ABSTRAK
Penelitian dilaksanakan di Desa Talibura Kecamatan Talibura Kabupaten
Sikka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelangsungan hidup
mangrove Rhizophora apiculata pada lahan hasil Hybrid Engineering.
PENDAHULUAN
masyarakat pada awal tahun 90-an dan dari tahun ke tahun jenis dan ragam
tanaman air berkembang dengan cukup pesat. Jenis-jenis tanaman air sebenarnya
dikelompokan lagi menjadi jenis tanaman dalam dalam air, jenis tanaman
yang sangat basah, dengan sbagian atau seluruh tubuhnya terendam dalam air.
utama di dunia. Walaupun luasnya hanya meliputi 1,3% permukaan bumi namun
kawasan ini terdapat berbagai jenis makluk hidup. Hidrofita atau tumbuhan air
dapat dijumpai di seluruh ekosistem perairan seperti daerah geenangan air, rawa,
lahan gambut, pinggiran danau, sungai, teluk, dan muara serta sepanjang garis
pantai.
ekosistem khususnya ekosistem air tawar, karena dapat dipengaruhi oleh kondisi
fisik dari suatu ekosistem perairan. Danau yang merupakan salah satu perairan
perikanan. Danau Bowu merupakan danau yang terdapat di desa Tou timur
Tengara Timur.
organism yang ada di perairan danau Bowu oleh karena itu dalam rangka
penyediaan data awal yang dapat digunakan untuk usaha pelestarian, maka perlu
tumbuhan air.
akan dikaji dalam penelitian ini adalah : Bagaimana penyebaran jenis tumbuhan
air dari aspek (i) Indeks kelimpahan jenis (ii) indeks keanekaragaman, dan (iii)
indeks dominasi serta jenis tumbuhan air apa sajakah yang terdapat di danau
Dominasi(C).
1.4 Manfaat
tentang keberdaan tumbuhan air di danau Bowu. Penelitian ini diharapkan bias
acuan dalam upaya pelestarian tumbuhan air dan ekosistem danau bowu, desa Tou
METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1 Alat
a. Kayu penggali
b. Pisau
c. Buku
d. Kamera
e. Pulpen
f. Meter
h. Tali raffia
3.2.2 Bahan
apiculata.
Sikka.
Dalam metode pengumpulan data ini berisi tentang jenis data dan
sumberdata. Jenis data merupakan data – data apa saja yang dibutuhkan
dalam penelitian ini , sedangkan sumber data merupakan asal dari data
tersebut diperoleh. Data – data yang diperlukan dan dikaji dalam penelitian
ini meliputi data primer dan data sekunder.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan
melakukan pengambilan data dan foto.
Galat
Total
Pada analisis uji F, apabila nilai F Hitung ≤ F Tabel, maka terima H0,
tolak H1. Apabila F Hitung > F Tabel 5%, maka terima H1, tolak H0, berarti hasilnya
signifikan. Dan apabila F Hitung > F Tabel 1%, maka terima H1 tolak H0, berarti
hasilnya sangat signifikan. Dan apabila uji F adalah signifikan atau sangat signifikan,
maka dilakukan uji lanjutan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).
√2𝐾𝑇𝐺
Dengan Rumus : BNT (0,05%) = t r
√2.KTG
BNT (0,01% ) = 𝑡 r
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Tabel 2. Luas Hutan Mangrove di Kabupaten Sikka Tahun 2014
Kecamatan Desa / Kelurahan Luas Mangrove (ha)
Desa Kecamatan
Kolisia 7,28
Magepanda 37,88
Reroroja 34,90
Nangahale 9,61
253,45
Nebe 36,01
Talibura 27,32
Wailamung 2,66
Total 631,08
Kabupaten
Sikka
2 Pedagang/wiraswasta 53
3 Pegawai Swasta 50
4 PNS 48
5 TNI/Polri 11
6 Lainnya 899
Total 2.395
a) Hama
Tabel 6. Jenis hama yang menyerang anakan Mangrove Rhizophora apiculata
Tgl/ Bulan Jenis Hama Jumlah
3 Agustus - -
8 Agustus - -
13 Agustus - -
18 Agustus Nassarius margativerus 2
23 Agustus
28 Agustus Litorina scabra 1
2 September - -
7 September - -
12 September Nassarius margativerus 3
Total 6
b) Manusia
Dampak kerusakan anakan mangrove juga dapat dipengaruhi oleh ulah
manusia seperti mencari kepiting pada siang hari dan malam hari di lokasi penanaman
mangrove. Ada juga disebapkan oleh para nelayan yang mendaratkan dan menaikan
perahunya di sekitar lokasi penanaman yang menyebapkan rusaknya tanaman ankan
mangrove. Di samping itu juga pembuangan sampah oleh masyarakat. (M. Khazali
1999).
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tingkat kelangsungan hidup anak mangrove
Rhizophora apiculata di area Hybrid engineering Desa Talibura dapat disimpulkan
bahwa nilai indeks kelangsungan hidup perlakuan A penanaman anakan mangrove
secara langsung (SR) adalah 95% sedangkan nilai indeks kelangsungan hidup indeks B
penanaman ankan mangrove dengan menggunakan anakan polibag (SR) adalah 96,7 %,
dengan tingkat kelangsungan hidup mangrove Rhizophora apiculata yang ditaman
langsung maupun yang menggunakan polibag pengaruhnya beda nyata.
DAFTAR PUSTAKA
Bakhdal, A. Murad. 1999. Hutan Bakau di Aceh Timur: Kondisi, Masalah dan
Pemecahannya, Konifera No 1 tahun xv/april 1999. Badan Litbang \kehutanan
BPK Pematang Siantar. Sumatera Utara.
Bengen, D.G. 2000. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir. Pusat \kajian
Sumberdaya Pesisir dan Lautan – Institut Pertanian Bogor. Bogor, Indonesia.
Bungin, B 2001, Metodologi Penelitian Sosial. Cetakan Pertama. Surabaya: Airlangga
University Press.
Dahuri, 2002. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembengunan Berkelanjutan
Indonesia, Jakarta: Gramedia.
Gaspersz, V. 1994. Metode Perancangan Percobaan Untuk Ilmu-Ilmu Pertanian, Ilmu-
Ilmu Teknik dan Biologi. Armico: Bandung.
Irwanto, 2006. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove. Yogyakarta.
Khazali, M. 1999. Panduan Teknis: Penanaman Mangrove bersama Masyarakat.
Wetlands International – Indonesia Programme, Bogor.
Kusmana, C. 1996. Nilai Ekologis Ekosistem Hutan Mangrove (Ecological Values of
Mangrove Forest Ecosystem). Jurnal Media Konservasi Vol. V No. 1:17-24.
Noor, Y.R, M. Khazali, dan I N.N Suryadipu tra. 1990. Panduan Pengenalan mangrove
di Indonesia. Wetlands International – Indonesia Programme. Bogor.
Ragil S.G, Aswin R., Eko B.P., dan Kuswantoro. 2013. Peran Ekosistem Mangrove
sebagai Pelindung Bencana Pesisir di Kawasan Pesisir Teluk Maumere,
Kabupaten Sikka. Wetlands International – Indonesia Programme. Bogor.
Saenger et al. 1983. Global Status ol Mangrove. Ecosystem, IUCN Commossion on
Eccology Papers. No. 3. 1983.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, dan Kualitatif dan R & D, Alfabetha.
Bandung.
Tuwo, A. 2001. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut: Pendekatan Ekologi, Sosial-
Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Brilian Internasional, Surabaya.