HALUSINASI PENDENGARAN
Download laporan pendahuluan asuhan keperawatan jiwa dengan halusinasi pendengaran
A . Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
a. Identitas klien
Nama : Tn. RR
Umur : 37 Tahun
Kelamin : Laki – laki
Agama : Kr. Protestan
Pendidikan : STM
Pekerjaan : TIdak ada
Alamat : Kleak lingkungan V Manado
Suku / bangsa : Minahasa / Indonesia
Tgl Masuk : 09 – 10 – 2007
Tgl pengkajian : 10 – 09 – 2007
No R.M : 2233
Diagnosa medis : Skizofrenia
b. Penanggung Jawab
Nama : Ny. A.R.
Umur : 56 thn
Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Agama : Kr. Protestan
Alamat : Kleak lingkungan V manado
Hubungan : Ibu kandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Alasan MRS : Ingin berobat supayah sembuh
b. Keluhan Utama
- Saat MRS : klien marah – marah, mengamuk dan melempar barang.
- Saat dikaji :
* Klien mengatakan mendengar suara / bisikan yang
menyuruhnya * latihan karate.
* Klien banyak bicara, suka tertawa dan bicara sendiri
* Klien menggerak – gerakan tangan saat bercerita.
3. Faktor Predisposisi
a. Klien sebelumnya pernah mengalami gangguan jiwa, bahkan sudah empat kali masuk keluar RS jiwa
yaitu :
No Tanggal MRS Tanggal Keluar
1. 29-01-1997 10-12-1997
2. 11-10-2001 02-06-2003
3. 06-07-2003 09-12-2003
4. 09-10-2005
-Sekarang
b. Pengobatan sebelumnya
Pengobatan sebelumnya kurang behasil karena klien sudah tidakmau minum obat lagi (klien putus
obat)
c. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Dalam keluarga hanya klien yang mengalami gangguan jiwa.
d. Pengalaman masa lalu yang menyenangkan dan tidak menyenangkan
- Saat dikaji klien mengatakan pengalaman yang menyenangkan waktu menjadi juara karate.
- Keluarga mengatakan klien sudah tidak bias ikut kuliah karena sakit, sehingga klien marah-marah,
membentak dan melempar barang.
Masalah keperawatan : - Perilaku kekerasan
- Resiko mencederai orang lain dan lingkungan
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda vital :
TD : 110/80 mmHg SB : 36° C N : 82 x/m R : 21 x/m
b. BB : 54 Kg TB : 160 Cm
c. Kesadaran : Compos mentis
5. Psikososial
a. Genogram
b. Konsep Diri
- Citra tubuh
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya, saat ditanya bagian tubuh yang disukai adalah
tangan.
- Identitas
Klien dapat menyebutkan identitas dirinya, klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang laki-laki.
- Peran
Sebelum sakit dirumah klien mempunyai tanggungjawab sebagai anak, klien dapat melakukan
pekerjaan dirumah.Klien rajin mengikuti kegiatan ibadah. Tetapi setelah sakit klien dirawat dirumah
sakit jiwa. Klien mengatakan bahwa dirumah sakit klien adalah seorang pasien yang mendapat
pengobatan.
- Ideal diri
Klien berharap dapat segera pulang dirumah,membantu org tua dan latihan karate
- Harga diri
Klien mengatakan jika sudah pulang dirumah klien ingin bergaul dengan teman-temannya klien
menerima keadaan klien dan mengatakan bahwa klien tidak malu jika dia dirawat dirumah sakit jiwa
c. Hubungan social
- Orang terdekat : ibu kandung klien
- Peran serta dalam masyarakat
Sebelum sakit klien sering mengikuti kegiatan masyarakat seperti kerja bakti dan kegiatan pemuda.
Setelah di rumah sakit, klien jarang mengikuti kegitan dalam masyarakat.klien hanya mengikuti
kegiatan dalam rumah sakit dan itupun jika klien suka.
Perencanaan Keperawatan
No/ Diagnosa
Kriteria
Tgl Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
Evaluasi
TUK 2:
2. 2.1 2.1.1 2.1.1
Klien dapat Klien dapat Adakan kontak Mengurangi waktu
mengenal membedakan yang sering dan kosong bagi klien
halusinasi. hal nyata dan singkat secara sehingga mengurangi
tidak nyata. bertahap, frekuensi halusinasi
klien.
2.1.2
Observasi
tingkah laku
verbal yang
berhubungan
dengan
halusinasi
- Isi bicara, mata
melotot, tiba-tiba
melotot, tiba-tiba 2.1.3
tetawa, Klien mungkin tidak
2.1.3 mampu untuk
Gambarkan mengungkapkan
tingkah laku perasaannya, maka
halusinasi pada perawat dapat
klien. apa yang memvalidasi klien
klien dengar. untuk ungkapkan rasa
terbuka.
2.1.4
Meningkatkan orientasi
realita klien dan rasa
percaya diri
2.1.4
Terima hal-hal
yang nyata bagi
klien tetapi tidak
bagi perawat
4.1.2
Disesuaikan
tentang manfaat
berhubungan
dengan anggota
keluarga
No
Tanggal Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan
Dx
TUK4
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan keperawatan pada Tn.R. dengan perubahan persepsi sensori :
halusinasi pendengaran melalui pendekatan proses keperawatan yang dilaksanakan mulai hari senin
10 September 2007 sampai dengan 12 September 2007 maka penulis menyimpulkan bahwa adanya
kesenjangan antara teori dan praktik keperawatan jiwa. yaitu :
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan secara pribadi antara penulis dan klien dan melakukan kerja sama antara
perawat ruangan. dalam teori keperawatan jiwa pengkajian yang di lakukan kepada klien untuk
memperoleh data bukanlah hal yang mudah dilakukan karena memerlukan waktu yang cukup
panjang. setelah penulis melakukan pengkajian kepada klien Tn. R. di mana A RSU Prof. Dr. V. L.
Ratumbuysang manado, maka penulis menyatakan bahwa pengkajian yang dilakukan ternyata tidak
memakan waktu yang lama dan tergolong mudah, hal ini disebabkan oleh kerena klien sudah sering
masuk keluar rumah sakit, dan klien ini sudah lama mendapat perawatan sehingga untuk berinteraksi
dengan klien dapat dilakukan dengan mudah.
2. Diagnosa keperawatan
Penetapan diagnosa keperawatan memerlukan penganalisaan data yang cukup rumit, karena
bukanlah mudah untuk menimbulkan suatu diagnosa tanpa data yang akurat. Setelah penulis
menyelesaikan masalah dan kebutuhan klien diagnosa yang muncul 4 diagnosa keperawatan. jika
ditinjau lebih lagi, sebenarnya dalam teori, klien dengan diagnosa medik skizofrenia banyak
memunculkan diagnosa keperawatan tetapi setelah penulis mengkaji dan menganalisa maka
masalah yang muncul pada klien dengan skizofrenia ini, hanyalah 4 diagnosa keperawatan.
3. Perencanaan
Perencanaan yang dibuat penulis berdasakan berbagai sumber disesuaikan dengan prioritas masalah
keperawatan. rencana perawatan yang dibuat penulis tentunya sangat diharapkan untuk dapat
dilaksanakan tetapi mengingat keterbatasan waktu, alat dan media penunjang lainnya maka tidak
semua rencana tindakan dapat di implementasikan. pada implementasi juga penulis banyak
mengalami kesulitan mengingat yang diberikan implementasi adalah klien dengan gangguan jiwa
maka penulis sangat berusaha keras untuk menggunakan ilmu dan diri penulis agar implementasi
tersebut berhasil guna.
4. Evaluasi
Penilaian keberhasilan tindakan keperwatan sangatlah penting untuk dilakukan, hal ini merupakan hal
yang sangat penting, kerena tanpa evaluasi maka apa yang dilakukan penulis beserta respon klien
tehadap tindakan keperawatan yang dilakukan tidak dapat diukur. dalam evaluadi ini, penulis banyak
mengamati respon atau prilaku klien selama 3 hari setelah penulis memberikan inplementasi
keperawatan.
Jadi secara umum penulis menyimpulkan bahwa dalam studi kasus yang penulis angkat saat ini
memberi gambaran kepada kita tentang kesenjangan antara teori dan prktik keperawatan jiwa melalui
pendekatan proses keperawatan jiwa yang telah diterapkan oleh penulis pada klien dengan
perubahan persepsi sensori halusinasi pendengaran.
B. Saran
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan dengan klien gangguan jiwa,maka sebaiknya perawat
harus lebih menigkatakan keterampilan diri untuk mengadakan pengkajian agar nantinya data
terindentifikasi benar-benar merupakan data yang sesunggunya sehuingga dengan demikian kita
dapat mengetahui masalah klien yang harus diselesaikan serta kebutuhanklien yang harus
dipenuhi.dalam menerapkan auhan keperawatan ini maka efisiensi waktu harus juga diperhatikan
karena semakin banyak perawat meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan klien,semakin banyak
pula peluang perawat untuk mengindetifikasi masalah yang dihadapi klien.untuk itu, sebagai seorang
perawat professional haruslah giat dan kiat dalam memanfaatkan diri perawat sebagai terapi untuk
klien dengan gangguan jiwa. Agar nantinya asuhan keperawatan jiwa yang sudah diterapkan atau
pun akan diterapkan dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya sebagai pengembangan keahlian
perawat psikiatri.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI (2000) Buku Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa 1, Teori dan Tindakan
keperawatan (Penerbit Dep-kes RI Jakarta)
Keliat, Budi Ana (2006) Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi Dua, Penerbit, Buku Kedokteran, ECG,
Jakarta
Stuart,gail w (2007) Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Suliswati,dkk (2005) Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa,Cetakan 1, Penerbit Buku Kedokteran,
EGC, Jakarta
Rasmun (2001) Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi Dengan Keluarga Cetakan
1, Penerbit CV. Sabung Seto, JAKARTA
Zaidin ali (2002) Buku Dasar”Keperawatan Profesional, Cetakan 1, Penerbit: Widya Medika Jakarta.