Anda di halaman 1dari 4

Nama : Okta Novalia Gasani (161810401032)

Gita Ayu Khoirunnisa (161810401050)

POLA DISTRIBUSI FITOGEOGRAFI


Biogeografi merupakan kajian tentang pola distribusi dan kenaekaragaman spesies serta
kerterkaitannya antara biologi-ekologi, evolusi dan kejadian-kejadian ekologis yang saling
mendukung dalam skala ruang dan waktu. Pola distribusi tanaman (Phytogeografi) dapat
dijelaskan melalui faktor biologi-evolusi seperti disjungsi, endemisasi, continue, dan
cosmopolitan. Daerah distribusi suatu jenis tumbuhan atau hewan adalah bahwa luasnya
daerah distribusi itu tidak bersifat konstan. Tumbuhan kemungkinan bertambah luas atau
bertambah atau berkurang. Pada dasarnya tampak adanya kecenderungan pada setiap jenis
mahluk hidup untuk memperluas daerah distribusinya yang terbukti dari adanya kemampuan
mahluk hidup untuk berkembang biak dan adanya penyebaran dari keturunannya. Namun
demikian menurut kenyataannya banyak jenis mahluk hidup yang daerah distribusinya justru
berkurang bahkan menjadi nol yang berarti mahluk hidup tersebut menjadi punah. Pada
umumnya penelaahan tentang fitogeografi mempunyai hubungan yang erat dengan analisis dan
penjelasan tentang pola distribusi tumbuhan dan makhluk hidup lainnya di bumi, yang variasi
jenis-jenisnya sebagian besar dipengaruhi lingkunpan fisik tempat tumbuhnya yang berlangsung
pada saat ini dan masa yang lalu.
A. Berdasarkan ada tidaknya tumbuh-tumbuhan di berbagai wilayah bumi maka terdapat
distribusi 3 kelompok taksa tumbuhan, yaitu:
1. Disjungsi: sebaran terpisah, populasi dari spesies yang sama terisolasi pada sisi ekuator
yang berlawanan (kedua sisi subtropics) diikuti dengan kepunahan spesises didaerah
ekuator.Contohnya:
a. Disjungsi Arktik Alpin yaitu bermacam-macam tumbuhan di kutub tetapi bermacam
tumbuhan yang sama hidup di puncak Alpina yang sama keadaan iklimnya,
contohnya Salix spp. dan Silen spp.

Salix spp.
b. Pantik Sentral Asiatik yaitu padang rumput seperti di Honggaria, Asia Tengah, India,
Rusia Selatan, biasanya digunakan untuk gembala ternyata juga tak sinambung
2. Kosmopolit: tumbuhan yang distribusinya amat luas, sehingga dapat dikatakan dapat
ditemukan dimana-mana. Penyebaran spesies hampir terdapat di seluruh dunia di wilayah
yang memiliki bermacam-macam zona iklim. Penyebarluasan jenis-jenis kosmopolit
tidak jarang karena ada campur tangan manusia, sehingga jenis-jenis tersebut dalam
persebarannya dapat melamaui rintangan-rintangan yang secara normal tumbuhan tidak
dapat melampauinya, seperti samudra yang luas dan gunung yang tinggi. Karakteristik
tumuhan kosmopolit:
a. mudah dan cepat berkembang biak,
b. mempunyai daya adaptasi yang besar sehingga dalam kompetesi dengan jenis-jenis lain
tidak mudah dikalahkan
contoh: lumut, rumput, jagung, Taraxacum officinale, Chenopodium album atau Plantago
mayor dan jenis tumbuhan dari suku Gramineae.
Tumbuhan kosmopolit yang tersebar di daerah tropis disebut pantropis. Contohnya
adalah kelompok tumbuhan yang termasuk suku Zingiberaceae yang terdapat di beberapa
kepulauan dan daratan Asia. Tumbuhan yang tersebar secara luas di daerah beriklim
dingin di wilayah zona artik dan zona alpin, dikenal sebagai tumbuhan "artik-alpin",
contohnya adalah tumbuhan lumut atau rerumputan seperti Carex sp, dan Eriophomm spp
atau pepohonan berlumut yang dinamakan "elfin wood" dan "krummholz"

Carex sp
3. Endemis: tumbuhan dengan pola persebarannya terbatas pada wilayah yang tidak terlalu
luas dan disebabkan oleh kondisi lingkungan atau barrier, seperti lembah, bukit atau
pulau. Berdasarkanluas wilayah, endemis terbagi:
 endemis benua
 endemis regional
 endemis local
Berdasarkan awal terbentuknya spesies endemis dapat disebabkan oleh du acara:
a. Paleoendemik (epibion): Tumbuhan yang berasal dari jenis tumbuhan purba yang
tersebar luas yang sampai saat ini mampu bertahan dan beradaptasi pada wilayah yang
terbatas. Populasi ini awalnya terdistribusi luas, kemudian jumlahnya berkurang karena
perubahan lingkungan sehingga terisolasi pada satu wilayah. Contohnya adalah Ginko
biloba (di Jepang dan China), Sequioa sempervirens (di suatu lembah di pantai Califonia)
atau Agathis australis dan Metasequioa sp, yang diperkirakan merupakan spesies tunggal
yang tumbuh di suatu lembah di China.
Ginko biloba
b. Neoendemik: spesies endemic yang merupakan hasil dari 2 populasi yang terpisah akibat
aktivitas pergeseran lempeng, perpecahan benua, munculnya benua baru, dll. Proses
evolusi spesies ini tidak mempunyai kesempatan dan waktu yang cukup untuk tersebar
secara luas melalui migrasi sehingga menghasilkan spesies yang berbeda dengan karakter
khusus yang mencirikan lingkungan dimana spesies itu hidup.
Karakteristik spesies endemic:
 Hanya dapat hidup pada kondisi lingkungan tertentu
 Tidak mudah dan tidak cepat berkembang biak
 Daya adaptasi yang rendah
 Diaspornya tidak mudah dipencarkan sampai jauh
 Daya tumbuh yang rendah sehingga di tempat yang baru mudah dikalahkan dalam
kompetisi dengan jenis-jenis lain.
Contoh: Eleusine coracana (Gramineae), Mecanopsis sp. (Papaveraceae), Piper longum
(Piperaceae) atau Rafflesia arnoldi

Rafflesia arnoldi
B. Berdasarkan sifat distribusi terbagi:
1. Continue: distribusi tumbuhan yang saling terhubung dari habitat satu ke habitat lainnya
dan tersebar luas
Contoh: Arenaria peploides di coastal North AmericaEurasia, Honckenya peploides (L.)

2. Diskontinu: distribusi tumbuhan yang terpisah jauh pada dua atau lebih wilayah namun
tersebar luas. Hal ini diakibatkan oleh factor barrier ekologi, gagal migrasi, gagal
beradaptasi.
Contoh : Empetum nigrum larrea tridentata

Anda mungkin juga menyukai