Anda di halaman 1dari 28

SAP gizi pada ibu hamil

ACARA PENYULUHAN (SAP) GIZI PADA IBU HAMIL

Pengetahuan yang kurang tentang pentingnya pemenuhan gizi selama masa kehamilan
akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan ibu hamil dan janinnya, sehingga diperlukan
penyuluhan bagi ibu hamil dan calon ibu agar dapat mengetahui, betapa pentingnya pemenuhan
gizi selama masa kehamilan.

Bidang Studi : Keperawatan Keluarga


Topik : Gizi pada ibu hamil
Sub Topik : Pentingnya Gizi selama masa kehamilan
Sasaran : Ibu “W”
Hari/Tanggal : Selasa, 15 januari 2013
Jam : 13.30-14.00 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : di rumah ibu W, Rt 3 Jetis, Kasihan Bantul., Yogyakarta.

Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Gizi ibu hamil di rumah ibu “W” selama 30
menit, diharapkan ibu W dapat mengetahui pentingnya pemenuhan gizi selama masa kehamilan
serta mampu memenuhi kebutuhan zat gizi ibu hamil.
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Gizi ibu hamil di rumah ibu “W” selama 30
menit, diharapkan ibu W dapat mengetahui dan memahami tentang ;
1. Pengertian makanan bergizi
2. Mengapa makanan bergizi diperlukan wanita hamil
3. Apa yang terjadi bila kekurangan gizi
4. Bagaimana makanan ibu hamil dan menyusuii
5. Kebutuhan makan dalam sehari untuk ibu hamil
6. Bagaimana menu sehari-hari
7. Pandangan Islam mengenai pemenuhan gizi selama massa kehamilan

No Waktu Penyuluh ibu W


1. 5 menit Pembukaan :
Menjawab salam
Mendengarkan dan
1. Memberi salam
memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan
serta memberi
penyuluhan
memberikan respon
3. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
4. Apersepsi

2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. memperhatikan

Materi :
1. Pengertian makanan bergizi
2. Mengapa makanan bergizi
diperlukan wanita hamil
3. Apa yang terjadi bila
kekurangan gizi
4. Bagaimana makanan ibu hamil
dan menyusuii
5. Kebutuhan makan dalam sehari
untuk ibu hamil
6. Bagaimana menu sehari-hari
7. Pandangan Islam mengenai
pemenuhan gizi selama massa
kehamilan.
3. 5 menit Evaluasi :
Menyimak dan
mendengarkan
4. 5 menit Penutup :
Menjawab salam
Yogyakarta, 28 Desember 2013
Pemberi Materi Penyuluhan Pembimbing lapangan

(Rentika Yuliza, S.Kep) (--------------------------


)

Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab


Media : lembar balik, leaflet
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 3 soal

A. Pengertian
Seorang wanita dewasa yang tidak hamil, keperluan gizinya dipergunakan untuk kegiatan
rutin dalam proses metabolism tubuh, aktivitas fisik, serta menjaga keseimbangan segala proses
dalam tubuh. Sedangkan pada wanita dewasa yang sedang hamil maka di samping untuk proses
yang rutin juga diperlukan energi dan gizi tambahan untuk pembentukan jaringan baru, yaitu
janin, plasenta, uterus serta kelenjar mamae.
Ibu hamil dianjurkan makan secukupnya saja, bervariasi sehingga kebutuhan akan aneka
macam zat gizi bisa terpenuhi. Kebutuhan yang meningkat ini untuk mendukung persiapan kelak
bayi dilahirkan. Cara makan yang berlebihan harus dihindari, karena dapat merugikan sendiri.
Bagaimanapun juga penambahan jumlah gizi harus disesuaikan dengan keperluannya.
Kebutuhan lemak pada ibu hamil tidak perlu dikurangi, apalagi sayur-sayuran serta buah segar.
Bila berat badan si ibu tetap saja atau mungkin menurun, mka dianjurkan mengkonsumsi semua
jenis makanan. Sebagai pedoman dalam pengawasan akan kecukupan gizi ibu hamil adalah
bagaimana kenaikan pertambahan berat badan si ibu. Sebagai standard kebiasaan kenaikan berat
badan pada ibu hamil menurut Committee on Nutritional (1990) adalah sekitar 7 kg sampai 18
kg. Untuk ibu gemuk (BMI > 26-29 pertambahan berat badan sekitar 7kg -11,5 kg Untuk ibu
normal (BMI 19,8-26) maka pertambahan 11,5 kg – 16 kg. Untuk ibu kurus (BMI < 19,8
pertambahan berkisar 12,5 kg – 18 kg. Dengan berpegangan pada nilai ini maka jika terjadi
kelebihan berat badan maka dianjurkan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat serta gula-gula.
Pada ibu hamil yang kekurangan gizi maka perlu pemberian kalori tambahan agar tubuh segera
mengalami kondisi yang ideal, meskipun berbagai literatur menyebutkan bahwa ibu hamil
kurang gizi, bisa melahirkan anak tanpa ada kelainan apapun. Akan tetapi risiko kehamilan serta
saat melahirkan tentunya lebih tinggi dibandingkan ibu hamil dengan kondisi gizi yang
sempurna.
Pada ibu hamil terutama pada pertengahan usia kandungannya, sering mengalami
pembengkakan pada kakinya. Hal ini bisa di atasi dengan mengurangi konsumsi makanan yang
mengandung ion Natrium dan Klorida (Garrow and James, 1993). Kebutuhan tambahan gizi
pada ibu hamil harus benar-benar diperhitungkan, sehingga tidak mengakibatkan kelebihan yang
bisa berakibat merugikan. Adapun makanan yang sangat dianjurkan pada masa kehamilan adalah
susu, telur, sayur, buah, mentega, margarin, serta vitamin, utamanya vitamin A, D dan C.
Jaminan terbaik dari konsumsi kalori yang cukup selama hamil adalah peningkatan berat
badan sesuai dengan pertambahan usia kehamilan, peningkatan berat badan optimal tergantung
pada tinggi badan ibu hamil, struktur tulang dan status gizi sebelum hamil. Pola peningkatan
berat badan juga penting, pola ideal dari peningkatan berat badan selama hamil adalah adanya
peningkatan 1 – 2 kg selama trimester pertama, diikuti dengan peningkatan rata 0,4 kg per
minggu selama akhir dua semester. Selama trimester kedua umumnya peningkatan berat badan
menandakan peningkatan volume darah, pembesaran payudara, uterus (rahim) dan berhubungan
dengan jaringan dan cairan serta simpanan lemak ibu hamil (Committee on Nutritional, 1990).
Peningkatan berat badan yang tidak sesuai (< 1 kg per bulan) selama trimester dua dan
tiga atau peningkatan berat badan yang berlebihan (> 3 kg per bulan) harus dievaluasi dan perlu
mendapatkan konseling nutrisi. Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan
yang tidak diinginkan pada ibu hamil. Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia,
abortus, partus prematour, insersia uteri, hemorgia postpartum, sepsis puerperalis, dan
sebagainya. Sedangkan makan secara berlebihan karena ibu hamil sering salah mengerti dengan
arti makan untuk “dua orang” dapat menyebabkan bayi terlalu besar. Sebaiknya ibu hamil makan
secukupnya sesuai dengan kebutuhan selama kehamilannya. Makanan tidak perlu mahal akan
tetapi mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui kebutuhan nutrisi
selama kehamilan adalah meningkat. Adapun kebutuhan tersebut digunakan untuk pertumbuhan
janin dan plasenta (ari-ari), pertambahan volume darah, pertumbuhan kelenjar susu sebagai
persiapan untuk menyusui dan metabolisme tubuh yang meningkat.(Committee on Nutritional,
1995; Soetjiningsih, 1995)
Makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah makanan yang mengandung zat
pertumbuhan atau pembangun yaitu protein, selama itu juga perlu tambahan vitamin dan mineral
untuk membantu proses pertumbuhan itu. Sesuai dengan usia pertumbuhan kehamilan mulai dari
trimester pertama hingga ketiga banyak keluhan ibu hamil yang mempengaruhi keinginan untuk
makan. Pada kehamilan trimester pertama umur kehamilan 0-3 bulan umumnya timbul keluhan-
keluhan seperti rasa mual, ingin muntah, pusing-pusing, selera makan berkurang sehingga timbul
kelemahan dan malas beraktivitas. Pada saat ini belum diperlukan tambahan kalori, protein,
mineral serta vitamin yang berarti karena janin belum tumbuh dengan pesat dan kebutuhan gizi
dapat disamakan dengan keadaan sebelum hamil, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa
ibu hamil harus tetap makan agar tidak terjadi gangguan pencernaan, bentuk makanan biasa, dan
untuk menghindari rasa mual dan muntah posi makanan kecil akan tetapi frekuensi makan
sering. Energi serta gizi pada saat seperti ini hanya diperlukan untuk memelihara kesehatan serta
vitalisnya, disampng tentunya mensuplai kebutuhan janin yang sedang diproses.

B. Bahaya kekurangan Gizi saat massa kehamilan


a. Pengaruh bagi BUMIL
b. Pengaruhnya bagi ibu
c. Pengaruhnya pada janin

C. Pola makan bumil per trimesternya


1. Kehamilan Triwulan I (minggu 1 – 13)
Pada kehamilan Triwulan I biasanya nafsu makan ibu kurang dan sering timbul rasa mual
dan ingin muntah. Namun makanan BUMIL tetap diberikan seperti biasa.
Berikan makanan dengan porsi kecil tetapi sering & yg segar-segar, misalnya telur, susu,
buah-buahan (jeruk, jambu, apel,dll), sari buah, asinan, atau makanan ringan lainnya seperti
biskuit, crackers, dsb.

2. Kehamilan Triwulan II (minggu 13 – 27)


Pada kehamilan Triwulan II nafsu makan ibu biasanya sudah meningkat. Kebutuhan akan
zat gizi sumber tenaga seperti: nasi roti, singkong, gula, minyak santan, dll, lebih banyak
dibandingkan kebutuhan saat tidak hamil, juga kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur,
seperti: lauk pauk, sayuran dan buah-buahan berwarna.
Untuk memenuhi tambahan kebutuhan zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur,
diperlukan tambahan konsumsi makanan sehari-hari, berupa:

Nasi ½ porsi sayuran 1 ½ mangkok


Ikan ½ potong susu 1 gelas
Tempe 1 potong Air 2 gelas

3. Kehamilan Akhir Triwulan III (minggu 27 – lahir)


Pada saat ini janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Nafsu
makan ibu sangat baik, dan ibu sering merasa lapar. Jangan makan berlebihan agar berat badan
tidak terlalu banyak. Bahan makanan sumber lemak dan hidrat arang, seperti makanan yang
manis-manis dan gorengan dikurangi. Bahan makanan sumber zat pembangun dan pengatur
perlu diberikan lebih banyak dibandingkan dengan kehamilan pada Triwulan II. Hal ini
diperlukan untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat serta persiapan persalinan. Pada masa ini
lambung menjadi sedikit terdesak, dan ibu merasa kepenuhan. Berikan makanan dalam porsi
kecil tapi sering, agar zat gizi yang diperlukan ibu dapat terpenuhi.

D. zat-zat gizi terpenuhi dapat diperhatikan hal-hal seperti berikut:


1. Makanan hendaknya dipilih yang mudah dicerna. Buah-buahan segar dan sayuran
hijau biasanya dapat mengurangi rasa mual
2. Posi makanan sedikit, tetapi dengan frekuensi sering. Bila kurang seleramakan nasi,
dapat diganti dengankentang, macaroni, mie atau jajanan lainyang bergizi. Pada trimester kedua
mulai dibutuhkan tambahan kalori untuk pertumbuhan serta perkembangan janin serta untuk
mempertahankan kesehatan si ibu. Pada saatini muntah sudah berkurang atau tidak ada, nafsu
makan bertambah, perkembangan janin sangat pesat bukan saja tubuhnya tetapi juga susunan
saraf otak (kurang lebih 90%).
Olehkarena pertumbuhan janin yang pesat di mana jaringan otak menjadi perhatian utama maka
ibu hamil memerlukan protein dan zat gizi lain seperti galaktosa yang ada pada susu sehingga
dianjurkan untuk minum susu 400cc.
Yang perlu diperhatikan pada trimester kedua ini adalah:
1. Hendaknya lebih banyak memakan bahan makanan sumber protein (zat pembangun), agar
janin mengalami pertumbuhan yang baik. Bahan makanan sumber protein adalah ikan, daging,
telur, kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tempe, tahu, dan lainlain.
2. Selain zat pembangun, zat-zat pengatur juga diperlukan. Vitamin dan mineral merupakan zat
pengatur yang banyak terdapat pada buah dan sayuran.
3 Perlu diperhatikan, bila ibu mengalami bengkak-bengkak pada kaki, hendaknya konsumsi
garam dan makanan perlu dikurangi. Bahan makanan yang banyak mengandung garam antara
lain Instansi Noodle, Margarine, mentega, kecap, dan lain-lain. Untuk itu bahan makanan
tersebut hendaknya dibatasinya. Trimester ketiga, pada saat ini nafsu makan sudah baik sekali
cenderung untuk merasa lapar terus menerus sehingga perlu diperhatikan agar tidak terjadi
kegemukan. Pada masa ini diperlukan makanan dengan nilai biologis yang tinggi serta memadai
untuk mencukupi segala yang dibutuhkan. Secara garis besar makanan pada trimester ketiga
sama dengan makanan pada trimester kedua, tetapi hendaknya jangan terlalu banyak, agar ibu
terhindar dari kegemukan.
E. Keperluan zat gizi tambahan
Keperluan zat gizi tambahan yang diperlukan pada kehamilan menurut risalah Widya
Karya Pangan dan Gizi VI (1998) adalah:
Kalori 2200 + 285 kal
Protein 48 + 12 gr
Ca 500 + 400 mg
Fe 26 + 20 mg
Vit A 500 + 200 RE
Thiamin 1 + 0,2 mg
Riboflavin 1,2 + 0,2 mg
Niacin 9 + 1 mg
Vit C 60 + 10 mgr
Vit D - 5 + 10 μg

F. Pesan-Pesan Penting BUMIL:


1. Bumil harus makan 1 piring nasi + lauk pauknya dan minum lebih banyak dari pada saat
tdk hamil, karena selama hamil ibu makan untuk dirinya sendiri dan janin dalam kandungannya.
2. Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar, seperti buah-buahan,
sari buah, sayur bening, dan sayur segar lainnya.
3. Makanlah makanan beraneka ragam setiap hari selama hamil dalam jumlah yang cukup.
4. Untuk mencegah kurang darah selama hamil, ibu harus banyak makan makanan sumber
zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, dan kacang-
kacangan lain, telur, ikan dan daging. Jangan lupa minum tablet besi 1 butir sehari.
5. Untuk mencegah gigi rontok dan tulang pinggul rapuh, ibu harus banyak makan makanan
sumber zat kapur seperti: kacang-kacangan, ikan teri/ikan kecil yang dimakan bersama
tulangnya, sayuran daun hijau seperti: bayam, daun katuk, daun singkong dan susu.
6. Selama hamil makanlah makanan beraneka ragam setiap hari dalam jumlah yang cukup.
7. Kenalilah gejala kurang darah (Anemia) selama kehamilan yaitu: pucat, pusing, lemah,
dan penglihatan berkunang-kunang.
8. Perhatikannlah kenaikan BB ibu selama hamil.
9. Jangan lupa memeriksakan diri ke bidan atau PUSKESMAS secara teratur, agar ibu dan
kandunganya tetap sehat & dapatkan immunisasi TT 2 kali selama kehamilan.
10. Selama hamil, sebaiknya ibu tdk melakukan kegiatan yang berat.
11. Untuk persiapan menyusui:
Ibu perlu diberikan penyuluhan tentang manfaat ASI dan menyusui, ASI ekslusif (0-4 bln
usia bayi), cara/tehnik menyusui yang baik dan benar, bahaya susu botol.
Periksakan putting susu untuk mengetahui apakah ada kelainan (putting datar atau
terbenam)
Kalau putting ada kelainan, mulai diperbaiki setelah kehamilan 7 bulan ke atas, yaitu
setiap habis mandi puting ditarik-tarik keluar, namun jangan dilakukan berlebihan.

Depkes RI, 2000. Diet Rendah Garam, Pozi Pusat Depke RI, Jakarta.

Djarwoto B. Pengobatan Hipertensi, Bag IPD FK UGM, Jogyakarta

Soeparman dkk, 1987, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I edisi 2. UI Press, Jakarta
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Hari/tanggal : Selasa, 19 Maret 2013


Jam/waktu : 09.00 WIB
Pokok Bahasan : Gizi seimbang ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil
Penyuluh : Mahasiswa Akademi Kebidanan Alifah Padang
Tempat : PUSKESMAS PAUH

I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil selama 10 menit, diharapkan
ibu dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat gizi pada ibu hamil.

II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil, diharapkan ibu mampu:
1. Ibu dapat mengerti pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil
2. Ibu mengerti dan paham tentang Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
3. Ibu mengerti Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
4. Ibu dpat mengerti Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil

IV. Metode
- Ceramah
-Tanya jawab

V. Media dan Alat Peraga


-Laptop
-LCD
-Leaflet

VI. Proses Kegiatan Penyuluhan


Kegiatan
N Respon Waktu
O
Pendahuluan
1 5 Menit

. a) Menyampaikan Membalas salam


salam
b) Menjelaskan Mendengarkan

tujuan
c) Kontrak waktu Memberi respon

d) Tes awal Menjawab soal

Inti
2 Mendengarkan dengan penuh 15 Menit

. a) Pengertian gizi perhatian


seimbang ibu hamil
b) Kebutuhan zat
gizi untuk ibu hamil
c) Manfaat gizi
seimbang untuk ibu hamil
d) Dampak
kekurangan gizi pada ibu
hamil

Penutup
3 10 Menit

.
a) Tanya jawab a) Menanyakan yang belum
jelas

b) Tes akhir b) Aktif bersama

c) Menyimpulkan c) Menyimpulkan
hasil penyuluhan
d) Memberi salam d) Membalas salam

penutup
Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil

I. Mengapa gizi seimbang penting bagi ibu hamil?


Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan ibu
selama kehamilan dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi
ibu hamil.
Gizi seimbang sangat penting terutama pada ibu yang sedang hamil untuk keperluan dirinya
sendiri dan juga janinnya. Keadaan gizi juga dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin,
pertumbuhan dan perkembangan janin, serta persiapan laktasi ibu. Sehingga kebutuhan makanan
ibu meningkat. Makanan tersebut digunakan untuk pembentukan janin, persiapan pembentukan
ASI, tumbuh kembang bayi selanjutnya dan untuk kesehatan ibu. Pada tiga bulan kehamilan,
kebutuhan makan naik perlahan-lahan tetapi pada bulan-bulan selanjutnya pertumbuhan janin
yang dikandung tumbuh dengan pesat sehingga makanan yang dibutuhkan juga meningkat.
Pertambahn berat badan yang diharapkan pada ibu hamil
A. TRIMESTER I (minggu 1 – 12) : 1 – 2,5 kilogram
Trimester pertama penting karena saat itu terjadi pembentukan dan pertumbuhan otak,
syaraf, jantung dan organ-organ reproduksi janin. Pada saat yang sama, kemungkinan nafsu
makan ibu berkurang karena mual-mual dan muntah. Tidak heran jika kenaikan bobot ibu pada
trimester pertama tidak banyak. Bahkan kadang berat badan malah turun sekilo, dua kilo.
Jangan khawatir janin kurang nutrisi karena tubuh anda akan selalu memprioritaskan
kebutuhan janin, meski harus ‘mencuri’ cadangan gizi dari tubuh anda. Berikan makanan dalam
porsi kecil tapi sering seperti susu, telur, buah-buahan, asinan, sup dan lain-lain. Dan makanan
ringan lainya seperti biscuit, cracers, dan sebagainya sesuai dengan selera ibu masing-masing.

B. TRIMESTER II (minggu 12 – 28) : 5 kilogram


Pada trimester kedua nafsu makan anda biasanya pulih sehingga berat badan meningkat
rata-rata 0,35-0,4 kg per minggu. Pertumbuhan janin pun ngebut. Sebagian besar berat badan
anda ‘terserap’ untuk pertambahan berat janin. Kebutuhan akan zat gizi tenaga seperti nasi, roti,
singkong, gula, minyak, santan, dan lain-lain lebih banyak diperlukan dibandingkan kebutuhan
saat tidak hamil, demikian juga kebutuhan zat pembangun dan pengatur seperti lauk pauk,
sayuran, dan buah-buahan berwarna, Tambahan kalori dan protein adalah 3,85 kalori dan protein
12 gram terdiri dari:
• Nasi: ½ piring
• Ikan: ½ potong
• Tempe: 1 potong
• Sayuran: 1 ½ mangkok
• Minyak: ½ sendok makan

C. TRIMESTER III (28- lahir) : 4 – 5 kilogram


Meski pada minggu ke-28 pertambahan volume darah ibu hamil mencapai puncaknya,
namun secara keseluruhan pertambahan berat badan pada trimester ini kembali melambat.
Syukurlah, karena itu pun sudah membuat ibu hamil kepayahan membawa perut pesarnya.
Pada saat ini janin mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat.
Umumnya nafsu makan ibu sering lapar jangan makan yang berlebihan sehingga BB tidak naik
terlalu banyak. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti
makanan yang manis-manis dan gorengan dikurangi.
Bahan makanan sumber zat pengatur dan pembangun perlu diberikan lebih banyak
dibanding pada kehamilan TM 2 karena selain untuk pertumbuhan janin sangat diperlukan ibu
untuk proses persalinan. Pada masa ini lambung menjadi sedikit terdesak, dan ibu merasa
kepenuhan karena itu berikan makanan dalam porsi kecil asal sering agar gizi yang diperlukan
ibu dapat terpenuhi.
Kemana larinya berat badan ibu hamil?
1. Berat janin 2,5 -3,5 kg
2. Plasenta +/- 0,5 kg
3. Cairan ketuban 0,5 – 1 kg
4. Darah +/- 2 kg
5. Cairan tubuh +/- 1,5 kg
6. Rahim 0,5 – 1 kg
7. Payudara +/- 0,5 kg
8. Cadangan lemak +/- 3,5 kg
Berapa harus naik?
Jika sebelum hamil berat badan anda kurang, atau sebaliknya kegemukan, sebaiknya
sesuaikan dulu dengan berat badan normal sesuai klasifikasi berat badan. Ini karena, berat badan
sebelum hamil ternyata mempengaruhi seberapa seberapa banyak kenaikan berat badan yang
dianjurkan selama hamil.
1) Bila berat badan anda sebelum hamil normal, maka pertambahan sebaiknya antara 9 – 12 kg
2) Bila berat badan anda sebelum hamil berlebih, maka pertambahan sebaiknya antara 6 – 9 kg
3) Bila anda mengandung bayi kembar dua atau lebih, maka kemungkinan berat badan anda akan
bertambah lebih banyak dari jika mengandung satu bayi.

II. Kebutuhan zat gizi selama kehamilan :

A. KARBOHIDRAT
 Sebagai sumber tenaga
 Dapat diperoleh dari jenis padi – padian, umbi – umbian seperti kentang.

B. PROTEIN
 Sebagai zat utama untuk membangun jaringan – jaringan bagian tubuh.
 Sumber protein hewan, daging, ikan, unggas, telur.
 Sumber protein nabati : kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah, kacang-kacangan dan lain-lain
C. VITAMIN C
 Dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
 Dapat diperoleh dari :Buah – buahan yang berwarna kuning seperti : jeruk, wortel, sayur – sayuran

D. VITAMIN A
 Untuk perkembangan psikomotor dan penglihatan anak.
 Sumber vitamin A
Bahan hewani : - Minyak ikan, kuning telur
Bahan nabati : - Wortel dan sayuran daun seperti bayam, kangkung.
Buah – buahan yang berwarna merah seperti tomat dan pepaya

E. ZAT BESI
 Untuk pembentukan darah.
 Dapat diperoleh dari :
a) Bahan makanan hewan seperi telur, hati, daging
b) Bahan makanan nabati kacang – kacangan seperti : kacang tanah, kacang kedelai,sayuran hijau
seperti bayam, daun singkong, kangkung.

F. CAIRAN
Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir ¾ dari berat tubuh adalah air. Tubuh
menggunakan air untuk beberapa fungsi. Air adalah pelarut semua hasil pencernaan, pembawa
zat – zat kotoran dari sel – sel ke ginjal. Air juga menolong mengatur suhu tubuh. Seseorang
memerlukan sekitar 6 – 8 gelas air dalam sehari.
 Ibu hamil dianjurkan minum 2 liter per hari.
 Prinsip makana ibu hamil  Makan 1 – 2 piring lebih banyak dari biasanya selama hamil.
 Makan aneka ragam makanan 4 – 5 kali sehari untuk memenuhi gizi ibu selama hamil;
 Menghindari makanan yang berbumbu pedas dan berlemak.
 Menghindari alcohol, karena dapat mengganggu pencernaan dan janin.
Sumber air bagi tubuh ada 3 macam yaitu:
1. Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari – sari buah dan lain sebagainya.
2. Melalui makanan seperti sayur mentah, buah – buahan yang kaya air, sop dan makanan lainnya yang

mengandung banyak air.


3. Melalui metabolisme dalam tubuh.

G. Mineral
Mineral dibutuhkan untuk pembentukkan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh,
fungsi syaraf yang sehat, fungsi system pembuluh darah jantung dan lain-lain. mineral berfungsi
sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga,
pertumbuhan dan penyembuhan. Ada 15 macam mineral yang diperlukan tubuh seperti kalsium,
ferrum, yodium, mangan, chlorine, fosfor, belerang, seng, kalium, sodium, dsb.
 Makan yang mengandung mineral diantaranya adalah susu, hati, kuning telur, sayur-sayuran yang
berwarna hijau, daging, dan ikan.

III. Manfaat gizi seimbang pada ibu hamil


a. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan
b. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
c. Supaya luka-luka persalinan lekas sembuh dalam nifas

Contoh menu makanan ibu hamil


Makan pagi
 Nasi 150 gram = 1 gelas
 Telur 60 gram = 1 butir
 Tempe 50 gram = 2 potong
 Sayuran 50 gram = ½ gelas
 Minyak 5 gram = ½ sendok makan
 Susu 200 cc = 1 gelas
Pukul 10 : bubur kacang hijau 1 gelas
Makan siang / sore
 Nasi 200 gram = 1 ½ gelas
 Ikan 50 gram = 1 potong
 Tempe 50 gram = 2 potong
 Sayuran 100 gram = 1 gelas
 Papaya 100 gram = 1 potong
 Minyak 10 gram = 1 sendok makan

III. Dampak bila ibu kekurangan gizi


 Pengaruh bagi ibu hamil:
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b. Perdarahan dalam masa kehamilan
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d. Anemia/kurang darah
 Pengaruh waktu persalinan:
a. Persalinan sulit dan lama
b. Persalinan sebelum waktunya (prematur)
c. Perdarahan setelah persalinan
 Pengaruh pada janin:
a. Keguguran
b. Bayi lahir mati
c. Cacat bawaan
d. Anemia pada bayi
e. Berat badan lahir rendah
3. Apa saja gangguan yang biasa terjadi selama hamil yang berhubungan dengan gizi dan
bagaimana cara mengatasinya?
 Mual dan muntah
Mual dan muntah disebabkan hormone hCG dan psikis ibu. Jika tak diatasi, lama-kelamaan
membuat intake (asupan) makan/minum ibu hamil berkurang, hingga tak mencukupi kebutuhan
keduanya (ibu dan janin). Karena tak ada bahan makanan yang diolah, cadangan lemak yang ada
di tubuh pun akan dibakar jadi energi. Bila lemak yang dibakar berjumlah banyak namun tak ada
penggantinya, bisa mengganggu sistem dalam tubuh, termasuk pertumbuhan janin.
Cara mengatasinya : coba ubah pola makan dari porsi besar menjadi porsi kecil namun
dengan frekuensi lebih sering. Kurangi jenis makanan yang merangsang. Pilih makanan lunak
hingga lebih mudah dicerna seperti roti atau biskuit. Bila ia tidak mengonsumsi apa pun, calon
bayi nya pun tidak memiliki sumber makanan. Agar tumbuh-kembang janin optimal, ibu mesti
mencoba mengatasi rasa mualnya.

 Konstipasi
Kejadian gangguan saat buang air besar (BAB) merupakan kejadian yang sangat tidak
mengenakkan dan sangat mengganggu. Perut terasa sakit, kejang bahkan kadang disertai
perdarahan. Gangguan ini juga dikenal sebagai sembelit atau konstipasi. Konstipasi diakibatkan
menurunnya motilitas saluran pencernaan, pengaruh hormon, dan meningkatnya tekanan pada
saluran pencernaan karena pembesaran uterus. Apabila tidak ditangani secara tepat sembelit
dapat mengakibatkan komplikasi seperti: Wasir (hemoroid), Fisura ani (adanya luka pada anus
akibat feses yang besar dan keras).
Cara mengatasinya : Tinggkatkan makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan, buah-
buahan, dan sayuran segar. Cairan juga dapat membantu mengurangi konstipasi dan lakukan
aktifitas fisik membantu fungsi saluran pencernaan.

 Sering buang air kecil


Sering kencing atau BAK biasanya terjadi pada trimester 1 dan trimester 2 kehamilan. Hal
ini diakibatkan karena adanya penekanan kantung kemih oleh perbesaran rahim.
Cara mengatasinya : Hindari kebiasaan menahan kencing, waspadai tanda-tanda infeksi
saluran kencing sakit dan panas saat kencing, rasa kencing tidak puas. Kurangi minum pada
waktu malam dan kurangi minun minuman yang dapat merangsang kencing seperti minuman
soda, kopi, dan teh.
 Anemia
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah sangat
kurang. Normalnya, kadar hemoglobin dalam darah seseorang sekitar 12 g/100 ml. Bila kadar
hemoglobin dalam darah berkisar 9-11 g/100 ml, penderita digolongkan anemia ringan.
Sedangkan bila kadar hemoglobin 6-8 g/100 ml, berarti menderita anemia sedang. Kita bisa
dimasukkan kelompok anemia berat bila kadar hemoglobin kurang dari 6 g/100 ml.
Jumlah kadar hemoglobin dalam setiap sel darah akan menentukan kemampuan darah untuk
mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Seperti kita tahu, oksigen diperlukan demi
kelancaran seluruh fungsi organ tubuh.
Cara mengatasinya : untuk mencegah kurang darah selama hamil, ibu harus banyak
memakan makanan sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang
merah, telur, ikan, hati dan daging. Jangan lupa minum tablet tambah darah satu butir sehari.

Gizi Pada Ibu Menyusui


Pada saat menyusui selain dibutuhkan tambahan energy dan zat-zat gizi dibutuhkan pula
lebih banyak cairan, oleh karena itu dianjurkan untuk minum 8-12 gelas sehari, yang bisa didapat
dari air putih, susu (untuk tambahan protein) dan sari buah ( untuk tambahan vitamin C). sayuran
dianjurkan yang berkuah serta memperbanyak makan buah-buahan. Selama menyusui ibu
dianjurkan pula untuk menambah konsumsi kalsium dan zat besi, mengingat dalam ASI terdapat
kandungan kalsium dan zat besi yang tinggi.

Keberhasilan seorang ibu untuk memberikan ASI yang cukup kepada bayinya, sangat
ditentukan oleh bagaimana makanan ibu (kuantitas/kualitasnya) baik semasa hamil maupun
setelah bayinya lahir. Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi air susu,
yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka
berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan.
Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah
makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayinya.

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui


Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui adalah :
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein
sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang, suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. Aktivitas.
Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal
yang digunakan untuk memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.

Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui


Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang
dihasilkan dan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori
ASI yang dihasilkan ibu dengan nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal
diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640
kal/ hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan
jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika menyusui (Dudek,
2001).
Protein  Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal ketika menyusui.
Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500 kal yang dianjurkan.
Cairan Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan ibu
menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu dan jus buah.
Vitamin dan mineral Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada
selama hamil.
Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena
infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.

VI. Evaluasi
Menanyakan kepada klien (ibu hamil) beberapa pertanyaan :
1. Mengapa gizi seimbang sangat penting terutama bagi ibu hamil?
2. Jenis makanan yang seperti apa yang baik untuk ibu hamil?
3. Apa saja gangguan yang terjadi pada ibu hamil yang berhubungan dengan asupan gizi dan
bagaimana cara mengatasinya?

VII. Hasil Evaluasi


Klien (ibu hamil) mengerti dan memahami dengan semua yang telah disampaikan
mengenai gizi seimbang bagi ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Saminem, 2006. Kehamilan Normal : Seri Asuhan Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC :
Jakarta
Hannah dan Rosemary, 2001. Makanan Yang Aman Untuk Kehamilan. Arcan : Jakarta
Muchtadi, Deddy. 2008. Ilmu Gizi. Alfabeta : Bandung
Nurachman, Elly. 2001. Nutrisi Dalam Keperawatan. CV. Sagung Seto : Jakarta
Sediaoetama, Achmad. 1999. Ilmu Gizi Jilid II. Dian Rakyat : Jakarta

Lailiyana, Nurmailis, dan Surytni. 2010. Buku Ajar Gizi Kesehatan Reproduksi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
Diposkan oleh Aziizah syifha di 09.38
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BAGI IBU
HAMIL

Topik : Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil


Hari/tanggal : Selasa, 31 Mei 2011
Waktu : 30 menit
Tempat :
Sasaran : Ibu – Ibu Hamil

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan Ibu hamil dapat mengerti tentang memahami tentang pentingnya
menu seimbang bagi ibu hamil.

II. Tujuan Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan :
1. Ibu hamil dapat menguraikan pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil.
2. Ibu hamil dapat menguraikan jenis-jenis makanan yang baik untuk ibu hamil.
3. Ibu hamil dapat mengerti tentang gangguan yang terjadi selama hamil yang berhubungan dengan gizi dan cara
mengatasinya.

III. Proses Pemberian Penyuluhan

Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien


1. Memberi salam 1. Klien menyapa kembali sapa tersebut
2. Memperkenalkan diri 2. Klien memperhatikan
3. Memberikan penjelasan tentang pentingnya gizi 3. Klien mendengarkan penjelasan yang diberikan
seimbang bagi ibu hamil
4. Memberikan penjelasan tentang jenis-jenis 4. Klien mendengarkan penjelasan yang diberikan
makanan yang baik untuk ibu hamil
5. Memberikan penjelasan tentang gangguan yang 5. Klien mendengarkan penjelasan yang diberikan
terjadi selama hamil yang berhubungan dengan gizi
dan cara mengatasinya
6. Memberikan kesempatan kepada ibu-ibu untuk 6. Klien mengajukan pertanyaan
bertanya
7. Memberi jawaban atas pertanyaan yang diajukan 7. Klien memdengarkan jawaban yang diberikan
8. Menyimpulkan hasil penyuluhan dan evaluasi 8. Klien mendengarkan dengan baik
IV. Metode dan Teknik Penyuluhan
1. Ceramah dan Tanya jawab
2. Dengan alat bantu media powerpoint, dan leaftlet

V. Materi Penyuluhan
Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil

1. Mengapa gizi seimbang penting bagi ibu hamil?


Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan ibu selama kehamilan
dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil.
Gizi seimbang sangat penting terutama pada ibu yang sedang hamil untuk keperluan dirinya sendiri
dan juga janinnya. Keadaan gizi juga dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, pertumbuhan dan
perkembangan janin, serta persiapan laktasi ibu. Sehingga kebutuhan makanan ibu meningkat. Makanan
tersebut digunakan untuk pembentukan janin, persiapan pembentukan ASI, tumbuh kembang bayi
selanjutnya dan untuk kesehatan ibu. Pada tiga bulan kehamilan, kebutuhan makan naik perlahan-lahan
tetapi pada bulan-bulan selanjutnya pertumbuhan janin yang dikandung tumbuh dengan pesat sehingga
makanan yang dibutuhkan juga meningkat.
Akibat bila ibu kekurangan gizi:
 Pengaruh bagi ibu hamil:
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan
b. Perdarahan dalam masa kehamilan
c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi
d. Anemia/kurang darah
 Pengaruh waktu persalinan:
a. Persalinan sulit dan lama
b. Persalinan sebelum waktunya (prematur)
c. Perdarahan setelah persalinan
 Pengaruh pada janin:
a. Keguguran
b. Bayi lahir mati
c. Cacat bawaan
d. Anemia pada bayi
e. Berat badan lahir rendah

Pertambahn berat badan yang diharapkan pada ibu hamil :


1. TRIMESTER I : 1 – 2,5 kilogram
Trimester pertama penting karena saat itu terjadi pembentukan dan pertumbuhan otak, syaraf, jantung dan
organ-organ reproduksi janin. Pada saat yang sama, kemungkinan nafsu makan ibu berkurang karena mual-mual dan
muntah. Tidak heran jika kenaikan bobot ibu pada trimester pertama tidak banyak. Bahkan kadang berat badan
malah turun sekilo, dua kilo.
Jangan khawatir janin kurang nutrisi karena tubuh anda akan selalu memprioritaskan kebutuhan janin,
meski harus ‘mencuri’ cadangan gizi dari tubuh anda.
2. TRIMESTER II : 5 kilogram
Pada trimester kedua nafsu makan anda biasanya pulih sehingga berat badan meningkat rata-rata 0,35-0,4 kg per
minggu. Pertumbuhan janin pun ngebut. Sebagian besar berat badan anda ‘terserap’ untuk pertambahan berat janin.
3. TRIMESTER III: 4 – 5 kilogram
Meski pada minggu ke-28 pertambahan volume darah ibu hamil mencapai puncaknya, namun secara
keseluruhan pertambahan berat badan pada trimester ini kembali melambat. Syukurlah, karena itu pun sudah
membuat ibu hamil kepayahan membawa perut pesarnya.

Kemana larinya berat badan ibu hamil?


 Berat janin 2,5 -3,5 kg
 Plasenta +/- 0,5 kg
 Cairan ketuban 0,5 – 1 kg
 Darah +/- 2 kg
 Cairan tubuh +/- 1,5 kg
 Rahim 0,5 – 1 kg
 Payudara +/- 0,5 kg
 Cadangan lemak +/- 3,5 kg

Berapa harus naik?


Jika sebelum hamil berat badan anda kurang, atau sebaliknya kegemukan, sebaiknya sesuaikan dulu dengan
berat badan normal sesuai klasifikasi berat badan. Ini karena, berat badan sebelum hamil ternyata mempengaruhi
seberapa seberapa banyak kenaikan berat badan yang dianjurkan selama hamil.
 Bila berat badan anda sebelum hamil normal, maka pertambahan sebaiknya antara 9 – 12 kg
 Bila berat badan anda sebelum hamil berlebih, maka pertambahan sebaiknya antara 6 – 9 kg
 Bila anda mengandung bayi kembar dua atau lebih, maka kemungkinan berat badan anda akan bertambah lebih
banyak dari jika mengandung satu bayi.

2. Jenis makanan yang seperti apa yang baik untuk ibu hamil?
Jenis makanan yang mengandung :
1. Zat energi
Zat gizi yang termasuk energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil
energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun
penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.
Sebagai sumber tenaga bagi ibu hamil. Makanan yang mengandung zat tenaga antara lain: Nasi, jagung, talas,
singkong, ubi, gandum, mie, kentang, roti dan sagu.
2. Zat pembangun
Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, air, dan mineral. Zat gizi ini memiliki fungsi sebagai
pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh janin. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan
perkembangan janin akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang
rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh ibu dan janin.
Makanan yang mengandung zat pembangun atara lain: tempe, tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging,
hati, kacang hijau dll.
3. Zat pengatur
Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah adalah protein, mineral, air dan vitamin. Zat ini berfungsi
untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah
mineral dan vitamin.
Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang
panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka, mangga dll.

Kebutuhan gizi selama kehamilan :


1. Karbohidrat
Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy, pemberi rasa manis, penghemat protein, pengatur metabolisme,
dan membantu perngeluaran feses.
Makanan yang mengandung karbohidrat diantaranya adalah nasi, jagung, singkong, ubi, roti, dan sayur-sayuran,
gandum, dan hasilnya seperti soun, bihun, mie, makroni, tepung terigu, dll. Jangan makan makanan yang
mengandung karbohidrat terlalu banyak karena kelebihannya akan diolah menjadi lemak, sehingga mengakibatkan
berat badan yang berlebih dari yang diinginkan.

2. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan esensial dalam tubuh, pengatur
keseimbangan cairan, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibody, pengangkut zat-zat makanan, dan
sebagai sumber energy. Pada ibu hamil jika kekurangan protein akan sangat mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam kandungan.
Makanan yang mengandung protein diantaranya adalah daging, telur,ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan
keju.
3. Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energy, alat pengangkut vitamin larut lemak, penghemat protein, pemberi rasa
kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, pemeliharaan suhu tubuh, dan pelindung organ tubuh.
Makanan yang mengandung lemak diantaranya adalah minyak, margarine, kelapa, dan santan.
4. Vitamin
Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metbolisme energy, pertumbuhan dan pemeliharaan bagi tubuh.
Jumlah vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh adalah sangat sedikit, akan tetapi kekurangannya dapat mengakibatkan
gangguan – gangguan yang luar biasa pada tubuh. Vitamin dapat dibagi atas 2 golongan yaitu vitamin larut air dan
vitamin larut lemak. Vitamin larut air adalah vitamin – vitamin B kompleks dan vitamin C. sedangkan vitamin larut
lemak adalah vitamin – vitamin A, D, E, dan K. Vitamin larut air tidak dapat disimpan dalam tubuh sehingga
kelebihan akan terbuang melalui air seni sedangkan vitamin larut lemak dapat disimpan di dalam hati bila ada
kelebihannya.
Makanan yang mengandung vitamin diantaranya adalah buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.
5. Mineral
Mineral dibutuhkan untuk pembentukkan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang
sehat, fungsi system pembuluh darah jantung dan lain-lain. mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan
tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Ada 15 macam mineral
yang diperlukan tubuh seperti kalsium, ferrum, yodium, mangan, chlorine, fosfor, belerang, seng, kalium, sodium,
dsb.
Manakan yang mengandung mineral diantaranya adalah susu, hati, kuning telur, sayur-sayuran yang berwarna
hijau, daging, dan ikan.
6. Cairan
Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir ¾ dari berat tubuh adalah air. Tubuh menggunakan air
untuk beberapa fungsi. Air adalah pelarut semua hasil pencernaan, pembawa zat – zat kotoran dari sel – sel ke ginjal.
Air juga menolong mengatur suhu tubuh. Seseorang memerlukan sekitar 6 – 8 gelas air dalam sehari.
Sumber air bagi tubuh ada 3 macam yaitu:
1. Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari – sari buah dan lain sebagainya.
2. Melalui makanan seperti sayur mentah, buah – buahan yang kaya air, sop dan makanan lainnya yang mengandung
banyak air.
3. Melalui metabolisme dalam tubuh.

3. Apa saja gangguan yang biasa terjadi selama hamil yang berhubungan dengan gizi dan bagaimana
cara mengatasinya?

 Mual dan muntah


Mual dan muntah disebabkan hormone hCG dan psikis ibu. Jika tak diatasi, lama-kelamaan membuat intake
(asupan) makan/minum ibu hamil berkurang, hingga tak mencukupi kebutuhan keduanya (ibu dan janin). Karena
tak ada bahan makanan yang diolah, cadangan lemak yang ada di tubuh pun akan dibakar jadi energi. Bila lemak
yang dibakar berjumlah banyak namun tak ada penggantinya, bisa mengganggu sistem dalam tubuh, termasuk
pertumbuhan janin.
Cara mengatasinya : coba ubah pola makan dari porsi besar menjadi porsi kecil namun dengan frekuensi lebih
sering. Kurangi jenis makanan yang merangsang. Pilih makanan lunak hingga lebih mudah dicerna seperti roti atau
biskuit. Bila ia tidak mengonsumsi apa pun, calon bayi nya pun tidak memiliki sumber makanan. Agar tumbuh-
kembang janin optimal, ibu mesti mencoba mengatasi rasa mualnya.

 Konstipasi
Kejadian gangguan saat buang air besar (BAB) merupakan kejadian yang sangat tidak mengenakkan dan sangat
mengganggu. Perut terasa sakit, kejang bahkan kadang disertai perdarahan. Gangguan ini juga dikenal sebagai
sembelit atau konstipasi. Konstipasi diakibatkan menurunnya motilitas saluran pencernaan, pengaruh hormon, dan
meningkatnya tekanan pada saluran pencernaan karena pembesaran uterus. Apabila tidak ditangani secara tepat
sembelit dapat mengakibatkan komplikasi seperti: Wasir (hemoroid), Fisura ani (adanya luka pada anus akibat feses
yang besar dan keras).
Cara mengatasinya : Tinggkatkan makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran
segar. Cairan juga dapat membantu mengurangi konstipasi dan lakukan aktifitas fisik membantu fungsi saluran
pencernaan.

 Sering buang air kecil

Sering kencing atau BAK biasanya terjadi pada trimester 1 dan trimester 2 kehamilan. Hal ini diakibatkan

karena adanya penekanan kantung kemih oleh perbesaran rahim.

Cara mengatasinya : Hindari kebiasaan menahan kencing, waspadai tanda-tanda infeksi saluran kencing sakit

dan panas saat kencing, rasa kencing tidak puas. Kurangi minum pada waktu malam dan kurangi minun minuman

yang dapat merangsang kencing seperti minuman soda, kopi, dn teh.

 Anemia
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah sangat kurang. Normalnya,
kadar hemoglobin dalam darah seseorang sekitar 12 g/100 ml. Bila kadar hemoglobin dalam darah berkisar 9-11
g/100 ml, penderita digolongkan anemia ringan. Sedangkan bila kadar hemoglobin 6-8 g/100 ml, berarti menderita
anemia sedang. Kita bisa dimasukkan kelompok anemia berat bila kadar hemoglobin kurang dari 6 g/100 ml.
Jumlah kadar hemoglobin dalam setiap sel darah akan menentukan kemampuan darah untuk mengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Seperti kita tahu, oksigen diperlukan demi kelancaran seluruh fungsi organ
tubuh.
Saat hamil, volume darah dalam tubuh meningkat sekitar 50%. Ini karena tubuh memerlukan tambahan darah
untuk mensuplai oksigen dan makanan bagi pertumbuhan janin. Meningkatnya volume darah berarti meningkat pula
jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah. Selama hamil, dibutuhkan zat besi
sebanyak 800 mg, dimana 500 mg digunakan untuk pertambahan sel darah merah ibu sedang 300 mg untuk janin
dan plasenta.
Cara mengatasinya : untuk mencegah kurang darah selama hamil, ibu harus banyak memakan makanan
sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, telur, ikan, hati dan daging.
Jangan lupa minum tablet tambah darah satu butir sehari.

VI. Evaluasi
Menanyakan kepada klien (ibu hamil) beberapa pertanyaan :
1. Mengapa gizi seimbang sangat penting terutama bagi ibu hamil?
2. Jenis makanan yang seperti apa yang baik untuk ibu hamil?
3. Apa saja gangguan yang terjadi pada ibu hamil yang berhubungan dengan asupan gizi dan bagaimana cara
mengatasinya?

VII. Hasil Evaluasi


Klien (ibu hamil) mengerti dan memahami dengan semua yang telah disampaikan mengenai gizi seimbang
bagi ibu hamil.
DAFTA PUSTAKA

Saminem, 2006. Kehamilan Normal : Seri Asuhan Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta
Hannah dan Rosemary, 2001. Makanan Yang Aman Untuk Kehamilan. Arcan : Jakarta
Muchtadi, Deddy. 2008. Ilmu Gizi. Alfabeta : Bandung
Nurachman, Elly. 2001. Nutrisi Dalam Keperawatan. CV. Sagung Seto : Jakarta
Sediaoetama, Achmad. 1999. Ilmu Gizi Jilid II. Dian Rakyat : Jakarta
Lailiyana, Nurmailis, dan Surytni. 2010. Buku Ajar Gizi Kesehatan Reproduksi. Penerbit Buku Kedokteran EGC :
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai