Pokok kaidah negara yang fundamental menurut ilmu hukum tata Negara
mempunyai beberapa unsur mutlak antara lain:
1. Dari segi terjadinya, ditentukan oleh pembentuk Negara dan terjelma dalam
suatu bentuk pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak pembentuk
Negara untuk menjadikan hal-hal tetentu sebagai dasar Negara yang
dibentuknya.
2. Dari segi isinya, memuat dasar-dasar pokok Negara yang dibentuk sebagai
berikut :
1
Dasar tujuan Negara (tujuan umum dan tujuan khusus).Tujuan
umum, tercakup dalam kalimat untuk memajukan kesejahteraan
umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Tujuan umum
ini berhubungan dengan masalah hubungan antara bangsa
(hubungan luar negri) atau politik luar negeri Indonesia yang bebas
aktif.
Tujuan khusus, tercakup dalam kaimat “melindungi segenap bangsa
dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan
bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagiseluruh rakyat
Indonesia. Tujuan ini bersifat khusus dalam kerangka tujuan
bersama, yaitu menuju masyarakat adil dan makmur.
Ketentuan diadakannya Undang- Undang Dasar yang tersimpul
dalam kalimat, “Maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia”.
Bentuk Negara, adalah “Republik yang berkedaulatan Rakyat”
Dasar filsafat Negara (asas kerohaian) pancasila yang tercakup
dalam kalimat “….dengan berdasar kepada : Ke-Tuhanan yang
MAha Esa; Kemanusian yang adil dan beradab, PersatuanIndonesia,
dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyaaratan / perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
2
2. Membuat norma – norma, aturan – aturan serta ketentuan – ketentuan yang
dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional.
3. UUD 1945, termasuk pembukaan UUD 1945 yang dalam tertib hukum
Indonesia merupakan undang – undang yang tertinggi, menjadi alat kontrol
norma – norma hukum yang lebih rendah dalam hirarki tertib hukum
Indonesia.
b. Nilai-Nilai Hukum Tuhan, Hukum Kodrat dan Hukum Etis yang Termuat
dalam Pembukaan UUD 1945
Alinea I, II, III dan IV memiliki hubungan satu sama lain. Alinea IV pada
hakikatnya merupakan penjelmaan alinea I, II, dan III. Nilai-nilai hukum
kodrati (alinea I) diwujudkan dalam alinea II, sementara hukum Tuhan dan
Hukum etis (alinea III) diwujudkan dalam alinea IV yang merupakan dasar
bagi pelaksanaan dan penjabaran hukum positif.
3
Makna Alinea Pertama:
3. Alinea Ketiga: Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan
didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang
bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.
Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat
Alllah Yang Maha Kuasa.
4
Keinginan yang didambakan oleh segenap bangsa Indonesia terhadap suatu
kehidupan yang berkesinambungan antara kehidupan material dan spiritual,
dan kehidupan dunia maupun akhirat
Pengukuhan pernyataan Proklamasi Kemerdekan
5
Sistem pemerintahan Negara, yaitu berdasarkan kedaulatan rakyat
(demokrasi)
Dasar Negara Pancasila
E. Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan langsung dengan pasal-pasal
UUD karena pokok pikiran yang diwujudkan pada UUD 1945 itu terkandung
dalam pembukaan UUD 1945.
Hubungan anatara bagian pembukaan UUD 1945 dan batang tubuh UUD 1945
adalah sebagai berikut:
6
memenuhi berbagai persyaratan dan meliputi aspek penyelenggaraan negara.
c. Negara Indonesia berbentuk republik yang berkedaulatan rakyat.
d. Ditetapkannya dasar kerohanian negara (dasar filsafat negara Pancasila).
7
1979:232,233). Sampai Sidang Tahunan 2002, MPR masih mempertahankan
keaslian Pembukaan UUD 1945, karena berbagai pertimbangan yuridis
maupun filosofis seperti telah diuraikan di atas.