Anda di halaman 1dari 13

Percobaan III

PENGUAT DENGAN UMPAN BALIK


Gomgom Silalahi (14S16048)
Tanggal Percobaan : 09/11/2018
[EL 3102] [Praktikum Elektronika II]
[Lab Dasar teknik Elektro] – Teknik Elektro
Institut Teknologi Del

 Mengamati dan mengenali cara memberi penguat


Abstrak— In this lab, an experiment will be conducted on umpan balik pada penguat satu transistor.
Feedback Amplifiers. The experiments carried out were the  Mengamati, mengukur, dan menganalisa efek umpan
General Response of the Opamp Circuit with Feedback, balik pada karakteristik penguat: resistansi input dan
Linearization of the Opamp Circuit with Feedback, penguatan.
Transistor Amplifiers with Feedback. The purpose of this
practicum is to observe and recognize the principle of
feedback in the circuit, observe, measure, and analyze the
feedback effects on the pole frequency of the first-order series
of low frequency filters and high frequency filters, observe II. LANDASAN TEORITIS
and analyze the feedback effects in the circuit with saturation
distortion and recognize how to provide feedback on a single A. SISTEM DENGAN UMPAN BALIK
transistor amplifier observing, measuring, and analyzing Sistem dengan loop terbuka sangat rentan terhadap gangguan
feedback effects on amplifier characteristics: input dari luar. Berapa pun besarnya ketelitian sistem tersebut akan
resistance, output resistance, and gain. menghasilkan keluaran yang buruk saat gangguan misalnya
derau masuk pada sistem, misalnya bercampur dengan input.
Untuk memperoleh sistem yang lebih baik digunakan umpan
KEYWORD: feedback, op amp, distortion balik. Pada seperti ini output dikembalikan ke input untuk
melihat perbedaan ouput dengan rujukan yang diharapkan.
Sistem dengan umpan balik ini tampak pada Gambar 1 berikut.

I. PENDAHULUAN
Dalam sistem kendali, umpan balik sebagian dari output
dikembalikan ke input. Sinyal yang kembali ini bergabung
dengan input asal, yang menghasilkan perubahan yang besar
dalam penampilan dari system. Umpan balik negative berarti
sinyal yang kembali memiliki fasa yang berlawanan dengan
sinyal input. Keuntungan dari umpan balik negative adalah
Pada grafik tersebut G(s) adalah fungsi transfer maju dari
menstabilkan penguatan, memperbaliki impedansi input dan
sistem, H(s) fungsi transfer umpan balik, X(s) sinyal input
output, mengurangi efek distorsi nonlinier, dan menambah
rujukan untuk sistem, Y(s) sinyal keluaran yang diperoleh, dan
lebar bandwidth. Suatu penguat umpan balik mempunya dua
(s) perbedaan sinyal keluaran dengan rujukan atau galat
bagian yaitu sebuah penguat dan sebuah rangkaian umpan
(error). Secara keseluruhan sistem dengan umpan balik tersebut
balik. Tergantung pada hubungan output, tegangan output atau
akan memberikan fungsi transfer Gf(s) seperti pada persamaan
arus yang menggerakkan rangakaian umpan balik. Rangkaian
berikut:
umpan balik mengembalikan sinyal ke input yang
memodifikasi semua gerak dari system. Tujuan utama umpan
balik adalah memungkinkan input secara persis
mengendalikan output.
Tujuan praktikum modul 2 ini diantaranya : Untuk sistem seperti dia atas, baik G(s) maupun H(s) dapat
 Mengamati dan mengenali prinsip umpan balik pada merupakan fungsi yang kompleks atau juga fungsi sederhana.
rangkaian. Sistem dengan fungsi kompleks menjadi bagian dari studi
 Mengamati, mengukur, dan menganalisa efek umpan bidang kendali.
balik pada frekuensi pole rangkaian orde satu filter Dalam bidang elektronika sistem dengan umpan balik banyak
frekuensi rendah dan filter frekuensi tinggi. digunakan dalam penguat dan filter. Sistem seperti ini
 Mengamati dan menganalisa efek umpan balik pada menggunakan fungsi G(s) dan H(s) yang cenderung lebih
rangkaian dengan distorsi saturasi. sederhana.
B. RESPONS UMUM PENGUAT DENGAN UMPAN
BALIK
Untuk penguat dengan umpan balik, G(s) merupakan fungsi
penguatan A. Fungsi transfer umpan baliknya H(s) merupakan
fungsi skalar . Sinyal yang diperkuat dalam elektronika dapat
berupa tegangan atau arus. Representasi sinyal tersebut dapat
dinyatakan dengan Rangkaian Thevenin atau Norton. Untuk
penguat dengan umpan balik maka ada empat kemungkinan
jenis penguat, yaitu: penguat tegangan, penguat arus, penguat
transkonduktasi, dan penguat transresistansi. Tabel 1
menunjukkan efek umpan balik pada penguatan resistansi
input dan output seluruh konfigurasi tersebut.

Untuk dapat menggunakan persamaan di atas rangkaian perlu


terlebih dahulu dikenali konfigurasinya. Hubungan series
menambah atau tegangan pada input dan mencuplik arus pada
output. Hubungan shunt menambah atau mengurangi arus pada
input dan mencuplik tegangan pada output.

C. RESPONS FREKUENSI PENGUAT DENGAN


UMPAN BALIK
Secara alamiah setiap penguat mempunyai penguatan dengan
pada frekuensi terbatas. Perilaku ini seringkali dimodelkan
dengan orde satu, misalnya untuk respons filter frekuensi rendah
(LPF) satu pole maka fungsi transfer penguat dapat ditulis
seperti pada persaan berikut

Dalam kasus seperti ini persamaan fungsi transfer untuk


penguat dengan umpan balik skalar β akan memberikan
penguatan keseluruhan Af(s) seperti pada persamaan berikut.

Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa pada penguat LPF


orde satu dengan umpan balik, penguatan akan terskala turun
sebesar (1+Am ) dan sebaliknya frekuensi pole atau frekuensi
sudut (corner frequency) akan terskala naik sebesar (1+Am ).
Frekuensi pole menjauh menuju tak hingga dengan peningkatan
penguatan loop terbuka. Perkalian penguatan keseluruhan dan
frekuensi pole akan tetap. Besaran terakhir ini disebut Gain
Bandwidth Product (GBW Product) sebuah amplifier. Besaran
ini merupakan figure of merit dari sebuah penguat.
Untuk penguat dengan kopling kapasitif, penguat juga
mempunyai respons HPF pada frekuensi rendahnya. Fungsi
transfer penguat dapat ditulis sperti pada persamaan berikut:

Dalam kasus HPF orde 1 ini, penguatan akan terskala turun


sebesar (1+Am ) dan frekuensi pole juga akan terskala turun
sebesar (1+Am ). Frekuensi pole mendekati nol (letak zero)
dengan peningkatan penguatan loop terbuka.
Dalam mode x-y :
D. UMPAN BALIK UNTUK LINIERISASI
Umpan balik dapat digunakan untuk menekan nonlinieritas
penguat. Salah satu contoh umpan balik untuk menekan cross
over distortion yang muncul pada penguat push-pull kelas B
seperti yang dilalukan pada percobaan penguat daya. Umpan
balik juga dapat digunakan untuk menekan nonlinieritas
saturasi pada penguat.

E. UMPAN BALIK PADA PENGUAT RESISTOR


Penguat transistor dapat diberikan umpan balik untuk
Berikut juga dihasilkan nilai dari penguatan tegangan dari
memperoleh keuntungan perilaku rangkaian dengan umpan
rangkaian open loop :
balik, seperti pada bandwidth dan resistansi input dan output.
Pengambilan sampel dari output dapat dilakukan dengan
menggunakan resistor, baik secara seri untuk memberikan Vo 1.29 V
umpan balik tegangan, maupun dengan paralel untuk Av 6.49 V/V
memberikan umpan balik arus. Penggunaan resistor ini fcutoff 15 kHz
diharapkan tidak mengubah titik kerja rangkaian. Untuk
analisanya, rangkaian penguat dan rangkaian umpan balik  Rangkaian LPF ketika terhubung dengan 110 KΩ
dimodelkan dahulu sebagai jaringan 2 port.
Berikut keluaran sinyal pada osiloskop ketika rangkaian LPF
terhubung dengan hambatan 110 KΩ.
III. HASIL DAN ANALISIS
1. Respons Umum Rangkaian Op-Amp dengan Umpan
Balik
Pada tugas pertama ini , praktikan akan merangkai rangkaian
LPF orde 1 seperti pada rangkaian dibawah ini :

Rangkaian LPF orde 1 dengan Op-amp


 Rangkaian open loop circuit
Pada percobaan ini digunakan Vi sebesar 2 Vpp, dan frekuensi
yang digunakan adalah 15 Khz.
Berikut adalah hasil gelombang yang dihasilkan :
Dalam mode x-y : sudut (cut-off 3dB) untuk rangkaian loop terbuka dan loop
tertutup dan rangkaian dengan umpan balik.
Berikut adalah rangkaian HPF orde 1 :

Dari gambar sinyal diatas dapat diliat bahwa terjadi penguatan


pada outputnya.
Berikut adalah penguatan yang dihasilkan :

RA = 110 kΩ
Vo 0,7 V
Av 3,5 V/V Rangkaian HPF orde 1 dengan Op-amp
fCutoff 21kHz Pada rangkaian HPF akan ditambah kapasitor 22nF
dan dari rangkaian yang telah dikerjakan akan digunakan
 Rangkaian LPF ketika terhubung dengan resistor
220KΩ resistor tambahan pada input rangkaiannya guna mengetahui
Berikut keluaran sinyal pada osiloskop ketika rangkaian LPF resistor mana yang mampu berfungsi sebagai umpan balik
terhubung dengan hambatan 220 KΩ. dan mampu menghasilkan output yang lebih baik.
 Rangkaian HPF terhubung dengan resistor 110 kΩ
Dengan menggunakan resistor 110kΩ pada rangkaian
didapatkan hasil gelombang input outputnya melalui
osiloskop sebagai berikut.

Dalam mode x-y :

Berikut adalah penguatan yang dihasilkan pada output


rangkaian :

RB = 220 kΩ
Vo 1V
Av 5 V/V
fCutoff 20kHz
Pada hasil gelombang yang dihasilkan serta perhitungan yang
dihasilkan dapat dilihat bahwa pada output tegangan terjadi
penguatan.

Pada tugas kedua ini , praktikan akan merangkai rangkaian


HPF orde 1 pada frekuensi passband (tinggi, sekitar 12-15
kHz) dan turunkan frekuensi sehingga mencapai frekuensi
Berikut adalah keluran gelombang pada mode x-y : Berikut adalah perhitungan yang dihasilkan untuk memperoleh
penguatan pada output :

RB = 220 kΩ
Vo 1V
Av 3,5 V/V
fCutoff 2 kHz

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada output terjadi  Rangkaian HPF terhubung dengan resistor 440 kΩ
penguatan . Tetapi pada keluaran output pada mode x-y cut-off
Dengan menggunakan resistor 440kΩ pada rangkaian
yang diinginkan tidak didapat karena frekuensi yang
diinginkan tidak sesuai. didapatkan hasil gelombang input outputnya melalui osiloskop
Berikut adalah hasil perhitungan penguatan yang dihasilkan : sebagai berikut.
RA = 110 kΩ
Vo 0,68 V
Av 3,4 V/V
fCutoff 2 kHz

 Rangkaian HPF terhubung dengan resistor 220 KΩ


Dengan menggunakan resistor 220kΩ pada rangkaian
didapatkan hasil gelombang input outputnya melalui
osiloskop sebagai berikut.

Berikut grafik dalam mode x-y :

Berikut adalah output dalam mode x-y:

Dimana pada gambar dapat dilihat bahwa terjadi penguatan


tegangan di Voutputnya.
RC = 440 kΩ
Vo 1,1 V
Av 5,5 V/V
fCutoff 2 kHz

Dari output gelombang diatas dapat diliat bahwa terjadi


penguatan pada output tegangan tetapi sinyal cut-off yang Dari ketiga resistor yang digunakan dapat disimpulkan bahwa
diinginkan tidak dapat karena frekuensi yang dimiliki tidak semakin besar nilai resistor yang digunakan sebagai umpan
cocok. balik maka frekuensi output dan resistansi input yang dihasilkan
akan semakin besar dan begitu juga dengan tegangan outputnya
dimana hal ini menunjukkan bahwa output yang dihasilkan dari
rangkaian diatas menjadi lebih baik dan linearitas tegangan pun
menjadi lebih baik.
2. Linearisasi Rangkaian Op-amp dengan Umpan Balik
Pada tugas kedua ini praktikan akan merangkaikan rangkaian
seperti pada gambar berikut :

Berikut keluaran sinyal dalam mode x-y :

Rangkaian Penguat LPF Orde 1 Nonlinier


Dari rangkaian yang telah dikerjakan akan digunakan resistor Dapat dilihat dari gambar sinyal yang dihasilkan bahwa terjadi
tambahan pada input rangkaiannya guna mengetahui resistor penguatan pada sinyal Voutput nya.
mana yang mampu berfungsi sebagai umpan balik dan mampu
menghasilkan output yang lebih baik.  Rangkaian dengan resistor 22 kΩ
Tetapi pertama akan digunakan rangkaian saat open loop dan Dengan menggunakan resistor 22kΩ pada rangkaian dihasilkan
menghasilkan output sinyal sebagai berikut: hasil gelombang outputnya pada osiloskop sebagai berikut :

Berikut dalam mode x-y :

Berikut output sinyal dalam mode x-y :

Dapat dilihat output gelombang yang dihasilkan tidak berbeda


jauh dengan resistor sebelumnya tetapi tetap menghasilkan
pengauatan.

Dapat dilihat terjadi penguatan pada output tetapi penguatan


yang dihasilkan tidak terlalu besar , cut-off dari rangkaian pada
open loop didapatkan.
Pada tugas berikutnya akan digunakan resistor untuk dapat
melihat output yang dihasilkan :

 Rangkaian dengan resistor 15 kΩ


Dengan menggunakan resistor 15 kΩ didapat output sinyal pada
osiloskop adalah sebagai berikut :
 Rangkaian dengan resistor 110kΩ
Dengan menggunakan resistor 110kΩ pada rangkaian
didapatkan hasil gelombang input outputnya beserta VTCnya
melalui osiloskop sebagai berikut.

Berikut dalam mode x-y :

Berikut hasilnya dalam mode x-y:

Dari percobaan diatas dapat dilihat bahwa sinyal input


mengalami penguatan sehingga output yang dihasilkan sinyal
Dari ketiga resistor diatas berikut keluarannya dapat nya dapat dilihat mengalami penguatan.
disimpulkan bahwa ketika pada rangkaian open loop pada Berikut adalah perhitungan yang dihasilkan:
sinyal keluarannya banyak terjadi distorsi tetapi pada saat
dipasangi rangkaian feedback maka output yang dihasilkan Vo p-p 138 m V
akan lebih linear tetapi memiliki kelemahan yaitu penguatan Av 62
yang dihasilkan semakin kecil tetapi kalua kita memerlukan F cut off 988 K Hz
penguatan dengan linearitas yang tinggi dan range input yang
besar maka rangkaian dengan feedback akan lebih
Pada percobaan selanjutnya , dirangkaia rangkaian seperti
diunggulkan.
rangkaian sebelumnya tetapi putuskan hubungan kapasitor
bypass CB dari resistor emitor RE sehingga diperoleh rangkaian
3. Penguat Transistor dengan Umpan Balik
seperti pada gambar berikut :
Pada tugas ketiga ini , praktikan akan merangkaikan rangkaian
seperti pada gambar berikut :

Penguat Satu Transistor dengan Umpan Balik 1

Dari rangkaian diatas diperoleh output sinyal sebagai berikut


:
Berikut adalah output sinyal yang dihasilkan :
Berikut dihasilkan output pada osiloskop :

Dalam mode x-y :

Dari gambar output sinyal diatas dapat dilihat bahwa pada


output tegangan mengalami peningkatan tetapi terjadi kesamaan
antara umpan balik 1 dan 2 , hal ini mungkin disebabkan karena
kerusakan ataupun nilai resistansi yang tidak memperngaruhi
rangkaian.
Dari hasil diatas didapat bahwa terjadi peningkatan resistansi
input sesuai dengan dasar teori sebelumnya yang mana IV. SIMPULAN
berarti rangkaian umpan balik ini berfungsi untuk  Rangkaian penguat menggunakan feedback memberikan
memperbaiki nilai resistansi input rangkaian dengan cara pengaruh terhadap tegangan output, resistansi input dan
memperbesarnya. frekuensi tergantung dari berapa besar resistor umpan balik
yang diberikan.
Lalu selanjutnya hubungkan kembali kapasitor bypass CB dari
 Pada rangkian penguat menggunakan feedback semakin besar
resistor emitor RE dan hubungkan juga resistor RF dan
nilai resistansinya maka penguatan yang dihasilkan akan
kapasitor CF sehingga diperoleh rangkaian seperti pada
menjadi semakin besar juga.
gambar berikut :
 Pada rangkian penguat menggunakan feedback semakin besar
nilai resistansi feedbacknya maka kelinearannya juga akan
semakin besar.
 Rangkaian umpan balik akan menurunkan penguatan sebesar
1 + Aβ

REFERENSI

[1]. Mervin T Hutabarat, Praktikum Elektronika II


Laboratorium Dasar Teknik Elektro ITB,Bandung, 2015.
[2]. Adel S. Sedra and Kennet C. Smith, Microelectronic
Circuits, Oxford University Press, USA, 2004.
[3]. http://willyriyadi.blogspot.co.id/2009/12/umpan-
balik-feedback.html, 29 Oktober 2015
LAMPIRAN

Rangkaian LPF orde 1 dengan opamp

Rangkaian HPF orde 1 dengan opamp


Rangkaian Penguat LPF Orde 1 Nonlinier

Penguat Satu Transistor Tanpa Umpan Balik


Penguat Satu Transistor dengan Umpan Balik1

Penguat Satu Transistor dengan Umpan Balik2

Anda mungkin juga menyukai