Anda di halaman 1dari 4

Laporan Responsi Hari/Tanggal : Rabu/14 November 2018

PKIP PJ Dosen : Made Gayatri,S.Si.,M.Sc

ASPEK SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN

Kelompok 7/AP1

Rika Syarifah J3E117093


Nyimas Isnaini J3E217183
M. Hazbi Rachman J3E216189
Meuthia Syah Y. J3E217166

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018

Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan


1. Aspek Sosial
Dengan adanya pembangunan pabrik tentu harus memperhatikan aspek
sosial masyarakat seperti memproduksi pangan non halal di lingkungan masyarakat
yang mendominasi islam, adanya kegiatan pemeriksaan kesehatan secara gratis di
masyarakat, kepedulian terhadap masyarakat dhuafa dan kepedulian terhadap
sarana dan prasana lingkungan.
Selain itu untuk memberikan kenyamanan dan perlindungan para pekerja,
pihak manajemen dapat memberikan kebijakan berupa pengobatan gratis,
menyediakan APD (earplug,sarung tangan,alas kaki), kotak P3K, apron,
menggunakan masker, hairnet, mengatur jam istirahat/shift, penyediaan air minum,
mendaftarkan pegawai di BPJS, memberi libur secara berkala, dan memberikan
THR.

2. Aspek Ekonomi
2.1 Penciptaan Peluang Usaha dan Pekerjaan
Kehadiran industri membawa pengaruh terhadap mata pencaharian
penduduk, dimana sebelum adanya industri sebagian besar masyarakat bermata
pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi terbagi dalam beberapa mata
pencaharian tertentu saja seperti buruh industri batu bara dan sebagainya. Dengan
dibangun dan berkembangnya industri masyarakat mempunyai peluang usaha yang
lebih luas.
Sector pekerjaan lain yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah usaha
berdagang, misalnya masyarakat asli desa membangun warung-warung kecil di
rumah yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, selain lebih ekonomis juga mudah
untuk di jangkau.
2.2 Ketersediaan Sarana dan Prasarana
Bertambahnya jumlah sarana dan prasarana setelah berkembangnya industri telah
memberikan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat dalam melakukan
aktivitas sehari-hari. Aktivitas masyarakat sebelum berkembang industri lebih
banyak dilakukan untuk pergi ke sawah, atau ke pasar untuk membeli kebutuhan
sehari-hari atau menjual hasil pertaniannya, namun saat ini masyarakat dapat
dengan mudah melakukan berbagai kegiatan dengan adanya sarana dan prasarana
yang memadai baik yang disediakan oleh perusahaan maupun pemerintah daerah.
Walaupun ketersediaan sarana dan prasarana tersebut belum semua dapat
dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat khususnya yang memerlukan pengeluaran
biaya besar seperti pemasangan telefon, tetapi setidaknya sarana dan prasarana yang
tersedia lebih mudah dijangkau dan biaya yang relatif ekonomis, misalnya sekolah-
sekolah dasar, pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu, tempat ibadah, dan
sarana olahraga. Sementara untuk sarana jalan umum tidak hanya dapat
dimanfaatkan langsun oleh pihak perusahaan, dan masyarakat lapisan menengah
keatas yang memiliki kenderaan, tetapi juga masyarakat lapisan menengah
kebawah juga dapat memanfaatkannya dengan tersedianya angkutan umum yang
masuk dalam wilayah desa, sehingga masyarakat desa tidak perlu lagikeluar
wilayah dengan berjalan kaki atau menggunakan kenderaan yang tidak memadai
untuk menujukota kecamatan atau kota kabupaten.

3. Aspek Lingkungan
Dalam pengolahan produk pangan tentunya dihasilkan limbah cair maupun
padat. Selain itu dalam prosesnya para pekerja berhak untuk mendapatkan jaminan
dan perlindungan agar dapat bekerja secara optimal. Limbah cair yang dihasilkan
dalam pengolhan donat kupas ini berupa limbah cair hasil cucian kulit pisang dan
limbah minyak goring (jelantah). Pengolahan limbah cair hasil cucian pisang ini
dapat digunakan untuk menyiram kebun di sekitar pabrik karena dalam
pencuciannya tidak menggunakan bahan kimia sehingga limbar cair tersebut dapat
digunakan untuk menyiram kebun atau tanaman disekitar. Sedangkan untuk
pengolahan limbah minyak goreng, limbah ini dapat digunakan untuk bahan bakar
lampu minyak, bahan tambahan pakan unggas, dan bahan bakar biodiesel.

Limbah padat yang dihasilkan dari pengolahan donat kulit pisang adalah
donat yang tidak sesuai standar(reject), cangkang telur, pengemas yang cacat, kulit
pisang yang reject, putih telor dan telor pecah. Untuk pengolahan limbah donat yang
tidak sesuai standar seperti donat yang berbeda ukuran, tingkat kematangan yang
tidak sesuai dan donat yang tidak mengembang, limbah ini dapat digunakan untuk
pakan ternak. Pengolahan limbah cangkang telur dapat diguanakan untuk dekorasi
ruangan berupa penggunaan cangkang untuk pot tanaman kecil, kerajianan tangan
berupa seni mozaik. Pengolahan limbah pengemasan seperti kardus, kertas dan
karton dapat dijual kepada pengemul untuk diproses lebih lanjut. Pengolahan kulit
pisang yang tidak sesuai dan telur yang pecah dapat djadikan pupuk dengan
penambahan larutan em4 yang dapat menguraikan limbah organic agar tidak
berbau. Pengolahan limbah putih telur dapat digunakan untuk pembuatan whip
cream sebagai toping donat.

Anda mungkin juga menyukai