Anda di halaman 1dari 18

BAB III

GAMBARAN UMUM PT.RIAU ANDALAN PULP AND PAPER

3.1. Sejarah Perusahaan

PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT.RAPP) merupakan suatu perusahaan swasta yang
bergerak dibidang manufaktur pembuatan bubur kertas (pulp) dan kertas (paper).
Perusahaan ini didirikan oleh bapak Sukanto Tanoto yang bermula dari bisnis keluarga
hingga menjadi bisnis internasional. PT.RAPP merupakan anak perusahaan Raja
Garuda Mas Internasional yang merupakan pemegang saham utama pada APRIL Group
(Asia Pacific Resource Internasional Holding Ltd.) yang telah dikenal dalam dunia
bisnis internasional. PT.RAPP padaawalnya berkedudukan di Jakarta pada tahun 1989
sebagai kantor pusat.

Pada tahun 1995 perusahaan ini mulai dibangun di provinsi Riau tepatnya di desa
Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan. Dari segi peralatan dan teknologi PT.RAPP
didatangkan dari Eropa terutama Finlandia dan Swedia. Proses pembangunan pabrik
berlangsung sekitar tiga tahun.

Pada tahun 1998 bulan April produksi pulp dan kertas untuk pertama kalinya diproduksi
dengan kapasitas hasil produksi pulp (bubur kertas) pada masa itu mencapai 750.000
ton/tahun. PT.RAPP merupakan perusahaan yang menggunakan teknologi produksi
super batch administrator digester system yaitu sistem pemasakan pulp di dalam
digester secara otomatis.

PT.RAPP dibangun dan dirancang untuk pemproduksi pulsp (bubur kertas) dan paper
(kertas) yang berkualitas tinggi. Pulp (bubur kertas) diproduksi secara kimia dengan
prosessulfat (kraft). Beberapa bahan kimia yang digunakan dipabrik diantaranya adalah
ClO2, Cl2, NaCl. Pulp (bubur kertas) yang dihasilkan adalah jenis fully bleachedkraft
pulp yaitu pulp dari kayu serat pendek (hard wood).

Hasil akhir pulp 63% digunakan untuk kertas printer, 21% untuk kertas kemasan
(coated paper), 11% untuk kertas tissue dan 5% untuk kertas buku. Kertas yang
dihasilkan oleh perusahaan PT.RAPP bermerek Dunia Mas dan Paper One. Produk
III - 2

kertas yang dipasarkan adalah dalam ukuran A4, A3, F4, NA4 dengan berat 70 dan 80
gr/m2, lembaran-lembaran kertas yang berbentuk folio sesuai ukuran standar dan
memiliki variasi berat 60, 70, 80, 90, 100, dan 120 gr/m2, sedangkan produk kertas yang
berupa gulungan (roll) memiliki ukuran lebar 480 – 2.200 mm dengan variasi berat 60,
70, 75, 80, 90, 100 dan 120 gr/m2.

PT.RAPP melakukan distribusi pemasaran pulp (bubur kertas) keluar negeri dan di
dalam negeri. Distribusi pulp (bubur kertas) 69% ditujukan ke Asia, 22% ke kawasan
Eropa dan 9% untuk Indonesia. Sedangkan distribusi paper (kertas) 47% ditujukan ke
Asia, 23% ke kawasan Eropa, 15% untuk Timur Tengah dan sisanya ke Indonesia.Hasil
produksi pulp (bubur kertas) di ekspor ke berbagai negara seperti Amerika, China,
Korea, India, Taiwan, Jepang, Australia dan Negara-negara di Eropa dan Asia Tenggara.
Selain itu PT. RAPP merupakan perusahan swasta yang berkembang pesat dan sistem
kontrol diperusaahan ini telah masuk kedalam sistem ISO yang digunakan sebagai tanda
untuk menentukan kualitas suatu produk yaitu sertifikat ISO 9002 dan ISO 14001.

3.2. Visi dan Misi PT.Riau Andalan Pulp and Paper

Setiap perusahaan tentu memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik kedepannya, hal
itu tertuang dalam visi perusahaan PT.RAPP.
“To be one of the largest, best managed and most profitable fiber, pulp and paper
companies in the world.which is the preferred supplier to our customers and the
preferred company to our people.”

Visi ini mencerminkan perusahaan yang ingin menjadi salah satu perusahaan fiber, pulp
and paper yang terbesar di dunia, yang memiliki manajemen yang baik dan paling
menguntungkan, selain itu juga dapat memuaskan para pelanggan dan karyawannya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, seluruh unit bisnis yang berada di bawah PT.RGE
khususnya PT.RAPP memiliki visi sebagai berikut: “Menjadi salah satu perusahaan
pulp dan kertas terbesar di dunia manajemen terbaik, paling menguntungkan,
berkesinambungan serta merupakan perusahaan pilihan bagi para pelanggan dan
karyawan.”
III - 3

Selain visi di atas, terdapat kebijakan sebagai berikut:


a. Mengimplementasikan dan mempertahankan system manajemen mutu yang
berdasarkan standar internasional ISO 9001.
b. Menyusun dan menentukan tujuan mutu yang realities dengan uraian sasaran dan
tanggung jawab memantau pelaksanaan guna menjamin peningkatan mutu yang
berkesinambungan.
c. Secara aktif mencari dan menampung informasi baik dari pelanggan tentang produk
dan pelayanan yang di berikan.
d. Memastikan kebijakan dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap karyawan dalam
ruang lingkup pekerjaan masing-masing.
e. Selalu melakukan sesuatu dengan benar pada awal dan seterusnya Misi PT.RAPP
adalah sebagai berikut:
a. Membangun dan mengembangkan suatu kelompok usaha regional yang dikelola
suatu usaha internasional yang terdiri dari professional yang bermotivasi tinggi dan
memiliki komitmen.
b. Menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan dan selalu menjadi yang
terbaik di bidang industri maupun segmen pasar yang di masuki.
c. Memaksimalkan hasil perusahaan yang membawa manfaat bagi pihak
terkait.dengan ikut berpartisipasi dan berkontribusi pada pembangunan social
ekonomi nasional regional.

Selain visi dan misi diatas, PT.RAPP juga memiliki visi lingkungan grup APRIL yang
tercantum di dalam kebijakan lingkungan, yaitu: “Manajemen APRIL Riau percaya
bahwa mengolah potensi resiko lingkungan yang merupakan bagian inherent dari
industri pulp dan kertas, member kontribusi positif pada kelangsungan usaha dan
member manfaat bagi karyawan, pembeli maupun pemangku kepentingan
(stakeholder)”
III - 4

3.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia
yang memproduksi pulp (bubur kertas) dan paper (kertas). PT. RAPP terdiri dari atas 4
departemen, yaitu:

1. RPE (Riau Power Energy), unit bisnis yang berfungsi untuk memproduksi listrik,
steam (uap), air dan udara bertekanan.
2. Riau Fiber, unit bisnis yang berfungsi yang menyediakan bahan baku kayu.
3. Riau Pulp, unit bisnis yang berfungsi untuk menghasilkan bubur kertas (pulp)
4. RAK (Riau Andalan Kertas), unit bisnis yang berfungsi untuk menghasilkan kertas
(paper).

3.4.Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper berada di Jalan Lintas Timur desa
Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, ± 80 Km sebelah timur dari
Kota Pekanbaru dan ± 5 Km dari Sungai Kampar.

Gambar 3.1 Layout PT.Riau Andalan Pulp and Paper


Sumber : Google Earth,2018
III - 5

3.5.Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran produk ditujukan untuk pemasaran domestik dan ekspor, prioritas
masing-masing pemasaran adalah sebagai berikut:

3.6.Organisasi dan Manajemen

3.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah bagan yang memberikan gambaran secara skematis tentang
penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur-unsur
organisasi secara jelas dan terperinci.

Struktur organisasi perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah campuran yaitu
berbentuk hubungan garis (lini) dan fungsional. Struktur organisasi lini adalah suatu
struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan
pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal. Sedangkan struktur
organisasi fungsional adalah struktur organisasi di mana organisasi diatur berdasarkan
pengelompokan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja. Dalam
menjalankan struktur organisasinya ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan
dan pelaksana dan koordinasi dapat mudah dikerjakan karena sudah ada pembidangan
masing-masing tugas dan tanggung jawab yang diuraikan dalam lampiran 1. Struktur
organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper dapat dilihat pada Gambar 3.2.
III - 6

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pabrik Riau Pulp Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper
(Sumber : PT. Riau Andalan Pulp and Paper)
III - 7

3.6.2.Fasilitas Perusahaan

Fasilitas yang disediakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:


1. Fasilitas kesehatan, keamanan dan tunjangan kecelakaan
2. Perumahan (Komplek PT.RAPP)
3. Fasilitas pelatihan (training) dan pendidikan
4. Kantin (Food court)
5. Sekolah
6. Hotel
7. Minimarket
8. Sarana olahraga (sport center dan entertainment)
9. Mess karyawan dan guest house

3.7. Proses Produksi Pulp (Bubur Kertas)

3.7.1.Bahan yang Digunakan

3.7.1.1.Bahan Baku

Bahan baku proses produksi pulp(bubur kertas) di PT.RAPP adalah kayu yang berasal
dari pohon akasia yang bernama acasia mangium dan acasiacrasicarpa. Kayu yang
digunakan perusahaan pada umumnya adalah kayu keras(hard wood), sedangkan kayu
lunak (soft wood) digunakan dalam jumlah sedikit.Bahan baku untuk proses pembuatan
kertas adalah pulp(bubur kertas), yaitu pulp serat pendek (hardwood) dan pulp serat
panjang (softwood).

3.7.1.2.Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi ditambah ke
dalam proses pembuatan (bahan yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk
yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk). Bahan tambahan yang
digunakan pada pengolahan pulp (bubur kertas) adalah
1. Cairan pemasak (liquor)
Cairan pemasak untuk proses produksi pulp (bubur kertas) terdiri dari :
a. Lindi putih (white liquor)
III - 8

b. Lindi hitam (black liquor)


2. Uap panas (Steam)
Uap panas (Steam) digunakan sebagai sumber panas pada proses pemasakan.
3. Bahan kimia pemutih
Bahan kimia pemutih yang digunakan untuk meningkatkan derajat putih pulp (bubur
kertas) adalah clorin dioxide (ClO2).

3.7.2. Chemical Recovery

Bagian chemical recovery bertanggung jawab untuk pengadaan bahan baku kimia yang
diperlukan untuk proses produksi pulp dan kertas antara lain clorin dioxide (CLO2)
untuk pemutih pulp.
Fungsi chemical recovery adalah :
a. Memisahkan black liquor dari pulp.
b. Memekatkan black liquor sebagai persiapan untuk dibakar.
c. Pembakaran black liquor pekat dalam ruang bakar untuk membakar zat-zat
organik garam-garam natrium untuk mereduksi kandungan Na2SO4 dari
blackliquor, menjadi NO2.
d. Pengembalian garam-garam natrium dari ruang bakar dalam bentuk lelehan yang
dapat disusun kembali sebagai cairan pemasak.
e. Reaksi hasil natrium carbonat (Na2CO3) dalam bentuk leburan menjadi NaOH
dengan menggunakan calcium hidorxida Ca(OH)2.
f. Pengembalian larutan hasil yang sudah jernih (white liquor) untuk digunakan
sebagai cairan pemasak pada siklus berikutnya.
III - 9

3.7.3. Uraian Proses Produksi (Flowchart)

Uraian proses produksi pembuatan kertas di PT.Riau Andalan Pulp and Paper dapat
dilihat pada gambar 3.3a dan 3.3b

Dimulai

Pemilihan bahan
baku berupa kayu
akasia

Proses pemotongan
kayu (logging),
Debarking dan
Chipping

TIDAK Kayu di olah kembali


Kualitas kayu
menjadi bahan bakar
bagus dan
biomass dan black
sesuai ukuran liquor

YA

Proses pemasakan chip


(cooking) menjadi pulp
pada digester

Prose pencucian dan penyaringan


(Washing and Screnning) terdiri atas
decknoting,washing,screening dan
Oxygen Delignification

Gambar 3.3a Flowchart uraian proses produksi


III - 10

Proses pemutihan (Bleaching) untuk


menghasilkan derajat putih dan
membersihkan pulp serta
mengurangi lignin dari selulosa

Proses penyemprotan campuran air dan


fiber pada pulp di Headbox, yaitu mesin
yang berputar terus menerus

Proses Wire Section dimana Pulp yang


berbentuk lembaran tebal mulai berubah
menjadi bentuk kertas yang merupakan
lembaran-kertas terus menerus

Proses Press Section, kertas


ditekan untuk menghilangkan
kadar air sampai 50%

Proses Drying pengeringan dan


Coverting untuk memotong kertas
sesuai ukuran

Packing

Selesai

Gambar 3.3b Flowchart uraian proses produksi


(lanjutan dari Gambar 3.3a)
III - 11

3.7.3.1.Fiberline Area

Fiberline area merupakan tempat proses produksi pulp (bubur kertas) yang terdiri dari
3 tahapan produksi, yaitu pemasakan di dalam digester, pencucian dan penyaringan
(washing dan screening) dan pemutihan (bleaching).

Gambar 3.3 Proses pembuatan bubur kertas


(Sumber: http://www.aprilasia.com/id/)

1. Pemasakan (cooking)
Digester merupakan tempat pemasakan chip menjadi pulp. Tujuan pemasakanadalah
untuk memisahkan selulosa dan lignin dengan menggunakan bahan kimia. Jenis yang
digunakan adalah Super Bacth Digester yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 90
ton pulp (bubur kertas) sekali pemasakan pulp(cook) dengan total waktu pemasakan
adalah 4 jam. Proses pemasakan terdiri atas beberapa tahap, yaitu:

a. Pengisian Chip (Chip Filling)


Chip filling adalah proses pengisiaan serpihan kayu (chip) yang dikirim chip storaging
atau chip screening dengan menggunakan belt conveyor ke chip shilo. Dari chip silo
serpihan di masukkan ke degester dengan menggunakan screw conveyor pada waktu
pengisian chip, udara yang ada didalam degester dihilangkan melalui saringan sirkulasi
dengan menggunakan blower. Tahap ini memakan waktu sekitar 30 menit.
III - 12

b. Impregnation atau Pengisian cairan kimia (liquor)


Impregnation merupakan tahapan pengisian cairan kimia (liquor) yangdipompakan ke
dalam digister dengan menggunakan MP Steam . Pengisian cairan kimia ini terdiri dari
pengisian warm black liquor (WBL) dan pengisian Hot Black Liquor (HBL). Pengisian
warm black liquor (WBL) ke dalam digester bertujuan sebagai pemanasan tahap awal.
Mekanismenya adalahdengan cara memasukkan warm black liquor (WBL) ke dalam
digester melalui bagian dasar digester sampai seluruhnya penuh (overflow) dengan
tekanan 3 bar.

Tekanan ini bertujuan untuk menyempurnakan penghilangan udara di dalam rongga-


rongga chip kayu dan udara di dalam digester. Adapun suhu cairan WBL yang
dimasukkan adalah 95º C-100º C.Pengisian WBL berlangsung sekitar 28 menit.
Pengisian Hot Black Liquor (HBL) merupakan proses penambahan cairan kimia
(liquor) yang dipompakan ke dalam digester untuk menaikkan panas dari WBL yang
berada di bawah 100º C menjadi 140-145ºC dalam mempecepat proses pemasakan
(cooking).

c. Heating and cooking


Setelah pengisian HBL selesai, cairan dalam digester disirkulasikan sehingga
temperatur dalam digester merata sambil di panaskan (heating) sehingga temperatur
mencapai 160ºC - 170º C dengan menggunakan MP steam. Setelah itu dilanjutkan
dengan proses pemasakan (cooking) dengan mengaduk campuran cairan kimia (liquor)
dengan chip kayu menggunakan electric motor sampai campuran chip berubah menjadi
pulp (bubur kertas) yang siap diproses ke tahap selanjutnya. Proses ini berlangsung
sekitar 60 menit.

d. Discharging
Setelah pemasakan selesai, pompa sirkulasi dihentikan, kemudian blackliquor
dipompakan ke tangki discharge. Black liquor yang digunakanadalah filtrat dari
washing plant yang sudah didinginkan mencapai suhu ± 85º C, black liquor tersebut
dimasukkan untuk menggantikan black liquor yang ada di dalam digester, sehingga
suhu di dalam digester turun mencapai kurang lebih 100º C. Discharging merupakan
III - 13

proses pemompaan pulp (bubur kertas) yang sudah dimasak dari digester ke dalam
tangki discharge. Fase ini merupakan tahap akhir dari proses pemasakan yang terjadi
di digester dan siap untuk diproses selanjutnya.

2. Pencucian dan Penyaringan (Washing and Screnning)


Pencucian (washing) dan penyaringan (screening) dilakukan dengan tujuan untuk
memisahkan material-material yang tidak diinginkan yang terdapat di dalam pulp
(bubur kertas) yang sudah dimasak dan dapat menghilangkan sisa-sisa bahan kimia
yang terjadi akibat proses pemasakan dengan menggunakan air panas (hot water).
Adapun proses pencucian ini di lakukan sistem berlawanan arah (countercurrent).
Tahap pecucian pulp antara lain :

a. Deknoting
Deknotting adalah proses awal pada area washing. Proses ini bertujuan
untukmemisahkan pulp dengan knott, yaitu dengan menggunakan knotter. Knott
adalah padatan chip yang tidak masak pada saaat pemasakan chip dalam digester. Pulp
dari discharge tank di pompakan ke dalam pemisah pulp (knotter) dengan konsistensi
5% kemudian diencerkan sampai konsistensi 2,5%. Pengenceran ini bertujuan
memudahkan proses pemisahan hasil (accept) dan sisa (reject). Knotter terdiri dari
primary knotter dan secondaryknotter. Dari primary knotter yang accept akan
dikirimkan ke washer sedangkan yang reject akan dikirimkan ke secondary knotter.
Accept dari secondary knotter akan dikirim ke intlet washer, sedangkan yang reject
akandikirim ke reject tank yang selanjutnya ke digester untuk dimasak kembali.

b. Pencucian (Washing)
Pencucan dilakukan untuk memisahakan serat dari kotoran-kotoran yang dapat larut
dalam air, yang terdiri dari senyawa organic (lignin) dan juga senyawa inorganic yang
merupakan sisa dari bahan kimia pemasak. Pencucian campuran pulp dan black liquor
dilakukan didalam 4 tahap dengan arah aliran pencucian berlawanan dengan arah
aliran pulp. Sebagai cairan pencuci digunakan air panas dengan suhu ± 70º C agar di
dapat pencucian yang efisien. Pulp yang sudah dicuci dikirim untuk disaring kembali
ke pressure screen, sedangkan black liquor yang merupakan filtrate digunakansebagai
III - 14

larutan pengencer secara sirkulasi dalam sistem pencucian sendiri dan selebihnya
dikirim ke digester plant yang selanjutnya dikirim ke chemicalblack liquor recovery.

c. Penyaringan (Screnning)
Penyaringan (Screnning) adalah proses pemisahan serat (fiber) berdasarkan ukuran,
dengan menggunakan saringan. Penyaringan dilakukan terhadap pulp yang masih
berwarna coklat untuk memisahkan bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi
kualitas pulp dan dapat mengakibatkan pemborosan bahan kimia pada proses-proses
pemutihan. Serat yang belum terfiberasi dengan baik akan digunakan sebagai bahan
bakar, sedangkan pulp yang lolos ditampung ke tangki penampungan pulp. Screnning
yang dilakukan biasanya mempunyai beberapa tingkatan, hal ini bertujuan untuk
menyaring kembali sisa (reject) dari screensebelumnya. Tahapan pada screening
adalah primaryscreening, secondary, tertiary, dan quartenary screnning.

d. Delignifikasi Oksigen (Oxygen Delignification)


Sebelum tahap delignifikasi oksigen terlebih dahulu ada tahap pre oksigen dimana
pada tahap ini bertujuan untuk menaikkan nilai brightness dari pulp yang akan
dihasilkan. Hasil dari pre oksigen ini dimasukkan kedalam MC tank, Setelah pre
oksigen barulah masuk tahap delignifikasi oksigen. Pada proses ini kadar ilgin di
turunkan sebelum memasuki tahap bleaching. Kadar lignin pulp setelah pemasakan di
digester mempunyai harga bilangan kappasebesar ± 16 dan setelah melalui proses
delignifikasi oksigen bilangan kappanya menjadi ± 10. Kappa number adalah
parameter kadar lgnin dalam pulp. Bahan kimia yang aktif dalam reaksi delignifikasi
oksigen adalah gasoksigen dan lindi putih oksidasi (NaOH). Dalam proses ini
digunakan reactor oksidasi. Pada saat reaksi oksigen PH pulp ± 11 dengan waktu reaksi
60 menit. Suhu pada saat proses ini adalah 95 - 100º C dengan konsistensi 10- 20 %.
Hasil dari proses delignifikasi oksigen ini dimasukkan ke dalam 02 blow tank. Setelah
melewati proses delignifikasi oksigen, tahap selanjutnyaadalah tahap post oksigen
yang berfungsi juga untuk menaikan derajatbrightness dari pulp. Hasil dari post
oksigen ini kemudian dimasukkan ke unbleach tank (brown stock).
III - 15

3. Pemutihan (Bleaching)
Bleaching bertujuan untuk menghasilkan derajat putih dan membersihkan pulp serta
mengurangi lignin dari selulosa. Bleaching terdiri dari 4 tahap yaitu :
a. Tahap Dioksida Awal
Pada tahap ini pulp mempunyai konsistensi 12 % dengan temperatur 60º C dan waktu
yang diperlukan 60 menit pada pH 1,8-2,0. Bahan kimia yang dinginkan adalah CIO2.
Tujuan penambahan zat ini adalah untuk menghilangkan lignin.
b. Tahap Ektrasi Oksidari (E/O)
Konsistensi pulp pada tahap ini adalah 12% dengan temperatur 70º C dan waktu yang
diperlukan 90 menit pada pH 10,8. Bahan kimia yang digunakan adalah NaOH dan
O2. Tujuan dari penambahan zat ini adalah untuk melarutkan lignin setelah chlorinasi
dan menghilangkan lignin dengan O2 dan larutan NaOH panas.
c. Tahap Cholorin Dioksida 1
Pada tahap ini konsistensitas pulp 12 % dengan temperatur 70ºC dan waktu yang di
butuhkan 80 menit pada pH 3,5-3,8. Bahan kimia yang digunakan adalah ClO2 .
Penambahan zat ini bertujuan untuk memutihkan pulp.
d. Tahap Cholorin Dioksida 2
Konsistensi pulp 12% dengan temperatur 70%, sedangkan waktu yang dibutuhkan
sekitar 60 menit dengan pH 4,5-5. Bahan kimia yang digunakan adalah ClO2. Proses
ini bertujuan unuk meningkatkan keputihan pulp.

3.7.3.2.Pulp Machine

Tujuan dari rancangan mesin pulp adalah untuk memisahkan air dari pulp (bubur
kertas) serta mengubah suspensi pulp menjadi lembaran dengan kadar air 10% secara
efisien tanpa merusak serat pulp. Sebelum memasuki proses di dalam pulp machine
terlebih dahulu diuji untuk menentukan layak atau tidaknya pulp diproses lebih lanjut
di dalam laboratorium. Adapun yang diuji adalah brightness, dirty count, pH,
fareness (derajat giling) dan konsistensi. Kemudian dilakukan pembentukan,
pengeringan, pemotongan, pengebalan, pengunitan dan packing pulp untuk
mempermudah pengangkutan produk pada konsumen.
III - 16

3.7.4. Utilitas

Pemakaian utilitas sangat penting untuk mendukung operasi/ kegiatan produksi.


Adapun utilitas yang digunakan pada PT.RAPP adalah sebagai berikut:
1. Boiler

Boiler digunakan untuk merebus air sehingga dapat menghasilkan steam yang
berfungsi sebagai medium pemanas dalam setiap proses dan sebagai sumber tenaga
gerak turbin untuk menghasilkan energi listrik. PT.RAPP memiliki 3 unit power boiler
yang dirancang untuk bahan bakar yang bervariasi, yaitu batu bara, minyak, serbuk
kayu (fines) dan sisa-sisa kayu dari wood handling. Bolier I memiliki tekanan uap 84
bar dan uap yang dihasilkan sebanyak 56 kg/detik sedangkan boiler II dan III memiliki
tekanan uap 140 bar dan sebanyak 130 kg/detik. Dan 4 unit recovery boiler yang
berbahan bakar black liquor dimana setiap boiler bertekanan 80-86 bar dan
menghasilkan uap sebanyak 165 kg/detik. Sehingga totalnya terdapat 7 boiler, dimana
sebelum emisi hasil pembakaran dibuang menuju stake pada masing-masing boiler
memiliki alat pengendalian pencemaran udara (APPU) berupa Electrostatic
Precipitator dan di setiap stake difasilitasi dengan CEMS (Continous Emission
Monitoring System).

2. Turbin Generator

Tenaga Listrik PT. RAPP dihasilkan dari turbin generator listrik milik sendiri untuk
mengatasi gangguan arus listrik dari PLN. Turbin generator listrik berjumlah 5 unit
dengan daya yang dihasilkan masing-masing adalah 53,8 MW, 53,8 MW, 27,5 MV,
100 MW dan 100 MW. Tenaga listrik didistribusikan ke semua proses produksi dan
keperluan domestik di PT. RAPP Complex. Turbin generator I, II, III didatangkan dari
Mitshubishi Jepang dan turbin generator IV dan V dari Jerman.

3. Air

Air yang digunakan oleh PT. RAPP adalah berasal dari air sungai kampar yang sudah
disanitasi (pengolahan dengan penjernihan dan pemurnian air). Air yang diperlukan
oleh Mill untuk menghasilkan produk adalah 1600 liter/detik.
III - 17

3.7.5. Safety and Fire Protection

PT. RAPP merupakan suatu perusahaan yang menerapkan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) untuk mengatur dan menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh karyawannya. Safety andFire Protection
pada PT RAPP telah didukung dengan kegiatan keselamatankerja yang dilengkapi
dengan alat pelindung diri (APD) seperti kacamata, sarung tangan, sepatu boot, ear
phone dan masker dan untuk mengatasi bahayakebakaran perusahaan juga dilengkapi
dengan menggunakan alat pemadam api (fire estinghuiser).

3.7.6. Waste and Water Treatment

Waste and Water Treatment dilakukan dengan 2 cara yaitu:


1. Pengolahan air limbah diluar proses (external control water treatment) Pengolahan
air limbah diluar proses bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan zat-zat
yang pencemar tertentu. Tahapan-tahapan pengolahan air limbah diluar proses adalah
sebagai berikut:
a. Pengolahan Tahap Pertama (Primery Treatment)
Pengolahan ini terdiri dari proses penggumpalan(floakulasi) dan sedimentasi.
Tujuannya untuk menghilangkan kandungan zat padat tersuspensi. Penggumpulan
(floakulasi) dilakukan untuk membentuk ukuran partikel menjadi lebih besar sehingga
sifatnya menjadi lebih mudah mengendap dan mudah dipisahkan secara fisika.
Floakulasi dilakukan dengan cara pengadukan lambat dengan kecepatan tidak lebih
dari 0,15 m/s. Alat penggumpalan dan pengadukan ini disebut primery clariffier yang
fungsi utamanya memisahkan zat padat tersuspensi yang terpisahkan 50-70% dari
menurunkan BOD 20-40%.
b. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment)
Pengolahan tahap kedua menggunakan proses biologis, tujuan untuk mengurangi
senyawa organik yang terlarut dengan memanfaatkan populasi mikro organisme yang
dapat menguraikan zat organik menjadi bahan seluler
baru dari energi. Pengolahan tahap kedua dilakukan dengan cara deacrasi secara
mekanik dan dengan menggunakan bakteri (nutrisi).
III - 18

c. Lumpur-lumpur yang telah dipisahkan dari proses sedimentasi airnya dipisahkan


(dewatering) di screw press padatannya sebagai bahan bakar boiler. Air limbah yang
telah diolah secara kombinasi antara tahap pertama dan kedua dikirim ke tertiery
clarifier yang merupakan perlakuan terakhir pengolahan air limbah dan apabila
standar kualitas air limbah mencapai batas aman maka akan dibuang ke sungai kampar.

2. Pengolahan air limbah didalam proses (internal control water treatment)


Pengolahan air limbah cara ini dilakukan dengan jalan sistem tertutup. Sistem ini
dimaksudkan agar bahan-bahan yang keluar dikembalikan lagi kedalam sistem untuk
mengingkatkan effisiensi dan mengurangi jumlah pencemar. Cara ini dilakukan pada
tahap-tahap proses pembuatan pulp dan kertas dengan mempertimbangkan pengaruh
terhadap kualitas dan resiko yang mungkin timbul pada peralatan.

Limbah dihasilkan tidak hanya limbah cair. Limbah padat juga dihasilkan oleh
PT.RAPP. Limbah padat yang dihasilkan merupakan limbah dari hasil pemotongan
dan pengerjaan kayu yang berupa sisa potongan balok kayu (scrap) dan serbuk kayu
(dust).Keseluruhan limbah padat ini merupakan sisa potongan kayu yang
dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar boiler (ketel uap).

Anda mungkin juga menyukai