Anda di halaman 1dari 38

KOMUNIKASI MANAJEMEN

Oleh : Elisabeth Herwanti


Tujuan Umum

Mahasiswa memiliki pengetahuan dan


ketrampilan dasar yang relevan dengan
kegiatan komunikasi manajemen
Tujuan Khusus

 Mahasiswa mampu memahami perbedaan


masing-masing tahap dari model komunikasi
 Mahasiswa mampu memahami model
komunikasi
 Mahasiswa mampu memahami beberapa
prinsip komunikasi manajer keperawatan
 Mahasiswa mampu memahami Strategi
komunikasi dalam praktik keperawatan
 Mahasiswa mampu memahami Aplikasi
komunikasi dalam asuhan keperawatan
Tahapan Model Komunikasi

 Komunikasi bukan hanya terdiri dari


seseorang berbicara dan yang lainnya
mendengarkan.

 Komunikasi manusia merupakan proses


sangat kompleks yang melibatkan
pengirim/sender dan penerima/receiver, .
Isu utamanya adalah:

Siapa mengatakan apa kepada siapa


dengan akibat apa?

Bila seluruh bagian dapat selaras,


komunikasi akan terjadi dengan lancar
dan mudah
PROSES KOMUNIKASI
Masukan :Pengirim pesan bermaksud untuk
melakukan komunikasi dengan
seseorang, dia harus menyusun isi
pesan.
Pengirim :Pengirim menyusun/mengkode isi
pesan (gagasan), sehingga pesan
terstruktur dan ekspresif.
Saluran : Pesan dikirim/ditransmisikan melalui
saluran, sesuai jenis komunikasinya;
saluran dapat berupa udara 
komunikasi lisan, kertas  komunikasi
dengan tulisan, dan lain-lain.
Penerima :Penerima menguraikan/mengkode-
ulang/dekode pesan yang masuk,
menterjemahkan menjadi keluaran.
Keluaran :Berupa isi pesan yang sudah
diuraikan/di-dekode oleh penerima.
Kode : Dalam proses komunikasi, relevansi
kode nampak jelas; pengirim dan penerima
harus memiliki persamaan pemahaman
terhadap kode secara umum sehingga
komunikasi bisa terjadi.
Fungsi utama pengirim

Berhadapan

Perhatian

Maksud
Fungsi utama pengirim
 Berhadapan : Pesan dan penerima pesan;
yang dimaksud dengan berhadapan disini
adalah siap menghadapi seseorang, tugas,
sesuatu atau situasi.
 Perhatian : Sadar akan pesan yang akan
dikirim dalam rangka menggugah penerima
untuk menerima pesan.
 Maksud : Memahami dengan jelas apa
yang menjadi tujuan, cara yang akan
digunakan untuk mengirim pesan dan respon
apa yang diharapkan dari penerima.
Fungsi utama penerima

Menirukan

Memahami

Menanggapi
Fungsi utama penerima
 Menirukan :Merekapitulasi pesan, menyalin pesan
apa adanya.
 Memahami :Membuat penafsiran (menurut diri
sendiri) terhadap salinan pesan; salinan dan/atau
penafsiran yang salah akan menimbulkan kesalah
pahaman dan terhentinya komunikasi.
 Menanggapi :Menunjukkan bahwa penerima
mendengarkan, menerima dan memahami pesan dari
pengirim. Tanggapan terhadap pesan merupakan
proses berkesinambungan, yang menunjukkan bahwa
penerima memperhatikan orang yang berbicara
(pengirim).
Beberapa jenis tanggapan
terhadap pesan
Tanggapan parsial: dengan sebuah anggukan, jawaban
singkat “hmm”, dan sebagainya, yang berarti “saya
mendengarmu”. Respon ini mempunyai maksud agar
pembicara meneruskan pembicaraan.
 Tanggapan penuh: menyatakan dengan kata-kata
sendiri apa yang pengirim pesan katakan,
mengucapkan terima kasih dan lain-lain, merupakan
cara lain untuk mengambil alih dan mempersiapkan
respon.
 Tanggapan prematur: muncul sebelum pengirim
pesan melengkapi pesannya, ini berarti menyela
penyampaian pesan dengan tujuan memotong atau
mengakhiri pembicaraan.
 Pelaku komunikasi selalu menjadi
pengirim dan penerima pada saat yang
bersamaan
 Gangguan komunikasi dapat muncul
pada setiap bagian proses komunikasi.
Kita perlu mengetahui bagian-bagian
komunikasi serta berbagai kemungkinan
gangguan dan kegagalan komunikasi,
supaya bisa menghindarinya.
Ide-ide
Perasaan
Pemikiran

PENGIRIM PENERIMA
mengirim menyalin

memahami
mengkode

menanggapi
Model Komunikasi

 Komunikasi verbal/ langsung


 Komunikasi secara non verbal
 Komunikasi tertulis
 Komunikasi via telepon
Komunikasi verbal/ langsung

 Manajer selalu mengadakan komunikasi verbal


kepada atasan dan bawahan baik secara formal
maupun informal.
 Manajer juga mengadakan komunikasi secara verbal
pada pertemuan formal, baik kepada individu dalam
kelompok dan presentasi secara formal. Tujuan
komunikasi verbal adalah assertivness. Perilaku
asertif adalah suatu cara komunikasi yang
memberikan kesempatan individu untuk
mengekspresikan perasaannya secara langsung, jujur
dan cara yang sesuai tanpa menyinggung perasaan
orang lain yang diajak komunikasi. Komunikasi yang
harus dihindari adalah komunikasi agresif dan pasif.
Komunikasi non verbal
 Parameter komunikasi verbal selain isi pesan adalah
lagu/logat, gaps (jeda/berhenti antar kata/kalimat),
nada suara dan volume suara mempengaruhi
efektivitas komunikasi.
 Komunikasi verbal dapat diperkuat atau dilemahkan
oleh beberapa parameter non-verbal seperti
 Ekspresi wajah (acuh tak acuh, marah, antusias,
susah)
 Kontak visual (menatap mata).
 Isyarat (gerakan tangan)
 Sikap badan (menyilangkan kaki atau tangan, gaya
duduk, jalan berkeliling ketika sedang bicara dan
lain-lain).
Komunikasi non verbal dapat
berupa
 Melengkapi (complementing): memberikan informasi
tambahan terhadap pesan verbal
 Kontradiksi (contradicting): menyampaikan pesan
yang berbeda dengan yang diucapkan.
 Penggantian (substituting): mengganti pesan
verbal
 Penekanan (accenting): menekankan poin-poin
tertentu pada pesan verbal
 Pengaturan( regulating): mengkoordinasikan
dialog
 Pengulangan (repeating): mengulang apa yang
sudah diungkapkan secara verbal
Komunikasi tertulis

 Komunikasi tertulis adalah bagian yang


penting dalam organisasi.
 Setiap organisasi telah mengembangkan
metode penulisan dalam
mengkomunikasikan pelaksanaan
pengelolaan, misalnya
pendokumentasian asuhan
keperawatan, surat-menyurat ke staf.
Komunikasi via telepon

 Pada era milenium ini manajer sangat


tergantung melakukan komunikasi
dengan menggunakan telepon.
 Dengan kemudahan sarana
komunikasi tersebut memungkinkan
manajer untuk merespon setiap
perkembangan dan masalah dalam
organisasi.
Prinsip Komunikasi Manajer
Keperawatan
 Manajer harus tahu struktur organisasi
termasuk pemahaman tentang siapa yang
akan terkena dampak dari pengambilan
keputusan.
 Jaringan komunikasi formal dan informal
perlu dibangun antara manajer dan staf.
 Manajer harus konsultasi tentang isi
komunikasi dan meminta umpan balik dari
orang yang kompeten sebelum melakukan
suatu perubahan atau tindakan.
 Komunikasi harus jelas, sederhana & tepat.
 Manajer harus meminta umpan balik apakah
komunikasi dapat diterima secara akurat
dengan bertanya kepada penerima pesan
untuk mengulangi pesan atau instruksi yang
disampaikan.
 Menjadi pendengar yang baik dengan
menunjukkan rasa menghargai dan ingin
tahu terhadap pesan yang disampaikan.
Strategi komunikasi dalam praktik
keperawatan di RS

Tiga komponen yang perlu mendapat perhatian dalam


komunikasi yaitu:
 Struktur: komunikasi yang bertujuan untuk dapat
diterapkan oleh kelompok kerja untuk meningkatkan
ketrampilan dan penyelesaian masalah organisasi.
 Budaya: budaya dalam suatu organisasi bukan
sesuatu yang mudah dirubah tetapi merupakan aspek
yang penting pada proses perubahan yang efektif.
 Teknologi: teknologi elektronik dalam melakukan
komunikasi interpersonal maupun secara organisasi
sangat bermanfaat pada masa akan datang untuk
memantau dan mengevaluasi setiap tahapan proses
perubahan.
Aplikasi Komunikasi dalam Asuhan
Keperawatan
 Komunikasi saat timbang terima
Pada saat timbang terima diperlukan suatu
komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien
terhadap apa yang sudah dilakukan intervensi dan
yang belum, serta bagaimana respon pasien
tersebut.
 Interview/ anamnesa
 Komunikasi melalui komputer:
Sebagai alat komunikasi cepat dan akurat,
mempermudah memberikan intervensi yang akurat
dan memungkinkan informasi terbaru melalui
internet bila perawat mengalami kesulitan dalam
menangani masalah pasien.

 Komunikasi tentang kerahasiaan
 Komunikasi melalui sentuhan
 Dokumen sebagai alat komunikasi
 Komunikasi perawat dan tim kesehatan
lainnya
Daftar Pustaka

 Amri, M. Ngatia ( 1993). A guide For Training


Teachers of Health Workers: Review of the
Process of Communication, AMREF.
 Nursalam (2002). Manajemen Keperawatan:
Aplikasi dalam praktik keperawatan
professional, Salemba Medika : akarta
 White, George (1995). Communication The
Basis of Good Practice Management,
Journal of the Dental Associationof South
Africa.
KOMUNIKASI ASERTIF

Pengertian:
 Komunikasi asertif adalah komunikasi
terbuka (memungkinkan orang lain
mengetahui perasaan) yang membantu
atau meningkatkan komunikasi efektif,
terdapat pemahaman dan atau
kedekatan (Percel, 1977 dalam
Swansburg, 2000).
 Perilaku asertif adalah suatu cara
komunikasi yang memberikan
kesempatan individu untuk
mengekspresikan perasaannya secara
langsung, jujur dan cara yang sesuai
tanpa menyinggung perasaan orang lain
yang diajak komunikasi.
Unsur Komunikasi Asertif

 Verbal dengan bicara langsung, jujur,


pernyataan positif.
 menyatakan tidak atau menyatakan sikap
 meminta pertolongan

 mengungkapkan perasaan (marah dan


kasih sayang).
 Non verbal meliputi kontak mata, suara
tegas, ungkapan wajah dan tubuh.
Penggunaan sikap asertif.

 Asertif terhadap atasan: menghargai,


sikap hati-hati, memahami peran dan
tanggung jawab atasan.
 Asertif terhadap bawahan:
memperlakukan bawahan sebagai orang
dewasa
Keuntungan berkomunikasi asertif

 Dapat berhubungan dengan orang lain


dg konflik, kekhawatiran & penolakan yg
lebih sedikit
 Membuat kita lebih rileks
 Membantu kita focus pd kondisi saat ini
 Meningkatkan keyakinan diri dg
mengurangi godaan utk menyesuaikan
diri dg standar orang lain & keinginan
mendapatkan persetujuan mereka
Cara melatih komunikasi asertif

 Buat keputusan bahwa anda mau


bersikap asertif
 Yakinlah akan pilihan anda
 Jika anda harus memberikan penjelasan
atas penolakan yang anda lakukan
Cara melatih komunikasi asertif

 Sesuai bahasa tubuh anda dengan


pernyataan yang anda sampaikan
 Anda tidak perlu meminta maaf atas
penolakan yang anda sampaikan
(karena nada berpikir hal ini akan
menyakiti atau tidak mengenakan bagi
orang lain).
Memantau Sikap Asertif diri

 Mekanisme umpan balik internal: tidak


asertif menyebabkan tubuh terasa
tegang di lambung, dada, tenggorok,
leher.
 Mekanisme umpan balik eksternal:
reaksi dari penerima terhadap pengirim
pesan yang agresif maupun tidak
agresif.
Beberapa cara untuk berkomunikasi
atau bersikap asertif di tempat kerja

 Bedakan dengan jelas apa yang


menjadi hak anda dan apa yang bukan
hak anda
 Berani mengungkapkan sesuatu
 Tunjukan image yang positif
 Pandai membaca keadaan
Bersikap asertif di tempat kerja

 Jika ingin mengungkapkan sesuatu


pastikan suasana dan kondisinya dalam
keadan tenang dan tidak dalam keadan
yang penuh emosi
 Pada intinya dengan sikap asertif akan
mempermudah anda dalam
membangun hubungan kerja yang lebih
komunikatif sekaligus kondusif

Anda mungkin juga menyukai