rumah tangga membeli Sertifikat Bank
Indonesia.

B. TUJUAN PASAR UANG


Dari Pihak yang membutuhkan dana :
1. Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.
2. Untuk memenuhi kebutuhan likuidasi.
3. Untuk memenuhi modal kerja.
4. Membantu pihak yang membutuhkan dana apabila kalah kliring.
Dari pihak yang menanamkan dana :

1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.


2. Membantu pihak – pihak yang mengalami kesulitan keuangan.
3. Spekulasi.

C. FUNGSI PASAR UANG


Pasar uang memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Mempermudah masyarakat memperoleh dana-dana jangka pendek untuk
membiayai modal kerja atau keperluan jangka pendek lainnya.
2. Memberikan kesempatan masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan
dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU).
3. Menunjang program pemerataan pendapatan bagi masyarakat.
4. Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka
pendek.
5. Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek.
6. Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untuk melakukan investasi.
7. Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit
jangka pendek kepada perusahaan di indonesia.

D. INSTRUMEN PASAR UANG


Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang ada
beberapa macam, yaitu:
1. Treasury Bills
Treasury Bills (T-Bills), merupakan instrumen hutang yang diterbitkan oleh
pemerintah atau Bank Sentral (di Amerika Serikat ) atas tunjuk dengan jumlah
tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang telah ditetapkan.
T-Bills tidak memberikan bunga secara langsung tetapi dijual atas dasar diskonto,
dengan jumlah diskonto ditetapkan melalui proses pelelangan.
T-Bills tidak dimanfaatkan sebagai sarana investasi bagi lembaga keuangan
maupun perusahaan non keuangan yang memiliki kelebihan dana. Dengan
penempatan kelebihan dana tersebut di samping memperoleh penghasilan (bunga)
juga sebagai cadangan likuiditas. Sebagai sarana investasi instrumen pasar uang ini
mempunyai berbagai kelebihan, yaitu:
a) Tidak beresiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah (Bank Sentral)

b) Mempunyai pasar sekunder sehingga mudah diperjualbelikan

c) Kemungkinan terjadi kerugian apabila investor menjual surat berharga ini


untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya adalah sangat kecil.

Perusahaan atau lembaga yang menjadi investor utama dalam T-Bills ini
antara lain Bank Sentral, bank-bank umum, mutual funds, BUMN, lembaga-
lembaga keuangan non bank, perusahaan-perusahaan, dan badan pemerintah negara
lain, dan individu.
2. Commercial Paper
Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai dengan
jaminan, yang diterbitkan oleh perusahaan / bank untuk mendapatkan dana jangka
pendek. CP dijual kepada investor dalam pasar uang. Dengan demikian CP pada
dasarnya merupakan promes di mana penerbit berjanji akan membayar sejumlah
tertentu uang pada saat CP jatuh tempo.Jangka waktu CP ini berkisar mulai dari
beberapa hari samapi 270 hari. Penjualan CP pada umumnya dengan sistem
diskonto, namun beberapa di antaranya menggunakan bunga.Penerbitan CP tidak
perlu menggunakan penjamin (underwriter) emisi, tetapi beberapa penerbit karena
alasan tertentu menggunakan arranger dalam penerbitannya. Arranger ini pada
umumnya merupakan bank-bank umum yang berfungsi sebagai perantara antara
pemodal dan penerbit, namun mereka tidak tidak bertanggung jawab atas terjual
atau tidak terjualnya CP yang diterbitkan.
3. Negotiable Certificate of Deposit
Negotiable Certificate of Deposit (CD) atau sertifikat deposito merupakan
instrumen yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu
jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat deposito diterbitkan
oleh bank-bank umum atas dasar diskonto dengan nilai nominal sekurang-
kurangnya Rp. 1 juta dan jangka waktu 30 hari samapi dengan 1 tahun. Pencairan
sertifikat deposito dapat dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, tetapi apabila
pemegang instrumen tersebut membutuhkan dana sebelum jatuh tempo maka
mereka dapat menjualnya kepada lembaga keuangan atau kepada investor lainnya.
Di samping itu, deposito berjangka selalu diterbitkan dengan atas nama sementara
CD atas unjuk.
4. Banker’s Acceptance
Banker’s Acceptance (BA) merupakan wesel bank yang ditarik oleh seorang
eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah barang atau untuk
membeli valuta asing yang diberi tanda “accepted” apabila bank menyetujui wesel
tersebut, dan dapat diperjualbelikan di pasar uang sebagai salah satu sumber
pendanaan jangka pendek. BA merupakan instrumen jangka pendek yang dapat
dipindahtangankan. BA pada dasarnya memberikan alternatif untuk mendapatkan
kredit pada saat barang-barang yang diekspor dikapalkan untuk segera dikirimkan
ke luar negeri. BA pada umumnya digunakan pada proses L/C dalam perdagangan
luar negeri. Jangka waktu jatuh tempo BA berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.
5. Bill of Exchange
Bill of exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang
ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang
pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau order atau
pembawa.
Surat wesel harus berisikan hal-hal sebagai berikut, dalam kaitannya dengan
penarikan wesel ini:
a) Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.

b) Nama orang yang yang harus membayar (tertarik atau pembayar).

c) Penetapan hari bayarnya.

d) Penetapan tempat di mana pembayaran harus dilakukan.

e) Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan pembayaran.

f) Tanggal dan tempat surat wesel ditarik.

g) Tanda tangan orang yang mengeluarkannya (penarik).


Jangka waktu jatuh tempo wesel ini umumnya berkisar 6 hari sampai 180 hari.
6. Repurchase Agreement (Repo)
Repo merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai dengan perjanjian
bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang telah dijual
tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan lebih dahulu. Surat
berharga yang sering digunakan untuk transaksi Repo adalah surat berharga yang
dapat diperjualbelikan secara diskonto. misalnya SBI, SPBU, CD dan T-Bills.
7. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI pada dasarnya merupakan surat berharga atas unjuk dalam satuan uang
Rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia sebagai
pengakuan hutang jangka pendek. SBI sebagai piranti operasi pasar terbuka
digunakan untuk mengendalikan moneter untuk mengendalikan moneter melalui
lelang harian.
Tujuan bank dan lembaga keuangan lainnya membeli SBI adalah sebagai
alternatif kelebihan dananya untuk memeperoleh pendapatan, dan apabila
memerlukan dana maka SBI dapat dijual kepada lembaga lain atau Bank Indonesia.
8. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat diperjual
belikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga diskonto yang
ditunjuk oleh BI. SBPU berfungsi sebagi piranti pasar uang dan juga merupakan
instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka ekspansi moneter oleh Bank
Indonesia denagn menetapkan tingkat diskonto SBPU. Ditinjau dari jenis transaksi
dan warkatnya, SBPU dapat dibagi sebagai berikut:
a) Surat Sanggup (aksep/promes), dapat berupa:

 Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka


penerimaan kredit dari bank untuk membiayai kegiatan tertentu.

 Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka pinjaman


antar bank.
b) Surat Wesel, dapat berupa:

 Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak lain
dalam rangka transaksi tertentu. Penarik dan atau tertarik adalah
nasabah bank.

 Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank
dalam rangka pemebrian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.

9. Call Money
Call Money merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong
pengembangan pasar uang. Pasar uang antarbank pada dasarnya adalah kegiatan
pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu
pendek.

E. PENGERTIAN PASAR VALUTA ASING


Foreign exchange market atau sering pula disebut dengan bursa valas adalah
suatu mekanisme dimana orang dapat mentransfer daya beli antar negara,
memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasional,
dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurs
suatu mata uang. Dari definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi pasar
valas adalah untuk:
1. Transfer daya beli
2. Penyediaan kredit
3. Mengurangi resiko valuta asing
Pasar valuta asing bisa terjadi di bank atau tempat pertukaran valuta asing
(money changer). Mata uang dunia yang biasa diperdagangkan di pasar valuta asing
antara lain Dollar Amerika (US$), Poundsterling Inggris (GBP), Euro Dollar (EUR),
Swiss France (CHF), Japanese Yen (JPY) Australian Dollar (AUD) dan sebagainya.

F. TUJUAN PASAR VALUTA ASING


Tujuan dari pasar valuta asing adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan keuntungan berupa selisih harga beli dan harga jual.
2. Mendaatkan bunga atau selisih suku bunga atau swap.
3. Untuk transaksi pembayaran.
4. Mempertahankan daya beli.
5. Pengiriman uang keluar negeri.
6. Mencari keuntungan.
7. Pemagaran risiko.
8. Kemudahan berbelanja.

G. FUNGSI PASAR VALUTA ASING


Fungsi Pasar Valuta Asing adalah sebagai berikut :
1. Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu
negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat
dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-
bank serta pedagang.
2. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera
diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta
asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau
kontrak jual beli dengan kredit.
3. Memungkinkan dilakukannya lindung nilai (hedging). Seorang pedagang
melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama melakukan transaksi
jual beli valuta asing yang berbeda, untuk menghilangkan/mengurangi
resiko kerugian akibat perubahan kurs.

H. JENIS-JENIS TRANSAKSI
Pada bagian ini transaksi dalam dalam pasar valas yang dilakukan atas dasar
sebagai berikut:
1. Transaksi Spot
Transaksi spot adalah jual beli mata uang dengan penyerahan dan
pembayaran antar bank yang akan diselesaikan pada dua hari kerja. Penyerahan
dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan dalam beberapa cara
sebagai berikut:
a) Value today (Value Tod) yaitu penyerahan dana dilakukan pada (hari) yang
sama dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak). Cara
penyelesaian ini juga disebut same day settlement atau cash settlement.
b) Value Tomorrow (Value Tom) yaitu penyerahan dana dilakpada hari kerja
berikutnya atau hari kerja setelah diadakannya kontrak atau one day
sattlement.

c) Value spot yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal
transaksi.

Menurut Hamdi (2000:20) contoh transaksi spot yaitu pada tanggal 22


Desember 1996 seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya
yang akan sekolah diluar negeri. maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi
bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat
kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan
selling price pada tanggal 22 Desember 1996 adalah US$1 = Rp 5.500 maka
perhitungannya:

Jumlah Rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x selling price

= US$ 10.000 x Rp 5.5000

= Rp 55.000.000,-

Maka untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp 55.000.000,- yang harus


diserahkan paling lambat tanggal 24 Desember 2004 (2 x 24 jam atau t +2).

2. Transaksi Forward
Transaksi forward atau juga disebut transaksi berjangka pada prinsipnya
adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan sejumlah mata uang lainnya
dengan penyerahan pada waktu yang akan datang. Kurs ditetapkan pada waktu
kontrak dilakukan, tetapi pembayaran dan penyerahan baru dilakukan pada pada
saat kontrak jatuh tempo. Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk
tujuan hedging dan spekulasi. Hedging akibat terjadinya perubahan kurs.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila suatu
perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk
mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat
langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot)
dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan
membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun perusahaan belum
memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark.

Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar


dengan Mark menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak
mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per
Mark, perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000
Mark). Dengan danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000. akan
lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari sekarang.

Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka
perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward dengan menggunakan kurs
forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs,
perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke
depan.

3. Pasar Currency Futures

Menurut Madura (2000:67-68) pasar Currency Futures merupakan pasar


yang memfasilitasi perdagangan kontrak Currency Futures. Suatu kontrak Currency
Futures menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan
dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan.
Sebuah MNC (multi national corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan
membeli kontrak Currency Futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa
depan.

Menurut Kuncoro (2000:123) contoh transaksi futures yaitu sebuah


korporasi AS, yang pada tanggal 2 Januari menyadari kebutuhan akan 450.000
mark untuk tanggal 11 Februari (40 hari kemudian). Jika korporasi tersebut
berupaya untuk mengunci harga pembelian mark di masa depan dengan kontrak
futures, tanggal penyelesaian kontrak adalah hari Rabu ketiga bulan Maret. Selain
itu, jumlah Mark yang dibutuhkan (450.000) lebih tinggi dari jumlah standarnya
(125.000). Hal yang terbaik yang bisa dilakukan korporasi adalah membeli 3
kontrak futures-mark (dengan total 375.000 Mark) atau 4 kontrak futures-mark
(500.000).

Asumsikan bahwa pada tanggal 11 Januari, harga futures-mark untuk bulan


Maret adalah $0,5900. dengan membeli kontrak futures ini pada tanggal 2 Januari,
perusahaan wajib membeli Mark seharga $0,5900 per Mark pada hari Rabu ketiga
bulan Maret. Di lain pihak, siapa pun yng menjual kontrak futures ini pada tanggal
11 Januari wajib mengirimkan (menjual)Mark dengan harga $0.5900 per Mark pada
hari Rabu ketiga bulan Maret. Karena satu unit kontrak futures-mark bernilai
$125.000 Mark, maka perusahaan harus membeli 3 atau 4 unit kontrak futures-mark.
Maka jumlah Dolar yang dibutuhkan adalah $221.500 (3 unit kontrak futures-mark
x $125.000 x $0,5900) atau 295.000 (4 unit kontrak futures-mark x $125.000 x
$0,5900).

4. Pasar Currency Options

Menurut Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency Options


merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency options.
Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu
currency call Options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan
harga tertentu (yang dinamakan dengan strike price atau exercise price) dalam suatu
periode waktu tertentu.

Currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas


yang harus dibayarkan di masa depan. currency put options memberikan hak untuk
menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu
tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas
yang akan diterima di masa depan.

Menurut Madura (2000:131) contoh dari transaksi currency call options


yaitu ada kemungkinan perusahaan sebuah perusahaan akan membutuhkan valuta
asing di masa depan, tetapi perusahaan tidak begitu yakin. Sebagai contoh,
anggaplah sebuah perusahaan AS terlibat dalam tender sebuah poyek di Jerman.
Jika proyek tersebut jatuh kepada perusahaan tersebut maka perusahaan akan
membutuhkan kira-kira DM625.00 untuk membeli bahan baku dan jasa di Jerman,
namun perusahaan tidak tahu apakah tawaran akan diterima atau tidak sampai tiga
bulan ke depan.

Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50 dan premium call
option-nya adalah $ 0,02 per unit. Perusahaan akan membayar $1250 per opsi
(62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10 kontrak. Dengan adanya opsi tersebut,
jumlah maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500
(62.500 x $0,5).

5. Transaksi Swap
Transaksi swap dalam pasar antarbank adalah pembelian dan penjualan
secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan tanggal valuta (penyerahan)
yang berbeda. Jenis transaksi swap yang umum adalah “spot terhadap forward”.
Dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual
kembali jumlah yang sama kepada bank lain dengan kontrak forward.
Transaksi swap antara bank dengan Bank Indonesia:
a) Swap likuiditas yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif Bank Indonesia
untuk dana yang berasal dari pinjaman luar negeri. Posisi (outstanding)
swap likuiditas ini untuk setiap bank maksimum 20% dari modal bank.

b) Swap investasi yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan
swap bank dengan nasabahnya yang dananya berasal dari pinjaman luar
negeri (offshore loam) untuk keperluan investasi di Indonesia.

H. INTERAKSI ANTARA PASAR UANG DAN PASAR VALUTA ASING


Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar valuta asing.
Artinya jika kita hendak menginvestasikan uang kita dalam pasar uang maka, kita
akan selalu mempertimbangkan kegiatan yang terjadi di pasar valuta asing,
demikian pula sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk menentukan investasi mana yang
paling menguntungkan di pasar uang atau valuta asing. Interakasi antara pasar uang
dan valuta asing ini menjadi lebih penting apabila jumlah dana yang ada dalam
jumlah besar atau kondisi ekonomi pada saat yang kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai