Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara maritim dengan panjang garis pantai sekitar

81.000 km dan luas perairan laut sekitar 78%, sehingga Indonesia dikenal sebagai

Negara yang kaya akan sumber daya alam, dan sumber daya buatan. Potensi sumber

daya perikanan sebesar 6.6 juta ton per tahun, dengan perkiraan sebesar 4,5 juta ton

per tahun. Dari sejumlah besar potensi perikanan Indonesia itu tingkat pemanfaatan

oleh masyarakat nelayan baru mencapai 40% (Nontji, 2002).

Ekosistem terumbu karang memiliki keanekaragaman hayati tinggi, salah satu

diantaranya adalah ikan karang. Potensi lestari sumber daya ikan pada terumbu karang

di perairan laut Indonesia diperkirakan sebesar 80.802 ton/km2/tahun (Ditjen

Perikanan, 1991 diacu oleh Dahuri et all. 1996 dalam Risamasu F, 2008). Secara

umum pemanfaatan potensi sumber daya masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan

minimnya sarana produksi oleh nelayan dan rendahnya Sumber Daya Manusia

(SDM) untuk mengelola potensi lestari yang ada. Kondisi seperti inilah yang

membuat masyarakat tidak mampu untuk meningkatkan usaha mereka, sehingga

mereka mengoperasikan peralatan tangkap yang sederhana seperti bubu.

Pemanfaatan sumberdaya ikan karang dilakukan dengan berbagai jenis alat

tangkap ikan. Salah satu alat penangkapan ikan yang umumnya digunakan adalah

bubu. Penggunaan alat tangkap bubu dalam penangkapan ikan karang atau ikan

demersal cukup selektif dibandingkan dengan penggunaan alat tangkap lainnya,

(RUMAJAR, 2002). Disamping itu juga penggunaan alat tangkap ini secara baik dan

benar akan sangat mendukung Code of conduct for responsible fishing, yaitu
pengembangan perikanan tradisional dengan penggunaan alat tangkap yang selektif

dan memperkecil hasil tangkapan non target (MONINTJA dan BAHRUDIN, 1996).

Nangarasong merupakan sebuah wilayah yang terletak di Desa Kolisia

Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka. Luas Desa Kolisia 28.853 km2 yang terdiri

dari 8 RW dan 29 RT. Bentangan wilayah Kecamatan berupa tandus berbukit bukit.

Nelayan di Desa Kolisia dalam proses penangkapan ikan dengan menggunakan alat

tangkap bubu tidak menggunakan umpan yang sangat berpengaruh terhadap hasil

tangkapan.

Penggunaan alat penangkapan seperti bubu merupakan alat tangkap pasif,

tradisional yang berupa perangkap ikan

Pemanfaatan sumberdaya perikanan khususnya perikanan laut (tangkap),

sampai saat ini masih didominasi oleh usaha perikanan rakyat yang umumnya

memiliki karakteristik skala usaha kecil, aplikasi teknologi yang sederhana,

jangkaauan operasi penangkapan yang terbatas di sekitar pantai dan produktivitas

yang relatif masih rendah.

Produktivitas nelayan yang rendah umunya disebabkan oleh rendahnya

keterampilan dan pengetahuan serta penggunaan alat penangkapan maupun perahu

yang masih sederhana, sehingga efektiviyas dan efisiensi alat tangkap dan

penggunaan faktor-faktor produksi lainnya belum optimal, Barus, 1991 (dalam

Anda mungkin juga menyukai