Kata kunci: kualitas air, sensor suhu, sensor ph, sensor kekeruhan, Raspberry pi 3, sensor DO,
LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki ratusan danau yang berada hampir di setiap provinsi. Masyarakat
juga bisa memanfaatkan danau yang berada di sekitar rumah mereka untuk memenuhi
kebutuhan hidup mereka. Namun, masyarakat sekitaran danau tersebut tidak tahu bagaimana
kualitas dari air yang berada di danau tersebut. Air danau dapat terlihat jernih, namun belum
tentu air tersebut memiliki kualitas yang baik. Sehingga dapat membahayakan kesehatan
masyarakat sekitar dan menyebabkan kerugian bagi mereka yang memanfaatkan air danau
tersebut dalam bercocok tanam maupun berternak. Maka dari itu, perlu dilakukannya
pengukuran terhadap kualitas air danau agar masyarakat tahu untuk menggunakan air danau
tersebut.
Pada saat ini sudah terdapat alat yang dinamakan pluto buoy. Alat ini dapat melakukan
pengukuran kualitas air menggunakan sensor suhu, oksigen terlarut, pH, metal, dan kekeruhan.
Alat ini memiliki keterbatasan dalam melakukan pengawasan kualitas air danau karena hanya
dapat mengawasi pada satu titik tertentu. Hal ini mengakibatkan bahwa hanya terdapat satu
titik lokasi air yang dapat diketahui kualitasnya. Alat ini juga melakukan pengiriman data hasil
pengukuran satu kali dalam setengah jam. Hal ini cukup buruk untuk dapat mengetahui kualitas
air danau secara cepat, sehingga jika terjadi hal yang buruk dalam rentang waktu 0 – 30 menit,
maka tidak dapat langsung diketahui untuk diambil tindakan lebih lanjut.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, solusi yang ditawarkan berupa prototipe yang
dapat melakukan pengiriman data secara realtime (satu kali dalam selang waktu 15 detik) dan
pengukuran tidak hanya pada satu titik lokasi saja. Prototipe ini nantinya akan ditempelkan
pada kapal-kapal yang ada di danau, sehingga dapat memetakan jalur yang dilalui oleh kapal
dan mengukur kualitas air pada jalur tersebut. Prototipe ini juga dilengkapi dengan GPS yang
bertujuan untuk memetakan jalur yang dilalui berdasarkan koordinat lokasi kapal. GPS
merupakan modul yang digunakan untuk melakukan pengiriman data dari alat menuju cloud
server tempat dimana data akan disimpan agar dapat diakses melalui jaringan internet. Selain
dikirim ke cloud server, data juga akan disimpan pada memory eksternal yang ada pada
mikroprosesor. Fungsi dari memori eksternal ini adalah sebagai memori cadangan jika terjadi
masalah dalam pengiriman data menuju cloud server.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan:
1. Mengukur besar suhu, tingkat kekeruhan, tingkat pH, kadar logam dan juga besar
oksigen terlarut di danau
2. Memonitoring kualitas air di danau
3. Mampu mengirimkan data pengukuran kualitas air di danau setiap saat
4. Memetakan lokasi kapal dan lokasi air yang berkualitas baik di danau
Manfaat:
1. Mengetahui kualitas air dengan mengetahui besar suhu, tingkat kekeruhan, tingkat
pH, kadar logam dan juga besar oksigen terlarut di danau
2. Dapat memantau kualitas air disetiap daerah yang dilalui alat ini
3. Masyarakat dapat mengetahui kualitas air sekali dalam 15 detik
4. Mengetahui lokasi kapal dan juga lokasi air yang memiliki kualitas baik maupun
buruk
METODE DAN DESAIN
A. Desain Sistem Prototipe
Desain perancangan system prototipe ini dapat digambarkan seperti diagram berikut.
Secara umum, desain sistem prototipe ini tersusun atas empat buah subsistem. Masing-
masing subsistem memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda untuk melaksanakan
fungsinya, sehingga semua fungsionalitas sistem prototipe dapat bekerja dengan baik. Keempat
subsistem tersebut diuraikan sebagai berikut.
Dalam sistem ini, mikroprosesor atau sistem embedded menjadi pusat pengaturan
seluruh aktivitas sistem. Semua subsistem terhubung satu dengan yang lain melalui sistem
mikroprosesor ini.
Diagram subsistem pengendali baterai
Untuk subsistem pengendali baterai, terdapat dua komponen yang sangat penting yaitu
indikator arus dan panel surya. Indikator arus sangat sensitif karena akan menentukan kapasitas
yang ada pada baterai. Panel surya dalam subsistem ini berperan penting untuk mengubah
energi matahari menjadi energi listrik untuk kemudian disimpan dalam baterai.
Parameter Keterangan
Input Arus listrik yang dihasilkan dari konversi energi matahari
yang dilakukan oleh panel surya
Output Nilai arus listrik yang berada pada baterai
Fungsi Mengetahui kapasitas baterai untuk dapat memastikan sistem
dapat beroperasi dengan baik
Untuk subsistem penentuan kondisi air, komponen yang sangat penting yaitu modul
sensor. Modul sensor pada prototipe ini harus memiliki tingkat akurasi dan presisi yang sangat
tinggi. Hal ini ditujukan karena inti dari prototipe ini adalah untuk melakukan pengawasan
kondisi air danau menggunakan sensor, sehingga kondisi modul sensor yang digunakan harus
baik.
Tabel 2 Penjelasan diagram subsistem penentuan kondisi air
Parameter Keterangan
Input Perintah sistem mikroprosesor untuk melakukan
akuisisi data pengukuran dari sensor
Output Masing-masing modul sensor mengirimkan data kepada
mikroprosesor untuk disimpan dalam memori eksternal
dan dikirim ke antarmuka pengguna
Fungsi Memperoleh data kondisi air danau berdasarkan pH,
kadar logam, kadar oksigen terlarut, kadar kekeruhan,
dan temperatur.
Untuk subsistem penentuan koordinat, komponen yang sangat diperlukan yaitu modul
GPS. Komponen ini harus memiliki tingkat akurasi dan presisi yang
tinggi. Bergantung pada jenis sistem mikroprosesor yang akan digunakan,
pencapaian tingkat akurasi dan presisi ini terkadang memerlukan tambahan sistem
mikroprosesor yang didedikasikan secara khusus untuk menangani pembacaan koordinat
dimana prototipe berada. Hal ini disebabkan sistem mikroprosesor utama akan menangani
banyak fungsi sehingga penyesuaian timing yang presisi dan akurat akan menjadi sangat sulit.
Tabel 3 Penjelasan diagram subsistem penentuan kondisi air
Parameter Keterangan
Input Perintah sistem mikroprosesor untuk melakukan
akuisisi data koordinat berdasarkan lintang utara dan
lintang selatan yang menyatakan lokasi kapal dan
prototipe berada
Parameter Keterangan
Input Data hasil pengukuran sensor dan koordinat yang dihasilkan
dari modul GPS
Selain itu, pengguna juga harus melakukan pengecekan terhadap jumlah kuota
internet pada kartu GSM, sehingga pengguna dapat memastikan bahwa data yang
dihasilkan oleh sensor dan modul GPS akan terkirim pada cloud server. Namun, untuk
pengecekan jumlah pulsa cukup dilakukan hanya satu kali dalam dua minggu.
Dari uraian sebelumnya, diagram alir interaksi pengguna dan sistem untuk melakukan
konfigurasi pengoperasian pada sistem seperti pada gambar berikut.
1. Akurasi
Sistem ini diharapkan memiliki akurasi yang sangat tinggi, khususnya pada modul sensor
dan modul GPS. Pada modul sensor, data hasil pengukuran harus memiliki akurasi yang sangat
tinggi agar ketika pengguna melihat hasil pengukuran tidak menghasilkan pengambilan solusi
yang salah. Toleransi yang diberikan untuk modul sensor ini adalah 5%. Pada modul GPS,
akurasi diperlukan agar tidak terjadi kesalahan lokasi ketika terdapat masalah dalam kondisi
air danau pada suatu daerah. Pada modul pengendali daya juga diperlukan adanya akurasi yang
tepat. Akurasi diperlukan agar daya yang berada pada baterai sesuai dengan daya yang berada
pada pengendali. Hal ini dibutuhkan oleh sistem agar sistem dapat bekerja dengan baik.
2. Dimensi prototipe
Prototipe ini merupakan pengembangan dari prototipe yang sudah ada sebelumnya yang
memiliki ukuran yang cukup besar, yakni berbentuk tabung dengan berdiameter 50 cm dan
tinggi 25 cm. Sesuai dengan spesifikasi awal, prototipe ini memiliki desain berbentuk seperti
kapsul yang terdiri atas tiga bagian, yaitu depan, tengah dan belakang. Prototipe ini memiliki
panjang keseluruhan 50 cm dan diameter 14 cm.Dimensi prototipe ditujukan agar setiap
komponen yang digunakan dapat ditempatkan pada bagian dalam prototipe dengan posisi yang
klop, sehingga ketika terjadi guncangan pada prototipe, komponen yang berada di dalamnya
tidak bergerak. Hal ini mencegah terjadinya kesalahan dalam melakukan penentuan kondisi
air.
3. Konsumsi daya
Lalu pada dokumen ini berisi penjelasan tentang proyek pengembangan “Portable
Water Quality System Prototype for Lake Monitoring” untuk melakukan pengawasan kualitas
Danau Toba. Prototype ini nantinya akan dipasang pada kapal-kapal yang ada di danau,
sehingga GPS dapat memetakan jalur yang dilalui oleh kapal dan mengukur kualitas air pada
jalur tersebut. Adapun penjelasan mengenai spesfikasi proyek pengembangan prototipe ini
terdiri dari beberapa bagian, meliputi spesifikasi sistem berdasarkan kemampuan dan
fungsionalitas, spesifikasi sistem berdasarkan deskripsi fisik dan lingkungan, spesifikasi sistem
berdasarkan standardisasi, spesifikasi sistem berdasarkan keandalan dan perawatan, spesifikasi
sistem berdasarkan keterbatasan yang ada, dan interaksi pengguna dengan sistem. Selain itu,
dalam dokumen ini juga dijelaskan perencanaan verifikasi terhadap sistem yang dibuat untuk
menentukan pemenuhan sistem terhadap spesifikasi yang telah ditentukan .
DESAIN MOCK-UP DAN DOKUMENTASI