JURUSAN KEPERAWATANN
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan karunia dan rahmat-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Upaya
Puskesmas Di Bidang Olahraga” sebagai salah satu tugas dari mata kuliah
Metodologi.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai
pihak.Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulisan makalah ini.
Seperti ungkapan tak ada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan yang
akan datang.
Demikian yang dapat kami sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan bagi kita semua.
Penulis
KATA PENGANTAR...................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
C. Tujuan ........................................................................................................................... 2
D. Manfaat ......................................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 32
B. Saran ........................................................................................................................... 32
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Puskesmas sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis
dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat karena
merupakan suatu unit pelaksana teknis dari dinas kesehatan kota maupun
kabupaten,unit pelaksana inilah yang akan menyelenggarakanpembangunan
kesehatan diwilayah kerja tertentu.
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja (DEPKES RI:2006).
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat.
Kecamatan Sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Untuk tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui puskesmas
yakni terwujudnya Kecamatan Sehat menuju Indonesia Sehat, puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, yang keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan
nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan
tersebut salah satunya adalah upaya kesehatan pengembangan puskesmas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian upaya kesehatan olahraga?
2. Apa tujuan Pemeriksaan payudara dan ketiak?
3. Apa indikasi Pemeriksaan payudara dan ketiak?
4. Bagaimana tehnik pemeriksaan payudara?
5. Bagaimana tehnik Pemeriksaan Aksila?
C. Tujuan
1. Umum
Menunjang upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup,
melalui latihan fisik.
2. Khusus
a. Mengembangkankan upaya peningkatan derajat kesehatan melalui
latihan fisik.
b. Membantu upaya peningkatan kesegaran jasmani yang mempunyai
pengaruh langsung terhadap produktifitas kerja.
D. Manfaat
Mahasiswa bisa mengetahui upaya kesehatan pengembangan
puskesmas di bidang olahraga
PEMBAHASAN
1. DEFINISI
Kesehatan olahraga adalah ilmu yang mengolah segala aspek medis dari kegiatan
olahraga yang merupakanaplikasi dari pelbagai cabang ilmu kedokteran terutama
fisiologi, kardiologi, orthopedi, ilmu gizi dan psikologi. Jadi kesehatan olahraga
adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu/pengetahuan fisik pada
umumnya yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan kesegaran jasmani
olahragawan untuk mencapai prestasi maksimal pada khususnya.
2. TUJUAN
1. Umum
Menunjang upaya peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup, melalui latihan
fisik.
2. Khusus
3. PERAN
a. Peningkatan (Promotif)
Upaya kesehatan olahraga merupakan salah satu cara memadukan latihan, gizi yang
baik, perhatian terhadap aspek faal, psikologis, dan lain-lain yang dapat memastikan
keberhasilan peningkatan kesegaran jasmani. Dengan latihan yang benar, didapat
peningkatan derajat kesehatna tubuh perorangan, maupun kesehatna masyarakat.
b. Pencegahan (Preventif)
Seperti kita ketahui struktur dan kapasitas organ tubuh tergantung kepada besarnya
rangsangan yang diterima.Proses penuan diandai dengan perubahan fisik secara
Kehamilan, persalinan dan nifas suatu proses normal yang terjadi dalam siklus
kehidupan wanita. Latihan fisik secara teratur sejak sebelum hamil, dalam masa
kehamilan akan memperbaiki sistem pernafasan, peningkatan kerja jantung, otot-otot
menjadi lebih kuat dan persendian menjadi lebih stabil. Latihan fisik dalam masa
kehamilan akan memperbaiki pula kesehatan janin karena oksigenisasi dalam tubuh
ibu lebih lancar. Latihan fisik setelah kehamilan akan bermanfaat kerena mengurangi
jaringan lemak, memperbaki kelemahan otot pinggul dan dinding perut,
menghilangkan kerutan-kerutan kulit dan menurunkan berat badan. Latihan-latihan
ini harus disertai dengan gizi yang baik, dengan demikian upaya kesehatan olahraga
bagi golongan wanita hamil akan mengurangi angka kematian ibu dalam masa
kehamilan dan masa nifas serta menurunkan angka kematian bayi karena bayi telah
dipersiapkan semenjak janin. Hal ini berarti bahwa derajat kesehatan masyarakat
dapat ditingkatkan melalui upaya kesehatan olahraga. Atas dasar inilah kesehatan
olahraga dapat berperan sebagai pencegahan, untuk itu perlu penyebaran megenai
manfaat upaya kesehatan olahraga melalui penyuluhan atau pendidikan pada
kesempatan lokakarya, ceramah langsung pada masyarakat umum maupun melalui
organisasi yang ada dalam masyarakat.
c. Pengobatan (Kuratif)
d. Rehabilitatif (Pemulihan)
Untuk membantu para penderita cacat tubuh dengan memberikan latihan fisik
(fisioterapi) yang biasanya berbentuk latihan penguatan otot dan memperkuat organ-
organ lain. Disini penting sekali peranan para ahli fisioterapi karena pengobatan
berlangsung lama dan tidak boleh dilupakan peraan alat-alat bantu, misalnya :
tongkat, penyangga dan lain-lain.
Pada masa pertumbuhan terjadi penambahan besar dan massa daipada jaringan tubuh
dan perrtumbuhan akan berjalan terus sampai usia 20 tahun. Kemampuan tubuh untuk
meningkatkan kesegaran jasmani dengan latihan olahraga dimulai usia 5-20 tahun
dan akan menurun setelah usia 20 tahun. Upaya meningkatkan kesehatan jasmani
bagi golongan usia prasekolah sampai purbetas sangat tepat bila dilakukan sedini
mungkin sehingga pada masa produktif telah dicapai tingkat kesegaran jasmani yang
lebih tinggi.
4. KEGIATAN
• Atlet
f. Pemeriksaan doping
diartikan sebagai:
Dari hasil pemeriksaan ini dapat dilihat apakah jantung normal atau tidak. Bila
jantung normal, maka orang tersebut tidak boleh menjalani suatu test kesegaran
jasmani.
B. Latihan Fisik
Kesegaran jasmani dapat diukur anatara lain dengan jumlah nadi per menit.
Karena memang ada hubungan antara jumlah nadi dengan kesegaran jasmani
seseorang. Denyut nadi merupakan hasil kontraksi jantung yang memompakan darah
keseluruh tubuh. Denyut jantung dapat diraba atau dirasakan pada daerah tubuh
dimana arteri yang besar berada pada permukaan misalnya pada pelipis, lehe,
pergelangan tangan. Lipat paha.
Denyut jantung sejumlah 50-100 per menit masih berada pada daerah normal.
Namun demikian makin rendah jumlah denyut jantung pada waktu istirahat, makin
sehat kondisi fisik adanya penyakit atau menurunnya tingkat kesehatan.
2. Cara-Cara Berlatih
Untuk melaksanakan suatu program latihan, kita harus memperhatikan 4 faktor, yaitu:
a. Intensitas latihan
Intensitas latihan olahraga merupakan faktor yang sangat penting. Oleh karena itu
intensitas latihan merupakan faktor yang paling menentukan pada kesegaran
kardiovaskuler. Makin besar intensitas latihan, makin besar pula efek latihan tersebut.
Dari penelitian ternyata intensitas latihan olahraga untuk kesegaran dan kesehatan
jasmani adalah lebih kurang 70% dari kapasitas aerobic yang maksimal, sedangkan
latihan dibawah 60% dari kapasitas aerobic yang maksimal kurang efisien.
Sedangkan intensitas latihan melampaui 90% dari kapasitas aerobic yang maksimal
tidak dianjurkan.
Jadi intensitasnya latihan untuk kesegaran dan kesehatan jasmani sebaiknya antara
60% dan 80% dari kapasitas aerobic yang maksimal agar latihan tersebut aman dan
efektif.
Jika intensitaas latihan lebih besar, maka waktu latihan dapat lebih pendek, dan
sebaliknya jika intensitas latihan kecil saja, maka waktu latihan harus lebih lama,
untuk mendapatkan hasil dari latihan yang cukup.
Jika kita menghendaki hasil latihan yang lebih baik, berarti cukup bermanfaat bagi
kesegaran jantung kita dan tidak berbahaya, harus berlatih sampai mencapai training
zone itu, dan berada dalam training zone selama 15-25 menit.
c. Frekwensi latihan
Frekuensi latihan ini berhubungan erat dengan intensitas dan lamanya latihan. Dapat
disimpulkan bahwa 4 kali latihan per minggu lebih baik dari pada hanya 3 kali per
minggu. Dan latihan 5 kali per minggu sama baiknya dengan 4 kali latihan per
minggu.
Efek latihan 3 kali seminggu dapat disamakan kalau waktu latihan ditambah, setiap
kali latihan di tambah 5-10 menit. Jadi latihan dikerjakan 2 hari sekali.
Tiga langkah dasar mencapai kesegaran jasmani adalah suatu program latihan fisik
yang berlangsung selama 24 minggu dengan gerak badan hanya 30 menit tiap-tiap
minggu.
Untuk mendapat otot yang baik, pertama-tama yang harus dilakukan adalah melatih
sejumlah otot kemudian harus meningkatkan 2 macam kwalitas otot yaitu ketahanan
dan kekuatan.
1. Tahap Pertama
1) Luruskan tangan kanan keatas menuju langit dengan ujung tangan. Apabila
terasa bahwa badan cukup mulur, turunkan tangan kanan dan ulangi gerakan
tersebut dengan tangan kiri.
3) Tekuklah badan dan kepala menuju lutut secara perlahan-lahan dan tanpa
paksaan. Lakukan berulang-ulang hingga dalam waktu yang relatif singkat nanti
badan dapat menekuk pada lutut.
4) Putarlah kepala kekiri hingga dagu berada di atas pundak kiri, letakan tangan
kiri pada dagu di sebelah kanan muka tangan kanan diatas kepala belakang.
Setelah itu tangan kiri dan tangan kanan memutar kepala secara pelan-pelan
kearah kiri sehingga kepala dapat berputar lebih jauh dari pada gerakan dengan
kekuatan sendiri.lakukakn hal tersebut kekiri dan kekanan berualng-ulang
Berdiri mengahadap dinding dengan jarak sedikit lebih jauh dari jangkauan
tangan,letakan tangan pada dinding,dekatkan badan pada dinding kakti tetap oada
tempatnya semula kemudian dor9ng badan dengan tangan sampai pada posisi badan
semula dengan lakukan sampai 15-20 kali
Latihan ini akan memperbaiki otot dinding perut,otot –otot perut adalah satu satunya
otot yang paling jarang ikut dalam gerakan-gerakan latihan karena merupakan otot
pembantu.Otot perut berfungsi isometris,menahan secara statis oleh karena nya harus
dilatih dan digerakan.bila seseorang melakukan sit up isotonis yang berlebihan ,ada
tendensi untuk mengerahkan dua otot flextor pinggang yang besar ( yaitu psoas dan
illiacus).untuk melakukan sebagian besar tugas menhan dan membiarkan otot perut
yang lain bebas ,sedangkan didalam sit back hampir tidak mungkin menggerakan
badan kebelakang tanpa mengikut sertakan otot perut.Sit back ini mempunyai
keuntungnan psikologis dan fisiologis lebih banyak di dari pada sit up,untuk orang
yang sedang buruk kondisi tubuhnya melakukan sit up adalah tidak mungkin karena
terlalu berat,dalam melakukan gerakan sit back harus disesuaikan dengan
- Cara melakukannya
Gerakan sit back dapat diulang ulang dengan selalu memeriksa jumlah denyut
janjung.Lama nya gerakan diperpanjang pada set pertama.set pertama dan kedua
berlangsung 4 menit.latihan berikutnya selama 5 menit adalah memperbaiki sistem
peredaran darah dan pernapasan
Dapat dipilih latihan apa saja secara mudah tapi pasti akan meningkatkan denyut nadi
sampai pada taraf yang sesuai dengan kemampuan fisik masing-masing,latihan ini
dilakukan selama 5 menit
Pada tahapan ini dianjurkan latihan lebih banyak menggunakan kaki,sebab latihan
dengan gerak utama pada kaki akan lebih meningkatkan tekanan darah dibanding
dengan latihan tangan.Untuk latihan ini biasanya dipilih jogging atau lari ditempat
sebagai alternatif dapat dipilih pula fitnes hope yang merupakan kombinasikan gerak
rythmis dan energic session untuk menemukan bentuk kecepatan dan ketahanan
masing-masing individu,menjelang minggu pertama latihan,latihan tersebut
merupakan latihan yang rutin.Latihan selama 10 menit dalam 2 minggu
berikutnya,harus lebih diintensifkan,misalkan mengajukantangan lebih jauh,posisi
pushawasy dan sit back diubah hingga terasa lebih berat,pada latihan jantung dan
paru-paru intensifikasi tersebut terjadi secara otomatis dan harus dilakukan lebih
banyak untuk meningkatkan denyut nadi sampai pada denyut seharusnya.
Sekarang kita tak lagi khawatir tentang pengembangan dan pembentukan otot,karena
kita sudah memperoleh semua persiapan yang diperlukan.Juga kita tak perlu khawatir
tentang luasnya persendian jika kita sudah melakukan streching dalam program
maintenance minimal,tetapi mungkin seseorang ingin melakukan limbering sebagai
pemanasan sebelum latihanpada fase ini. Kita juga akan melakukan interval training
yang membantu meningkatkan denyut jantung sampai ketingkat lebih tinggi tanpa
lelah,Tetapi pertama-tama marilah kita melatih otot.
Prinsip latihan ini adalah melakukan latihan sebanyak 2x latihan tahap I, usahakan
agar dapat menjalankan sebanyak 40-50 ulangan (repetisi) dan lakukan dengan
cepat,aturlah posisi sedemikian rupa sehingga dalam melakukan 40-50x tersebut
sudah terasa agak berat.jadi untuk mendapatkan daya tahan ,kerja yang dilakukan
haruslah lebih ringan dengan waktu latihan yang lebih lama.
Latihan ini sama dengan latihan expansion sitback pada tahap I. Bedanya adalah
bahwa sekarang kita menahan posisi badan selama 10-15 menit. EP dan ES ini
sebaliknya dilakukan bergantian/selang seling selama waktu 4 menit, apabila tidak
sanggup melaksanakan 4 set tersebut selama 4 menit, lakukanlah semampunya
dahulu, berangsur-angsur nanti akan mencapai tujuan tersebut.
Perhatian :
Periksa nadi tiap dua menit. Batas maksimum nadi adalah 70 % dari (220-umur).
Contoh :
Misalnya seseorang berusia 40 tahun, maka 220 – 40 = 180 X 0,70 = 126 atau 130. Ia
hanya boleh mencapai 130 denyut/menit.
Circulo respiratory endurance Interval (Latihan untuk jantung dan paru-paru secara
interval)
Ini terdiri atas 6 menit kegiatan intensif yang didalamnya termasuk latihan interval
istirahat aktif. Caranya adalah lari beberapa detik (misalnya 30 detik), kemudian
melambat atau berjalan cepat selama kira-kira 30 detik, jadi lari dan berjalan secara
bergantian. Latihan terlalu ringan tak akan memberi efek, sedangkan yang terlalu
berat cenderung membahayakan. Pada latihan intensif diusahakan agar beban latihan
Dalam 8 minggu yang ke II, kita membutuhkan serangkaian metode latihan baru
untuk mencapai tujuan akhir. Kita akan pergunakan 4 menit pertama untuk latihan
daya tahan otot, yang 6 menit untuk latihan jantung dan paru-paru. Bila kita telah
mempunyai jantung dan peredaran darah lebih baik, kita akan mulai merangsang
kapiler baru kedalam otot. Hal ini akan menimbulkan perubahan kimia dan struktural
yang perlu untuk memberi sel-sel otot ketahanan yang dibutuhkan untuk kegiatan-
kegiatan yang lama/panjang seperti : berlari, bersepeda, berenang, dan lain-lain
- Circulo Respiratory endurance interval (lantihan untuk jantung dan paru-paru secara
interval).
3. Tahap Ketiga
a. Otot yg telah menjadi besar dan mempunyai daya tahan, terakhir adalah kekuatan
otot.
e.Macam-macam latihan:
1. Berjalan kaki
Yang dimaksud dengan olahraga berjalan kaki adalah dengan kecepatan kira-
kira 8 km/ pada jalan yang datar. Untuk suatu olahraga berjalan kaki dibutuhkan
tubuh yang sehat terutama bagian tungkai dan kaki.
2. Berlari
4. Berenang
a) Memberikan beban pada sistim kardiovaskuler yang cukup, untuk itu perlu
dicapai intensitas latihan yang memadai untuk mencapai denyut nadi tertentu.
b) Waktu yang dipertahankan minimal selama 6 menit. Kemampuan untuk
berenang dengan jarak yang cukup jauh, untuk itu dianjurkan untuk berenang
secara terus-menerus selama 10 menit.
5. Sepak Bola
6. Bulutangkis
Dengan bermain bola volley secara teratur, maka kondisi fisik akan meningkat
terutama kemampuan meloncat,oleh karena itu para pemainnya mempunyai tinggi
badan yang tinggi-tinggi. Daya tahan otot sangat diperlukan oleh pemain, Karena ia
harus sanggup terus untuk melakukan smash selama pertandingan.
1) Intensitas Latihan
Latihan diberikan seberat 70%-80% dari kemampuan maksimal yang
diperoleh dari hasil uji jantung.
2) Frekwensi dalam satu minggu
Untuk mendapatkan efek latihan, dianjurkan melakukan 3 kali
seminggu secara berselang-seling harinya.
3) Lama tiap kali latihan
Yang penting diperhatikan pada tiap kali latihan adalah :
(a) Waktu pemanasan 5-10 menit
(b) Waktu latihan inti (conditioning) 20-30 menit
(c) Waktu cooling down 5-10 menit
4) Macam latihan
Hendaknya disesuaikan dengan keterampilan penderita.
Kontraindikasi melakukan olahraga : Kontraindikasi absolut dan
Kontraindikasi relatif.
Yang termasuk dalam kontraindikasi Absolut:
(a) Dekompensasi Kordis
(b) Infark akut miokardium
(c) Unstable angina
(d) Emboli paru
(e) Aneurisma disekans
(f) Tromboflebitis
(g) Stenosis aorta yg berat
(h) Aritmia yg serius
Pada denervasi total,tidak ada latihan khusus untuk otot yg terlibat tetapi
latihan ditujukan pada otot yang dapat membantu ataupun yang memperkuat
Ada dua macam olahraga yang popular untuk para penderita Amputee, yaitu
olahraga berkuda dan olahraga ski. Tentu saja harus ada physiotherapist yang
mengawasinya. Dipilih olahraga ski ini karena ada faktor-faktor kesenangan,
kecepatan dan kebebasan, yang dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar telah
hilang. Olahraga berkuda bermanfaat untuk menguatkan otot-otot dan memperbaiki
perimbangan/balans dan koordinasi.
- Gulat : terutama untuk anak-anak saja. Pada olahraga gulat ini perlu diberikan
demonstrasi satu persatu dan harus diberitahukan batas-batas tilamnya, jangan
sampai anak-anak keluar dari tilamnya.
- Bersepeda : terutama untuk anak-anak digunakan sepeda beroda tiga, beroda
dua dengan roda penolong.
Serangan epilepsi lebih sering terjadi saat istirahat atau tidur, daripada saat
berolahraga. Keikutsertaan para penderita epilepsy dalam olahraga memang sangat
penting untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan anggapan bahwa ia sakit. Para
pelatih harus mengetahui sedikitnya secara garis besar tentang penyakit epilepsi ini,
agar bisa menentukan latihan-latihan yang sesuai untuk anak-anak penderita epilepsi.
• Bola Basket
• Bola Volley
• Tenis meja
• Lempar lembing
• Lempar cakram
Protein, mineral dan air merupakan zat pembangun tubuh atau untuk
mengganti jaringan yang rusak. Mineral, protein, vitamin, dan air merupakan zat
pemroses, membantu oksidasi, fungsi normal syaraf dan otot, mengatur suhu
tubuh.
d. Kegemukan
1.Diet
Jalan kaki, bersepeda, renang atau tenis. Jalan kaki selama 1 jam dengan
kecepatan 4,8km/jam dilakukan tiap hari akan menurunkan berat badan 1
kg/bulan
bergantian (10kali)
lakukan bergantian
a. Prinsip R.I.C.E
1. tindakan pertama :
R : Rest
C : Compress
E : Elevation
b. Cara pemberian es :
c. Pemulihan :
- terjadi bila otot bekerja lebih berat atau tertarik melebihi kemampuannya
6. Keseleo
- tindakan RICE
- sakit
- bengkak
8. Dislokasi
- bentuk berubah
- bengkak
- benturan berulang-ulang
- fungsi menurun
- tenaga menurun
- tindakan RICE
- benturan langsung
- fungsi menghilang
- sakit
- bengkak
- bentuk berubah
- biasa pada saat atlet yang kondisinya jelek atau teknik yang salah
1. pencegahan meliputi :
- peralatan
- lingkungan
- kecepatan
- teknik
- conditioning
80-89 = baik
65-79 = cukup
55-64 = sedang
<54 = kurang
Cara cepat
>80 = baik
50-80 = sedang
<50 = kurang
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari
seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis
penyakit. Sama seperti pemeriksaan fisik lainnya pemeriksaan payudara
dimulai dari inspeksi lalu palpasi. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
merupakan salah satu cara terampuh yang bisa dilakukan setiap individu
(terutama umur 20-40 th) untuk memeriksa kesehatan payudara sebagai upaya
preventif terhadap serangan kanker payudara yang merupakan kanker dengan
prevalensi yang tinggi pada wanita.
B. Saran
Pemeriksaan fisik yang benar adalah salah satu cara untuk mengetahui
kelainan dari tubuh pasien.oleh karna itu jangan membedakan pasien dalam
melakukan pelayanan kesehatan.
Agustini Sri Dahlia.” Pemeriksaan Ketiak Dan Payudara “.14 Juni 2013.
http://akudahlia.blogspot.co.id/2013/06/pemeriksaan-fisik-
standart_14.html