Anda di halaman 1dari 23

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN DAN


PATOFISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1.DATU WINDI TAMARA WARDANI

2.DINA SEPTIANA

3.DWI INDAH PURWATI

4.ELMI HAERUNNISA

5.EVI SUSANTI

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN JENJANG S1

MATARAM

2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb .

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karna berkat rahmat, hidayah, serta
karunianya Kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan dan laporan kasus
Gastroenthritis. Kedua kalinya Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah dan
tercurahkan kepada junjungan Habiibbana Wanabiyyasa Muhammad SAW, yang
insya Allah akan diberikan syafaat kepada kita semua di Yaumil qiyamah nanti,
Amiiin .

Makalah ini kami susun guna memenuhi salah satu tugas matakuliah sistem
integumen, dengan segenap kerendahan hati tidak lupa penulis ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari dengan segenap hati bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu, penulis mengharap kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna kesempurnaan laporan kami yang akan datang .

Demikian atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb .

Mataram, September 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui fisiologi manusia adalah ilmu yang mempelajari
fungsi mekanik fisik dan biokimia manusia dalam kesehatan yang baik, organ,
dan sel-sel yang membentuknya. Tingkat utama fokus dari fisiologi manusia
adalah pada tingkat organ dan sistem dalam sistem. Sedangkan anatomi memiliki
pembendaharaan kata internasional. Anatomi Adalah ilmu yang mempelajari
tentang susunan atau struktur dari tubuh manusia serta hubungannya antara satu
bagian dengan bagian yang yang lainnya. Sistem integumen adalah salah satu
bagian dari fisiologi manusia dimana sistem integumen adalah sistem organ yang
membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasika manusia terhadap
lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang
terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan
produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin
"integumentum", yang berarti "penutup".

Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan
yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh,
kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh
bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan
kimia. Selain itu juga kulit juga memiliki fungsi yang lain seperti absorpsi,
ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan
vitamin D. Kulit juga memiliki beberapa bagian yang juga memiliki fungsinya
secara spesifik.

Sistem integument tidak hanya terdiri dari kulit tetapi juga rambut dan
kuku yang juga memiliki beberapa bagian yang juga memiliki fungsi masing-
masing maka dari pada itu penulis akan menjelaskan lebih lanjut tentang anatomi
dan fisiologi sistem integumen dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan sistem integumen?


1.2.2 Bagaimana anatomi dan fisiologi dari kulit?

1.2.3 Bagaimana anatomi dan fisiologi dari rambut?

1.2.4 Bagaimana anatomi dan fisiologi dari kuku?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian sistem integumen

1.3.2 Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari kulit

1.3.3 Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari rambut

1.3.4 Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari kuku


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Sistem integumen adalah salah satu bagian dari fisiologi manusia dimana
sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasika manusia terhadap lingkungan sekitarnya.
Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang
mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya
(keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang
berarti "penutup".

2.2 STRUKTUR DAN FUNGSI KULIT


1. struktur kulit
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan
melindungi tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit merupakan bagian
tubuh yang perlu mendapat perhatian khusus untuk memperindah kecantikan,
selain itu kulit dapat membantu menemukan penyakit yang diderita pasien.
Kulit disebut juga integumen atau kutis yang tumbuh dari dua macam
jaringan yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan kelenjar
pengikat(penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis(kulit dalam). Kulit
mempunyai susunan serabut saraf yang teranyam secara halus berguna untuk
merasakan sentuhan atau sebagai alat raba dan merupakan indikator untuk
memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan pada kulit.
Lapisan kulit terdiri atas:
a. epidermis
b. dermis
c. hipodermis

a. epidermis(kulit ari)
Lapisan paling luar terdiri atas lapisan epitel gepeng. Unsur utamanya
adalah sel-sel tanduk (keratinosit) dan sel melanosit. Lapisan epidermis tumbuh
terus karena lapisan sel induk yang berada di lapisan bawah bermitosis terus
menerus, sedangkan lapisan paling luar epidermis akan terkelupas atau gugur.
Epidermis dibina oleh sel-sel epidermis terutama serat-serat kolagen dan sedikit
serat elastis.

Kulit ari(epidermis) terdiri atas beberapa lapis sel. Sel-sel ini berbeda
dalam beberapa tingkat pembelahan sel secara mitosis. Lapisan permukaan
dianggap sebagai akhir keaktifan sel, lapisan tersebut terdiri atas 5 lapis.

1. stratum korneum (stratum corneum) : lapisan ini terdiri atas banyak


lapisan sel tenduk(keratinasi), gepeng, kering, dan tidak berinti. Sitoplasmanya
diisi dengan serat keratin, makin keluar letak sel makin gepeng seperti sisik lalu
terkelupas dari tubuh. sel yang terkelupas akan digantikan oleh sel yang lain.
2. stratum lusidum (stratum lucidum) : lapisan ini terdiri atas beberapa lapis
sel yang sangat gepeng dan bening. Membran yang membatasi sel-sel tersebut
sulit terlihat sehingga lapisannya secara keseluruhan seperti kesatuan yang bening.
3. stratum granulosum (stratum granulosum) : lapisan ini terdiri atas 2-3
lapis sel poligonal yang agak gepeng dengan inti di tengah dan sitoplasmanya
berisi butiran (granula) keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan
ini menghalangi masuknya benda asing, kuman, dan bahan kimia masuk kedalam
tubuh.
4. stratum spinosum (strarum spinosum) : lapisan ini terdiri atas banyak
lapisan sel berbentuk kubus dan poligonal, inti terdapat di tengah dan
sitoplasmanya berisi berkas-berkas serat yang terpaut pada desmosom (jembatan
sel). Seluruh sel terikat rapat lewat serat-serat tersebut sehingga secara
keseluruhan lapisan sel-selnya berduri. Lapisan ini untuk menahan gesekan dan
tekanan dari luar, tebal dan terdapat di daerah tubuh yang banyak bersentuhan
atau menahan beban dan tekanan seperti tumit dan pangkal telapak kaki.
5. stratum malpigi (stratum malpighi) : unsur-unsur lapis taju yang
mempunyai susunan kimia yang khas. Inti bagian basal lapis taju mengandung
kolestrol dan asam-asam amino. Stratum malpighi merupakan lapisan terdalam
dari epdermis yang berbatasan dengan dermis di bawahnya dan terdiri atas selapis
sel berbentuk kubus (batang).
B. kulit jangat (dermis)
Batas dermis yang sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan
subkutis(hipodermis), ketebelannya antara 0,5-3 mm, beberapa kali lebih tebal
dari epidermis, dan dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Derivat dermis
terdiri atas bulu, kelenjar minyak, kalenjar lendir, dan kelenjar keringat yang
membenam jauh kedalam dermis. Kulit jangat bersifat ulet dan elastis yang
berguna untuk melindungi bagian yang lebih dalam. Pada perbatasan antar kulit
ari dan kulit jangat terdapat tonjolan-tonjolan kulit kedalam kulit ari (epidermis)
yang disebut papil kulit jangat. Kulit jangat terdiri atas serat-serat kolagen, dan
serabut-serabut elastis, dan serabut-serabut retikulin. Serat-serat ini bersama
pembuluh darah dan pembuluh getah bening membentuk anyaman-anyaman yang
memberikan perdarahan untuk kulit.

Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian berikut.


1. Lapisan papilla
Mengandung lekuk-lekuk papilla sehingga stratum malpigi juga ikut
melekuk. Lapisan ini mengandung lapisan pengikat longgar yang membentuk
lapisan bunga karang disebut lapisan stratumspongeosum.
Lapisan papila terdiri atas serat kolagen halus, elastin dan retikulin yang
tesusun membentuk jaringan halus yang terdapat di bawah epidermis. Lapisan ini
memegang peranan penting dalam peremajaan dan penggandaan unsur-unsur
kulit. Serat retulin dermis membentuk alas dari serbut yang menyisip ke dalam
membran basal dibaawah epidermis.
Pada umumnya, papil-papil kulit jangat sangat rendah, tetapi pada telapak
kaki dan telapak tangan papil tinggi, tebal, dan banyak sehingga tampak
berhimpitan membentuk rigi-rigi yang menonjol di permukaan kulit ari, dan
membentuk pola sidik jari tangan dan jari kaki. Setiap papil dibentuk oleh nyaman
serabut halus yang mengandung serabut elastin. Pada bagian ini telihat lengkung-
lengkung kapiler dan ujung-ujung saraf perasa.
2. Lapisan retikulosa
Lapisan retikulosa mengandung jaringan pengikat rapat dan serat kolagen.
Sebagian besar lapisan ini tersusun bergelombang, mengandung sedikit serat
retkulin, dan banyak serat elastin. Sesuai dengan arah jalan serat-serat tersebut
terbentuklah garis ketegangan kulit.
Bahan dasardermis merupakan bahan matrik amorf yang memebenam
pada serat kolagen dan elastin. Turunan kulit glikosaminoglikans utama kulit
adalah asam hialuronat dan dermatan sulfat dengan perbandingan yang beragam
di berbagai tempat, bahan dasar ini bersifat sangat hidrofilik. Lapisan ini terdiri
atas anyaman jaringan ikat yang lebih tebal dan di dalamnya ditemukan sel-sel
fibrosa, sel histiosit, pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, kandung
rambut kelenjar sebasea, kelenjar keringat, sel lemak, dan kelenjar otot penegak
rambu.
3.hipodermis
Hipodermis adalah lapisan bawah kulit (fasia superfisialis) yang terdiri
atas jaringan pengikat longgar, kompenennya serat longgar, elastis dan sel lemak.
Sel-sel lemak membentuk jaringan lemak pada lapisan adiposa yang terdapat
susunan lapisan subkutan untuk menentukan mobilitas kulit diatasnya. Bila
terdapat lobulus lemak yang merata, hipodermis membentuk bantal lemak
disebut pannikulus adiposus. Padaa daerah perut, lapisan ini dapat mencapai
ketebalan tiga cm, sedangkan pada kelopak mata, penis, dan skrotum, lapisan
subkutan tidak mengandung lemak. Bagian superfisial hipodermis mengandung
kelenjar keringat dan folikel rambut. Dalam lapisan hipodermis terdapat anyaman
pembuluh arteri, pembuluh vena, dan anyaman saraf yang berjalan sejajar dengan
permukaan kulit di bawah dermis. Lapisan ini mempunyai ketebalan bervariasi
dan mengikat kulit secara longgar terhadap jaringan di bawahnya.

2.fungsi kulit
Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan
tulang; sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka
terhadap berbagai rangsangan; sebagai alat ekskresi; serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan
reseptor reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke
daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh
dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya
terletak di dekat epidermis.Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh dan
bersambung dengan selaput lendir yang melapisi rongga yang berfungsi sebagai
berikut:
1.Sebagai Pelindung
Ada beberapa kemampuan perlindungan dari kulit:
-Kulit adalah relatif tak tertembus air dalam arti bahwa ia menghindarkan
hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air,sehingga
tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan.
- Kulit melindungi struktur internal dari tubuh terhadap trauma dan terhadap
invasi oleh mikroorganisme yang membahayakan.Sebagian besar organisme
mengalami kesulitan untuk penetrasi pada kulit yang utuh tetapi dapat masuk dari
kulit yang terpotong atau mengalami aprasi(lecet).
-Selain itu pula alat pelindung diberikan oleh lapisan zat tanduk,tambahan pula
perlidungan diberikan oleh keasaman dari keringat dan terdapatnya asam lemak
pada sebung,yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan oleh aksi
dari mikroorganisme yang membahayakan dari mikroorganisme yang kyrang
membahayakan,secara normal terdapat pada permukaan kulit.
-Kulit mengandung pigmen melanin yang melindungi terhadap sinar ultraviolet
sinar matahari.

2.Sebagai Peraba atau alat komunikasi


Merasakan sentuhan,rasa nyeri,perubahan suhu dan tekanan kulit dari jaringan
subkutan,dan ditransmisikan melalui saraf sensoris ke medulla spinalis dan otak
juga rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf di dalam
kulit menurut ujung saraf yang dirangsang.
-Rasa sentuhan yang disebabkan rangsangan pada ujung saraf, di kulit berbeda
menurut ujung saraf yang dirangsang(panas,dingin,dan lain-lain).
- rasa sakit disebabkan karena tekana yang dalam dan rasa yang berat dari suatu
benda, misalnya mengenai otot dan tulang atau sendi
- kulit mempunyai banyak ujung saraf peraba yang menerima rasangan dari luar di
teruskan kepusan saraf otak.
- kulit merupakan media ekspesi waja dan repleks paskuler yang penting dalam
komunikasi.
3. sebagai alat pengatur panas
Suhu tubuh seorang adalah tetap meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan.
Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak ialah 36 derajat
celsius samapi 37,5 derajat celsius, suhu kulit sedikit lebih rendah. Prngaturan ini
dapat berlangsung melalui mekanisme adanya persarafan vaso motorik yang
mengendalikan arteriol kutan dengan dua cara yaitu:
-vaso dilatasi, kulit melebar, kulit menjadi panas, kelebihan panas di pancarkan ke
kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh
-vasokonstriksi, pembulu darah mengkerut, kulit pucat dan dungin, hilang nya
keringat di batasi dengan panas tubuh tidak di keluarkan panas dapat dilepaskan
oleh kulit dengan berbagai cara yaitu
- dengan pengupan, jumlah keringat yang di buat tergantung dari banyak nya
darah yang mengalir melalui pembuluh darah dalam kulit.
- dengan pengupan, dengan melepas panas pada udarah sekitarnya.
- dengan konduksi, yaitu panas di alihkan ke benda yang di sentuh seperti
pakaian.
- dengan konveksi (pengaliran ), yaitu mengalirkan udara yang panas,
menyebabkan pengurangan panas pada tubuh sehingga tubuh menjadi lebih dingin

2.3 STRUKTUR DAN FUNGSI RAMBUT


Berupa benang keratin elastis yang berkembang dari epidermis tersebar di
seluruh tubuh kecuali telapak kaki dan telapak tangan, permukaan dorsal falang
distal, sekitar lubang dubur, dan urogenital. Setiap rambut mempunyai batang
yang bebas dan akar yang tertanam dalam kulit, akar rambut dibungkus oleh
folikel rambut yang berbentuk tabung terdiri atas bagian yang berasal dari
epidermis (epitel) dan bagian yang berasal dari dermis (jaringan ikat).
Pada ujung bawah folikel menggembung membentuk bulbus rambut,
beberapa kelenjar sebasea, dan seberkas otot polos (erektor pili). Kontraksi otot
ini menyebabkan tegaknya rambut sebab rambut terpancang miring berbentuk
sudut tumpul.
1.struktur rambut
a. medula
Merupakan bagian tengah rambut yang longgar terdiri atas 2-3 lapis sel
kubis mengerut sama lain dipisahkan oleh ruang berisi udara dan bulu halus
pendek jenis bulu roma. Sebagai rambut kepala dan rambut pirang tidak
mempunyai medula, sel-selnya sering mengandung pigmen, keratin sel-sel medula
termasuk keratin lunak.
b. Korteks
Merupakan bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis sel
gepeng dan panjang berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril keratin
tersusun sejajar, sedangkan granula pigmen terdapat di dalam dan diantara sel-
selnya. Rambut hitam mengandung pigmen teroksidasi udara yang terkumpul di
dalam ruang antara sel korteks dan mengubah warna rambut.
c. Kutikula
Terdapat pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula tidak
berinti kecuali yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun seperti genteng
atap dengan ujung menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam
sesuai dengan ras, rambut lurus bangsa mongol, eskimo, dan indian amerika
tampak bundar pada potongan melintang, rambut berombak pada beberapa bangsa
kaukasia, afrika dan irian penampangnya lonjong.

d. Folikel rambut
Merupakan selubung yang terdiri atas sarung jaringan ikat bagian luar
(sarung akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam
berasal dari epidermis. Folikel yang mengembung membentuk bulbus rambut dan
berhubungan dengan papilla tempat persatuan akar rambut dan selubungnya.

Sarung akar asal dermis:


1. lapisan paling luar: berkas serat kolagen kasar yang memanjang
sesuai dengan lapisan retikulum dermis.
2. lapisan tengah: lebih tebal sesuai dengan lapisan papila dermis. Lapisan ini
padat sel dan mengandung serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.
3. lapisan dalam: berupa sabuk homogen sempit yang
disebut glassy membran basal di bawah epidermis

Sarung akar asal epidermis (epitel) mempunyai lapisan luar yang


menyambung dengan lapis-lapis dalam epidermis yang sesuai dengan lapis-lapis
permukaan yang sudah berkembang. Sarung akar rambut luar mempunyai selapis
sel poligonal yang menyerupai sel-sel stratum spinosum epidermis. Sarung akar
rambut dalam, sarung berzat tanduk membungkus.
Akar rambut yang sedang tumbuh dan menghasilkan keratin lunak yang
juga ditemukan pada epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi diatas muara
kelenjar sebasea dalam folikel.
a. Susunan rambut
1. batang rambut
Merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau dibuat
potongan, sebuah rambut akan terlihat dari luar ke dalam.
2. selaput rambut (kutikula)
Merupakan lapisan yang paling luar, terdiri atas sel-sel tanduk yang
tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui kalau rambut disasak dengan baik.
Rambut yang sering disasak akan meregangkan hubungan sel-sel selaput rambut
sehingga merusak selaput rambut dan cairan mudah masuk ke dalam rambut.
3. kulit rambut
korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal terdiri atas
lapisan tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang dan mengandung butir-
butir mielin. Sel tanduk terdiri atas serabut keratin, masing-masing sel tanduk
yang disebut fibril diuraikan menjadi satuan serat yang lebih halus
disebut mikrofibril. Rambut mempunyai sifat daya elastisitas akan bertambah
apabila dibasahkan dan dihangatkan.
4. sumsum rambut (medula)
Bagian yang paling dalam dibentuk oleh sel tanduk, bentuknya seperti
anyaman dengan rongga berisi udara. Bagian ini sangat tipis mengandung medula
dan sum-sum rambut ini hanya terdapat pada rambut yang tebal misalkan pada
alis, kumis, dan sebagian rambut kepala.

5. akar rambut
Merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit, terselubung
oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam sangat dalam hingga
dapat mencapai lapisan hipodermis.
a.kandungan rambut
Tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan kulit
sampai pada bagian bawah umbi rambut. Pada selubung ini terdapat unsur:
1. unsur dari lapisan dermis.
Jaringan ikat yang berasal dari lapian dermis atau kulit jangat yang
membentuk 3 lapisan: lapisan serabut kolagen, lapisan serabut elastis yang teratur
mengandung pembuluh darah dan saraf, dan lapisan serabut sirkuler yang tersusun
selang seling dengan sel yang berbentuk kumparan dan selaput bening(hialin)
yang tidak mempunyai bentuk tertentu.
2. Unsur lapisan epidermis.
Terdapat pada umbi rambut yang terdiri atas lapisan-lapisan kandung akar
luar dan kandung akar dalam. Kandungan akar dalam tersusun dari luar ke dalam
(lapisan hanle) terdiri atas selapis sel kuboid dengan inti gepeng, terdiri atas 1-2
lapis sel tanduk gepeng yang mengandung inti dan selaput kutikula. Kandungan
akar rambut bentuknya seperti sisik ikan dan berlapis seperti umbi makin ke atas
makin tipis, pada ketinggian muara kelenjar lapisan ini tidak ada lagi.
b. papil rambut
Bagian bawah folikel rambut berbentu lonjong serti telur yang ujung
bawahnya terbuka berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk
pembuluh kapiler untuk mensuplay nutrisi ke umbi rambut. Diantara sel-sel papil
terdapat sel-sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang memberi
warna pada kiulit yang disebarkan ke dalam korteks dan medula rambut.
c. umbi rambut (tunas rambut)
bagian akar rambut yang melebar dan merupakan sel bening yang terus-
menerus bertanbah banyak dan berkembangbiak secara mitosis. Daerah ini subur,
kedekatan dengan pembuluh-pembuluh papil rambut, dan menghasilkan sel-sel
baru untuk korteks rambut mengganti sel-sel yang sudah tua.
Otot penegak rambut
muskulus erektor pili adalah otot penegak rambut yang terdiri atas otot
polos yang terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan serabut elastis. Bila
otot ini berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar akan mengalami kompresi
sehingga isinya di dorong keluar untuk melumas rambut.
Pertumbuhan rambut
terjadi sebagai hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal dari epidermis
dan belum berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak papila rambut. Sel-
sel pada dasar folikel akan menjadi sarung akar rambut luar.
Sel-sel matriks rambut: merupakan stratum malpigi epidermis yang
akhirnya menjadi sel-sel berzat tanduk. Pada epidermis bahan keratin lunak terjadi
terus-menerus. Rambut mempunyai masa pertumbuhan tertentu, untuk rambut
kepala 0-3 tahun, sedangkan bulu mata 3-4 bulan.
Akar rambut lepas dari matriks dan rambut rontok tertarik keluar setelah
istirahat folikel memasuki masa pertumbuhan dan berhubungan dengan papil
baru selanjutnya rambut-rambut baru tumbuh dari folikel yang terbentuk tersebut.

2. FUNGSI RAMBUT
Fungsi rambut terdiri dari :
1. Sebagai pelindung, pada muara lubang telinga/hidung terhadap benda-benda
yang masuk serta melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet dan panas.
2. Mengatur suhu: pengaturan panas dengan cara bulu badan menyimpan panas.
3. Pembuangan keringat dan air: karena permukaan yang lebih luas, rambut akan
membantu penguapan keringat.
4. Pengaturan emosi: apabila mengalami ketakutan bulu tengkuk berdiri.
5. Sebagai alat perasa: rambut membesar rangsangan sentuhan terhadap kulit.

3.4 STRUKTUR DAN FUNGSI KUKU


Merupakan lempeng yang membentuk pelindung pembungkus permukaan
dorsal falang terakhir jaringan dan jari kaki. Berdasarkan struktur dan hubungan
dengan dermis dan epidermis, pertumbuhan kuku terjadi sepanjang garis datar
lengkung dan sedikit miring terhadap permukaan pada bagian proksimalnya.

1.Struktur kuku
Alat kuku berproliferasi membentuk matriks kuku. Epidermis yang tepat
di bawahya menjadi dasar kuku yang berbentuk U bila dilihat dari atas, diapit oleh
lapisan kulit yang merupakan dinding kuku. Dasar kuku yang mengandung
lapisan-lapisan epidermis dan dermis, di bawahnya mempunyai rabung
memanjang. Di sini terdapat kelenjar keringat dan folikel. Sel-selnya banyak
mengandung fibril sitoplasma yang hilang pada tahap akhir setelah menjadi
homogen (berstruktur sama) lalu menjadi zat tanduk, dan menyatu dengan
lempeng kuku. Tidak pernah dijumpai granula keratohialin di dalam sel matriks
dan keratin kuku. Pada lapisan kuku mengandung melanosit sehingga lempeng
kuku mungkin berpigmen pada ras hitam
Lempeng kuku terdiri atas sisik epidermis yang menyatu erat dan tidak
mengelupas, badan kuku berwarna bening sehingga kelihatan kemerahan karena
ada pembuluh kapiler darah di dalam dasar kuku. Sel-sel stratum korneum meluas
dari dinding kuku ke permukaan lempeng kuku sebagai epikondrium atau
kutikula.

Dengan bertambahnya sel-sel baru dalam akar kuku menghasilkan geseran


lambat lempeng kuku di atas dasar kuku. Laju pertumbuhan kuku rata-rata 0,5
mm per minggu. Pertumbuhan ini lebih pesat pada jari tangan daripada jari kaki
dan bila lempeng kuku dicabut paksa asalkan matriksnya tidak rusak kuku akan
tumbuh kembali.
3.kelenjar kulit
Kelenjar kulit mempunyai lobus yang bergulung-gulung dengan saluran
keluar lurus untuk mengeluarkan berbagai zat dari badan (kelenjar keringat ). Ada
2 kelenjar yang terdapat pada kulit yaitu :
a. kelenjar keringat menghasilakn kelenjar sudoripera
b. kelenjar tulang menghasilakan kelenjar sebasea,kelenjar ini terdiri dari
:
- Badan kelenjar
- Saluran kelenjar
- Muara kelenjar

a. kelenjar sebasea
kelenjar sebasea berasal dari rambut yang bermuara pada saluran
polikel rambut untuk melumasi rambut dan kulit yang berdekatan.
- kelenjar ini kantongnya dalam kulit bentuknya seperti botol dan
bermuara dalam polikel rambut , paling banyak terdapat pada kepala
dan muka sekitar hidung, mulut dan telinga,tidak terdapat pada telapak
kaki , dan telapak tangan
- kelenjar sebasea mengeluarkan sebum, yaitu campuran lemak , zat
lilin , minyak dan pecahan-pecahan sel yang berpungsi sebagai
emoliens atau pelembut kulit dan merupaka suatu barrir terhapa
evaporasi .
- zat ini juga memiliki aktifitas bakteri sida . kelenjar sebasesa dapat
terinfeksi sehingga menyebabkan furunkel ( bisul ) .
B. kelenjar keringat adalah tube tunggal yang tergulung dan terletak
pada jaringan sub kutan dan dengan saluran yang panjang yang terbuka
pada permuka kulit. Sekeresi aktif dari kelenjar keringat dibawah
pengendalian saraf simpatis . keringat berisi air dan sedikit garam ,
melalui divusi secara sederhana +_ 500 cc / perhari.
Kelenjar keringat merupakan alat utama untuk mengendaliakn suhu
tubuh , berkurang pada waktu iklim dingin, meningkat pada suhu
panas . kelenjar ini terbagi menjadi dua yaitu :
- kelenjar keringat ekrin
Yaitu kelenjar tubular simpel dan berpilin serta tidak berhubungan
dengan kelenjar rambut. Kelenjar ini penyebaranya meluas keseluruh
tubuh , terutama pada telapak tamgan , telapak kaki , dan dahi . sekresi
dari kelenjar ini mengandung air dan membantu pendingan evaportif
tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh. Kelenjar keringat apokrin
Kelenjar ini terspesialisasi yang besar dan bercabang dengan
penyebaran yang terbatas sehingga mungkin hanya di temukan pada
ketiak, vulva dan puting susu dan regio anogenital .
 kelenjar apokrin yang ditemukan di lipatan ketiak dan area
anogenital memiliki duktus yang membuka kebagaian atas
folikel rambut. Kelenjar ini mulai berfungsi pada masa
pubertas untuk merespon sters atau kegembiran dan
mengeluarkan semacam sekresi tidak berbau yang kemudian
akan berbau jika bereaksi dengan abkteri .
 kelenjar seruminosa , terdapat pada saluaran telinga yang
menghasilkan serumen atau getah telinga .
 kelenjar siliaris moll , terdapat pada klopak mata
 kelenjar mamae , adalah kelenjar apokrin termodipikasi yang
mengalami spesialisasi untuk memeproduksi susu
2.fungsi kuku
Kuku adalah bagian tubuh binatang yang terdapat atau tumbuh di ujung
jari.Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian
terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi
melindungi dari kotoran.Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang
lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku
sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari keratinproteinyang kaya
akan sulfur.
Sejak dulu, sudah ada teknik mendiagnosis penyakit lewat kuku. Selain
lewat kuku, penyakit juga dapat dideteksi lewat mata, lidah,
pemeriksaan darah, faeses dan air seni. Penafsiran penyakit lewat kuku ini
sebenarnya sudah dilakukan orang sejak zaman Hippocrates.

Berikut beberapa kejanggalan kuku yang dapat membantu dokter


mendiagnosis suatu penyakit:
1. Warna kebiruan pada pangkal kuku menandakan kurang
beresnya sirkulasi darah dan merupakan gejala penyakit jantung.
2. Bila separuh bagian dekat ujung kuku berwarna merah muda atau coklat
sementara kulit ari berwarna putih, itu merupakan gejala penyakit
gagal ginjal kronis.
3. Bila timbul kerutan horizontal dan kuku tampak kusam, itu menandakan
kurang gizi atau gejala suatu penyakit seperti campak, cacar air, gondok,
jantung serta kondisi seperti sindrom Reynaud (kejang pada urat jari
tangan dan kaki akibat sangat kedinginan).
4. Lapisan merah membujur pada kuku, menandakan perdarahan pada
pembuluh kapiler. Garis-garis ganda merupakan gejala penyakit darah
tinggi (hipertensi).
5. Bila pertumbuhan kuku tampak lambat, tebal dan mengeras serta
kekuning-kuningan, menandakan gangguan getah bening atau penyakit
pencernaan kronis.
6. Timbulnya bintik-bintik tak beraturan pada kuku, menandakan adanya
penyakit psoriasis (penyakit kulit kronis).
7. Bila ada lengkungan berlebihan pada pangkal kuku dan sekitar ujung
kuku, itu menandakan gejala penyakit TBC, emfisema (gangguan pada
paru-paru), penyakit kardiovaskuler atau hati.

2.5 Patofisiologi

1.Peranan Sistem Integumen dalam Pengaturan Homeostasis Tubuh

A. Pengertian Homeostasis

Homeostasis adalah Kemampuan proses fisiologis tubuh dalam


mempertahankan keseimbangan dan kecenderungan semua jaringan hidup guna
memelihara dan mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium ( Cannon,
1926 ). Homeostasis adalah Suatu proses perubahan yang terus menerus atau
suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi
kondisi yang dialaminya yang sifatnya dinamis yang berlangsung secara konstan,
dan terjadi pada setiap organisme.
Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalamai stress sehingga
tubuh secara alamiyah akan melakukam mekanisme pertahanan diri untuk
menjaga kondisisi yang seimbang.Dalam mempelajari cara tubuh melakukan
proses homeostasis ini dapat melalui 2 cara diantaranya:

1. Self regulation dimana sistem ini terjadi secara ototmatis pada orang yang
sehat seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.

2. Berkompensasi yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak


normalan dalam tubuh sebagai contoh apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi
dingin maka proses dalam tubuh khususnya pembuluh darah akan mengalami
kontraksi pembuluh darah perifer dan merangsang pada pembuluh darah bagian
dalam untuk meningkatkan kegiatan pada otot yang akhirnya menggigil yang
dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil. Dengan cara sistem umpan
balik negative, proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal segera
dirasakan dan diperbaiki dalam tubuh dimana apabila tubuh dalam keadaan tidak
normal akan secara sendiri mengadakan mekanisme umpan balik untuk
menyeimbangkan dari keadaan yang ada. Cara umpan balik untuk mengkoreksi
ketidakseimbangan fisiologis, hal ini dapat dicontohkan apabila seseorang terjadi
hipoksia akan terjadi proses peningkatan denyut jantung yang cepat untuk
membawa darah dan oksigen yang cukup keseluruh tubuh.

Cairan tubuh merupakan objek homeostasis karena dalam cairan tubuh


diatur keseimbangan bermacam-macam elektrolit.Homeostasis juga mengatur
keseimbangan asam dan basa. Cairan tubuh diatur agar suhunya selalu konstan
370C dengan cara mekanisme produksi dan pelepasan panas. Contoh homeostasis
yang ringkas ialah:Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan
mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk
mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk
mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna
merah.

B. Proses Pengaturan dalam Tubuh Manusia


Diantara kemungkinannya ialah:

1. Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air

2. Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air

3. Apabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan,
tekanan osmosis

Faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis:

1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi

2. Konsentrasi O2 dan CO2.

3. Konsentrasi zat-zat sisa

4. pH

5. Konsentrasi garam-garam, air, dan elektrolit-elektrolit lain

6. Suhu

7. Volume dan tekanan.

C. Peran Sistem Integumen untuk Homeostasis

Sistem integumen berfungsi sebagai sawar protektif bagian luar yang


mencegah cairan internal keluar dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk ke
dalam tubuh. Jumlah panas yang dikeluarkan dari permukaan tubuh ke lingkungan
eksternal dapat disesuaikan.

· Peran Kulit dalam Termogulasi. Panas tubuh dihasilkan dari aktivitas


metabolik dan pergerakan otot. Panas seperti ini harus dikeluarkan, atau suhu
tubuh akan naik diatas batas normal. Pada lingkungan bersuhu dingin, panas harus
dipertahankan atau suhu tubuh akan turun dibawah batas normal.
1) Pengeluaran Panas di Kulit. Berlangsung melalui proses evaporasi air yang
disekresi oleh kelenjar keringat dan juga melalui proses persipirasi tak kasat mata
(difusi molekul air melalui kulit).

· Pada cuaca panas dan lembab, keringat sangat banyak keluar, tetapi tingkat
evaporasi sangat rendah sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman. Dengan
demikian, berkeringat sebagai salah satu mekanisme pendinginan, hanya akan
efisien pada tingkat kelembaban yang lebih rendah.

· Pengeluaran keringat dikendalikan melalui sistem saraf, yang merespon


pemanasan atau pendinginan darah secara berlebihan.

2) Retensi panas adalah salah satu fungsi dari kulit dan jaringan adiposa dalam
lapisan subkutan. Lemak merupakan insulator panas untuk tubuh dan derajat
insulasi bergantung pada jumlah jaringan adiposa.

3) Pembuluh Darah. Dalam papilla dermal juga dikendalikan oleh sistem saraf.

· Jika pembuluh darah berdilatasi, aliran darah ke permukaan kulit akan


meningkat, sehinggga konduksi panas pada bagian eksterior dapat terjadi.

· Pembuluh darah berkontruksi untuk menurunkan aliran darah ke permukaan


kulit dalam upaya mempertahankan panas tubuh sentral.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sistem integumen adalah salah satu bagian dari fisiologi manusia dimana
sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasika hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem
ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit,
rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir).
Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".

Secara ilmiah kulit adalah lapisan terluar yang terdapat diluar jaringan
yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh,
kulit merupakan organ yang paling luas permukaan yang membungkus seluruh
bagian luar tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan
kimia. Selain itu juga kulit juga memiliki fungsi yang lain seperti absorpsi,
ekskresi, persepsi, pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), dan pembentukan
vitamin D. Kulit juga memiliki beberapa bagian yang juga memiliki fungsinya
secara spesifik.

Sistem integument tidak hanya terdiri dari kulit tetapi juga rambut dan kuku yang
juga memiliki beberapa bagian yang juga memiliki fungsi masing-masing

3.2 SARAN
Agar mahasiswa keperawatan menambah pengetahuan dan mampu
mengaplikasikan anatomi dan fisiologi sistem integumen dan patofisiologi dalam
dunia keperawatan dalam hal merawat pasien sehingga pelayanan lebih
profesional.
DAFTAR PUSTAKA
Syarifuddin.2009.anatomi tubuh manusia.jakarta:salemba medika
Syaifuddin. 2012 Anatomi fisiologi untuk keperawatan dan kebidanan. EGC:
Jakarta..
Evelyn C. Pearce.2009 Anatomi dan Fisologi untuk ParaMedis. Gramedia:Jakarta

Setiadi.2007.Anatomi & Fisiologi Manusia.Graha Ilmu:Yogyakarta

Tambayong, Jan. 2000. Patofsiolgi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

Tamher, Sayuti, Heryati. 2011. Patologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta


Timur : CV Trans Info Media.

Taylor, Clive R. 2006. Ringkasan Patalogi Anatomi. Jakarta : Buku Kedokteran


EGC.

Anda mungkin juga menyukai