Disusun oleh :
Neng Ani
Nopita Sari
Novi Indriani
PALEMBANG
2015
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan karya makalah ini. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad saw.
Semoga kita termasuk ummatnya yang mendapat syafaat-Nya di hari kemudian kelas. Amiin.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Masyarakat
dengan judul Ukuran Epidemiologi dan Konsep Pencegahan Penyakit.
Makalah ini kami buat dengan masih banyak kekurangan, untuk itu kami sangat
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat perlu disediakan
dan diselenggarakannya pelayanan kesehatan masyarakat (public health services) yang sebaik-
baiknya.
Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin meningkat,
karena semakin meningkat nya frekuensi kejadiannya pada masyarakat. Selama epidemiologi
kebanyakan berkecimpung dalam menangani masalah penyakit menular, bahkan kebanyakan
terasa bahwa epidemiologi hanya menangani masalah penyakit menular. Karena itu,
epidemiologi hampir selalu dikaitkan dan dianggap epidemiologi penyakit menular dan tidak
menular.hal ini tidak dapat disangkal dari sejarah perkembangan nya epidemiologi berlatar
belakang penyakit menular.
a ) Tujuan umum
b ) Tujuan khusus
Agar mahasiswa dapat mengetahui macam – macam, cara dan tujuan pengukuran sumber
kesehatan secara epidemiologi serta konsep dasar dari pencegahan penyakit
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam uraian terlebih dahulu telah diuraikan bagian dari epidemiologi yang bertujuan
melihat bagaimana penyebaran kesakitan dan kematian menurut sifat-sifat orang, tempat dan
waktu. Di dalam uraian ini akan diuraikan ukuran kesakian dan kematian yang lazim dipakai
dalam survei atau penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. Ukuran dasar yang akan dibicarakan
di sini adalah rate. Secara umum ukuran-ukuran dalam Epidemiologi dapat dibedakan atas
mordibitas dan mortalitas :
a. INSIDENSI
Adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada
suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. Untuk dapat menghitung angka insidensi
suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu tentang :
Data tentang jumlah penderita baru.
Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru( Population at Risk ).
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a. Incidence Rate atau angka insiden Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu(umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang mungkin terke na penyakit baru tersebut pada pertengahan
jangka waktu yang bersangkutan.
™
Rumus yang dipergunakan :
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮
Incidence rate = 𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐧𝐝𝐮𝐝𝐮𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐤𝐞𝐧𝐚 x 100%(1000)
𝐩𝐞𝐧𝐲𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐭𝐞𝐫𝐬𝐞𝐛𝐮𝐭 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧
Contoh :
Di kelurahan Pasar Minggu dengan jumlah penduduk tanggal 1 juli 2014 sebanyak 200.000
orang yang kesemuanya rentan terhadap penyakit gastro enteritis, ditemukan laporan
penderita baru dari puskesmas kecamatan pasar minggu sebagai berikut : bulan januari 25 ora
ng, maret 50 orang, juni 75 orang, September 5 orang dan desember 45 orang, maka angka
insiden nya adalah.
(𝟐𝟓+𝟓𝟎+𝟕𝟓+𝟓+𝟒𝟓)
Incidence rate = x 100%= 0,1%
𝟐𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
Manfaat Incidence Rate adalah :
Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
Mengetahui Resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas pelayanan
kesehatan.
b. Attack Rate atau angka serangan Yaitu Jumlah penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin
terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
Contoh :
Dari 200 orang siswa sekolah perawat kesehatan YPDR Jakarta, secara tiba-tiba 20 orang
diantaranya menderita gastro enteritis (muntah berak), setelah jajan bakso dipinggir kali.
𝟐𝟎
Attack rate = 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟎%
𝟐𝟎𝟎
c. Secondary Attack Rate atau angka serangan sekunder adalah Jumlah penderita baru
suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibandingkan dengan jumlah
penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah terkena penyakit pada serangan
pertama. Digunakan menghitung suatu panyakit menular dan dalam suatu populasi yang
kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).
Contoh :
Berkaitan dengan contoh soal b. jika 3 hari kemudian 40 orang siswa lain terkena muntah
berak, maka angka serangan sekundernya adalah.
𝟒𝟎
SAR = 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟐, 𝟐𝟐%
𝟐𝟎𝟎−𝟐𝟎
b. PREVALENSI
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita lama dan baru yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu di sekelompok masyarakat tertentu. Pada perhitungan angka Prevalensi,
digunakan jumlah seluruh penduduk tanpa memperhitungkan orang/penduduk yang Kebal atau
Penduduk dengan Resiko (Population at Risk). Sehingga dapat dikatakan bahwa Angka
Prevalensi sebenarnya BUKAN-lah suatu RATE yang murni, karena Penduduk yang tidak
mungkin terkena penyakit juga dimasukkan dalam perhitungan.
Secara umum nilai prevalen dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Period Prevalen Rate yaitu Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan jumlah penduduk pada
pertengahan jangka waktu yang bersangkutan.
Nilai Periode Prevalen Rate hanya digunakan untuk penyakit yang sulit diketahui saat
munculnya, misalnya pada penyakit Kanker dan Kelainan Jiwa.
Contoh :
Didaerah Serengseh Sawah jumlah penduduk tanggal 1 juli 2014 100.000 orang,
menurut laporan puskesmas Kecamatan Pasar Minggu jumlah penderita penyakit TBC
sebagai berikut : januari 50 kasus lama, 100 kasus baru, maret 75 kasus, juli 25 kasus
lama, dan 75 kasus baru, September 50 kasus lama dan 50 kasus baru dan desember
200 kasus lama dan 200 kasus baru.
(𝟓𝟎+𝟏𝟎𝟎)+(𝟕𝟓+𝟕𝟓)+(𝟐𝟓+𝟕𝟓)+(𝟓𝟎+𝟓𝟎)+(𝟐𝟎𝟎+𝟐𝟎𝟎)
PeriodPR= 𝒙 𝟏𝟎𝟎% = 𝟎, 𝟗%
𝟏𝟎𝟎.𝟎𝟎𝟎
b. Point Prevalen Rate adalah Jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit pada suatu
saat dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.
Dapat dimanfaatkan untuk mengetahui Mutu pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan.
𝟏𝟎
PointPR = x 100% = 10%
𝟏𝟎𝟎
Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk Kematian.
Dikalangan masyarakat kita, ada 3 hal umum yang menyebabkan kematian, yaitu :
a) Degenerasi Organ Vital & Kondisi terkait,
b) Status penyakit,
c) Kematian akibat Lingkungan atau Masyarakat ( Bunuh diri, Kecelakaan, Pembunuhan,
Bencana Alam, dsb.)
Contoh :
Di Desa Jati dilaporkan 60 orang yang meninggal dunia akibat menderita berbagai penyakit.
Sedang jumlah penduduk desa tersebut pada tanggal 1 juli 2015 adalah 3000 orang maka angka
kematian kasarnya adalah.
𝟔𝟎
AKK = 𝐱 𝟏𝟎𝟎% = 𝟎, 𝟐%
𝟑𝟎𝟎𝟎
Manfaat PMR :
Untuk menggambarkan keadaan kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu hamil
dan bayi.
Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya PMR adalah :
Banyaknya Bayi BBLR
Status gizi ibu dan bayi
Keadaan social ekonomi
Penyakit infeksi, terutama ISPA
Pertolongan persalinan
Rumusyang digunakan :
ASMR/ASDR =
A. Pengertian Pencegahan
Pencegahan adalah mengambil suatu tindakan yang diambil terlebih dahulu sebelum
kejadian, dengan didasarkan pada data / keterangan yang bersumber dari hasil analisis
epidemiologi atau hasil pengamatan / penelitian epidemiologi (Nasry, 2006). Pencegahan
merupakan komponen yang paling penting dari berbagai aspek kebijakan publik (sebagai
contoh pencegahan kejahatan, pencegahan penyalahgunaan anak, keselamatan berkendara),
banyak juga yang berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung untuk kesehatan.
Konsep pencegahan adalah suatu bentuk upaya sosial untuk promosi, melindungi, dan
mempertahankan kesehatan pada suatu populasi tertentu (National Public Health Partnership,
2006).
B. Tingkat Pencegahan
Salah satu kegunaan pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit adalah untuk
dipakai dalam merumuskan dan melakukan upaya pencegahan. Artinya, dengan mengetahui
perjalanan penyakit dari waktu ke waktu serta perubahan yang terjadi di setiap masa/fase,
dapat dipikirkan upaya-upaya pencegahan apa yang sesuai dan dapat dilakukan sehingga
penyakit itu dapat dihambat perkembangannya sehingga tidak menjadi lebih berat, bahkan
dapat disembuhkan. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan akan sesuai dengan
perkembangan patologis penyakit itu dari waktu ke waktu, sehingga upaya pencegahan itu di
bagi atas berbagai tingkat sesuai dengan perjalanan penyakit.
Ada empat tingkat utama dalam pencegahan penyakit, yaitu :
1. Pencegahan tingkat awal (Priemodial Prevention)
Pemantapan status kesehatan (underlying condition)
2. Pencegahan tingkat pertama (Primary Prevention)
Promosi kesehatan (health promotion)
Pencegahan khusus
3. Pencegahan tingkat kedua (Secondary Prevention)
Diagnosis awal dan pengobatan tepat (early diagnosis and prompt treatment)
Pembatasan kecacatan (disability limitation)
Pencegahan tingkat awal dan pertama berhubungan dengan keadaan penyakit yang masih
dalam tahap prepatogenesis, sedangkan pencegahan tingkat kedua dan ketiga sudah berada
dalam keadaan pathogenesis atau penyakit sudah tampak.
Salah satu teori public health yang berkaitan dengan pencegahan timbulnya penyakit
dikenal dengan istilah 5 Level Of Prevention Against Diseases. Leavel dan Clark dalam bukunya
Preventive Medicine For The Doctor In His Community mengemukakan adanya tiga tingkatan
dalam proses pencegahan terhadap timbulnya suatu penyakit. Kedua tingkatan utama tersebut
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Fase sebelum sakit
Fase pre-pathogenesis dengan tingkat pencegahan yang disebut pencegahan primer (primary
prevention). Fase ini ditandai dengan adanya keseimbangan antara agent (kuman penyakit/
penyebab), host (pejamu) dan environtment (lingkungan).
2) Fase selama proses sakit
Fase pathogenesis, terbagi dalam 2 tingkatan pencegahan yang disebut pencegahan sekunder
(secondary prevention) dan pencegahan tersier (tertiary prevention). Fase ini dimulai dari
pertama kali seorang terkena sakit yang pada akhirnya memiliki kemungkinan sembuh atau
mati.
Tingkat pencegahan penyakit:
1. Pencegahan tingkat Dasar (Primordial Prevention)
Pencegahan tingkat dasar merupakan usaha mencegah terjadinya risiko atau
mempertahankan keadaan risiko rendah dalam masyarakat terhadap penyakit secara umum.
Tujuan primordial prevention ini adalah untuk menghindari terbentuknya pola hidup
social-ekonomi dan cultural yang mendorong peningkatan risiko penyakit . upaya ini terutama
sesuai untuk ditujukan kepada masalah penyakit tidak menular yang dewasa ini cenderung
menunjukan peningkatannya.
Pencegahan ini meliputi usaha memelihara dan mempertahankan kebiasaan atau pola
hidup yang sudah ada dalam masyarakat yang dapat mencegah meningkatnya risiko terhadap
penyakit dengan melestarikan pola atau kebiasaan hidup sehat yang dapat mencegah atau
mengurangi tingkat risiko terhadap penyakit tertentu atau terhadap berbagai penyakit secara
umum. Contohnya seperti memelihara cara makan, kebiasaan berolahraga, dan kebiasaan
lainnya dalam usaha mempertahankan tingkat risiko yang rendah terhadap berbagai penyakit
tidak menular.
Selain itu pencegahan tingkat dasar ini dapat dilakukan dengan usaha mencegah
timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat atau mencegah generasi yang sedang tumbuh
untuk tidak melakukan kebiasaan hidup yang dapat menimbulkan risiko terhadap berbagai
penyakit seperti kebiasaan merokok, minum alkhohol dan sebagainya. Sasaran pencegahan
tingkat dasar ini terutama kelompok masyarakat usia muda dan remaja dengan tidak
mengabaikan orang dewasa dan kelompok manula. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
pencegahan awal ini diarahkan kepada mempertahankan kondisi dasar atau status kesehatan
masyarakat yang bersifat positif yang dapat mengurangi kemungkinan suatu penyakit atau
factor risiko dapat berkembang atau memberikan efek patologis. Factor-faktor itu tampaknya
banyak bersifat social atau berhubungan dengan gaya hidup atau pola makan. Upaya awal
terhadap tingkat pencegahan primordial ini merupakan upaya mempertahankan kondisi
kesehatan yang positif yang dapat melindungi masyarakat dari gangguan kondisi kesehatan
yang sudah baik.
Dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa usaha pencegahan primordial ini sering kali
disadari pentingnya apabila sudah terlambat. Oleh karena itu, epidemiologi sangat penting
dalam upaya pencegahan penyakit.
A. Kesimpulan
Upaya pencegahan yang dapat dilakukan akan sesuai dengan perkembangan patologis penyakit
itu dari waktu ke waktu, sehingga upaya pencegahan itu di bagi atas berbagai tingkat sesuai
dengan perjalanan penyakit.
Dalam epidemiologi dikenal ada empat tingkat utama pencegahan penyakit, yaitu :
· Pencegahan tingkat awal (Priemodial Prevention)
· Pencegahan tingkat pertama (Primary Prevention)
· Pencegahan tingkat kedua (Secondary Prevention)
· Pencegahan tingkat ketiga (Tertiary Prevention)
penanggulangan penyakit menular (control) adalah upaya untuk menekan peristiwa penyakit
menular dalam masyarakat serendah mungkin sehingga tidak merupakan gangguan kesehatan
bagi masyarakat tersebut. Penanggulangan penyakit menular dapat pula dikelompokan pada
tiga kelompok sesuai dengan sasaran utamanya yang meliputi: sasaran langsung melawan
sumber penularan atau reservoir, sasaran ditunjukan pada cara penularan penyakit, dan
sasaran yang ditunjukan terhadap pejamu dengan menurunkan kepekaan pejamu.
B. Saran
Untuk mencegah penyakit, diharapkan kepada setiap orang untuk meningkatkan kualitas
kesehatan dalam hidupnya, sehingga kita bisa mencegah tanda-tanda timbulnya penyakit pada
diri kita.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ukuran dasar yang digunakan dalam epidemiologi mencakup Rate (angka), rasio dan
proporsi. Ketiga bentuk perhitungan ini digunakan untuk mengukur dan menjelaskan peristiwa
kesakitan, kematian, dan nilai statistik vital lainnya.
A. ANGKA/RATE/PURATA
Rate (Angka) merupakan ukuran yang umum digunakan untuk peristiwa yang akan diukur,
biasanya untuk analisis statistik di bidang kesehatan, sebagai hasilnya akan didapatkan ukuran
yang objektif dengan mengetahui jumlah bilangan atau angka mutlak suatu kasus atau
kematian.
3.2 Saran
Kami sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan dalam mempelajari materi
tentang epidemiologi.
Dan harapan kami makalah ini tidak hanya berguna bagi kami tetapi juga berguna bagi semua
pembaca. Terakhir dari kami walaupun makalah ini kurang sempurna kami mengharapkan kritik
dan saran untuk perbaikan di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA