ENTALPI ADSORPSI
1.3 Tujuan
Tujuan dari percobaan entalpi adsorbsi ini adalah mempelajari secara
kuantitatif sifat sifat adsorpsi suatu bahan adsorben dan menentukan entalpi
adsorbsi.
3.1. Alat
- Enlenmeyer 50 mL
- Buret 50 mL
- Corong gelas
- Kertas saring
- Statif
- Beaker glass 150 mL
- Gelas ukur 10 mL, 5 mL
- Pipet mohr 10 mL
- Pipet tetes
- Ball pipet
- Botol semprot
- Labu ukur 50 mL
3.2 Bahan
- NaOH 0.5 M
- Asam asetat 1M
- Karbon aktif
- Indikator pp
- Asam Oksalat
- Akuades
3.3 Diagram Alir
3.3.1 Standarisasi NaOH
Asam oksalat 10 mL
Asam asetat
Hasil
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Standarisasi Larutan NaOH
1. 1N 10 mL 0,30 M 3,1 ml
0,30 N
2. 1N 10 mL 0,30 M 3,1 ml
Suhu 40℃
Konsentrasi Berat Molekul
Log (X/m) Log C k
NaOH NaOH
0,1 M -2,14 -1,22
0,5 M 40 g/mol -1,54 -0,56 2,30
1M -1,61 -0,22
Suhu 45oC
Konsentrasi Berat Molekul
Log (X/m) Log C k
NaOH NaOH
0,1 M -1,71 -1,31
0,5 M 40 g/mol -1,38 -0,59 7,87
1M -1,54 -0,22
4.1.7 Nilai Entalpi Adsorpsi (∆Hadsorpsi)
∆H
-1
T (K) 1/T (K ) k ln k
(adsorpsi)
4.2 Pembahasan
Praktikum kali ini merupakan percobaan entalpi adsorpsi yang dilakukan
untuk mempelajari sifat-sifat kuantitatif dan menentukan entalpi adsorpsi. Adsorpsi
sendiri memiliki arti yaitu peristiwa penyerapan pada permukaan suatu adsorben.
Percobaaan kali ini menggunakan asam asetat sebagai bahan yang diadsorpsi,
NaOH 0,05 M sebagai bahan yang digunakan untuk standarisasi asam asetat, serta
digunakan karbon aktif yang berfungsi sebagai adsorben.
Percobaan pertama yang dilakukan dalam praktikum entalpi adsorpsi ini yaitu
standarisasi NaOH menggunakan asam oksalat. Tujuan dilakukan standarisasi
NaOH yaitu untuk mengetahui konsentrasi sebenarnya dari NaOH. Standarisasi ini
dilakukan secara duplo. Hasil standarisasi NaOH didpatkan nilai seperti pada tabel
hasil 4.1.1, yaitu volume NaOH pertama sebesar 3,1 mL dan volume kedua yaitu
3,1 mL. Nilai konsentrasi NaOH yang didapat yaitu 0,3 M.
Perlakuan kedua yang dilakukan adalah membuat asam asetat dengan
beberapa konsentrasi. Konsentrasi yang dibuat antara lain 0,1 M, 0,5 M, 1,0 M.
Asam asetat ini dibuat dengan cara pengenceran. Pengenceran asam asetat
dilakukan pada labu ukur 50 mL menjadi konsentrasi 0,1 M dan 0.5 M. Asam asetat
untuk masing-masing konsentrasi diambil 10 ml untuk dilakukan titrasi dengan
menggunakan NaOH. Titrasi dengan NaOH sebelum dilakukan, asam asetat yang
akan dititrasi ditetesi dengan indikator pp. Penambahan indikator pp ini untuk
menunjukkan titik akhir titrasi yang ditandai dengan adanya perubahan warna.
Indikator pp ini dipilih karena indikator pp memiliki trayek pH pada rentang antara
8,3 sampai 10,0. Titrasi dengan NaOH ini bertujuan untuk menstandarisasi asam
asetat yang telah dibuat. Titik akhir titrasi pada percobaan ini ditunjukkan dengan
berubahnya warna yaitu menjadi merah muda. Penambahan NaOH untuk masing-
masing konsentrasi pada asam asetat antara lain 3,3 mL pada 0,1 M; 10,2 mL pada
0,5 M; dan 21 mL pada 1,0 M. Persamaan reaksi yang berlangsung yaitu :
CH3COOH(aq)+ NaOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l)………….(4.1)
Hasil diatas, setelah dilakukan perhitungan menunjukkan bahwa semakin besar
konsentrasi dari asam asetat, maka semakin banyak asam asetat yang teradsorpsi.
Perlakuan kedua yang dilakukan yaitu diambil 15 mL asam asetat untuk
masing-masing konsentrasi yang telah dibuat yaitu 0,1 N, 0,5 N, dan 1,0 N,
kemudian ditambahkan dengan karbon aktif. Karbon aktif disini berguna sebagai
adsorben. Asam asetat yang diberi dengan karbon aktif dimasukkan ke dalam water
bath bergantian masing-masing pada suhu 35oC, 40 oC dan 45 oC selama 15 menit.
Perlakuan tersebut bertujuan untuk membandingkan jumlah asam asetat yang
teradsorpsi tiap suhu. Filtrat dari campuran asam asetat dengan karbon aktif ini
diambil 10 ml ditambahkan indikator pp sebelumnya dan dititrasi dengan NaOH.
Titrasi ini bertujuan untuk menstandarisasi larutan asam asetat yang dicampur
dengan karbon aktif (adsorben).Titik akhir titrasi menunjukkan perubahan warna
dari tidak berwarna menjadi merah muda. Penambahan NaOH untuk masing-
masing konsentrasi pada asam asetat yang telah diberi karbon aktif ini pada suhu
35oC antara lain 1,6 mL; 9,5 mL;dan 19,7 mL. Penambahan NaOH pada masing
masing konsentrasn asam asetat yang telah diberi karbo aktif pada suhu 40oC adalah
2 mL; 9 mL; dan 20 mL. Penambahan NaOH untuk masing-masing konsentrasi
pada asam asetat yang telah diberi karbon aktif ini pada suhu 45oC antara lain 1,5
mL; 8,9mL;dan 19,8 mL. Reaksi yang berlangsung seperti pada persamaan reaksi
4.1.
Hasil perhitungan data yang diperoleh dari hasil percobaan didapatkan
konsentrasi asam asetat yang terdapat pada suhu 35oC setelah diadsorpsi yaitu
0,048M; 0,285M;dan 0,591M. Data konsentrasi ini dapat digunakan untuk
menentukan banyaknya asam asetat yang teradsorpsi. Hasil perhitungan
menujukkan banyaknya asam asetat yang teradsorpsi untuk masing-masing
konsentrasi antara lain 8,4×10-3 g; 8,4×10-3 g;dan 15,6×10-3 g. Data ini dapat
disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi asam asetat maka semakin banyak
pula asam asetat yang teradsorpsi.
Suhu kedua yang digunakan yaitu 40oC. Suhu 40oC ini berdasarkan
percobaan yang telah dilakukan yaitu semakin besar konsentrasi asam asetat yang
digunakan dalam titrasi maka semakin banyak asam yang teradsorpsi, sebaliknya
semakin kecil konsentrasi asam asetat yang digunakan maka asam yang teradsorpsi
semakin sedikit.
-1,65
-1,7 Linear (grafik log c
-1,75 Vs log x/m pada
-1,8 suhu 35 C)
-1,85
log X/m
x/m
-1,5
Linear (grafik log c Vs
-2 log x/m)
-2,5
log X/m
-1
Linear (grafik log c vs
-1,5 log x/m pada suhu
45)
-2
log X/m
Grafik ln K vs 1/T
2,5 y = -3800x + 13,645
2 R² = 0,091
1,5
Grafik 1/T vs ln K
ln K
1
0,5 Linear (Grafik 1/T
vs ln K)
0
0,0031 0,00315 0,0032 0,00325
1/T
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu pada entalpi adsorpsi semakin besar
konsentrasi semakin besar pula zat yang diardospsi, akan tetapi pada hasil
percobaan terjadi penyimpangan dari literaratur. Pengaruh variasi suhu pada
percobaan yang dilakukan tidak menunjukkan tren karena semakin tinggi suhu zat
yang diarsopsi tidak pasti naik turunnya. Nilai entalpi adsorpsi yang diperoleh yaitu
31,593 kJ/mol K.
5.2 Saran
Saran pada praktikum selanjutnya yaitu saat melakukan titrasi, harus
dilakukan secara hati-hati dan benar agar hasil yang didapat maksimal. Ukuran atau
volume larutan yang akan digunakan untuk titrasi harus diperhatikan, jangan
sampai kurang atau lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik untuk Universitas. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Dainith, J. 1994. Kamus Lengkap Kimia. Jakarta : Erlangga.
ScienceLab.2018. MSDS Asam Asetat [serial online]
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9922769 [17September 2018].
ScienceLab.2018. MSDS Asam Asetat [serial online]
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9925462 [17September 2018].
ScienceLab.2018. MSDS Indikator Phenolphtalein [serial online]
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9926477 [17 September 2018].
ScienceLab. 2018. MSDS Karbon Aktif [serial online]
http://www.esciencelabs.com/files/andrea.rex/Activated_Carbon.pdf [17
September 2018].
ScienceLab. 2018. MSDS NaOH [serial online]
http://www.sciencelab.com/msds.php?msdsId=9924997 [17 September 2018].
Sukardjo. 1989. Kimia Fisika. Jakarta : Bina Aksara.
Tim Kimia Fisika. 2018. Penuntun Praktikum Kimia Fisik I. Jember : Universitas
Jember.
LEMBAR PERHITUNGAN
StandarisasiLarutanNaOH
• Perc 1
M H2C2O4 . V H2C2O4 = MNaOH . V NaOH
0,1 M . 10 mL = M NaOH . 3,1 mL
M NaOH = 0,3 M
• Perc 2
M H2C2O4 . V H2C2O4 = M NaOH .VNaOH
0,1 M . 10 mL = M NaOH . 3,1 mL
M NaOH = 0,3 M
̅ = 0,3 M
X
KonsentrasiMula-MulaAsamAsetat (sebelum di adsorpsi)
• Perc 1 (0,1 M)
M CH3COOH. V CH3COOH = M NaOH .VNaOH
M CH3COOH. 10 ml =0,3 M . 2,3 ml
M CH3COOH = 0,069 M
• Perc 2 (0,5 M)
M CH3COOH. V CH3COOH = M NaOH .VNaOH
M CH3COOH. 10 ml =0,3 M. 10,2 ml
M CH3COOH = 0,306 M
• Perc 3 (1,0 M)
M CH3COOH. V CH3COOH = M NaOH .VNaOH
M CH3COOH. 10 ml = 0,3 M. 21 ml
M CH3COOH = 0,63 M
Konsentrasiasam asetatsetelahadsorpsipadasuhu35℃
• Perc.1 :
M CH3COOH x V CH3COOH = M NaOH x V NaOH
M CH3COOH x 10 mL = 0,3 Mx 1,6 mL
M CH3COOH= 0,048 M
• Perc. 2
M CH3COOH x V CH3COOH = M NaOH x V NaOH
M CH3COOH x 10 mL = 0,3 Mx 9,5 mL
M CH3COOH= 0,285 M
• Perc. 3
M CH3COOH x V CH3COOH = M NaOH x V NaOH
M CH3COOH x 10 mL = 0,3 M x 19,7 mL
M CH3COOH = 0,591 M
Nilai log C padasuhu35℃
• CH3COOH (0,1N)
log C = log 0,048
= -1,319
• CH3COOH (0,5N)
log C = log 0,285
= -0,545
• CH3COOH (1,0 N)
log C = log 0,591
= -0,228
Massa zat yang diadsorpsi
X = (a − b) × [NaOH] × BMNaOH
Ket : a = volume NaOHsebelumadsorpsi
b = volume NaOH setelahadsorpsi
1. Massa zat yang diadsorpsipadasuhu35℃
• Perc 1 (0,1M)
X = (2,3 − 1,6) × 10−3 L × [0,3]M × 40g/mol
X = 8,4 × 10−3 g
• Perc 2 (0,5M)
X = (10,2 − 9,5) × 10−3 L × [0,3]M × 40g/mol
X= 8,4 × 10−3 𝑔
• Perc 3 (1,0 M)
X = (21 − 19,7) × 10−3 L × [0,3]M × 40g/mol
X = 15,6 × 10−3 g
Nilai log X/m pada suhu350C
• X1= 8,4 × 10−3 g m=0,5
𝑥
log𝑚 = -1,77
y = 1,90 x + 0,73
m = n = 1,90
c = log k = 0,73
k = 5,37
ln k = 1,680827
Grafik log c Vs log x/m pada suhu
40C
0 y = 0,5816x - 1,3756
-1,5 -1 -0,5 0 R² = 0,8125
-0,5
x/m
-1,5
Linear (grafik log c Vs
-2 log x/m)
-2,5
log X/m
Konsentrasiasamasetatdalamlarutanpadasuhu40℃
• Perc.1 :
M CH3COOH x V CH3COOH = M NaOH x V NaOH
M CH3COOH x 10 mL = 0,3 Mx 2 mL
M CH3COOH= 0,06 M
• Perc.2 :
M CH3COOH x V CH3COOH = M NaOH x V NaOH
M CH3COOH x 10 mL = 0,3 Mx 9 mL
M CH3COOH = 0,27 M
• Perc.3 :
M CH3COOH x V CH3COOH = M NaOH x V NaOH
M CH3COOH x 10 mL = 0,3 M x 20 mL
M CH3COOH = 0,60 M
Nilai log C padasuhu40℃
• CH3COOH (0,1 N)
log C = log 0,06
= -1,221
• CH3COOH (0,5N)
log C = log 0,27
= -0,568
• CH3COOH (1 N)
log C = log 0,60
= -0,221
Massa zat yang diadsorpsi
X = (a − b) × [NaOH] × BMNaOH
Ket : a = volume NaOHsebelumadsorpsi
b = volume NaOH setelahadsorpsi
2. Massa zat yang diadsorpsipadasuhu40℃
• Perc 1 (0,1 M)
X = (2,3 − 2) × 10−3 L × [0,3]M × 40g/mol
X = 3,6 × 10−3 g
• Perc 2 (0,5 M)
X = (10,2 − 9,0) × 10−3 L × [0,3]M × 40g/mol
X=14,4 × 10−3 𝑔
• Perc 3 (1 M)
X = (21,0 − 20,0) × 10−3 L × [0,3]M × 40g/mol
X = 12 × 10−3 g
Nilai log X/m padasuhu 400C
• X1= 3,6 × 10−3 g m=0,5
𝑥
log𝑚 = -2,14
y = 2,05x + 0,363
m = n = 2,05
c = log k = 0,363
k = 2,306
x/m
-1,5
Linear (grafik log c Vs
-2 log x/m)
-2,5
log X/m
Konsentrasiasam asetatsetelahadsorpsipadasuhu45℃
• Perc.1 :
M CH3COOH x V CH3COOH = M NaOH x V NaOH
M CH3COOH x 10 mL = 0,3 Mx 1,5 mL
M CH3COOH= 0,045 M
• Perc. 2
M CH3COOH x V CH3COOH = M NaOH x V NaOH
M CH3COOH x 10 mL = 0,3 Mx 8,5 mL
M CH3COOH= 0,255 M
• Perc. 3
M CH3COOH x V CH3COOH = M NaOH x V NaOH
M CH3COOH x 10 mL = 0,3 M x 19,8 mL
M CH3COOH = 0,594M
Nilai log C padasuhu45℃
• CH3COOH (0,1N)
log C = log 0,045
= -1,318
• CH3COOH (0,5N)
log C = log 0,255
= -0,593
• CH3COOH (1,0 N)
log C = log 0,594
= -0,226
Massa zat yang diadsorpsi
X = (a − b) × [NaOH] × BMNaOH
Ket : a = volume NaOHsebelumadsorpsi
b = volume NaOH setelahadsorpsi
3. Massa zat yang diadsorpsipadasuhu45℃
• Perc 1 (0,1M)
X = (2,3 − 1,5) × 10−3 L × [0,3]M × 40g/mol
X = 9,6 × 10−3 g
• Perc 2 (0,5M)
X = (10,2 − 8,5) × 10−3 L × [0,3]M × 40g/mol
X= 20,4 × 10−3 𝑔
• Perc 3 (1,0 M)
X = (21 − 19,8) × 10−3 L × [0,3]M × 40g/mol
X = 14,4 × 10−3 g
Nilai log X/m padasuhu450C
• X1= 9.6 × 10−3 g m=0,5
𝑥
log𝑚 = -1,71
y = 0,618x – 0,896
m = n = 0,618
c = log k = 0,896
k = 7,870
-1
Linear (grafik log c vs
-1,5 log x/m pada suhu
45)
-2
log X/m
Nilai Entalpi Adsorpsi (∆Hadsorpsi)
∆H
-1
T (K) 1/T (K ) k ln k
(adsorpsi)
Grafik ln K vs 1/T
2,5
y = -3800x + 13,645
2 R² = 0,091
1,5
Grafik 1/T vs ln K
ln K
1
Linear (Grafik 1/T vs ln
0,5 K)
0
0,0031 0,00315 0,0032 0,00325
1/T
Nilai ∆H
Y = mx + c dari persamaan ln k = -∆H/R . (1/T)
Y = -3800x – 13,645
∆H (entalpi adsorpsi) = m x R
= 3800 x 8,314 J/mol K
= 31.593,2 J/mol K
= 31,593 kJ/mol K
LAMPIRAN GAMBAR
1) Larutan Asam asetat 0,5N; 1,0N; 0,1N 2) Larutan Asam asetat ditambah
karbon aktif