Oleh:
101714153002 : Nour Arriza Dwi Melani
101714153019 : Dining Fijri Radina
101714153027 : Diana Septaria Abidin
1.3 Tujuan
1.3.1 Mempelajari sejarah kesehatan reproduksi dan pengertiannya,
1.3.2 Mengidentifikasi berbagai elemen kesehatan reproduksi dalam system
kesehatan masyarakat Indonesia
1.3.3 Mengetahui hubungan hak asasi hubungan dengan hak reproduksi.
1.4 Manfaat
BAB 2
PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
a. Kesehatan Reproduksi mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak
lahir hingga mati. Secara internasional kesehatan reproduksi telah
menjadi bagian dari Hak Asasi manusia dan setiap Negara berkewajiban
agar setiap warga Negara mendapatkan pelayanan kesehatan reproduk
yang baik.Pelaksanaan Kesehatan Reproduksi menggunakan
pendekatan siklus hidup (life-cycle approch) agar diperoleh sasaran
yang pasti dan komponen pelayanan yang jelas dan dilaksanakan secara
terpadu serta berkualitas dengan memperhatikan hak reproduksi
perorangan dengan bertumpu pada program pelayanan yang tersedia.
Ada empat komponen prioritas Kesehatan Reproduksi nasional, yaitu :
(1) Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (2) Keluarga berencana (3)
Kesehatan Reproduksi Remaja (4) Pencegahan/penanggulangan
Penyakit Menular Seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS.
b. Idealnya ke 10 elemen harus diberikan di setiap tingkatan sistem
kesehatan, namun banyak negara miskin menghadapi kendala mengenai
pembiayaan penyelengagaraan pelayanan tersebut. Dengan
memperhatikan sepanjang siklus kehiduan perempuan, masalah dan
penangan sesuia dengan fase dan kemungkinan masalah yang muncul.
Ingat bahwa jika satu fase dalam siklus permpuan terganggun maka
kemungkinan besar fase pada kehiupan perempuan tersebut juga akan
tergannggu. Sehingga pemerintah dan tenaga kesehatan harus
memastikan bahwa setiap perempuan mendapatkan pelayanan
kesehatan yang adekuat di setiap fase kehidupannya.
c. Hak reproduksi adalah bagian dari Hak Asasi Manusia yang harus
dihormati dan dipenuhi. Pelayanan kebidanan sebagai bagian dari
pelayanan kesehatan reproduksi harus memperhatuikan hak hak
reproduksi dalam pelayanannya dengan memeprthatikan kebutuhan dan
sumber daya yang ada. Pelanggaran terhadap kesehatan reproduksi
berarti tidak menghargai Hak Asasi Manusia dan dapat dikenai sangsi
hukum.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA