Anda di halaman 1dari 1

Mahasiswa hibernasi

Barangkali saya adalah satu dari sekian mahasiswa yang sedang bingung jalannya. Bingung
dalam melihat realitas tentang pergerakkan dan pemikiran yang diadopsi oleh mahasiswa saat ini
pada umumnya. Sebagai mahasiswa semester dua sebelum menginjakkan kaki di dunia
perkuliahan saya berekspektasi bahwasanya pergerakan,pemikiran,serta gebrakan daripada
mahasiswa seluruhnya adalah mereka yang benar-benar merealisasikan serta mengaktualisasikan
Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam berkeseharian selaku Civitas Akademika. Ditambah lagi
aksi mahasiswa pada tahun sebelum kelahiran saya yakni 1998 yang telah berhasil menghentikan
rezim yang berkuasa terhitung 32 tahun lamanya dengan segala dinamika yang ada. Jadi, saya
lahir pada masa dimana kemenangan rakyat telah diperjuangkan oleh mahasiswa dalam huru-
hara luar biasa.

Tapi, pada hari ini seakan mahasiswa berhibernasi. Layaknya beruang, setelah mencapai kata
kenyang dia merasa menang dan dia lalui satu masa yang dingin mematikan dengan tidur
Panjang. Demikianlah realitas dunia mahasiswa dewasa ini, setelah perjuangan yang memeras
keringat,kucuran air mata, tetes darah, bahkan nyawapun ada yang melayang bisa-bisanya
mahasiswa tidur dengan lelap, acuh terhadap persoalan bagaikan musim dingin yang
mematikan. Saya tidak memarginalkan hal ini kepada mahasiswa, namun gaya serta pola
mahasiswa jalankan pada masa-masa sulit ini pada umumnya demikian rupanya. Gaya hedon
yang dibanggakan serta dipertontonkan, enggannya dalam menambah literasi seakan sudah
paling mumpuni padahal sangat minim makalah yang memang merupakan karya diri sendiri
karena keenakan mengcoppy.

Namun perlu kita ketahui bersama hibernasi pun ada masa akhirnya. Kala terjaga dari tidurnya
kepedulian, disitulah mahasiswa berperan aktif dalam meneruskan semangat reformasi agar
mencapai negri yang madani. Mencapai negeri madani tidaklah pula bisa direalisasi dalam tempo
beberapa hari, perlu adanya konsistensi dan bagaiamana konsistensi ini terjaga adalah harus baik
pula system kaderisasi agar bisa meregenerasi nilai-nilai semangat reformasi. Jawabannya ada
pada diri kita mahasiswa/i erasa milenia atas semua keresahan karena hibernasi yang sudah
berjalan demikian adanya. Apabila kita mengakhiri rantai ketidakpedulian dan meregenerasi
kepekaan terhadap permasalahan maka secara perlahan telah kita lanjutkan idealisme semangat
perjuangan 98 yang pastinya penuh dengan keikhlasan,kejujuran, serta keloyalitasan kita
terhadap negara yang kita cintai. Namun apabila kita larut dalam nikmatnya hibernasi
berkepanjangan, sudah pasti laksana nahkoda yang abai terhadap jalannya kemudi bahtera
tinggal tunggu saja waktu karamnya.

Anda mungkin juga menyukai