MALARIA
No. Dokumen : 05.PPK/2.5.1/SOP/PM/8/2017
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 20 Agustus 2017
Halaman : 1-4
DPM dr. Praktek Mandiri
Yoke R dr. Yoke
Retnaningpuri
1. Pengertian :
No. ICPC-2 : A73 Malaria
No. ICD-10 : B54 Unspecified malaria
Tingkat Kemampuan 4A
Merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebabkan oleh parasite
plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual
dalam darah, dengan gejala demam, menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.
2. Tujuan
Sebagai acuan bagi dokter/dokter layanan primer untuk menangani penderita malaria agar
dapat ditangani sesuai dengan standar pelayanan kesehatan di Indonesia.
3. Kebijakan
SK dokter praktik mandiri nomor 1/KM/SK/PM/08/2017 tentang Manajemen Mutu
4. Refrensi
(1) Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. PB-
IDI, 2017
(2) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur/Langkah-langkah
5.1 Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Demam hilang timbul, pasa saat demam hilang disertai dengan menggigil,
berkeringat, dapat disertai dengan sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nafsu
makan menurun, sakit perut, mual muntah, dan diare.
Faktor Risiko
Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Patognomonis
a. Pada periode demam :
Kulit terlihat memerah, teraba panas, suhu tubuh meningkat dapat
sampai di atas 40° dan kulit kering.
Pasien dapat juga terlihat pucat.
Nadi teraba cepat.
Pernapasan cepat (takipneu).
b. Pada periode dingin dan berkeringat:
Kulit teraba dingin dan berkeringat
Nadi teraba cepat dan lemah
Pada kondisi tertentu bisa ditemukan penurunan kesadaran.
2. Kepala : konjungtiva anemis, sklera ikterik, bibir sianosis, dan pada malaria
serebal dapat ditemukan kaku kuduk.
3. Toraks : terlihat pernapasan cepat
4. Abdomen : teraba pembesaran hepar dan limpa, dapat juga ditemukan asites.
5. Ginjal : dapat ditemukan urin berwarna coklat kehitaman, oliguria atau anuria.
6. Ekstermitas : akral teraba dingin merupakan tanda-tanda menuju syok
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan hapusan darah tebal dan tipis ditemukan parasit Plasmodium.
2. Rapid Diagnostic Test untuk malaria (RDT)
Klasifikasi :
1. Malaria falsiparum, ditemukan Plamodium falsiparum.
2. Malaria vivaks, ditemukan Plasmodium vivaks.
3. Malaria ovale ditemukan Plasmodium ovale.
4. Malaria malarie, ditemukan Plasmodium malarie.
5. Malaria knowlesi, ditemukan Plasmodium knowlesi.
Diagnosis Banding
1. Demam Dengue
2. Demam Tifoid
3. Leptospirosis
4. Infeksi virus akut lainnya
Komplikasi
1. Malaria serebral
2. Anemia berat
3. Gagal ginjal akut
4. Edema paru atau ARDS (acute Respiratory Distress Syndrome).
5. Hipoglikemia
6. Gagal sirkulasi atau syok
7. Perdarahan spontan dari hidung, gusi, alat pncernaan dan atau disertai
kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intravaskular.
8. Kejang berulang > 2 kali per 24 jam pendidingan pada hipertermia
9. Asidemia (pH darah < 7,25) atau asidosis (biknat plasma < 15 mmol/L)
10. Makroskopikhemoglobinuria karena infeksi malaria akut.
Kriteria Rujukan
1. Malaria dengan komplikasi
2. Malaria berat, namun pasien harus terlebih dahulu diberi dosis awal. Artemisinin
atau Artesunat per intra muskular atau intra vena dengan dosis awal 3,2
mg/kgBB.
Peralatan
Prognosis
6. Diagram Alir :
7. Unit Terkait :
- Pendaftaran
- Dokter
- Tenaga kesehatan
- Rekam medis