Anda di halaman 1dari 7

TRANSFER PASIEN

No. Dokumen :
No. Revisi :
Kabupaten Tanggal Terbit : UPT Puskesmas
Lampung Selatan Halaman : 1/2 Merbau Mataram
Disetujui oleh
Kepala UPT Puskesmas Merbau Mataram
SOP
UKP
SUCIPTO, SKM, M.Kes
NIP 196801101987031002
1. Pengertian :
Adalah upaya petugas dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
dan hasil identifikasi pasien
2. Tujuan :

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah petugas dalam menerapkan asuhan


komprehensif kepada pasien sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan dengan
mengedepankan keselamatan pasien
3. Kebijakan :
SK Kepala Puskesmas tentang Standar Operasional Prosedur Layanan Klinis
4. Referensi :
Kesepakatan bersama
5. Alat dan Bahan :
Rekam medik
Alat tulis
Form rujukan internal
Form laboratorium
Resep
6. Prosedur
a. Petugas Kesehatan di Unit Pelayanan pengirim
b. Petugas mengidentifikasi kebutuhan pasien
c. Petugas memberikan informasi kepada pasien perihal hasil identifikasi kebutuhan
pasien tentang diperlukannya pemeriksaan oleh petugas dari unit pelayanan lain
d. Petugas menulis surat rujukan internal
e. Petugas mengantarkan pasien dengan membawa surat rujukan internal dan rekam
medis pasien ke unit yang dituju
f. Petugas unit yang dituju menerima pasien beserta rujukan internal dan rekam
medis pasien
g. Petugas unit yang dituju mengidentifikasi kebutuhan pasien
h. Petugas unit yang dituju melakukan pemeriksaan
i. Petugas membuat kesimpulan hasil pemeriksaan dan penatalaksanaan terhadap
pasien
j. Pasien diberi edukasi tentang penyakitnya dan diberi resep
k. Pasien dipersilakan untuk mengambil resep di unit pelayanan obat
l. Jika diperlukan berkonsultasi, pasien diantarkan ke unit pelayanan konsultasi
bersama dengan form rujukan internal dan rekam medis
m. Pasien mengambil obat di unit pelayanan obat
7. Diagram Alir
8. Hal yang perlu diperhatikan
9. Unit Terkait

Pendaftaran, Pelayanan
10. Dokumen Terkait
Rekam Medis
Informed consent

11. Rekaman Historis

Halama Diberlakukan
No Yang Dirubah Perubahan
n Tgl.
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala Puskesmas Merbau Mataram
KABUPATEN
LAMPUNG
SELATAN Sucipto, SKM, M.Kes
NIP 196801101987031002
A. Pengertian :
Penanganan pasien gawat darurat adalah suatu pertolongan yang cepat dan tepat pada pasien untuk
mencegah kematian maupun kecacatan
B. Tujuan :
1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat, sehingga dapat hidup dan
berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya.
2. Merujuk penderita gawat darurat melalui system rujukan untuk memperoleh penanganan yang
lebih memadai.
3. Menanggulangi korban bencana.

C. Kebijakan :
1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290/Menkes/Per /2008 dan Undang-
Undang 29 Tahun 2004 Pasal 45.
2. Manual persetujuan tindakan Kedokteran KKI Tahun 2008.

D. Referensi :
Pelatihan panggulangan Gawat Darurat, BTCLS 2015.
E. Alat dan Bahan :
Oksigen, Nasal Canul/ Sungkup Oksigen, Ambu Bag, Gudel
Sarung tangan steril, Infus set, Cairan Kristaloid, Spuit, Kassa steril

F. Prosedur Bagan Alir

1. Petugas menerima pasien


2. Pasien teridentifikasi gawat darurat.
3. Petugas menilai potensi bahaya pada lokasi yang
mungkin mengancam pasien, penolong ataupun
orang lain disekitar tempat kejadian.
4. Petugas memeriksa kesadaran pasien :
a. Alert untuk sadar penuh tanpa rangsangan dari
luar.
b. Verbal/Voice untuk respon suara dari luar.
c. Pain respon terhadap rangsangan nyeri.
d. Unresponsif sama sekali tak ada respon.
5. Petugas mengatifkan integrated emergency
system meminta bantuan kepada orang sekitar.
6. Petugas memeriksa nadi karotis :
a. Bila nadi tak teraba : petugas melakukan
kompresi jantung paru RJP/CPR Dewasa 30
kompresi 2 Tiupan, untuk bayi 3 kompresi 1 tiupan.
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala Puskesmas Merbau Mataram
KABUPATEN
LAMPUNG
SELATAN Sucipto, SKM, M.Kes
NIP 196801101987031002
b. Bila nadi karotis teraba : petugas memeriksa
pernafasan pasien dengan look, listen dan feel.
7. RJP/CPR dihentikan apabila :
a. Korban sadar atau ada respon.
b. CPR dihentikan oleh dokter yang bertanggung
jawab karena tidak ada harapan hidup lagi.
c. Jika petugas kelelahan dan sudah dilakukan
dalam waktu yang lama lebih 30 menit.

8. Petugas memeriksa jalan nafas pasien apakah


ada sumbatan atau tidak.
9. Bila terdapat sumbatan jalan nafas petugas
melakukan pembebasan jalan nafas dengan tehnik :
Heimlich manuver, Abdominal thrust, Chest trust,
Black blows.

10. Petugas memeriksa pernafasan pasien bila tidak


bernafas berikan nafas buatan : mulut ke mulut 2
kali tiupan hidung tertutup, mulut ke masker atau
dengan alat bag valve masker

11. Petugas membuka jalan nafas dengan tehnik


head tilt dan chin lift atau jaw thrust agar udara
masuk kesaluran nafas.
12. Petugas melakukan recovery posisi bila pasien
sudah bisa bernafas.
13. Petugas memastikan pasien bahwa pasien
dalam kondisi stabil.
14. Petugas melakukan rujukan ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih mampu apabila
diperlukan.
15. Petugas mendekontaminasi alat-alat yang telah
digunakan dan bahan habis pakai.
16. Petugas mencuci alat-alat yang telah
digunakan.
17. Petugas mensterilkan alat-alat yang telah
dipakai.
18. Petugas membuang bahan habis pakai pada
tempat sampah medis.
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala Puskesmas Merbau Mataram
KABUPATEN
LAMPUNG
SELATAN Sucipto, SKM, M.Kes
NIP 196801101987031002
19. Petugas mencuci tangan
20. Petugas mendokumentasikan kegiatan didalam
rekam medis pasien.
G. Hal yang perlu diperhatikan
H. Unit Terkait
Ruang Tindakan
I. Dokumen Terkait
Rekam Medis Pasien

J. Rekaman Historis
Diberlakukan
No Halaman Perubahan Tgl.
MENGIDENTIFIKASI
HAMBATAN

DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS


KABUPATEN LAMPUNG MERBAU
SELATAN MATARAM
No. Dokumen :
Disetujui oleh,
Kepala UPT Puskesmas
Tanggal Terbit : 2016
Merbau Mataram

SOP UKP No. Revisi :


Sucipto, SKM, M.Kes
Halaman : 1/2 NIP 196801101987031002
A. Pengertian : Identifikasi hambatan adalah suatsu proses untuk mengetahui
hambatan yang ada di puskesmas selama proses pendaftaran.

: Proses identifikasi hambatan dilakukan setiap 1 tahun sekali.


B. Tujuan : Sebagai pedoman dalam melaksanakan pelayanan untuk mencegah
hambatan yang terjadi pada proses pelayanan sehingga proses
pelayanan bisa berjalan maksimal tanpa mengalami kesulitan ataupun
hambatan.
C. Kebijakan : SK Kepala UPTD Puskesmas Merbau Mataram Nomor :
D. Referensi : Lppm.trunojoyo.ac.id/.../07_
E. Alat dan Bahan :
F. Prosedur Bagan Alir
Kepala puskesmas merencanakan
1. Kepala puskesmas merencanakan pertemuan pertemuan untuk membahas proses
untuk membahas proses identifikasi hambatan. identifikasi hambatan, meminta kepala TU
untuk membuat undangan untuk petugas
pendaftaran dan administrasi.
2. Kepala puskesmas meminta kepala TU untuk
membuat undangan pertemuan pembahasan proses
Petugas pendaftaran dan administrasi
identifikasi hambatan kepada petugas pendaftaran menghadiri pertemuan pembahasan proses
dan administrasi. identifikasi hambatan.

3. Petugas pendaftaran dan administrasi menghadiri


pertemuan pembahasan proses identifikasi Kepala puskesmas dan peserta pertemuan
hambatan. membahas mengenai cara mengidentifikasi
4. Kepala puskesmas dan peserta pertemuan hambatan dan menentukan cara
mengidentifikasi hambatan yaitu dengan
membahas mengenai cara mengidentifikasi pembuatan angket.
hambatan.
5. Kepala puskesmas dan peserta pertemuan
menentukan cara mengidentifikasi hambatan yaitu
dengan pembuatan angket. Peserta pertemuan membuat angket dan
menyebarkan angket identifikasi hambatan
kepada petugas untuk diisi lalu
mengumpulkan angket tersebut.
MENGIDENTIFIKASI
HAMBATAN
DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS
KABUPATEN LAMPUNG MERBAU
SELATAN MATARAM
No. Dokumen :
Disetujui oleh,
Kepala UPT Puskesmas
Merbau Mataram
SOP UKP Tanggal Terbit :
No. Revisi :
2016

Sucipto, SKM, M.Kes


Halaman : 1/2 NIP 196801101987031002
6. Peserta pertemuan membuat angket identifikasi
hambatan untuk diisi oleh semua petugas.
7. Peserta pertemuan menyebarkan angket
identifikasi hambatan kepada petugas.
8. Peserta pertemuan mengumpulkan angket yang
sudah diisi oleh petugas.

9. Petugas pendaftaran menganalisa hasil angket Petugas pendaftaran menganalisa hasil


identifikasi hambatan. angket dan menyimpulkan hasil angket
10. Petugas pendaftaran menyimpulkan hasil identifikasi hambatan.
angket identifikasi hambatan.
11. Petugas membuat laporan dari hasil angket Petugas membuat laporan dari hasil
identifikasi hambatan. angket identifikasi hambatan, dan
melaporkannya kepada Kepala
12. Petugas melaporkan laporan hasil angket Puskesmas.
identifikasi hambatan kepada Kepala Puskesmas.
13. Kepala puskesmas menerima laporan hasil Kepala puskesmas menerima laporan
angket. hasil angket.

G. Hal-hal yang :
perlu diperhatikan.
H. Unit Terkait : Pendaftaran.poli umum.poli gigi.poli kia.IGD.kamar obat,
laboratorium
I. Dokumen :
Terkait
J. Rekaman Historis Diberlak
ukan
No Halaman Yang diubah Perubahan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai