Anda di halaman 1dari 3

Analisa Instrumen

1. Energi foton berbanding lurus dengan frekuensi gelombang, sedangkan panjang


gelombang berbanding terbalik dengan: frekuensi gelombang.
2. Hubungan antara serapan cahaya dengan panjang jalannya cahaya melalui medium yang
menyerap pertama kali dirumuskan oleh: Bouger-Lambert.
3. Satuan konsentrasi untuk daya serap, daya serap jenis, daya serap molar dalam hukum
Beer: g/L, g/100 ml, molar.
4. Hubungan antara konsentrasi dengan intensitas: berbanding lurus.
5. Parameter yang digunakan pada spektrofotometri kualitatif adalah: spektrum serapan,
harga daya serap, serapan relatif, titik isosbestik.
6. Transfer energi dari medan radiasi terhadap atom/molekul adalah: absorbsi.
7. Spektrofotometri UV-Vis didasarkan atas serapan cahaya oleh: molekul yang mengandung
gugus kromofor.
8. Spektrofotometri UV mempunyai panjang gelombang: 180-380 nm.
9. Spektrofotometri Vis mempunyai panjang gelombang: 380-780 nm.
10. Sifat cahaya di spektrofotometri UV-Vis: sinar yang monokromatis.
11. Molekul memiliki ikatan rangkap, berinteraksi cahaya dengan panjang gelombangnya
sesuai dengan level energinya biasanya akan tereksitasi dengan pi elekton dinaikkan dari
orbit pi bonding ke orbit pi nonbonding 𝜋 − 𝜋 ∗
12. Pengukuran larutan dengan metode spektrofotometri UV-Vis ini memenuhi hukum
Beer apabila:
- Larutan harus jernih
- Konsentrasi larutan harus rendah
- Cahaya harus monokromatis
- Zat yang diukur harus stabil, tidak boleh terjadi hidrolisis, asosiasi, atau disosiasi
13. Komponen instrumen dari spektrofotometri: sumber cahaya, monokromator, wadah
sel, kuvet, detektor, amplifier, rekorder.
14. Bagian terpenting dari spektrofotometri UV-Vis adalah: sumber cahaya,
monokromator, wadah sel, kuvet, detektor, amplifier, rekorder.
15. Lampu untuk spektrofotometri UV: Deuterium.
16. Lampu untuk spektrofotometri Vis: Tungsten/Wolfram.
17. Bila suatu larutan oleh cahaya tampak ... bagaimana cara menghitung transmisi bila
diketahui absorbansinya: T = 1/antilog A x 100%.
18. Spektrofotometri IR mempunyai panjang gelombang 0.75-1000 µm.
19. Daerah IR mencakup bilangan gelombang 4000-650 cm^-1
20. Energi yang dimanfaatkan pada metode spektrofotometri IR: energi vibrasi dan rotasi.
21. Lampu untuk spektrofotometri IR: Kawat Ni-Cr, Globar (SiC), Nernst Glower (ZrC).
22. Sumber radiasi dari spektrofotometri IR: Kawat Ni-Cr, Globar (SiC), Nernst glower
(ZrC), LASER (Light Amplification by Stimulated Emision Radiation).
23. Teknik pembuatan spektrum IR dari zat apa: padat, semi solid, cair, gas.
24. Monokromator pada spektrofotometri IR terletak di: setelah sel dan sebelum detektor.
25. Detektor pada spektrofotometri IR adalah: fotodetektor (NIR -> 2500-800 nm),
thermal detector (Mid IR -> thermocouples, bolometer, golay detector).
26. Spektrum yang dihasilkan dari spektrofotometri IR adalah: spektrum transmisi
inframerah.
27. Puncak dari spektrum IR menggambarkan gugus: fungsional.
28. Spektrofluorometri termasuk bagian dari: spektrofotometri emisi.
29. Karakteristik yang biasa digunakan secara spektrofluorometri -> bahannya apa saja
(memiliki gugus apa/memiliki ikatan rangkap berapa).
30. Sensitivitas dari spektrofluorometri adalah: 1000 x dibandingkan dengan
spektrofotometri UV-Vis.
31. Lampu untuk spektrofluorometri: gas merkuri/gas xenon.
32. Spektrofluorometri terdapat 3 cara mengeksitasi zat: berdasarkan reaksi kimia, dengan
panas yang berasal dari nyala api atau plasma pada Atomic Emission Spectroscopy,
dengan cahaya (fotoluminisensi).
33. Sumber cahaya yang digunakan dalam spektrofluorometri: gas merkuri/gas xenon.
34. Filter yang digunakan instrumentasi spektrofluorometri: filter absorpsi.
35. Definisi dari spektroskopi, spektrometri dan spektrofotometri!
a. Spektroskopi: ilmu yang mempelajari interaksi antara radiasi/energi/sinar (yang
memiliki fungsi panjang gelombang) dengan materi.
b. Spektrometri: teknik yang digunakan untuk mengukur jumlah (konsentrasi) suatu zat
berdasarkan spektroskopi.
c. Spektrofotometri: metode analisis instrumental yang didasarkan atas pengukuran
intensitas cahaya pada panjang gelombang yang hampir monokromatis, setelah
berinteraksi dengan suatu spesi/materi berupa atom/molekul.
36. Spektrum transmisi IR: spektrum yang digambarkan sebagai hubungan antara %T
dengan bilangan gelombang.
37. Faktor yang mempengaruhi intensitas radiasi dari spektrofluorometri adalah:
a. Suhu & Viskositas -> semakin tinggi suhu, viskositas menurun sehingga intensitas
fluoresensi semakin menurun.
b. Pelarut -> pelarut semakin polar, semakin besar intensitas fluoresensi kecuali pelarut
yang mengandung logam-logam berat atau zat terlarut lainnya seperti karbon tetrabromida
(CBr4) dan etil iodida (C2H5I) akan menurunkan intensitas fluoresensi.
c. Derajat Keasaman (pH) -> berpengaruh pada kesetimbangan larutan menjadi bentuk
terionisasi atau tidak terionisasi. Bentuk terionisasi akan memadamkan fluoresensi.
Contoh: fenol dalam suasana asam sulit terionisasi sehingga dapat berfluoresensi, fenol
dalam suasana basa mudah terionisasi sehingga tidak berfluoresensi, anilin (pH basa) akan
berfluoresensi, anilin (pH asam) akan terjadi protonasi yang memadamkan fluoresensi.
d. Oksigen terlarut -> adanya quencher (oksigen terlarut) akan menurunkan intensitas
fluoresensi.
e. Energi eksitasi dan metode iluminasi -> intensitas, kemonokromatisan dan panjang
gelombang energi yang digunakan untuk mengeksitasi molekul akan mempengaruhi
intensitas fluoresensi. Makin kecil intensitas sumber cahaya, makin lemah fluoresensi.
Metode iluminasi yang tegak lurus lebih baik dari metode frontal karena nilai blangko
akibat cahaya percikan dan fluoresensi dari dinding wadah menjadi kecil.
f. Fotodekomposisi -> makin kuat serapan radiasi pada panjang gelombang eksitasi
yang dipilih, makin besar kesalahan karena penguraian oleh radiasi.
g. Struktur molekul -> molekul planar dan rigid dengan sistem konjugasi serta
substituen yang bisa menyebabkan delokalisasi elektron pada sistem aromatik (-NH2, -
OH, -OCH3, -N(CH3)3) akan meningkatkan fluoresensi. Sedangkan substituen yang
bersifat sebagai penarik elektron, seperti halogen dan nitro akan memadamkan fluoresensi.
h. Konsentrasi -> pada konsentrasi rendah, intensitas fluoresensi dengan konsentrasi
menunjukkan hubungan linear, namun semakin tinggi konsentrasi hubungannya dengan
intensitas fluoresensi menjadi tidak linear, bahkan bisa memadamkan fluoresensi.

Anda mungkin juga menyukai