Anda di halaman 1dari 2

A.

Vertikultur
Vertikultur pada dasarnya merupakan cara bertani/bertanam, yang dilakukan dengan
menempatkan media tanam dalam wadah wadah yang ditempatkan secara bersusun/vertikal (ke
atas). Wadah media tanam tersebut dapat berupa kolom kolom atau pot yang kemudian diatur
sedemikian rupa sehingga pertamanan nantinya dapat tumbuh secara susun ke atas. Sehinga
dengan memindahkan, vertikultur mrupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertical.
(Nitisapto, 1993) Dari satu titik dengan luasan tertentu, dapat ditanam beberapa tanaman.
Sementara itu, apabila pertanaman tersebut diusahakan dengan cara biasa (secara horizontal),
maka dari satu titik tumbuh (pada tanah), hanya akan dapat tumbuh satu tanaman. Dengan
demikian vertikultur ini dapat diterapkan pada daerah daerah dengan lahan sempit, khususnya di
daerah perkotaan yang kini rata rata menjadi pemukiman yang padat.
Peningkatan jumlah penduduk dan pesatnya perkembangan berbagai sektor pembangunan telah
menyebabkan pula meningkatnya permintaan terhadap sumber daya air, sehingga ketersediaan
air dirasakan semakin terbatas. Sampai dengan tahun 2000, diperkirakan penggunaan air bagi
sektor pertanian, masih menduduki peringkat tertingi yaitu 93%. Dalam pola tanam vertikultur,
air hanya dibutuhkan bagi penguapan (transpirasi) tanaman, mengingat evaporasi hanya terjadi di
tanah dalam kolom wadah media tanam. Setiap kali dilakukan penyiraman, beberapa tanaman
dapat memperoleh air dari air atusan (tetesan) tanaman di atasnya. Dengan demikian, dirasakan
pola vertikultur ini dapat lebih menghemat penggunaan air.
Vertikultur juga dapat dilaksanakan pada daerah daerah dengan kondisi lahan yang kurang subur,
dengan syarat media tanamnya diupayakan dapat mendukung pertumbuhan tanaman, misalnya
dengan mencari media tanah dari lokasi lain, menambahkan pupuk atau hara, dan lain
sebagainya. Pada prinsipnya, vertikultur dapat dilaksanakan pada daerah-daerah dengan kondisi
lahan yang lahan yang kurang subur, dengan syarat media tanamnya diupayakan dapat
mendukung pertumbuhan tanaman, misalnya dengan mencari media tanah dari lokasi lain,
menambahkan pupuk atau hara, dan lain sebagainya. Pada prinsipnya, vertikultur dapat
dilakukan seperti menanam tanaman dalam pot yang tidak tergantung pada kondisi lahan
setempat (Nitisapto, 1993) dan iklim suatu wilayah.
C. Keungulan Vertikultur
Penerapan pola tanam vertikultur, mempunyai beberapa keungulan, yang antara lain sebagai
berikut.
1. Menghemat lahan.
2. Menghemat air
3. Mendukung pertanian organik, karena lebih menganjurkan pengunaan pupuk alami
(pupuk kandang dan kompos) dan sesedikit mungkin mengunakan pestisida anorganik.
4. Bahan-bahan yang digunakan sebagai wadah media tanam , dapat disesuaikan dengan
kondisi setempat/ketersediaan bahan yang ada.
5. Umur tanaman relatif pendek
6. Pemeliharan tanaman relatif sederhana
7. Dapat dilakukan oleh siapa saja yang sunguh-sunguh berminat dan sayang akan tanaman.
D, Bentuk-Bentuk Vertikultur
Vertikultur dapat dilaksanakan dengan memanfatkan bahan-bahan dan peralatan yang ada di
sekitar kita. Di samping itu, mudah dalan penyiapan dan pemeliharaannya sehinga dapat
dilakukan oleh setiap orang yang benar-benar ingin menekuninya. Menurut Nitisapto (1993),
beberapa rancangan wadah media tanam yang sudah cukup banyak dicoba dan menunjukkan
tingkat keberhasilan yang tinggi, adalah sebagai berikut.
1. Kolom wadah media tanam disusun secara vertikal. Dalam hal ini, setiap bahan yang
akan digunakan sebagai kolom wadah media dibuat dalam posisi berdiri tegak/vertikal
dan diberi lubang pada permukaannya sebagai tempat terbuka atau sebagai lubang tanam
tanaman yang akan dibudidayakan.
2. Kolom wadah media disusun secara horizontal. Dalam hal ini, wadah media dibuat dalam
bentuk kolom secara mendatar atau dalam bentuk pot-pot plastik, polybag yang kemudian
disusun dalam rak-rak ke arah vertikal.
3. Wadah media digantung. Dalam hal ini, wadah media dapat disusun saling bersambungan
kemudian digantung, sehinga menyerupai pot-pot gantung.
4. Pot susun. Wadah media sebaiknya dipilih dari bahan-bahan yang cukup kokoh dan dapat
tegak berdiri dengan bentuk menyerupai pot. Bahan-bahan tersebut kemudian disusun
pada suatu tegakan dengan susunan menurut selera, sehinga menjadi pot susun yang
mirip dengan pohon pot.

Anda mungkin juga menyukai