Anda di halaman 1dari 5

SERAMBI MEKKAH SEBAGAI SERAMBI NUSANTARA MENGUKIR SEJARAH PERADABAN BANGSA DALAM

WARISAN BUDAYA ISLAMI

Disusun untuk melengkapi persyaratan peserta Intermediate Training (LK II)

Nama : Rizky Al Farizie

Asal : Cabang Jakarta Raya

INTERMEDIATE TRAINING

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

CABANG BANDUNG 1-13 AGUSTUS 2018


PENGANTAR

Segala puji kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala zat yang maha pencipta dari segala makhluk serta
memiliki maha kuasa terhadap makhluknya sehingga berkuasa menundukkan atau memalingkan
hambanya dari keridhaannya, semoga kita adalah orang yang tunduk dan patuh kepada Allah dalam
mengharapkan ridha-nya. Shalawat beserta salam tiada hentinya pula terus di sanjung sucikan kepada
pembawa risalah kebenaran Allah di atas Bumi dalam rangka dekontruksi pola fikir serta perilaku
manusia yang kian menyimpang jauh dari kebenaran, yakni Baginda Rasullah Salallahu Alaihi Wassalam.
Ucapan terimakasih saya kepada HMI Komisariat Esa Unggul yang setia menjadi wadah berproses
menjadi insan akademis pencipta, pengabdi karena memiliki tanggung jawab atas terwujudnya
masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu Wa Taala. Mengingat belianya usia dari
Komisariat Universitas Esa Unggul semakin memacu kader untuk berproses menjadi kader paripurna.
Terimaksih saya ucapkan pula kepada senior-senior dan alumni yang dengan penuh dukungan agar
penulis menyelesaikan makalah agar dapat mengikuti Intermediate Training (LK II) dengan judul makalah
: “ SERAMBI MEKKAH SEBAGAI SERAMBI NUSANTARA MENGUKIR SEJARAH PERADABAN BANGSA
DALAM WARISAN BUDAYA ISLAMI ”.

Makalah ini membahas tentang budaya Aceh yang kental dengan nilai-nilai keislaman. Bagaimana Aceh
yang sebelumnya memiliki adat dan istiadat Hindu,animism,dan dinamisme mampu berasimilasi dengan
nilai-nilai islam. Nilai-nilai dari kebudayaan ini ada dalam segala aspek berkehidupan sosial yang terus
diturunkan secara turun temurun. Melihat kebudayaan ini telah mengakar kuat sehingga Aceh kini
memiliki otonomi khusus dalam menjalankan roda pemerintahannya sesuai dengan syariat islam yang
diatur dalam qanun, menjadikan Aceh sebagai model dari usaha penerapan islam dengan kebudayaan
yang mengakar kepada daerah lain di Nusantara.

Mengingat semakin kuatnya sekulerisasi serta liberalisasi yang ada di Indonesia saat ini sehingga
menggerus nilai-nilai kebudayaan yang ada pada masyarakat Indonesia pada umumya. Maka selaraslah
tujuan pembuatan makalah ini dengan sejarah perjuangan HMI di masa awal yakni melawan segala
bentuk sekularisasi dan liberalisasi dengan menjadikan Serambi Mekkah sebagai kajian Serambi
Nusantara agar pada era ini mampu mengukir sejarah peradaban bangsa dalam warisan budaya islami.
Atas tulisan ini, penulis memhon maaf sebesar-besarnya apabila didapati kesalahan dan semoga
menjadi pembelajaran bersama dalam usaha menulis dengan benar sebuah kebenaran maka oleh
karena itu pula penulis mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini.

Jakarta 17 Juli 2018

Penulis

Rizky Al Farizie
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I :PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penulisan

BAB II:PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

2.2 Sejarah Kebudayaan Islam di Aceh

2.3 Hubungan antara Kebudayaan Islam di Aceh dengan perkembangan budaya nusantara

2.4 Aktualisasi nilai-nilai kebudayaan Islam Kontemporer

BAB III: PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar pustaka
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebudayaan sebagai khazanah sejarah suatu bangsa/masyarakat yang tercermin dalam


pengakuan/kesaksiannya dan nilai-nilainya, yaitu kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bagi
kehidupan suatu tujuan ideal dan makna rohaniah yang dalam, bebas dari kontradiksi ruang dan waktu

-Effat El Syarqawi1

Indonesia dengan beragam sukunya jelas menghasilkan manifestasi budaya. Ini sesuai yang dikatakan
oleh Sutan Ali Syahbana bahwasanya kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir2. Namun
keragaman ini belum tentu mencapai nilai ideal dari kebudayaan Indonesia. Adalah bagaimana
menemukan titik temu antara keragaman inilah yang mampu mensinergikan manifestasi budaya.
Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa telah menjadi jawabannya. Kalimat ini merupakan
kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa
kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. 3 Bukti bahwa nilai budaya dalam kesusastraan mampu eksis
sampai kini dan menjadi sebuah sejarah dala menyatukan setiap perbedaan di negri ini.

1
https://www.zonareferensi.com/pengertian-kebudayaan/
2
https://www.zonareferensi.com/pengertian-kebudayaan/
3
https://id.wikipedia.org/wiki/Bhinneka_Tunggal_Ika

Anda mungkin juga menyukai