Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. H DENGAN LIMPOMA


DI INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS) RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA

GI ILMU
I NG K
T

ES
H
SEKOLA

E HATAN
S T I K E S
C

SA
A
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS

OLEH :
FAHRUL RAZI, S.Kep
NIM 17. 31. 1121

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN 2017-2018
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. H DENGAN LIMPOMA


DI INSTALASI BEDAH SENTRAL (IBS) RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA

GI ILMU
I NG K
T

ES
H
SEKOLA

E HATAN
S T I K E S
C

A SA
H G
B AY
A BAN
AN IN
JARMAS

OLEH :
FAHRUL RAZI, S.Kep
NIM 17. 31. 1121

Palangka Raya, Oktober 2018


Mengetahui,

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

( ) ( )
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.H DENGAN LIMFOMA
DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA

I. Pengkajian
A. PRE OPERASI/ PRE MEDIKASI
1. Serah terima pasien
Pada tanggal 11 – 10 – 2018 pasien datang dari Ruang Bougenville pada pukul
10.00 WIB dengan keadaan lemah, tampak benjolan di punggung belakang
kanan ± 3 tahun, kesadaran compos mentis, pasien tampak cemas.
2. Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 43 tahun
Alamat : Jl. G. Obos XII
Diagnosa Medis : Limfoma
Tindakan Operasi : Open Biopsi
3. Pemeriksaan Fisik
TTV : TD : 120/90 mmhg, N : 84 x/mnt, RR : 20 x/mnt, S :
36,9oC
Reaksi Fisik : Pasien tampak meringis menahan nyeri, akral
hangat, tidak ada penyakit sistemik berat
Reaksi Psikologi : Pasien tampak cemas
Persiapan Operasi :
Informed Consent/ Ijin : Anestesi √ Puasa √ Cukur √

Pemeriksaan Penunjang : Lab √ Radiologi √ EKG √


Pre Medikasi : Inj Ceftriaxone 1 gram jam 09.00 wib

B. INTRA OPERASI
1. Kelengkapan Tim Operasi
Bedah : 1 Dokter Bedah, 3 Perawat Bedah
Anestesi : 1 Dokter Anestesi, 1 Penata Anestesi
Jenis Anestesi : Anestesi Umum
2. Tanda daerah operasi : Insisi pada area Limfoma
3. Kelengkapan Anestesi : IV Line : RL 25 tpm; Obat-obatan : Ondancentron,
Ketorolac, Sedacum, Fentonyl, Nuvopel
4. Riwayat Asma : Tidak Ada
5. Posisi Operasi : Supine
6. Rencana dilakukan tindakan : Open Biopsi
7. Observasi tindakan operasi : Pada saat tindakan operasi, pasien tampak tidak
sadar, operasi berjalan lancar, tidak ada perdarahan
8. Observasi tindakan anestesi : Pada saat tindakan operasi, pasien tampak tidak
sadar, Menggunakan face mask no 3, ventilasi terkendali
9. Pemeriksaan kelengkapan : Kasa : 20; Jarum : 2; Instrumen : 8
10. Pemeriksaan cairan/ jaringan tubuh : ada (jaringan tumor)

C. POST OPERASI/ PASCA ANESTESI


1. Airway : Tidak ada sumbatan jalan nafas
2. Breathing : Suara nafas normal, vesikuler, RR : 20 x/mnt, Terpasang O2 Nasal
kanul 3 lpm
3. Circulation : TD : 120/90 mmhg, N : 84 x/mnt, RR : 20 x/mnt, S : 36,9oC; CRT :
< 2 detik
4. Observasi RR : Steward scor, Aldrete, Bromage Scor
5. Serah terima pasien : Setelah tindakan operasi selama ± 60 menit, dari OK 3
pasien dipindahkan ke ruang observasi ( Recovery Room) selama ± 45 menit
pasien diserah terima kembali oleh perawat Ruang Bougenville pada pukul
12.30 wib
II. Analisa Data
A. Pre Operasi
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Pasien mengatakan cemas Krisis situasional Cemas
karena akan menjalani operasi
DO : TD : 120/90 mmhg, N : 84
x/mnt, RR : 20 x/mnt
Pasien tampak tegang dan gelisah
B. Intra Operasi
No Data Etiologi Masalah
1 DS : - Pemajanan suhu Resiko tinggi
DO : Tubuh pasien teraba rendah dalam perubahan suhu tubuh
dingin, waktu lama
S: 36,9oC

C. Post Operasi
No Data Etiologi Masalah
1 DS : Pasien mengatakan Agen injury biologis Nyeri akut
nyeri pada luka operasi
DO : Pasien tampak
meringis menahan nyeri,
pasien tampak gelisah, TD
: 120/90 mmhg, Nadi : 84
x/mnt, S : 36,9oC, RR :
20 x/mnt

III. DiagnosaKeperawatan (BerdasarkanTahapan Operasi)


1. Cemas berhubungan dengan krisis situasional
2. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan pemajanan suhu rendah
dalam waktu lama
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury biologis
IV. NCP (Rencana Asuhan Keperawatan)
A. Pre OPerasi
No DX Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 Cemas Setelah dilakukan asuhan 1. Gunakan 1. Menggunakan S : Pasien mengatakan sudah
berhubungan keperawatan selama 1 x 2 jam, pendekatan yang pendekatan yang agak tenang
dengan krisis diharapkan cemas pasien dapat menenangkan menenangkan O : Pasien tampak tenang dan
situasional teratasi dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan semua 2. Menjelaskan semua rileks
Indikator IR ER prosedur operasi prosedur operasi TD : 120/80 mmhg, N : 70
1. Monitor 3 2 yang akan yang akan x/mnt, RR : 20 x/mnt
intensitas dilaksanakan dilaksanakan A : Masalah teratasi sebagian
kecemasan 3. Berikan informasi 3. Memberikan
2. Menurunkan 3 2 faktual mengenai informasi faktual Indikator IR ER
stimulus diagnosis, tindakan mengenai diagnosis, 1. Monitor 3 2
lingkungan prognosis tindakan prognosis intensitas
ketika cemas 4. Dorong keluarga 4. Menganjurkan kecemasan
3. Menggunakan 3 2 untuk menemani keluarga untuk 2. Menurunkan 3 2
strategi 5. Identifikasi tingkat menemani stimulus
koping efektif kecemasan 5. Mengidentifikasi lingkungan
4. Menggunakan 3 2 6. Instruksikan pasien tingkat kecemasan ketika cemas
teknik untuk menggunakan 6. Menginstruksikan 3. Menggunaka 3 2
relaksasi teknik relaksasi pasien untuk n strategi
5. Tanda-tanda 3 2 menggunakan koping
vital dalam teknik relaksasi efektif
batas normal 4. Menggunaka 3 2
Keterangan : n teknik
1. Tidak pernah menunjukkan relaksasi
2. Jarang menunjukkan 5. Tanda-tanda 3 2
3. Kadang-kadang vital dalam
menunjukkan batas normal
4. Sering menunjukkan Keterangan :
5. Selalu menunjukkan 1. Tidak pernah
menunjukkan
2. Jarang menunjukkan
3. Kadang-kadang
menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan
P : Intervensi stop, Pasien
masuk OK 3
B. Intra OPerasi
No DX Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
1 Resiko tinggi Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi faktor 1. Mengidentifikasi S:-
perubahan keperawatan selama 1 x 2 jam, resiko hipotermi faktor resiko O : Tubuh pasien teraba
suhu tubuh diharapkan suhu tubuh pasien 2. Sesuaikan ruangan hipotermi dingin, S : 36,9oC
berhubungan dalam batas normal dengan sekitar untuk 2. Sesuaikan ruangan A : Masalah teratasi sebagian
dengan kriteria hasil : meminimalkan sekitar untuk Indikator IR ER
pemajanan Indikator IR ER resiko hipotermi meminimalkan 1. Penurunan 3 4
suhu rendah 1. Penurunan 3 4 3. Monitor tanda- resiko hipotermi suhu tubuh
dalam waktu suhu tubuh tanda vital 3. Memonitor tanda- 2. Perubahan 3 4
lama 2. Perubahan 3 4 4. Pantau kenaikan tanda vital warna kulit
warna kulit abnormal atau 4. Memantaukenaikan 3. Merinding 3 4
3. Merinding 3 4 penurunan suhu abnormal atau atau
atau tubuh penurunan suhu kedinginan
kedinginan 5. Pertahankan suhu tubuh 4. Laporan 3 4
4. Laporan suhu 3 4 tubuh sampai 5. Mempertahankan suhu yang
yang nyaman pasien terjaga suhu tubuh sampai nyaman
Keterangan : pasien terjaga Keterangan :
1. Keluhanekstrim 1. Keluhanekstrim
2. Keluhanberat 2. Keluhanberat
3. Keluhansedang 3. Keluhansedang
4. Keluhanringan 4. Keluhanringan
5. Tidakadakeluhan 5. Tidakadakeluhan
P : Intervensi lanjutkan

C. Post OPerasi
No DX Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi
Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan 1. Lakukan 1. Melakukan S : Klien mengatakan masih
berhubungan keperawatan selama 1 x 2 jam, pengkajian secara pengkajian secara merasa nyeri
dengan agen diharapkan nyeri dapat teratasi kompherensif kompherensif O:
injury biologis dengan kriteria hasil : termasuk lokasi, termasuk lokasi, 1. Klien tampak meringis
Indikator IR ER karakteristik, karakteristik, durasi, kesakitan
1. Melaporkan 3 4 durasi, frekuensi, frekuensi, kualitas 2. TTV : TD : 110/70 mmhg, N
adanya nyeri kualitas dan factor dan factor predis : 80 x/mnt, S : 36oC, RR : 16
2. Luas bagian 3 4 predis posisi posisi x/mnt
yang 2. Observasi reaksi 2. Mengobservasi reaksi A : Masalah belum teratasi
terpengaruh nonverbal nonverbal Indikator IR ER
3. Panjangnya 3 4 3. Gunakan teknik 3. Menggunakan teknik 1. Melaporkan 3 4
episode nyeri komunikasi komunikasi terapeutik adanya nyeri
4. Frekuensi 3 4 terapeutik untuk untuk mengetahui 2. Luasbagian 3 4
nyeri mengetahui pengalaman nyeri
5. Ekspresi 3 4 pengalaman nyeri pasien yang
wajah pasien 4. Mengevaluasi terpengaruh 3 4
6. Posisi tubuh 3 4 4. Evaluasi pengalaman nyeri 3. Panjangnya
protekstif pengalaman nyeri masa lampau episode nyeri 3 4
7. Kurang 3 4 masa lampau 5. Mengajarkan tentang 4. Frekuensi 3 4
istirahat 5. Ajarkan tentang teknik relaksasi dan nyeri 3 4
8. Ketegangan 3 4 teknik relaksasi distraksi 5. Ekspresi wajah 3 4
otot dan distraksi 6. Kolaborasi dengan 6. Posisi tubuh 3 4
9. Perubahan 3 4 6. Kolaborasi dengan dokter jika ada protekstif 3 4
frekuensi dokter jika ada keluhan dan tindakan 7. Kurang
nafas keluhan dan nyeri tidak berhasil istirahat 3 4
10. Perubahan 3 4 tindakan nyeri 7. Memberikan 8. Ketegangan 3 4
nadi tidak berhasil analgetik untuk otot
11. Menyatakan 3 4 7. Berikan analgetik mengurangi nyeri 9. Perubahan
rasa nyaman untuk mengurangi 8. Mengevaluasike frekuensi nafas
setelah nyeri nyeri efektifan control nyeri 10.Perubahan
berkurang 8. Evaluasi ke nadi
efektifan control 11.Menyatakan
Keterangan : nyeri rasa nyaman
1. Keluhanekstrim setelah nyeri
2. Keluhanberat berkurang
3. Keluhansedang Ket :
4. Keluhanringan 1. Keluhan ekstrim
5. Tidakadakeluhan 2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
P :Lanjutakan intervensi

Anda mungkin juga menyukai