I. PENDAHULUAN
Dalam sistem kendali, umpan balik sebagian dari output
dikembalikan ke input. Sinyal yang kembali ini bergabung
dengan input asal, yang menghasilkan perubahan yang besar
dalam penampilan dari system. Umpan balik negative berarti
sinyal yang kembali memiliki fasa yang berlawanan dengan
sinyal input. Keuntungan dari umpan balik negative adalah
Pada grafik tersebut G(s) adalah fungsi transfer maju dari
menstabilkan penguatan, memperbaliki impedansi input dan
sistem, H(s) fungsi transfer umpan balik, X(s) sinyal input
output, mengurangi efek distorsi nonlinier, dan menambah
rujukan untuk sistem, Y(s) sinyal keluaran yang diperoleh, dan
lebar bandwidth. Suatu penguat umpan balik mempunya dua
(s) perbedaan sinyal keluaran dengan rujukan atau galat
bagian yaitu sebuah penguat dan sebuah rangkaian umpan
(error). Secara keseluruhan sistem dengan umpan balik tersebut
balik. Tergantung pada hubungan output, tegangan output atau
akan memberikan fungsi transfer Gf(s) seperti pada persamaan
arus yang menggerakkan rangakaian umpan balik. Rangkaian
berikut:
umpan balik mengembalikan sinyal ke input yang
memodifikasi semua gerak dari system. Tujuan utama umpan
balik adalah memungkinkan input secara persis
mengendalikan output.
Tujuan praktikum modul 2 ini diantaranya : Untuk sistem seperti dia atas, baik G(s) maupun H(s) dapat
Mengamati dan mengenali prinsip umpan balik pada merupakan fungsi yang kompleks atau juga fungsi sederhana.
rangkaian. Sistem dengan fungsi kompleks menjadi bagian dari studi
Mengamati, mengukur, dan menganalisa efek umpan bidang kendali.
balik pada frekuensi pole rangkaian orde satu filter Dalam bidang elektronika sistem dengan umpan balik banyak
frekuensi rendah dan filter frekuensi tinggi. digunakan dalam penguat dan filter. Sistem seperti ini
Mengamati dan menganalisa efek umpan balik pada menggunakan fungsi G(s) dan H(s) yang cenderung lebih
rangkaian dengan distorsi saturasi. sederhana.
B. RESPONS UMUM PENGUAT DENGAN UMPAN
BALIK
Untuk penguat dengan umpan balik, G(s) merupakan fungsi
penguatan A. Fungsi transfer umpan baliknya H(s) merupakan
fungsi skalar . Sinyal yang diperkuat dalam elektronika dapat
berupa tegangan atau arus. Representasi sinyal tersebut dapat
dinyatakan dengan Rangkaian Thevenin atau Norton. Untuk
penguat dengan umpan balik maka ada empat kemungkinan
jenis penguat, yaitu: penguat tegangan, penguat arus, penguat
transkonduktasi, dan penguat transresistansi. Tabel 1
menunjukkan efek umpan balik pada penguatan resistansi
input dan output seluruh konfigurasi tersebut.
RA = 110 kΩ
Vo 0,7 V
Av 3,5 V/V Rangkaian HPF orde 1 dengan Op-amp
fCutoff 21kHz Pada rangkaian HPF akan ditambah kapasitor 22nF
dan dari rangkaian yang telah dikerjakan akan digunakan
Rangkaian LPF ketika terhubung dengan resistor
220KΩ resistor tambahan pada input rangkaiannya guna mengetahui
Berikut keluaran sinyal pada osiloskop ketika rangkaian LPF resistor mana yang mampu berfungsi sebagai umpan balik
terhubung dengan hambatan 220 KΩ. dan mampu menghasilkan output yang lebih baik.
Rangkaian HPF terhubung dengan resistor 110 kΩ
Dengan menggunakan resistor 110kΩ pada rangkaian
didapatkan hasil gelombang input outputnya melalui
osiloskop sebagai berikut.
RB = 220 kΩ
Vo 1V
Av 5 V/V
fCutoff 20kHz
Pada hasil gelombang yang dihasilkan serta perhitungan yang
dihasilkan dapat dilihat bahwa pada output tegangan terjadi
penguatan.
RB = 220 kΩ
Vo 1V
Av 3,5 V/V
fCutoff 2 kHz
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa pada output terjadi Rangkaian HPF terhubung dengan resistor 440 kΩ
penguatan . Tetapi pada keluaran output pada mode x-y cut-off
Dengan menggunakan resistor 440kΩ pada rangkaian
yang diinginkan tidak didapat karena frekuensi yang
diinginkan tidak sesuai. didapatkan hasil gelombang input outputnya melalui osiloskop
Berikut adalah hasil perhitungan penguatan yang dihasilkan : sebagai berikut.
RA = 110 kΩ
Vo 0,68 V
Av 3,4 V/V
fCutoff 2 kHz