Hampir semua orang pernah mendengar tentang kencing manis atau sakit gula darah atau yang
disebut juga Diabetes Mellitus (DM). Dan tak jarang kita juga mendengar mitos-mitos tentang
penyakit itu di dalam masyarakat. Tapi, apa sebetulnya penyakit Diabetes? Apa penyebabnya?
Diabetes melitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula
darah adalah penyakit yang disebabkan oleh kekurangan insulin atau berkurangnya efektivitas
insulin. Hal ini ditandai dengan hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa melebihi normal
yang berlangsung terus- menerus.
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk
mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses)
karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin
berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu
dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam
darah mencapai nilai 160 – 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang
mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.
Gejala hiperglikemia/ diabetes yang khusus adalah
1. Cepat merasa haus (polidipsia) dan sering buang air kecil (poliuria).
2. idipsia muncul karena sebagian besar air yang ada di dalam sel tertarik ke dalam darah
(yang mengandung glukosa dalam jumlah yang tinggi) akibat perbedaan tekanan
osmosis. Akibatnya, sel kekurangan cairan.
3. iuria muncul karena air di dalam pembuluh darah terlalu banyak sehingga perlu
dikeluarkan.
4. Sering mengalami kelaparan ekstrim (polifagia).
5. ifagia muncul karena sebagian besar sel-sel tubuh kita kelaparan (tidak mendapatkan
makanan yang dibutuhkan), karena glukosa sebagai hasil penguraian makanan yang kita
makan tidak masuk ke dalam sel.
6. Cepat merasa lelah dan mengantuk
Hal ini terjadi karena sebagian sel-sel tubuh kita tidak mendapatkan glukosa yang
dibutuhkan untuk tetap bugar.
7. Penurunan berat badan yang ekstrim dan tanpa sebab.
8. Emosi tidak stabil.
9. Penglihatan kabur.
10. Pada wanita akan mudah mengalami infeksi jamur pada vagina.
11. Mudah terserang infeksi.
12. Jika mengalami luka akan sulit sembuh karena diabetes mempengaruhi kemampuan
tubuh untuk menyembuhkan diri dan melawan infeksi. Ketika kadar gula dalam tubuh
sudah mencapai kadar yang tinggi biasanya terjadi gekgejala seperti : pusing, .gangguan
penglihatan dan haus.
1. Faktor keturunan
Seorang anak dengan ayah pengidap diabetes tipe 1 mempunyai resiko yang lebih besar
menderita diabetes tipe 1 dibandingkan anak dengan ibu pengidap diabetes tipe 1. Karena
resiko ini maka pernikahan antar sesame penderita diabetes sangat tidak dianjurkan, baik
penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
2. Penyakit autoimun
Penyakit ini menyebabkan sel-sel darah putih menyerang dan menyebabkan kerusakan
organ pancreas. Penderita seperti ini terdeteksi mempunyai antibody terhadap insulin
(menganggap insulin tubuhnya sendiri sebagai benda asing yang harus diserang).
3. Faktor lingkungan
Misalnya: infeksi virus (gondongan, campak jerman, coxsackie – virus yang masuk ke
dalam saluran pencernaan tapi bisa menyebabkan radang selaput otak), bakteri (infeksi
gigi), atau sesuatu yang berkaitan dengan nutrisi (memperkenalkan susu sapi terlalu dini).
Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah makan dan mengalami
penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang dikatakan mengalami hyperglycemia
apabila kadar gula dalam darah jauh diatas nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah
suatu kondisi dimana seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah
normal.
Banyak alat test gula darah yang diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli dibanyak tempat
penjualan alat kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, OneTouch
UltraEasy machine. Bagi penderita yang terdiagnosa Diabetes Mellitus, ada baiknya bagi
mereka jika mampu untuk membelinya
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan
pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi
kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal
ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan
pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula
darah.
Penanganan diabetes tentu harus didasarkan pada rekomendasi dokter dengan hasil pemeriksaan
terlebih dahulu. Namun beberapa hal berikut ini perlu menjadi perhatian agar penanganan
diabetes menjadi lebih maksimal
Sumber :
1. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-1-diabetes/basics/symptoms/con-
20019573
2. http://patient.info/doctor/management-of-type-2-diabetes
3. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/symptoms-causes/dxc-
20169861
4. http://sehat.link/data-prevalensi-penderita-diabetes-di-indonesia.info
5. http://mediskus.com/dasar/pengertian-hba1c-pemeriksaan-dan-nilai-normal
6. http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/type-2-diabetes/in-depth/diabetes-
prevention/art-20047639?pg=1