PENGUJIAN KEKERASAN
3.1. Tujuan
1. Mengetahui harga kekerasan suatu spesimen melalui pengujian kekerasan
2. Mengetahui jenis – jenis metode pengujian kekerasan
3. Mengetahui prosedur dan standar pengujian kekerasan
4. Mengetahui sistem kerja dan bagian bagian pada alat uji kekerasan
5. Mengetahui jenis jenis indentor pada mesin uji kekerasan
30
BAB III PENGUJIAN KEKERASAN Kelompok 3
2. Pengujian Vickers
3. Pengujian Rockwell
menggunakan indentor kerucut intan dan beban 150kgf. ini dimaksudkan untuk
mencegah rusaknya indentor karena kalah keras dibandingkan material yang di
uji. seperti yang kita tahu bahwa intan adalah logam paling keras saat ini.
beban minor sebesar 10kgf diberikan dengan tujuan untuk menyamaratakan
semua permukaan benda uji. dengan adanya sedikit penekanan tersebut membuat
material yang akan di uji tidak perlu di persiapkan sehalus dan semengkilap
mungkin, cukup bersih dan tidak berkarat. perbedaan kedalaman hasil indentasi
berdampak pada tingkat kekerasan material. semakin dalam indentasi semakin
lunak material yang kita uji.
• r
Memilih indentor
Putar handwhell
• r
• r
• r
• r
• r
• r
Gambar 3.4 Skema Proses Pengujian kekerasan rockwell
• r
Memilih indentor
Putar handwhell
• r
• r
• Gambar
r 3.4 Skema Proses Pengujian kekerasan brinell
3.4.2 Bahan
1. Spesimen Uji (Al-7000) : 1 buah
2. Spesimen Uji (Paduan Al-Mg-Zn) : 1 buah
3. Spesimen Uji (Besi Cor Kelabu) : 1 buah
4. Spesimen Uji (8407 2M) : 1 buah
5. Spesimen Uji (SKD 60) : 1 buah
6. Spesimen Uji (HSS Co8) : 1 buah
4. Foto Spesimen
: 52,02 BHN
2𝑃
Titik Pengujian 2 : 𝜋.𝐷 (𝐷−√𝐷2−𝑑2)
2(250)
: 3,14 . 5 (5−√25−8,41)
: 32,61 BHN
2𝑃
Titik Pengujian 3 : 𝜋.𝐷 (𝐷−√𝐷2−𝑑2)
2(250)
: 3,14 . 5 (5−√25−4,41)
: 63,69 BHN
52,2 + 34,61 +63,69
Rata – rata : 3
: 50,1 BHN
: 159,23 BHN
2𝑃
Titik Pengujian 2 : 𝜋.𝐷 (𝐷−√𝐷2−𝑑2)
2(250)
: 3,14 . 5 (5−√25−1,82)
: 171,82 BHN
2𝑃
Titik Pengujian 3 : 𝜋.𝐷 (𝐷−√𝐷2−𝑑2)
2(250)
: 3,14 . 5 (5−√25−1,69)
: 185,87 BHN
159,23+171,82+185,87
Rata – rata : 3
: 172,3 BHN
: 66,6 BHN
2𝑃
Titik Pengujian 2 : 𝜋.𝐷 (𝐷−√𝐷2−𝑑2)
2(250)
:
3,14 . 5 (5−√25−4,62)
: 66,6 BHN
2𝑃
Titik Pengujian 3 : 𝜋.𝐷 (𝐷−√𝐷2−𝑑2)
2(250)
: 3,14 . 5 (5−√25−3,61)
: 85,03 BHN
66,6+66,6+85,03
Rata – rata : 3
: 72,74 BHN
: 62,83HRc
e. Nilai rata – rata kekerasan spesimen HSS Co8
68,5 +68,5 + 69
Rata – rata : 3
: 68,66HRc
f. Nilai rata – rata kekerasan spesimen 8407 2M
36,5 +35,5 + 38,5
Rata – rata : 3
: 36,83HRc
g. Diagram kekerasan Al-7000 (metode brinell)
190
180
170
BHN
160
150
140
Titik Uji 1 Titik Uji 2 Titik Uji 3
Pengujian ke-n
40
20
0
Titik Uji 1 Titik Uji 2 Titik Uji 3
Pengujian ke-n
36
35
34
Titik Uji 1 Titik Uji 2 Titik Uji 3
Pengujian ke-n
60
58
56
Titik Uji 1 Titik Uji 2 Titik Uji 3
Pengujian ke-n
150
BHN
100
50
0
Al-7000 Paduan Al- Besi cor
Mg-Zn kelabu
Pengujian ke-n
60
HRc
40
20
0
8407 2M SKD 60 HSS Co8
Pengujian ke-n
harga kekerasan maka diperoleh harga kekerasan untuk spesimen uji Al-7000
yaitu sebesar 159,23BHN, 171,82 BHN dan 185,87 BHN. untuk spesimen uji
padual Al-Mg-Zn sebesar 66,6 BHN, 66,6 BHN dan 85,03 BHN dan untuk
spesimen uji besi cor kelabu sebesar 52,2 BHN, 34,61 BHN dan 63,69 BHN.
untuk pengujian ke-2 yaitu rockwell c praktikan menggunakan standar
Astm E18 yang menggunakan indentor berupa kerucut intan dengan beban minor
yang diberikan sebesar 10Kg dan beban mayor sebesar 150Kg selama 10 detik
sebanyak 3 (tiga) kali percobaan pada setiap spesimen uji. Untuk spesimen yang
dilakukan pengujian kekerasan rockweel c adalah 8407 2M, SKD 60 dan HSS
Co8. Ketika dilakukan pengujian rockwell c praktikan langsung memperoleh
harga kekerasannya praktikan tidak perlu harus mencari dengan menggunakan
rumus. Dimana harga kekerasan diperoleh untuk spesimen 8407 2M yaitu sebesar
36,5 HRc,35,5 HRc dan 38,5 HRc. untuk spesimen uji SKD sebesar 63,5 HRc , 65
HRc dan 60 HRc dan untuk spesimen uji HSS Co8 sebesar 68,5 HRc, 68,5 HRc
dan 69 HRc.
Pengujian kekerasan metode brinell dalah metode pengujian yang paling
sering mengalami kesalahn dalam perhitungan harga kekerasan. Hal ini terjadi
karna adanya kesalahan dalam faktor pengukuran besar diameter indentasi yang
dihasilkan, karena hasil indentasi yang dihasilkan berbentuk lingkaran yang sulit
mengetahui ukuran pasti diameternya berbenda dengan pengujian vickers yang
dimana hasil indentasinya berbentuk persegi dan mudah untuk dilakukan
pengukuran dan perhitungan. Sedangkan untuk pengujian rockwell lebih mudah
dan menghasilkan harga kekerasan yang akurat dikarenan dalam proses
pembebanannya terdapat beban mayor dan minor yang dapat menghancurkan atau
membersihkan pengokor di permukaan spesimen uji yang mau dilakukan
pembebanan dan pada pengujian rockwell ini akan langsung memperoleh
besarnya nilai harga kekerasan.
3.7. KESIMPULAN
1. Pengujian kekerasan adalah jenis pengujian destructive test
2. Pengujian kekerasan dilakukan dengan memberikan pembebanan kepada
permukaan spesimen uji
3. Metode pengujian brinell merupakan pengujian yang nilai kekeraasan
yang dipeoleh kurang akurat dibandingkan dengan pengujian kekerasan
yang lain
4. Metode pengujian brinell menggunakan indentor berupa bola baja yang
memiliki diameter 5mm
5. Metode pengujian rockwell menggunakan indentor berupa kerucut intan
dan pembebanan dibantu dengan beban minor dan mayor sehingga harga
kekerasan yang di peroleh lebih akurat
6. Harga kekerasan untuk spesimen uji Al-7000 yaitu sebesar 159,23BHN,
171,82 BHN dan 185,87 BHN. untuk spesimen uji padual Al-Mg-Zn
sebesar 66,6 BHN, 66,6 BHN dan 85,03 BHN dan untuk spesimen uji besi
cor kelabu sebesar 52,2 BHN, 34,61 BHN dan 63,69 BHN
7. Harga kekerasan diperoleh untuk spesimen 8407 2M yaitu sebesar 36,5
HRc,35,5 HRc dan 38,5 HRc. untuk spesimen uji SKD sebesar 63,5 HRc ,
65 HRc dan 60 HRc dan untuk spesimen uji HSS Co8 sebesar 68,5 HRc,
68,5 HRc dan 69 HRc.