Perusahaan atau lembaga yang menjadi investor utama dalam T-Bills ini
antara lain Bank Sentral, bank-bank umum, mutual funds, BUMN, lembaga-
lembaga keuangan non bank, perusahaan-perusahaan, dan badan pemerintah negara
lain, dan individu.
2. Commercial Paper
Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai dengan
jaminan, yang diterbitkan oleh perusahaan / bank untuk mendapatkan dana jangka
pendek. CP dijual kepada investor dalam pasar uang. Dengan demikian CP pada
dasarnya merupakan promes di mana penerbit berjanji akan membayar sejumlah
tertentu uang pada saat CP jatuh tempo.Jangka waktu CP ini berkisar mulai dari
beberapa hari samapi 270 hari. Penjualan CP pada umumnya dengan sistem
diskonto, namun beberapa di antaranya menggunakan bunga.Penerbitan CP tidak
perlu menggunakan penjamin (underwriter) emisi, tetapi beberapa penerbit karena
alasan tertentu menggunakan arranger dalam penerbitannya. Arranger ini pada
umumnya merupakan bank-bank umum yang berfungsi sebagai perantara antara
pemodal dan penerbit, namun mereka tidak tidak bertanggung jawab atas terjual
atau tidak terjualnya CP yang diterbitkan.
3. Negotiable Certificate of Deposit
Negotiable Certificate of Deposit (CD) atau sertifikat deposito merupakan
instrumen yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan dinyatakan dalam suatu
jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu. Sertifikat deposito diterbitkan
oleh bank-bank umum atas dasar diskonto dengan nilai nominal sekurang-
kurangnya Rp. 1 juta dan jangka waktu 30 hari samapi dengan 1 tahun. Pencairan
sertifikat deposito dapat dilakukan setelah tanggal jatuh tempo, tetapi apabila
pemegang instrumen tersebut membutuhkan dana sebelum jatuh tempo maka
mereka dapat menjualnya kepada lembaga keuangan atau kepada investor lainnya.
Di samping itu, deposito berjangka selalu diterbitkan dengan atas nama sementara
CD atas unjuk.
4. Banker’s Acceptance
Banker’s Acceptance (BA) merupakan wesel bank yang ditarik oleh seorang
eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah barang atau untuk
membeli valuta asing yang diberi tanda “accepted” apabila bank menyetujui wesel
tersebut, dan dapat diperjualbelikan di pasar uang sebagai salah satu sumber
pendanaan jangka pendek. BA merupakan instrumen jangka pendek yang dapat
dipindahtangankan. BA pada dasarnya memberikan alternatif untuk mendapatkan
kredit pada saat barang-barang yang diekspor dikapalkan untuk segera dikirimkan
ke luar negeri. BA pada umumnya digunakan pada proses L/C dalam perdagangan
luar negeri. Jangka waktu jatuh tempo BA berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.
5. Bill of Exchange
Bill of exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang
ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang
pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau order atau
pembawa.
Surat wesel harus berisikan hal-hal sebagai berikut, dalam kaitannya dengan
penarikan wesel ini:
a) Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
e) Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan pembayaran.
Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh pihak lain
dalam rangka transaksi tertentu. Penarik dan atau tertarik adalah
nasabah bank.
Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh bank
dalam rangka pemebrian kredit untuk membiayai kegiatan tertentu.
9. Call Money
Call Money merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong
pengembangan pasar uang. Pasar uang antarbank pada dasarnya adalah kegiatan
pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk jangka waktu
pendek.
H. JENIS-JENIS TRANSAKSI
Pada bagian ini transaksi dalam dalam pasar valas yang dilakukan atas dasar
sebagai berikut:
1. Transaksi Spot
Transaksi spot adalah jual beli mata uang dengan penyerahan dan
pembayaran antar bank yang akan diselesaikan pada dua hari kerja. Penyerahan
dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan dalam beberapa cara
sebagai berikut:
a) Value today (Value Tod) yaitu penyerahan dana dilakukan pada (hari) yang
sama dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi (kontrak). Cara
penyelesaian ini juga disebut same day settlement atau cash settlement.
b) Value Tomorrow (Value Tom) yaitu penyerahan dana dilakpada hari kerja
berikutnya atau hari kerja setelah diadakannya kontrak atau one day
sattlement.
c) Value spot yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah tanggal
transaksi.
= Rp 55.000.000,-
2. Transaksi Forward
Transaksi forward atau juga disebut transaksi berjangka pada prinsipnya
adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan sejumlah mata uang lainnya
dengan penyerahan pada waktu yang akan datang. Kurs ditetapkan pada waktu
kontrak dilakukan, tetapi pembayaran dan penyerahan baru dilakukan pada pada
saat kontrak jatuh tempo. Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk
tujuan hedging dan spekulasi. Hedging akibat terjadinya perubahan kurs.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila suatu
perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk
mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat
langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot)
dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan
membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun perusahaan belum
memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark.
Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka
perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward dengan menggunakan kurs
forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs,
perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke
depan.
Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50 dan premium call
option-nya adalah $ 0,02 per unit. Perusahaan akan membayar $1250 per opsi
(62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10 kontrak. Dengan adanya opsi tersebut,
jumlah maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500
(62.500 x $0,5).
5. Transaksi Swap
Transaksi swap dalam pasar antarbank adalah pembelian dan penjualan
secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan tanggal valuta (penyerahan)
yang berbeda. Jenis transaksi swap yang umum adalah “spot terhadap forward”.
Dealer membeli suatu mata uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual
kembali jumlah yang sama kepada bank lain dengan kontrak forward.
Transaksi swap antara bank dengan Bank Indonesia:
a) Swap likuiditas yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif Bank Indonesia
untuk dana yang berasal dari pinjaman luar negeri. Posisi (outstanding)
swap likuiditas ini untuk setiap bank maksimum 20% dari modal bank.
b) Swap investasi yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank berdasarkan
swap bank dengan nasabahnya yang dananya berasal dari pinjaman luar
negeri (offshore loam) untuk keperluan investasi di Indonesia.