Anda di halaman 1dari 6

4 Ciri-ciri Teman yang Kleptomania

Sebelum tau ciri-ciri teman yang kleptomania, coba baca dulu percakapan di bawah ini.

Ade: Eh, lo tau nggak sih, si Andro kayaknya klepto, deh. Kemaren pas gue jalan sama dia ke
BebeMart, gue liat dia ngambil makanan terus di masukin ke tasnya. Terus, besoknya lagi
pas dia main ke rumah gue, dia juga ngambil CD Coldplay gue

Dodi: Hah? Serius? Emang sebenarnya klepto itu penyakinya gimana sih?

Lo punya temen kayak Andro? Nah, sebelum lo bertanya-tanya gimana cara menghadapinya,
mending cari tau dulu nih soal kleptomania.

Kleptomania berasal dari dua kata, klepto dan mania. Klepto berarti mencuri, sedangkan
mania bermakna sebuah kegemaran yang berlebihan. Penderita kleptomania biasanya sering
mencuri di tempat umum. Mencuri biasanya dilakukan di supermarket atau mencuri barang
punya teman sendiri. Kenapa orang bisa jadi kleptomania? Kleptomania bisa disembuhkan
nggak sih? Bagaimana menghadapi teman yang kleptomania?

Orang menjadi kleptomania karena ada dorongan yang tak tertahankan untuk mencuri
walaupun dia sebenarnya nggak membutuhkan barang tersebut. Bahkan kadang barang yang
sudah dicuri nggak terlalu bernilai dan nggak dipakai oleh si kleptomania.

Penderita kleptomania biasanya akan menyangkal dirinya sakit dan mempertahankan diri jika
dia dituduh mencuri alias nggak mau ngaku. Kebanyakan penderitanya justru malu dan takut
untuk mencari perawatan dari gangguan kesehatan mentalnya ini.

Ada empat gambaran dari penderita kleptomania. Cek aja, nih! Siapa tahu ada penderitanya
di sekitar kamu.

Kleptomania

Penderita Nggak Mampu Menolak

Penderita nggak mampu untuk melakukan impuls (dorongan untuk bertingkah laku) yang
dapat membahayakan diri sendiri atau orang lain. Tingkah laku ini dilakukan secara spontan,
bisa juga direncanakan. Beberapa penderita ada yang berusaha menolak, tapi ada juga yang
setuju dan mengikuti dorongan ini.

Ada Rasa Cemas


Sebelum melakukan perbuatan itu, penderita merasa adanya tekanan untuk melakukan itu,
mengalami kecemasan dan tekanan yang hanya dapat hilang dengan melakukan impuls
tersebut. Bahkan, beberapa penderita merasa keinginan ini seperti rasa timbulnya gairah
seksual.

Penderita Merasa Puas

Ketika mencuri, penderita merasa senang dan puas. Sama rasanya ketika dorongan
seksualnya terpenuhi.

“Motivasi dari penderita kleptomania ini memang kepuasan. Yang pasti, sifat-sifat yang
nggak biasa dan nggak lazim, karena orang itu merasa puas mengambil milik orang lain,”
kata pakar psikologi, Niken Iriani LNH, M.Psi

Nggak Ada Rasa Kapok

Walaupun setelah mencuri timbul rasa takut dan menyesal, tapi dorongan untuk mencuri akan
muncul lagi secara spontan atau saat sedang depresi atau stres, sehingga
perilaku kleptomania terus berulang.

“Kalau dia merasa sukses mengambil barang milik orang lain dan nggak ada yang tau, ini jadi
kebiasaan. Dia juga nggak merasa kapok, apalagi kalau selalu berhasil,” terang pakar
psikologi dan dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadyah Surakarta
ini. (Mery/Seruni)

17 Cara Mengetahui Orang Berbohong


Menurut Psikologi
Sponsors Link
Siapa didunia ini yang tidak pernah berbohong ? rasanya tidak pernah ada orang yang tidak
berbohong selama seumur hidupnya didunia ini. Termasuk permasalahan anak-anak sekarang
yang seringkali berbohong. Sebenarnya bohong sudah menjadi kesalahan pendidikan yang
mendarah daging dan sulit sekali dibuang. Namun kebohongan besarlah yang nantinya akan
berujung atau berbuntut permasalahan bahkan seperti.Gangguan Kepribadian Antisosial.

ads
Bohong bisa jadi Dampak Psikologis Media Sosial. Hampir setiap orang, pada suatu saat
pasti pernah berbohong kepada orang tua, guru, teman, pacar, dll. Entah kebutuhannya apa
atau tujuannya apa, Sebenarnya beberapa orang hampir sepanjang waktu berbohong. Psikolog
menyebut orang-orang ini kompulsif atau pendusta psikopat terutama mereka yang bekerja
dengan membutuhkan keprofesionalitasan yang tinggi. Nah berikut ini 17 ciri berbohong
menurut psikologi, diantaranya adalah :
1). Pergerakan Mata
Apakah anda pernah menonton film kartun terbaik Amerika The Simpsons ? dalam kartun
tersebut ekspresi sangat diperlihatkan termasuk ketika tokoh sedang melakukan kebohongan.
Ada banyak alasan mengapa orang menggunakan teknik shifty eyes untuk bisa mengetahui
apakah orang tersebut berbohong atau tidak.

Ada analisis yang menyebutkan bahwa manusia akan sulit melakukan kontak mata dengan
orang-orang yang mereka bohongi, mungkin sebagai sebuah regresi dalam taktik untuk
bertahan hidup.

2). Telapak tangan berkeringat


Telapak tangan tiba-tiba berkeringat, padahal jelas-jelas ia tidak melakukan apapun dan juga
tidak bermasalah dengan apapun. Namun karena berbohong akan ada perubahan tingkat
metabolisme tubuh yang tidak bisa diatur, itu semua terjadi secara otomatis dan berada di
bawah alam sadar anda. Alasan lainnya adalah dimana seseorang yang berbohong detak
jantungnya akan mulai meningkat. Anggap saja seperti ini sedang bekerja berat.

Dalam biologisnya manusia yang sedang mengalami detak jantung maka akan mulai
berkeringat dari telapak tanga, kemudian bisa menyebar ke yang lain atau sampai berkeringat
di bagian dahi. Selain itu tangan juga bisa dijadikan bagian untuk dideteksi oleh alat
pendeteksi kebohongan yang disebut detektor poligraf.

3). Tidak Bisa Diam


Jika ada seseorang yang berbohong maka yang paling penting adalah perubahan perilaku.
Pernyataan ini disebutkan oleh Maureen O’Sullivan, PhD, seorang profesor psikologi di
Universitas San Francisco. Pernyataan Maureen juga terkait akan penelitian yang telah
ditemukan, dimana seorang stereotip pembohong yang mudah tersinggung tidak dapat
berhenti dengan “gerakan kecil itu”.

Contohnya ia mencoba mencari hal kecil untuk mengalihkan perhatiannya layaknya bolpen,
meremas jari atau bagian tubuh lainnya yang sekiranya dianggap bisa mengalihkan
permasalahannya. Teori Kepercayaan Diri ikut membahas masalah ini.

4). Menggunakan Kata “Saya”


Dalam sebuah studi menunjukan bahwa manusia ketika berbohong melakukan komunikasi
verbal yang berbeda, dimana salah satunya adalah bagaimana ia menunjukan diri. Secara
etimologis, ada satu hal utama yang terjadi ketika manusia mencoba untuk berbohong seperti
pembohong tidak menggunakan kata saya, saya dan saya. Contoh Implementasi Teori
Psikologi dalam Proses Komunikasi membuktikan manusia menggunakan cara yang berbeda
ketika berbohong

Mengapa hal ini bisa terjadi, dimana kata mengatakan “saya”, “saya”, “milik saya” dan
“milik saya” merupakan cara secara tidak disadari untuk menjauhkan diri secara mental dari
kebohongan yang mereka katakan sendiri.

5) . Terlalu banyak detail yang tidak perlu


Hal pertama yang sering dilakukan untuk bisa menjelaskan bagaimana atau detail yang tepat
untuk bisa memeriksa apakah orang tersebut berbohong atau tidak yaitu benar-benar
mendengarkan cerita mereka sampai habis dan mengetahui berapa banyak yang sebenarnya
mereka katakan kepada anda setiap kejadiannya.
Cobalah meminta orang yang anda libatkan untuk menceritakan kembali secara detail
kejadian tersebut tanpa embel-embel masalah dan juga hal yang tidak penting itu. Jika ia
mengucapkan detail yang sama tanpa menambah atau misalnya ucapannya konsisten
kemungkinan dia jujur. Namun jika tidak, maka anda perlu mencurigainya.

6). Menjawab pertanyaan mudah dengan jawaban yang salah


Salah satu cara yang bisa dikatakan ampuh namun agak berbahaya untuk menemukan
kebohongan adalah pertanyaan, dimana pertanyaan dan pernyataan seringkali mereka
ucapkan meskipun segala sesuatu yang ditanyakan dan diucapkan sebenarnya bohong.

Metode yang diteliti melalui penelitian psikologis dan hal ini merupakan cara agar orang
dapat secara sadar atau tidak sadar mencoba untuk “memimpin” orang lain dalam
percakapan, sehingga tidak ada kesempatan untuk orang lain mencerna apa yang ia katakan.
Namun anda bisa bertanya kembali untuk menjebak mereka. Ormerod dan koleganya Coral
Dando di University of Wolverhampton mengidentifikasi serangkaian prinsip percakapan
yang dapat meningkatkan peluang Anda mendeteksi kebohongan.

7). Posisi Kepala


Pelaku yang berbohong akan menampilkan kesan ragu, dan juga gelisah meskipun ia
mencoba meyakinkan kita dengan bahasa yang sangat baik. Namun jika anda teliti anda bisa
saja menebak menggunakan kepalanya saja. Jika anda mendeteksi kebohongan maka coba
periksa kepalanya. Mereka yang berbohong cenderung terus bergeser dan mencoba untuk
mengubah posisi kepala mereka meskipun pertanyaannya sama dan ditanyakan secara
berulang. Kemudian selain itu mereka mengubah posisi kepala mereka untuk menghindari
pertanyaan atau mencoba mengalihkan jawaban yang anda mau.

8). Ekspresi mikro dan bahasa tubuh


Banyak penelitian modern telah dilakukan terhadap “mikroexpressions”, bahkan banyak film
yang mengangkat cerita mengenai mikro ekspresi ini.Meskipun beberapa orang mungkin
merasa namanya agak asing. ekspresi mikro adalah ekspresi kecil, fraksi dari 1/4 detik
gerakan “aneh” dan hal ini hanya diketahui oleh orang yang sudah terbiasa saja. Seperti
halnya gerakan tangan, suara bergetar, rendah ke tinggi, gugup, pipi merah, menyentuh
hidung dan berbagai tambahan lainnya.

Jika didalami meneliti dengan mikro ekspresi ini sebenarnya sulit tapi juga tidak sesulit yang
dibayangkan. Hanya saja mereka harus teliti dan juga harus bisa menangkap perbedaan ketika
bohong atau memang gerakan mereka yang berbeda. Cara Mengetahui Orang Berbohong
Menurut Psikologi salah satunya dengan ekspresi.

9). Mereka sering menutup mulut mereka


Selanjutnya untuk mendeteksi seseorang yang berbohong merupakan dengan teknik yang
paling populer yaitu menutup mulut saat berbicara. Apabila seseorang mengatakan bualan
adalah apa yang mereka lakukan pada mulut mereka. Namun, ketika seseorang banyak
menutup mulut mereka pada saat menceritakan sebuah cerita, hal tersebut bisa jadi yang
diceritakan adalah kebohongan.

Psikolog telah menyarankan bahwa perilaku ini berasal dari keinginan bawah sadar untuk
menutup informasi jika ternyata mengarah pada kebohongan yang ditemukan, sehingga tanpa
disadari pelaku akan selalu melakukan hal tersebut secara berulang agar bisa mengalihkan
rasa bersalah dan rasa memalukan dalam diri mereka.

10). Percayalah pada insting / naluri Anda


Tidak hanya seorang hewan saja yang memiliki naluri tajam, faktanya sebenarnya manusia
memiliki naluri yang sangat tajam. Hanya saja banyak orang merasa bahwa mereka tidak
yakin atau tidak ingin berburuk sangka bahwa orang tersebut melakukan kebohongan.

Manusia memiliki naluri untuk memahami, menganalisa dan mempertimbangkan ancaman


terhadap diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka sayangi.Jika menurut anda tidak
cukup masuk logika maka anda bisa menilainya dari analisa gerak-geriknya saja atau
perkataannya dan ucapannya. Itu akan lebih masuk akal dan memudahkan.

11). Perhatikan cara bernapasnya


Orang yang sedang berbohong pasti menginginkan agar pembicaraan yang dilakukan cepat
selesai. Sedemikian sehingga orang yang berbohong akan terkesan tergesa-gesa dalam
pembicaraannya, karena mereka tidak ingin terpotong dan sampai akhirnya apa yang ia
bicarakan menjadi hal yang lupa dan menguap begitu saja. Pembicaraan dengan nafas
tersengal dan tergesa-gesa itulah yang sering membuatnya terengah-tengah atau ngos-ngosan
dalam bernapas.

Selain itu ada juga masalah lain,anda harus memperhatikan cara bernapas lawan bicara kita.
Apabila dia berbohong, cara bernapas yang dilakukannya akan berubah-ubah karena dia tidak
akan merasa rileks dan takut akan hal yang sebenarnya orang lain pun tidak tahu. Berbeda
apabila dia jujur, napasnya akan biasa saja dan terlihat santai serta rileks.

12). Amati titik tumpuan berat badan


Selanjutnya adalah titik tumpuan berat badan, orang jujur pasti tenang dan tidak memikirkan
hal kecil sampai bagaimana bentuk sikap dan sebagainya. Namun berbeda dengan mereka
yang senang berbohong, dia akan merasa tidak nyaman dan tenang sehingga terlihat gusar
dan sering berpindah-pindah titik tumpuan tubuhnya.

13). Nada suaranya cenderung rendah


Karena takut salah atau memang mereka sadar mereka salah maka mereka berbicara sangat
perlahan dan itu sebenarnya kebohongan. Mereka yang mencoba melakukan pendekatan
persuasif agar orang lain percaya sebenarnya hanya menutupi rasa tidak percaya diri mereka
akan permasalahannya.

14). Berusaha meyakinkan kita secara berlebihan


Siapapun orangnya pasti tidak ingin kalau kebohongannya terbongkar di hadapan orang lain
dan tidak ingin ia dianggap berbohong. Siapa yang mau ketahuan bahwa dia ternyata seorang
pendusta bukan ? Dia pasti akan berusaha untuk terus menutupinya agar tidak ketahuan dan
tidak melakukan hal yang aneh sehingga kebohongannya terbongkar. Makanya seringkali
mereka yang berbohong berusaha untuk meyakinkan lawan bicara secara berlebihan. Kata-
kata yang biasanya digunakan, diantaranya “Percayalah”, “Sebenarnya” bahkan membawa-
bawa nama Tuhan, “Demi Tuhan”, pada saat yang bukan tempatnya. Bukankah itu sudah
berlebihan?

15). Sering melakukan gerakan tubuh


Orang yang melakukan kebohongan seringkali tidak sadar apa yang ia lakukan, mereka
cenderung merasa tidak tenang sehingga tanpa disadari atau secara refleks terkadang akan
melakukan gerakan dengan salah satu tangannya dan melakukan gerakan aneh yang kita
sendiri sebenarnya melihatnya risih. Jika tidak berbohong kita menyentuh area leher antara 2
yakni gatal dan menyingkirkan suatu benda. Katakanlah rambut atau debu, namun mereka
yang berbohong seperti menyentuh leher, hidung, mulut atau bibir, menggaruk mata maupun
dengan tujuan yang tidak berguna.

16). Tanyailah orang yang anda duga berbohong


Tentu saja cara ini juga akan mengundang resiko besar namun anda bisa menggunakan cara
ini terutama bertanya pada anak anda, dimana mereka yang berbohong tentu akan merasa
terpuruk jika dituduh berbohong. Membiarkannya sebenarnya bisa saja dianggap baik, karena
mencoba menyelesaikan masalah tanpa menuduh.

17). Pembicaraan tidak terarah


Mereka yang masuk kedalam orang sering berbohong seringkali berbicara dengan
pembicaraan yang tidak terarah dan tidak jelas sehingga membuat orang lain tidak mengerti
dan bingung tentang apa yang ia katakan.

Demikian penjelasan terkait apa saja cara mengetahui orang berbohong menurut psikologi.
Semoga cara-cara di atas bisa diterapkan apabila anda merasa teman atau kenalan anda
sedang berbohong.

Anda mungkin juga menyukai