Anda di halaman 1dari 45

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-
nya yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelasaikan penyusunan makalah
rancangan usaha mahasiswa dengan judul Keripik Bayam, Frenchise Thai Tea, dan Handry
Craft gelang. Adapun maksud dan tujuan penyusunan makalah ini adalah dalam rangka
melengkapi tugas-tugas akademis Mata Kuliah Manajemen Usaha dan Jasa Jurusan Manajemen
Bisnis di STIEB Politeknik Perdana Mandiri.

Harapan penulis semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat yang
luas bagi masyarakat pada umumnya dan bagi penulis khususnya. Penulis menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu selalu dinantikan segala kritik dan
saran yang membangun agar tulisan berikutnya ada kemajuan.

Akhir kata dengan kerendahan hati kepada Allah SWT dan kepada pembaca,
penulis memohon pertolongan dan petunjuk serta berharap semoga penulisan mahasiswa ini
dapat bermanfaat bagi teman – teman mahasiswa yang membacanya.

Purwakarta , 27 November 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

ii
BAB I

KULINER KRIPIK BAYAM DI PURWAKARTA

1.1 MEKANISME DAN RANCANGAN AKTIVITAS

1. Mekanisme Aktivitas
a). Analisis Produk.
Produk yang di tawarkan dalam usaha kami, berupa keripik yang terbuat dari sayur bayam
dengan karakteristik produk kami yang kreatif dan inovatif. Keunggulan produk kami dibanding
dengan produk lain di pasaran adalah :
Tanpa mengandung bahan pengawet, pemanis, pewarna.
Daya tahan keripik untuk disimpan dalam waktu lama.
Terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas.

b). Strategi Harga.


Strategi harga kami lakukan berdasarkan harga pasar, harga produk yang ditetapkan adalah
dibawah harga pasar, atau dengan kata lain harga produk kami lebih rendah bila dibandingkan
dengan pesaing kripik lainnya, tetapi kualitas produk tetap bagus agar dapat mencakup seluruh
elemen masyarakat. Dan memberikan diskon bagi pelanggan yang membeli dalam jumlah
banyak.

c). Strategi Distribusi dan Promosi


Dalam rangka memperluas daerah pemasaran, maka akan digunakan beberapa distributor
dan agen untuk memasarkan produk khususnya di kampus, sekolah, warung atau toko di
perumahan dan kantor di Kota Purwakarta. Selain itu diharapkan distribusi tersebut dapat
memperluas daerah pemasaran. Sementara pemasaran akan dilakukan di sekitar tempat usaha.
Selain itu akan ada sistem layan antar bagi konsumen yang berada di daerah lain (di luar Kota
Purwakarta) dan dikenai beban ongkos kirim yang disesuaikan dengan lokasi/daerah pemesan.
Dengan adanya sistem layan antar ini diharapkan akan memberikan kemudahan dan kepuasan
bagi konsumen. Sistem pembayaran yang akan kami lakukan sebagai berikut:
Pembayaran dimuka yaitu pembayaran kontan untuk pemesanan produk yang tidak diambil
langsung (melalui rekening bank).
Pembayaran kontan yakni pembayaran lunas terhadap produk yang diambil pada saat itu.
1
d). Analisis Pasar.
a. Profil Konsumen
Target profil konsumen kami adalah seluruh lapisan masyarakat dari semua kalangan, yang
terdiri dari anak-anak, remaja, dan dewasa.

b. Pesaing dan Peluang Pasar


(1). Potensi dan Segmentasi
Dikawasan Purwakarta dan sekitarnya masih jarang yang menjual olahan dari sayur bayam
menjadi keripik, meskipun terdapat beberapa usaha yang sejenis dengan kami tetapi mereka pada
umumnya hanya memproduksi jika ada pesanan saja.
Dengan situasi persaingan yang demikian itu, kami melihat bahwa kesempatan bagi usaha
kami untuk berkembang masih terbuka lebar dan membuat kami semakin mantap untuk memulai
usaha ini.
(2). Strategi Pemasaran
Produk
Menggunakan bayam alami (tanpa pengawet).
Tanpa penyedap rasa dan pewarna.
Proses pembuatannya secara tradisional.
Harga
Harga kripik bayam (100 gr) Rp 5.000
Media promosi
Dari mulut ke mulut.
Melalui brosur / selebaran.
Menggunakan media online, seperti blog, twitter, facebook.

2. Metodologi Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan program ini, kami menerapkan beberapa metode, yaitu :
1. Survei Lokasi
Survei dilakukan pada tempat usaha dan peluang usaha untuk mengetahui respon
masyarakat demi kemajuan usaha
2. Survei Pasar

2
Kami melakukan survei guna mengetahui peluang pasar di daerah wilayah kami, serta
melihat pesaing yang ada.
3. Persiapan
Proses ini dimulai setelah selesainya survei lokasi usaha serta pasar. Dalam persiapan ini
kami menyiapkan tempat serta produk-produk yang akan kami jual.
4. Pembuatan Sampel
Memproduksi dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk memperkenalkan produk
sebelum siap dipasarkan ke masyarakat.

3. Cara Pembuatan Keripik Bayam


Bahan yang digunakan untuk cara membuat Keripik Bayam :
50 gr daun bayam, rebus, iris halus.
250 gr tepung terigu.
air.
minyak untuk menggoreng.
Bumbu halus yang digunakan :
4 siung bawang putih dipotong halus
1 sdt garam
1 sendok teh ketumbar
3 butir kemiri dirajang halus

Cara Membuat Keripik Bayam :


Cuci bersih daun bayam satu per satu, buka lembarannya dan keringkan.
Bahan bumbu dicuci bersih lalu ditumbuk sampai halus.
Sediakan piring ceper lalu campurkan tepung, bumbu dan larutkan dengan air.
Aduk sampai membentuk adonan, kalau bisa jangan terlalu encer. Lalu panaskan wajan dengan
api sedang setelah sebelumnya diberi minyak goreng.
Tunggu sampai minyak panas.
Dengan capitan celupkan satu per satu bayam ke dalam adonan tepung dan goreng hingga
kecoklatan dan kering.
Angin-anginkan, bayam siap dimasukkan ke dalam plastik.
3
D. JUMLAH TENAGA KERJA
Industri manisan dan sirup belimbing wuluh ini memiliki tenaga kerja sebanyak 5 orang
dengan spesialisasi pekerjaan sebagai berikut :

No Spesialisasi pekerjaan Jumlah


1. Pemilik + Keuangan 1 orang
2. Pemasaran 1 orang
3. Penyediaan Bahan Baku 1 orang
4. Proses Awal + Pengolahan Bumbu 1 orang
5. Proses Akhir + Pengemasan 1 orang

E. ANALISIS SWOT
1. Strength (Kekuatan) :
Jarangnya usaha sejenis.
Modal untuk memulai usaha kecil.
Bahan baku banyak tersedia di Surabaya.
Tempat produksi di Surabaya.
Bayam tidak mengenal kondisi cuaca.

2. Weakness (Kelemahan) :
Jumlah tenaga produksi terbatas.
Produk tidak tahan terlalu lama jika tidak ditaruh di lemari es karena tanpa pengawet.
3. Opportunity (Peluang) :
Dapat dengan mudah memasuki target pasar, karena masih jarang usaha kripik bayam ini di
wilayah Surabaya.
Produk baru.
Keunggulan produk kripik bayam ini, tanpa menggunakan bumbu-bumbu instant sehingga cita
rasanya sangat khas.
Harga kripik bayam ini tidak begitu menguras kantong, sehingga bisa dinikmati oleh semua
orang.
4
4. Threaths (Ancaman) :
Timbul usaha yang sejenis dengan bahan baku berbeda.
Jaringan pemasaran yang belum luas.
Perubahan selera konsumen.
Kesediaan bahan baku yang terbatas (tidak mencukupi permintaan)

F. ASPEK PEMASARAN
Gambaran mengenai aspek pemasaran secara menyeluruh yang mencakup prospek
pemasaran, strategi maupun indikator ekonomi yang akan mendasari analisis pangsa pasar secara
langsung yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha khususnya rencana untuk menambah
jumlah produksi produk yang tentu akan mempengaruhi aspek pemasaran, yaitu semakin
meluasnya pangsa pasar akan produk tersebut.
1. Perkiraan Jumlah Permintaan
Produksi 10 ikat bayam dalam 1 hari menghasilkan 30 bungkus dan untuk 1 bulannya
mencapai 900 bungkus. Untuk itu jumlah permintaan nyata kami perkirakan 80% dari jumlah
produksi tiap bulan, dengan asumsi bahwa produk tidak langsung habis dibeli dalam 1 bulan.
2. Perkiraan Jumlah Penjualan
Data Penjualan Keripik Bayam
Tahun Y (Unit) X XY X2
2010 10.000 -1 -10.000 1
2011 10.500 0 0 0
2012 11.000 1 11.000 1
TOTAL 31.500 1.000 2

Perkiraan jumlah penjualan Keripik Bayam setiap tahunnya menggunakan cost square
dimana :
Y : prediksi penjualan
X : waktu penjualan (tahun)
Persamaan: Y = a + bx
Y = 10.500 + 500 (X)
5
Perkiraan jumlah penjualan selama 3 tahun ke depan (2013 – 2015)
Tahun 2013: 10.500 + 500 (2) = 11.500
Tahun 2014 : 10.500 + 500 (3) = 12.000
Tahun 2015 : 10.500 + 500 (4) = 12.500

G. ASPEK OPERASIONAL
1. Gambaran Umum
Dalam memproduksi keripik bayam diperlukan beberapa tahapan proses produksi mulai
dari persiapan bahan-bahan mentah sampai produk jadi. Bahan baku keripik bayam utamanya
adalah sayur bayam, garam, air, dan tepung terigu. Di samping bahan utama, juga ada beberapa
bahan pendukung yaitu bawang putih, ketumbar, kemiri dan minyak goreng.

2. Perencanaan pelaksanaan produksi


a. Perhitungan Bahan Baku dan Bahan Penolong dalam unit.
No Bahan Baku + Penolong Harga Harga Per unit
1 Sayur Bayam 2.000/ikat 500
2 Garam 1.500/1 kg 150
3 Air 750/5 liter 150
4 Minyak Goreng 6.000/liter 2.000
6 Bawang Putih 10.000/kg 250
7 Ketumbar 5.000/gr 150
8 Kemiri 2.000/sachset 100
TOTAL 3.400

6
a. Kebutuhan Bahan Baku dan Bahan Penolong per Tahun (rupiah).
Bahan Baku 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Sayur 1.500.000 1.750.000 2.000.000 2.250.000 2.500.000 2.750.000
Bayam
Garam 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000
Air 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000
Minyak 9.000.000 10.500.000 12.000.000 13.500.000 15.000.000 16.500.000
Goreng
Bawang 750.000 875.000 1.000.000 1.125.000 1.250.000 1.375.000
Putih
Ketumbar 450.000 525.000 600.000 675.000 750.000 825.000
Kemiri
TOTAL 12.600.000 14.700.000 16.800.000 18.900.000 21.000.000 23.100.000

c. Kapasitas Tenaga Kerja (2010-2015)


Jumlah Tenaga
Kapasitas Per Hari Kapasitas Per Tahun
Kerja
5 7 10.000

ASUMSI :
Dalam 1 bulan terdapat 30 hari kerja

d. Penentuan Harga
Biaya bahan baku : Rp. 3.400
Biaya tenaga kerja : Rp. 2.000
Biaya lain-lain : Rp. 1.000
Harga jual produk : Rp. 6.500

7
*Keterangan: Untuk saat ini, harga jual produk keripik bayam seharga Rp. 5.000/100 gr

e. Gaji dan Upah

No Jenis Jumlah Jumlah Gaji / Total gaji 1 tahun


Pekerjaan Karyawan orang (per bulan)
1. Pemilik 1 orang - - -
2. Pemasaran 1 orang 100.000 100.000 1.200.000
3. Penyediaan 1 orang 100.000 100.000 1.200.000
4. Proses Awal 1 orang 80.000 80.000 960.000
5. Proses Akhir 1 orang 80.000 80.000 960.000
Jumlah 5 orang 4.320.000

H. STRUKTUR ORGANISASI
Tugas dan tanggung jawab pada masing-masing bagian, yakni :
1. Pemilik + Keuangan : pemilik bertugas dalam pengambilan keputusan, melakukan pengawasan
dan menyusun anggaran perusahaan sendiri, serta mencatat, mengatur, dan merencanakan
masuknya uang yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan, dan melakukan penyimpanan
arsip-arsip atau dokumen yang berhubungan dengan perusahaan itu sendiri.
2. Pemasaran : bertugas untuk memperluas pangsa pasar dalam mempromosikan produk keripik
bayam tersebut.
3. Produksi : bertugas untuk mengolah bahan mentah menjadi produk keripik bayam yang siap
dipasarkan. Tenaga kerja pada bagian produksi terdiri atas :
Penyediaan bahan baku : tenaga kerja pada bagian ini bertugas menyediakan bahan mentah dan
bahan penolong yang digunakan sebagai bahan olahan produk.

8
Proses awal dan Pengolahan Bumbu: tenaga kerja pada bagian ini bertugas membersihkan bayam,
pengolahan bumbu dan adonan untuk keripik.
Proses akhir dan Pengemasan : tenaga kerja pada bagian ini bertugas memproses setelah keripik
diberi bumbu dan adonan yang selanjutnya digoreng dan didinginkan hingga minyaknya
terpisah. Selain itu juga bertugas mengemas hasil dari keripik yang telah digoreng.

I. ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai perusahaan secara
keseluruhan dan merupakan suatu aspek yang sangat penting untuk meneliti kelayakan suatu
usaha. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang tepat agar perusahaan dapat melakukan
efisiensi yang selanjutnya dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Penilaian aspek
keuangan meliputi penilaian sumberdana yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi
pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode termasuk jenis dan jumlah biaya yang
dikeluarkan selama umur investasi, proyeksi neraca, laporan rugi-laba dan arus kas untuk
beberapa periode kedepan, serta kriteria pemilihan investasi.
Maka pembahasan aspek keuangan pada home industri Keripik Bayam adalah sebagai
berikut:

1. Kebutuhan dana investasi


Untuk menandai suatu kegiatan investasi maka diperlukan dana yang relatif besar. Dana
tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu dari modal sendiri atau modal
yang berasal dari pinjaman pihak kedua. Sumber dana pada Industri ini adalah modal sendiri
yang dikeluarkan oleh pemilik yaitu sebesar Rp. 2.500.000 yang kemudian digunakan sebagai
modal awal untuk memulai usaha. Modal tersebut tidak termasuk aktiva tetap berupa tanah dan
rumah yang dijadikan sebagai tempat usaha karena tanah dan rumah yang dijadikan tempat usaha
merupakan rumah pribadi pemilik usaha.
JENIS INVESTASI Jumlah HARGA (Rp.)
Kompor Gas 3kg 2 300.000
Sutil 2 50.000
Wajan 2 80.000
Peralatan lain - 200.000
9
Jumlah 630.000

Penyusutan per tahun 3% = 3% x Rp. 630.000 = Rp. 18.900

2. Biaya Pokok Produksi

Biaya Pembelian Bahan Produk Keripik Bayam


Tahun 2010-2015
Total Harga Jumlah
Tahun
Penjualan (Rp.) (Rp.)
2010 10.000 3.400 34.000.000
2011 10.500 3.400 35.700.000
2012 11.000 3.400 37.400.000
2013 11.500 3.450 39.675.000
2014 12.000 3.450 41.400.000
2015 12.500 3.450 43.125.000

Biaya Tenaga Kerja

TAHUN (Rp.)
GAJI
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.300.000 1.300.000 1.300.000
Penyediaan 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
Proses Awal +
Pengolahan 960.000 960.000 960.000 965.000 965.000 965.000
Bumbu
Proses Akhir +
960.000 960.000 960.000 970.000 965.000 965.000
Pengemasan

10
TOTAL 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000

3. Proyeksi Pendapatan
Penjualan Keripik Bayam
Tahun 2010 – 2015

Tahun Total Penjualan Harga (Rp.) Jumlah (Rp.)

2010 10.000 5.000 50.000.000


2011 10.500 5.000 52.500.000
2012 11.000 5.000 55.000.000
2013 11.500 5.000 57.500.000
2014 12.000 5.000 60.000.000
2015 12.500 5.000 62.500.000

4. Neraca
KETERANGAN 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Aktiva:
Kas 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100
Aktiva Tetap 630.000 611.100 592.200 583.300 554.400 535.500
(Penyusutan) 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900
Total Aktiva 9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700
Pasiva:
Laba Usaha 9.267.489 10.059.489 10.851.489 10.861.389 11.628.639 12.395.889
Modal 704.711 693.811 682.911 674.111 652.961 641.811
Total Pasiva 9.972.200 10.753.300 11.534.400 11.535.500 12.281.600 13.037.700

11
5. Laporan Laba Rugi

Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015


Penjualan 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000
HPP:
B. Bahan Baku 34.000.000 35.700.000 37.400.000 39.675.000 41.400.000 43.125.000
B. Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000
Laba Kotor 11.680.000 12.480.000 13.280.000 13.340.000 14.115.000 14.890.000
B. Operasional:
B. Listrik & Air 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000 900.000
B. Telp 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000 200.000
B. Penyusutan 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900 18.900
B. Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
Laba Sebelum Pajak 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100
Pajak 1% 93.611 101.611 109.611 109.711 117.461 125.211
Laba Bersih 9.267.489 10.059.489 10.851.489 10.861.389 11.628.639 12.395.889

Arus Kas

12
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Penerimaan Kas
Penjualan 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000
Jumlah Penerimaan
Kas 50.000.000 52.500.000 55.000.000 57.500.000 60.000.000 62.500.000
Pengeluaran Kas
HPP:
Biaya Bahan Baku 34.000.000 35.700.000 37.400.000 39.675.000 41.400.000 43.125.000
Biaya Tenaga Kerja 4.320.000 4.320.000 4.320.000 4.485.000 4.485.000 4.485.000
Biaya Operasional 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900 1.118.900
Biaya Pemasaran 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.250.000 1.250.000 1.250.000
Jumlah Pengeluaran
Kas 40.638.900 42.338.900 44.038.900 46.528.900 48.253.900 49.978.900
Saldo Kas 9.361.100 10.161.100 10.961.100 10.971.100 11.746.100 12.521.100

13
7. Analisis Investasi
a. Analisa BEP (Break Event Point)
Break Event Point dapat diartikan dimana di dalam operasi perusahaan tidak memperoleh
laba dan tidak menderita rugi (penghasilan = total biaya).
Untuk menghitung BEP, harus diketahui terlebih dahulu biaya tetap dan biaya
variabelnya.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak berubah dalam tingkatan output
tertentu, tetapi untuk setiap satuan produksi akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan
produksi.
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan naik turun sebanding dengan hasil
produksi atau volume kegiatan sedangkan untuk setiap satuan produksi akan tetap.
Dalam hal ini, biaya tetap yang digunakan senilai dengan investasi yang dipakai yaitu sebesar
Rp. 630.000,-
Sedangkan untuk biaya variabel per unit dihitung berdasarkan tingkat penggunaan bahan baku
dan bahan penolong dari setiap produk keripik bayam.

BEP dalam Unit


Biaya tetap / (harga jual per unit – biaya variabel per unit)
630.000 / (5.000 – 3.400)
630.000 / 1.600
394 unit

BEP dalam Rupiah


Biaya tetap / {1 - (biaya variabel per unit / harga jual per unit)}
630.000 / {1 - (3.400 / 5.000)
630.000 / (1 – 0,68)
630.000 / 0,32
Rp 1.968.750

14
b. Payback Period
Payback period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi
pada proyek. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi.
Tahun Proyek Kumulatif
0 (630.000) -
1 9.361.100 9.361.100
2 10.161.100 19.522.200
3 10.961.100 30.483.300
4 10.971.100 41.454.400
5 12.521.100 53.975.500

630.000 - 9.361.100
PP = 2 +
53.975.500 - 9.361.100

-8.731.100
= 2 +
44.614.400

= 2 + -0.1957014

= 1,81

Jadi, payback periodenya adalah 1,81 tahun atau 1 tahun 8 bulan. Berdasarkan teori, hal ini
masih terbilang menguntungkan atau tingkat pengembalian investasi masih terjangkau. Tetapi
jika dilihat secara kenyataan, jangka waktu tersebut terbilang cukup lama bagi suatu usaha dan
kurang produktif.

c. Profitability Index
Profitability Index (PI) adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present
value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut ini.
PI > 1 usulan investasi diterima
PI < 1 usulan investasi ditolak

15
Tahun Proyek PV, 10% PV Kumulatif
0 (630.000) 1 (630.000) -
1 9.361.100 0.9091 8.510.176 8.510.176
2 10.161.100 0.8264 8.397.133 16.907.309
3 10.961.100 0.7513 8.235.074 25.142.383
4 10.971.100 0.6830 7.493.261 32.635.644
5 12.521.100 0.6209 7.774.350 40.409.994

PV Cash in flow
PI =
PV Cash out flow

40.409.994
=
630.000

= 64,142847

Maka dengan nilai profitability index sebesar 64,2 maka investasi ini dapat diterima

16
17
BAB II

FRANCHISE THAI TEA CEO

2.1 Analisa Bisnis

Sebelum masuk dalam analisa bisnis, perlu Anda ketahui bahwa analisa bisnis ini merupakan
gambaran luas yang ditujukan bagi mereka yang ingin membeli franchise dari franchisor, bukan
analisa untuk menjadi seorang franchisor. Namun bagi Anda yang ingin menjadi franchisor
minuman teh, ada baiknya pula untuk mengetahui analisa ini sehingga tahu kira-kira apa saja
yang dapat menjadi pertimbangan klien Anda. Pada analisa bisnis ini kami membaginya menjadi
tiga bagian, Kelebihan, Kekurangan dan Analisa Perhitungan.

Kelebihan Franchise Minuman Teh

1. Modal Dana Kecil

18
Modal dana untuk membuka usaha usaha ini tergolong murah. Anda dapat melihat analisa
kemitraan yang telah kami survey dari beberapa brand franchisor minuman teh pada bagian
Analisa Kemitraan. Rata-rata dana investasi awal yang mereka tawarkan adalah sekitar 5 juta
rupiah. Ada baiknya Anda tidak perlu mengambil keputusan untuk meminjam dana ke bank atau
ke rentenir karena bisnis ini memilki perputaran uang yang juga kecil. Dengan meminjam dana
juga akan membuat laba Anda semakin kecil dikarenakan Anda gunakan untuk membayar
angsuran ke pihak pinjaman. Pilihlah paket franchise dengan harga yang masih dapat Anda
jangkau.

2. Waktu Balik Modal Tergolong Cepat

Meskipun modalnya tergolong kecil, namun banyak orang yang menyatakan bahwa waktu untuk
balik modal dalam usaha ini tergolong cepat, sekitar 3 bulan. Kami ingatkan kembali balik modal
atau ROI (Return On Investment) berbeda dengan BEP (Break Event Point). BEP adalah sebuah
kondisi dimana operasi bisnis ini dalam keadaan tidak mendapatkan untung maupun rugi atau
biasa disebut juga titik impas. Anda harus memastikan peluang bisnis ini pada lokasi yang
strategis dan potensi pembelinya banyak untuk mendapatkan waktu balik modal yang lebih
cepat. Silahkan lihat bagian analisa perhitungan kami memperkirakan Anda membutuhkan
setidaknya sehari menjual 70 cup minuman dalam sehari.

3. Omset Harian

Ada banyak bisnis yang memiliki omset bulanan dan ada pula yang harian. Salah satu
keuntungan dengan omset harian adalah Anda dapat menganalisa bisnis dan mengantisipasinya
lebih cepat. Pastikan karyawan Anda untuk melakukan pelaporan dana setiap hari. Bedakan hari-
hari yang ramai pelanggan dengan hari-hari yang tidak terlalu ramai. Anda dapat mengurangi
dan menambah bahan baku sesuai perkiraan hari untuk mengurangi bahan baku yang terbuang
karena sudah tidak bisa disimpan terlalu lama, contohnya seperti es batu.

4. Banyak Pilihan Mitra Franchise

Daerah perkotaan memiliki pilihan bermitra yang lebih banyak. Anda dapat memilih mitra
dengan pilihan paket lebih bervariasi dan jenis minuman teh lebih banyak. Dengan banyaknya
19
mitra ini membuat para franchisor memberikan nilai lebih terhadap klien mitranya. Pelajari
dengan baik apa kelebihan dan kekurangan tiap-tiap franchise tersebut.

5. Support dari Franchisor

Franchise yang sudah terkenal dengan nama baiknya biasanya memiliki standar tersendiri dalam
memberikan support kepada klien mitranya. Dukungan standar sebuah franchise biasanya berupa
Training Staff, bantuan pembukaan usaha, distribusi dan logistik produk, program promosi dan
konsultasi bisnis. Pastikan Anda menerima support ini pada mitra franchise pilihan Anda.

6. Resiko Kegagalan Kecil

Dibandingkan membangun bisnis sendiri seperti direct sales,distributor dan konsep bisnis
lainnya, franchise memiliki tingkat resiko kegagalan yang kecil. Survey membuktikan rasio
kegagalan pada pembeli franchise adalah 5% – 15%, sedangkan pada bisnis biasa berada di
angka lebih dari 60%. Ini dikarenakan konsep usaha franshise biasanya dipilih dari konsep usaha
yang sudah terbukti berhasil dan pihak franchisor memberikan support dengan baik.

7. Tingkat Resiko Kerugian Rendah

Penilaian peluang tidak akan hanya dari Anda. Adanya penilaian dari pihak franchise juga
membuat bisnis Anda memiliki resiko kerugian yang rendah. Pihak franchise akan
memperhitungkan berapa keuntungan perhari yang Anda dapatkan dan memutuskan tidak
bekerja sama dengan Anda jika dirasa kurang menguntungkan.

2.2 Kekurangan dari Franchise Minuman Teh

20
source: evomag.co

Di setiap usaha kecil maupun besar tentu selalu ada kemungkinan datangnya hambatan yang
mengurangi laju bisnis Anda. Namun tentunya resiko ini bukanlah hal yang harus Anda hindari
namun ada baiknya tetap optimis dan memikirkan apa saja solusi untuk meminimalisir resiko
tersebut. Mental dan tekad untuk sukses Andalah yang menjadi kunci keberhasilan Anda. Berikut
ini adalah beberapa resiko dalam franchise minuman teh:

21
1. Tidak Bisa Berinovasi

Resiko paling dasar jika Anda sudah memutuskan untuk bermitra dengan franchisor tentunya
adalah Anda tidak dapat mengontrol sesuka hati untuk jenis minuman yang dijual. Kebanyakan
franchisor tidak akan memperbolehkan Anda membeli bahan baku dari tempat lain atau
menambahkan bahan baku yang lain untuk membuat jenis minuman teh dengan variasi yang
baru. Inovasi berada di tangan franchisor, yang dapat Anda lakukan adalah memberi saran untuk
mereka agar dapat membuat inovasi baru sesuai keinginan Anda.

2. Kompetitor banyak

Banyaknya keuntungan dan kemudahan membuka usaha ini membuat semakin banyak
kompetitor yang bermunculan. Jika Anda tidak jeli mencari celah dan memberikan kualitas yang
lebih baik maka sudah pasti usaha Anda tidak dilirik oleh pelanggan. Oleh karenanya para
franchisor biasanya memberikan syarat lokasi harus memiliki jarak minimal tertentu terhadap
franchise minuman yang lain.

3. Ada Royalty Fee

Kebanyakan franchisor yang ada mengharuskan Anda membayar Royalty Fee dalam jangka
waktu tertentu. Royalty Fee dapat didefinisikan sebagai kontribusi bagi hasil dari pendapatan
yang Anda dapatkan atas penggunaan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) milik franchisor.
Terlepas apakah Anda sebagai franchisee sedang mengalami untung atau rugi, Anda tetap wajib
membayar royalty fee jika ingin meneruskan bisnis menggunakan KHI milik mereka.

4. Franchisor memiliki Hak Memutuskan Kemitraan

Ada banyak alasan kenapa franschisor tidak meneruskan kemitraan, salah satunya adalah karena
ditemukannya ketidakcocokan sesuai perjanjian kemitraan, entah itu dalam perbedaan mutu
pelayanan, perubahan logo dsb. Karenanya, pastikan Anda telah membaca baik-baik perjanjian
kesepakatan sebelum menyetujui untuk bermitra dengan mereka.

22
2.3 Analisa Perhitungan

source: driverlayer.com

Kami akan memberikan contoh perhitungan dengan referensi harga dari franchise Teh
Cap Poci di kota Bandung yang biasanya biaya awal kemitraan sebesar Rp 5.000.000. Cukup
dengan modal sebesar Rp 5.000.000 untuk kemitraan, Anda sudah mendapatkan beberapa alat
ini.
1. Counter dari kayu
2. Box pendingin
3. Tempat es
4. Termos
5. Teko dari listrik
6. Mesin seal
7. Centong dari kayu

23
8. Sendok Besar
9. Alat untuk saringan

24
Contoh perhitungan
Biaya Franchise : Rp 5.000.000
Target penjualan sehari : 70 cup/hari
Harga jual minimum : Rp 2.500
Omset sebulan : 70 cup x 30 hari x Rp 2.500 = Rp 5.250.000
Biaya/cup/bulan : 70 cup x 30 hari x Rp 970 = Rp 2.037.000
Biaya sewa tempat : Rp 500.000/bulan
Gaji karyawan : Rp 700.000/bulan
Laba bersih : Rp 2.013.000/bulan
Balik modal : 3 bulan

Perhitungan ini bersifat dinamis, Anda dapat merubahnya dan menghitung dari awal jika
ada harga yang tidak sesuai. Kami hanya memberikan gambaran besar yang dilakukan sebagian
besar orang yang umumnya memakai paket kemitraan Rp 5.000.000. Sebagai contoh lain jika
Anda menyewa tempat di tempat yang ramai seperti di mall, Anda dapat menambah biaya sewa
yang lebih mahal dan gaji karyawan untuk lebih dari satu orang, namun tentunya target
penjualan juga harus ditambah untuk dapat mendapatkan laba bersih yang cukup

2.4 Analisa Produk

Selain menganalisa bisnis, UC Onliner tentu perlu melakukan pengenalan juga terhadap jenis
minuman teh yang akan Anda jual. Dari cerita Syakir, Anda pasti tahu ada banyak sekali varian
rasa dan perlu diketahui bahwa itu tadi hanyalah sebagian kecil dari jenis teh yang sudah beredar
di pasar. UCEO telah mengumpulkan sekitar 7 jenis teh yang paling banyak diminati masyarakat
Indonesia untuk memudahkan Anda dalam mengenal lebih tentang kelebihan dan kekurangan
tiap-tiap jenis minuman teh.

1. Teh Hijau

25
source: nytimes.com

Teh hijau sangat baik untuk kesehatan tubuh karena tidak mengandung bahan kimia yang dapat
membahayakan kesehatan. Namun tetap saja, teh hijau tidak bisa melindungi dari semua
penyakit, karena penyakit datang tergantung dari pola hidup dan genetik tubuh Anda sendiri.
Kandungan terbesar teh hijau adalah cathecin, yaitu antioksidan yang dapat melawan serta
mencegah kerusakan sel. Selain itu kandungan cathecin mampu mengurangi kolesterol dan
menjaga tekanan darah dan membantu menjaga kadar gula darah pada penderita diabetes.

Terdapat informasi yang keliru tentang teh hijau yang dapat menurunkan berat badan. Karena
pada dasarnya tidak ada makanan dan minuman yang mampu mengurangi berat badan kecuali
makan dan pola hidup yang sehat. Teh hijau mampu menyimpan hingga 50,000 kalori asalkan
26
tidak ditambahkan dengan gula atau madu. Jadi teh hijau dapat membantu mengurangi asupan
kalori. Namun untuk mengurangi berat badan, semua tetap tergantung pada pola makan Anda.

Sebaiknya jangan menyeduh teh hijau pada temperature tinggi karena akan merusak kandungan
cathecin di dalam teh hijau. Sebaiknya seduh pada air dengan temperature 160-170 derajat.
Seduhan teh hijau paling baik ditambahkan dengan lemon, karena vitamin C pada lemon akan
membuat cathecin lebih mudah diserap tubuh. Hindari menambahkan susu dalam seduhan teh
hijau Anda.

2. Teh Thailand

27
source: thaibloomrestaurant.com

Teh Thailand atau Thai Tea atau biasa juga disebut sebagai "Cha-Yen" adalah minuman yang
terbuat dari seduhan Teh Ceylon khas Thailand. Atau bisa juga dari campuran “Bai Miang” khas
Thailand yang kemudian biasanya dicampur dengan pewarna makanan. Thai Tea lebih baik bila
ditambahkan perasan jeruk limau, atau rempah-rempah.

Teh ini lebih nikmat bila disajikan dingin dengan tambahan gula atau susu. Campuran susu
biasanya dituangkan di atas teh dan es batu sebelum teh disajikan. Hal ini dilakukan untuk

28
menambah rasa serta penampilan teh agar lebih menarik dan enak. Namun Teh Thailand ini
berbeda dengan bubble tea. Di restoran Thailand biasanya Thai tea disajikan dalam ukuran gelas
tinggi.

3. Bubble Tea

29
30
source: bubbleteacafe.com

Bubble Tea biasa juga disebut sebagai Teh Mutiara. Kebanyakan Bubble Tea adalah teh yang
dicampur dengan mutiara yang berbahan dasar tepung tapioka. Atau bisa juga dicampur dengan
jelly, buah-buahan, sirup dan susu.

Bubble Tea biasanya merupakan gabungan dari dua bahan pelengkap yang berbeda, misalnya
susu dan jelly atau susu dan mutiara. Bubble tea juga menawarkan rasa teh dengan varian yang
beragam. Rasa ini didapatkan dari campuran susu dan perasa buah-buahan. Masih banyak varian
kreasi dari bubble tea, yaitu misalnya bubble tea dengan campuran susu murni, atau bisa juga
dengan campuran creamer. Kemudian mengganti gula dengan madu sebagai bahan pemanisnya.

Bubble tea memiliki beberapa varian rasa yang terkenal, seperti rasa mango green tea, lychee
green tea, strawberry green tea dengan jelly strawberry, serta masih banyak lagi varian rasanya.

4. Teh Jasmine

31
source: lifeinthelandoftherisingsun.blogspot.com

Teh Jasmine atau biasa disebut Teh Melati adalah teh beraroma wangi karena campuran aroma
dari bunga melati pada seduhan teh. Biasanya, teh jasmine memiliki kandungan bahan dasar dari
teh hijau kemudian dicampur dengan teh hitam sebagai bahan tambahan.

Rasa teh jasmine sangat segar dan harum. Biasanya disajikan dalam keadaan panas atau hangat.
Rasa dan bau yang harum dari teh jasmine dihasilkan dari campuran bunga melati yang ada
dalam teh. Teh jasmine merupakan teh beraroma yang paling terkenal di Cina.

5. Teh Tarik

32
source: improbable.com

Teh tarik adalah teh dari Malaysia, keunikan dari teh ini adalah cara penyajiannya. Yaitu ketika
disajikan, teh tarik harus dituang ke dalam dua buah gelas secara bergantian, dengan jarak antar
gelas sejauh jangkauan lengan. Teknik ini memerlukan keahlian khusus, karena jika tidak
terbiasa, teh akan tumpah.

Teknik tersebut dilakukan bertujuan untuk memberikan efek busa pada teh serta bertujuan untuk
mendinginkan temperature teh yang panas. Teh tarik terdiri dari campuran teh dengan susu
33
kental atau susu segar. Biasanya penyajian teh tarik cocok disandingkan dengan makanan khas
Malaysia yakni nasi lemak.

6. Teh Aneka Rasa

source: haveabrew.co.uk

The aneka rasa adalah teh dengan campuran berbagai macam varian rasa. Hal ini bertujuan agar
rasa teh lebih bervariasi. Campura teh aneka rasa antara lain adalah campuran teh dengan susu
kemudian ditambahkan rasa buah-buahan. Buah-buahan bisa bermacam-macam mulai dari rasa
strawberry, manga, lychee, apel, dan lain-lain.

Teh aneka rasa juga bisa menggabungkan campuran dari teh dengan rasa coklat, sirup, jahe,
lemon, soda, dan lain sebagainya.

7. Teh Korea
34
source: jirisan.webs.com

Cara penyajian teh Korea cukup unik, yaitu dengan cara menyeduh air panas kedalam gelas
kemudian memasukkan daun tumbuhan Camellia Sinensis atau biasa di Korea disebut dengan
“Nok Cha”. Teh Korea merupakan minuman aromatik karena harum dari “Nok Cha” yang
dimasukkan dalam air panas, lama-kelamaan akan berubah warna menjadi kuning kecoklatan
khas teh dan memiliki harum yang khas.

Teh Korea terkenal dengan bahan-bahan seduhan yang khas. Selain “Nok Cha”, bahan lain yang
biasanya digunakan dalam membuat teh adalah dari buah, daun, akar, atau biji-bijian kering yang
kemudian diseduh dalam air panas. Minuman ini bisa disajikan dalam keadaaan panas atau
dingin

35
BAB III

HANDRY CRAFT GELANG

3.1 Aspek Pemasaran


3.1.1. Segmen Pasar
Target konsumen adalah masyarakat di daerah sekitar dari semua golongan baik usia muda
maupun tua.

3.1.2. Strategi Pemasaran


Dalam penjualan dan pemasaran produk ini, ada beberapa strategi yang digunakan yaitu :
- Menetapkan harga yang relatif murah agar semua masyarakat dapat menjangkau harganya.
- Tempat penjualan yang strategis.
- Melakukan pelayanan yang terbaik yaitu dengan menerapkan pelayanan prima, sopan dan
ramah.
- Memenuhi kepuasan dan permintaan konsumen.

3.1.3. Promosi
- Dengan memasang papan nama di depan tempat usaha.
- Langsung memasarkan barang ke konsumen (face to face).
- Dari mulut ke mulut yang dilakukan oleh konsumen yang pernah mengkonsumsi.

3.1.4. Sistem Penjualan


Sistem penjualan yang digunakan dalam penjualan produk ini adalah langsung dan menerima
pesanan melalui telepon atau secara langsung
3.2 Aspek Finansial
36
3.2.1. Sumber Modal
Satuan Rupiah (Rp)
Kas 200.000,00
Peralatan
- Jarum jahit 1.500,00
- Tang aksesoris 30.000,00
- Penggaris 6.000,00
- Gunting 5.000,00
Jumlah peralatan 42.500,00
Total Modal 242.500,00

3.2.2. Anggaran Bahan


Anggaran dari bahan-bahan yang akan kami gunakan yaitu:
Satuan Rupiah (Rp)
Nama Bahan Jumlah Harga Total
Satuan
Mutiara 1 15.000,00 15.000,00
Pengait 10 1.000,00 1.000,00
Nilon karet 1 10.000,00 10.000,00
Benang jahit 1 2.000,00 2.000,00
Charm 2 5.000,00 10.000,00
Tali suede 4 5.000,00 20.000,00
Benang katun 1 2.000,00 2.000,00
Benang sulam 4 1.500,00 6.000,00
Tali kepang 2 3.500,00 10.000,00
Pita 2 3.000,00 6.000,00
Tali sepatu 3 5.000,00 15.000,00
Kancing 2 2.500,00 5.000,00
Kawat 2 2.000,00 4.000,00
penjepit

37
Total Anggaran 106.000,00
3.3. Aspek Produk
3.3.1. Jenis Produk Usaha
Usaha ini akan memproduksi dan menjual aksesoris berupa gelang bahan bakunya adalah tali
sepatu, benang sulam, pita, tali beludru, tali kepang, dan sebagainya. Produk yang dihasilkan
dapat beraneka jenis yang disesuaikan dengan tren masa kini.

2.3.2. Proses Produksi


1) Cara Membuat Gelang Fishtail Braids
Bahan dan peralatan:
- Benang katun (selain ini juga bisa menggunakan benang sulam, tali satin/cina,
rope/paracord dan tali nilon).
- Kancing
- Gunting
Proses pembuatan:
- Menggunakan dua warna yaitu biru dan kuning. Potong benang sepanjang 75cm
sebanyak 2x setiap warna.
- Satukan kedua benang tersebut dan lipat benang menjadi dua bagian, ikat ujungnya dan
sisakan untuk jalan masuk kancing.
- Bagi benang dan kelompokan sesuai dengan warnanya.
- Kemudian buat menjadi kepangan sampai panjang gelang yang diinginkan.
- Jika sudah mencapai panjang gelang yang dinginkan, buatlah simpul pada ujung kepang
agar kepangan tidak lepas.
- Sisakan satu benang untuk mengikat kancing, sisanya gunting kelebihan benang-
benangnya.
- Masukan benang kedalam lubang kancing, Lalu ikat dan buatlah simpul 2x agar kancing
tidak lepas
- Gelang siap untuk digunakan.

2) Cara Membuat Braided Leather Tassel Bracelet


Bahan dan peralatan:
38
- 3 tali kulit atau beludru warna
- 3 kawat cincin
- 2 kawat ikat penjepit
- 1 kunci gelang
- Tang
Proses pembuatan:
- Samakan ukuran panjang tiga tali, satukan dengan kawat penjepit, eratkan dengan tang.
Pasang satu kawat cincin pada ujungnya. Dan pasang kunci gelang. Eratkan lagi dengan tang.
- Kepang tali dengan rapi hingga ujung. Satukan ujungnya dan eratkan dengan kawat
penjepit. Pasang kawat cincin.
- Buat hiasan gelang dengan sisa tali. Jika suka dengan bandul-bandul lain, bisa juga
memakai bandul dan pasang di bagian ujung atau tengah gelang dengan kawat cincin.
- Gelang siap untuk digunakan.
3.4. Analisis SWOT
3.4.1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan dari usaha aksesoris gelang ini merupakan suatu usaha yang sangat berkembang.
Barang-barangnya didesain dengan tangan sendiri dan tidak mengambil dari pihak luar, selain itu
produk kami nantinya disesuaikan dengan pasar dan tren yang sedang berkembang.

3.4.2. Weakness (Kelemahan)


Kelemahan dari usaha ini yaitu karena usaha ini sudah banyak di kota Padang maka jumlah
pesaing menjadi banyak. dan juga untuk menghasilkan produk yang berkualitas harus memilih
bahan baku yang berkualitas pula, dan harganya tentunya mahal. Sehingga ketika dijual dengan
harga yang mahal pula dikhawatirkan sulit untuk menembus pasar.

3.4.3. Opportunity (Peluang)


Peluang bisnis ini yaitu mempunyai potensi cukup besar, karena para remaja menyukai produk
aksesoris semacam ini, karena produk ini didesain sesuai dengan selera dan mengikuti trend yang
ada.

39
3.4.4. Threat (Ancaman)
Ancaman dari bisnis ini yaitu banyaknya pesaing yang menampilkan desain, gambar yang
sedang booming di pasaran sekarang ini.

40
BAB VI

PENUTUP

KESIMPULAN

PENUTUP

41
DAFTAR PUSTAKA

42

Anda mungkin juga menyukai