Liburan panjang merupakan saat yang tepat untuk menghabiskan waktu di tempat
wisata. Setelah aktifitas kerja yang melelahkan, sebagian orang memilih untuk
mengunjungi objek wisata untuk sekedar bercengkrama bersama keluarga di sela-sela
pemandangan alam yang memanjakan mata.
Pada dasarnya wisatawan berhak atas perlindungan hukum dan keamanan serta
perlindungan asuransi untuk kegiatan pariwisata yabg beresiko tinggi. Hal ini
sebagaimana ulasan dalam rubrik Klinik Hukumonline. (Baca Juga: Audit
Keselamatan Tempat Wisata Harus Dilakukan)
Adapun lokasi obyek wisata dalam Pasal 1 angka 6 UU Kepariwisataan dikenal dengan
istilah Destinasi Pariwisata, “Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut
Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih
wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum,
fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.”
Adapun yang dimaksud dengan "usahapariwisata dengan kegiatan yang berisiko tinggi"
menurut penjelasanPasal 26 huruf e UU Kepariwisataanitu meliputi, antara lain wisata
selam, arung jeram, panjat tebing, permainan jet coaster, dan mengunjungi objek
wisata tertentu, seperti melihat satwa liar di alam bebas.
Pada umumnya, destinasi pariwisata itu menggunakan jasa pihak ketiga (perusahaan
asuransi) untuk menanggung risiko atas pengunjung apabila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Setiap pengusaha pariwisata yang tidak memenuhi ketentuan dalam Pasal
26 tersebut dapat dikenai sanksi administratif, antara lain berupa teguran
tertulis;pembatasan kegiatan usaha; dan pembekuan sementara kegiatan usaha (Pasal
63 UU Kepariwisataan).
Langkah Hukum
Pada praktiknya, bisa juga penyelenggara wisata digugat atas dasar wanprestasi,
bergantung apa yang telah disepakati antara wisatawan dengan penyelenggara
pariwisata. Seperti dalam Putusan Mahkamah Agung No.397 K/Pdt/2014, Penggugat
menggugat atas dasar wanprestasi mengingat bahwa semua customer yang mengikuti
aktivitas jenis wisata air pada perusahaan penyelenggara jasa marine sports dilindungi
oleh asuransi, hal ini juga terlihat jelas pada brosur yang telah dikeluarkan atas nama:
Adi Dive & Marine Sport dengan insurance US$ 100.000 atau 1 miliar dan Tergugat
telah berjanji di hadapan Penggugat untuk mengurus asuransi kematian tersebut.