Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI

A. Definisi
Nutrisi adalah zat-zat dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan
dan penyakit termasuk keseluruhan proses-proses dalam tubuh manusia untuk
makanan/bahan bahan lain lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan
bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam gizi dan zat lainnya terkandung
aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
pemyakit.nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang akanan zat zat lain
yang terkandung aksi dan keseimbangan yang berhubungan deng ankesehatan
penyakit.

B. Anatomi Fisiologi
1. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan yang terdiri
atas dua bagian luar (vestibula), yaitu ruang diantar gusi, gigi, bibir, dan
pipi; serta bagian dalam yang terdiri dari rongga mulut.
2. Faring dan Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di
belakang hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan
bagian terlebar di bagian atas yang berjalan hingga vertebrae servikal
keenam. Faring langsung berhubungan dengan esophagus, sebuah tabung
yang memiliki otot dengan panjang ±20-25 cm yang terletak di belakang
trachea dan di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks
menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen dan
menyambung dengan lambung. Esophagus merupakan bagian yang
menghantarkan makanan dari faring menuju lambung, bentuknya seperti
silinder yang berongga dengan panjang 2 cm. Kedua ujungnya dilindungi
oleh sphincter. Dalam keadaan normal sphincter bagian atas selalu
tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini
bertujuan untuk mencegah gerakan balik ke oragan bagian atas, yaitu
esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan kerja
peristaltic.
3. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas
bagian atas (disebut fundus), bagian utama, dan bagian bawah yang
horizontal (disebut antrum pilorik). Lambung ini berhubungan langsung
dengan esophagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui
orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah diafragma dan di depan
pancreas.
4. Lambung memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi motoris adalah menampung makanan, mencegah makanan
menjadi partikel kecil, dan mencampurnya dengan asam lambung.
b. Fungsi sekreasi dan pencernaan adalah mensekresi pepsinogenrennin,
dan lipase. Pepsinogen diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang dapat
memecah protein menjadi proteosa an peptone.
5. Usus Halus
Usus halus terletak di daerah umbilicus dan dikelilingi oleh usus
besar. Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang ± 2,5 m
dalam keadaan hidup. Pada dinding usus halus, khususnya mukosa,
terdapat beberapa nodula jaringan limfa yang disebut kelenjar soliter yang
berfungsi sebagai pelindung terhadap infeksi. Pada umumnya, fungsi usus
halus adalah mencerna dan meng absorpsi chime dari lambung. Zat
makanan yang telah haluskan diabsorpsi di dalam usus halus, yakni pada
duodenum. Di sini terjadi absorpsi besi, kalsium dengan bantuan vitamin
D; serta vitamin A,D,E dn K dengan bantuan empedu dan asam folat.
6. Usus Besar
Usur besar (kolon) merupakan kelanjutan dari usus halus, mulai dari
katup ileokolik atau ileosaekal sebagai tempat lewatnya makanan. Fungsi
utama usus besar adalah mengabsorsi air (± 90%), elektrolit, vitamin, dan
sedikit glukosa.
7. Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh
8. Kantong empedu
Merupakan sebuah kantong yang terletak di bawah kanan hati atau
lekukan permukaan bawah di pinggiran depan yang memiliki panjang 8 –
12 cm. Dengan kapasitas 40 – 60 cm.
9. Pankreas
Merupakan kelenjar yang strukturnya sama seperti kelenjar ludah
dengan memiliki panjang + 15 cm.

C. Proses Kebutuhan Manusia


1. Etiologi
1) Intake nutrient
a) Kemampuan mendapat dan mengolah makanan
b) Pengetahuan
c) Gangguan penelan / menelan
d) Perasaan tidak nyaman setelah makan
e) Anoreksia
f) Nausea & vomitus
g) Intake kalori & lemak yg berlebihan
2) Kemampuan mencerna nutrient
Kemampuan mencerna nutrient seperti obstruksi mencerna cairan, mal
absorbsi nutrient, diabetes mellitus (DM).
3) Kebutuhan metabolism
Kebutuhan metabolism seperti pertumbuhan, stres, kondisi yang
meningkatkan bmr, kanker
4) Gaya hidup dan berlebihan
Gaya hidup dan berlebihan seperti kebiasaan makanan yang baik perlu
diterapkan pada usia foddierlusia menginjak 1 thn b.Kebiasaan
makanan lansia menghindari yg penting untuk dimakan
5) Jenis kelamin
Metabolisme basal pada laki laki lebih besar dibandingkan dengan
wanita pada laki laki dibutuhkan BMRIO Kkal /kg/bb/jam dan pada
wanita oigkkal/kg/bb/jam
6) Tinggi badan dan berat badan
Tinggi badan dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan
tubuh,semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluarn
panas ,sehingga kebutuhn metabolisme basal tubuh juga menjadi besar.
7) Status kesehatan
Status kesehatan seperti nafsu makan yg baik adalah tanda yg sehat.
8) Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit
9) Alkohol & obat
Penggunaan alkohol dan obat yang berlebihan memberi konstribusi
pada defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk
alkohol daripada makanan . Obat obataan yg menekan nafsu makan
dapat menurunkan asupan zat gizi esensial .Obat obatan juga
menghabiskan zat gizi yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat
gizi inteostine
2. Patofisiologi
a. Produk saliva menurun: mempengaruhi proses perubahan kompleks
karbohidat menjadi disakarida.
b. Fungsi ludah menurun: sukar menelan.
c. Fungsi kelenjar pencernaan: perut terasa tidak enak / kembung.
d. Dengan proses menua terjadi gngguan mobilitas otot polos
esofagus.dari proses proses perubahan pada proses penuaan pada lansia
menyebabkan intake makanan pada lansia berkurang yg nantinya akan
mempengaruhi status gizi pada lansia berkurang yg nantinya akan
mempengaruhi status gizi pada lansia.
D. Pathway
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi
dapat mempengaruhi gizi seseorang.
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena
penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit,
oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi
biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya di bandingkan
masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.
6. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan
cepat hal ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan
yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative
konstan.
7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan
pada wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.

8. Tinggi dan berat badan


Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas
sehingga kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat . Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.

F. Manifestasi Klinis/Batasan Karakteristik


a. Subjektif
1) Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
2) Merasakan ketidak mampuan
3) Melaporkan perubahan sensasi rasa
4) Melaporkan kurangnya makan
5) Merasa kenyang segera setelah mengingesti makanan
b. Objektif
Tidak tertarik untuk makan

G. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak seimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidak mampuan mengabsorbsi nutriet / intake nutrisi yang tidak
adekuat.
2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhububngan
dengan kelebihan intake/ gaya hidup/ konsumsi terlalu tinggi kalori.

H. Intervensi Keperawatan
1. Ketidak seimbangan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidak mampuan mengabsorbsi nutriet / intake nutrisi yang tidak
adekuat.

NOC :
a. Nutritional status : Food & Fluid intake.
b. Nutritional status : Nutrient intake.
c. Kriteria hasil.
1. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan.
2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan .
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi.
4. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
5. Menunjukan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan.
6. Tidak terjadi penurunan BB yang berarti.
NIC :
Nutritional management.
a) Kaji adanya alergi makanan.
b) Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori & nutrisi
yang dibutuhkan pasien.
c) Yakinkan diet yang dimakan mengandung serat untuk mencegah
konstipasi serta melancarkan pencernaan.
d) Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli
gizi)
e) Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi.
f) Kaji informasi tentang kesehatan & kebutuhan nutrisi.
g) Berikan pendidikan tentang cara diet kebutuhan kalori &tindakan
keperawatan yang berhubungan dengan nutrisi jika pasien
menggunakan NGT.
Nutrition Monitoring
a) Gerakan badan pasien dalam batas normal
b) Monitor mual &muntah
Monitor kadar
a) Albumin
b) Total protein
c) Hb

Kadar Hz
 Monitor makanan kesukaan
 Monitor menekan kesukaan.
 Monitor pertumbuhan&perkembangan.
 Monitor pucat, kemerahan dan kekeringan jaringan konjungtiva.

2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhububngan


dengan kelebihan intake/ gaya hidup/ konsumsi terlalu tinggi kalori.
Tujuan :
a. Peningkatan aktivitas dengan penurunan berat badan.
b. Teridentifikasai kebutuhan nutrisi dan berat badan yang terkontrol
c. Terjadi penurunan BB.
d. Menahan diri untuk tidak makan terlalu banyak dalam waktu tertentu
Intervensi :
1. Observasi aktivitas klien
2. Tentukan faktor penyebab peningkatan
3. Timbang BB klien
4. Beri motivasi agar menurunkan BB
5. Bantu klien menentukan pola makan tentang apa, kapan, dan dimana
pasien makanan
6. Berikan informasi yang sesuai tentang kebutuhan nutrisi yang adekuat
dan bagaimana dapat memenuhi kebutuhan tersebut
7. Anjurkan pemilihan makanan yang sesuai
8. Kurasi porsi makanan yang sesuai
9. Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan yang
manis dan beralkohol
10. Diskusikan dengan ahli gizi program penurunan BB yang meliputi
pengolaan diit dan pengeluaran energy.

I. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah nutrisi dilakukan dengan menilai masalah
keperawatan yang muncul. Evaluasi perkembangan kesehatan pasien dapat
dilihat dan hasilnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan
keperawatan dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap
keperawatan yang diberikan.
Langkah-langkah pasien:
1. Daftar tujuan pasien
2. Melakukan pengkajian apakah pasien dapat melakukan sesuatu
3. Dibandingkan antara tujuan dengan kemampuan pasien
4. Diskusikan kepada pasien apakah tujuan dapat tercapai/tidak. Jika tujuan
tidak dapat tercapai, maka perlu dikaji ulang letak kesalahannya, dicari
jalan keluar yang terbaik, kemudian catat apa yang ditemukan, serta
apakah perlu dilakukan perubahan intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Ahem, Nancy R. Wilkinson, Judith M. 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan


Edisi 9 Diagnosa Nanda, Interverensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta:
Penerbit Buku Kedoteran.
Docterman dan Bullechek. 2004. Nursing Interverention Classification (NIC).
Edition 4 United States Of America: Masby Elsever Acadamic Press.
NANDA International. 2011. Diagnosa Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2012-2014. Jakarta: EGC.
Saputra, Lyndon. 2013. Catatan Ringkasan Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta:
Binarupa Aksara Publisher.
Uliyah, Musfifatul.2006. Keterampilan Dasa Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Wartonah, Tarwoto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
D. Pathway

Infark Miokard Penyakit jantung lainnya Kardiomiopati

Kelainan kerja jantung, infark


Penurunan suplai vetrikel, disfungsi ventrikel
darah ke miokardium

Iskemi jaringan
Miokardium
mengalami kekurangan
Nyeri Klien lebih terfokus
nutrisi dan oksigen
pada nyeri

Nyeri Akut
Sel berkompensasi untuk
memenuhi kebutuhan Tidur terganggu
nutrisi dengan melakukan
metabolism anaerob
Gangguan Pola
Tidur
Menghasilkan produksi
asam laktat

Meningkatkan jumlah asam

Asidosis metabolic
Pada lambung

Merangsang mual
Meningkatnya keasaman
dan muntah
Ketidakseimbangan Nutrisi
lambung
Kurang dari Kebutuhan
Tubuh

Anda mungkin juga menyukai