PENDAHULUAN
1
Antara tahun 1875 dan 1895, terjadi berbagai penemuan mengenai fenomena
seluler dasar, seperti mitosis, meiosis, dan fertilisasi, serta berbagai organel
penting, seperti mitokondria, kloroplas, dan badan Golgi. Lahirlah bidang yang
mempelajari sel, yang saat itu disebut sitologi.
Perkembangan teknik baru, terutama fraksinasi sel dan mikroskopi elektron,
memungkinkan sitologi dan biokimia melahirkan bidang baru yang
disebut biologi sel. Pada tahun 1960, perhimpunan ilmiah American Society for
Cell Biologydidirikan di New York, Amerika Serikat, dan tidak lama setelahnya,
jurnal ilmiah Journal of Biochemical and Biophysical Cytology berganti nama
menjadi Journal of Cell Biology. Pada akhir dekade 1960-an, biologi sel telah
menjadi suatu disiplin ilmu yang mapan, dengan perhimpunan dan publikasi
ilmiahnya sendiri serta memiliki misi mengungkapkan mekanisme fungsi organel
sel.
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman
yang lebih kepada mahasiswa mengenai sel sebagai unit terkecil penyusun
makhluk hidup khususnya untuk salah satu jenis sel yaitu sel prokariotik dan
fungsi sebagian komponen yang ada di dalam sel.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. Dinding Sel
Dinding sel tersusun atas peptidoklan, polisakarida, lemak, dan protein.
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada
dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-
molekul.
b. Membran Plasma
Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein.
Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya
dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.
c. Mesosom
Pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk
mesosom. Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan sebagi penghasil
energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada
saat pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-
enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk
menghasilkan energi.
d. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim.
Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan
untuk melakukan proses metabolisme sel. Metabolisme terdiri dari proses
penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
e. Ribosom
Ribosom merupakan organel tak bermembran tempat berlangsungnya sintesis
protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15-20 nm (1 nanometer =
4
10-9 meter). Di dalam sel bakteri terkandung 15.000 butir ribosom, atau
sekitar 25% dari massa total sel bakteri.
f. DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) merupakan
persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa
nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat
yang harus diwariskan kepada keturunan. Karena itu DNA disebut sebagai
materi genetik.
g. RNA
Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan
persenyawaan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA. Jadi, bagian
tertentu DNA melakukan transkripsi (mengopi diri) membentuk RNA. RNA
membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA. Selanjutnya kode-
kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam
proses sintesis protein.
5
Beberapa perbedaan dari sel prokariotik dan sel eukariotik
Demikianlah struktur dan fungsi sel eukariotik secara garis besar. Jadi meskipun
sel bakteri ukurannya sangat kecil, di dalamnya terdapat bagian-bagian sel yang
rumit dan memiliki fungsi masing-masing.
6
inti, cairan sel, dan organel. nukleoplasma sebagian besar hadir dalam pinggiran
membran sel dan termasuk nukleus dan sitoplasma.
Nukleoplasma yang juga disebut sebagai karyoplasma atau cairan getah nukleus
biasanya terdapat di dalam inti sel yang disebut eukariotik. Cairan ini terdiri dari
air, campuran kompleks molekul, serta ion terlarut.
Fungsi utamanya adalah untuk melayani sebagai media suspensi untuk organel
inti. Fungsi tambahan termasuk mempertahankan struktur dan bentukinti, serta
transportasi ion, molekul dan zat tambahan yang penting untuk metabolisme dan
fungsi sel.
Ada banyak jenis plasma yang hadir dalam sel eukariotik. Protoplasma berisi sel
termasuk nukleoplasma dan sitoplasma. Sitoplasma terdiri dari semua cairan sel
serta organel yang terletak di membran sel atau dinding tetapi terletak di luar inti.
Sitosol adalah cairan yang sama dengan nukleoplasma baik dalam komposisi dan
fungsi serta bagian sitoplasma, terdiri dari sekitar 70% dari volume lengkap sel.
Sebuah membran inti sekitar inti sel dipisahkan oleh cairan dari nukleoplasma
dari sitoplasma di seluruh sel.
Cairan kental nukleoplasma melindungi dan menunda nukleolus. Organel ini
terdiri dari asam nukleat dan protein. Ini memiliki tanggung jawab untuk
perakitan dan transkripsi rRMA, yang merupakan jenis RNA yang bekerja
dengan messenger RNA atau mRNA dan transfer RNA tRNA untuk mengubah
asam amino menjadi protein.
7
dalam sel diantara membran sel dan nukleus. Sitoplasma terdiri dari dua bagian
yaitu bagian luar (ektoplasma) dan bagian dalam (endoplasma).
Sitoplasma dapat berbentuk cair atau gel dan berperan penting dalam transportasi
zat makanan. Didalam sitoplasma terdapat organel-organel sel yang memiliki
fungsi-fungsi tertentu. Selain itu, didalam sitoplasma juga terdapat beberapa
macam zat yang terlarut seperti protein, lemak, karbohidrat dan garam-garam
mineral. Sitoplasma terdiri dari matriks dan inklusio sitoplasma.
Ciri-ciri sitoplasma
1) Sitosol, pada bagian ini sitoplasma melakukan interkasi satu sama lain.
2) Organel, pada bagian ini sel yang ada didalam tubuh akan berhubungan
lagnsung dengan sitoplasma.
3) Inklusi sitoplasma, pada bagian ini akan menghubungkan sitoplasma lainnya.
8
Secara garis besar, struktur sitoplasma terdiri atas tiga bagian utama yaitu :
1. Matriks Sitoplasma
Matriks sitoplasma merupakan cairan homogen penyusun sel yang bersifat
koloid. Matriks sel dapat berbentuk sol natau gel (dapat berubah dari fase sol
menjadi gel atau sebaliknya). Matriks sitoplasma memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. Dapat berubah fase
b. Mampu memantulkan cahaya berbentuk kerucut. Peristiwa pantulan
cahaya berupa kerucut disebut efek Tyndall.
c. Partikel penyusun larutan koloid matriks dapat bergerak secara zig-zag
mengikuti gerak Brown.
d. Mampu bergerak seperti arus atau bergerak siklosis.
e. Bereperan sebagai larutan penyangga.
f. Sensitif terhadap rangsangan.
g. Bersifat konduktif yaitu mampu meneruskan rangsangan.
2. Organel Sitoplasma
9
Organel sitoplasma juga dikenal sebagai organel sel. Organel merupakan
bagian-bagian sel yang terstruktur dan memiliki fungsi tertentu. Organel
sitoplasma antara lain :
a. Retikulum endoplasma
b. Ribosom
c. Mitokondria
d. Badan golgi
e. Lisosom
f. Sentriol
g. Plastida
h. Vakuola
i. Mikrotubulus
j. Mikrofilamen
3. Inklusio Sitoplasma
Inklusio sitoplasma merupakan bagian sitoplasma yang tidak hidup. Inklusio
jua dikenal dengan sebutan dentoplasma atau paraplasma. Inklusio dapat
berupa minyak, granula skretorius, glikogen, dan lain sebagainya yang
terdapat dalam sitoplasma.
10
7. Sebagai perantara transfer bahan atau zat dari luar sel ke organel atau inti
sel.
8. Mengisi ruang sel yang tidak ditempati oleh organel dan vesikula.
9. Pelarut protein dan senyawa lain dalam sel.
10. Membantu pergerakan unsur atau zat dari satu bagian sel ke bagian sel yang
lain.
11
Adapun struktur dari dinding sel berdasarkan perkembangan dan struktur
jaringan tumbuhan, dapat dibedakan tiga lapisan dinding sel, yaitu :
12
lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Di antara ketiga lapisan ini
biasanya lapisan tengah paling tebal. Ada juga sel yang mempunyai dinding
sekunder lebih dari tiga lapisan. Ada yang menggunakan istilah dinding
tersier untuk lapisan dalam dinding sekunder. Menurut Frey Wyssling (1976),
lapisan yang paling dalam (lamella tersier) mempunyai sifat yang berbeda
dengan dinding sekunder yang ada. Lamella ini dapat berdiferensiasi menjadi
dua lapisan yaitu lapisan membranogenoat dan lapisan yang penuh dengan
bintil. Pektin pada sel tumbuhan merupakan penyusun lamela tengah, lapisan
penyusun awal dinding sel.
Meskipun membran sel mungkin ada disetiap sel, dinding sel yang terbuat dari
selulosa hanya ditemukan di sekitar sel tumbuhan. Dinding sel terbuat dari gula
khusus yang disebut selulosa. Selulosa menyediakan kerangka kerja untuk
melindungi sel tanaman untuk bertahan hidup. Ini seperti mengambil balon air
dan menaruhnya di sebuah kotak kardus. Balon dilindungi dari dunia luar.
Selulosa disebut karbohidrat struktural (gula kompleks) karena digunakan dalam
perlindungan dan dukungan. Dinding sel juga membantu tanaman menjaga
bentuknya. Ketika mereka melakukan perlindungan sel-sel, dinding sel dan
selulosa juga memungkinkan tanaman untuk tumbuh ke keatas atau membesar.
Meskipun Anda memiliki kerangka untuk menahan Anda, tinggi pohon kayu
redwood bisa mencapai 100-kaki. Ia menggunakan dinding sel yang kuat untuk
mempertahankan bentuknya. Untuk tanaman yang lebih kecil, dinding sel sedikit
elastis. Angin memojokan mereka dan kemudian mereka bangkit kembali.
Redwood besar membutuhkan kekuatan untuk menghadapi angin kencang dan
bergoyang sangat sedikit (kecuali di bagian atas).
13
2. Dapat mengontrol tekanan turgor atau turgidity (tekanan yang diterapkan
oleh konstituen sel pada dinding sel).
3. Membantu mengatur difusi (lalu lintas zat) materi melalui apoplast.
4. Memberikan perlindungan pada tumbuhan sebagai makhluk hidup yang
tidak dapat bergerak ke mana mana. Dalam hal ini dinding sel berperan
sebagai garis pertahanan pertama untuk sel selama ada serangan dari
patogen dan mikroorganisme.
5. Sebagai tempat untuk menyimpan cadangan karbohidrat.
6. Sebagai sumber sinyal molekul biologis aktif yang dihasilkan oleh
pelepasan hasil enzim dalam sebuah ledakan oksidatif.
7. Memproduksi senyawa oksigen yang berhubungan dengan peroksida,
superoksida, dan lainnya yang menyerang patogen dan membuat dinding
sel menjadi lebih kaku dan tidak mudah untuk ditembus.
14
Struktur membran plasma hampir sama untuk setiap jenis sel. Secara struktural,
membran plasma tersusun atas fosfolipid bilayer yaitu dua lapisan lemak yang
berikatan dengan fosfat. Struktur fosfolipid adalah sebagai berikut
Fosfolipid merupakan molekul yang mirip dengan kepala dan ekor. Kepala dari
fosfolipid merupakan molekul fosfat sedangkan ekornya adalah lemak. kepala
fosfat bersifat hidrofilik (suka air) sehingga terletak di luar, sedangkan bagian
dalam bersifat hidrofobik (tidak suka air) sehingga terletak di tengah. Fosfolipid
15
bilayer merupakan struktur utama pembentuk membran plasma, diantara
fosfolipid tersebut juga terdapat bagian-bagian lain yang menyempurnakan kerja
membran plasma. Bagian-bagian tersebut antara lain:
a) Protein membrane
Protein membran merupakan protein yang terdapat pada membran sel.
Walaupun penyusun membran secara struktural adalah fosfolipid, namun
protein dalam fosfolipid dapat mencapai lebih 50% dari berat membran
tersebut. Hal ini terjadi karena struktur protein yang lebih besar dan kompleks
dibandingkan lemak.
Protein membran terdiri dari protein integral dan protein perifer. Protein
integral adalah protein yang menembus dua lapis fosfolipid, sedangkan
protein perifer adalah protein yang tidak menembus dua lapis fosfolipid.
Protein integral ini berperan dalam transpor molekul keluar dan masuk sel.
Protein integral akan berperan sebagai saluran/ channel yang memungkinkan
beberapa molekul dapat melewatinya. Protein perifer biasanya merupakan
hormon atau enzim yang menempel sementara di membran sel untuk
mengatur kerja dari sel tersebut.
16
c) Kolesterol
Kolesterol dalam membran plasma akan berada di antara molekul fosfolipid
dengan bagian hidroxil yang bersifat polar akan berada di dekat kepala
fosfolipid. Kolesterol memiliki fungsi yang penting bagi membran plasma.
Saat kondisi lingkungan panas, kolesterol akan berperan dalam menghambat
pergerakan fosfolipid sehingga mencegah fosfolipid menjadi terlalu cair.
Namun saat suhu lingkungan dingin, kolesterol akan bekerja dengan
menghambat interaksi antar lemak sehingga menjaga membran dari beku dan
mempertahankan struktur membran cukup cair. Kolesterol terdapat pada
membran sel hewan, sedangkan pada membran sel tumbuhan fungsinya
digantikan oleh sterol.
d) Sitoskeleton
Sitoskeleton atau tulangnya sel berguna untuk memperthankan bentuk sel dan
posisi organel sel. Sitoskeleton terdiri atas dua macam, yaitu mikrotubulus dan
mikrofilamen. Sitoskeleton bukan bagian langsung dari membran sel, hanya
saja sitoskeleton akan berikatan dengan bagian dasar dari protein integral.
Dengan mengikat protein integral di berbagai tempat, sitoskeleton akan
mempertahankan bentuk sel sehingga tidak berubah terlalu ekstrim.
17
Fungsi dari membran sel ialah
1) Jalan molekul
Karena terletak di bagian yang agak luar, maka membran plasma memiliki
fungsi sebagai jalan keluar masuknya molekul. Disini, sifat membran sel harus
selektif untuk mengijinkan molekul mana yang boleh dan tidak boleh masuk
2) Memenuhi kebutuhan
Dari seleksi molekul yang dilakukan, bisa disimpulkan bahwa salah satu
fungsi membran plasma adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi suatu sel.
Apabila suatu membran sel rusak, maka tidak ada seleksi yang membolehkan
suatu molekul masuk atau tidak. Tentunya sangat berbahaya untuk kehidupan
sel tersebut.
3) Pembuangan metabolism
Selain memenuhi kebutuhan, membran plasma berfungsi sebagai jalan
pembuangan sisa metabolisme. Sisa-sisa metabolisme yang sudah tidak
terpakai dibuang melewati membran sel ini
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari Mahluk hidup. Didalam sel terdapat ptotoplasma
yg tersusun atas karbohidrat, lemak , protein, dan asam nukleat. Berdasarkan tipe
sel, sel dibedakan menjadi dua yaitu, sel prokariotik, dan sel eukariotik
Secara structural sel merupakan penyusun mahluk hidup. Bagian dari sel
bermacam-macam yang menjalankan fungsinya masing-masing. Bagian tersebut
diantaranya nukleoplasma, sitoplasma, dinding plasma, dan membran sel.
3.2 Saran
Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari apabila kita
sering membaca literatur-literatur yang membahasnya .Sehingga kita dapat
mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel
dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-
organel tersebut di dalam sel . Kita sudah sepatutnya mengetahui struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup.
19