PT. Riau Andalan Pulp and Paper (PT.RAPP) merupakan suatu perusahaan swasta yang
bergerak dibidang manufaktur pembuatan bubur kertas (pulp) dan kertas (paper).
Perusahaan ini didirikan oleh bapak Sukanto Tanoto yang bermula dari bisnis keluarga
hingga menjadi bisnis internasional. PT.RAPP merupakan anak perusahaan Raja
Garuda Mas Internasional yang merupakan pemegang saham utama pada APRIL Group
(Asia Pacific Resource Internasional Holding Ltd.) yang telah dikenal dalam dunia
bisnis internasional. PT.RAPP padaawalnya berkedudukan di Jakarta pada tahun 1989
sebagai kantor pusat.
Pada tahun 1995 perusahaan ini mulai dibangun di provinsi Riau tepatnya di desa
Pangkalan Kerinci kabupaten Pelalawan. Dari segi peralatan dan teknologi PT.RAPP
didatangkan dari Eropa terutama Finlandia dan Swedia. Proses pembangunan pabrik
berlangsung sekitar tiga tahun.
Pada tahun 1998 bulan April produksi pulp dan kertas untuk pertama kalinya diproduksi
dengan kapasitas hasil produksi pulp (bubur kertas) pada masa itu mencapai 750.000
ton/tahun. PT.RAPP merupakan perusahaan yang menggunakan teknologi produksi
super batch administrator digester system yaitu sistem pemasakan pulp di dalam
digester secara otomatis.
PT.RAPP dibangun dan dirancang untuk pemproduksi pulsp (bubur kertas) dan paper
(kertas) yang berkualitas tinggi. Pulp (bubur kertas) diproduksi secara kimia dengan
prosessulfat (kraft). Beberapa bahan kimia yang digunakan dipabrik diantaranya adalah
ClO2, Cl2, NaCl. Pulp (bubur kertas) yang dihasilkan adalah jenis fully bleachedkraft
pulp yaitu pulp dari kayu serat pendek (hard wood).
Hasil akhir pulp 63% digunakan untuk kertas printer, 21% untuk kertas kemasan
(coated paper), 11% untuk kertas tissue dan 5% untuk kertas buku. Kertas yang
dihasilkan oleh perusahaan PT.RAPP bermerek Dunia Mas dan Paper One. Produk
III - 2
kertas yang dipasarkan adalah dalam ukuran A4, A3, F4, NA4 dengan berat 70 dan 80
gr/m2, lembaran-lembaran kertas yang berbentuk folio sesuai ukuran standar dan
memiliki variasi berat 60, 70, 80, 90, 100, dan 120 gr/m2, sedangkan produk kertas yang
berupa gulungan (roll) memiliki ukuran lebar 480 – 2.200 mm dengan variasi berat 60,
70, 75, 80, 90, 100 dan 120 gr/m2.
PT.RAPP melakukan distribusi pemasaran pulp (bubur kertas) keluar negeri dan di
dalam negeri. Distribusi pulp (bubur kertas) 69% ditujukan ke Asia, 22% ke kawasan
Eropa dan 9% untuk Indonesia. Sedangkan distribusi paper (kertas) 47% ditujukan ke
Asia, 23% ke kawasan Eropa, 15% untuk Timur Tengah dan sisanya ke Indonesia.Hasil
produksi pulp (bubur kertas) di ekspor ke berbagai negara seperti Amerika, China,
Korea, India, Taiwan, Jepang, Australia dan Negara-negara di Eropa dan Asia Tenggara.
Selain itu PT. RAPP merupakan perusahan swasta yang berkembang pesat dan sistem
kontrol diperusaahan ini telah masuk kedalam sistem ISO yang digunakan sebagai tanda
untuk menentukan kualitas suatu produk yaitu sertifikat ISO 9002 dan ISO 14001.
Setiap perusahaan tentu memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik kedepannya, hal
itu tertuang dalam visi perusahaan PT.RAPP.
“To be one of the largest, best managed and most profitable fiber, pulp and paper
companies in the world.which is the preferred supplier to our customers and the
preferred company to our people.”
Visi ini mencerminkan perusahaan yang ingin menjadi salah satu perusahaan fiber, pulp
and paper yang terbesar di dunia, yang memiliki manajemen yang baik dan paling
menguntungkan, selain itu juga dapat memuaskan para pelanggan dan karyawannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, seluruh unit bisnis yang berada di bawah PT.RGE
khususnya PT.RAPP memiliki visi sebagai berikut: “Menjadi salah satu perusahaan
pulp dan kertas terbesar di dunia manajemen terbaik, paling menguntungkan,
berkesinambungan serta merupakan perusahaan pilihan bagi para pelanggan dan
karyawan.”
III - 3
Selain visi dan misi diatas, PT.RAPP juga memiliki visi lingkungan grup APRIL yang
tercantum di dalam kebijakan lingkungan, yaitu: “Manajemen APRIL Riau percaya
bahwa mengolah potensi resiko lingkungan yang merupakan bagian inherent dari
industri pulp dan kertas, member kontribusi positif pada kelangsungan usaha dan
member manfaat bagi karyawan, pembeli maupun pemangku kepentingan
(stakeholder)”
III - 4
PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia
yang memproduksi pulp (bubur kertas) dan paper (kertas). PT. RAPP terdiri dari atas 4
departemen, yaitu:
1. RPE (Riau Power Energy), unit bisnis yang berfungsi untuk memproduksi listrik,
steam (uap), air dan udara bertekanan.
2. Riau Fiber, unit bisnis yang berfungsi yang menyediakan bahan baku kayu.
3. Riau Pulp, unit bisnis yang berfungsi untuk menghasilkan bubur kertas (pulp)
4. RAK (Riau Andalan Kertas), unit bisnis yang berfungsi untuk menghasilkan kertas
(paper).
3.4.Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper berada di Jalan Lintas Timur desa
Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, ± 80 Km sebelah timur dari
Kota Pekanbaru dan ± 5 Km dari Sungai Kampar.
3.5.Daerah Pemasaran
Daerah pemasaran produk ditujukan untuk pemasaran domestik dan ekspor, prioritas
masing-masing pemasaran adalah sebagai berikut:
Struktur organisasi adalah bagan yang memberikan gambaran secara skematis tentang
penetapan dan pembagian pekerjaan yang harus dilakukan sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang dibebankan serta menetapkan hubungan antara unsur-unsur
organisasi secara jelas dan terperinci.
Struktur organisasi perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper adalah campuran yaitu
berbentuk hubungan garis (lini) dan fungsional. Struktur organisasi lini adalah suatu
struktur organisasi dimana wewenang dan kebijakan pimpinan atau atasan dilimpahkan
pada satuan-satuan organisasi di bawahnya menurut garis vertikal. Sedangkan struktur
organisasi fungsional adalah struktur organisasi di mana organisasi diatur berdasarkan
pengelompokan aktivitas dan tugas yang sama untuk membentuk unit-unit kerja. Dalam
menjalankan struktur organisasinya ada pembagian tugas yang jelas antara pimpinan
dan pelaksana dan koordinasi dapat mudah dikerjakan karena sudah ada pembidangan
masing-masing tugas dan tanggung jawab yang diuraikan dalam lampiran 1. Struktur
organisasi PT. Riau Andalan Pulp and Paper dapat dilihat pada Gambar 3.2.
III - 6
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pabrik Riau Pulp Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp and Paper
(Sumber : PT. Riau Andalan Pulp and Paper)
III - 7
3.6.2.Fasilitas Perusahaan
3.7.1.1.Bahan Baku
Bahan baku proses produksi pulp(bubur kertas) di PT.RAPP adalah kayu yang berasal
dari pohon akasia yang bernama acasia mangium dan acasiacrasicarpa. Kayu yang
digunakan perusahaan pada umumnya adalah kayu keras(hard wood), sedangkan kayu
lunak (soft wood) digunakan dalam jumlah sedikit.Bahan baku untuk proses pembuatan
kertas adalah pulp(bubur kertas), yaitu pulp serat pendek (hardwood) dan pulp serat
panjang (softwood).
3.7.1.2.Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi ditambah ke
dalam proses pembuatan (bahan yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk
yang mana komponennya tidak jelas dibedakan pada produk). Bahan tambahan yang
digunakan pada pengolahan pulp (bubur kertas) adalah
1. Cairan pemasak (liquor)
Cairan pemasak untuk proses produksi pulp (bubur kertas) terdiri dari :
a. Lindi putih (white liquor)
III - 8
Bagian chemical recovery bertanggung jawab untuk pengadaan bahan baku kimia yang
diperlukan untuk proses produksi pulp dan kertas antara lain clorin dioxide (CLO2)
untuk pemutih pulp.
Fungsi chemical recovery adalah :
a. Memisahkan black liquor dari pulp.
b. Memekatkan black liquor sebagai persiapan untuk dibakar.
c. Pembakaran black liquor pekat dalam ruang bakar untuk membakar zat-zat
organik garam-garam natrium untuk mereduksi kandungan Na2SO4 dari
blackliquor, menjadi NO2.
d. Pengembalian garam-garam natrium dari ruang bakar dalam bentuk lelehan yang
dapat disusun kembali sebagai cairan pemasak.
e. Reaksi hasil natrium carbonat (Na2CO3) dalam bentuk leburan menjadi NaOH
dengan menggunakan calcium hidorxida Ca(OH)2.
f. Pengembalian larutan hasil yang sudah jernih (white liquor) untuk digunakan
sebagai cairan pemasak pada siklus berikutnya.
III - 9
Uraian proses produksi pembuatan kertas di PT.Riau Andalan Pulp and Paper dapat
dilihat pada gambar 3.3a dan 3.3b
Dimulai
Pemilihan bahan
baku berupa kayu
akasia
Proses pemotongan
kayu (logging),
Debarking dan
Chipping
YA
Packing
Selesai
3.7.3.1.Fiberline Area
Fiberline area merupakan tempat proses produksi pulp (bubur kertas) yang terdiri dari
3 tahapan produksi, yaitu pemasakan di dalam digester, pencucian dan penyaringan
(washing dan screening) dan pemutihan (bleaching).
1. Pemasakan (cooking)
Digester merupakan tempat pemasakan chip menjadi pulp. Tujuan pemasakanadalah
untuk memisahkan selulosa dan lignin dengan menggunakan bahan kimia. Jenis yang
digunakan adalah Super Bacth Digester yang memiliki kapasitas produksi sebanyak 90
ton pulp (bubur kertas) sekali pemasakan pulp(cook) dengan total waktu pemasakan
adalah 4 jam. Proses pemasakan terdiri atas beberapa tahap, yaitu:
d. Discharging
Setelah pemasakan selesai, pompa sirkulasi dihentikan, kemudian blackliquor
dipompakan ke tangki discharge. Black liquor yang digunakanadalah filtrat dari
washing plant yang sudah didinginkan mencapai suhu ± 85º C, black liquor tersebut
dimasukkan untuk menggantikan black liquor yang ada di dalam digester, sehingga
suhu di dalam digester turun mencapai kurang lebih 100º C. Discharging merupakan
III - 13
proses pemompaan pulp (bubur kertas) yang sudah dimasak dari digester ke dalam
tangki discharge. Fase ini merupakan tahap akhir dari proses pemasakan yang terjadi
di digester dan siap untuk diproses selanjutnya.
a. Deknoting
Deknotting adalah proses awal pada area washing. Proses ini bertujuan
untukmemisahkan pulp dengan knott, yaitu dengan menggunakan knotter. Knott
adalah padatan chip yang tidak masak pada saaat pemasakan chip dalam digester. Pulp
dari discharge tank di pompakan ke dalam pemisah pulp (knotter) dengan konsistensi
5% kemudian diencerkan sampai konsistensi 2,5%. Pengenceran ini bertujuan
memudahkan proses pemisahan hasil (accept) dan sisa (reject). Knotter terdiri dari
primary knotter dan secondaryknotter. Dari primary knotter yang accept akan
dikirimkan ke washer sedangkan yang reject akan dikirimkan ke secondary knotter.
Accept dari secondary knotter akan dikirim ke intlet washer, sedangkan yang reject
akandikirim ke reject tank yang selanjutnya ke digester untuk dimasak kembali.
b. Pencucian (Washing)
Pencucan dilakukan untuk memisahakan serat dari kotoran-kotoran yang dapat larut
dalam air, yang terdiri dari senyawa organic (lignin) dan juga senyawa inorganic yang
merupakan sisa dari bahan kimia pemasak. Pencucian campuran pulp dan black liquor
dilakukan didalam 4 tahap dengan arah aliran pencucian berlawanan dengan arah
aliran pulp. Sebagai cairan pencuci digunakan air panas dengan suhu ± 70º C agar di
dapat pencucian yang efisien. Pulp yang sudah dicuci dikirim untuk disaring kembali
ke pressure screen, sedangkan black liquor yang merupakan filtrate digunakansebagai
III - 14
larutan pengencer secara sirkulasi dalam sistem pencucian sendiri dan selebihnya
dikirim ke digester plant yang selanjutnya dikirim ke chemicalblack liquor recovery.
c. Penyaringan (Screnning)
Penyaringan (Screnning) adalah proses pemisahan serat (fiber) berdasarkan ukuran,
dengan menggunakan saringan. Penyaringan dilakukan terhadap pulp yang masih
berwarna coklat untuk memisahkan bahan-bahan pengotor yang dapat mengurangi
kualitas pulp dan dapat mengakibatkan pemborosan bahan kimia pada proses-proses
pemutihan. Serat yang belum terfiberasi dengan baik akan digunakan sebagai bahan
bakar, sedangkan pulp yang lolos ditampung ke tangki penampungan pulp. Screnning
yang dilakukan biasanya mempunyai beberapa tingkatan, hal ini bertujuan untuk
menyaring kembali sisa (reject) dari screensebelumnya. Tahapan pada screening
adalah primaryscreening, secondary, tertiary, dan quartenary screnning.
3. Pemutihan (Bleaching)
Bleaching bertujuan untuk menghasilkan derajat putih dan membersihkan pulp serta
mengurangi lignin dari selulosa. Bleaching terdiri dari 4 tahap yaitu :
a. Tahap Dioksida Awal
Pada tahap ini pulp mempunyai konsistensi 12 % dengan temperatur 60º C dan waktu
yang diperlukan 60 menit pada pH 1,8-2,0. Bahan kimia yang dinginkan adalah CIO2.
Tujuan penambahan zat ini adalah untuk menghilangkan lignin.
b. Tahap Ektrasi Oksidari (E/O)
Konsistensi pulp pada tahap ini adalah 12% dengan temperatur 70º C dan waktu yang
diperlukan 90 menit pada pH 10,8. Bahan kimia yang digunakan adalah NaOH dan
O2. Tujuan dari penambahan zat ini adalah untuk melarutkan lignin setelah chlorinasi
dan menghilangkan lignin dengan O2 dan larutan NaOH panas.
c. Tahap Cholorin Dioksida 1
Pada tahap ini konsistensitas pulp 12 % dengan temperatur 70ºC dan waktu yang di
butuhkan 80 menit pada pH 3,5-3,8. Bahan kimia yang digunakan adalah ClO2 .
Penambahan zat ini bertujuan untuk memutihkan pulp.
d. Tahap Cholorin Dioksida 2
Konsistensi pulp 12% dengan temperatur 70%, sedangkan waktu yang dibutuhkan
sekitar 60 menit dengan pH 4,5-5. Bahan kimia yang digunakan adalah ClO2. Proses
ini bertujuan unuk meningkatkan keputihan pulp.
3.7.3.2.Pulp Machine
Tujuan dari rancangan mesin pulp adalah untuk memisahkan air dari pulp (bubur
kertas) serta mengubah suspensi pulp menjadi lembaran dengan kadar air 10% secara
efisien tanpa merusak serat pulp. Sebelum memasuki proses di dalam pulp machine
terlebih dahulu diuji untuk menentukan layak atau tidaknya pulp diproses lebih lanjut
di dalam laboratorium. Adapun yang diuji adalah brightness, dirty count, pH,
fareness (derajat giling) dan konsistensi. Kemudian dilakukan pembentukan,
pengeringan, pemotongan, pengebalan, pengunitan dan packing pulp untuk
mempermudah pengangkutan produk pada konsumen.
III - 16
3.7.4. Utilitas
Boiler digunakan untuk merebus air sehingga dapat menghasilkan steam yang
berfungsi sebagai medium pemanas dalam setiap proses dan sebagai sumber tenaga
gerak turbin untuk menghasilkan energi listrik. PT.RAPP memiliki 3 unit power boiler
yang dirancang untuk bahan bakar yang bervariasi, yaitu batu bara, minyak, serbuk
kayu (fines) dan sisa-sisa kayu dari wood handling. Bolier I memiliki tekanan uap 84
bar dan uap yang dihasilkan sebanyak 56 kg/detik sedangkan boiler II dan III memiliki
tekanan uap 140 bar dan sebanyak 130 kg/detik. Dan 4 unit recovery boiler yang
berbahan bakar black liquor dimana setiap boiler bertekanan 80-86 bar dan
menghasilkan uap sebanyak 165 kg/detik. Sehingga totalnya terdapat 7 boiler, dimana
sebelum emisi hasil pembakaran dibuang menuju stake pada masing-masing boiler
memiliki alat pengendalian pencemaran udara (APPU) berupa Electrostatic
Precipitator dan di setiap stake difasilitasi dengan CEMS (Continous Emission
Monitoring System).
2. Turbin Generator
Tenaga Listrik PT. RAPP dihasilkan dari turbin generator listrik milik sendiri untuk
mengatasi gangguan arus listrik dari PLN. Turbin generator listrik berjumlah 5 unit
dengan daya yang dihasilkan masing-masing adalah 53,8 MW, 53,8 MW, 27,5 MV,
100 MW dan 100 MW. Tenaga listrik didistribusikan ke semua proses produksi dan
keperluan domestik di PT. RAPP Complex. Turbin generator I, II, III didatangkan dari
Mitshubishi Jepang dan turbin generator IV dan V dari Jerman.
3. Air
Air yang digunakan oleh PT. RAPP adalah berasal dari air sungai kampar yang sudah
disanitasi (pengolahan dengan penjernihan dan pemurnian air). Air yang diperlukan
oleh Mill untuk menghasilkan produk adalah 1600 liter/detik.
III - 17
Limbah dihasilkan tidak hanya limbah cair. Limbah padat juga dihasilkan oleh
PT.RAPP. Limbah padat yang dihasilkan merupakan limbah dari hasil pemotongan
dan pengerjaan kayu yang berupa sisa potongan balok kayu (scrap) dan serbuk kayu
(dust).Keseluruhan limbah padat ini merupakan sisa potongan kayu yang
dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar boiler (ketel uap).