Bukti Epidemiologi
Efek Kesehatan Jangka Pendek
1. Beberapa studi mulai 1980-an mempelajari tentang efek kesehatan jagka pendek dengan menekankan
pada kematian dan administrasi rumah sakit. Adanya hubungan jumlah kematian per harinya dengan efek
jangka pendek perubahn PM yang ada pada polusi udara. Setiap 10 g/m3 terdapat peningkatan di PM10
berkaitan dengan peningkatan kematian sebanyak 0,5% sampai 1,5%.
2. Di negara-negara Eropa, ilmuan melakukan penelitian bernama APHEA-2 (Air Pollution and Health: A
European Approach) meliputi 38 juta orang yang hidup di 8 kota di Eropa, dengan menunjukkan hasil
sebagai berikut.
a) Asma dan penyakit paru kronis pada usia lebih dari 65 tahun meningkat 1% setiap 10 g/m3
peningkatan di PM10.
b) Jumlah orang yang terpapar penyakit pembuluh darah meningkat sekitar 0,5% setiap 10 g/m3
meningkat di PM10 dan sekitat 1,1% setiap 10g/m3 setiap peningkatan asap hitam (lebih kecil dari
10m).
3. Pada 20 kota besar di Amerika Serikat (1987-1994) ditemukan penyebab kematian meningkat 0,5% setiap
10g/m3. Pendaftaran rumah sakit di 10 kota di Amerika Serikat menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan pendaftaran rumah sakit pada umur lebih dari 65 tahun setiap hari karena peningkatan
konsentrasi PM yang tinggi. Penyakit paru kronis terdaftar di rumah sakit meningkat 1,5% dan penyakit
pembuluh darah meningkat 1,1% setiap 10g/m3 di PM10.
Efek Kesehatan Jangka Panjang
1. Penelitian pada efek jangka panjang dapat mengukur efek kesehatan keseluruhan dengan berbagai
konsentrasi dan lamanya paparan.
2. Terdapat hubungan yang konsisten antara paparan jangka panjang dengan berbagai efek kesehatan,
seperti penurunana fungsi paru-paru, gejala pernafasan, bronchitis kronis, peningkatan resiko kanker
paru-paru, kematian akibat penyakit pembuluh darah.
3. Pertikel fine dan ultrafine dari knalpot kendaraan mempengaruhi perubahan denyut jantung, kekentalan
darah dan kemampuan darah untuk mengental, arrhythmia, varises, atherogenesis,
4. Konsentrasi polusi udara fine particulate dan SO2 berhungan dengan peningkatan kematian setian
10g/m3 peningkatan pada fine particulate dihubungkan dengan sekitar 4%, 6%, dan 8% peningkatan
resiko semua penyebab, penyakit pembuluh darah, dan kematian akibat kanker paru-paru. Pada coarse
particle dan TSP tidak konsisten terkait dengan kematian. Data menunjukan bahwa efek kesehatan yang
merugikan tergantung pada konsentari dan lamanya paparan, dan efek jangka panjang PM lebih besar,
lebih berkesinambungan, dan kumulatif dari pada efek paparan jangka pendek.
5. Penelitian data dikumpulkan selama 20 tahun terakhir di beberapa negeri industri yang memiliki banyak
polusi udara, khususnya particulate matter memberikan beberapa dampak kesehatan masyarakat terhadap
kematian dan morbiditas.
Genotoksisitas
Genotoksisitas merupakan kerusakan DNA yang dapat menyebabkan kanker. Genotoksistas mencakup
mutegenesitas dan krsinogenositas. Mutagenesitas pemicu terjadinya mutasi DNA atau kerusakan DNA.
Sedangkan karsinogenesitas merupakan pemicu terjadinya kanker. Mutagenesitas dan karsinogenesitas
dikaitkan dengan emisi pembakaran dari PM di daerah perkotaan, yaitu zat yang cenderung mengandung
nitroaromatik (nitro-PAH), amina aromatic dan keton aromatic yang mana senyawa ini diproduksi di
atmosfer ketika senyawa terkena NOx dan sinar matahari.
Kesimpulan
Terdapat bukti dari beberapa penelitian antatra hubungan fine particulat yang ada di udara dan resiko
kesehatan bagi manusia. Terdapat bukti epidemiologi yang menunjukkan resiko bagi kesehatan manusia di
daerah perkotaan lebih tinggi untuk terkena berbagai penyakit.Logam transisi, zat qinoit, dan radikel
semiquinon dapat terserap ke dalam partikel PM dan dilepaskan di alveoli paru-paru.