Anda di halaman 1dari 45

KARYA TULIS ILMIAH

EFEK ISU LGBT PADA SISWA SMAN 1 TALANG KELAPA

(MENANGGAPI DAN MENYIKAPI KAUM LGBT)

Disusun Oleh :

Nama : 1. Ade Yulia Putri Afsari ( NISN : 0022001698)

2. Meyden Utrama Zurdi ( NISN : 0020971083)

SMA NEGERI 1 TALANG KELAPA

BANYUASIN

2018

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ini ditujukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah untuk
SMA/Sederajat tingkat Provinsi tahun 2018 di SMA Negeri 06 Palembang.

Judul Karya Tulis : Efek Isu LGBT Pada Siswa SMAN 1 Talang Kelapa
(Menanggapi Dan Menyikapi Kaum LGBT)
Ketua Kelompok :

a. Nama Lengkap : Meyden Utrama Zurdi

b. NIS : 0020971083

Anggota Kelompok 1 :

a. Nama Lengkap : Ade Yulia Putri Afsari

b. NIS : 0022001698

Guru Pembimbing :

a. Nama Lengkap dan Gelar : Rusmawati, S.Pd

b. NIP : 197106251997032001

Sukamoro, 05 Ferbuari 2018


Mengesahkan
Guru Pembimbing Ketua Kelompok

Rusmawati, S.Pd Meyden Utrama Zurdi


NIP. 197106251997032001 NISN. 0022001698
Mengetahui
Kepala Sekolah

M. Yani, S.Pd.,M.Si.
NIP. 196503051989031006

ii
LEMBAR ORISINALITAS
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
Ketua
a. Nama Lengkap : Meyden Utrama Zurdi
b. Tempat, Tanggal Lahir : Sukamoro, 12 April 2002
Anggota 1
a. Nama Lengkap : Ade Yulia Putri Afsari
b. Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 28 juli 2002
SMA/Sederajat : SMAN 1 Talang Kelapa
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis kami yang berjudul :
Efek Isu LGBT Pada Siswa SMAN 1 Talang Kelapa (Menanggapi Dan Menyikapi Kaum
LGBT)
Adalah benar-benar karya tulis sendiri dan bukan merupakan plagiat dari karya tulis orang
lain serta belum pernah mengikuti kompetisi dan belum pernah dipublikasikan dalam bentuk
apapun. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar adanya maka saya bersedia
menerima sangsi yang ditetapkan oleh panitia berupa diskualifikasi dari kompetisi. Demikian
pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.

Sukamoro, 05 Ferbuari 2018


Mengesahkan
Guru Pembimbing Ketua Kelompok

Rusmawati, S.Pd Meyden Utrama Zurdi


NIP. 197106251997032001 NISN. 0022001698
Mengetahui
Kepala Sekolah

M. Yani, S.Pd.,M.Si.
NIP. 196503051989031006

iii
Judul : Efek Isu LGBT Pada Siswa SMAN 1 Talang Kelapa (Menanggapi Dan
Menyikapi Kaum LGBT)
Nama : Ade Yulia Putri Afsari
Meyden Utrama Zurdi

Sekolah : SMA Negeri 1 Talang kelapa

ABSTRAK

LGBT adalah akronim dari “lesbian, gay, biseksual dan transgeder”. Istilah ini
digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa “komunias gay” karena istilah
ini lebih tepat untuk mewakili kaum – kaum tersebut . Saat ini sudah 22 negara yang telah
meligalisasi pernikahan sejenis. Saat ini di Indonesia isu tentang LGBT sedang hangat –
hangatnya dibahas, bahkan ada stasiun televisi swasta Indonesia yang melakukan debat
legalisasi kaum LGBT di Indonesia. Apalagi tuduhan Mahkamah Konstitusi terkait
melegalkan zina dan LGBT di tanah air.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan wilayah penelitian di 24 kelas


SMAN 1 Talang Kelapa tentang Efek Isu LGBT Pada Siswa SMAN 1 Talang Kelapa
(Menanggapi dan Menyikapi Kaum LGBT). Metode pengumpulan dengan menggunakan
studi pustaka, penyebaran angket. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskripsi
terhadap hasil angket yang telah disebarkan.

Hasil penelitian menunjuukan bahwa, siswa SMAN 1 Talang Kelapa berpendapat


untuk mengetahui kaum LGBT bukanlah perkara yang mudah. Hal tersebut didasari oleh
adanya kaum LGBT yang masih berteman dengan orang normal serta cara bersosialisasi
mereka sama seperti orang normal dan cara berpakaiannya pun sama seperti orang normal
Mereka juga berpendapat bahwa LGBT di Indonesia tidak bisa digalkan karena melanggar
agama dan merupakan penyakit menular. Siswa SMAN 1 Talang Kelapa juga tidak bisa
menerima mereka sebagai temannya dan hidup dilingkungan yang sama. Namun dibalik itu
semua, siswa SMAN 1 Talang Kelapa ingin mereka mendapat perlkuan HAM yang sama dan
bukan dipidana, lalu mereka juga menginginkan kaum LGBT direabilitasi agar sembuh dan
kembali menjadi normal

Kata kunci : LGBT

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karaya tulis ilmiah dengan judul Efek Isu
LGBT Pada Siswa SMAN 1 Talang Kelapa (Menanggapi dan Menyikapi Kaum LGBT).
Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan karya tulis ilmiah ini, terutama
kepada yang terhormat :

1. Bapak M. Yani, S.Pd.,M.Si. selaku kepala SMA Negeri 1 Talang Kelapa


2. Ibu Rusmawati, S.Pd selaku guru pembimbing Karya Ilmiah SMA Negeri 1 Talang
Kelapa
3. Kedua orang tua dan seluruh keluarga tercinta, yang telah memberikan bantuan doa
4. Teman-teman seperjuangan, anggota kelompok Ilmiah SMA Negeri 1 Talang Kelapa,
atas kerjasama dan motivasinya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan berkat, imbalan, serta karunia-Nya kepada
semua pihak yang telah memberikan dukugan dan bantuannya yang tidak ternilai.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih kurang sempurna,
untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan di kemudian hari.

Akhirnya, kami berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dalam hal menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Sukamoro, 05 Februari 2018

Penulis

v
DAFTAR ISI
Halaman Judul .........................................................................................................................

Lembar Pengesahan .................................................................................................................

Lembar Orisinalitas ..................................................................................................................

Abstrak .....................................................................................................................................

Kata Pengantar .........................................................................................................................

Daftar Isi ..................................................................................................................................

BAB I Pendahuluan ...............................................................................................................

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian ...............................................................................................................

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................................................

BAB II Landasan Teori .........................................................................................................

2.1 Pengertian LGBT ...............................................................................................................

2.2 Sejarah LGBT Dunia .........................................................................................................

2.3 Sejarah LGBT Indonesia....................................................................................................

2.4 Kajian Pustaka ...................................................................................................................

BAB III Metodologi Penelitian .............................................................................................

3.1 Jenis Penelitian...................................................................................................................

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................................................

3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................................................

3.5 Teknik Analisis Data..........................................................................................................

BAB IV Hasil dan Pembahasan ............................................................................................

4.1 Hasil ...................................................................................................................................

4.2 Pembahasan........................................................................................................................

vi
BAB V Kesimpulan dan Saran .............................................................................................

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................

5.2 Saran ..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................

Lampiran – Lampiran

1. Angket Penelitian
2. Denah Kelas SMAN 1 Talang Kelapa
3. Daftar Respodens
4. Dokumentasi Pengisian Angket
5. Biodata Penulis

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

LGBT adalah akronim dari “lesbian, gay, biseksual dan transgeder”.


Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan frasa “komunias
gay”1 karena istilah ini lebih tepat untuk mewakili kaum – kaum tersebut2. Saat ini
sudah 22 negara yang telah meligalisasi pernikahan sejenis. Saat ini di Indonesia
isu tentang LGBT sedang hangat – hangatnya dibahas, bahkan ada stasiun televisi
swasta Indonesia yang melakukan debat legalisasi kaum LGBT di Indonesia.
Apalagi tuduhan Mahkamah Konstitusi terkait melegalkan zina dan LGBT di
tanah air.

Karena pembahasan LGBT serta perdebatan legalisasi LGBT di Indonesia


membuat dunia maya penuh dengan konflik, para netizen banyak yang beradu
argumen jika ada postingan yang berbau LGBT. Pelajar juga penggunakan sosial
media dalam kehidupan mereka. Polemik tentang LGBT ini juga menjadi bahan
pembincangan bahkan tanpa sadar berbagai anekdot tentang LGBT ini tercipta
tanpa sengaja.

Mereka yang Kontra terhadap LGBT didasari oleh hukum agama,


sedangkan mereka yang Pro terhadap LGBT didasari oleh HAM, yang mana
bahwa manusia pada hakikatnya bebaas untuk memilih. Tetapi jika dalam sudut
pandang agama maka hal itu mutlak dan tidak bisa dilanggar, sedangkan jika
harus menurut HAM, bukankah semua itu juga didasari oleh agama. Kami
menelusuri bahwa semua agaam yang diakui di Indonesia saat ini (Islam,
Katholik, Kristen, Hindhu, Budha, dan Konghucu) melanggar LGBT itu sendiri,
tetapi lagi – lagi semua itu dibalas oleh hukum HAM yang membuat manusia
bebas untuk memilih.

1
Acronyms, initialisms & abbreviations dictionary, Volume 1, Part 1 Gale Research Co.,
1985, ISBN 978-0-8103-0683-7. Factsheet five, Issues 32-36, Mike Gunderloy, 1989
2
wain, Keith W. (21 June 2007). "Gay Pride Needs New Direction". Denver Post.
Diakses tanggal 2008-07-05

1
Dengan kehebohan yang tercipta ini mendorong kami untuk mengetahui
bagaimana sebenarnya pendapat dan sikap para siswa SMAN 1 Talang Kelapa
terhadap isu dan perdebatan tersebut. Pro dan kontra terlihat sekali di kalangan
pelajar ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dari kenyataan diatas dapat ditarik beberapa masalah dalam penelitian ini,
sebagai berikut :

1. Bagaimana pendapat siswa terhadap kaum LGBT di Indonesia ?


2. Bagaimana sikap siswa terhadap kaum LGBT ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini untuk mengetahui :

1. Pendapat siswa SMAN 1 Talang Kelapa tentang LGBT Indonesia.


2. Sikap siswa terhadap kaum LGBT

1.5 Manfaat Penelitian

 Untuk Siswa, mendapat informasi terkait pendapat dan sikap siswa


terhadap kaum LGBT di Indonesia.
 Untuk Penulis, Sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan
ataupun wawasan dari penulisan.
 Untuk Sekolah, sebagai dokumen dan arsip sekolah.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian LGBT

LGBT, Istilah ini digunakan semenjak tahun 1990-an dan menggantikan


frasa “komunias gay” karena istilah ini lebih tepat untuk mewakili kaum – kaum
tersebut. 3Saat ini sudah 22 negara yang telah meligalisasi pernikahan sejenis.
Saat ini di Indonesia isu tentang LGBT sedang hangat – hangatnya dibahas,
bahkan ada stasiun televisi swasta Indonesia yang melakukan debat legalisasi
kaum LGBT di Indonesia. Apalagi tuduhan Mahkamah Konstitusi terkait
melegalkan zina dan LGBT di tanah air.

Lesbian adalah wanita yang cinta berahi terhadap sesama jenisnya; wanita
homoseks4. Istilah ini dapat digunakan sebagai kata benda jika merujuk pada
perempuan yang menyukai sesama jenis, atau sebagai kata sifat apabila bermakna
ciri objek atau aktivitas yang terkait dengan hubungan sesama jenis
antarperempuan.5

Gay menurut kamus adalah seseorang yang tertarik kepada jenis kelamin
yang sama dan tidak tertarik kepada sex lawan jenis. Gay pada dasarnya adalah
istilah yang merujuk kepada seorang (laki laki) homosexual, yaitu laki laki yang
berhubungan dengan sesama sejenis atau laki-laki yang berhubungan seks dengan
laki-laki. [Douglas,2013]. Sejarawan Allan A. Tulchin baru-baru ini berpendapat
bahwa bentuk pernikahan sesama jenis oleh laki-laki terjadi di Prancis Abad
Pertengahan, dan mungkin sejumlah daerah lainnya di Eropa. Ada kategori hukum
yang disebut "enbrotherment" (affrèrement) yang memungkinkan dua orang untuk

3
https://id.wikipedia.org/wiki/LGBT diakses pada tanggal 31 Januari 2017
4
Poewardarminta, W.J.S., Kamus Umum Bahasa Indonesia , (Jakarta : Balai Pustaka,
2011), hlm.698
5
Zimmerman, hal. 453.

3
berbagi tempat tinggal, menggabungkan harta, dan hidup sebagai pasangan
menikah. Pasangan berbagi "satu roti, satu anggur, satu tas."6

Bisexualitas adalah ketertarikan secara romantis, perilaku sexual atau


ketertarikan secara sexual kepada laki laki dan perempuan. [APA,2013; 2011; ,
GLAAD, 2011], sumber lain menyatakan sebagai romantisme atau ketertarikan
secara sexual kepada semua jenis kelamin atau identitas gender;[ Alan (2006).,
Beth A. (2007]. Pada dasarnya istilah bisexualitas biasanya digunakan untuk
menggambarkan ketertarikan romantisme atau ketertarikan sexual dalam konteks
manusia kepada orang lain tanpa membedakan laki laki atau perempuan.

Transgender mengacu kepada identitas gender seseorang yang tidak terkait


dengan jenis kelamin biologis yang diperolehnya sejak lahir [Reference .com]
Istilah transgender di Indonesia lebih banyak dikenal sebagai Waria, beberapa
daerah juga mempunyai istilah yang menggambarkan transgender seperti, wadam,
bencong (Jakarta), calabai (Sulawesi), dan wandu (Jawa).

2.2. Sejarah LGBT di Dunia.

Sejarah homoseksualitas dapat ditilik dari zaman atau masa Mesir Kuno,
sementara itu sikap masyarakat terhadap hubungan sesama jenis telah berubah
dari waktu ke waktu dan berbeda secara geografis. Bermula dari mengharapkan
semua pria terikat dalam hubungan sesama jenis, dalam kesatuan sederhana,
melalui penerimaan, dalam pemahaman praktik tersebut merupakan dosa kecil,
menekannya melalui penegakan hukum dan mekanisme pengadilan, hingga dalam
pengharaman hubungan tersebut praktik homoseksual dijerat dengan hukuman
mati7. Dalam kumpulan kajian sejarah dan etnografi budaya pra-industri,
"penolakan terhadap homoseksualitas dilaporkan sebesar 41% dari 42 budaya;
Sebesar 21% budaya menerima dan/atau mengabaikan homoseksualitas, dan 12%
melaporkan tidak ada konsep seperti itu. Dari 70 catatan etnografis, 59%

6
lick, M Muzyka, B C Salkin, L M Lurie, D (1994) Necrotizing ulcerative periodontitis:
a marker for immune deterioration and a predictor for the diagnosis of AIDS Journal of
Periodontology 1994 65 hlm. 393–397.
7
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_homoseksualitas diakses pada 31 Januari 2017

4
melaporkan homoseksualitas tidak ada atau jarang terjadi dan 41% menunjukkan
homoseksualitas ada atau dianggap biasa."8

Sejarawan Allan A. Tulchin baru-baru ini berpendapat bahwa bentuk


pernikahan sesama jenis oleh laki-laki terjadi di Prancis Abad Pertengahan, dan
mungkin sejumlah daerah lainnya di Eropa. Ada kategori hukum yang disebut
"enbrotherment" (affrèrement) yang memungkinkan dua orang untuk berbagi
tempat tinggal, menggabungkan harta, dan hidup sebagai pasangan menikah.
Pasangan berbagi "satu roti, satu anggur, satu tas."9

Pada abad 18 dan 19 Masehi beberapa negara mengkategorikan aktivitas


homoseksual merupakan suatu tindak kriminalitas sebagai kejahatan sodomi.
Perilaku pada hubungan seks sesama jenis atau yang disebut homoseksual ini
tidak dapat diterima secara sosial dan masyarakat. Situasi dan kondisi ini
membuat komunitas dan kehidupan sosial homoseksual hidup secara rahasia dan
tertutup agar tidak diketahui oleh orang lain dan tidak dianggap dimasyarakat,
beberapa orang kemudian mulai memperjuangkan kaum homoseksual. Salah
satunya adalah Thomas Cannon. Ia diperkirakan menjadi orang pertama yang
memulai perjuangan kaum tersebut dengan buku berjudul Ancient and Modern
Pederasty Investigated and Exemplify’d (Tahun 1749) di Inggris. Tulisannya yaitu
tentang gosip dan antologi lelucon yang membela kaum homoseksual. Cannon
dipenjara karena tulisan tersebut yang akhirnya Ia dibebaskan dengan uang
jaminan (Sinyo, 2014)

2.3 Sejarah LGBT di Indonesia

Pada tahun 1982, kelompok hak asasi gay didirikan di Indonesia. Lambda
Indonesia dan organisasi sejenis lainnya bermunculan pada akhir tahun 1980-an
dan 1990-an. Kini, asosiasi LGBT utama di Indonesia adalah "Gaya Nusantara",
"Arus Pelangi", Ardhanary Institute, GWL INA. Pergerakan gay dan lesbian di

8
Adolescence and puberty By John Bancroft, June Machover Reinisch, hlm. 162
9
Allan A. Tulchin, "Same-Sex Couples Creating Households in Old Regime France: The
Uses of the Affrèrement," The Journal of Modern History. Volume 79, Issue 3, Page 613–647, Sep
2007.

5
Indonesia adalah salah satu yang tertua dan terbesar di Asia Tenggara. Kegiatan
Lambda Indonesia termasuk mengorganisir pertemuan sosial, peningkatan
kesadaran dan menciptakan buletin, tetapi kelompok ini dibubarkan pada tahun
1990-an. Gaya Nusantara adalah sebuah kelompok hak asasi gay yang berfokus
pada isu-isu homoseksual seperti AIDS. Kelompok lain adalah Yayasan Srikandi
Sejati, yang didirikan pada tahun 1998, fokus utama mereka adalah masalah
kesehatan yang berkaitan dengan orang-orang transgender dan pekerjaan mereka
termasuk memberikan konseling HIV/AIDS dan kondom gratis untuk transgender
pekerja seks di sebuah klinik kesehatan gratis. Sekarang ada lebih dari tiga puluh
kelompok LGBT di Indonesia

2.3. Kajian Pustaka

6
BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitaif yaitu definisi


pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah
berasal dari siswa yang diminta untuk menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang
survei untuk menentukan frekuensi dan presentasi tanggapan mereka. Penelitian
ini dilakukan dengan menyebarkan angket kepada beberapa siswa SMAN 1
Talang Kelapa, mengenai, pendapat dan sikap mereka terhadap kaum LGBT di
Indonesia.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini kami lakukan di SMAN 1 Talang Kelapa, pada :

Hari : Senin – Selasa

Tanggal : 28 – 29 Januari 2018

Pukul : 09.30 – 09.50 dilanjutkan 11.55 – 13.30

3.3 Pouplasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Poulasi sabagai objek penelitian merupakan hal yang penting untuk


ditentuka dalam penelitian. Menurut Fathoni populasi dalah “Keseluruhan unit
elementer yang parameternya akan diduga melalui statiska hasil anaisis yang
dilakukan terhadap sampel penelitian”. 10
Daerah yang dipilih sebagai tempat
dilaksanakan penelitian ini adalah SMAN 1 Talang Kelapa. Sedangkan populasi
manusia dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Talang Kelapa.

10
Fathoni Abdurrahman, Metedelogi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (
Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 103

7
3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik


yang dimiliki oleh populasi tersebut”11. Sampel adalah sebagian dari objek atau
individu – individu yang mewakili suatu poluasi. Menurut Arikunto bahwa “Hasil
penelitian sampel berlaku bagi populasi, dalam arti semua ciri – ciri atau
12
karakteristik yang ada dalam populasi, tercermin dalam sampel”. Adapun
sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas :

a. Sampel Wilayah

Sampel wilayah yang diambil Kelas X, XI, XII IPA dan IPS (setiap angkatan
ada 4 kelas IPA dan 4 kelas IPS jadi jumlah keseluruhan adalah 24 kelas) SMAN
1 Talang Kelapa.

b. Sampel Manusia/Siswa

Sampel yang diambil adalah 25% dari populasi yaitu 6 orang siswa dalam
setiap kelas.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Metode Pustaka

Metode yang diunaka dalam penenlitian ini adalah metode pengumpulan


data yang diperoleh dari internet dan buku yang ada di perpustakaan SMAN 1
Talang Kelapa serta beberapa sebagai bahan untuk pembahasan mengenai LGBT.

3.4.2 Metode Penyebaran Angket

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan


data dengan menyebarkan angket. Dengan angket kami dapat menyimpulkan
pendapat, pandangan serta sikap siswa terhadap kaum LGBT di Indonesia.

11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. (Bandung Alfabeta, 2008), hlm.
116
12
Arikunto, Suharsimi. 2006 Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Renika
Cipta. Jakarta hlm.145

8
3.5 Teknik Analisis Data

Cara kami dalam menganalisis data yang kami dapat yaitu dengan
pertama-tama memastikan bahwa semua data dan landasan teori yang diperlukan
telah diperoleh dengan benar. Lalu kami mulai menghitung jumlah data, setelah
itu kami mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari tiap pertanyaan pada angket
berdasarkan jumlah responden yang memilih. Langkah berikutnya, sesuai dengan
jenis penelitian kami, kami menghubungkan data-data yang satu dengan yang lain
dan juga dengan landasan teori yang ada. Langkah terakhir, kami menuangkannya
dalam karya tulis ini.

3.6 Pengajuan Hipotesis

Kami berpendapat bahwa siswa SMAN 1 Talang Kelapa tidak


menyetujui LGBT karena mereka meganggap bahwa LGBT dilarang oleh agama,
selain itu mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak bisa menerima kaum
LGBT di lingkungan sekitar kita.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Sebagai yang kita ketahui, bahwa banyak siswa yang telah menetahui
keberadaan kaum LGBT di Indonesia melalui sosial media atau perdebatan
stasiun televisi swasta. Oleh karena itulah untuk mengetahui pendapat, pandangan
serta sikap siswa kami menuangkannya dalam karya tulis ini.

Untuk mengetahui pendapat, dan sikap siswa terhadap kaum LGBT


marilah perhatikan tabel dan grafik pada setiap item yang telah kami tentukan.

4.1.1 Siswa yang Mengetahui Kaum LGBT

Tabel 1. Frekuensi Siswa yang Mengetahui Kaum LGBT

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase

Ya 140 97.2 %
Apakah Anda tahu LGBT ?
Tidak 4 3.8 %
144 100%

Grafik 2. Frekuensi Siswa yang Mengetahui Kaum LGBT

160
140
140
120
100
80 Ya
60 Tidak
40
20 4
0
Apakah Anda tahu LGBT ?

10
Dari tabel diatas 97.2 % siswa mengetahui apa itu LGBT sedangkan 3.8 %
tidak mengetahui apa itu LGBT. Ini menenjukkan bahwa siswa menyadari akan
keberadaan kaum LGBT di tengah masyarakat.

Sebagian besar siswa mengetahui akan keberadaan kaum LGBT dari sosial
media, dan pemberitaan di televisi, ssedangkan yang lainnya mereka mengetahui
kaum LGBT melalui buku mata pelajaran di sekolah.

4.1.2 Pendapat Siswa Mengenai Kaum LGBT

Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa 97.2 % siswa mengatakan


bahwa mereka tahu keberadaan kaum LGBT, mereka mengetahui isu legalisasi
LGBT di Indonesia yang sedang diperdebatkan di dunia maya, dan pemberitaan di
televisi.

Tabel 2. Alasan Siswa Menolak atau Menyetujui LGBT

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase


Menolak (karena 30 21.42 %
larangan Agama)
Menolak (karena
penyakit menular)
Anda menolak atau menyetujui
A&B Benar 108 77.14 %
legalisasi LGBT karena apa ?
Menyetujui (karena itu
hidup mereka)
Menyetujui (karena 2 1.44 %
manusia bebas
memilih)
D&E Benar
140 100%

11
Grafik 2. Alasan Siswa Menolak atau Menyetujui LGBT

120 menolak karena larangan


108
agama
100 menolak karena penyakit
menular
80 A & B Benar

60 Menyetujui Karena Itu


Merupkan Hidup Mereka
Menyetujui Karena Setiap
40 30 Orang Bebas Memilih
D & E benar
20
2
0
Anda menolak atau menyetujui legalisasi LGBT karena apa ?

Dari grafik diatas para siswa menolak legalisasi, 77.14 % menyatakan


bahwa mereka menolak legalisasi LGBT karena itu merupakan tindakan yang
dilarang agama serta merupakan penyakit menular, sedangkan 21.42 %
menyatakan bahwa menolak LGBT karena dilarang agama, sehingga melanggar
norma – norma Pancasila, namun ternyata 1.44 % siswa menyetujui legalisasi
karena sejatinya setiap manusia bebas untuk memilih pasangan.

Tabel 3. Setuju atau Tidak Setuju Bahwa LGBT Mendapat Perilaku Yang
Sama

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase


Setujukah Anda jika seorang LGBT pendapat Ya 96 68.68 %
perilaku HAM yang sama ? Tidak 44 31.32 %
140 100%

12
Grafik 3. Setuju atau Tidak Setuju Bahwa LGBT Mendapat Perilaku Yang
Sama

120
96
100

80

60 Ya
44
40 Tidak

20

0
Setujukah Anda jika seorang LGBT pendapat perilaku HAM yang sama ?

Data diatas menunjukkan bahwa 68.68 % menyatakan memang seorang


LGBT harus mendapat perlakuan HAM yang sama, karena seorang LGBT adalah
sebuah perbuatan yang melanggar agama dan penyakit menular, namun, diluar
dari itu, siswa SMAN 1 Talang Kelapa mengingkan bahwa LGBT mendapat
perlakuan yang sama.

Lalu bagaimana dengan 31.32 % sisanya, yang menolak bahwa LGBT


mendapat perlakuan yang sama ? mereka mengatakan bahwa jika sudah ditentang
oleh agama maka mutlak tidak ada sikap tolerir sama sekali, namun dipembahasan
selanjutnya makin terlihat.

Tabel 4. Pendapat Siswa Mengenai Penanganan Kaum LGBT

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase

Direhabilitasi 133 95 %
Menurut Anda seorang LGBT harus Dipidana 5 3.47 %
diapakan ?
Dikucilkan 2 1.53 %
140 100%

13
Grafik 4. Pendapat Siswa Mengenai Penanganan Kaum LGBT

140 133
120
100
80 direhabilitasi
60 dipidana
40 dikucilkan
20 5 2
0
Menurut Anda seorang LGBT harus diapakan ?

Hasil dari penyebaran angket ini meyatakan bahwa 95 % siswa SMAN 1


Talang Kelapa, menyatakan bahwa seorang LGBT alangkah baiknya melakukan
rehabilitasi, sedangkan 3.47 % lainnya menyatakan bahwa seorang LGBT harus
dipidanakan, sedangkan 1.53 % itu dikucilkan dari masyarakat.

Tabel 5. Pendapat Siswa Mengenai Alasan Seorang Menjadi LGBT

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase


Lingkungan 38 27.57 %
Menurut Anda apakah Genetik 2 1.43 %
penyebab seorang menjadi
Kurangnya Pengetahuan
LGBT ? 100 71 %
Agama
140 100%

14
Grafik 5. Pendapat Siswa Mengenai Alasan Seorang Menjadi LGBT

120

100
100
lingkungan
80
genetik
60
kurangnya
38
40 pengetahuan
agama
20
2
0
Menurut Anda apakah penyebab seorang menjadi LGBT ?

Pada pertanyaan ini, hasil dari siswa cukup mengejutkan, 71 % siswa


memilih bahwa seorang dapat menjadi LGBT karena mereka kurang pengetahuan
agama, lalu 27.57 % lainnya menyatakan bahwa seorang menjadi LGBT karena
faktor lingkungan, dan 1,43 % lainnya menyatakan bahwa seorang menjadi LGBT
karena faktor genetik.

Tabel 6. Pendapat Siswa Mengenai Bahwa Seorang LGBT Akan Berubah

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase

Menurut Anda apakah seorang Bisa Jadi 136 97.14 %


LGBT, akan berubah dikemudian Tidak
hari ? 4 2.86 %
Mungkin
140% 100%

15
Grafik 6. Pendapat Siswa Mengenai Bahwa Seorang LGBT Akan Berubah

160
136
140
120
100
80 bisa jadi
60 tidak mungkin
40
20
4
0
Menurut Anda apakah seorang LGBT, akan berubah dikemudian hari ?

97.14 % menyatakan bahwa seorang LGBT dapat berubah dikemudian


hari. Kesimpulan yang kami dapat pada data tersebut, adalah siswa beranggapan
bahwa seorang LGBT berubah jika mereka ada kemauan untuk berubah. Namun,
bagi mereka yang menjawab bahwa seorang LGBT tidak dapat berubah,
menganggap, bahwa seorang LGBT sudah menunjukkan ia menjadikan LGBT
sebagai identitas diri, dan maka dari itu siswa beranggapan bahwa seorang LGBT
tidak dapat berubah.

Tabel 7. Pendapat Siswa Mengenai Cara Berakaian Kaum LGBT

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase

Ya 8 5.71 %
Menurut Anda apakah cara Tidak 1 0.07 %
berpakaian kaum LGBT sama
Ada yang sama ada
seperti orang normal 131 94.22 %
yang tidak
140 100 %

16
Grafik 7. Pendapat Siswa Mengenai Cara Berakaian Kaum LGBT

140 131

120
Ya
100
Tidak
80
60 Ada yang sama
ada yang tidak
40
20 8
1
0
Menurut Anda apakah cara berpakaian kaum LGBT sama seperti orang normal

Tabel diatas menunjukkan 5.71 menyatakan cara berpakaian kaum LGBT


sama dengan orang normal, mereka yang mendukung teori ini didasari oleh
adanya kaum LGBT yang berpakaiannya sama seperti orang normal, seperti
seorang gay yang memiliki gaya macho dan seorang lesbi yang berdandan
feminim. Sedangkan mereka yang menyatakan bahwa seorang cara berpakaian
LGBT itu tidak sama seperti orang normal (0.07%) terlihat dari seorang gay
berpakaian ketat seperti perempuan dan ada pula yang memang menyerupai
perempuan. Lalu ada juga seorang perempuan lesbi yang berambut pendek seperti
pria, dan bahkan yang memang menyerupai seorang pria. Namun dari kedua hasil
tersebut ternyata siswa berpendapat bahwa kaum LGBT cara berpakaiannya ada
yang sama, dan adapula yang beda dari orang normal.

Tabel 8. Pendapat Siswa Mengenai Cara Bersosialisai Kaum LGBT

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase


Menurut Anda apakah cara bersoialisasi Ya 125 89.28 %
antara kaum LGBT sama seperti sesama
Tidak 15 10.72 %
orang normal ?
140 100 %

17
Grafik 8. Pendapat Siswa Mengenai Cara Bersosialisai Kaum LGBT
140 125
120
100
80
60 ya

40 tidak
15
20
0
Menurut Anda apakah cara bersoialisasi antara kaum LGBT sama seperti sesama orang
normal ?

Data diatas menunjukkan 89.28 % siswa SMAN 1 Talang Kelapa


beranggapan bahwa mereka sesama kaum LGBT dalam berinteraksi sama halnya
dengan orang normal biasa. Hal tersebut didasari oleh, bahwa tidak ada cara
khusus dalam interaksi mereka seperti cara berbicara kaum LGBT. Namun 10.72
% lainnya menunjukkan bahwa mereka beranggapan jika dalam sesama kaum
LGBT berinteraksi terdapat kode – kode untuk memberitahu bahwa mereka
adalah kaum LGBT, serta banyak penggunaan istilah – istilah dalam percakapan
mereka.

Tabel 9. Frekuensi Mengenai LGBT Berteman Dengan Orang Normal

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase


Menurut Anda apakah seorang LGBT Ya 115 82.14 %
berteman dengan orang normal ? Tidak 25 17.86 %
140 100%

18
Grafik 9. Frekuensi Mengenai LGBT Berteman Dengan Orang Normal

140

120 115

100

80
ya
60
tidak
40
25
20

0
Menurut Anda apakah seorang LGBT berteman dengan orang normal ?

Tabel diatas menunjukkan bahwa 82.14 % siswa berpendapat jika seorang


LGBT itu berteman dengan orang normal, dan 17.86 % lainnya menganggap
bahwa kaum LGBT itu tidak berteman dengan orang normal, serta cenderung
lebih menutup diri.

Tabel 10. Pendapat Siswa Mengenai LGBT Memiliki Mental yang Kuat

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase


Karena sering dicemooh oleh masyarakat, Ya 115 82.14 %
menurut Anda apakah LGBT memiliki
Tidak 25 17.86 %
mental yang kuat?
140 100%

19
Grafik 10. Pendapat Siswa Mengenai LGBT Memiliki Mental yang Kuat

140
115
120
100
80
60 ya

40 25 tidak
20
0
Karena sering dicemooh oleh masyarakat, menurut Anda apakah LGBT memiliki mental
yang kuat?

Ketika tadi kami bertanya tentang pergaulan kaum LGBT, pada


pembahasan kali ini kami menunjukkan siswa berpendapat bahwa seorang kaum
LGBT itu memiliki mental yang kuat, dikarenakan mereka selalu dicemooh oleh
masyarakat sekitar, hal ini didasari oleh pemikiran siswa yang mengatakan jika
kaum LGBT berani menunjukkan jati dirinya keapad khalayak umum. Namun
siswa yang menyaakan bahwa seorang LGBT tidak meiliki mental yang kuat
(17.86 %) berpendapat masih adanya kaum LGBT yang sembunyi – sembunyi
auntuk menujukkan jati dirinya.

Tabel 11. Frekuensi Mengenai Bahwa LGBT Hanya Kebutuhan Sexs

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase


Menurut Anda apakah seorang LGBT hanya Ya 76 54.28 %
sebuah kebutuhan sexs ? Tidak 64 45.72 %
140 100%

20
Grafik 11. Frekuensi Mengenai Bahwa LGBT Hanya Kebutuhan Sexs

78 76
76
74
72
70
68 ya
66 64 tidak
64
62
60
58
Menurut Anda apakah seorang LGBT hanya sebuah kebutuhan sexs ?

Tabel diatas menujukkan bahwa 54.28 % siswa SMAN 1 Talang Kelapa


Berpendapat Jika seseorang menjadi kaum LGBT hanya karena kebutuhan sexs
semata. Namun 45.72 % menyatakan bahwa seorang LGBT juga merasakan cinta
dan kasih sayang ketika mereka menjalin hubungan.

Tabel 12. Frekuensi yang Menyatakan Bahwa Orang yang Menyetujui


LGBT Kemungkinan Akan Termasuk Kaum Tersebut.

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase


Apakah seorang yang menyetujui LGBT Ya 129 92.14 %
(sebelumnya bukan LGBT), akan berpotensi
Tidak 11 7.86 %
menjadi bagian dari kaum tersebut ?
140 100%

21
Grafik 12. Frekuensi yang Menyatakan Bahwa Orang yang Menyetujui
LGBT Kemungkinan Akan Termasuk Kaum Tersebut.

140 129
120

100

80

60 ya
tidak
40

20 11

0
Apakah seorang yang menyetujui LGBT (sebelumnya bukan LGBT), akan berpotensi
menjadi bagian dari kaum tersebut ?

Dari tabel diatas siswa menyatakan bahwa 92.14 % menyatakan jika


seseorang menyetujui LGBT akan kemungkinan mereka bisa menjadi bagian dari
kaum tersebut. Namun 7.86% menyatakan bahwa belum tentu orang yang
menyetuji kaum LGBt akan menjadi bagin dari kaum tersebut.

4.1.3 Sikap Siswa Terhadap Kaum LGBT

Tabel 13. Sikap Siswa Mengenai Memilih Berteman Dengan Pro LGBT,
Kontra LGBT atau Dua – Duanya

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase

Ada seorang teman Anda yang Pro Hanya Pro 2 1.47 %


Terhadap LGBT dan ada yang Kontra Hanya Kontra 118 84.28 %
terhadap perjuangan LGBT, maka Anda
akan berteman dengan siapa ? Dua – Duanya 20 14.28 %
140 100%

22
Grafik 13. Sikap Siswa Mengenai Memilih Berteman Dengan Pro LGBT,
Kontra LGBT atau Dua – Duanya

140
118
120
100 hanya pro

80
hanya kontra
60
Dua dua nya
40
20
20
2
0
Ada seorang teman Anda yang Pro Terhadap LGBT dan ada yang Kontra terhadap
perjuangan LGBT, maka Anda akan berteman dengan siapa ?

Tabel diatas menunjukkan bahwa 1.47 % siswa bisa berteman dengan


orang yang pro terhadap LGBT, dan 84.28 % menyatakan bahwa mereka hanya
bisa berteman dengan orang yang kontra terhadap LGBT. Namun, 14.28 %
menyatakan jika mereka bisa berteman dengan orang yang kontra terhadap LGBT,
dan pro terhadap LGBT.

Tabel 14. Frekuensi Siswa Yang Bisa Berteman Dengan Kaum LGBT

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase

Apakah Anda masih mau berteman dengan Ya 16 11.43%

seorang LGBT ? Tidak 124 88.57%


140 100%

23
Grafik 14. Frekuensi Siswa Yang Berteman Dengan Kaum LGBT

140 124
120
100
ya tidak
80
60
40
16
20
0
Apakah Anda masih mau berteman dengan seorang LGBT ?

Jika tadi, membahas tentang orang yang mendukung LGBT. Selanjutnya


kami bisakah siswa berteman dengan orang yang termasuk kaum LGBT. 88.57 %
mereka menyatakan tidak bisa

Tabel 15. Siswa Yang Mengapresiasi Pengakuan Keberadaan LGBT

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase


Apakah Anda mengapresiasi kaum LGBT Ya 13 9.28%
yang menginginkan pengakuan keberadaan
Tidak 127 90.72%
mereka ?
140 100%

Grafik 15. Yang Mengapresiasi Perjuangan Pengakuan Keberadaan LGBT

80
76
75

70
64 ya
65
tidak
60

55
Apakah Anda mengapresiasi kaum LGBT yang menginginkan pengakuan keberadaan
mereka ?

24
Grafik diatas menunjukkan bahwa siswa SMAN 1 Talang Kelapa tidak
mengapresiasikan sama sekali perjuangan kaum LGBT yang mengingkan
legalisasi di Indonesia adalah sebanyak 90.72 %. Namun 9.28 % menyatakan
bahwa mereka mengapresiasi perjuangan kaum LGBT untuk legalisasi LGBT di
Indonesia. Walaupun mereka sendiri menolak akan legalisasi tersebut.

Tabel 16. Frekuensi Siswa yang Mengolok – olok Kaum LGBT

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase


Apakah kamu pernah mengolok – olok kaum Ya 10 7.15%
LGBT ? Tidak 130 92.85%
140 100%

Grafik 16. Frekuensi Siswa yang Mengolok – olok Kaum LGBT

140 130
120
100
80
ya
60
tidak
40
20 10

0
Apakah kamu pernah mengolok – olok kaum LGBT ?

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 92.85 % siswa SMAN 1


Talang Kelapa, tidak pernah mengolok – olok kaum LGBT. Sedangkan 7.15 %
lainnya menyatakan bahwa mereka pernah mengolok – olok kaum LGBT lewat
dunia maya.

25
Tabel 17. Frekuensi Sikap Siswa yang Menerima Kaum LGBT

Pertanyaan Pilihan Jumlah Presentase

Bisakah Anda menerima kaum LBGT di Ya 13 9.28%

lingkungan anda ? Tidak 127 90.72%


140 100%

Grafik 17. Frekuensi Sikap Siswa yang Menerima Kaum LGBT

140 127
120

100

80
ya
60
tidak
40

20 13

0
Bisakah Anda menerima kaum LBGT di lingkungan anda ?

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa, hanya 9.28 % yang menerima


kaum LGBT dilingkungannya, dan 90.72 % lainnya mengatakan tidak bisa
menerima kaum LGBT dilingkungannya.

26
4.2 Pembahasan Pendapat dan Sikap Siswa Terhadap Kaum LGBT

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa


SMAN 1 Talang Kelapa tahu apa itu LGBT. Mereka mengetahui ini ketika
membuka sosial media dan menonton perdebatan tentang legalisasi LGBT di
Indonesia. Mereka menyatakan jika seorang bisa menjadi LGBT karena
kurangnya pengetahuan agama serta hidup dalam lingkungan yang buruk.

Mereka yang menolak legalisasi LGBT berpendapat bahwa hal tersebut


merupakan hal yang dilarang agama, maupun merupakan sebuah penyakit
menular. Tetapi, mereka yang menyetujui LGBT adalah mereka yang berpendapat
jika seorang LGBT memiliki kebebasan untuk memilih pasangan. Dibalik mereka
menolak legalisasi LGBT di Indonesia, para siswa SMAN 1 Talang Kelapa,
menyetujui jika kaum LGBT mendapatkan perilaku HAM yang sama, dengan
syarat mereka harus direhabilitasi dan dilindungi selama penyembuhan. Siswa
SMAN 1 Talang Kelapa berpendapat jika mereka bisa berubah dikemudian hari
jika diperlakukan selayaknya manusia serta tidak menjadikan LGBT sebagai
identitas diri.

Cara berpakaian kaum LGBT siswa berpendapat bahwa kaum LGBT


memiliki cara berpakaiannya ada yang sama, dan adapula yang beda dari orang
normal seperti ada pria gay yang berdandan macho, tetapi ada juga yang
berdandan seperti wanita, begitupula seorang lesbian yang ada berdandan
feminim, dan ada yang berdandan seperti pria.. Cara sosialisai antar kaum LGBT
menurut siswa SMAN 1 Talang Kelapa memiliki kesamaan, atau tidak memiliki
ciri khusus. Siswa SMAN 1 Talang Kelapa berpendapat jika seorang LGBT itu
berteman dengan orang normal. Seorang kaum LGBT memiliki mental yang kuat,
dikarenakan mereka selalu dicemooh oleh masyarakat sekitar, hal ini didasari oleh
pemikiran siswa yang mengatakan jika kaum LGBT berani menunjukkan jati
dirinya kepada khalayak umum. Kemudian siswa SMAN 1 Talang Kelapa
menganggap jika mereka menjadi kaum LGBT itu dikaranekan kebutuhan sexs

27
semata saja, namun sebagiannya menyatakan jika mereka juga meraskan cinta dan
kasih sayang.

Selanjutnya siswa SMAN 1 Talang Kelapa tidak bisa berteman dengan


seorang LGBT, serta tidak bisa menerima kaum LGBT di linkungannya.
Walaupun sebagian besar tidk pernah mengolok – olok kaum LGBT, tetapi tetap
saja, siswa SMAN 1 Talang Kelapa tidak bisa berteman dengan kaum LGBT dan
tidak dapat menerima mereka di lingkungannya hal ini berkaitan jika kaum LGBT
bisa menularkan penyakitnya pada masyarakat lain.

28
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 kesimpulan
1. Siswa SMAN 1 Talang Kelapa, berpendapat jika seseorang bisa menjadi
LGBT karena kurangnya pengetahuan agama.
2. Mereka beranggapan jika mengetahui orang LGBT itu susah, hal ini
didasari oleh banyaknya siswa yang menyatakan jika kaum cara
berpakaian kaum LGBT tersebut ada yang berbeda dan ada yang sama
dengan orang normal. Dan dari cara bersosialisai antarkaum LGBT juga
sama seperti orang normal lainnya.
3. Siswa SMAN 1 Talang Kelapa, menolak legalisasi kaum LGBT karena itu
merupakan hal yan dilarang agama dan sebuah penyakit menular. Tetapi
mereka berendapat jika kaum LGBT seharusnya direhabilitasi agar
sembuh, dan mendapatkan perlakuan hukum HAM yang seharusnya.
4. Walaupun banyak yang mengingingkan kaum LGBT di rehabilitasi dan
mendapat perlakuan hukum HAM yang sama, siswa SMAN 1 Talang
Kelapa, menoak untuk berteman dengan kaum LGBT dan tidak bisa
menerima mereka di lingkungannya.

5.2 Saran

Sebaiknya pengetahuan tentang kaum LGBT dikalangan elajar agar di


tigkatkan lagi, karena hal ini merupakan maslah yang masih dianggap
penyimpangan sosial. Selain itu unutk pemerinta ada kalanya untuk secepatnya
dalam mengambil keputusan dalam penanganan kaum lGBt saja. Namun siswa
hanya ingin kaum LGBT direhabilitasi bukan dipidana atau dikucilkan di dalam
masyarakat. Untuk kaum LGBT berusahalah untuk sembuh, karena kita hidup di
Indonesia yang berandaskan pedoman agama.

29
DAFTAR PUSTAKA

30
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1
ANGKET PENELITIAN
EFEK ISU LGBT PADA SISWA SMA NEGERI 1 TALANG KELAPA
Nama :___________________
Kelas :___________________
Dalam rangka menyikapi Isu LGBT di berbagai media di Indonesia, tentang legalisasi kaum
LGBT di Tanah Air, kami ingin mengetahui tentang, pendapat, pAndangan, dan sikap siswa SMAN 1
TALANG KELAPA terhadap LGBT tersebut. Kami meminta kepada teman – teman untuk menjawab
kuisioner ini dengan pemikiran teman – teman.
1. Apakah Anda Mengetahui LGBT ?
A. Tahu B. Tidak Tahu

A. Angket Pendapat Siswa Terhadap kaum LGBT


1. Anda menolak atau menyetujui legalisasi LGBT karena apa ?
A. Menolak (karena larangan Agama) D. Menyetujui (karena itu hidup mereka)
B. Menolak (karena penyakit menular) E. Menyetujui (karena manusia bebas memilih)
C. A&B Benar F. D&E Benar
2. Setujukah Anda jika seorang LGBT pendapat perilaku HAM yang sama ?
A. Setuju B. Tidak Setuju
3. Menurut Anda seorang LGBT harus diapakan ?
A. Di rehabilitasi B. Di Pidana C. Dikucilkan
4. Menurut Anda apakah penyebab seorang menjadi LGBT ?
A. Lingkungan B. Genetik C. Kurangnya pengetahuan Agama
5. Menurut Anda apakah seorang LGBT, akan berubah dikemudian hari ?
A. Bisa Jadi B. Tidak Mungkin
6. Menurut Anda apakah cara berpakaian kaum LGBT sama dengan orang normal ?
A. Sama B. Tidak C. Ada yang sama dan ada yang tidak
7. Menurut anda apakah cara bersoialisasi antara kaum LGBT sama seperti sesama orang normal ?
A. Sama B. Tidak
8. Menurut Anda apakah seorang LGBT berteman dengan orang normal ?
A. Ya B. Tidak
9. Karena sering dicemooh oleh masyarakat, menurut Anda apakah LGBT memiliki mental yang
kuat?
A. Ya B. Tidak
10. Menurut Anda apakah seorang LGBT hanya sebuah kebutuhan sexs ?
A. Ya B. Tidak
11. Apakah seorang yang menyetujui LGBT (sebelumnya bukan LGBT), akan berpotensi menjadi
bagian dari kaum
tersebut ?
A. YA B. Tidak
B. Angket Sikap Siswa Terhadap kaum LGBT
1. Ada seorang teman Anda yang Pro Terhadap LGBT dan ada yang Kontra terhadap perjuangan
LGBT, maka Anda akan berteman dengan siapa ?
A. Hanya Pro LGBT B. Hanya Kontra LGBT C. Dua - duanya
2. Apakah Anda masih mau berteman dengan seorang LGBT ?
A. Masih B. Tidak Mau
3. Apakah Anda mengapresiasi kaum LGBT yang menginginkan pengakuan keberadaan mereka ?
A. Ya B. Tidak
4. Apakah kamu pernah mengolok – olok kaum LGBT ?
A. Pernah B. Tidak
5. Bisakah Anda menerima kaum LBGT di lingkungan anda ?
A. Bisa B. Tidak

2
DENAH KELAS SMAN 1 TALANG KELAPA

TAHUN AJARAN 2018 – 2019

3
DATA RESPODEN

No Nama Kelas Keterangan


1 x SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA

4
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA

5
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA
5 SISWA
6 SISWA
7 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
0 SISWA
1 SISWA

6
2 SISWA
3 SISWA
4 SISWA

7
DOKUMENTASI PENGISIAN ANGKET

Anda mungkin juga menyukai