Anda di halaman 1dari 16

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan pembelajaran menggunakan kurikulum 2006 untuk tahun


pelajaran 2019/2020 sudah tidak ada lagi dipastikan seluruh sekolah Indonesia
sudah menerapkan kurikulum 2013. Pada Kurikulum pengajar dipermudah untuk
melakukan pembelajaran karena diberikan petunjuk mengajarnya melalui buku
guru, buku guru tersebut berisikan lengkap KI dan KD, langkah-langkah
pembelajara, dan evaluasinya. Hal ini bukan berarti guru tidak perlu membuat
RPP namun hanya dipermudah saja. Beberapa yang perlu dikembangkan yaitu
indicator, tujuan pembelajaran, pemilihan metode pembelajaran dan isi atau
langkah-langkah pembelajaran. terutama tujuan pembelajaran dimana ini focus
dimana arah pembelajaran yang diinginkan. Menurut Magner dalam (Hariyanto:
2012) mendefinisikan tujuan pembelajaran sebagai tujuan perilaku yang hendak
dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik sesuai kompetensi. Jika
tujuan pembelajaran sudah tepat kemudian diimplementasikan di isi pembelajaran
berupa langkah-langkah pembelajaran di RPP. Langkah – langkah pembelajaran
disusun untuk membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diberikan.
Langkah – langkah pembelajaran merupakan hal yang sangat menentukan dalam
keberhasilan siswa menguasai kompetensi dasar. Dengan kegiatan pembelajaran
yang disusun dengan tepat siswa akan lebih mudah menguasai materi ajar yang
diberikan. Dalam merencanakan kegiatan pembelajaran, harus diperkirakan
bagaimana indikator keberhasilan belajar. Apakah langkah-langkah yang disusun
dalam kegiatan itu dapat mencakup setiap indikator yang telah dirumuskan. Jika
semua indikator sudah dapat ternaungi oleh kegiatan pembelajaran yang disusun
maka tujuan pembelajaran akan lebih mudah dicapai dan ketuntasan siswa dalam
menguasai kompetensi dasar akan sangat baik. Pemilihan metode di sesuaikan
dengan materi yang akan disampaikan jika materi hanya berupa konsep saja bias
disajikan dengan ceramah, jika perlu berpikir tingkat tinggi bisa menggunakan
discovery learning begitu pula lain sebagainya.

1
Makalah ini mencoba menyajikan kaitan tujuan dan isi pembelajaran dan
pemilihan metode pembelajaran yang relevan dengan tujuan dan isi pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasi
beberapa pertanyaan yang akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan
penyelesaian makalah. Diantaranya yaitu :
1. Apa Kaitan Tujuan dan Isi Pembelajaran ?
2. Bagaimana Pemilihan Metode Pembelajaran yang relevan dengan tujuan
dan isi pembelajaran?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Kaitan Tujuan dan Isi Pembelajaran
2. Pemilihan Metode Pembelajaran yang relevan dengan tujuan dan isi
pembelajaran

2
Bab II

Pembahasan

2.1 Kaitan Tujuan dan Isi Pembelajaran


Definisi Tujuan Pembelajaran
Paradigma lama sebelumnya bernama belajar mengajar diartikan bahwa
siswa melakukan kegiatan belajar dan guru melakukan kegiatan mengajar. Kini
dengan perkembangnya era belajar mulai berubah menjadi istilah pembelajaran.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling
bertukar informasi. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip
dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam
konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai
isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif),
juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan
(aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi
kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja.
Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan
peserta didik.
Tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah perilaku hasil belajar
yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Hal ini didasarkan berbagai pendapat
tentang makna tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.
Magner dalam (Hariyanto, 2012) mendefinisikan tujuan pembelajaran
sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh
peserta didik sesuaikompetensi. Sedangkan Dejnozka dan Kavel dalam
(Hariyanto, 2012) mendefinisikan tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan
spefisik yang dinyatakan dalam bentuk perilaku yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan yang menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
Pengertian Slavin dalam (Hariyanto, 2012) menyebutkan bahwa, tujuan
pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang
diharapkan dapat dikuasai oleh peserta didik pada akhir priode pembelajaran.

3
Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktivitas
yang dilakukan dalam proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan
dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur sesuai yang
diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu.
Jadi, tujuan pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan
oleh pengajar yang harus dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik yang dilakukan
dalam proses pembelajaran disampaikan sebelum proses pembelajaran dan
menggunakan format ABCD.

Definisi Isi Pembelajaran


Isi pembelajaran didalamnya terdapat bagaimana pembelajaran dimulai
dari pendahuluan isi dan penutup yang dalam RPP dituangkan pada langkah-
langkah pembelajaran termasuk didalamnya juga materi pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran. materi
pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media
pembelajaran.
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang dituangkan dalam tujuan
pembelajaran harus dicantumkan isi pembelajaran melalui langkah-langkah
kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan
pembelajaran sebagai berikut (Samiudin: 2016):
1. Kegiatan pendahuluan
a. Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan dibelajarkan.
Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik,
memberikan ilustrasi, dan membaca berita di surat kabar.
Contoh:
"Anak-anak sekalian, perhatikan apa yang saya pegang. Andi, silahkan kamu
menyebutkan apa yang saya pegang!" Penyebutan nama siswa dalam RPP
akan sangat membantu guru dalam melakukan pengendalian siswa yang
dilibatkan dalam pembelajaran.

4
b. Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa tentang materi yang akan
diajarkan.
Contoh:
Siswa mengamati gambar (gunting koran) tentang bangunan/benda-benda
yang rusak akibat gempa bumi (gambar tidak harus seragam). Tahap ini juga
digunakan untuk mengetahui pengetahuan pra-syarat yang harus dimiliki
siswa, dapat digali dengan melakukan pretest.
c. Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat mempelajari gempa bumi,
bidang-bidang pekerjaan yang berkaitan dengan gempa bumi.
d. Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu yang akan
dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian materi
pelajaran secara garis besar.
e. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).
2. Kegiatan inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui siswa untuk
mengkonstruksi ilmu sesuai dengan skema (frame work) masing-masing.
Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa menunjukkan
perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan
indikator.
Untuk memudahkan, sebaiknya kegiatan inti dilengkapi dengan Lembaran
Kerja Siswa (LKS).
Catatan: LKS yang ada pada buku LKS yang diperdagangkan belum tentu
sesuai dengan rencana yang disusun oleh guru.
3. Kegiatan penutup
a. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/kesimpulan.
b. Guru memeriksa hasil belajar siswa. Dengan memberikan tes tertulis atau
tes lisan atau meminta siswa untuk mengulang kembali kesimpulan yang
telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25%
siswa sebagai sampelnya.
c. Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa kegiatan di
luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remedial/pengayaan.

5
Kaitan Isi dan Tujuan Pembelajaran
Penyusunan tujuan pembelajaran merupakan tahapan penting dalam
rangkaian pengembangan desain pembelajaran. Tanpa tujuan yang jelas,
pembelajaran akan menjadi kegiatan tanpa arah, tanpa fokus, dan menjadi tidak
efektif. Dari tahap inilah ditentukan apa dan bagaimana harus melakukan tahap
lainnya. Apa yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran menjadi acuan untuk
menentukan jenis materi pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran yang dituangkan menjadi isi pembelajaran dalam bentuk RPP
berupa langkah-langkah pembelajaran. isi dari pembelajaran disesuiakan dengan
model pembelajaran yang relevan dengan mata pelajaran. Misalnya pembelajaran
prakarya yang tepat yaitu menggunakan model proyek, pembelajaran IPA lebih
tepat menggunakan model PBL.
2.2 Pemilihan Metode Pembelajaran yang relevan dengan tujuan dan isi
pembelajaran
Definisi Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran menurut Gunarto (2013) adalah cara atau tahapan
yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan materi dan mekanisme
metode pembelajaran.
Macam-macam metode pembelajaran
1. Metode Karya wisata (Out Door)
Menurut Anitah dalam Gunarto (2013) Pembelajaran Outdoor hampir
identik dengan pembelajaran karya wisata artinya aktivitas belajar siswa dibawa
ke luar kelas. Pembelajaran ini harus direncanakan, dalikasanakan, dan dievaluasi
secara sistematis dan sistemik. Sering dalam implementasi outdoor, siswa tidak
memiliki panduan belajar sehingga esensi kegiatan tersebut kurang dirasakan
manfaatnya. Pembelajaran outdoor selain untuk peningkatan kemampuan juga
lebih bersifat untuk peningkatan aspek-aspek psikologi siswa, seperti rasa senang
dan rasa kebersamaan yang selanjutnya berdampak terhadap peningkatan motivasi
belajar siswa.

6
Karakteristik dari pembelajaran outdoor yaitu menemukan sumber bahan
pelajaran sesuai dengan perkembangan masyarakat, dilaksanakan di luar
kelas/sekolahan, memiliki perencanaan, aktivitas siswa lebih muncul dari pada
guru, aspek pembelajaran merupakan salah satu implementasi dari pembelajaran
berbasis kontekstual. (Anitah, dalam Gunarto (2013))
2. Metode Talking Stick
Metode Talking Stick adalah metode pembelajaran yang dipergunakan
guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diiinginkan. TalkingStick
sebagaimana dimaksudkan penelitian ini, dalam proses belajar mengajar di kelas
berorientasi pada terciptanya kondisi belajar melalui permainan tongkat yang
diberikan dari satu siswa kepada siswa yang lainnya pada saat guru menjelaskan
materi pelajaran dan selanjutnya mengajukan pertanyaan. Saat guru selesai
mengajukan pertanyaan, maka siswa yang sedang memegang tongkat itulah yang
memperoleh kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini dilakukan
hingga semua siswa berkesempatan mendapat giliran menjawab pertanyaan yang
diajukan guru.
3. Metode Simulasi
Menurut Djamarah dalam Gunarto (2013) metode adalah suatu cara yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan
belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru agar penggunaanya bervariasi
sesuai yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan
dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar
yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan. Latihan-
latihan ketrampilan menuntut praktik yang dilaksanakan di dalam situasi
kehidupan nyata (dalam pekerjaan tertentu), atau dalam situasi simulasi yang
mengandung ciri-ciri situasi kehidupan senyatanya. Latihanlatihan dalam bentuk
simulasi pada dasarnya berlatih melaksanakan tugas-tugas yang akan dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Metode Discovery Learning
Menurut Djamarah dalam (Samiudin: 2013) Discovery Learning adalah
belajar mencari dan menemukan sendiri. Dalam sistem belajar mengajar ini guru
menyajikan bahan pelajaran yang tidak berbentuk final, tetapi anak didik diberi

7
peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan menggunakan teknik
pendekatan pemecahan masalah.
5. Metode Brainstorming
Metode Brainstorming merupakan suatu bentuk diskusi dalam rangka
menghimpun gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, dan pengalaman dari
semua peserta. Tujuan Brainstorming untuk membuat kumpulan pendapat,
informasi, pengalaman semua peserta yang sama atau berbeda dan hasilnya
kemudian dijadikan peta informasi atau peta gagasan untuk menjadi pembelajaran
bersama. Brainstorming yaitu sebuah metode untuk melahirkan ide-ide dengan
cara siswa diminta untuk memunculkan ide sebanyak-banyaknya. Ide yang
disampaikan harus berhubungan dengan topik. Topik yang menjadi sumber untuk
menjadikan petunjuk
6. Metode Diskusi
Diskusi menurut Suryosubroto dalam (Samiudin: 2013) adalah percakapan
ilmiah oleh beberapa yang tergabung dalam satu kelompok untuk saling bertukar
pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan
mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Menurut Wahab dalam
(Samiudin: 2013) diskusi adalah suatu tugas yang benarbenar memerlukan
keahlian sedangkan menurut Sagala dalam (Samiudin: 2013) Diskusi adalah
percakapan ilmiah yang reponsif berisikan pertukaran pendapat yang dijalin
dengan pertanyaan-pertanyaan problematic pemunculan ide-ide dan pengujian
ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam
kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan masalahnya dan
untuk mencari kebenaran. Dalam diskusi selalu ada suatu pokok yang dibicarakan.
Dalam percakapan itu diharapkan para pembicara tidak menyimpang dari pokok
pembicaraan. Mereka harus selalu senantiasa kembali kepada pokok masalahnya.
Pada hakikatnya diskusi berbeda dengan percakapan, situasi lebih santai kadang
diselingi dengan humor. Dalam diskusi, semua anggota turut berfikir dan
diperlukan disiplin yang ketat.

8
Pemilihan Metode Pembelajaran yang relevan dengan isi dan tujuan
pembelajaran

Pentingnya metode untuk mencapai tujuan pembelajaran, dalam


mengembangkan kegiatan pembelajaran, guru pasti berusaha mencapai tujuan
semaksimal mungkin. Salah satu usaha tersebut adalah menggunakan metode
(cara/teknik) mengajar. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Metode adalah pelicin jalan pengajaran menuju tujuan/sasaran.
Jadi, guru sebaiknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan
belajar mengajar, sehinga dapat dijadikan sebagai alat yang efisien untuk
mencapai tujuan. Metode mengajar yang digunakan guru dalam setiap kali
pertemuan kelas bukan asal pakai tetapi setelah melalui seleksi yang
berkesesuaian dengan perumusan tujuan pembelajaran.
Pemilihan dan penentuan metode dalam kegiatan pembelajaran, dengan
uraian bertolak dari nilai strategi metode, efektifitas penggunaan metode,
pentingnya pemilihan dan penentuan metode, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode.
Nilai Strategi Metode
Didalam kegiatan belajar mengajar terjadi interaksi edukatif antara guru
dan anak didik dikelas. Dalam penyampaian bahan pelajaran, guru harus
menggunakan strategi yang tepat. Disnilah, kehadiran metode menempati posisi
yang penting dalam penyampaian bahan pelajaran.
Efektifitas Penggunaan Metode
Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan
menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Cukup banyak
bahan pelajaran yang terbuang percuma hanya karena pengunaan metode yang
tidak tepat, yaitu ha-nya menurut kehendak guru dan mengabaikan kebutuhan
siswa, fasilitas serta situasi kelas. Misalnya guru yang selalu senang menggunakan
metode ceramah padahal tujuan pengajarannya adalah agar anak didik bisa
menjalankan ibadah sholat. Kegiatan belajar mengajar semacam ini adalah kurang
kondusif, seharus-nya penggunaan metode dapat menunjang pencapaian tujuan
pengajaran, bukan tujuan yang menyesuaikan metode. Oleh karena itu, efektifitas
penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua

9
komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam Satpel sebagai persiapan
tertulis
Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode

Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar
adalah tercapainya tujuan pengajaran. Untuk mencapai tujuan pengajaran yang
efektif dan efisien, antara guru dan anak didik harus beraktivitas. Anak didi harus
memilikilcreativitas yang tinggi dalam dalam beajar, bukan hanya menunggu
perintah guru. Dan gurupun harus mengajar dengan giat dan semangat tidak boleh
dengan kemalasan. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban
menyedakan lingkungan belajar yang krearif bagi kegiatan belajar anak didik di
kelas. Salah satunya adalah melakukan pemilihan dan pemenuhan metode tertentu
yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Misalnya tujuan pengajaran agar
anak-anak bisa menulis-kan angka 1 s/d 50, maka metode yang sesuai adalah
metode lati-han, tidak tepat bila guru hanya memakai metode cemah saja ataupun
diskusi, demonstrasi dan lainnya. Jadi dalam proses belajar mengajar guru
pentig/harus melakukan pemilihan dan penentuan metode mengajar dengan
mengenal karakteristik (kelebihan dan kekurangan) masig-masing metode
pengajaran. Berikut disajikan contoh pemilihan metode pembelajaran yang
relevan dengan isi dan tujuan pembelajaran.
Kompetensi Dasar

3.13 Mengidentifikasi jenis saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan tentang


berbagai hal positif atas permasalahan aktual dari teks persuasi (lingkungan hidup,
kondisi sosial, dan/atau keragaman budaya) yang didengar dan dibaca.

Indikator

1. Menjelaskan definisi teks persuasif


2. Menceritakan penggunaan teks persuasi dalam kehidupan sehari-hari
mereka.
3. Membaca contoh teks persuasi dengan cermat dalam buku siswa
4. Membedakan teks persuasi dengan teks lainnya

10
5. Membedakan model-model teks persuasi yang ada dalam buku siswa
ataupun dari sumber-sumber lainnya, dari buku pelajaran tertentu, surat
kabar, majalah, ataupun dari internet.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan definisi teks persuasif
dengan jelas
2. Melalui penjelasan guru siswa dapat menceritakan penggunaan teks
persuasif dalam kehidupan sehari-hari dengan baik
3. Melalui sumber belajar siswa dapat membaca contoh teks persuasi dengan
cermat dalam buku siswa dengan lugas
4. Melalui diskusi siswa dapat membedakan teks persuasi dengan teks
lainnya dengan benar
5. Melalui sumber belajar dan diskusi siswa dapat membedakan model-
model teks persuasi dengan tepat
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian dan isi teks persuasi
2. Ajakan-ajakan dalam teks persuasi
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak siswa ± 15 menit
berdoa.
2. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan
tujuan pembelajaran dan mengaitkannya
dengan kehidupan sehari-hari
3. Guru mengecek pemahaman siswa mengenai
materi sebelumnya dengan mengajukan
beberapa pertanyaan untuk mengaitkan materi
yang akan dipelajari
4. Guru menampaikan uraian materi dan
penjelasan tentang teks persuasif.

11
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Inti Membangun Konteks ± 40 menit
1. Guru menceritakan kejadian-kejadian dalam
kehidupan sehari-hari yang termasuk ke dalam
peristiwa yang bersifat persuatif, misalnya
dalam kaitan membujuk orang lain.

2. Guru mengaitkan paparannya itu dengan


kepentingan pembelajaran pada pertemuan itu
tentang teks persuasi.

3. Guru mengonstruksi pengalaman dan


kebiasaan para siswa dalam menggunakaan
teks persuasi dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Pertanyaan-pertanyaan yang tersaji
dalam Buku Siswa bisa digunakan di dalam
kegiatan tersebut.

Mengamati
1. Guru menunjukkan sebuah model teks
persuasi yang ada dalam Buku Siswa ataupun
dari sumber-sumber lainnya, dari buku
pelajaran tertentu, surat kabar, majalah,
ataupun dari internet.

2. Guru meminta siswa untuk mencermati teks


itu dan mencatat pesan-pesan yang ada di
dalamnya.

Menanya
1. Guru membagikan kertas (post-it atau jenis
lainnya) untuk diisi kelompok siswa dengan
pertanyaan-pertanyaan berkenaan teks persuasi
yang telah diamatinya.

2. Guru mengumpulkan dan mencatat


(menempelkan) pertanyaan-pertanyaan itu di
papan tulis; kemudian bersama-sama siswa
memilah-milahnya berdasarkan kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran: mencatat pesan-
pesan dalam teks persuasi.

Menalar
1. Guru mengelompokkan siswa dan setiap
kelompok menjawab sebuah pertanyaan yang
telah ditentukan.

12
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu

2. Setiap kelompok diminta untuk membaca


paparan materi yang ada pada buku siswa dan
referensi-referensi lainnya yang relevan. Siswa
diminta untuk mengunjungi perpustakaan
sekolah atau membuka laman internet melalui
andriod/laptop masing-masing.

3. Para siswa diminta untuk membaca contoh-


contoh teks persuasi lainnya dari berbagai
sumber seperti : surat kabar, majalah, ataupun
laman-laman tertentu di internet. Kemudian,
hasil-hasil bacaan mereka didaftarkan dan
dikelompokan berdasarkan bentuknya (artikel,
surat, pidato, dan yang lainnya)

4. Setiap kelompok siswa merumuskan jawaban


atas pertanyaan yang menjadi tugasnya itu
dalam format sebagai berikut.

5. Guru melakukan penilaian terhadap kecakapan


afektif, kognitif, maupun psikomotor siswa,
mungkin secara kelompok ataupun secara
individual.

Mengasosiasi
1. Guru perlu memperdalam pemahaman siswa
tentang pesan-pesan dalam teks persuasi
dengan mengerjakan sejumlah latihan yang
ada pada Kegiatan 7.1-7.2.
2. Guru melakukan penilaian proses secara
faktual komprehensif terhadap kinerja siswa
dalam menyelesaikan latihan-latihan itu.

Mengomunikasikan
1. Setiap perwakilan siswa membacakan/
mempresentasikan hasil diskusinya itu untuk
ditanggapi oleh kelompok lain.

2. Guru melakukan penilaian terhadap kecakapan


siswa, baik secara individu ataupun kelompok.
Penilaian tersebut harus pula dilakukan secara
komprehensif, yakni meliputi ranah afektif,
kognitif, dan psikomotornya.
Penutup 1. Guru membimbing peserta didik ± 15 menit
menyimpulkan materi pembelajaran melalui

13
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
tanya jawab klasikal dan mendorong siswa
untuk selalu bersyukur atas karunia Tuhan.
2. Guru memberikan refleksi terhadap proses dan
hasil pembelajaran
3. Guru memberikan tindak lanjut berupa
pemberian tugas kepada siswa.
a. Apakah yang dimaksud dengan teks
persuasif?
b. Apa jenis-jenis ajakan teks persuasif?
4. Guru mengakhiri kegiatan, dengan
menyampaikan bahan belajar untuk pertemuan
berikutnya.
5. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdoa
bersama.

14
Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan
1. Tujuan pembelajaran adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan oleh
pengajar yang harus dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik yang
dilakukan dalam proses pembelajaran disampaikan sebelum proses
pembelajaran dan menggunakan format ABCD.
2. Isi pembelajaran didalamnya terdapat bagaimana pembelajaran dimulai
dari pendahuluan isi dan penutup yang dalam RPP dituangkan pada
langkah-langkah pembelajaran.
3. Metode pembelajaran menurut Gunarto (2013) adalah cara atau tahapan
yang digunakan dalam interaksi antara peserta didik dan pendidik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan materi
dan mekanisme metode pembelajaran.
3.2 Saran
Pemilihan metode yang relevan dengan isi dan tujuan pembelajaran perlu
direncanakan melalui analisis pembelajaran sehingga tujuan hasil belajar yang
diingin tercapai

15
DAFTAR PUSTAKA

Gunarto. (2013). Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang:


Unissula Press.

Hariyanto. (2012, January 4). Belajar Psikologi. Retrieved Oktober 7, 2018, from
Pengertian Dan Tujuan Pembelajaran: http://belajarpsikologi.com/penger
tian-dan-tujuan-pembelajaran/

Samiudin. (2016). Peran Metode Untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran. Jurnal


Studi Islam .

16

Anda mungkin juga menyukai