Anda di halaman 1dari 3

1.

Kaidah penulisan
Penulisan soal bentuk dua pilihan jawaban yang perlu memperhatikan beberapa kaidah
sebagai berikut.
1) Hindari penggunaan kata: terpenting, selalu, tidak pernah, hanya, sebagian besar,
dan kata-kata lain yang sejenis, karena dapat membingungkan peserta tes dalam
menjawab. Rumusan soal harus jelas, dan pasti benar atau pasti salah.
Contoh rumusan butir soal yang kurang baik:
B S Unsur yang terpenting dari organisasi negara adalah rakyat.
Contoh rumusan soal yang baik adalah.
B S salah satu unsur negara adalah rakyat. (Jawaban B)
2) Hindari pernytaan negative
Contoh rumusan soal yang kurang baik yaitu:
B S Gunung kerinci letaknya bukan diprovinsi Sumatra Selatan. (jawaban B)
Kata bukan dalam kalimat butir soal tersebut merupakan kata negative.
Rumusan soal yang lebih baik dari butir soal diatas yaitu:
B S Gunung Kerinci letaknya di provinsi Sumatra Selatan. (jawaban S)
3) Hindari penggunaan kata yang dapat menimbulkan penafsiran ganda.
Contohnya soal yang kurang baik:
B S Banyak wanita usia subur di desa A mengikuti program Keluarga Berencana
Pada soal tersebut kata banyak dapat menimbulkan penafsiran ganda. Soal yang
benar dari soal tersebut yaitu:
B S Lebih dari 50% wanita di desa A di usia subur mengikuti program Keluarga
Berencana.
4) Jumlah rumusan butir soal yang jawabannya benar dan hendaknya seimbang.
5) Panjang rumusan pernyataan butir soal hendaknya relative sama.
6) Susunan pernyataan benar dan pernyataan salah secara random, tidak sistematis
mengikuti pola tertentu. Misalnya B B S S atau B S B S, dan sebagainya. Susunan
yang sistematis seoerti itu dapat memberi petunjuk kepada jawaban yang benar.
7) Hindari pengambilan kalimat langsung dari buku teks. Pengambilan kalimat
langsung dari buku teks lebih mendorong siswa untuk menghafal daripada
memahami dan menguasai konsep dengan baik.
1. Bentuk Soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan. Kelompok pertama
ditulis pada lajur sebelah kiri, biasanya merupakan pernyataan soal atau pernyataan
stimulus. Kelompok kedua ditulis pada lajur sebelah kanan, biasanya merupakan
pernyataan jawaban atau pernyataan respon. Peserta tes diminta untuk menjodohkan, atau
memilih pasangan yang tepat bagi pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kiri antara
pernyatan yang ditulis pada lajur sebelah kanan.

Adapun keunggulan dari soal menjodohkan sebagai berikut.

1) Realtif lebih mudah dalam perumusan butir soal, terutama jika dibandingkan dengan soal
bentuk pilihan ganda.
2) Ringkas dan ekonomis dilihat dari segi rumusan butir soal dan dari segi cara memberikan
jawaban.
3) Dapat dilakukan penskoran dengan mudah, cepat, dan objektif.

Adapun kekurangan dari tes menjodohkan sebagai berikut.

1) Cenderung mengukur kemampuan mengingat, sehingga kurang tepat digunakan untuk


megukur kognitif yang lebih tinggi.
2) Kemungkinan menebak dengan benar relatif tinggi, karena jumlah pernyataan soal (dalam
lajur sebelah kiri) dengan jawaban (dalam lajur sebelah kanan) tidak banyak berbeda

Kaidah Penulisan soal sebagai berikut.

1) Tulislah seluruh pernyataan dalam lajur kiri sejenis, dan pernyataan dalam lajur kanan
sejenis. Dengan kata lain, pernyataan dalam lajur sebelah kiri isinya homogeny, demikian
juga pernyataan lajur sebelah kanan isinya harus homogeny.
2) Tulis pernyataan jawaban lebih banyak dari pernyataan soal. Hal ini penting untuk
memperkecil probabilitas peserta tes menjawab soal secara menebak dengan benar.
3) Susunlah jawaban yang berbentuk angka secara berurutan dari besar besar ke kecil atau
sebaliknya. Apabila alternative jawaban berupa tanggal dan tahun terjadinya peristiwa,
maka susunlah tanggal dan tahun tersebut berurutan secara kronologis, seperti dalam
penulisan soal pilihan ganda.
4) Tulislah petunjuk pengerjaan tes dengan jelas dan mudah dipahami oleh peserta tes. Oleh
karena itu, perumusan kalimat dan penggunaan kosa kata perlu memperhatikan
perkembangan kemampuan bahasa peserta tes.

Contoh soal menjodohkan

Petunjuk: kerjakan soal berikut dengan cara memasangkan secara tepat anatara pernyataan
yang terdapat dalam lajur kiri dengan pernyataan di lajur kanan. Tulislah huruf pasangan yang
tepat bagi setiap nomor soal pada lembar jawaban yang disediakan!

Contoh soa yang kurang baik

1. Tahun sarekat Dagang Islam terbentuk. A. 1939


2. Kapan Gabungan Partai Politik Indonesia terbentuk. B. 1909
Kunci Jawaban 1. B, 2. A

Penjelasan: rumusan butir soal tersebut kurang baik, karena pernyataan pada lajur kiri maupun
lajur kanan tidak sejenis, karena alternatif jawaban yang tidak berfungsi untuk seluruh pertanyaan.
Ruang lingkup pertanyaan meliputi pegerakan nasional namun pertanyaan kurang kurang
homogeny, sehingga siswa hanya mencari padanan yang tepat tentang tempat, tahun, atau
pemimpin.

Contoh soal yang lebih baik:

1. Pemimpin Sarekat Dagang Islam a. Moh. Husni Thamrin


2. Pemimpin Partai Nasional Indonesia b. Dr. Sutomo
3. Pemimpin Partai Indonesia Raya c. Ir. Soekarno
4. Pemimpin Perhimpunan Indonesi d. RM Tirtoaadisuryo
5. Pemimpin Gabungan Politik Indonesia e. Danudirja Setiabudi
f. Drs. Moh. Hatta
Kunci 1. D, 2. C, 3. B, 4. F, 5. A

Anda mungkin juga menyukai