Universitas Jember
Universitas Brawijaya Malang
SIKES Maharani Malang
STIKES Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
A. ANALISA SITUASI
Kebanyakan pasien dan keluarga pasien kurang memahami dan melaksanakana
kesehatan khususnya mengenai kesehatan diri sendiri (personal hygiene), kebiasaan yang
ada di masyarakat dari mereka setelah aktivitas langsung saja menyantap makanan
sehingga dimungkinkan banyak bakteri yang menempel di makanan, yang akhirnya akan
dapat menimbulkan masalah kesehatan. Dan penyuluhan tentang NGT, karena keluarga
pasien kurang memahami tentang apa itu NGT, dan keluarga pasien kurang mengetahui
kenapa pasien dilakukan pemasangan NGT. Pasien dan keluarga pasien tidak mengetahui
jenis makanan apa saja yang di berikan kepada pasien melalui selang NGT untuk
memenuhi nutrisinya. Untuk itulah kami mahasiswa ruang 26s unit stroke akan
memberikan penyuluhan pada pasien dan keluarga pasien tentang cara melakukan cuci
tangan& batuk efektif, dan penyuluhan tentang NGT.
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
1) Cara dan Proses Diet NGT
2) Cara melakukan cuci tangan dan batuk efektif.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 30 menit, keluarga pasiendapat :
a. Mengetahui tentang pengertian pemberian diet NGT.
b. Mengetahui tentang tujuan pemberian diet NGT.
c. Mengetahui tentang cara pemberian diet NGT.
d. Mengetahui tentang Proses pemasangan NGT.
e. Mengetahui tentang indikasi dan kontra indikasi pemasangan NGT.
f. Mengetahui pengertian cuci tangan dan batuk efektif.
g. Mengetahui tujuan cuci tangan dan batuk efektif.
h. Mengetahui persiapan cuci tangan dan batuk efektif.
i. Mengetahui cara pelaksanaa cuci tangan dan batuk efektif.
C. MANFAAT
1) Bagi Mahasiswa
a. Diharapkan dapat menambah wawasan dan memahami tentang cara dan
proses diet NGT.
b. Diharapkan dapat menambah wawasan dan menerapkan melakukan cuci
tangan dan batuk efektif.
2) Bagi Masyarakat/keluarga pasien
a. Diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat dan keluarga pasien
tentang cara dan proses diet NGT yang benar.
b. Diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat dan keluarga pasien
tentang cara melakukan cuci tangan dan batuk efektif..
c. Diharapkan dapat merubah perilaku bagi masyarakat dan keluarga pasien
tentang cara melakukan cuci tangan dan batuk efektif.
D. POKOK BAHASAN
1. Pengertian pemberian diet NGT.
2. Tujuan pemberian diet NGT.
3. Cara pemberian diet NGT.
4. Indikasi dan Kontra indikasi pemasangan NGT.
5. Pengertian cuci tangan.
6. Tujuan cuci tangan.
7. Persiapan cuci tangan.
8. Pelaksanaan cuci tangan.
9. Pengertian batuk efektif.
10. Mekanisme batuk efektif.
11. Tujuan batuk efektif.
12. Indikasi batuk efektif.
13. Alat untuk batuk efektif.
14. Prosedur pelakasanaan batuk efektif
E. SASARAN
Keluarga pasien yang dirawat di ruang 26s unit stroke.
F. MATERI
Terlampir
G. METODE
1) Ceramah
2) Tanya jawab
H. ALAT BANTU
1) Leaflet
2) LCD
I. STRUKTUR ORGANISASI
Moderator :
Penyuluh :
Peraga :
Observer :
Fasilitator :
J. SETTING RUANGAN/TEMPAT
LCD
M Py
FL OB
KP KP
KP KP
KP KP
KETERANGAN :
M : MODERATOR FL : FASILITATOR
PY : PENYULUH KP : KELUARGA PASIEN
OB : OBSERVER
K. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audien
L. EVALUASI
k. Apa tujuan pemberian diet NGT ?
l. Bagaimana cara pemberian NGT?
b. Apa tujuan dari cuci tangan dan batuk efektif?
c. Bagaimana cara melakukan cuci tangan dan batuk efektif?
M. LAMPIRAN
1. Materi
2. Leaflet
MATERI PENYULUHAN
DIET NGT
A. Pengertian:
Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses memberikan
makanan melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung.
B. Tujuan:
Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses memberikan
melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung.
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
2. Mempertahankan integritas mucosa saluran cerna
3. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran pencernaan
4. Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna
C. Dilakukan pada :
1. Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien tidak sadar
2. Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga membahayakan jiwanya, misalnya
klien dengan gangguan jiwa.
3. Klien yang muntah terus-menerus
4. Klien yang tidak dapat mempertahankan nutrisi oral adekuat
2. Persiapan Alat : Makanan cair sesuai kebutuhan, suhu makanan harus hangat. Obat sesuai
kebutuhan. Mortir Air matang. Irigator atau botol infus kosong dengan tube Spuit 50 cc
Stetoskop Bengkok Gaas atau tissue Pengalas/perlak Sarung tangan
3. Berikan salam, jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien / keluarga
7. Atur posisi pasien dalam posisi semi fowler (jika tidak ada kontraindikasi).
8. Lakukan tes apakah NGT telah terpasang dengan baik / tidak. Aspirasi isi lambung
(gunakan spuit) melalui ujung NGT. Masukkan udara 10-20 cc ke dalam NGT sementara itu
dengarkan dengan menggunakan stetoskop pada daerah lambung.
11. Alirkan makanan cair dengan membuka kran aliran infuse perlahan-lahan. Jika pasien
batuk-batuk atau gelisah maka pemberian cairan dihentikan dulu, jika pasien sianosis, NGT
harus dicabut.
13. Jika pasien minum obat, masukkan obat melalui blass spuit sesuai kebutuhan pasien.
14. Bilas NGT dengan air hangat 10-20 cc dan NGT di tutup.
15. Jelaskan bahwa prosedur telah selesai. Pertahankan posisi semi fowler selama 30 menit
untuk mencegah refluks.
19. Catat jenis & jumlah makanan/cairan/obat yang masuk, jumlah residu dan reaksi pasien
dalam catatan perkembangan dan balance cairan.
E. Indikasi:
1. Perdarahan GI (Gastrointestinal)
2. Trauma multiple, pada dada dan abdomen
3. Pemberian Obat-obatan, cairan makanan
4. Pencegahan aspirasi penderita dengan intubasi jangka panjang. Operasi abdomen
5. Obstruksi saluran cerna
6. Bilas lambung
7. Pemeriksaan analisis getah lambung
8. Dekompresi
F. Kontra Indikasi
1. Pada pasien yang memliki tumor di rongga hidung atau esophagus.
2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal.
MATERI PENYULUHAN
CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK
A. Pengertian
Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh
kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air (Niken,
2010). Cuci tangan merupakan salah satu tindakan yang mudah dan murah untuk mencegah
penyebaran penyakit.
B. Tujuan
1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme
3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh
(Niken, 2010).
BATUK EFEKTIF
A. DEFINISI
Batuk merupakan upaya pertahanan paru terhadap berbagai rangsangan yang ada.
Batuk adalah refleks normal yang melindungi tubuh kita. Tentu saja bila batuk itu berlebihan,
ia akan menjadi amat mengganggu. Penelitian menunjukkan bahwa pada penderita batuk
kronik didapat 628 sampai 761 kali batuk/ hari. Penderita TB paru jumlah batuknya sekitar
327 kali/hari dan penderita influenza bahkan sampai 154.4 kali/hari.
Batuk adalah ciri utama infeksi pernafasan dan, pada tuberkulosis, sangat penting untuk
transmisi infeksi.
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat
menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak secara
maksimal.
B. MEKANISME BATUK
Refleks batuk terdiri dari 5 komponen utama; yaitu reseptor batuk, serabut saraf aferen,
pusat batuk, susunan saraf eferen dan efektor. Batuk bermula dari suatu rangsang pada
reseptor batuk. Reseptor ini berupa serabut saraf non mielin halus yang terletak baik di dalam
maupun di luar rongga toraks. Yang terletak di dalam rongga toraks antara lain terdapat di
laring, trakea, bronkus dan di pleura. Jumlah reseptor akan semakin berkurang pada cabang-
cabang bronkus yang kecil, dan sejumlah besar reseptor didapat di laring, trakea, karina dan
daerah percabangan bronkus. Reseptor bahkan juga ditemui di saluran telinga, lambung, hilus,
sinus paranasalis, perikardial dan diafragma.
Serabut aferen terpenting ada pada cabang nervus vagus, yang mengalirkan rangsang
dari laring, trakea, bronkus, pleura, lambung dan juga rangsang dari telinga melalui cabang
Arnold dari n. Vagus. Nervus trigeminus menyalurkan rangsang dari sinus paranasalis,
nervus glosofaringeus menyalurkan rangsang dari faring dan nervus frenikus menyalurkan
rangsang dari perikardium dan diafragma.
C.TUJUAN BATUK EFEKTIF
Batuk efektif dan nafas dalam merupakan teknik batuk efektif yang menekankan
inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi, yang bertujuan:
3. Pneumothoraks
D. INDIKASI
Dilakukan pada pasien seperti: COPD/ PPOK, Emphysema, fibrosis, asma, chest
infeksion, pasien bet rest atau post operasi.
E. ALAT
F. PROSEDUR PELAKSANAAN
Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
4. Mencuci tangan
Fase Kerja
b) Meminta klien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di abdomen
c) Melayih klien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung selama 3
hitungan, jga mulut tetap tertutup)
f) Meminta klien menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut , bibir
seperti meniup)
g) Meminta klien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot abdomen
i) Meminta klien melakukan nafas dalam 2 kali yang ketiga : inspirasi, tahan nafas dan
batukkan dengan kuat.
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi
2. Merapikan alat
3. Mencuci tangan
DAFTAR PUSTAKA
Turner & Bothamley. 2014. Cough and the Transmission of Tuberculosis. UK: The Journal
of Infectious Diseases.
Metheny, N A. & Titler, M. (2009) Assessing Placement of Feeding Tubes. American Journal
of Nursing 101(5).
Haroen, H. (2008). Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.