Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA

(Kunjungan Kedua)

Kunjungan ke 2 Tanggal : 27 September 2018

I. PENDAHULUAN

Dalam kunjungan pertama tanggal 27 September 2018,data –data yang diambil belum
memenuhi pengkajian yang diharapkan, hanya melakukan pengkajian biasa mengenai
anggota keluarga yakni Keluarga Bapak S dan Ibu N maka dilanjutkan pengkajian ke 2 saat
kunjungan kedua. Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Bapak S (50 tahun) dan Ibu N
(47 tahun) pada hari Kamis tanggal 27 September 2018 didapatkan hasil sebagai berikut :
TTV Ibu N TD : 150/90 mmHg, N : 86 x/m, RR : 20 x/m, S : 36,5 ⁰C. Ibu N mengatakan
bahwa beberapa bulan terakhir suaminya (Bapak S) sering merasakan tanda dan gejala
seperti asam urat namun belum melakukan pemeriksaan kesehatan terkait keluhan yang
dirasakan. Ibu N juga mengatakan bahwa dirinya beberapa minggu ini merasakan tanda dan
gejala darah tinggi (Hipertensi) seperti pusing dan sering kesemutaan saat beraktifitas lama.
Ibu N sudah mengetahui bawa dirinya memiliki darah tinggi (Hipertensi) karena sering
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan (Klinik/Puskesmas/RS) terdekat. Ibu N juga
mengkonsumsi obat darah tinggi (Amlodipin 10 mg) secara teratur yang diberikan oleh
puskesmas, namun sudah beberapa hari ini Ibu N mengatakan sudah tidak mengkonsumsi
obat karena dirasa sudah merasa sehat sehingga Ibu N berfikir untuk berhenti mengkonsumsi
obat darah tinggi. Anak keluarga Bapak S tumbuh dan berkembang secara sehat dan tidak
mengalami kendala dalam kesehatan.
Ibu N mengatakan bahwa di dalam keluarga besarnya memiliki riwayat darah tinggi
(Hipertensi). Dimulai dari orang tuanya yakni Ayah dan Ibu yang memiliki darah tinggi
(Hipertensi) yang menyebabkan kedua orang tuanya menderita Stroke. Ibu dari ibu N (Nenek
Sa) meninggal akibat Stroke sekitar 12 tahun yang lalu, selang 5 tahun kemudian ayah dari
ibu N (Kakek Al) meninggal dengan diagnose yang sama yaitu Stroke, awalnya ayah dari ibu
N (Kakek Al) jatuh dari kamar mandi kemudian dilarikan ke Rumah Sakit dan sempat
dirawat selama 5 hari hingga akhirnya meninggal. Riwayat darah tinggi (Hipertensi) ternyata
diturunkan kepada anak-anaknya salah satunya Ibu N. Ibu N memiliki 3 orang saudara
perempuan yang menderita darah tinggi (Hipertensi), saudara yang kedua (Ibu Kh) juga
memiliki darah tinggi (Hipertensi) dan telah meninggal karena didiagnosa ada tumor
didaerah punggung sekitar 5 tahun yang lalu tidak lama setelah ayah (Kakek Al) meninggal.
Saudara ketiga Ibu N juga memiliki riwayat darah tinggi (Hipertensi) dan mengalami Stroke
Ringan. Sedangkan dari keluarga besar Bapak S, menurut keterangan dari Ibu N pihak dari
keluarga suami memiliki riwayat penyakit Gula (Diabetes Mellitus) dan Ibu Su (Ibu dari
Bapak S) meninggal karena penyakit Gula (Diabetes Mellitus). Ibu N mengatakan saudara
kandung dari pihak suami (Bapak S) menderita penyakit gula (Diabetes Mellitus).
Pada pertemuan ini perawat akan mengenalkan dan menjelaskan masalah kesehatan
tersebut kepada keluarga Bapak S (50 tahun) dan Ibu N (47 tahun), kemudian bersama-sama
dengan keluarga memprioritaskan masalah kesehatan yang ada sehingga keluarga diharapkan
berpartisipasi aktif untuk kegiatan selanjutnya.

1. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmudan kiat keperawatan, dalam
bentuk bio-psiko-sosiokultural-spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu,
keluarga, dan masyarakat, baiksehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan manusia.
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan dalam praktik
keperawatan yang diberikan kepada klien pada berbagai tatanan pelayanan kesehatan
dengan menggunakan proses keperawatan, pedoman standar keperawatan, serta landasan
etika dan etiket keperawatan dalam lingkup wewenang dan tanggung jawab keperawatan.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satuatap dalam keadaan saling
ketergantungan (Sudiharto, 2007 : 22).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga tersebut dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan (Sri Setyowati,
2008 : 75).

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


a. Data umum
b. Lingkungan
c. Fungsi keluarga
d. Pemeriksaan fisik khususnya bagi anggota keluarga yang beresiko tinggi
e. Harapan keluarga

3. Masalah Keperawatan Keluarga


Masalah keperawatan keluarga belum ada karena belum dilaksanakan pengkajian

II. PROSES KEPERAWATAN


II.1 Diagnosis Keperawatan Keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum
dilakukan
a. Tujuan Umum
Dalam waktu 40 menit, terkumpul data yang dapat menunjang timbulnya masalah
kesehatan pada keluarga.
b. Tujuan Khusus
Terkumpulnya data umum, lingkungan, fungsi keluarga, pemeriksaan fisik
(khususnya bagi anggota keluarga yang beresiko tinggi) teridentifikasi masalah
kesehatan.

III. Rancangan Tindakan Keperawatan


1. Topik : Pengkajian data umum, lingkungan, fungsi keluarga,
pemeriksaan fisik dan harapan keluarga
2. Metode :Wawancara, observasi, inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi.
3. Media : Format pengkajian, alat tulis dan alat pemeriksaan fisik
4. Waktu : Hari Kamis 27 September 2018, Pukul 14.00 – 14.40
5. Tempat : Rumah Keluarga Bapak S RT 04 RW 01 Meruyung, Depok
6. Strategi pelaksanaan :

No Kegiatan Waktu
1. Orientasi
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
10 menit
c. Menjelaskan tujuan kunjungan
d. Memvalidasi keadaan keluarga
2. Kerja
1) Melakukan pengkajian
2) Melakukan pemeriksaan fisik (khususnya bagi anggota
keluarga yang beresiko) 25 menit
3) Mengidentifikasi masalah kesehatan
4) Memberikan reinforcement pada hal-hal positif yang
dilakukan keluarga
3. Terminasi
a. Membuat kontrak untuk pertemuan selanjutnya 5 menit
b. Mengucapkan salam.

7. Kriteria Evaluasi :
a. Struktur
1) LP disiapkan
2) Alat bantu/format pengkajian tersedia
3) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai dengan rencana
b. Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan
3) Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
c. Hasil
1) Didapatkan : Data umum, lingkungan, fungsi keluarga,
pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang beresiko dan
harapan keluarga
2) Teridentifikasi masalah kesehatan
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. S


2. Usia : 50 tahun
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Buruh
5. Alamat : Jl.Gg H.Katim RT 04 / RW 01 No. Kec. Limo
Kel.Meruyung
6. Komposisi Anggota Keluarga

No Nama JK Hubungan Usia Pendidikan Pekerjaan Agama


dengan KK Terakhir
1 Sukarman L KK 50 thn SMA Buruh Islam
2 Nurlaela Ibu Rumah
P Istri 47 thn SMP Islam
Tangga
3 Sherly P Anak 26thn SMA Karyawan Islam
4. Dwi
L Anak 24thn SMA Karyawan Islam
Rangga
5. Reza L Anak 20 thn SMA Mahasiswa Islam
6. Prima Aulia P Anak 14 thn SMP Pelajar Islam
7. Devara P Anak 7 thn TK Pelajar Islam

Genogram :

Keterangan :
: Perempuan : Pasien : Tinggal dalam satu rumah

: Laki-laki : Meninggal
7. Tipe Keluarga

Keluarga Bapak S adalah keluarga dengan tipe Nuclear Family dimana dalam
keluarga atau suatu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau
anak adopsi.

8. Suku Bangsa

Suku bangsa dari Bapak S adalah suku Jawa dan Ibu N adalah Betawi.

9. Agama

Keluarga Bapak S menganut agama Islam dan menjalankan kewajiban sholat lima
waktu dan aktivitas yang dilakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama. Ibu S
sebagai istri juga mengajar mengaji setiap hari Senin sampai dengan hari Jumat.

10. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Ibu N mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari dan


memenuhi untuk biaya pendidikan anak untuk sekolah.

11. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Ibu N mengatakan keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar
kota atau berekreasi ketempat bermain namun sesekali pergi untuk berenang di dekat
rumah. Ibu N mengatakan bahwa suaminya jarang berkumpul dirumah karena sibuk
bekerja dan anak-anaknya sudah besar sehingga memiliki kesibukan masing-masing.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Keluarga dengan dewasa awal dengan tugas perkembangan : mencari dan menemukan
calon pasangan hidup, membina kehidupan rumah tangga, menitih karir dalam rangka
memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga dan menjadi warga negara yang
bertanggung jawab. Saat ini Bapak S tinggal bersama 5 anaknya, 3 perempuan dan 2
laki-laki. Anak perempuan yang pertama sedang bekerja, anak laki-laki yang kedua
sedang bekerja, anak laki-laki yang ketiga sedang menjalankan pendidikan kuliah,
anak perempuan yang keempat sedang melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah
Pertama (SMP) saat ini berada dikelas 2 SMP dan anak perempuan terakhir sedang
melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan aktif dalam kegiatan UKS ( Dokter
Cilik).

2. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Keluarga Bapak S adalah keluarga sedang memasuki tahap perkembangan dewasa


awal dimana anak pertama Bapak S, akan meninggalkan rumah dengan tugas
perkembangan keluarga : yaitu menata kembali sumber dan fasilitas, penataan yang
bertanggung jawab antar anak, mempertahankan komunikasi terbuka, melepaskan
anak dan mendapatkan menantu.

3. Riwayat Keluarga Inti

a. Riwayat Keluarga Saat Ini

Ibu N mengatakan bahwa beberapa bulan terakhir suaminya (Bapak S) sering


merasakan tanda dan gejala seperti asam urat namun belum melakukan
pemeriksaan kesehatan terkait keluhan yang dirasakan. Ibu N juga mengatakan
bahwa dirinya beberapa minggu ini merasakan tanda dan gejala darah tinggi
(Hipertensi) seperti pusing dan sering kesemutaan saat beraktifitas lama. Ibu N
sudah mengetahui bawa dirinya memiliki darah tinggi (Hipertensi) karena sering
memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan (Klinik/Puskesmas/RS) terdekat. Ibu N
juga mengkonsumsi obat darah tinggi (Amlodipin 10 mg) secara teratur yang
diberikan oleh puskesmas, namun sudah beberapa hari ini Ibu N mengatakan
sudah tidak mengkonsumsi obat karena dirasa sudah merasa sehat sehingga Ibu N
berfikir untuk berhenti mengkonsumsi obat darah tinggi. Anak keluarga Bapak S
tumbuh dan berkembang secara sehat dan tidak mengalami kendala dalam
kesehatan.

b. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Ibu N mengatakan bahwa di dalam keluarga besarnya memiliki riwayat darah


tinggi (Hipertensi). Dimulai dari orang tuanya yakni Ayah dan Ibu yang memiliki
darah tinggi (Hipertensi) yang menyebabkan kedua orang tuanya menderita
Stroke. Ibu dari ibu N (Nenek Sa) meninggal akibat Stroke sekitar 12 tahun yang
lalu, selang 5 tahun kemudian ayah dari ibu N (Kakek Al) meninggal dengan
diagnose yang sama yaitu Stroke, awalnya ayah dari ibu N (Kakek Al) jatuh dari
kamar mandi kemudian dilarikan ke Rumah Sakit dan sempat dirawat selama 5
hari hingga akhirnya meninggal. Riwayat darah tinggi (Hipertensi) ternyata
diturunkan kepada anak-anaknya salah satunya Ibu N. Ibu N memiliki 3 orang
saudara perempuan yang menderita darah tinggi (Hipertensi), saudara yang kedua
(Ibu Kh) juga memiliki darah tinggi (Hipertensi) dan telah meninggal karena
didiagnosa ada tumor didaerah punggung sekitar 5 tahun yang lalu tidak lama
setelah ayah (Kakek Al) meninggal. Saudara ketiga Ibu N juga memiliki riwayat
darah tinggi (Hipertensi) dan mengalami Stroke Ringan. Sedangkan dari keluarga
besar Bapak S, menurut keterangan dari Ibu N pihak dari keluarga suami memiliki
riwayat penyakit Gula (Diabetes Mellitus) dan Ibu Su (Ibu dari Bapak S)
meninggal karena penyakit Gula (Diabetes Mellitus). Ibu N mengatakan saudara
kandung dari pihak suami (Bapak S) menderita penyakit gula (Diabetes Mellitus).

III. Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Rumah yang ditempati oleh Ibu N merupakan rumah milik sendiri dengan luas
bangunan ± termasuk rumah permanent berdinding tembok dan lantainya dari
keramik. Mempunyai 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang keluarga, 1 dapur, dan 1
kamar mandi dan WC. Ventilasi rumah belum memenuhi standar rumah yang sehat,
hanya memiliki 2 jendela besar, yang jarang untuk dibuka sehingga tidak ada
pertukaran udara bersih, dilihat dari segi kebersihan lingkungan rumah tampak
kotor, di area samping kanan rumah ada barang-barang tidak terpakai dibiarkan
tanpa di susun, ada tumpukan pasir seperti sisa bahan bangunan dan terlihat ada
hewan anjing yang dipelihara. Dari area depan teras rumah tampak area kebun
kosong yang digunakan untuk membuang sampah yang memicu sumber bau tidak
sedap dan menimbulkan sumber penyakit.

T Ruang Tamu Kamar Tidur Kamar


e Mandi
r
a Ruang
Kamar Tidur Dapur
s Keluarga

Gambaran Rumah Keluarga Bapak S dan Ibu N


2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas
RT 04 / RW 01 memiliki penduduk yang cukup padat. Ibu N tinggal jalan kecil dan
tinggal berdampingan dengan 2 orang tetangga dikanan dan kiri. Ibu N aktif dalam
bersosialisasi terhadap tetangga lain bukan hanya tetangga dekat rumah.

3. Mobilitas Geografis Keluarga


Keluarga Ibu N sudah lama tinggal dirumah tesebut dan belum terpikir untuk pindah
rumah, namun ada niat untuk merenovasi rumah.

4. Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat


Ibu N aktif dalam kegiatan di wilayahnya seperti pengajian, pemeriksaan kesehatan,
kegiatan senam tiap bulan, namun Bapak S kurang begitu aktif dikarenakan tuntutan
pekerjaan yang mengharuskan jarang pulang ke rumah sehingga jarang mengikuti
kegiatan yang diadakan dilingkungan. Anak-anak Bapak S aktif dalam kegiatan
yang diselenggarakan di lingkungan.

5. Sistem Pendukung Keluarga


Ibu N mendapat dukungan dari tetangga dan anak-anaknya bila keluarganya sedang
mengalami masalah. Bila ada masalah kesehatan dengan salah satu anggota
keluarga. Ibu N membawa ke puskesmas atau klinik dokter terdekat.

IV. Struktur Keluarga

1. Pola Komunikasi Keluarga


Antar anggota keluarga Bapak S dan Ibu N terbina hubungan yang harmonis
biasanya dalam menghadapi permasalahan dilakukan musyawarah dengan
komunikasi terbuka.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Keluarga Bapak S dan Ibu N saling menghargai satu sama lain serta saling
membantu dan mendukung. Setiap harinya Ibu N mengurus suami dan anak. Jika
suami dan anaknya sakit, Ibu N yang akan mengurusnya. Apabila ada masalah
Bapak S dan Ibu N akan berdiskusi dengan anak-anaknya.
3. Struktur Peran
Bapak S sebagai Kepala Keluarga bertanggung jawab dalam mengatur rumah tangga
dan berbagi peran dengan Ibu N dalam mengasuh anak-anaknya dirumah.

4. Nilai dan Norma Budaya


Keluarga Bapak S dan Ibu N menganut nilai dan norma yang berlaku dalam
keluarga menyesuaikan dengan nilai dalam agama Islam yang dianutnya serta norma
masyarakat disekitarnya.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif
Semua anggota Bapak S saling menyayangi satu sama lain. Apabila ada salah satu
anggota keluarga yang sakit maka saling membantu dan membawa untuk periksa di
puskesmas. Keluarga hiidup rukun tetapi komunikasi antar ayah dan keluarga
kurang terjalin karena Bapak S jarang pulang kerumah dikarenakan tuntutan
pekerjaan namun itu bukan jadi penghalang karena mereka sering berkomunikasi
melalui handphone.

2. Fungsi Sosialisai
Keluarga Bapak S dan Ibu N menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain
terutama pada tetangga. Mereka membiasakan anak-anak mereka bersosialisasi
dengan teman-temannya dan tetangga-tetangga. Keluarga aktif dimasyarakat dalam
kegiatan perkumpulan dimasyarakat diwakili oleh Ibu N dikarenakan Bapak S sibuk
dengan pekerjaannya.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan


Ibu N mengatakan bahwa beberapa bulan terakhir suaminya (Bapak S) sering
merasakan tanda dan gejala seperti asam urat namun belum melakukan pemeriksaan
kesehatan terkait keluhan yang dirasakan. Ibu N juga mengatakan bahwa dirinya
beberapa minggu ini merasakan tanda dan gejala darah tinggi (Hipertensi) seperti
nyeri kepala seperti nyut-nyutan, pusing dan sering kesemutaan saat beraktifitas
lama. Ibu N sudah mengetahui bawa dirinya memiliki darah tinggi (Hipertensi)
karena sering kadang-kadang memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan
(Klinik/Puskesmas/RS) terdekat. Ibu N juga mengkonsumsi obat darah tinggi
(Amlodipin 10 mg) secara teratur yang diberikan oleh puskesmas, namun sudah
beberapa hari ini Ibu N mengatakan sudah tidak mengkonsumsi obat karena dirasa
sudah merasa sehat sehingga Ibu N berfikir untuk berhenti mengkonsumsi obat
darah tinggi. Anak keluarga Bapak S tumbuh dan berkembang secara sehat dan tidak
mengalami kendala dalam kesehatan.

4. Fungsi Reproduksi
Keluarga Bapak S saat ini terutama ibu menggunakan KB dengan IUD dan anak
pertama sampai ke empat sedang mengalami masa pubertas sebagai remaja.

5. Fungsi Ekonomi
Ibu N mengatakan penghasilan suaminya sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari
dan memenuhi untuk biaya pendidikan anak untuk sekolah.

VI. Stress Koping Keluarga

1. Stressor Jangka Pendek


Ibu N mengatakan apabila ada satu anggota yang sakit tidak akan langsung dibawa
berobat ke klinik atau Puskesmas, tetapi meminum obat warung terlebih dahulu.

2. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah


Keluarga Bapak S dan Ibu N saling menghargai satu sama lain serta saling
membantu dan mendukung. Setiap harinya Ibu N mengurus suami dan anak. Jika
suami dan anaknya sakit, Ibu N yang akan mengurusnya. Apabila ada masalah
Bapak S dan Ibu N akan berdiskusi dengan anak-anaknya.

3. Strategi Koping Yang Digunakan


Bapak S dan Ibu N biasanya akan memilih dahulu apakah masalah tersebut perlu
diceritakan atau tidak kepada anak-anaknya. Jika tidak perlu diceritakan Bapak S
dan Ibu N lebih memilih untuk diam dan melupakannya.

4. Strategi Disfungsional
Dari hasil pengkajian pada keluarga Bapak S dan Ibu N tidak didapatkan adanya
cara-cara keluarga mengatasi masalah secara mal adaptif.
VII. Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga
Dari hasil pengkajian pada keluarga Bapak S dan Ibu N Ibu S, Ibu S berharap dengan
adanya perawat, dapat membantu Bapak S dan Ibu N untuk mengontrol penyakitnya
terutama Hipertensi yang di derita oleh Ibu N.

VIII. Nutrisi

1. Nutrisi
Keluarga Bapak S dan Ibu N mengkonsumsi makanan 3x sehari. Ibu N selalu
membeli sayuran sendiri dan mengolahnya sendiri. Ibu N selalu memasak
sarapan untuk anak. Anak-anaknya sarapan di rumah dan makan siang dan
makan malam di rumah kadang juga disekolah maupun ditempat kerja. Ibu S
memasak makanan yang bervariasi setiap harinya untuk menarik minat makan
anaknya agar tidak bosan dengan masakan yang monoton.

2. Elminasi
Dalam keluarga tidak ada masalah dalam pencernaannya terutama dalam BAK
dan BAB

3. Istirahat
Dalam keluarga Bapak S dan Ibu ada keluhan dalam istirahat tidur. Anak laki-
lakinya yang ketiga sering kali tidur saat larut malam karena mengerjakan tugas-
tugas untuk kuliah dan Ibu N juga sering terbangun tengah malam.

4. Aktifitas Sehari-hari
Bapak S bekerja sebagai buruh yang mengakibatkan jarang pulang kerumah
sehingga waktu berkumpul kurang sedangkan Ibu S setiap harinya bertugas untuk
memasak dan mengurus rumah tangga. Anak-anak mereka sibuk dengan kegiatan
sekolah, kuliah dan bekerja.

5. Merokok
Keluarga Bapak S memiliki kebiasaan merokok terutama suami dan anak laki-
lakinya yang merupakan perokok aktif. Tetapi mereka merokok tidak dilakukan
didalam rumah namun diluar rumah. Sedangkan Ibu N dan anak perempuannya tidak
merokok.

XI. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan An.D
Ny.N Nn.P
Fisik
Kepala Rambut berwarna Rambut berwarna Rambut berwarna agak
hitam, tidak ada hitam, tidak ada pirang tidak ada
ketombe, tidak ada ketombe, tidak ada lesi, ketombe, tidak ada lesi,
lesi, tidak ada tidak ada benjolan, dan tidak ada benjolan, dan
benjolan, dan tidak tidak rontok. Lurus dan tidak rontok. Lurus dan
rontok. Lurus dan bersih dan tidak ada bersih dan tidak ada
bersih dan tidak ada alopecia alopecia
alopecia
Tanda-tanda TD : 150/90 mmHg TD : 120/70 mmHg TD : 110/70 mmHg
Vital N : 86 x/m N : 95 x/m N : 80 x/m
RR : 20 x/m RR : 19 x/m RR : 19 x/m
S : 36,5 ⁰C S : 36 ⁰C S : 36,1⁰C

BB, TB/PB BB : 68 kg BB : 55 kg BB : 33 kg
TB : 160 cm TB : 155 cm TB : 120cm

Mata Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva


ananemis, sklera ananemis, sklera ananemis, sklera
anikterik anikterik anikterik

Telinga Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan


bersih, Fungsi bersih, Fungsi bersih, Fungsi
pendengaran baik, pendengaran baik, tidak pendengaran baik, tidak
tidak terdapat cairan terdapat cairan yang terdapat cairan yang
yang keluar seperti keluar seperti darah, keluar seperti darah,
darah, cairan bening cairan bening ataupun cairan bening ataupun
ataupun serumen. serumen. serumen.
Hidung Lubang hidung Lubang hidung Lubang hidung
Simetris, keadaan Simetris, keadaan Simetris, keadaan
bersih, tidak ada bersih, tidak ada secret, bersih, tidak ada secret,
secret, tidak ada tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
nyeri tekan pada area pada area sinus pada area sinus
sinus mastoidalis, mastoidalis, etmoidalis, mastoidalis, etmoidalis,
etmoidalis, maxilaris, maxilaris, frontalis. maxilaris, frontalis.
frontalis.
Leher Tidak terlihat adanya Tidak terlihat adanya Tidak terlihat adanya
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid (hipertiroid), tiroid (hipertiroid), tiroid (hipertiroid),
teraba adanya teraba adanya teraba adanya
pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
tiroid (struma). tiroid (struma). tiroid (struma).
Tengkuk terasa
tegang

Mulut Warna bibir Warna bibir Warna bibir


kecoklatan. Mukosa kecoklatan. Mukosa kecoklatan. Mukosa
lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada
kesulitan menelan, kesulitan menelan, kesulitan menelan,
tidak ada stomatitis. tidak ada stomatitis. tidak ada stomatitis.
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada


terlihat simetris, terlihat simetris, terlihat simetris,
ekspansi dada ekspansi dada simetris. ekspansi dada simetris.
simetris. Bunyi Bunyi jantung dan paru Bunyi jantung dan paru
jantung dan paru normal normal
normal
Abdomen Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan Pada pemeriksaan
abdomen tidak abdomen tidak abdomen tidak
didapatkan adanya didapatkan adanya didapatkan adanya
pembesaran hepar, pembesaran hepar, pembesaran hepar,
tidak kembung, tidak kembung, tidak kembung,
pergerakan peristaltik pergerakan peristaltik pergerakan peristaltik
usus 6x/mnt, tidak usus 6x/mnt, tidak ada usus 8x/mnt, tidak ada
ada bekas luka bekas luka operasi . bekas luka operasi .
operasi . Tidak ada Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
keluhan
Tangan Tidak ada keluhan, Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
tidak ada edema

Kulit Coklat, turgor kulit Coklat, turgor kulit Coklat, turgor kulit
lembab dan elastis, lembab dan elastis, lembab dan elastis,
tidak ada lesi. tidak ada lesi. tidak ada lesi.
Kuku Bersih dan tidak Bersih dan tidak rapuh, Bersih dan tidak rapuh,
rapuh, capillary refill capillary refill normal capillary refill normal
normal (<3 detik) (<3 detik) (<3 detik)
Kaki tidak ada keluhan, Tidak ada keluhan, Tidak ada keluhan,
tidak ada edema tidak ada edema tidak ada edema

Keadaan umum Keadaan umum baik Keadaan umum baik Keadaan umum baik

Anda mungkin juga menyukai