Anda di halaman 1dari 21

5.

mengklasifikasikan zat berdasarkan sifatnya : segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati
ruang contonya unsur (zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lgi menjdi zat lain dengan reaksi kimia
biasa, senyawa dan campuran.

Sifat fisika adalah sifat yang dapat diukur dan diteliti tanpa mengubah komposisi atau susunan zat
tersebut contohnya wujud, warna, benda, massa jenis , titik didih dsb.

Sifat kimia adalah sifat suatu mteri yang dapat diketahui jika materi tersebut bereaksi dengan materi
lain misalnya bensin dikatakan mudah terbakar jika disulut api, contoh lain mudah berkarat dan mudah
meledak.

6. menentukkan sifat asam basa dari bahan-bahan kimia sehari-hari menggunakan indikator alami atau
buatan.

Indikator alami, seperti : bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis bunga–
bungaan yang berwarna dapat digunakan untuk menentukan sifat asam atau basa suatu zat.
Larutan bersifat netral jika pH = 7, larutan bersifat asam jika pH < 7, dan larutan bersifat basa
jika pH > 7.

7. gejala – gejala yang menyertai reaksi kimia :

8. menganalisis transformasi energi yang terjadi pada suatu benda :

9. menjelaskan tahapan proses respirasi sampai menghasilkan energi :

Respirasi adalah contoh dari proses katabolisme (reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa
yang lebih sederhana dengan bantuan enzim), respirasi adalah proses reduksi, oksidasi dan dekomposisi
baik menggunakan oksigen maupun tidak dari senyawa organik kompleks menjadi senyawa lebih
sederhana dan dalam proses tersebut dibebaskan sejumlah energi.
Katabolisme dibagi menjadi dua

Respirasi aerob

Peristiwa pembakaran zat makanan menggunakan oksigen dari pernapasan untuk menghasilkan energi
dalam bentuk ATP. Lalu ATP digunakan untuk memenuhi proses hidup yang selalu memerlukan energi.
Biasa disebut juga pernapasan dan terjadi di paru-paru, respirasi ini dibedakan menjadi 3 tahap yaitu
glikolisis, siklus krebs, dan transpor elektron,

Respirasi anerob : Terjadi bila tidak ada oksigen

10. membedakan transformasi energi pada reaksi terang dan gelap proses fotosintesis

a. reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid yang didalamnya terdapat pigmen klorofil a dan b, dan
pigmen tambahan yaitu karoten. Pigmen ini menyerap cahaya ungu, biru, merah lebih baik daripada
warna cahaya lain. Reaksi terang merupakan reaksi penangkapan energi cahaya. Energi cahaya yang
diserap oleh membran tilakoid akan menaikan elektron berenergi rendah yang berasal dari H2O.

b. reaksi gelap merupakan reaksi yang tidak memerlukan cahaya. Reaksi gelap terjadi di stroma. Namun
demikian, reaksi ini tidak mutlak terjadi hanya pada kondisi gelap.

11. menghitung kalor yang dilepaskan atau diperlukan oleh suatu benda : ada di buku rumus poket

12. menganalisis aplikasi konsep pemuaian dalam kehidpan sehari – hari : ada di buku rumus poket

13. menentukkan siklus biogeokimia yang terjadi di lingkungan :

14. mendeskripsikan dampak pencemaran bagi manusia

15. mengidentifikasi penyebab terjadinya pemanasan global : pemanasan global terjadi ketika
konsentrasi gas – gas tertentu yang dikenal sebagai gas rumah kaca terus bertambah di udara.

Proses terjadinya : perubahan konsentrasi gas rumah kaca di atm, penutupan lahan, serta radiasi
matahari telah mengubah kesetimbangan energi bumi dan hal ini mendorong pemanasan global itu.
Aktifitas manusia yang menghasilkan empat macam emisi yaitu CO2, metana (CH4), nitro oksida (N2O)
dan halokarbon.

16. mengidentifikasi jaringan meristem pada tumbuhan : jaringan meristem adalah sekumpulan sel
dengan bentuk dan fungsi yang sama serta memiliki sifat meristematik. Mudah membelah dan
mengalami diferensiasi. Dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu
Promeristem : jaringan yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio contoh, lembaga
biji.
meristem primer : jaringan yang sel – selnya berkembang secara langsung dari sel – sel embrionik
terdapat didaerah pucuk ujung tumbuhan
meristem sekunder : jaringan yang selnya berkembang dari jaringan dewasa yang telah mengalami
diferensiasi contohnya kambium dan kambium gabus
Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan dibedakan menjadi tiga yaitu meristem apikal (terdapat
diujung btang dan akar yang kelak menghasilkan pemanjangan batang dan akar), meristem interkalar
(terdapat diantara ruas-ruas batang menyebabkan pertambahan panjang dan ruas-ruas batang) dan
meristem lateral ( meristem samping, terletak sejajar dengan lingkaran organ tempat ditemukannya dan
merupakan meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder misalnya membuat pohon semakin
tinggi dan akar membesar).

17. mengidentifikasi struktur dan fungsi jaringan dasar pada tumbuhan :

Darmawan, Ericka (JavAurora). 2011


Terdapat 2 jaringan pada tumbuhan, yaitu jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen
(dewasa).
A. Jaringan Meristem
Jaringan muda, jaringan yang selalu aktif membelah (contoh: meristem primer/apical/pucuk,
sekunder/lateral, dan interkalar).

B. Jaringan Dewasa
1. Jaringan pelindung
a. jaringan epidermis: melindungi jaringan yang ada didalamnya. Contoh derivate epidermis stomata
dan trikoma
b. jaringan gabus: jika epidermis rusak maka digantikan jaringan gabus, yang dibedakan atas eksodermis,
endodermis, dan peridermis
2. Jaringan parenkim (dasar)
Jaringan dasar yang kaya akan ruang antar sel (contoh: palisade, tempat fotosintesis berlangsung,
jaringan parenkim spons selain sebagai tempat fotosintesis juga sebagai tempat penyimpanan hasil
fotosintesis)
3. Jaringan mekanik (penguat)
a. jaringan kolenkim: sel-selnya hidup, mengalami penebalan zat selulosa pada dinding selnya.
b. jaringan sklerenkim: sel-selnya mati, mengalami penebalan oleh lignin
4. Jaringan pengangkut
a. floem: tersusun oleh parenkim floem, serabut floem, pembuluh tapis, sel pengiring. Berfungsi
mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh bagian tumbuhan
b. xylem: tersusun oleh parenkim xylem, serabut xylem, trake, trakeid, dan unsure pembuluh. Berfungsi
mengangkut air dan mineral dari dalam tanah melalui akar sampai daun.

18. menerapkan hukum newton dalam kehidupan sehari – hari :

Contoh hukum 1 newton.

Hukum 1 newton ini berkaitan dengan sifat kelembaman suatu benda. Artinya setiap benda cenderung
mempertahankan kedudukannya. Ada yang mengatakan bahwa benda cenderung malas untuk bergerak.
Berikut contoh hukum pertama newton:
1. Pada saat kita mengerem sepeda motor atau sepeda, tubuh kita akan terdorong ke depan.
2. Pada saat kita menginjak gas mobil atau memutar gas motor maka tubuh kita akan terdorong ke
belakang.
Contoh hukum 2
Newton
Hukum kedua newton ini berkaitan dengan benda dalam keadaan bergerak. Massa benda dan gaya yang
diberikan kepada benda diperhitungkan. Contohnya sebagai berikut:
1. Orang mendorong gerobak bakso dengan kekuatan tertentu dan gerobak tersebut akan berjalan
dengan percepatan tertentu.
2. Mobil yang sedang bergerak dengan massa mobil 1 ton kemudian bergerak dengan percepatan 1
m/s2.
Contoh hukum 3 Newton
Hukum 3 Newton ini berkaitan dengan gaya aksi dan reaksi. Artinya benda yang kita berikan gaya akan
menimbulkan reaksi terhadap kita. Contohnya sebagai berikut:
1. Saat kita mendayung perahu, kita mendayung ke arah belakang kemudian perahu tersebut akan
bergerak ke depan akibat gaya yang kita berikan kepada air dengan menggunakan dayung.
2. Pada roket air, tekanan air yang mengandung detergen dalam keadaan tinggi. Ketika tutup roket air di
buka maka air tersebut akan menyembur ke bawah sehingga mendorong roket ke atas.
19. menganalisi gerak suatu benda berdasarkan grafik yang disajikan :

20. mendeskripsikan hubungan antar tulang yang membentuk berbagai persendian :

1. Hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan yang disebut Sinartrosis.
Contohnya, hubungan antartulang pada tengkorak yang dihubungkan oleh jaringan ikat atau Sutura.
Pada saat kamu baru lahir terdapat jarak atau ruang antara tulang-tulang tengkorak, fungsinya
memungkinkan otak kita bertambah ukurannya. Dalam waktu yang tidak terlalu lama jaringan ikat akan
menggabungkan tulang satu dengan tulang yang lainnya sehingga tidak memungkinkan adanya gerakan
satu-satunya tulang pada tengkorak yang dapat digerakkan oleh rahang bawah.

2. Hubungan antartulang yang menimbulkan sedikit gerakan, yang disebut Amfiartrosis. Contohnya,
hubungan antartulang pada tulang belakang (vertebra) oleh tulang rawan.

3. Hubungan antartulang yang memungkinkan gerakan yang disebut Diatrosis atau persendian.
Persendian inilah yang memungkinkan kamu dapat menggerakkan pangkal lengan atas, lutut, bahkan
ibu jari tanganmu.

21. menganalisis prinsip pesawat sederhana yang terjadi pada gerak otot manusia
Kerja Otot dan Struktur Rangka Manusia serta Kaitannya dengan Prinsip Kerja Pesawat Sederhana
Pada tubuh manusia berlaku prinsip-prinsip kerja pesawat sederhana. Prinsip-prinsip tersebut kemudian
ditiru dan dimodifikasi untuk mendesain berbagai macam peralatan yang memudahkan kerja manusia.
Ketika kerja dipermudah, artinya energi yang dikeluarkan lebih sedikit. Energi dan kerja (usaha)
dinyatakan dalam satuan Joule (Newton meter). Kerja atau usaha didefinisikan sebagai hasil kali antara
gaya dengan jarak, sehingga dapat dituliskan dengan rumus berikut.
W = F.S
di mana: W = Usaha (Joule)
F = Gaya (Newton)
S = Jarak (Meter)
Usaha dapat bernilai nol apabila gaya yang dikerjakan pada benda tidak mengakibatkan perpindahan
tempat. Besarnya usaha yang dilakukan persatuan waktu disebut dengan daya atau power (P). Daya
secara matematis dituliskan sebagai berikut.
di mana: P = Daya (Watt)
W = Usaha (Joule)
t = Waktu (Sekon)
Pada saat manusia melakukan aktivitas, manusia selalu berupaya untuk melakukannya dengan usaha
dan daya yang sekecil-kecilnya. Oleh karena itu, manusia menggunakan pesawat sederhana untuk
membantu melakukan aktivitasnya.
Salah satu fungsi otot adalah untuk melaksanakan gerak. Kerangka utama tubuh manusia ditutupi oleh
otot , yang berfungsi untuk memungkinkan gerakan. Untuk memindahkan atau mengangkat beban
terhadap kekuatan lain, lebih mudah untuk menggunakan pengungkit. Begitu juga yang terjadi pada
prinsip kerja gerak otot bisep dan trisep.
Menurut (Yusminah Hala, 2007: 78) Pada mamalia dapat dibedakan atas tiga jenis dari jaringan otot
berdasarkan sifat-sifat morfologis dan fungsional yaitu sebagai berikut :
Otot polos
Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop cahaya tidak memperlihatkan
garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10 µm). proses kontraksinya lambat dan tidak di bawah
pengendalian kemauan sadar. Setiap sel memiliki suatu nukleus pipih yang khas terletak di bagian
sentral. Pada sel yang sedang berkontraksi nukleus tersebut sering terlipat. Otot polos biasanya
mempunyai kegiatan spontan bila tidak ada perangsangan saraf. Oleh karena itu, suplai sarafnya
berfungsi untuk mengubah kegiatan tersebut dan tidak memulainya.
Otot rangka
Otot rangka bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas sel silindris sangat panjang (sampai 4 cm) yang
berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan diameter 10-100 µm dan disebut
serabut otot. Inti banyak tersebut disebabkan oleh persatuan mioblas embrionik berinti tunggal.
Nukleus bujur telur biasanya ditemukan di bagain perifer sel, yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti
yang khas ini berguna dalam membedakan otot rangka dari otot jantung, dengan inti yang terletak di
tengah. Kontraksinya cepat, kuat dan biasanya di bawah pengendalian kemauan yang disadari.
Otot jantung
Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang panjang
atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Pada tempat perhubungan ujung ke ujung
terdapat diskus interkalaris, struktur yang hanya ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak
ditengah. Kontraksi otot jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan berirama.
Sifat Kerja Otot Pada Manusia
Setelah kita mengetahui tentang jenis-jenis otot, sekarang kita akan bahas mengenai sifat kerja otot
pada manusia. Otot bisa berkontraksi tentu karena adanya rangsangan. Pada umumnya otot
berkontraksi bukan satu rangsangan saja, tapi karena suatu rangkaian rangsangan yang berurutan.
Rangsangan-rangsangan yang terjadi akan menimbulkan tonus atau ketegangan yang
maksimum. Tetanus adalah tonus yang maksimum terus menerus.
Adapun sifat kerja otot pada manusia terbagi menjadi dua yaitu : antagonis dan sinergis.
Antagonis ialah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan. Contohnya :
Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan). Misalnya otot bisep dan otot trisep.
Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan). Misalnya gerak tangan sejajar dengan
bahu dan sikapnya sempurna.
Depresor (ke bawah) dan elavator (ke atas). Misalnya gerak kepala dengan menundukkan dan
menengadah.
Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup). Misalnya gerak telapak tangan menengadah dan
gerak tangan menelungkup.
Sinergis ialah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator
teres danpronator kuadratus.
Pada gerak otot bisep dan trisep untuk memindahkan atau mengangkat beban adalah menggunakan
prinsip kerja pengungkit golongan pertama (1) yaitu pengungkit yang memiliki susunan letak titik
tumpunya berada diantara titik tanggap gaya (titik kuasa) dan titik beban. Titik tumpu (tempat
bertumpunya pengungkit pada penyangga) berada pada sendi engsel, titik kuasa berada di bahu, dan
untuk titik beban adalah terletak di tangan.
Gambar. Gerak menurunkan lengan bawah
Gambar. Gerak mengangkat lengan bawah
Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi (memendek) dan otot trisep
berelaksasi (memanjang). Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi
(memendek) dan otot bisep berelaksasi (memanjang).
Gambar. Kondisi otot saat lengan
Gambar. Kondisi otot saat lengan bawah turun bawah terangkat
Kerja gerak otot bisep dan trisep tergolong menggunakan prinsip kerja pengungkit golongan 1 yaitu
pengungkit yang memiliki susunan letak titik tumpunya berada diantara titik tangkap gaya dan titik
beban.
Sumber: Dokumen Kemdikbud
Gambar tersebut menunjukkan seorang atlet yang sedang berlari. Cermati otot dan rangka yang bekerja
pada atlet tersebut pada saat berlari. Apa kaitannya dengan pesawat sederhana? Otot dan rangka
bekerja bersama-sama pada saat seseorang melakukan gerakan. Hal ini seperti setiap bagian yang
terdapat pada sepeda akan bekerja bersama-sama ketika sepeda tersebut bergerak. Pada saat
melakukan suatu aktivitas, otot, tulang, dan sendi akan bekerja bersama-sama. Prinsip kerja ketiganya
seperti sebuah pengungkit, di mana tulang sebagai lengan, sendi sebagai titik tumpu, dan kontraksi atau
relaksasi otot memberikan gaya untuk menggerakkan bagian tubuh.
22. mendeskripsikan kegunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari :

1. Bidang Miring

Bidang miring merupakan bidang datar yang diletakkan miring terhadap lantai, digunakan untuk
memindahkan sebuah benda ke ketinggian tertentu.Contoh sehari hari ialah jalan nan menuju
ketinggian, biasanya dibuat dengan cara berkelok kelok dan miring. Atau ketika kita memindahkan drum
dari atas truk menuju bawah, biasanya menggunakan bidang miring berupa papan sehingga drum dapat
digelindingkan. Kelemahan dari bidang miring ini adalah, jeda tempuh buat mencapai dua lokasi menjadi
lebih jauh. Namun, gaya nan harus dikeluarkan sebenarnya lebih kecil daripada tak menggunakan tuas
bidang miring tersebut (Halliday, 1991).

2. Tuas

Tuas adalah alat yang digunakan untuk mempermudah mengungkit beban. sistem kerja tuas ada 3 yaitu,
titik tumpu, kuasa dan beban. Titik tumpu adalah bagian yang berada di antara beban dan kuasa. Kuasa
adalah gaya yang diberikan untuk mendorong tuas. Beban adalah benda yang akan dipindahkan.
Perbandingan antara beban dan kuasa adalah sama dengan perbandingan antara lengan kuasa dan
lengan beban (Halliday, 1991).

Tuas sendiri dibagi menjadi tiga golongan, yaitu tuas golongan pertama, tuas golongan kedua dan tuas
golongan ketiga.

Tuas golongan pertama memiliki titik tumpu berada di antara beban serta kuasa. Contoh dari tuas
golongan ini ialah gunting, jungkat junkit atau alat pencabut paku.

Tuas golongan kedua, beban berada di antara tiitk tumpu dan kuasa. Contoh dari tuas ini ialah gerobak
beroda satu, pemecah kemiri atau pembuka tutup botol.

Tuas golongan ketika, memiliki titik kuasa berada di antara titik tumpu serta beban. Contoh dari tuas
golongan ini ialah pinset.

3. Katrol
Katrol merupakan pesawat sederhana berupa roda yang dikelilingi rantai atau tali. Katrol berfungsi
untuk membelokkan gaya sehingga berat beban tetap sama dengan gaya kuasanya tetapi dapat
dilakukan dengan mudah.katrol juga memiliki kuasa, beban, dan titik tumpu. Katrol dibedakan menjadi
3, katrol tunggal tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk.
23. menentukkan metode pemisahan campuran yang tepat untuk memisahkan suatu campuran :
Metode Pemisahan Campuran secara Dekantasi

Metode ini pada umumnya sering sekali dilakukan oleh setiap orang, karena terbilang metode yang
sangat sederhana. Metode dekantasi berfungsi untuk memisahkan beberapa zat padat dari larutannya.
Misalnya ketika kita hendak memisahkan pati singkong dengan campurannya. Agar lebih mudah untuk
memisahkan dengan campuran tersebut, diamkanlah beberapa saat supaya terjadi endapan sehingga
memudahkan proses pemisahan materi.

2. Metode Pemisahan Campuran secara Filtrasi (Penyaringan)

Campuran zat yang memiliki jenis dan ukuran yang berbeda dapat dipisahkan dengan cara filtrasi
(penyaringan). Penerapannya dapat menggunakan materi berupa serutan kelapa yang kasar untuk
diambil santannya. Agar mudah untuk mengambil santan tersebut, maka dapat dilakukan dengan
metode filtrasi menggunakan alat atau media berupa saringan sebagai pendukungnya. Dengan demikian
residu atau ampas dapat terpisah dengan materi lainnya. Contoh lainnya untuk proses filtrasi ini adalah
pemisahan pasir halus dengan batu-batu kecil. Hasil materi dari proses penyaringan ini ditentukan oleh
beberapa faktor, yaitu sebagai berikut :

– ukuran partikel yang ingin di saring .


– Jenis zat yang akan di pisahkan dengan materi lain
– Kerapatan lubang alat penyaring

3. Metode Pemisahan Campuran secara Distilasi (Penyulingan)

Metode pemisahan campuran secara distilasi atau penyulingan merupakan suatu cara untuk
memisahkan campuran zat agar menjadi zat yang lebih memiliki nilai manfaat. Penyulingan hanya
terjadi jika antar zat memiliki titik didih campuran yang berbeda. Pada proses penyulingan dilakukan
dengan cara menguapkan dan mengembunkan kembali zat tersebut, sehingga hasil dari pengembunan
itu diperoleh cairan murni zat aslinya.

Metode penyulingan diterapkan pada proses pembuatan minyak kayu putih untuk memisahkan antara
daun dan kayu dari tumbuhan tersebut, sehingga dapat menghasilkan zat yang dapat dimanfaatkan.
Penyulingan tidak hanya dilakukan untuk pembuatan minyak kayu putih saja, melainkan pada proses
pengolahan minyak bumi juga diperlukan metode distilasi.

4. Metode Pemisahan Campuran secara Sublimasi

Pemisahan campuran secara sublimasi dilakukan dengan menguapkan wujud zat padat tanpa melalui
proses pencairan terlebih dahulu. Sublimasi hanya digunakan untuk perubahan zat dengan cara
menyublim pada satu zat saja, sedangkan zat pendukung lainnya akan terpisahkan dengan sendirinya
ketika proses sublimasi sedang berlangsung. Sebagai contohnya ialah pada teknik pembuatan kamper
atau kapur barus. Zat ini jika terbiarkan di udara bebas lama-kelamaan akan mengecil, karena terjadinya
perubahan wujud zat dari padat menjadi wujud zat berupa gas.

5. Metode Pemisahan Campuran secara Evaporasi (Penguapan)

Evaporasi atau penguapan ini merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk memisahkan
campuran dari yang bersifat cair menjadi kristal-kristal berupa garam. Metode ini diterapkan pada
proses pembuatan garam dengan memanfaatkan air laut memalui cara penguapan. Air laut yang sudah
dialirkan ditempat tambak garam tersebut, didiamkan beberapa lama agar kotoran mengendap. Setelah
terjadinya pengendapan air laut yang sudah bersih, selanjutnya diteruskan ke tempat penguapan khusus
dengan bantuan energi panas melalui matahari. Sehingga setelah melalui beberapa tahapan air laut
tersebut terbentuklah garam dengan tambahan Kalium iodat yang menjadikan garam tersebut
mengandung yodium.
6. Metode Pemisahan Campuran secara Kromatografi

Metode kromatografi ini biasanya dilakukan untuk membuat zat warna alami yang akan dicampurkan
pada makanan. Zat warna dapat diperoleh dari kunyit, daun suji, wortel, dan sebagainya. Dengan
memanfaatkan cara kromatografi campuran antara ampas dan sari-sari air yang berwarna dapat
terpisahkan. Zat warna ini akan terlarut bersama alkohol, sehingga ketika penyaringan penguapan akan
terjadi sampai hanya tersisa zat warnanya saja.

7. Metode Pemisahan Campuran secara Sentrifugasi (Pemusingan)

Sentrifugasi atau pemusingan merupakan metode pemisahan campuran wujud zat padat dengan padat
atau wujud zat padat dengan wujud zat cair. Proses ini dilakukan dengan cara memutar dengan cepat,
sehingga dapat terpisahkan antara partikel yang besar dari partikel zat lainnya. Metode ini biasanya
dilakukan oleh para petani ketika panen padi untuk memisahkan antara padi yang memiliki isi dan padi
yang tidak berisi agar terpisahkan dari kotoran. Selain itu juga proses ini dapat terjadi pada trombosit
dari darah.

8. Metode Pemisahan Campuran dengan Corong Pisah

Cara pemisahan campuran dengan corong pisah hanya dapat dilakukan untuk wujud zat cair yang tidak
memiliki sifat kelarutan. Misalnya saja ketika air dan minyak dimasukkan ke dalam sebuah botol dengan
menggunakan corong pisah, maka beberapa menit kemudian akan nampak perbedaan diantara jenis zat
tersebut. Massa jenis yang ringan akan menempati posisi di atas dan untuk massa jenis yang besar akan
berada pada posisi bawah.

9. Metode Pemisahan Campuran dengan Kristalisasi

Kristalisasi merupakan suatu metode pemisahan campuran yang bertujuan untuk mendapatkan zat
padat terlarut dalam suatu larutan. Metode ini dilakukan ketika hendak memisahkan ampas tebu dari
larutannya, sehingga mengkristal dan terbentuklah gula pasir.

10. Metode Pemisahan Campuran dengan Amalgamasi

Amalgamasi adalah suatu pemisahan campuran zat dengan cara reaksi, seperti halnya pada pemisahan
emas dari bijihnya. Dari hasil metode pemisahan campuran dengan cara tersebut, dapat terbentuk suatu
produk berupa ikatan antara emas, perak, dan merkuri yang dinamakan dengan amalgam.

24. menentukkan nama – nama organ penyusun sitem pencernaan makanan beserta fungsinya :

Sistem pencernaan berfungsi mencerna makanan, yaitu proses pengubahan molekul zat makanan
menjadi lebih kecil dan mudah larut dengan bantuan enzim, sehingga zat-zat makanan tersebut dapat
dimanfaatkan oleh tubuh.

Proses pencernaan dapat dibedakan menjadi pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi.
1. Pencernaan mekanis merupakan proses pencernaan yang terjadi secara mekanik dengan bantuan
alat atau organ pencernaan, misalnya gigi.
2. Pencernaan kimiawi merupakan proses pencernaan secara kimia dengan menggunakan enzim
pencernaan untuk memecah makanan dai struktur yang kompleks menjadi struktur yang sederhana,
sehingga zat-zat makanan dapat diserap oleh tubuh.

Organ pencernaan pada manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran
pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar, sedang kelenjar
pencernaan antara lain mulut, lambung, usus 12 jari, hati, dan pankreas.
a. Mulut

Makanan yang masuk dalam mulut akan terjadi pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan
secara mekanik terjadi dengan bantuan gigi. Gigi akan menghancurkan dan menghaluskan makanan,
sehingga makanan mudah untuk ditelan. Gigi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1) Gigi seri (incicivus), memiliki fungsi untuk menggigit makanan.


2) Gigi taring (caninus),memiliki fungsi untuk memotong, mengoyak, serta menyobek makanan.
3) Gigi geraham (molare),memiliki fungsi untuk untuk mengunyah, melumat, dan menggilas.

b. Lidah/lingua

Fungsi lidah, antara lain:


1) membantu membalik dan menempatkan makanan saat dikunyah,
2) membantu membersihkan mulut dan gigi,
3) mendorong makanan kerongkongan,
4) sebagai indra pengecap untuk merasakan rasa manis (ujung lidah), rasa asam (sisi kiri dan kanan),
pahit (pangkal lidah), dan asin (lidah bagian depan).

Pencernaan secara kimiawi di dalam mulut dilakukan dengan bantuan enzim ptialin yang dihasilkan oleh
kelenjar ludah. Enzim ptialin berfungsi mengubah zat tepung menjadi zat gula. Ada tiga pasang kelenjar
ludah, yaitu:

1) Glandula parotis, terletak di bawah telinga, menghasilkan ludah mengandung air.


2) Glandula sublingualis terletak di bawah lidah, menghasilkan ludah mengandung air dan lendir.

3) Glandula submandibularis terletak di bawah rahang bawah, menghasilkan ludah mengandung air
dan lendir.

c. Kerongkongan

Kerongkongan adalah organ penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan terdapat
kelenjar mukosa yang berfungsi membasahi makanan, sehingga makanan mudah untuk ditelan. Dinding
kerongkongan disusun oleh otot melingkar yang dapat berkontraksi dan berelaksasi, sehingga dapat
menekan gumpalan makanan untuk masuk ke lambung. Gerakan otot pada kerongkongan untuk
menekan mkanan masuk ke lambung disebut gerak peristaltik.

d. Lambung

Lambung terletak di rongga perut sebelah kiri bagian atas. Di dalam lambung makanan terjadi
pencernaan secara mekanik maupun kimiawi. Pencernaan secara mekanik dilakukan dengan bantuan
otot-otot dinding lambung. Pencernaan secara kimiawi dilakukan dengan bantuan enzim yang dihasilkan
oleh kelenjar lambung. Kelenjar lambung menghasilkan getah lambung yang terdiri dari:

1) Asam lambung (HCI), berfungsi untuk membunuh kuman yang masuk bersama makanan.
2) Pepsin, berfungsi untuk mengubah protein menjadi pepton.
3) Renin, berfungsi untuk menggumpalkan protein susu (kasein) dari air susu.

e. Usus halus

Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum), dan
usus penyerapan (ileum).

1) Usus Dua Belas Jari (Duodenum)


Usus dua belas jari merupakan muara dua saluran, yaitu saluran empedu dan pankreas. Saluran empedu
mengeluarkan cairan empedu yang dihasilkan oleh hati yang berfungsi mengemulsikan lemak. Pankreas
menghasilkan enzim pencernaan antara lain:
a) Tripsin, berperan untuk mengubah protein menjadi asam amino.
b) Amilase, berperan untuk mengubah amilum menjadi glukosa.
c) Lipase, berperan untuk mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

2) Usus Kosong (Jejenum)


Di dalam jejenum terjadi pencernaan terakhir sebelum diserap.

3) Usus Penyerapan (Ileum)


Di ileum makanan diserap sari-sarinya, sehingga zat makanan dapat digunakan oleh tubuh. Pada
permukaan ileum terdapat jonjot usus untuk memperluas permukaan usus, sehingga penyerapan
makanan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

f. Usus Besar

Makanan yang masuk dalam usus besar akan diatur airnya. Di dalam usus besar sisa makanan
mengalami pembusukan dengan bantuan bakteri Escherichia coli. Bakteri tersebut juga membantu
dalam membentuk vitamin K. Makanan yang tidak tercerna akan di ekskresikan dari tubuh melalui anus.

25. menganalisis hubungan proses antara sistem pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem peredaran
darah pada manusia

hubungan antara sistem pencernaan, pernapasan, dan peredaran darah adalah ketiga sistem ini
termasuk dalam sistem transportasi. dimana ke 3 sistem ini saling bersinambung dalam tubuh manusia,
sebagaimana kita ketahui sistem pernafasan adalah menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksia, sistem pencernaan berhubungan dengan cara pengolaan makanan didalam tubuh kita,
peredaan darah berrhubungan dengan darah

26. menganalisis gambar proses pembentukkan urine pada manusia :

Saat tubuh mengeluarkan urine, ada 3 proses yang terjadi diantara lain:

Filtrasi atau Penyaringan

Ini merupakan tahap pertama dalam proses terbentuknya urine dalam tubuh. pada proses ini,
glomerulus pada darah akan mengalir melalui arteri ginjal ke malpighi. dan penyaringan yang terjadi
akan meyisakan zat sisa metabolisme, inilah yang disebut urine dimana kandungannya terdiri dari air,
glukosa, garam dan juga urea (Urine Primer). sisa metabolisme ini terlebih dahulu akan masuk ke simpai
bowman.
Reabsorpsi

Setelah melalui proses filtrasi, proses pembentukan urine berikutnya adalah Reabsorpsi, urine yang
tersimpan pada simpai bowman tadi akan dialirkan ke saluran pengumpul. pada tahap ini, tidak semua
zat sisa metabolisme akan dibuang, karena Reabsorpsi sendiri artinya adalah Penyerapan Kembali, jadi
zat yang masih berguna seperti glukosa, asam amino maupun garam akan kembali diserap oleh tubulus
proksimal dan juga lengkung henle. dari proses penyerapan kembali inilah terbentuk urine sekunder
yang mengandung urea tinggi.

Augmentasi atau Pengeluaran Zat

Pada tahap augmentasi, urine sekunder yang dihasilkan dari reabsorpsi tadi akan dialirkan ke tubulus
kontortus distal melalui pembuluh kapiler darah, tujuannya untuk membuang zat yang tidak baik dalam
tubuh, zat ini bisa disebut dengan urine sesunguhnya. dan zat yang tidak baik dalam tubuh inilah yang
disebut urine yang nantinya akaan berkumpul di saluran pengumpul.

27. menjelaskan pemanfaatan bahan dalam kehidupan sehari – hari berdasarkan sifatnya

A. Bahan Serat

Istilah serat sering dikaitkan dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil (bahan pembuat pakaian).
Secara kimiawi serat adalah suatu polimer.
Berdasarkan asal bahan penyusunnya serat dikelompokkan menjadi serat alami (polimer alami) dan
serat sintetis (polimer sintetis).
1) Serat Alami
Bahan serat alami diperoleh dari tumbuhan, hewan, dan mineral.
Serat tumbuhan diperoleh dari selulosa tumbuhan, misalnya dari kapas, kapuk, dan rami. Contoh tekstil
dari selulosa adalah katun dan linen.
Serat hewan berupa serat protein dapat diperoleh dari rambut domba, benang jala yang dihasilkan oleh
laba laba, dan kepompong ulat sutera. Contoh tekstil dari serat protein yaitu wol dan sutera.
Serat mineral, umumnya dibuat dari mineral asbetos.

2) Serat Sintetis
Serat sintetis merupakan serat yang dibuat oleh manusia, bahan dasarnya tidak tersedia secara langsung
dari alam. Contoh kain yang terbuat dari serat sintetis adalah :
Rayon
Polyester
Dakron
Nilon
3) Serat Campuran
Penggunaan bahan-bahan alami dan sintetis dapat dicampurkan untuk memperbaiki kualitas bahan.
Contoh tekstil dari bahan serat campuran adalah :
TC (Tetoron Cotton) campuran dari polyester dan katun.
TR (Tetoron Rayon) campuran dari polyester dan rayon.
Pemanfaatan tekstil dari berbagai macam serat didasarkan pada ciri-ciri seratnya antara lain kehalusan,
kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. Salah satu cara untuk menentukan ciri dari bahan
serat dapat dilakukan dengan analisis pembakaran.
Karakteristik bahan serat :
Serat kapas dari selulosa (kapas) memiliki karakteristik bahan terasa dingin dan sedikit kaku, mudah
kusut, mudah menyerap keringat, rentan terhadap jamur dan mudah terbakar. Kalau terbakar nyalanya
berjalan terus, berbau seperti kertas, dan meninggalkan abu berwarna kelabu.
Serat linen dibandingkan dengan katun mempunyai ciri lebih halus, lebih kuat, berkilau lembut, kurang
elastis, mudah kusut, tidak tahan seterika panas. Serat linen mudah terbakar, bila terbakar nyalanya
berjalan terus, berbau seperti kertas terbakar, dan meninggalkan abu berwarna kelabu.
Serat sutera mempunyai ciri-ciri berkilau, sangat bagus dan lembut, tidak mudah kusut, sangat halus,
kekuatannya tinggi, dan kurang tahan terhadap sinar matahari. Mempunyai daya serap cukup tinggi,
tidak mudah berjamur, sukar terbakar, cepat padam, berbau seperti rambut terbakar, bekas
pembakaran berbentuk abu hitam, bulat, dan mudah dihancurkan.
Serat wool, mempunyai ciri agak kuat, tidak berkilau, keriting, kekenyalan tinggi, elastisitas tinggi, dan
merupakan penahan panas yang baik, tahan terhadap jamur dan bakteri. Pada pembakaran terbentuk
gumpalan hitam dan berbau rambut terbakar.
Serat asbes umumnya mempunyai kekuatan tarik yang tinggi, daya mulurnya sangat rendah, hanya
sedikit menyerap air, sangat tahan panas dan api, dan tahan cuaca. Serat asbes merupakan penghantar
listrik dan panas yang jelek, sehingga mineral asbes banyak dimanfaatkan untuk pelapis kabel listrik,
sarung tangan, dan tirai.
Serat nilon mempunyai ciri sangat kuat, ringan dan berkilau, elastisitas sangat kuat, tidak mudah kusut,
tahan terhadap serangan jamur dan bakteri. Nilon tidak tahan panas, mudah terbakar, meleleh bila
dibakar, berbau khas, serta meninggalkan bentuk pinggiran keras yang berwarna cokelat.
Serat polyester mempunyai ciri elastisitasnya tinggi sehingga tidak mudah kusut, tahan terhadap sinar
matahari, tahan suhu tinggi, daya serap air yang rendah, tahan terhadap jamur, bakteri, dan serangga.
Apabila dibakar polyester mudah terbakar, tetapi apinya cepat padam, meninggalkan tepi yang keras
dan berwarna cokelat muda.
TC (Tetoron Cotton) dan TR (Tetoron Rayon) mempunyai ciri kurang dapat menyerap keringat dan agak
panas di badan, tidak susut dan mengembang, apabila dibakar akan menghasilkan abu dan arang.

28. menerapkan hukum archimedes dalam pemecahan masalah kehidupan sehari – hari :
Contoh penerapan hukum archimedes dalam kehidupan sehari-hari.

1. Kapal laut yang terbuat dari baja dapat terapung.

Padahal kapal laut dari baja atau besi memiliki massa jenis lebih besar dari pada massa jenis air laut.
Mengapa bisa terapung yah? Karena gaya angkat ke atas pada kapal sebanding dengan berat kapal.
Kapal laut memiliki bentuk yang berongga supaya volume air yang dapat dipindahkan lebih besar
sehingga gaya angkat ke atasnya lebih besar pula.

2. Balon udara.

Mengapa balon udara dapat terbang? Udara termasuk jenis fluida. Balon udara berisi gas. Gas memiliki
massa jenis yang lebih kecil dari pada udara sekitar sehingga balon tersebut dapat terangkat atau naik
ke atas.

29. menganalisis hubungan antara siklus menstruasi dengan penggunaan salah satu alat kontrasepsi :

30. menentukkan proses pembuahan pada tumbuhan berbiji :

Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan pembuahan? Pembuahan (fertilisasi) adalah peristiwa
peleburan sel kelamin jantan (sperma) dengan sel kelamin betina/sel telur (ovum). Proses ini hanya
dapat terjadi di antara bunga yang sejenis. Pada tumbuhan biji, pembuahan terjadi di dalam ruang Bakal
biji. Bagaimanakah prosesnya? Proses pembuahan pada tumbuhan biji adalah sebagia berikut:

1. Setelah penyerbukan, kepala putik menghasilkan cairan gula untuk memberi makan serbuk sari
yang melekat.

2. Mula-mula dinding serbuk sari mengembang, kemudian dinding luar serbuk sari pecah. Sedangkan
dinding sebelah dalam melengkuk ke dalam menembus kepala putik, kemudian membentuk buluh
serbuk sari atau tabung serbuk sari. Tabung ini menghubungkan serbuk sari dengan bakal biji. Tabung
serbuk sari menuju ke inti sel telur di dalam bakal biji melalui celah kecil yang disebut mikropil.

3. Selam perjalanan serbuka sari di dalam tabung sari menuju bakal biji, terjadi beberapa perubahan.
Inti sel serbuk sari membelah menjadi dua,yakni inti vegetatif dan inti generatif. Inti vegetatif berfungsi
untuk mengatur pertumbuhan tabung serbuk sari sehingga mencapai mikrofil dan setelah itu inti
vegetatif mati. Sedangkan Inti generatif membelah membelah lagi menjadi dua inti sperma. Dua inti
sperma yang terbentuk ini akan masuk ke ruang bakal biji melalui mikropil.
4. Di dalam ruang bakal biji/kandung lembaga pun terjadi proses untuk membentuk sel telur (ovum).
Sel induk megaspora mengalami pembelahan meiosis menghasilkan satu sel megaspora dan tiga sel
lainnya berdegenerasi. Selanjutnya sel megaspora (kandung embrio muda) mengalami pembelahan
(mitosis) tiga kali yang menghasilkan 8 inti sel, yang terdiri dari: 1 inti sel telur, 2 inti sinergid, 3 antipoda
dan 2 inti kandung lembaga primer (kemudian bersatu membentuk inti kandung lembaga sekunder)
yang bersifat diploid (2n). Inti sel di apait oleh 2 inti sinergid dan letaknya dekat mikropil. Sedangkan 3
antipoda terletak pada kutub yang berlawanan dengan mikropil. Dan inti kandung lembaga primer
terletak di tengah, di antara sel telur dan antipoda. Perhatikan gambar 15.

5. Selanjutnya inti sperma satu membuahi sel telur membentuk zigot (lembaga). Peristiwa pembuahan
ini disebut pembuahan pertama. Zigot kemudian tumbuh menjadi embrio. Sedangkan inti sperma yang
kedua melebur dengan inti kandungan lembaga sekunder membentuk endoperm yang bersifat triploid
(3n). Peristiwa pembuahan ini disebut pembuahan kedua. Endosperm merupakan cadangan makanan
bagi lembaga atau embrio. Nah! Karena terjadi dua kali pembuahan seperti ini maka proses pembuahan
pada tumbuhan biji sering disebut sebagai pembuahan ganda. Perhatikan gambar 6. Setelah
pembuahan selesai maka sisa benang sari, mahkota, dan kelopak bunga akan layu dan gugur. Sedangkan
bakal biji berkembang menjadi biji yang dilindungi oleh dinding bakal buah, dan bakal buah berkembang
menjadi buah.

31. memprediksi akibat perkembangan penduduk terhadap lingkungan :

34. mengelompokkan zat aditif alami dan buatan yang digunakan pada suatu produk makanan :

Zat aditif merupakan bahan-bahan yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan dalam jumlah
yang sedikit dan bertujuan untuk meningkatkan cita rasa, tekstur, penampakan, serta agar tahan lebih
lama saat disimpan. Ada 2 macam zat aditif yaitu zat aditif alami dan buatan.

Zat Aditif Alami


Berikut ini merupakan macam-macam zat aditif alami :

a. Pewarna
Kunyit
Kunyit memberikan warna kuning pada pembuatan makanan. Biasanya, kunyit digunakan dalam
pembuatan nasi kuning dan juga sering ditambahkan pada pengolahan daging ayam atau itik karena
dapat menghilangkan bau amis dan menambah rasa yang khas.
b. Wortel
Wortel memberikan warna oranye pada makanan. Biasanya digunakan pada pembuatan selai nanas.
Wortel mengandung provitamin A yaitu B-karoten yang menyebabkan warna oranye pada bahan
makanan.
c. Daun Suji
Daun suji memberikan warna hijau pada makanan dan bisa juga digunakan sebagai zat warna pada
minuman.
b. Pemanis
Gula tebu /Gula Pasir
Gula pasir yang dihasilkan dari tanaman tebu biasa ditambahkan sebagai rasa manis dalam pembuatan
sirup. Gula pasir juga digunakan sebagai pengawet, karena gula bersifat higroskopis dengan menyerap
air sehingga mikroorganisme tidak dapat berkembang dan mati.
Gula Aren
Gula aren yang dihasilkan dari nira bunga aren biasa digunakan pada pembuatan jenang dan dodol.
Gula Jawa/Gula Kelapa
Gula jawa atau gula kelapa yang dihasilkan dari buah kelapa sering digunakan sebagai pemanis
minuman seperti dawet, es kelapa muda, sirup, dll.
Madu
Madu merupakan pemanis yang sangat baik karena mengandung zat-zat gizi yang alami. Jadi, selain
sebagai pemanis, penggunaan madu juga menambah kandungan gizi di dalam makanan.
c. Pengawet
Garam Dapur
Garam dapur digunakan sebagai pengawet makanan karena dapat menghambat dan membunuh
pertumbuhan bakteri dalam makanan. Hal itu disebabkan karena garam dapur bersifat higroskopis
(menyerap kandungan air dalam makanan) seperti gula pasir.
Bawang Putih
Bawang putih digunakan sebagai bahan pengawet karena ketika diiris bawang putih akan mengeluarkan
aiicin, yaitu suatu zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Asam Cuka/Asam Asetat
Asam cuka mampu membunuh bakteri dalam makanan sehingga sering digunakan sebagai bahan
pengawet roti untuk mencegah pertumbuhan kapang.
d. Penyedap
Garam Dapur
Garam dapur merupakan penyedap yang paling sering ditambahkan ke dalam makanan. Garam
beriodin bagus untuk mengurangi risiko penyakit gondok.
Bawang Putih
Selain sebagai pengawet, bawang putih juga digunakan sebagai bahan penyedap.
Cabai Merah
Cabai merah mengandung vitamin C hijau dan digunakan sebagai perangsang selera makan.
e. Pemberi Aroma
Daun Jeruk
Daun jeruk memberikan aroma yang membangkitkan selera makan dan dapat menghilangkan bau amis
pada ikan.
Vanili
Vanili banyak digunakan pada pembuatan roti atau pada pembuatan kolak.
Serai
Serai biasanya digunakan sebagai penambah aroma pada pembuatan minuman penghangat tubuh.
Selain itu, serai juga digunakan untuk menambah aroma segar pada makanan bersantan.

Daun Pandan
Daun pandan biasa ditambahkan pada saat menanak nasi agar nasi berbau harum dan tidak cepat basi.
Selain itu, aroma harum dan daun pandan juga dimanfaatkan pada pembuatan kue, bubur, atau es.
Zat Aditif Sintesis Atau Buatan
Berikut ini merupakan macam-macam zat aditif buatan:
a. Pewarna
Pewarna berfungsi untuk memberi warna bahan makanan agar tampil menarik, sehingga dapat menarik
konsumen untuk membeli dan mengonsumsinya. Berikut ini merupakan tabel pewarna sintetis :
Zat pewarna yang sudah dilarang penggunaannya adalah rhodamin B dan amaranth (pewarna merah),
methanil yellow (pewarna kuning).
b. Pemanis
Pemanis sintetis diantaranya sebagai berikut :

c. Pengawet
Pengawet sintetis di antaranya sebagai berikut :

d. Penyedap
Penyedap yang paling kita kenal adalah vetsin atau MSG (monosodium glutamat). Penyedap sintetis lain
adalah nukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP) dan ionosin monofosfat (IMP).
e. Penambah Aroma
Zat aditif ini digunakan untuk memberikan aroma buah-buahan pada makanan diantaranya :

f. Pengatur Keasaman
Contoh pengatur keasaman sintetis antara lain asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam tartrat,
natrium bikarbonat, dan amonium bikarbonat.
Itulah pembahasan singkat mengenai Jenis-jenis Zat Aditif Pada Makanan sekarang kalian sudah
mengetahu zat-zat aditif apa saja yang biasanya digunakan pada makanan. Oleh karena itu sebaiknya
kalian berhati-hati ketika ingin membeli suatu makanan sebaiknya kalian menghindari untuk
mengonsumsi makanan yang menggunakan zat aditif buatan karena jika dikonsumsi secara berlebihan
nantinya akan memberi dampak yang kurang baik terhadap kesehatan tubuh kalian.

35. menganalisis pengaruh penggunaan zat adiktif psikotropika terhadap transfer sinyal sistem saraf :
Pengertian Zat Adiktif

Zat adiktif adalah istilah untuk zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik
yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Kelompok zat adiktif adalah
narkotika (zat atau obat yang berasal dari tanaman) atau bukan tanaman, baik sintetik maupun
semisintetik, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, mengurangi sampai
menghilangkan rasa sakit, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

2. Macam – macam Zat Adiktif


a. Ganja
Ganja atau mariyuana merupakan zat adiktif narkoba dari golongan kanabionoid. Ganja terbuat dari
daun, bunga, biji, dan ranting muda tanaman mariyuana (Cannabis sativa) yang sudah kering.
Tanda-tanda penyalahgunaan ganja, yaitu gembira dan tertawa tanpa sebab, santai dan lemah, banyak
bicara sendiri, pengendalian diri menurun, menguap atau mengantuk, tetapi susah tidur, dan mata
merah, serta tidak tahan terhadap cahaya dan badan kurus karena susah makan.
Tanda-tanda gejala putus obat (ganja), yaitu sukar tidur, hiperaktif, dan hilangnya nafsu makan. Tanda-
tanda gejala overdosis, yaitu ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi tidak teratur, napas tidak
teratur, dan mendapat gangguan jiwa.

b. Opium

Opium merupakan narkotika dari golongan opioida, dikenal juga dengan sebutan candu, morfin, heroin,
dan putau. Opium diambil dari getah buah mentah Pavaper sommiverum.
Opium digunakan untuk menghilangkan rasa sakit karena luka atau menghilangkan rasa nyeri pada
penderita kanker. Namun dalam dosis berlebih dapat mengakibatkan kecanduan yang akhirnya
menyebabkan kematian. Penggunaannya yang menyalahi aturan dapat menimbulkan rasa sering
mengantuk, perasaan gembira berlebihan, banyak berbicara sendiri, kecenderungan untuk melakukan
kerusuhan, merasakan nafas berat dan lemah, ukuran pupil mata mengecil, mual, susah buang air besar,
dan sulit berpikir. Jika pemakaian obat ini diputus, akan timbul hal-hal berikut: sering menguap, kepala
terasa berat, mata basah, hidung berair, hilang nafsu makan, lekas lelah, badan menggigil, dan kejang-
kejang. Jika pemakaiannya melebihi dosis atau overdosis, akan menimbulkan hal-hal berikut: tertawa
tidak wajar, kulit lembap, napas pendek tersenggal-senggal, dan dapat mengakibatkan kematian.

c. Kokain
Kokain termasuk ke dalam salah satu jenis dari narkotika. Kokain diperoleh dari hasil ekstraksi daun
tanaman koka (Erythroxylum coca). Zat ini dapat dipakai sebagai anaestetik (pembius) dan memiliki efek
merangsang jaringan otak bagian sentral. Pemakaian zat ini menjadikan pemakainya suka bicara,
gembira yang meningkat menjadi gaduh dan gelisah, detak jantung bertambah, demam, perut nyeri,
mual, dan muntah. Seperti halnya narkotika jenis lain, pemakaian kokain dengan dosis tertentu dapat
mengakibatkan kematian.

d. Sedativa dan Hipnotika (Penenang)


Beberapa macam obat dalam dunia kedokteran, seperti pil BK dan magadon digunakan sebagai zat
penenang(sedativa-hipnotika). Pemakaian sedativa-hipnotika dalam dosis kecil dapat menenangkan,
sedangkan dalam dosis besar dapat membuat orang yang memakannya tertidur. Gejala akibat
pemakaiannya adalah mula-mula gelisah, mengamuk lalu mengantuk, malas, daya pikir menurun, bicara
dan tindakan lambat. Jika sudah kecanduan, kemudian diputus pemakaiannya maka akan menimbulkan
gejala gelisah, sukar tidur, gemetar, muntah, berkeringat, denyut nadi cepat, tekanan darah naik, dan
kejang-kejang.
Jika pemakaiannya overdosis maka akan timbul gejala gelisah, kendali diri turun, banyak bicara, tetapi
tidak jelas, sempoyongan, suka bertengkar, napas lambat, kesadaran turun, pingsan, dan jika
pemakaiannya melebihi dosis tertentu dapat menimbulkan kematian.
e. Nikotin
Nikotin dapat diisolasi atau dipisahkan dari tanaman tembakau. Namun, orang biasanya mengonsumsi
nikotin tidak dalam bentuk zat murninya, melainkan secara tidak langsung ketika mereka merokok.
Nikotin yang diisap pada saat merokok dapat menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan tekanan
darah, bersifat karsinogenik sehingga dapat meningkatkan risiko terserang kanker paru-paru, kaki rapuh,
katarak, gelembung paru-paru melebar (emphysema), risiko terkena penyakit jantung koroner,
kemandulan, dan gangguan kehamilan.
f. Alkohol

Alkohol diperoleh melalui proses peragian (fermentasi) sejumlah bahan, seperti beras ketan, singkong,
dan perasan anggur. Alkohol ini sudah dikenal manusia cukup lama. Salah satu penggunaan alkohol
adalah untuk mensterilkan berbagai peralatan dalam bidang kedokteran.
Tanda-tanda gejala pemakaian alkohol, yaitu gembira, pengendalian diri turun, dan muka kemerahan.
Jika sudah kecanduan meminum minuman keras, kemudian dihentikan
maka akan timbul gejala gemetar, muntah, kejang-kejang, sukar tidur, dan gangguan jiwa. Jika overdosis
akan timbul gejala perasaan gelisah, tingkah laku menjadi kacau, kendali turun, dan banyak bicara
sendiri.

3. Dampak / Efek yang Dapat Ditimbulkan Zat Adiktif


a. Efek/Dampak Penyalahgunaan Minuman AlkoholAlkohol dalam minuman keras dapat
menyebabkan gangguan jantung dan otot syaraf,mengganggu metabolisme tubuh, membuat janis
menjadi cacat, impoten serta gangguanseks lainnya.
b. Efek/Dampak Penyalahgunaan GanjaZat kandungan dalam ganja yang berbahaya dapat
menyebabkan daya tahan tubuh berkurang dan melemah sehingga mudah terserang penyakit dan
infeksi sertamemperburuk aliran darah koroner.
c. Efek/Dampak Penyalahgunaan HalusinogenHalusinogen dalam tubuh manusia dapat
mengakibatkan pendarahan otak.
d. Efek/Dampak Penyalahgunaan KokainZat adiktif kokain jika dikonsumsi dalam jangka panjang
dapat menyebabkan kekurangansel darah putih atau anemia sehingga dapat membuat badan kurus
kering. Selain itukokain menimbulkan perforesi sekat hidung (ulkus) dan aritma pada jantung.
e. Efek/Dampak Penyalahgunaan Opiat / OpiodaZat opioda atau opiat yang masuk ke dalam badan
manusia dapat mengganggumenstruasi pada perempuan / wanita serta impotensi dan konstipasi
khronuk pada pria /laki-laki.
f. Efek/Dampak Penyalahgunaan InhalasiaInhalasia memiliki dampak buruk bagi kesehatan kita
seperti gangguan pada fungsi jantung, otak, dan lever.
g. Efek/Dampak Penyalahgunaan Non ObatDalam kehidupan sehari-hari sering kita temui benda-
benda yang disalahgunakan oleh banyak orang untuk mendapatkan efek tertentu yang dapat
mengakibatkan gangguankesehatan. Contoh barang yang dijadikan candu antara lain seperti bensin,
thiner, racun serangga, lem uhu, lem aica aibon. Efek dari penggunaan yang salah pada tubuh
manusiaadalah dapat menimbulkan infeksi emboli.
B. PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetik, bukan narkotika dan berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku.
Berdasarkan fungsinya obat psikotropika dibedakan menjadi tiga yaitu obat stimulan, obat depresan,
dan obat halusinogen:
o Obat stimulan ( obat perangsang ) adalah obat yang merangsang system saraf sehingga orang yang
merasakan lebih pwecaya diri dan selalu waspada contoh obat ini adalah, kafein nikotin dan kokain
o Obat depresan ( obat penenang ) adalah obat yang dapat menekan system saraf sehingga
pemakaiannya merasa ngantuk dan tingkat kesadarannyaturun. Contoh obat jenis ini adalah alcohol dan
barbiturate
 Obat halusinogen adalah obat yang dapat membelokkan pikiran pemakaiannya
Macam – Macam Psikotropika
Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika
menimbulkan ketergantungan. Berikut ini termasuk ke dalam golongan psikotropika yang tidak
membuat kecanduan, yaitu LSD (Lysergic Acid Diethylamide) dan amfetamin. Penyalahgunaan kedua
golongan psikotropika ini sudah meluas di dunia.
a. LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
LSD merupakan zat psikotropika yang dapat menimbulkan halusinasi (persepsi semu mengenai sesuatu
benda yang sebenarnya tidak ada). Zat ini dipakai untuk membantu pengobatan bagi orang-orang yang
mengalami gangguan jiwa atau sakit ingatan. Zat ini bekerja dengan cara membuat otot-otot yang
semula tegang menjadi rileks. Penyalahgunaan zat ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang
menderita frustasi dan ketegangan jiwa.
b. Amfetamin
Kita seringkali mendengar pemberitaan di media massa mengenai penjualan barang-barang terlarang,
seperti ekstasi dan shabu. Ekstasi dan shabu adalah hasil sintesis dari zat kimia yang disebut amfetamin.
Jadi, zat psikotropika, seperti ekstasi dan shabu tidak diperoleh dari tanaman melainkan hasil sintesis.
Pemakaian zat-zat tersebut akan menimbulkan gejalagejala berikut: siaga, percaya diri, euphoria
(perasaan gembira berlebihan), banyak bicara, tidak mudah lelah, tidak nafsu makan, berdebar-debar,
tekanan darah menurun, dan napas cepat. Jika overdosis akan menimbulkan gejala-gejala: jantung
berdebar-debar, panik, mengamuk, paranoid (curiga berlebihan), tekanan darah naik, pendarahan otak,
suhu tubuh tinggi, kejang, kerusakan pada ujung-ujung saraf, dan dapat mengakibatkan kematian. Jika
sudah kecanduan, kemudian dihentikan akan menimbulkan gejala putus obat sebagai berikut: lesu,
apatis, tidur berlebihan, depresi, dan mudah tersinggung.

Dampak Negatif Zat Psikotropika


Orang yang menggunakan obat psikotropika ajkan mengalami gangguan system saraf. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut.
Narkotika dapat menyebabkan rasa sakit dan membuat sensasi sehingga pemakaianya merasa senang
karena tidak terganggu masalah yang di hadapinya. Namun, penggunaan yang berlebihan dapat
menyebabkan kematian.
Kokain dapat diggunakan untuk pembiusan local. Kokain bersifat stimulan terhadap sistem saraf
sehingga dapat meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan. Namun penggunan kokain hanya
sementara biasanya diikuti dengan perasan tertekan dan takut (depresi). Penggunaan yang berlebihan
dapat menyebabkan pingsan atau bahkan kematian jika penggunaanya tiba-tiba dihentikan pecandu
akan menderita penyakit dengan tanda-tanda kejang-kejang, muntah, diare, berkeringat dan sukar tidur.
Morfin dapatmenghilangkan rasa sakit. Namun, morfin menyebabkan rasa kantuk dan lesu, kebingunan,
perasaan kebahagian yang berlebihan ( euforioa ), dan gangguan system pernapasan.
Ekstasi dapat menimbulkan rasa segar dan penuh energi sehingga pemakaiannya merasa mengantuk.
Namun, pemakaiobat ini mengurangi keinginan untuk minum sehingga dapat mengalami dehidrasi.
Penggunaan dalam waktu lama menyebabkan kehilangan daya ingat dan kemampuan menggerakan
badan.

36. menjelaskan struktur dan fungsi kromosom, gen, DNA dan RNA
FUNGSI KROMOSOM
Terdapat 3 fungsi utama kromosom yaitu :
Sebagai tempat penyimpanan informasi genetik yang akan diturunkan dari induk ke anak sehingga
membentuk sifat dan ciri khas individu tersebut.
Berperan penting dalam proses pembelahan sel.
Menentukan jenis kelamin suatu individu.
B. STRUKTUR KROMOSOM
DNA bersama dengan protein yang disebut protein histon akan membentuk struktur yang disebut
nukleosom. Kemudian kelompok nukleosom akan membentuk untaian benang yang disebut kromatin.
Kumpulan dari benang kromatin yang melilit sedemikian rupa akan membentuk kromosom. Sebelum
terjadinya pembelahan sel, DNA dari setiap kromosom akan membelah sehingga terbentuk lengan
ganda yang disebut kromatid. Replikasi DNA ini berfungsi agar pewarisan terhadap sel keturunan akan
mendapatkan salinan lengkap informasi genetik induknya.

Berdasarkan hasil pembelahan sel, nantinya akan terbentuk dua jenis kromosom, yaitu :
Kromosom Sel Diploid, merupakan sel yang memiliki dua set kromosom, sel diploid identik (homolog)
secara genetik dengan sel induk. Sel diploid memiliki jumlah kromosom yang sama dengan induknya.
Kromosom Sel Haploid, merupakan sel yang hanya memiliki satu set kromosom, sel haploid secara tidak
identik (non-homolog) secara genetik dengan sel induk. Sel haploid juga hanya memiliki setengah dari
jumlah kromosom sel induk.
Untuk lebih memahami tentang struktur kromosom yang telah kami jelaskan di atas, perhatikan gambar
di bawah ini :
STRUKTUR KROMOSOM
C. BAGIAN – BAGIAN KROMOSOM
Secara umum, seluruh kromosom memiliki dua bagian tubuh, yaitu Sentromer dan Lengan Kromosom
(Kromatid).
BAGIAN - BAGIAN KROMOSOM
1. Sentromer
Bagian pusat kromosom yang umumnya berbentuk bulat. Pada sentromer terdapat kinetokor memiliki
fungsi penting saat terjadinya pembelahan sel. Pada bagian inilah benang spindel melekat pada masing-
masing kutub yang berlawanan.

2. Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari kedua lengan hasil replikasi pada kromosom. Pada lengan kromosom
terdapat kromonema, yaitu pita yaang berbentuk spiral. Pada kromonema dapat terlihat penebalan
berupa manik-manik yang disebut Kromomer. Umumnya kromomer susah untuk diamati, namun dapat
terlihat jelas pada kromosom yang telah banyak melakukan replikasi. Kromonema dibungkus oleh
substansi khusus yang disebut matriks. Kromatid melekat satu sama lain pada bagian sentromer.

3. Telomer
Telomer merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bagian ujung dari kromosom. Telomer
berfungsi untuk menjaga DNA pada bagian ujung tidak terurai dan mencegah bertemunya satu lengan
dengan lengan kromosom yang lainnya. Telomer juga berfungsi untuk melindungi kromosom dari
ancaman lingkungan.

JENIS JENIS KROMOSOM


1. Berdasarkan Fungsinya
Menurut fungsinya, kromosom dibagi menjadi 2 tipe :
Kromosom Autosom (Tubuh), yaitu kromosom yang memberikan ciri-ciri yang ada pada tubuh makhluk
hidup. Contohnya : manusia memiliki 22 pasang kromosom autosom dan 1 pasang kromosom genosom.
Kromosom Genosom (Kelamin), yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin organisme pemilik
kromosom tersebut. Contohnya manusia memiliki 1 pasang kromosom autosom, Apabila 1 pasang
kromosom tersebut adalah XX maka manusia itu wanita, namun apabila 1 pasang kromosom tersebut XY
maka jenis kelaminnya laki-laki.
2. Berdasarkan Letak Sentromer

Berdasarkan letak sentromernya kromosom dibagi menjadi 4, yaitu :


KROMOSOM BERDASARKAN LETAK SENTROMERNYA

Telosentrik, merupakan kromosom yang letak sentromernya berada di ujung lengan kromosom.
Metasentrik, merupakan kromosom dengan sentromer yang terletak tepat ditengah lengan kromosom
tersebut.
Akrosentrik, merupakan kromosom yang letak sentromernya berada di dekat ujung salah satu lengan
kromosom tersebut.
Submetasentrik, merupakan kromosom yang letak sentromernya berada hampir berada di tengah
kromosom tersebut.
3. Berdasarkan jumlah sentromer
Berdasarkan kepada jumlah sentromernya kromosom dibagi menjadi 4, yaitu :
Asentrik, yaitu kromosom yang tidak memiliki kromosom.
Monosentrik, yaitu kromosom yang hanya memiliki satu kromosom.
Disentrik, yaitu kromosom yang mempunyai 2 sentromer.
Polisentrik, yaitu kromosom yang memiliki banyak sentromer (Lebih dari 2).

37. menerapkan hukum II mendel dalam persilangan tumbuhan :


A. HUKUM MENDEL I – SEGREGASI
Hukum Mendel I disebut hukum segregasi yaitu pemisahan gen dan alel pada saat pembentukan sel
gamet. Persilangan merupakan perkembangbiakan secara seksual yang melibatkan sel gamet. Pada
pembentukan sel gamet (gametogenesis) akan terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom sel anak
yang terbentuk. Hal ini bertujuan untuk menjaga jumlah kromosom sel anak yang terbentuk saat
fertilisasi. Kromosom akan berpisah dengan homolognya (pasangan) yang mana mengandung gen dan
alel. Dengan demikian, pada saat pembentukan gamet akan terbentuk kromosom tunggal.

B. HUKUM MENDEL II - ASORTASI


Jika Hukum Mendel I berbicara tentang perpisahan, hukum Mendel II akan terjadi penyatuan gen dan
alel secara bebas. Asortasi ialah penggabungan gen dan alel yang mengatur suatu sifat tertentu. Pada
saat fertilisasi akan terjadi peleburan (penyatuan) sel gamet yang mengandung gen – gen tunggal.
Kemudian gen akan dipertemukan dengan alelnya sehinga mampu mengekspresikan sifat tertentu. Zigot
yang terbentuk adalah hasil peleburan dua sel gamet (jantan dan betina) yang membawa masing –
masing separuh kromosom. Sifat individu baru akan ditentukan oleh kombinasi gen – alel baru yang
terbentu, mungkin akan sama dengan induk atau dapat berbeda.
C. PENERAPAN HUKUM MENDEL
1. Persilangan Monohibrid
Persilangan monohibrid ialah persilangan dengan hanya memperhatikan satu karakter pembeda pada
objek penelitian. Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis yang telah ditentukan karakter pembeda
yang akan difokuskan pada persilangannya. Mendel menyilangkan tanaman tersebut sampai pada
generasi kedua untuk mengetahui sifat dominasi atau intermediet dari persilangan yang dilakukan.
Maka dari itu, ditemukan jenis persilangan intermediet dan dominan.

a. Persilangan dominan
Pada persilangan dominan, Mendel menyilangkan tanaman kacang ercis bunga merah dengan putih.
Warna merah diatur oleh gen M sementara putih diatur oleh gen m. Karena ini adalah persilangan
dominan, maka persilangannya sebagai berikut:
Parental 1 : Bunga merah (MM) x Bunga putih (mm)
Gamet : M m
Filial 1 : Bunga Merah (Mm)
Parental 2 : Bunga Merah (Mm) x Bunga Merah (Mm)
Gamet : M, m
Filial 2 : Bunga Merah (MM); 2 Bunga Merah (Mm); Bunga putih (mm)

Perbandingan genotip pada persilangan monohibrid dominan ialah 1 MM: 2Mm: 1mm, sementara
perbandingan fenotipenya ialah 3 merah: 1 putih.
b. Persilangan intermediet
Pada persilangan intermediet, keturunan akan mengikuti sifat kedua induk. Artinya, sifat campuran akan
muncul hasil dari pencampuran dua gen yang berbeda. Dan untuk contoh persilangan intermediet, kita
masih akan menggunakan contoh persilangan yang dilakukan oleh Mendel:

Parental 1 : Bunga merah (MM) x Bunga putih (mm)


Gamet : M m
Filial 1 : Bunga Merah Muda (Mm) → warna campuran (Intermediet)
Parental 2 : Bunga Merah Muda (Mm) x Bunga Merah Muda (Mm)
Gamet : M, m
Filial 2 : Bunga Merah (MM); 2 Bunga Merah Muda (Mm); Bunga putih (mm)

Dari hasil persilangan intermediet di atas, ditemukan sedikit perbedaan dengan persilangan monohibrid
dominan. Perbandingan genotip pada persilangan monohibrid dominan ialah 1 MM: 2Mm: 1mm, begitu
juga perbandingan fenotipnya 1 merah: 2 Merah muda: dan 1 putih.
2. Persilangan Dihibrid
Persilangan dihibrid ialah persilangan dua individu dengan memperhatikan dua karakter pembeda
sebagai fokus penelitian. Mendel lebih lanjut mengamati sifat pembeda antar kacang ercis. Persilangan
dihibrid merupakan asal terbentuknya hukum mendel yang kedua. Adapun persilangan yang dilakukan
oleh mendel ialah warna polong dan bentuknya. Kacang ercis polong hijau keriput disilanngkan dengan
kacang ercis kuning bulat. Warna hijau dominan terhadap kuning, sementara bentuk bulat lebih
dominan terhadp keriput. Berikut alur persilangannya:
Parental 1 : Hijau Keriput (HHbb) x Kuning Bulat (hhBB)
Gamet : Hb hB
Filial 1 : Hijau Bulat (HhBb)
Parental 2 : Hijau Bulat (HhBb) x Hijau Bulat (HhBb)
Gamet : HB, Hb, hB, hb
Filial 2 :
· H_B_ = Hijau Bulat (9)
· H_bb = Hijau keriput (3)
· hhB_ = kuning Bulat (3)
· hhbb = kuning keriput (1)

Dari persilangan dihidbrid tersebut diperoleh perbandingan fenotip 9:3:3:1. Persilangan filial pertama
dengan sesamanya akan menghasilkan keturunan yang memiliki sifat yang sama dengan parental 1.

Anda mungkin juga menyukai