Anda di halaman 1dari 2

Perancangan Arsitektur 01

R. Puspito Harimurti

TINJAUAN ASPEK PSIKOLOGIS RUANG

Aspek psikologis dari ruang, didasarkan pada pola tata-laku spasial yang ada
pada manusia. Pola tata-laku spasial ini dirumuskan mengacu pada struktur
biologis dan budaya manusianya. Manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan kemampuan eksistensinya melalui pengolahan objek-objek
yang ada di sekitarnya. Misalnya penggunaan roda untuk menambah
kemampuan jelajahnya yang kemudian dikembangkan menjadi kendaraan dsb.

Selain itu, manusia senantiasa merasionalisasikan seluruh tata-laku spasialnya


sebagai upaya mengembangkan eksistensi dirinya. Upaya rasionalisasi tata-
laku spasial ini termasuk didalamnya adalah upaya untuk mengelompokkan
ragam jarak spasial yang dimiliki oleh seseorang

Ragam jarak spasial yang dimiliki oleh seseorang (Suwondo, Sutedjo, 1986)
adalah :

Jarak Publik
Fase terjauh dari jarak publik adalah lebih dari 7,5 meter. Merupakan jarak yang
tepat antara seorang tokoh masyarakat dengan massanya. Karakteristik fase
terjauh dari jarak publik ini adalah :
• Suara normal sudah tidak dapat terdengar dengan baik
• Karakter pembicara tidak dapat terlihat dengan baik
• Membutuhkan perangkat alat bantuan untuk dapat berkomunikasi
dengan massa

Fase dekat dari jarak publik adalah berkisar antara 3,6 – 7,5 meter. Merupakan
jarak wajar bagi komunikasi antara dua orang yang belum saling mengenal yang
memungkinkan orang untuk menghindar atau bertahan apabila mereka terancam
Karakteristik fase dekat dari jarak publik ini adalah :
• Suara harus keras untuk dapat ditangkap oleh pendengar
• Karakter pembicara sudah mulai dapat dikenali
• Pandangan terhadap pendengar mulai berkurang secara spasial.

Jarak sosial
Fase jauh berkisar antara 2,1 – 3,6 meter. Pada jarak ini kontak visual antara
pembicara dan pendengar dapat terjalin dengan baik. Fase ini merupakan jarak
dekat untuk suatu hubungan formal.contoh adalah pada meja resepsionis tamu,
dimana resepsionis dapat menjaga kontak visual dengan tamunya, sehingga
keberadaan tamu tidak akan mengganggu aktifitas resepsionis tersebut.
Karakteristik fase jauh dari jarak sosial ini adalah :
• Suara dapat terdengar dengan baik walaupun intonasi tidak terlalu keras
• Karakter pembicara dapat ditangkap dengan jelas
• Pandangan spasial terfokus pada pembicara
Perancangan Arsitektur 01
R. Puspito Harimurti

Fase dekat berkisar pada 0,75 meter hingga 2,10 meter. Jarak ini adalah jarak
batas dominasi seseorang terhadap lawan bicaranya. Jarak cukup dekat namun
belum memasuki jarak sentuh.jarak ini dapat digunakan bagi suatu pembicaraan
bisnis yang bersifat tidak formal. Pergeseran jarak terhadap jarak dekat sosial ini
(menuju dibawah 0,75 meter) akan berakibat munculnya dominasi oleh
pembicara.

Jarak Pribadi
Fase jauh berkisar antara 0,75 hingga 1,20 meter. Merupakan jarak yang
memadai untuk pembicaraan seputar hal-hal pribadi.
Karakteristik fase jauh dari jarak pribadi ini adalah :
• Pandangan baik
• Gerakan tangan dapat terlihat
• Suara berkisar antara sedang dan pelan

Fase dekat berkisar antara 0,45 – 0,75 meter. Merupakan jarak dominasi ,
diakibatkan pandangan berada dalam jangkauan yang cukup dekat. Pada fase
ini hubungan manusia dapat mempengaruhi perasaannya. Merupakan jarak
terdekat bersama dengan orang lain yang bukan merupakan pasangan
intimnya.
Karakteristik fase dekat dari jarak pribadi ini adalah :
• Tekstur nampak dengan jelas
• Fokus pandang melelahkan akibat dominasi pada satu titik

Jarak Intim
Fase jauh berkisar antara 15 – 45 centimeter, merupakan jarak sentuhan,
umumnya terjadi secara sengaja antar keluarga, dan insidentil pada tempat-
tempat umum seperti bis kota, pertunjukan musik dll.
Karakteristik fase jauh dari jarak intim ini adalah :
• Pandangan sangat terdistorsi akibat dominasi terhadap satu titik yang
berlebihan
• Suara rendah hingga berbisik
• Aromatik mulai dapat dirasakan
• Cenderung untuk menghindari kontak mata bila kondisinya tidak
menguntungkan

Fase dekat berkisar antara 0 – 15 cm, merupakan jarak kasih sayang dan
perlindungan yang dilakukan oleh seseorang terhadap lawan bicaranya.
Karakteristik fase dekat dari jarak intim ini adalah :
• Suara (vokal) sudah tidak lagi memegang peran dalam komunikasi
• Kontak mata dan gerak menjadi media utama komunikasi
• Aromatik dapat dirasakan dengan sangat jelas.

Pola tata laku ini bersifat regional, karena pola ini akan dipengaruhi oleh iklim,
budaya serta karakteristik sosial masyarakat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai