Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 telah berspekulasi atau
mengamati bahwa tumbuhan dan hewan tersusun atas sel, namun hal tersebut
masih diperdebatkan pada saat itu. Pada tahun 1838, ahli botani Jerman Matthias
Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel dan bahwa
semua aspek fungsi tubuh tumbuhan pada dasarnya merupakan manifestasi
aktivitas sel. Ia juga menyatakan pentingnya nukleus(yang ditemukan Robert
Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel, namun ia salah
mengira bahwa sel terbentuk dari nukleus. Pada tahun 1839, Theodor Schwann,
yang setelah berdiskusi dengan Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati
nukleus sel hewan sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan,
menyatakan bahwa semua bagian tubuh hewan juga tersusun atas sel.
Menurutnya, prinsip universal pembentukan berbagai bagian tubuh semua
organisme adalah pembentukan sel.
Yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam bentuk
modern ialah Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman lainnya. Pada mulanya ia
sependapat dengan Schleiden mengenai pembentukan sel. Namun, pengamatan
mikroskopis atas berbagai proses patologis membuatnya menyimpulkan hal yang
sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remak dari pengamatannya
terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel berasal dari sel lain
melalui pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalahnya
yang memuat motonya yang terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel berasal
dari sel).

1
Antara tahun 1875 dan 1895, terjadi berbagai penemuan mengenai fenomena
seluler dasar, seperti mitosis, meiosis, dan fertilisasi, serta berbagai organel
penting, seperti mitokondria, kloroplas, dan badan Golgi. Lahirlah bidang yang
mempelajari sel, yang saat itu disebut sitologi.
Perkembangan teknik baru, terutama fraksinasi sel dan mikroskopi elektron,
memungkinkan sitologi dan biokimia melahirkan bidang baru yang
disebut biologi sel. Pada tahun 1960, perhimpunan ilmiah American Society for
Cell Biologydidirikan di New York, Amerika Serikat, dan tidak lama setelahnya,
jurnal ilmiah Journal of Biochemical and Biophysical Cytology berganti nama
menjadi Journal of Cell Biology. Pada akhir dekade 1960-an, biologi sel telah
menjadi suatu disiplin ilmu yang mapan, dengan perhimpunan dan publikasi
ilmiahnya sendiri serta memiliki misi mengungkapkan mekanisme fungsi organel
sel.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud sel prokariotik?
2. Bagaimana fungsi salah satu bagian sel yaitu nukleoplasma?
3. Bagaimana fungsi salah satu bagian sel yaitu sitoplasma?
4. Bagaimana fungsi salah satu bagian sel yaitu dinding plasma?
5. Bagiamana fungsi salah satu bagian sel yaitu membran sel?

1.3 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman
yang lebih kepada mahasiswa mengenai sel sebagai unit terkecil penyusun
makhluk hidup khususnya untuk salah satu jenis sel yaitu sel prokariotik dan
fungsi sebagian komponen yang ada di dalam sel.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sel Prokariotik


Sel prokariotik yaitu sel yang tidak memiliki membran inti. Makhluk hidup
uniseluler termasuk golongan sel prokariotik, contoh bakteri (Bacteria) dan
sianobakteri (Cyanobacteria).
Semua sel prokariotik memiliki membrane plasma, nukleoid (berupa DNA atau
RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak
mempunyai membran inti, maka bahan inti yang berada dalam sel mengadakan
kontak langsung dengan protoplasma. Ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak
memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma
dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria
dan kloroplas, yaitu mesosom dan kromatofor. Contoh sel prokariotik adalah
bakteri dan alga hijau biru.

3
a. Dinding Sel
Dinding sel tersusun atas peptidoklan, polisakarida, lemak, dan protein.
Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada
dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-
molekul.

b. Membran Plasma
Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein.
Fungsinya sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya
dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.

c. Mesosom
Pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk
mesosom. Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan sebagi penghasil
energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada
saat pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-
enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk
menghasilkan energi.

d. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim.
Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan
untuk melakukan proses metabolisme sel. Metabolisme terdiri dari proses
penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.

e. Ribosom
Ribosom merupakan organel tak bermembran tempat berlangsungnya sintesis
protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15-20 nm (1 nanometer =

4
10-9 meter). Di dalam sel bakteri terkandung 15.000 butir ribosom, atau
sekitar 25% dari massa total sel bakteri.

f. DNA
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) merupakan
persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa
nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat
yang harus diwariskan kepada keturunan. Karena itu DNA disebut sebagai
materi genetik.

g. RNA
Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan
persenyawaan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA. Jadi, bagian
tertentu DNA melakukan transkripsi (mengopi diri) membentuk RNA. RNA
membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA. Selanjutnya kode-
kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam
proses sintesis protein.

h. Flagela dan Pili


Beberapa bakteri memiliki flagela yang berfungsi untuk pergerakan. Hal ini
dibuktikan dengan percobaan, yaitu jika flagelanya dipotong, bakteri tidak
dapat bergerak. Beberapa bakteri memiliki pili di permukaan tubuhnya. Pili
lebih pendek dari flagela, bentuknya seperti benang. Fungsi pili bagi bakteri
adalah untuk menempel saat melakukan reproduksi.

5
Beberapa perbedaan dari sel prokariotik dan sel eukariotik

Demikianlah struktur dan fungsi sel eukariotik secara garis besar. Jadi meskipun
sel bakteri ukurannya sangat kecil, di dalamnya terdapat bagian-bagian sel yang
rumit dan memiliki fungsi masing-masing.

2.2 Pengertian dan Fungsi Nukleoplasma


Nukleoplasma adalah cairan jelly yang terdapat dalam inti yang mengelilingi
kromosom dan nukleolus. Nukleoplasma terdiri dari cairan kental dan merupakan
serat kromatin terdiri dari DNA atau asam deoksiribonukleat. Setiap kali
pembagian sel dilakukan, serat kromatin terletak di dalam nukleoplasma yang
menunjukan perubahan struktural dan membentuk menjadi kromosom.
Kromosom ini dikenal untuk melekatkan informasi genetik keturunan.
Nukleoplasma terletak di dalam nukleus dan sitoplasma menyerupai beberapa
aspek. Meskipun sebagian besar terdiri dari air, nukleoplasma juga merupakan
berbagai komponen yang kompleks. Perbedaan antara sitoplasma dan
nukleoplasma adalah bahwa nukleoplasma terdiri dari bahan-bahan tertentu
seperti nukleotida yang berguna dalam penyusunan RNA dan DNA serta enzim
yang mempengaruhi reaksi konstruksi DNA dan RNA.
Secara teknis, semua zat dan komponen hadir di dalam membran sel bersama-
sama dianggap sebagai nukleoplasma dan karena itu nukleoplasma terdiri dari

6
inti, cairan sel, dan organel. nukleoplasma sebagian besar hadir dalam pinggiran
membran sel dan termasuk nukleus dan sitoplasma.

Nukleoplasma yang juga disebut sebagai karyoplasma atau cairan getah nukleus
biasanya terdapat di dalam inti sel yang disebut eukariotik. Cairan ini terdiri dari
air, campuran kompleks molekul, serta ion terlarut.
Fungsi utamanya adalah untuk melayani sebagai media suspensi untuk organel
inti. Fungsi tambahan termasuk mempertahankan struktur dan bentukinti, serta
transportasi ion, molekul dan zat tambahan yang penting untuk metabolisme dan
fungsi sel.
Ada banyak jenis plasma yang hadir dalam sel eukariotik. Protoplasma berisi sel
termasuk nukleoplasma dan sitoplasma. Sitoplasma terdiri dari semua cairan sel
serta organel yang terletak di membran sel atau dinding tetapi terletak di luar inti.
Sitosol adalah cairan yang sama dengan nukleoplasma baik dalam komposisi dan
fungsi serta bagian sitoplasma, terdiri dari sekitar 70% dari volume lengkap sel.
Sebuah membran inti sekitar inti sel dipisahkan oleh cairan dari nukleoplasma
dari sitoplasma di seluruh sel.
Cairan kental nukleoplasma melindungi dan menunda nukleolus. Organel ini
terdiri dari asam nukleat dan protein. Ini memiliki tanggung jawab untuk
perakitan dan transkripsi rRMA, yang merupakan jenis RNA yang bekerja
dengan messenger RNA atau mRNA dan transfer RNA tRNA untuk mengubah
asam amino menjadi protein.

2.3 Pengertian, Struktur dan Fungsi Sitoplasma


Sitoplasma adalah bagian sel yang meliputi semua materi yang berada diantara
membran sel dan inti sel (nukleus). Sitoplasma merupakan salah satu bagian
utama dalam sel yang memiliki peran dalam biosintesis dan biogenetika. Oleh
karena itu, sitoplasma merupakan massa protoplasma yang terletak dibagian

7
dalam sel diantara membran sel dan nukleus. Sitoplasma terdiri dari dua bagian
yaitu bagian luar (ektoplasma) dan bagian dalam (endoplasma).
Sitoplasma dapat berbentuk cair atau gel dan berperan penting dalam transportasi
zat makanan. Didalam sitoplasma terdapat organel-organel sel yang memiliki
fungsi-fungsi tertentu. Selain itu, didalam sitoplasma juga terdapat beberapa
macam zat yang terlarut seperti protein, lemak, karbohidrat dan garam-garam
mineral. Sitoplasma terdiri dari matriks dan inklusio sitoplasma.

Ciri-ciri sitoplasma

1. Sitoplasma terdiri dari beberapa campuran heterogen diantara butiran yang


buram dan senyawa organik yang meberikan koloid.
2. Sitoplasma bersifat koloid.
3. Sitoplasma memiliki sifat pewarna differensial.
4. Sitoplasma mengandung protein larut sekitar 20-25%.
5. Sitoplasma mengandung persentase air sampai 90% dan sisanya hanya
termasuk campuran senyawa organik dan anorganik di beberapa proposisis.
6. Sitoplasma bersifat menyerap air sesuai dengan kebutuhan sel.
7. Sitoplasma mempunyai bagian plasmogel yang berperan sebagai penyerap air.
8. Sitoplasma mengandung stomata pada daun.
9. Sitoplasma banyak garam dan berfugsi sebagai penghantar listrik.
10. Sitoplasma bebrbentuk seperti gel.

Bagian terpenting sitoplasma:

1) Sitosol, pada bagian ini sitoplasma melakukan interkasi satu sama lain.
2) Organel, pada bagian ini sel yang ada didalam tubuh akan berhubungan
lagnsung dengan sitoplasma.
3) Inklusi sitoplasma, pada bagian ini akan menghubungkan sitoplasma lainnya.

8
Secara garis besar, struktur sitoplasma terdiri atas tiga bagian utama yaitu :

1. Matriks Sitoplasma
Matriks sitoplasma merupakan cairan homogen penyusun sel yang bersifat
koloid. Matriks sel dapat berbentuk sol natau gel (dapat berubah dari fase sol
menjadi gel atau sebaliknya). Matriks sitoplasma memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. Dapat berubah fase
b. Mampu memantulkan cahaya berbentuk kerucut. Peristiwa pantulan
cahaya berupa kerucut disebut efek Tyndall.
c. Partikel penyusun larutan koloid matriks dapat bergerak secara zig-zag
mengikuti gerak Brown.
d. Mampu bergerak seperti arus atau bergerak siklosis.
e. Bereperan sebagai larutan penyangga.
f. Sensitif terhadap rangsangan.
g. Bersifat konduktif yaitu mampu meneruskan rangsangan.
2. Organel Sitoplasma

9
Organel sitoplasma juga dikenal sebagai organel sel. Organel merupakan
bagian-bagian sel yang terstruktur dan memiliki fungsi tertentu. Organel
sitoplasma antara lain :
a. Retikulum endoplasma
b. Ribosom
c. Mitokondria
d. Badan golgi
e. Lisosom
f. Sentriol
g. Plastida
h. Vakuola
i. Mikrotubulus
j. Mikrofilamen
3. Inklusio Sitoplasma
Inklusio sitoplasma merupakan bagian sitoplasma yang tidak hidup. Inklusio
jua dikenal dengan sebutan dentoplasma atau paraplasma. Inklusio dapat
berupa minyak, granula skretorius, glikogen, dan lain sebagainya yang
terdapat dalam sitoplasma.

Secara umum sitoplasma memilki beberapa fungsi yaitu :

1. Sebagai tempat untuk organel-organel sel.


2. Berperan penting dalam biosintesis dan biogenetik seperti sintesis asam
lemak, sintesis protein, sintesis asam amino dan lain sebagainya.
3. Melindungi organel dari benturan.
4. Sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting untuk
kegiatan metabolisme.
5. Menjamin berlangsungnya pertukaran zat agar metabolisme berjalan dengan
baik.
6. Menjaga bentuk dan konsistensi sel.

10
7. Sebagai perantara transfer bahan atau zat dari luar sel ke organel atau inti
sel.
8. Mengisi ruang sel yang tidak ditempati oleh organel dan vesikula.
9. Pelarut protein dan senyawa lain dalam sel.
10. Membantu pergerakan unsur atau zat dari satu bagian sel ke bagian sel yang
lain.

2.4 Pengertian, Struktur dan Fungsi Dinding Sel


Dinding atau tembok sel adalah struktur di luar membrane plasma yang
membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan cirri khas
yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur) dan alga. Meskipun struktur
penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas,
layaknya sel tumbuhan. Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding
sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi
struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk
ke dalam sel.

Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan


organism. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh
polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa dan lignin sebagai penyusun
penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel.
Fungsi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel
alga terbentuk dari glikoprotein, pektin dan sakarida sederhana (gula).

11
Adapun struktur dari dinding sel berdasarkan perkembangan dan struktur
jaringan tumbuhan, dapat dibedakan tiga lapisan dinding sel, yaitu :

a. Lamella tengah atau lapisan antar sel.


Lamella tengah terdapat diantara dua dinding primer dari dua sel yang
merupakan senyawa yang tanpa bentuk (amorf). Lamella tengah terutama
terdiri atas pectin. Enzim pektinase dengan reagen kimia yang dapat
melarutkan pektin menyebabkan jaringan terurai (disintegrasi) menjadi sel
individual. Prosedur ini disebut meserasi (maceration).
b. Dinding primer.
Dinding primer adalah dinding sel pertama yang berkembang pada sel baru.
Kebanyakan sel mempunyai dinding primer, sedangkan lamella tengah hanya
merupakan senyawa antar sel yang tidak bersifat dinding. Dinding primer
merupakan bagian Dinding sel yang berkembang dalam sel selama sel masih
mengadakan pertumbuhan.
c. Dinding sekunder
Dinding sekunder dibentuk di sebelah dalam dinding primer. Sebagian besar
sel trakeida dan serabut mempunyai tiga lapisan dinding sekunder, yaitu

12
lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan dalam. Di antara ketiga lapisan ini
biasanya lapisan tengah paling tebal. Ada juga sel yang mempunyai dinding
sekunder lebih dari tiga lapisan. Ada yang menggunakan istilah dinding
tersier untuk lapisan dalam dinding sekunder. Menurut Frey Wyssling (1976),
lapisan yang paling dalam (lamella tersier) mempunyai sifat yang berbeda
dengan dinding sekunder yang ada. Lamella ini dapat berdiferensiasi menjadi
dua lapisan yaitu lapisan membranogenoat dan lapisan yang penuh dengan
bintil. Pektin pada sel tumbuhan merupakan penyusun lamela tengah, lapisan
penyusun awal dinding sel.

Meskipun membran sel mungkin ada disetiap sel, dinding sel yang terbuat dari
selulosa hanya ditemukan di sekitar sel tumbuhan. Dinding sel terbuat dari gula
khusus yang disebut selulosa. Selulosa menyediakan kerangka kerja untuk
melindungi sel tanaman untuk bertahan hidup. Ini seperti mengambil balon air
dan menaruhnya di sebuah kotak kardus. Balon dilindungi dari dunia luar.
Selulosa disebut karbohidrat struktural (gula kompleks) karena digunakan dalam
perlindungan dan dukungan. Dinding sel juga membantu tanaman menjaga
bentuknya. Ketika mereka melakukan perlindungan sel-sel, dinding sel dan
selulosa juga memungkinkan tanaman untuk tumbuh ke keatas atau membesar.
Meskipun Anda memiliki kerangka untuk menahan Anda, tinggi pohon kayu
redwood bisa mencapai 100-kaki. Ia menggunakan dinding sel yang kuat untuk
mempertahankan bentuknya. Untuk tanaman yang lebih kecil, dinding sel sedikit
elastis. Angin memojokan mereka dan kemudian mereka bangkit kembali.
Redwood besar membutuhkan kekuatan untuk menghadapi angin kencang dan
bergoyang sangat sedikit (kecuali di bagian atas).

Terdapat beberapa fungsi dinding sel pada tumbuhan:

1. Menentukan bentuk, kekuatan, dan dukungan pada sel sel tumbuhan.

13
2. Dapat mengontrol tekanan turgor atau turgidity (tekanan yang diterapkan
oleh konstituen sel pada dinding sel).
3. Membantu mengatur difusi (lalu lintas zat) materi melalui apoplast.
4. Memberikan perlindungan pada tumbuhan sebagai makhluk hidup yang
tidak dapat bergerak ke mana mana. Dalam hal ini dinding sel berperan
sebagai garis pertahanan pertama untuk sel selama ada serangan dari
patogen dan mikroorganisme.
5. Sebagai tempat untuk menyimpan cadangan karbohidrat.
6. Sebagai sumber sinyal molekul biologis aktif yang dihasilkan oleh
pelepasan hasil enzim dalam sebuah ledakan oksidatif.
7. Memproduksi senyawa oksigen yang berhubungan dengan peroksida,
superoksida, dan lainnya yang menyerang patogen dan membuat dinding
sel menjadi lebih kaku dan tidak mudah untuk ditembus.

2.5 Pengertian, Struktur dan Fungsi Membran Sel


Membran plasma (disebut juga membran sel) adalah bagian sel yang membatasi
bagian dalam sel dengan lingkungan di sekitarnya, membran ini dimiliki oleh
semua jenis sel. Membran sel merupakan bagian terluar sel pada sel hewan dan
protozoa, namun pada sel tumbuhan dan bakteri terletak dibawah dinding sel.
Untuk mempelajari membran plasma, para peneliti menggunakan sel darah
merah sebagai objek penelitiannya. Sel darah merah digunakan karena tidak
memiliki organel-organel lain sehingga tidak mengganggu proses pemisahan
membran sel.
Membran sel bersifat selektif permeabel, membran ini akan menyeleksi molekul-
molekul apa saja yang boleh masuk ke dalam sel. Beberapa molekul dapat lewat
dengan mudah, namun yang lain harus melewati molekul transport atau bahkan
tidak bisa lewat sama sekali. Transportasi molekul keluar masuk sel dibedakan
menjadi tanspor pasif dan transpor aktif. Transpor pasif terjadi begitu saja tanpa
membutuhkan energi, sedangkan transport aktif membutuhkan energi.

14
Struktur membran plasma hampir sama untuk setiap jenis sel. Secara struktural,
membran plasma tersusun atas fosfolipid bilayer yaitu dua lapisan lemak yang
berikatan dengan fosfat. Struktur fosfolipid adalah sebagai berikut

Fosfolipid merupakan molekul yang mirip dengan kepala dan ekor. Kepala dari
fosfolipid merupakan molekul fosfat sedangkan ekornya adalah lemak. kepala
fosfat bersifat hidrofilik (suka air) sehingga terletak di luar, sedangkan bagian
dalam bersifat hidrofobik (tidak suka air) sehingga terletak di tengah. Fosfolipid

15
bilayer merupakan struktur utama pembentuk membran plasma, diantara
fosfolipid tersebut juga terdapat bagian-bagian lain yang menyempurnakan kerja
membran plasma. Bagian-bagian tersebut antara lain:

a) Protein membrane
Protein membran merupakan protein yang terdapat pada membran sel.
Walaupun penyusun membran secara struktural adalah fosfolipid, namun
protein dalam fosfolipid dapat mencapai lebih 50% dari berat membran
tersebut. Hal ini terjadi karena struktur protein yang lebih besar dan kompleks
dibandingkan lemak.
Protein membran terdiri dari protein integral dan protein perifer. Protein
integral adalah protein yang menembus dua lapis fosfolipid, sedangkan
protein perifer adalah protein yang tidak menembus dua lapis fosfolipid.
Protein integral ini berperan dalam transpor molekul keluar dan masuk sel.
Protein integral akan berperan sebagai saluran/ channel yang memungkinkan
beberapa molekul dapat melewatinya. Protein perifer biasanya merupakan
hormon atau enzim yang menempel sementara di membran sel untuk
mengatur kerja dari sel tersebut.

b) Glikolipid dan glikoprotein


Glikolipid dan glikoprotein adalah molekul karbohidrat yang menempel pada
lemak, sedangkan glikoprotein adalah molekul karbohidrat yang menempel
pada molekul protein. Glikolipid dan glikoprotein berfungsi sebagai tanda
pengenal bagi sel. Antara orang yang satu dengan orang yang lain memiliki
jenis glikolipid dan glikoprotein yang berbeda. Antibodi dalam tubuh kita
akan menyerang sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh, bagaimana caranya
antibodi mengetahui bahwa sel tersebut adalah sel asing? dengan mendeteksi
struktur glikolipid dan glikoproteinnya tentu saja. Glikolipid hanya terdapat
pada sel hewan saja.

16
c) Kolesterol
Kolesterol dalam membran plasma akan berada di antara molekul fosfolipid
dengan bagian hidroxil yang bersifat polar akan berada di dekat kepala
fosfolipid. Kolesterol memiliki fungsi yang penting bagi membran plasma.
Saat kondisi lingkungan panas, kolesterol akan berperan dalam menghambat
pergerakan fosfolipid sehingga mencegah fosfolipid menjadi terlalu cair.
Namun saat suhu lingkungan dingin, kolesterol akan bekerja dengan
menghambat interaksi antar lemak sehingga menjaga membran dari beku dan
mempertahankan struktur membran cukup cair. Kolesterol terdapat pada
membran sel hewan, sedangkan pada membran sel tumbuhan fungsinya
digantikan oleh sterol.

d) Sitoskeleton
Sitoskeleton atau tulangnya sel berguna untuk memperthankan bentuk sel dan
posisi organel sel. Sitoskeleton terdiri atas dua macam, yaitu mikrotubulus dan
mikrofilamen. Sitoskeleton bukan bagian langsung dari membran sel, hanya
saja sitoskeleton akan berikatan dengan bagian dasar dari protein integral.
Dengan mengikat protein integral di berbagai tempat, sitoskeleton akan
mempertahankan bentuk sel sehingga tidak berubah terlalu ekstrim.

17
Fungsi dari membran sel ialah

1) Jalan molekul
Karena terletak di bagian yang agak luar, maka membran plasma memiliki
fungsi sebagai jalan keluar masuknya molekul. Disini, sifat membran sel harus
selektif untuk mengijinkan molekul mana yang boleh dan tidak boleh masuk

2) Memenuhi kebutuhan
Dari seleksi molekul yang dilakukan, bisa disimpulkan bahwa salah satu
fungsi membran plasma adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi suatu sel.
Apabila suatu membran sel rusak, maka tidak ada seleksi yang membolehkan
suatu molekul masuk atau tidak. Tentunya sangat berbahaya untuk kehidupan
sel tersebut.

3) Pembuangan metabolism
Selain memenuhi kebutuhan, membran plasma berfungsi sebagai jalan
pembuangan sisa metabolisme. Sisa-sisa metabolisme yang sudah tidak
terpakai dibuang melewati membran sel ini

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil dari Mahluk hidup. Didalam sel terdapat ptotoplasma
yg tersusun atas karbohidrat, lemak , protein, dan asam nukleat. Berdasarkan tipe
sel, sel dibedakan menjadi dua yaitu, sel prokariotik, dan sel eukariotik
Secara structural sel merupakan penyusun mahluk hidup. Bagian dari sel
bermacam-macam yang menjalankan fungsinya masing-masing. Bagian tersebut
diantaranya nukleoplasma, sitoplasma, dinding plasma, dan membran sel.

3.2 Saran
Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari apabila kita
sering membaca literatur-literatur yang membahasnya .Sehingga kita dapat
mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel
dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-
organel tersebut di dalam sel . Kita sudah sepatutnya mengetahui struktur dan
fungsi organel sel pada mahluk hidup.

19

Anda mungkin juga menyukai