Anda di halaman 1dari 66

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kabupaten Buol Tahun 2015,
merupakan gambaran rencana kebutuhan serta tugas dan fungsi yang
terstruktur, terencana dan berkesinambungan yang dituangkan dalam anggaran
berbasis kinerja sesuai skala prioritas.
Penyusunan Rencana Kerja bidang kesehatan merupakan upaya untuk
memenuhi salah satu hak dasar masyarakat yang sangat fundamental,
pembangunan kesehatan merupakan investasi terhadap pembagunan
nasional.Dalam kaitan ini pembagunan di daerah perlu berawawasan
kesehatan.Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraannya
harus berangkat dari masalah dan potensi spesifik daerah.Oleh karenanya, di
perlukan adanya pendelegasian wewenang yang lebih besar kepada daerah dan
juga kesiapan daerah dalam menerima dan menjalankan kewenanganya dalam
pembangunan kesehatan.Pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi tingkat
kapasitas daerah yang meliputi perangkat organisasi dan sumberdaya
manusianya, serta kemampuan fiskal.Untuk itu harus dilakukan penetapan yang
jelas tentang peran pemerintah daerah, upaya kesehatan wajib yang
dilaksanakan, dan pengembangan serta pemberdayaan sumber daya daerah.
Mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten
Buol Propinsi Sulawesi Tengah Tahun 2015yang menitik beratkan pada
pembangunan bidang kesehatan khususnya pada peningkatan kinerja aparatur
dalam rangka meningkatkan pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat demi tercapainya “Masyarakat Yang
Sehat, Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan ”, maka disusunlah Rencana Kerja
Tahun 2015.
Sesuai amanat tersebut maka Dinas Kesehatan Kab. Buol sebagai Satuan
Kerja Perangkat Daerah telah menyusun Rencana Kerja Dinas Kesehatantahun
2015. Renja Dinas Kesehatan merupakan dokumen rencana pembangunan yang
berjangka waktu 1 (satu) tahun guna mengoperasionalkan RKPD yang disertai
dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pelayanan
masyarakat yang sudah dicapai oleh SKPD, sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buol tahun 2015, merupakan
rencana pembangunan tahunan yang pada dasarnya disusun untuk mewujudkan
visi Dinas Kesehatan seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas
2

Kesehatan Tahun 2012 – 2017 yaitu : “TerwujudnyaMasyarakat Kabupaten


Buol Yang Sehat, Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan”

Untuk mewujudkan Visi tersebut, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk


misi.yangmana misi Dinas Kesehatan Kabupaten Buol adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat melalui Pemberdayaan
Masyarakat;
2) Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan ke Fasilitas kesehatan;
3) Memberikan perlindungan Sosial Kepada Masyarakat dalam bentuk Jaminan
Kesehatan ;
4) Menjamin ketersediaan, pemerataan dan kualitas sumber daya kesehatan;
5) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan sehat;
6) Meningkatkan Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
7) Meningkatkan kerjasama Lintas Sektor dalam konteks Kemitraan
Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Buol tahun 2015,
akan dijadikan pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan
Dinas Kesehatan demi tercapainya sasaran-sasaran pembangunan yang
berorientasi pada program dan kebijakan dari Pemerintah Pusat yang
dilaksanakan di daerah.

1.2 Landasan Hukum


Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Buol disusun
berlandaskan pada seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan perencanaan pembangunan kesehatan,
terutama :
1. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten
Buol, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan (Lembaran
Negera Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 179, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3900), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai Kepulauan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3966).
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421).
3

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2005 tentang
Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4548).
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438).
5. Undang-Undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5063)
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun 2007
Nomor 33, Tambahan lembaran Negara Nomor 4700).
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578).
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
10. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374 Tahun 2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional.
11. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 06 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi Sulawesi Tengah Tahun
2005-2025 Lembaran Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2009 Nomor
6)
12. Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 14 Tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Buol (Lembaran Daerah
Kabupaten Buol Tahun 2009 Nomor 14).
4

13. Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 01 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Buol 2005-2017
(Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 01).
14. Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 02 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2012-2017
15. Peraturan Daerah Kabupaten Buol Nomor 01 Tahun 2012 tentang Struktur
Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah.

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Sebagai arah sekaligus acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
dalam mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan yang telah disepakati
1.3.2 Tujuan
Tujuan penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten
Buol Tahun 2015 adalah:
a. Terwujudnya penjabaran Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Kabupaten Buol Tahun 2015;
b. Terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergitas pembangunan antar
Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan status
kesehatan di wilayah Kabupaten Buol;
c. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan serta evaluasi hasil pembangunan;
d. Tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan
dan berkelanjutan.

1.4 Sistematika Penulisan


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penyusunan Rencana Kerja
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD dan Capaian Renstra SKPD,
memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja
5

SKPD tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan
(tahun n-1), mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya
pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah disahkan. Selanjutnya
dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD berdasarkan
realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun
sebelumnya.
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Renja SKPD, berisikan kajian terhadap
capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang
sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 38 tahun 2007. Jika indikator yang dikaji, disesuaikan dengan
tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan.
2.3 Isu-Isu Penting penyelenggaraan tugas dan Fungsi, berisikan uraian
mengenai: Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis
yang terkait dengan pelayanan SKPD, Permasalahan dan hambatan
yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD,
Tantangan dan peluang serta Formulasi isu-isu penting berupa
rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam
perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.
2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD
BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional, telaahan terhadap kebijakan
nasional dan sebagaimana maksud, yaitu penelaahan yang
menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan
yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja, perumusan tujuan dan sasaran didasarkan
atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD
yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra SKPD
3.3 Program dan Kegiaran, berisikan penjelasan mengenai: faktor-faktor
yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan
kegiatan, rekapitulasi program dan kegiatan serta penjelasan jika
rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal
RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi
keduanya
BAB IV PENUTUP
6

BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD
Penetapan indikator kerja program Dinas Kesehatan merupakan bagian dari
komitmen Dinas Kesehatan dalam upaya meningkatkan status kesehatan
masyarakat Kabupaten Buol menjadi lebih baik. Penetapan tersebut merupakan
ukuran kuantitaf dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
kegiatan yang telah ditetapkan.meliputi indikator masukan (inputs), keluaran
(outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts).
2.1.1 Evaluasi Pelaksanaan Program Tahun 2013
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kerja Dinas Kesehatan,Kabupan
Buol, alokasi anggaran menjadi modal penting dalammelaksanakan seluruh program
yang telah ditetapkan. Besaran anggaran yang diberikan kepada Dinas Kesehatan
Tahun 2013 sebelum perubahan anggaran adalah Rp. 29,709,955,560 (Dua Puluh
Sembilan Milyar Tujuh Ratus Sembilan Juta Sembilan Ratus Lima Puluh Lima Ribu
Lima Ratus Enam Puluh Rupiah) dan setelah perubahan menjadiRp.
28,843,543,559.56(Dua Puluh Delapan Milyar Delapan Ratus Empat Puluh Tiga Juta
Lima Ratus Empat Puluh Tiga Ribu LimaRatusLima Puluh SembilanRupiah Lima
Puluh Enam Perak).
Capaian realisasi kerja dinas kesehatan untuk tahun 2013 sebesar 70% dari
75% kerja yang ditetapkan. Realisasi ini terdiri dari belanja tidak langsung sebesar
Rp. 18,234,482,059.00 (Delapan Belas Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Empat Juta
Empat Ratus Delapan Puluh Dua Ribu Lima Puluh Sembilan Rupiah) dan belanja
langsung sebesar Rp. 10,609,061,500.56 (Sepuluh Milyar Enam Ratus Sembilan
Juta Enam Puluh Satu Ribu Lima Ratus Rupiah Lima Puluh Enam Perak) yang
dijabarkan dalam 15 program dan 24 kegiatan sebagai berikut :
Tabel 2.1
Capaian Realisasi Kerja Dinas Kesehatan
Tahun Anggaran 2013

Alokasi Biaya
No. Urusan Program/ Kegiatan/ Sub
Anggaran Realisasi
Kegiatan %
(Rp) (Rp)

A. BELANJA TIDAK LANGSUNG 18,234,482,059.00 - -


SEBELUM PERUBAHAN

16,481,415,368.00 16,328,737,504.00 99.1


BELANJA TIDAK LANGSUNG
SETELAH PERUBAHAN

10,110,761,500.56
B. BELANJA LANGSUNG SEBELUM - -
PERUBAHAN
BELANJA LANGSUNG SETELAH 10,890,411,500.56 9,881,676,623.00
PERUBAHAN
91
7

C. Program Pelayanan Administrasi 2,439,454,246.00


Perkantoran 2,665,732,287.00 92
1. Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran 1,275,000,000.00 1,274,986,125.00 100
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya air dan Listrik 81,600,000.00 32,674,778.00 40
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional 98,000,000.00 52,249,000.00 53
4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 294,480,000.00 289,680,000.00 98
5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 10,800,000.00 8,100,000.00 75
6. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan
Kerja 15,600,000.00 - 0
7. Penyediaan Alat Tulis Kantor 85,982,787.00 40,000,000.00 47
8. Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 32,600,000.00 22,600,000.00 69
9. Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 35,000,000.00 35,000,000.00 100
10. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 13,102,500.00 10,102,500.00 77
11. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
perundang-undangan 7,200,000.00 - 0
12. Penyediaan Bahan Logistik Kantor 69,640,000.00 26,308,186.00 38
13. Penyediaan Makanan dan Minuman 33,000,000.00 31,321,000.00 95
14. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi 375,770,000.00 378,475,657.00 101
15. Penyediaan Jasa Pelayanan Kantor dan
Kemasyarakatan 237,957,000.00 237,957,000.00 100
D. Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur 1,970,000,573.00 1,717,767,900.00 87
1. Pembangunan Gedung Kantor 836,359,900.00 815,988,900.00 98
2. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 225,000,000.00 209,250,000.00 93
3. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 201,610,003.00 30,070,000.00 15
4. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 250,150,000.00 211,350,000.00 84
5. Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas 456,880,670.00 451,109,000.00 99
E. Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur 50,000,000.00 11,750,000.00 24
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
1. Aparatur (Pendidikan & Pelatihan, Bimtek, 50,000,000.00 11,750,000.00
Sosialisasi) 24
F. Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan 1,531,064,000.00 1,395,782,742.00 91
1. Pengadaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan 1,521,889,000.00 1,395,782,742.00 92
2. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan 9,175,000.00 0
G. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 351,536,000.00 277,173,000.00 79
1. Revitalisasi Sistem Kesehatan 39,940,000.00 15,100,000.00 38
2. Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan 35,656,000.00 16,808,000.00 47
3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat 74,715,000.00 0
4. Penyediaan Jasa Pelayanan Kesehatan 201,225,000.00 245,265,000.00 122
H. Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat 420,328,186.00 395,606,250.00 94
1. Pengembangan Media Promosi dan
Informasi Sadar Hidup Sehat 71,250,000.00 65,250,000.00 92
2. Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat 285,376,250.00 274,856,250.00 96
3. Penyelenggaraan Hari Kesehatan
Nasional (HKN) 63,701,936.00 55,500,000.00 87
I Program Perbaikan Gizi Masyarakat 15,420,000.00 15,240,000.00 99
1. Penyusunan Peta Informasi Masyarakat 5,175,000.00 5,175,000.00 100
8

Kurang Gizi
2. Pelatihan Tenaga TFC Gizi Buruk 10,245,000.00 10,065,000.00 98
J Program Pengembangan Lingkungan
Sehat 11,830,000.00 7,250,000.00 61
1 Perbaikan Sarana dan Pengawasan Air
Bersih 11,830,000.00 7,250,000.00 61
K Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular 371,505,000.00 215,436,935.00 58
1. Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk 38,580,000.00 17,044,935.00 44
2. Pelayanan Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Menular 172,865,000.00 133,000,000.00 77
3. Pencegahan Penularan Penyakit
Endemik/Epidemik 32,500,000.00 32,500,000.00 100
4. Peningkatan Imunisasi 30,520,000.00 7,800,000.00 26
5. Peningkatan Survellance Epidemiologi dan
Penanggulangan Wabah 61,840,000.00 25,092,000.00 41
Peningkatan komunikasi,Informasi dan
6. Edukasi (Ide) Pencegahan 35,200,000.00 - 0
Pemberantasan Penyakit Menular
L. Program Standarisasi Pelayanan
Kesehatan 82,399,662.00 51,179,000.00 62
1. Penyusunan Standar Pelayanan
Kesehatan 32,920,000.00 31,920,000.00 97
2. Evaluasi dan Pengembangan Standar
Pelayanan Kesehatan 49,479,662.00 19,259,000.00 39
Program Pengadaan, Peningkatan dan
M. Perbaikan Sarana dan Prasarana
3,362,355,792.56 3,330,126,550.00
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan
Jaringannya 99
1. Pembangunan Puskesmas 21,521,940.00 21,498,100.00 100
2. Pembangunan Puskesmas Pembantu 824,116,000.00 800,480,699.00 97
3. Pembangunan Poskesdes 2,018,417,852.56 2,009,847,751.00 100
4. Pengadaan Alat Kesehatan (Lanjutan) 498,300,000.00 498,300,000.00 100
N. Program Pengawasan dan
Pengendalian Kesehatan Makanan 9,610,000.00 2,020,000.00 21
Pengawasan dan Pengendalian
1 Keamanan dan Kesehatan Makanan Hasil 9,610,000.00 2,020,000.00
Produksi Rumah Tangga 21
O. Program Peningkatan Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak 48,630,000.00 24,910,000.00 51
1 Audit Maternal Perinatal (AMP)
48,630,000.00 24,910,000.00 51
96
TOTAL 27,347,626,868.56 26,210,414,127.00

Sumber : Bagian Keuangan Dinas Kesehatan Kab. Buol Tahun 2013

Berdasarkan penjabaran pada tabel diatas, dapat diterangkan bahwa


Realisasi kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buol adalah sebagai berikut :
Program1 : “Pelayanan Administrasi Perkantoran” :
a. Penyediaan jasa pelayanan dan peralatan perkantoran
b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaran dinas/operasional
d. Penyediaan jasa kebersihan kantor
e. Penyediaan jasa perbaikan dan peralatan kerja
f. Penyediaan alat tulis kantor
9

g. Penyediaan barang cetak dan penggandaan


h. Penyediaan instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
i. Penyediaan peralatan rumah tangga
j. Penyediaan bahan logistic kantor
k. Penyediaan makanan dan minuman
l. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi
m. Penyediaan jasa pelayanan kantor dan kemasyarakatan
Keberhasilan pelaksanaan program diatas disebabkan karena semua
indikator pelayanan administrasi perkantoran merupakan kegiatan rutin kantor
yang harus dilaksanakan demi mewujudkan keberhasilan pelaksanaan
kegiataan/program pada Dinas Kesehatan Kabupaten Buol. Di tahun 2013
Perbaikan Peralatan Kerja danPenyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-Undangantidak termasuk dalam perencanaan dinas kesehatan
dikarenakan, pada tahun sebelumnya dinas kesehatan telah melakukan
pengadaan alat kantor dan seluruh peralatan tersebut masih dalam kondisi baik.
Program 2 “Peningkatan Sarana dan Prasaran Aparatur”, yang terdiri dari
beberapa kegiatan :
a. Pembangunan Gedung Kantor
b. Pembangunan Kendaraan Dinas / Operasional
c. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
d. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir semua kegiatan yang
berhubungan dengan program peningkatan sarana dan prasana terlaksana
dengan baik, hal ini disebabkan karena keinginan pengambil kebijakan untuk
lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah prioritas
utama demi mewujudkan masyarakat Kabupaten Buol yang sehat, sejahtera
sesuai dengan visi dan misi Dinas Kesehatan. Keinginan pengambil kebijakan
tersebut di tandai dengan dibangunnya beberapa fasilitas kesehatan dasar (baik
dalam bentuk rehabilitasi maupun bangun baru) di seluruh wilayah kerja Dinas
Kesehatan dengan harapan seluruh masyarakat mampu menjangkau fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada guna meningkatkan status kesehatan
masyarakat Kabupaten Buol secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.
Tidak terserapnya sebagain anggaran di program ini disebabkan karena
lambatnya pencairan dana baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah sehingga pemenuhan (pengadaan alat perkantoran) khususnya
peralatan Puskesmas Perawatan dan Beberapa Poskesdes menjadi terhambat
namun bukan berarti kualitas pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan dasar
10

tersebut mengalami penurunan. Tahun 2013 pengadaan alat perkantoran


dialokasikan pada pengadaan beberapa alat modern yang bertujuan
memberikan pelayanan penujang kepada masyarakan khususnya masyarakat
di fasilitas pelayanan dasar namun karena kapasitas dan pasokan listrik di
beberapa fasilitas tersebut belum memadai untuk diadakan maka pengadaan
perlatan kantor tersebut belum direalisasikan, selain itu tidak adanya operator
khusus yang mampu mengoperasikan perlatan tersebut menjadi pertimbangan
belum dialokasikannya pengadaan alat-alat perkantoran tersebut.
Program3 : “Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur”, SDM bidang
kesehatan merupakan tenaga penggerak dan penentu keberhasilan sistem
pelayanan kesehatan di Kabupaten Buol. Peningkatan kualitas SDM merupakan
tanggungjawab dinas kesehatan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan
kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Berdasakan tabel diatas, peningkatan kapasitas SDM bidang kesehatan
masih jauh dari target yang telah ditetapkan oleh pemegang Program PPSDM
hal ini dikarenakan oleh lambatnya alokasi anggaran yang diberikan Pemda
menyebabkan pelaksanaan Program Peningkatan SDM tersebut mengalami
hambatan. Selain itu, belum adanya strategi jitu yang dimiliki oleh bidang
PPSDM juga menjadi penyebab belum maksimalnya upaya peningkatan SDM
Dinas Kesehatan Kabupaten Buol, dimana selama ini kegiatan rutin dalam
meningkatkan kualitas SDM bidang kesehatan masih terfokus pada pendidikan
dan pelatihan, bimbingan tekhnis dan sosialisasi sehingga ada kejenuhan bagi
tenaga kesehatan dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Program 4 :“Obat dan Perbekalan Kesehatan”, adalah sebagai berikut :
a. Tersediannya obat dan perbekalan kesehatan di Puskesmas dan
Jaringannya.
b. Terwujudnya mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan di masyarakat
adalah tersedianya obat dan perbekalan kesehatan di seluruh unit pelayanan
kesehatan, hal ini dimaksudkan agar seluruh masyarakat dapat menikmati
fasiltas dan pelayanan kesehatan demi kesembuhan penyakit yang
dideritanya.Tingginya ekspektasi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
bukan hanya di nilai dengan keberadaan tenaga dokter maupun fasilitas
kesehatan yang ada melainkan juga bagimana fasilitas kesehatan yang ada
mampu menyediakan obat yang berkualitas guna mengurangi beban
penderitaan yang dialaminya.Semakin lengkap dan berkualitas obat dan
perbekalan kesehatan yang dimiliki oleh unit pelayanan kesehatan maka
11

semakin antusias pula masyarakat untuk menggunakan fasilitas kesehatan


tersebut.
Keberhasilan pelaksanaan program obat dan perbekalan kesehatan
disebabkan karena kebutuhan obat merupakan kebutuhan mutlak dan
mendasar dalam sistem pelayanan kesehatan dan komitmen yang kuat dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Buol dalam rangka meningkatkan layanan
kesehatan masyarakat hal ini diwujudkan dengan memberikan porsi anggaran
yang cukup besar kepada Dinas Kesehatan melalui guna mewujudkan status
kesehatan masyarakat yang sehat, sejahtera dan berkeadilan.

Program 5 “Upaya Kesehatan Masyarakat”, terdiri dari :


a. Revitalisasi sistem kesehatan
b. Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan
c. Peningkatan kesehatan masyarakat
d. Penyediaan jasa pelayanan kesehatan
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, Dinas Kesehatan beserta jajarannya telah berupaya semaksimal
mungkin untuk memberikan pelayanan yang komprehensif, terpadu dan
berkesinambungan kepada masyarakat guna meningkatkan status kesehatan
masyarakat secara optimal.
Tidak tercapainya target yang ditentukan disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya :
1) Sistem pelayanan kesehatan yang masih berorientasi pada upaya kuratif
atau pengobatan, sehingga pekerjaan/fungsi puskesmas banyak di
dominasi oleh masyarakat yang ingin mengobati penyakit yang dideritanya
bukan sebagai upaya mencari faktor penyebab utamaya.
2) Upaya promotif dan preventif yang dilakukan oleh seluruh petugas
kesehatan, kurang mendapat tanggapan positif dari masyarakat sehingga
dari tahun ke tahun angka kesakitan di Kabupaten Buol masih terbilang
tinggi. Perilaku masyarakat merupakan modal penting dalam peningkatan
status kesehatannya. Berdasarkan data dan informasi yang ada, masih ada
sebagian masyarakat yang tidak berperilaku sesuai dengan yang diinginkan
oleh petugas kesehatan seperti :
a) Tingginya kepercayaan masyarakat memeriksakan kesehatannya
kepada tenaga non medis sehingga capaian beberapa program tidak
terealisasi dengan baik.
b) Masih adanya masyarakat yang mengkonsumsi air yang tidak dimasak,
tidak menggunakan jamban, merokok aktif, mengkonsumsi alkohol,
12

buang sampah sembarang tempat, tidak mempunyai SPAL yang


kesemuanya merupakan faktor penghambat sistem pelayanan
kesehatan. Menyadarkan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
bukanlan hal yang mudah, meskipun telah banyak upaya yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan seperti melakukan penyuluhan,
kunjungan rumah tetapi upaya ini masih juga belum maksimal karena
sebagian masyarakat menganggap sakit itu ketika mereka telah
terbaring tak berdaya di masyarakat. Hal-hal inilah yang masih terjadi
dimasyarakat kita sehingga tanggungjawab ini bukan hanya menjadi
bagian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buol melainkan seluruh stake
holder dan decision making yang ada di kabupaten buol bekerjasama
dengan tokoh-tokoh masyarakat guna menciptakan status kesehatan
masyarakat yang optimal demi mewujudkan masyarakat yang sehat,
sejahtera, madani dan berkeadilan.
Program 6 “Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat”, terdiri dari :
a. Pengembangan media promosi dan informasi Sadar Hidup Sehat
b. Penyuluhan masyarakat tentang Pola Hidup Sehat
c. Penyelenggaraan Hari Kesehatan Nasional
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan merupakan
modal dasar terwujudnya pembangunan kesehatan secara berkesinambungan,
semakin baik tingkat pengetahuan masyarakat maka semakin baik pula upaya
yang akan dilakukan untuk menghindarkan diri dan anggota keluarganya dari
masalah-masalah kesehatan.
Tercapainya target dalam program ini, merupakan bukti bahwa promosi
kesehatan sangatlah penting dalam upaya memutuskan mata rantai penularan
penyakit tanpa mengabaikan program kesehatan lainnya. Informasi kesehatan
sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat guna menciptakan taraf hidup
masyarakat menjadi lebih baik, dengan promosi kesehatan masyarakat akan
lebih mudah dan cepat mengetahui masalah-masalah kesehatan yang terjadi
saat ini baik secara global maupun secara nasional.
Kerja keras pemegang program beserta seluruh petugas kesehatan yang
berada di unit pelayanan kesehatan menjadi modal dalam peningkatan status
kesehatan masyarakat di Kabupaten Buol, selain itu besaran anggaran yang
diberikan pemda kepada dinas kesehatan khususnya penanggungjawab
program kesehatan dan pemberdayaan masyarakat adalah bukti bahwa
Kabupaten Buol memiliki komitmen yang kuat untuk meningkat status
kesehatan di daerah ini.
13

Program 7 “Perbaikan Gizi Masyarakat”, terdiri dari :


a. Penyusunan peta Informasi masyarakat kurang gizi
b. Pelatihan tenaga TFC gizi buruk
Status gizi masyarakat merupakan cerminan tersedianya pangan yang
cukup di seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Buol.Semakin baik atau
tersediannya kecukupan pangan dalam rumah tangganya maka semakin baik
pula status gizi anggota keluarganya.
Masalah gizi bukan hanya menjadi masalah nasional melainkan telah
menjadi masalah global hampir diseluruh belahan dunia dimana kemiskinan,
pengetahuan, status ekonomi masyarakat, politik menjadi penyumbang utama
terjadinya masalah gizi di dunia.
Khusus Kabupaten Buol upaya yang dilakukan untuk mengurangi
permasalah gizi khususnya gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan melalukan
pemetaan dan menyediakan tenaga TFC gizi yang bertujuan untuk memfasilitas
penanggungjawab program dalam melakukan perbaikan gizi masyarakat.
Kegiatan ini cukup berhasil karena mampu mengakomodir semua
permasalahan gizi di Kabupaten Buol, sehingga diharapkan masalah gizi
ditahun-tahun akan datang bisa diminimalisasi.
Program 8 “Pengembangan Lingkungan Sehat”, adalah sebagai berikut :
a. Perbaikan sarana dan pengawasan air bersih
Belum terpenuhinya target pelaksanaan program ini, disebabkan karena
luasnya wilayah kerja dinas kesehatan dan realisasi anggaran yang yang
diberikan ke pemegang program mengalami keterlambatan. Selain itu,
kekurangan tenaga sanitarian dalam pelaksanaan program ini juga menjadi
penyebab terkendalanya perbaikan sarana dan pengawasan air bersih.
Program9 “Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular”, terdiri dari :
a. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
b. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
c. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
d. Peningkatan imunisasi
e. Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah
f. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan
pemberantasan penyakit menular.
Pencegahan dan penanggulangan penyakit merupakan program
pengendalian penyakit yang bertujuan untuk memutuskan mata rantai
penularan penyakit baik menular maupun tidak menular, baik yang disebabkan
oleh bakteri, virus, jamur maupun rodensia.
14

Besaran anggaran yang diberikan oleh pemda setempat bukan menjadi


jaminan keberhasilan pelaksanaan program tersebut, melainkan upaya
maksimal yang dilakukan oleh penanggungjawab program dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yakni;
1) Perubahan musim yang sangat cepat dan sulit terpredeksi menyebabkan
peningkatan penyebaran bibit penyakit di masyarakat.
2) Perilaku masyarakat yang jauh dari perilaku hidup sehat juga menjadi
penyebab terkendalanya pelaksanaan program ini.
3) Arus globalisasi dan transportasi menjadi pemicu timbulnya berbagai
penyakit yang dahulunya hanya ada di kota-kota besar sekarang ini telah
menjangkau berbagai pelosok wilayah kerja dinas kesehatan.
Berbagai upaya kongkrit yang dilakukan oleh penanggungjawab program
belum menjamin keberhasilan pelaksaan program dikarenakan partisipasi
masyarakat di bidang kesehatan masih jauh dari yang diharapkan.
Program10 “Standarisasi Pelayanan Kesehatan”
a. Penyusunan standar pelayanan kesehatan
b. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
Standarisasi pelayanan kesehatan adalah indikator petugas kesehatan
dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
ketidakberhasilan program ini disebabkan oleh ;
1) Belum adanya regulasi yang mendukung standar pelayanan kesehatan,
sehingga terjadi perbedaan dalam penentuan standar mutu pelayanan
kesehatan.
2) Inkonsistensi data dari seluruh puskesmas masih jauh dari yang
diharapkan, dimana masih ada puskesmas yang lambat menyetor
laporannya sehingga penentuan standarisasi pelayanan kesehatan
mengalami hambatan.
Program 11 “Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan”, dengan 1
indikator yang dimilikinya belum memenuhi target yang telah ditetapkan adapun
penjelasannya sebagai berikut :
a. Pengawasan dan pengendalian keamanan dan kesehatan makanan hasil
produksi rumah tangga
Pelaksanaan kegiatan ini terkendala oleh beberapa faktor, seperti
kurangnya tenaga sanitarian, alokasi anggaran yang kecil tidak sebanding
dengan luas wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buol.Selain itu, peran
aktif masyarakat dianggap masih kurang dalam memberikan informasi kepada
petugas pada waktu melakusanakan kegiatan ini.
Program 12 “Peningkatan Keselamatan Ibu dan Anak”
15

a. Terlaksananya audit maternal perinatal (AMP)


Program keselamatan ibu dan anak merupakanupaya bidang kesehatan
yang bertujuan untuk menyelamtkan ibu dan bayi selama kehamilan. Kehamilan
yang aman ditujukan agar semua ibu hamil dan bayi baru lahir harus
mempunyai akses terhadap pelayanan kehamilan, persalinan dan nifas oleh
tenaga kesehatan terampil, semua komplikasi obstetri dan neonatal mendapat
pelayanan yang maksimal, serta stiap wanita usia subur harus mempunyai
akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran.
Upaya ini tidak terealisasi dikarenakan;
1) Masih banyaknya masyarakat yang tidak percaya dengan petugas
kesehatan yang berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buol,
2) Kualitas pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan masih dianggap
tidak maksimal sehingga masih ada ibu hamil yang melakukan persalinan di
tolong dukun.
Dengan melihat faktor penyebab diatas, maka peran aktif seluruh pertugas
kesehatan khususnya tenaga bidan diperlukan guna meningkatkan mutu dan
kualitas pelayanan kebidanan kepada masyarakat demi menurunkan angka
kesakitan dan kematian Ibu dan Anak di wilayah kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Buol.
16

Tabel 2.2
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan RENJA Dinas Kesehatan dan Pencapaian
RENSTRA Dinas Kesehatan s/d Tahun 2014
Kabupaten Buol
SKPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Buol

Realisasi
Perkiraan Realisasi Capaian
Target Target dan Realisasi Kinerja Program dan
Target Target Target Renstra SKPD s/d
Kinerja Kegiatan Tahun Lalu (2013)
Kinerja Program Tahun Berjalan
Hasil
Capaian Kegiatan
Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Indikator Kinerja Program Program
Kode Program (Renja
Program Kegiatan (Outcomes/Kegiatan Output) dan
(Renstra SKPD
Keluaran Realisasi Tingkat
SKPD) Realisasi Tahun
Kegiatan Target Capaian Capaian
Tahun 2013 Renja Tkt 2014)
s/d Tahun Renja Program dan Realisasi
SKPD Realisasi
2012 SKPD Kegiatan s/d Target
Tahun %
Tahun 2013 Tahun Renstra
2013
berjalan 2014 (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 = (7/6) 9 10 =(5+7+9) 11 = (10/4)
Urusan Wajib
Bidang Urusan Kesehatan
DINAS KESEHATAN
Program Pelayanan Administrasi Tkt Layanan administrasi yg tepat
70 % 75 % 70 % 93.3 % 80 %
Perkantoran waktu 75 %
Program Peningkatan Saranan dan Tkt pemenuhan kebutuhan sarana
Prasarana Aparatur dan prasarana kerja aparatur 75 % 70 % 75 % 65 % 86.7 % 80 %
sesuai standar
Program Peningakatan Kapasitas Peningkatan kapasitas sumber
45 % 50 % 45 % 90 %
Sumber Daya Aparatur daya aparatur
Program Perbaikan dan Perbekalan Ketersediaan obat dan vaksin dan
85 % 85 % 85 % 85 % 100 % 85 %
Kesehatan perbekalan kesehatan
Persentase tkt kecukupan obat,
70 % 70 % 70 % 70 % 100 % 70 %
vaksin dan perbekalan kesehatan

Program Upaya Kesehatan Meningkatkan derajat dan


Masyarakat pelayanan kesehatan bagi
masyarakat :
Terpenuhinya kesehatan anak :
 cakupan kunjungan neonatal (KN
88 % 86 % 88 % 96 % 109 % 89 %
1)
 cakupan kunjungan neonatal
84 % 82 % 84 % 86 % 102 % 86 %
lengkap
 cakupan kes bayi 86 % 85 % 86 % 77 % 89.7 % 87 %
 cakupan pelayanan kes anak 81 % 80 % 81 % 18 % 22.6 % 83 %
17

balita
 cakupan penanganan neonatal
70 % 65 % 70 % 34 % 48.6 % 75 %
komplikasi
 cakupan penjaringan siswa SD 92 % 90 % 92 % 80 % 86.8 % 94 %

Terpenuhinya kes ibu :


 Bulin yg ditolong o/nakes 77 % 77 % 77 % 44 % 57.1 % 80 %
 Bumil mendapat ANC (K1) 97 % 96 % 97 % 98 % 101 % 98 %
 Bumil yg mendapat pelayanan
90 % 88 % 90 % 76 % 84.7 % 93 %
antenatal (K4)
 Bulin di tolong o/nakes di faskes 55 % 52 % 55 % 78 % 142 % 57 %
 Bufas yg mendapat pelayanan 88 % 86 % 88 % 78 % 88.6 % 89 %
 Bulin yg mendapatkan
penangangan komplikasi 67 % 63 % 63 % 28 % 42.1 % 72 %
kebidana cakupan (PK)
 PUS yg menjadi KB aktif (CPR) 6% 62 % 64 % 48 % 74.4 % 64 %
 Puskesmas rawat inap mampu
62 % 60 % 62 % 62 % 100 % 65 %
PKRE terpadu
 Faskes yg memberikan
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
pelayanan KB
 Pengembangan kes dasar 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
 Puskesmas PONED yg
melaksanakan sistem 9 6 9 6 66.7 % 12
manajemen mutu
Program Promosi Kesehatan dan Peningkatan pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat masyarakat dalam promosi
kesehatan
 RT yg melaksanakan PHBS 60 % 55 % 60 % 38 % 62.7 % 65 %
 Desa siaga aktif 35 % 0% 35 % 28 % 80 % 40 %
 SD yg diberdayakan dalam
25 % 20 % 25 % 46 % 184 % 30 %
promosi kesehatan
Program Perbaikan Gizi Meningkatnya perbaikan gizi
masyarakat :
 Balita gizi buruk mendapat
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
perawatan
 Balita ditimbang berat badannya 70 % 65 % 70 % 62 % 88.8% 75 %
 Bayi usia 0-6 bulan yg
60 % 50 % 60 % 56 % 93.8% 65 %
mendaptkan ASI ekslusif
 RT yg mengkonsumsi garam
80 % 77 % 80 % 97 % 121.3 % 85 %
beryodium
18

 Balita 5-59 bulan mendapat Vit A 90 % 90 % 90 % 70 % 77.3% 90 %


 Bumil mendapat 90 Tablet FE 78 % 75 % 78 % 74 % 94.9 % 81 %
 Kab yg melaksanakan
80 % 70 % 80 % 100 % 125 % 90 %
surveillance
 Tersediannya bufferstock MP-ASI 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
Program Pengembangan  Cakupan akses air minum dan
63 % 62,5 % 63 % 0% 63.5 %
Lingkungan Sehat sanitasi dasar
 Cakupan air minum yg
92 % 90 % 92 % 0% 93 %
berkualitas
 Cakupan keluarga dg jamban
67 % 64 % 67 % 0% 69 %
sehat
 Cakupan TPM yg memenuhi
65 % 60 % 65 % 0% 70 %
syarat kesehatan
 Cakupan rumah sehat 79 % 75 % 79 % 0% 82 %
 Cakupan TTU yg memenuhi
80 % 79 % 80 % 0% 82 %
syarat kesehatan
 Rumah sakit yg memenuhi syarat
50 % 25 % 50 % 0% 62.5 %
kesehatan lingkungan
 Kabupaten yg melaksanakan
36 % 18 % 36 % 0% 55 %
kabupaten sehat
 Masyarakat stop BABS 67 % 64 % 67 % 0% 69 %
Program Pencegahan dan Tercapainya cakupan
Penanggulangan Penyakit Menular penanggulangan penyakit
menular dan tidak menular
 Prevalensi rate penderita
3% 4% 3% 0% 2%
schistosomiasis
 Angka penemuan kasus malaria <1 <1 <1 0% <1
 % angka kasus baru TB Paru
45 % 40 % 45 % 0% 50 %
BTA posiitf
 % penderita ODHA yg
100 % 100 % 100 % 0% 100 %
mendapatkan ART
 % penanganan bencana di
100 % 100 % 100 % 0% 100 %
Kecamatan (24) jam
 % angka kesakitan penyakit KLB
< 20 < 25 < 20 0 0% < 15
(Malaria, Diare)
Program Standarisasi Pelayanan Meningkatnya standar pelayanan
55 % 55 % 55 % 55 % 100 % 60 %
Kesehatan kesehatan
Program Peningkatan Kesehatan Meningkatnya derajat kesehatan
45 % 45 % 45 % 45 % 100 % 50 %
Lansia lansia
Program Kesehatan Khusus Meningkatnya pelayanan kesehatan
45 % 45 % 45 % 45 % 100 % 50 %
khusus di masyarakat
19

Program Pengawasan dan Meningkatnya kualitas sumber


Pengendalian Keamanan dan bahan makanan dan minuman di 60 % 60 % 60 % 60 % 100 % 65 %
Kesehatan Makanan masyarakat
Program Keselamatan Ibu dan Meningkatnya derajat kesehatan ibu
55 % 55 % 55 % 55 % 100 % 65 %
Anak dan anak
Program Pengadaan, Peningkatan Meningkatnya kinerja pada
dan Perbaikan Sarana dan puskesmas, Pustu dan Jaringannya.
60 % 60 % 60 % 60 % 100 % 70 %
Prasarana Puskesmas, Pustu dan
Jaringannya
20

2.1.2 Perkiraan Pencapaian Tahun Anggaran 2014


Tahun 2014 merupakan tahun kedua pemerintahan Bupati baru, yang mana
orientasi program kerja adalah lebih memfokuskan pada Pelayanan Kesehatan dan
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat melalui Program Pertanian dan Perkebunan.
Demi mendukung pelaksanaan pelayanan kesehatan di Kabupaten Buol, Dinas
Kesehatan bersama Rumah Sakit mendapatkan kenaikan alokasi anggaran sekitar 5-
10% untuk tahun 2014. Untuk Dinas Kesehatan, besaran anggaran yang diberikan
pada Tahun 2014 sebelum perubahan anggaran adalah Rp. 31,840,680,100.10, alokasi
tersebut mengalami kenaikan ± 9,41 % dari pagu anggaran tahun 2013.
Berdasarkan penjelasanpada tabel 2.1, dapat disimpulkan bahwa kinerja Dinas
Kesehatan dalam menjalankan program baik yang telah dilaksanakan pada tahun
2013 serta perkiraan capaian program dan kegiatan tahun 2014, masih jauh dari
harapan, hal ini disebabkan karena Dinas Kesehatan Kabupaten Buol mengalam
berbagi masalah /kendala yang meliputi :
a. Organisasi
Sinkronisasi pelaksanaan Visi dan Misi yangditerapkan oleh Dinas Kesehatan
belum mampu diakomodir oleh seluruh petugas kesehatan baik yang berada di
Dinas Kesehatan maupun yang berada di Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD)
se wilayah Kabupaten Buol. Hal ini menyebabkan banyaknya indikator kinerja yang
ditetapkan oleh Pemegang Program Dinas Kesehatan Kabupaten Buol belum
mencapai taget sehingga perlu kerjasama dan komitmen dari seluruh stakeholder
yang demi mewujudkan masyarakat sehat, sejahtera dan berkeadilan sesuai
dengan visi dan misi Kabupaten Buol.
b. Sumber Daya Kesehatan
Distribusi tenaga kesehatan Dinas Keshatan Kabupaten Buol, sejauh ini belum
memenuhi standar ketenagaan yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan.Beberapa tenaga teknis yang masih perlu mendapatkan perhatian
khusus demi meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten
Buol, diantaranya tenaga dokter, apoteker, bidan dan analis kesehatan. Dari
keempat tenaga kesehatan tersebut yang sulit di penuhi adalah distribusi tenaga
dokter diseluruh wilayah kerja Dinas Kesehatan, hal ini disebabkan bukan karena
ketidakmampuan daerah mengalokasikan dana untuk membayar gaji mereka
melainkan ketidaknyamanan mereka dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Ekspektasi masyarakat yang tinggi terhadap kualitas pelayanan yang
diberikan tidak ditunjang dengan sarana dan prasana pendukung sehingga sering
terjadi gesekan antara masyarakat dan tenaga dokter tersebut selain itu tidak
adanya jaminan atau kepastian hukum kepada tenaga dokter tersebut
menyebabkan mereka enggan untuk memperpanjang masa bakti mereka di
Kabupaten Buol.
21

c. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan


Sampai dengan tahun 2014, jumlah sarana yang didirikan untuk menunjang
pelaksanaan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Dinas Kesehatan telah
mencapai 85% artinya hampir semua desa yang ada telah memiliki fasilitas
kesehatan. Namun kondisi tersebut belum cukup untuk memberikan pelayanan
yang maksimal kepada masyarakat, karena masih banyak fasilitas kesehatan
belum memiliki sarana penunjang seperti ketersediaan air bersih, belum tersedia
tenaga listrik untuk sebagian Pustu dan Poskesdes dan tidak mencukupinya daya
atau tegangan listrik untuk Puskesmas dan sebagian puskesmas belum memiliki
laboratorium klinik.
Kondisi ini tentunya dapat mempengaruhi sistem pelayanan yang akan diberikan
kepada masyarakat, namun komitmen yang kuat dari pengambil kebijakan dalam
memajukan sistem pelayanan kesehatan menjadi modal penting dalam
meningkatkan status kesehatan yang maksimal di wilayah kerjanya, hal ini ditandai
dengan pembangunan sarana dan prasana yang berkesinambungan menjadi
jawaban terhadap kekurangan tersebut.
d. Anggaran
Terbatasnya anggaran sehingga masih banyak kegiatan yang tidak
terakomodir. Kondisi ini bukan hanya dialami di Kabupaten Buol melainkan hampir
di seluruh wilayah Republik Indonesia, dimana masalah ini tidak terlepas dari
luasnya wilayah, banyaknya Kabupaten/Kota yang juga membutuhkan alokasi
anggaran yang maksimal demi terwujudnya pelaksanaan program kesehatan di
wilayah kerjanya masing-masing.
e Data Kinerja dan Koordinasi Antar Bidang, Puskesmas , pustu dan
poskesdes.
Belum terbangunnya sistempengumpulan data kinerja yang akuratdan koordinasi
antar Bidang, Puskesmas , Pustu dan Poskesdes yang masih mengalami
hambatan sehingga diperlukan peraturan yang tegas untuk mengatasi hal
tersebut.
2.2 Analisa Kinerja Pelayanan SKPD
Dalam meningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Dinas Kesehatan
Kabupaten Buol, diperlukan upaya maksimal dari seluruh pihak untuk mewujudkan visi
dan misi demi teralisasinya kualitas pelayanan kesehatan di wilayah kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Buol.Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana tekhnis
Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertangung jawab
kepada Bupati Kabupaten Buol sebagai penyelenggara pembangunan di bidang
kesehatan khususnya dalam wilayah Kabupaten Buol. Hal ini tertuang dalam Peraturan
Daerah Nomor :03 Tahun 2008, pasal 2 dan 3 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kabupaten Buol.
22

Tugas pokok Dinas Kesehatan seperti yang tertuang dalam Keputusan Bupati Buol
adalah sebagai berikut :Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
kewenangan Pemerintah Daerah berdasarkan asas desentralisasi, tugas dekonsentrasi
dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten juga
mempunyai fungsi dalam upaya mewujudkan pembangunan kesehatan di Kabupaten
Buol, adapun fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Buol adalah sebagai berikut :
b. Penyusunan kebijakan tehnis di bidang kesehatan.
c. Pembinaan tehnis oprasional di bidang kesehatan.
d. Pengelolaan fasilitas dan rekomendasi perizinan pelayanan umum kesehatan.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
mempunyai struktur dan organisasi yang didasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 03
Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Buol
adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris membawahi :
1) Sub Bagian Perencanaan dan Program
2) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
3) Sub Bagian Keuangan dan Aset
c. Bidang Bina Pengembangan Sistem dan SDM Kesehatan membawahi :
1) Seksi Pengembangan Sistem Kesehatan
2) Seksi Data, Informasi dan Litbang
3) Seksi Pengembangan SDM Kesehatan dan Diklat
d. Bidang Pelayanan Medik, Farmasi dan Alkes membawahi :
1) Seksi Pelayanan Medik Dasar dan Rujukan
2) Seksi Kesehatan Khusus
3) Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan
e. Bidang Bina Kesehatan Masyarakat dan Promosi Kesehatan membawahi:
1) Seksi Kesehatan Keluarga
2) Seksi Gizi dan Kesehatan Komunitas
3) Seksi Promosi Kesehatan dan Pembinaan Masyarakat
f. Bidang Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan membawahi :
1) Seksi Pengendalian Penyakit
2) Seksi Surveilance Epidemiologi dan Kesehatan Matra
3) Seksi Penyehatan Lingkungan
23

Gambar 2.1
Struktur Organisasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Buol

Kepala Dinas

Sekretaris
Kelompok Jabatan
Fungsional

Sub Bagian Sub Bagian Sub Bagian


Perencanaan Kepegawaian Keuangan &
& Program & Umum Aset

Bidang Bidang Bidang


Bidang
Bina Pelayanan Bina Kesehatan Bina Pengendalian
Bina Pengembangan
Medik, Farmasi& Alat Masyarakat & Promosi Penyakit &
Sistem & SDM
Kesehatan Kesehatan Penyehatan
Kesehatan
Lingkungan

Seksi Seksi Seksi Seksi


Pengembangan Pelayanan Kesehatan Pengendalian
Sistem Kesehatan Medik Dasar & Keluarga Penyakit
Rujukan

Seksi Seksi Seksi


Seksi Gizi & Surveilans,
Data, Informasi &
Litbang Kesehatan Kesehatan Epidemologi &
Khusus Komunitas Kesehatan
Matra

Seksi Seksi
Seksi Promosi Seksi
Pengembangan
Farmasi & Alat Kesehatan & Penyehatan
SDM Kesehatan
Kesehatan Pembinaan Lingkungan
& Diklit
Masyrakat

UPTD

Berdasarkan struktur organisasi diatas, dapat dinyatakan bahwa semua pihak


memiliki tanggungjawab dalam meningkatkan capaian kinerja Dinas Kesehatan demi
mewujudkan SPM yang berkualitas yang bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan
pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Buol. Pencapaian kinerja Dinas
Kesehatan dari tahun ke tahun dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
24

Tabel 2.2
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan
Kabupaten Buol
Target Renstra Dinas Kesehatan Realisasi Capaian Proyeksi
Catatan
No. Indikator SPM/Standar Nasional IKK Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Analisis
2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Peningkatan Balita
1 ditimbang di Posyandu Rasio Posyandu Per satuan Balita Rasio Posyandu Per satuan Balita 0.93 0.94 0.95 0.97 0.91 0.91 0.95 0.97
D/S
Peningkatan pelayanan Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
2 0.68 0.69 0.70. 0.72 0.68 0.68 0.70 0.72
kesehatan masyarakat satuan penduduk satuan penduduk
Peningkatan pelayanan Rasio rumah sakit per satuan
3 Rasio rumah sakit per satuan penduduk 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001
kesehatan masyarakat penduduk
Peningkatan pelayanan
4 Rasio dokter per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk 2.2 1 1 1 2.143 2.143 1 1
kesehatan masyarakat
Peningkatan pelayanan Rasio tenaga medis per satuan Rasio tenaga medis per satuan
5 2 2 2 1 1 2 2
kesehatan masyarakat penduduk penduduk
Menurunkan angka Meningkatnya cakupan kunjungan
6 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95% 65.36 79 79.5 79.8 66.12 76.12 79.5 79.8
kematian ibu bumil K4
Cakupan pertolongan persalinan oleh Cakupan pertolongan persalinan oleh
Menurunkan angka
7 tenaga kesehatan yang memiliki tenaga kesehatan yang memiliki 76.33 80 85 90 77.4 84.01 85 90
kematian ibu
komptensi kebidanan 90% komptensi kebidanan
Cakupan desa/kelurahan universal child
Menurunkan angka Cakupan desa/kelurahan universal
8 imunization (UCI) 100% 68.2 95 95 95 85.22 86.04 95 95
kematian bayi child imunization (UCI)
Cakupan balita gizi buruk mendapat Cakupan balita gizi buruk mendapat
9 Menurunkan gizi buruk 100 100 100 100 100 100 100 100
perawatan 100% perawatan
Menurunkan prevalensi Cakupan penemuan penderita penyakit Cakupan penemuan dan penanganan
10 46.15 70 75 80 72.35 72.9 75 80
penyakit 100% penderita penyakit TBC-BTA
Menurunkan prevalensi Cakupan penemuan penderita penyakit Cakupan penemuan penanganan
11 51 50 49 48 22 25 49 48
penyakit 100% penderita DBD
Meningkatkan
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan Cakupan pelayanan kesehatan
12 pelayanan masyarakat 100 100 100 100 100 100 100
pasien masyarakat miskin rujukan pasien masyarakat miskin
miskin
Menurunkan angka
13 Cakupan kunjungan bayi 90% Cakupan kunjungan bayi 63.8 70 80 90 63.8 77.1 80 90
kematian bayi
Peningkatan pelayanan Meningkatkan cakupan rawat jalan Meningkatnya cakupan rawat jalan
14 68 70 75 80 95.76 84.5 75 80
kesehatan masyarakat puskesmas puskesmas
Peningkatan pelayanan Meningkatkan cakupan rawat inap Meningkatnya cakupan rawat inap
15 4 5.5 6 6.5 4.42 7.2 6 6.5
kesehatan masyarakat puskesmas puskesmas
25

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD


Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam meningkatkan status
kesehatan di wilayahnya kerja sampai saat belum terlaksana dengan baik, hal ini jika
dilihat dari pencapaian target SPM dan MDGs yang dilaksanakan belum menjawab
seluruh permasalahan kesehatan yang ada.Semakin kompelksnya permasalahan
kesehatan di Kab. Buol mengharuskan seluruh petugas kesehatan berupaya
semaksimal mungkin untuk mewujudkan target SPM dan MDG,s yang telah ditetapkan.
Untuk itu, penanganan masalah Kesehatan melalui pembangunan Kesehatan perlu
terus dilanjutkan secara berkesinambungan demi mewujudkan sistem pelaayanan
kesehatan yang lebih baik.
Penyelenggaraan pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten, secara umum masih jauh dari yang diharapkan dimana sampai
dengan Tahun 2014 masih banyak permasalah kesehatan yang terjadi salah satunya
adalah kasus kematian ibu melahirkan dimana sampai dengan bulan Mei Tahun 2014
terdapat 3 kasus kematian ibu. Hal tersebut bukanhanya disebabkan terbatasnya
sumber daya manusia (SDM) Kesehatan, dana, sarana dan prasarana melainkan juga
karena faktor keluarga, masyarakat serta nilai-nilai sosial yang beragam yang turut
memberi pengaruh terhadap capaian kinerja pelayanan Kesehatan.
 Tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis terkait dengan pelayanan
SKPD
IndikatorSPM yang belum mencapai target menjadi tolak ukur keberhasilan
pelayanan kesehatan di Kabupaten Buol, semakin baik indikator SPM tentunya akan
berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikannya yang
tentunya akan berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
Tak bisa dipungkiri oleh kita semua, yang menjadi penyebab ketidakberhasilan SPM
tersebut adalah keterbatasan kemampuan sumber daya baik kualitas dan kuantitas
SDM Kesehatan, sarana dan prasarana serta pembiayaan kesehatan. Disisi lain
kualitas pelayanan kesehatan harus menjadi perhatian utama dimulai dengan
meningkatkan kualitas dan pengetahuan dan skill tenaga kesehatan itu sendiri.
 Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsi SKPD.
Ada sejumlah permasalahan mendasar yang dihadapi antara lain:
o Keterbatasan kemampuan sumber daya dalam manajemen
program/kegiatan, baik dalam hal pelaksanaan program/kegiatan maupun
pencatatan/pelaporan.
o Masih kurangnya koordinasi dengan lintas sektor dalampemberdayaan
masyarakat.
o Tingkat partisipasi dan pengetahuan masyarakat masih rendah.
o Secara umum, ratio tenaga kesehatan per profesi masih belum memenuhi
standar yang diisyaratkan ( tenaga kesehatan masih kurang).
26

o Pembiayaan kesehatan yang diamanatkan UU No. 36/ 2009 tentang


kesehatan yaitu minimal 10% dari APBD diluar gaji belum terpenuhi dan
lebih banyak diarahkan pada biaya kuratif, yang seharusnya 2/3
dialokasikan untuk biaya promotif dan preventif.
o Belum optimalnya UKBM di desa.
 Dampak terhadap pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah, capaian program
nasional/internasional.
o Lambatnya pencapaian target kinerja karena program dan kegiatan yang
diharapkan dapat dilaksanakan tidak didukung dengan alokasi anggaran yang
memadai.
o Permasalahan Kesehatan akan lebih sulit dituntaskan terkait dengan political
concern, dimana masalah kesehatan belum sepenuhnya menjadi fokus utama
pembangunan di daerah.
o Sulitnya memberdayakan masyarakat dengan berbagai karakteristik yang
berbeda-beda.
 Tantangan dan peluang dan meningkatkan pelayanan SKPD
Tantangan yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan dalam pengembangan
pelayanan Kesehatan di Wilayah Kabupaten Buol antara lain :
o Tingginya tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan di
bidang kesehatan.
o Tingkat Partisipasi masyarakat yang masih rendah
o Alokasi pembiayaan kesehatan masih berkisar antara 4 s/d 6 % dari APBD
sudah termasuk gaji dan sebagian besar diarahkan untuk biaya kuratif dari
pada promotif dan pereventif (amanat UU No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan minimal 10% tidak termasuk gaji);
o Kabupaten Buol termasuk daerah bermasalah kesehatan;
o Belum optimalnya koordinasi lintas sektor dalam penanganan masalah
Kesehatan.Pemahaman tentang paradigma sehat dan pembangunan
berwawasan kesehatan oleh sektor lain masih rendah.
o Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat
mendorong percepatan perubahan sosial ekonomi.
Adapun peluang dalam mengembangkan pelayanan Kesehatan adalah :
o Kebijakan desentralisasi memungkinkan pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pembangunan kesehatan lebih cepat dan sesuai dengan
kondisi daerah.
o Sektor kesehatan merupakan prioritas kedua setelah sektor pendidikan dalam
kebijakan umum anggaran (KUA) di Kabupaten Buol
o Adanya bantuan dana, sarana dan prasarana dari pihak lain, baik dalam
maupun luar negeri.
27

o Adanya kebijakan pemerintah daerah untuk meningkatkan mutu sumber daya


manusia.
o Adanya kebijakan nasional yang mendukung program-program kesehatan
seperti pemberantasan penyakit, promosi kesehatan, gizi, KIA dan
sebagainya.
o Perhatian pemerintah pusat terhadap program pengembangan Jamkesda
maupun program jampersal
 Formulasi isu-isu penting untuk rekomendasi dan catatan strategis tindak
lanjut dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang
direncanakan.
Beberapa permasalahan yang menjadi isu strategis di Kabupaten Buol,
diantaranya adalah sebagai berikut :
o Belum memadainya tenaga profesional
o Masih tingginya morbiditas beberapa penyakit menular dan kecenderungan
peningkatan morbiditas beberapa penyakit tidak menular.
o Pelatihan yang dilaksanakan belum terakreditasi sehingga sangat sulit diukur
tingkat efektivitasnya.
o Masih rendahnya etos kerja petugas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan paradigma baru kesehatan.
o Sarana dan prasarana kesehatan yang belum memenuhi syarat baik dari segi
mutu maupun jumlah.
o Kondisi geografis yang kurang mendukung, masih ada wilayah yang sangat
terpencil sehingga perlu kebijakan khusus penempatan tenaga kesehatan.
o Terbatasnya dana operasional dan pemberian reward bagi tenaga kesehatan
yang berprestasi.
o Belum berkembangnya perencanaan, koordinasi terpadu, dan system informasi
kesehatan.
o Tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kualitas pelayanan di bidang
kesehatan.
o Tingkat Partisipasi masyarakat yang belum optimal.
o Tingkat mobilitas penduduk yang tinggi memungkinkan adanya
penularanpenyakit dari luar daerah.
o Persepsi tentang paradigma sehat dan pembangunan berwawasan kesehatan
oleh sektor lain masih belum optimal.
o Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat
mendorong percepatan perubahan sosial ekonomi.
28

2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD


Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Buol Tahun 2014 disusun dengan
berpedoman kepada RPJPD dan RPJMD Kabupaten Buol. Kedua dokumen
perencanaan jangka menengah dan jangka penjang tersebut, merupakan acuan Dinas
Kesehatan dalam menentukan arah dan kebijakan kualitas pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya.
Untuk mewujudkan kualitas pelayanan kesehatan yang berkualitas di wilayah
kerjanya di perlukan komitmen yang kuat dari pengambil kebijakan untuk mewujudkan
permasalahan kesehatan, salah satunya dengan mengalokasikan dana yang cukup
yang sesuai dengan Undang-undang kesehatan No 36 Tahun 2009 yang mana alokasi
dana kesehatan minimal 10% dari APBD diluar gaji, tentunya jika kondisi ini terealisasi
dengan baik maka sistem pelayanan kesehatan akan mengalami peningkatan sesuai
dengan harapan undang-undang.
Secara internal Dinas Kesehatan Kabupaten Buol masih memerlukan banyak
alokasi dana guna mewujudkan Sistem Kesehatan Daerah yang berkualitas yang
mampu menjawab segala permasalahan kesehatan di wilayah kerjanya. Banyaknya
kebutuhan tersebut bukan hanya diperuntukan untuk kegiatan program melainkan juga
diperuntukan untuk pembangunan sarana dan prasarana demi kelancaran pelayanan
kesehatan di wilayah Kabupaten Buol. Selain itu, diperlukan juga peningkatan kapasitas
dan kualitas sumber daya manusia bidang kesehatan demi terwujudnya Masyarakat
Kabupaten Buol Yang Sehat, Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan.
29

Tabel 2.3
Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2014
Kabupaten Buol
Dinas Kesehatan Kabupaten Buol
Rancangan Awal RKPD Hasil Analisa Kebutuhan
No Catatan
. Program/Kegiatan Target Pagu Indikatif Program/ Target Kebutuhan Penting
Lokasi Indikator Kinerja Lokasi Indikator Kinerja
Capaian (Rp) Kegiatan Capaian Dana
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Program Pelayanan Tingkat layanan administrasi yang Program Pelayanan Tingkat layanan administrasi
1 Buol 85 Buol 85
Administrasi Perkantoran tepat waktu 2,125,406,906 Administrasi Perkantoran yang tepat waktu 2,125,406,906
Tingkat pemenuhan
Program Peningkatan Tingkat pemenuhan kebutuhan sarana Program Peningkatan
kebutuhan sarana dan
2 Sarana dan Prasarana Buol dan prasarana kerja aparatur sesuai 85 Sarana dan Prasarana Buol 85
3,500,000,000 prasarana kerja aparatur 3,500,000,000
Aparatur standar Aparatur
sesuai standar
Program Peningkatan Program Peningkatan Peningkatan Kapasitas
3 Kapasitas Sumber Daya Buol Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Kapasitas Sumber Daya Buol Sumber Daya Aparatur
60,000,000 60,000,000
Aparatur Aparatur tersedia Aparatur tersedia
Ketersediaan obat dan
Program Obat dan Ketersediaan obat dan vaksin dan Program Obat dan
4 Buol 95 Buol vaksin dan perbekalan 95
Perbekalan Kesehatan perbekalan kesehatan 3,678,000,000 Perbekalan Kesehatan 3,678,000,000
kesehatan
Meningkatnya derajat dan
Program Upaya Kesehatan Meningkatnya derajat dan pelayanan Program Upaya
5 Buol 100 Buol pelayanan kesehatan bagi 100
Masyarakat kesehatan bagi masyarakat 270,300,000 Kesehatan Masyarakat 270,300,000
masyarakat
Program Promosi
Program Promosi Peningkatan Pemberdayaan
Peningkatan Pemberdayaan Kesehatan dan
6 Kesehatan dan Buol 100 Buol masyarakat dalam Promosi 100
masyarakat dalam Promosi Kesehatan 407,000,000 Pemberdayaan 407,000,000
Pemberdayaan Masyarakat Kesehatan
Masyarakat
Meningkatnya perbaikan gizi Meningkatnya perbaikan gizi
7 Program Perbaikan Gizi Buol 100 Program Perbaikan Gizi Buol 100
masyarakat 344,068,000 masyarakat 344,068,000
Program Pengembangan Cakupan akses air minum dan sanitasi Program Pengembangan Cakupan akses air minum
8 Buol Buol
Lingkungan Sehat dasar 100 356,600,000 Lingkungan Sehat dan sanitasi dasar 100 356,600,000
Program Pencegahan dan Tercapainya cakupan Program Pencegahan dan Tercapainya cakupan
9 Penanggulangan Penyakit Buol penanggulangan penyakit menular 100 Penanggulangan Penyakit Buol penanggulangan penyakit 100
1,418,000,000 1,418,000,000
Menular dan tidak menular : Menular menular dan tidak menular :
Program Standarisasi Meningkatnya standar pelayanan Program Standarisasi Meningkatnya standar
10 Buol 65% Buol 65%
Pelayanan Kesehatan kesehatan 843,150,000 Pelayanan Kesehatan pelayanan kesehatan 843,150,000
Program Peningkatan Meningkatnya derajat kesehatan Program Peningkatan Meningkatnya derajat
11 Buol 55% Buol 55%
Kesehatan Lansia lansia 19,800,000 Kesehatan Lansia kesehatan lansia 19,800,000
Meningkatnya pelayanan
Meningkatnya pelayanan kesehatan Program Kesehatan
12 Program Kesehatan Khusus Buol 55% Buol kesehatan khusus di 55%
khusus di masyarakat 151,800,000 Khusus 151,800,000
masyarakat
Program Pengawasan dan Program Pengawasan dan Meningkatnya kualitas
Meningkatnya kualitas sumber bahan
13 Pengendalian Keamanan Buol 70% Pengendalian Keamanan Buol sumber bahan makanan dan 70%
makanan dan minuman di masyarakat 53,950,000 53,950,000
dan Kesehatan Makanan dan Kesehatan Makanan minuman di masyarakat
Program Keselamatan Ibu Meningkatnya derajat kesehatan ibu Program Keselamatan Ibu Meningkatnya derajat
14 Buol 70% Buol 70%
dan Anak dan anak 930,900,000 dan Anak kesehatan ibu dan anak 930,900,000
30

Program Pengadaan, Program Pengadaan,


Peningkatan dan Perbaikan Peningkatan dan Meningkatnya kinerja pada
Meningkatnya kinerja pada
15 Saran dan Prasarana Buol 75% Perbaikan Saran dan Buol Puskesmas, Pustu dan 75%
Puskesmas, Pustu dan Jaringannya 5,500,000,000 5,500,000,000
Puskesmas, Pustu dan Prasarana Puskesmas, Jaringannya
Jaringannya Pustu dan Jaringannya
31

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat


Dinas Kesehatan Kabupaten Buol akan menampung usulan program dan
kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok
masyarakat terkait langsung dengan pelayanan, LSM, asosiasi-asosiasi maupun dari
Puskesmas, Pustu dan poskesdes.
Dalam kaidah perencanaan pembangunan, penyusunan perencanaan tidak
saja didasarkan pada mekanisme top down, akan tetapi juga melalui mekanisme
buttom up. Proses perencanaan melalui mekanisme buttom up dilaksanakan melalui
musyawarah perencanaan pembangunan (MUSRENBANG) pada tingkat desa, tingkat
kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi sampai pada tingkat nasional.
Mekanisme ini didasarkan pada undang-undang perencanaan pembangunan yang ada.

Tabel 2.4
Usulan Program dan Kegiatan dari Pemangku Kepentingan Tahun 2014
Kabupaten Buol

Dinas Kesehatan Kabupaten Buol


No. Besara/
Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Cat
Volume
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Peningkatan Pustu Desa
Peningkatan Pelayanan
1 PujiMulyo Menjadi Pujimulyo 1 Unit
Kepada Masayarakat
Puskesmas Kec.Momunu
Pembangunan Pagar
Peningkatan Pelayanan
2 Puskesmas, Pustu dan Kab. Buol 1 Paket
Kepada Masayarakat
Jaringannya
Program Jaminan
Peningkatan Pelayanan
3 Kesehatan daerah Kab. Buol 1 Tahun
Kepada Masayarakat
(JAMKESDA)
PKM Lakea,
PKM
Pengadaan Mobil Bunobogu, Peningkatan Pelayanan
4 5 Unit
Jenazah Puskesmas PKM Paleleh, Kepada Masayarakat
PKM Modo,
PKM Boilan
32

BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional


Keterkaitan antara kebijakan Kabupaten, Propinsi dan Nasional dapat di lihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.1
Keterkaitan Kebijakan Dinas Kesehatan Kab. Buol
Dinas Ksehatan Propinsi Sulawesi Tengah Dan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesi

Kebijakan
No.
Kabupaten Propinsi Nasional
(1) (2) (3) (4)
Peningkatan upaya Peningkatan layanan perumahan, Perbaikan status gizi
kesehatan masyarakat; lingkungan permukiman, sanitasi masyarakat;
1.
dan air bersih.

Peningkatan jumlah, jaringan Pencegahan dan pemberantasan Peningkatan kesehatan


dan kualitas sarana dan penyakit ibu, bayi, Balita dan
prasarana kesehatan; Keluarga Berencana (KB)
Pengendalian dan Kesehatan Gratis Pengendalian penyakit
pencegahan penyakit menular serta penyakit
menular; tidak menular diikuti
penyehatan lingkungan;

Peningkatan pembiayaan Peningkatan kualitas pelayanan Pengembangan Sistem


kesehatan; kesehatan Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas);
Pengembangan jaminan Promosi kesehatan Pemenuhan,
kesehatan; pengembangan, dan
pemberdayaan SDM
kesehatan;
Peningkatan mutu, jumlah, Peningkatan ketersediaan,
jenis dan distribusi tenaga keterjangkauan,
kesehatan; pemerataan, keamanan,
mutu dan penggunaan obat
serta pengawasan obat
dan makanan;

Peningkatan mutu, Peningkatan pelayanan


keterjangkauan dan kesehatan primer,
ketersediaan obat; sekunder dan tersier.

Perbaikan manajemen Pemberdayaan masyarakat


kesehatan; dan penanggulangan
bencana & krisis
kesehatan;

Peningkatan promosi
kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat;
Reformasi kesehatan.
Sumber : Data Primer Dinas Kesehatan Tahun 2014
Tabel diatas menunjukkan bahwa, sistem kesehatan merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan Pemerintah
Daerah, pelaksanaan sistem kesehatan yang baik harus melibatkan semua elemen baik
di tingkat pusat, propinsi maupun tingkat daerah demi mewujudkan pencapaian sasaran
Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Millenium Development
Goals (MDG’s).
33

3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD


Tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target
kinerja Renstra SKPD dalam hal ini Renstra Kabupaten Buol Tahun 2012-2017.
a. Tujuan
Tujuan Pembanguan Kesehatan menuju Kabupaten Buol Sehat adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarkat secara optimal melalui
terciptanya Kabupaten Buol yang sejahtera dan sehat yang ditandai oleh penduduk
yang hidup dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
b. Sasaran
Sasaran Pembangunan Kesehatan Menuju Kabupaten Buol Sehat 2012
dapat dijabarkan dalam sasaran dampak dan sasaran proses/output:
1) Sasaran Dampak
a) Menurunnya angka kematian bayi;
b) Menurunnya angka kematian ibu;
c) Meningkatkan status gizi masyarakat yang dapat diukur dengan menurunnya
prevalensi gizi kurang pada balita;
d) Meningkatnya umur harapan hidup;
e) Terjaminnya kesehatan pada seluruh masyarakat.
2) Sasaran Proses
a) Perilaku hidup sehat
Meningkatnya secara bermakna jumlah ibu hamil yang memeriksakan diri dan
melahirkan dan ditolong oleh tenaga kesehatan, jumlah bayi yang
memperoleh imunisasi lengkap, jumlah bayi memperoleh ASI eksklusif, jumlah
anak balita yang ditimbang setiap bulan, jumlah pasangan usia subur (PUS)
peserta keluarga berencana (KB), jumlah penduduk dengan makanan dengan
gizi seimbang, jumlah penduduk yang memperoleh air bersih, jumlah
penduduk buang air besar dijamban, jumlah pemukiman bebas vektor dan
rodensia, jumlah rumah memenuhi syarat kesehatan, jumlah penduduk
berolahraga dan istirahat teratur, jumlah keluarga dengan komunikasi internal
dan eksternal, jumlah keluarga yang menjalankan ajaran agama dengan baik,
jumlah pengendara yang mengunakan peralatan keselamatan, jumlah
penduduk yang merasa aman dikediaman dan ditempat-tempat umum, jumlah
penduduk yang tidak merokok dan tidak minum-minuman keras/obat zat
adiktif, jumlah penduduk yang tidak berhubungan sex diluar nikah serta seluru
penduduk menjadi peserta jaminan kesehatan.
34

b) Lingkungan Sehat
Meningkatnya secara bermakna jumlah wilayah kawasan sehat tempat-
tempat umum sehat, tempat pariwisata sehat, tempat kerja sehat, rumah dan
bangunan sehat, sarana sanitasi, sarana air minum, sarana pembuangan air
limbah, lingkungan sosial, termasuk pergaulan sehat dan keamanan
lingkungan, serta berbagai standar dan peraturan perundang-undangan yang
mendukung terwujudnya lingkungan sehat.
c) Upaya Kesehatan
Meningkatnya secara bermakna jumlah sarana kesehatan yang bermutu,
jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan, penggunaan obat secara
rasional, pemanfaatan pelayanan promotif dan prefentif, biaya kesehatan yang
dikelola secara cost efektif, serta ketersedian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan.
d) Manajemen Pembangunan Kesehatan
Meningkatnya secara bermakna sistem informasi pembangunan kesehatan,
kemampuan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi pembangunan
kesehatan, kepemimpinan dan manajeman kesehatan, kerjasama lintas
program dan lintas sektor.
e) Obat, Makanan dan Obat Berbahaya
Diharapkan dapat melindungi masyarakat dari bahaya penyalagunaan obat,
psikotropika, narkotika, zat adiktif, precursor dan bahan berbahaya, menjamin
keamanan dan mutu makanan, kosmetik dan alat kesehatan yang beredar.
3.3 Program dan Kegiatan
a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program
dan kegiatan.
 Pencapaian visi dan misi kepala daerah.
Sebagaimana visi kepala daerah (2012-2017) yaitu terwujudnya masyarakat
madani kabupaten buol melalui sumber daya manusia yang berdaya saing,
pertanian maju dan sumber daya alam berkelanjutan, dengan misi : a)
meningkatkan kualitas sumber daya manusia berdaya saing yang jujur, beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b) meningkatkan kualitas dan
produktivitas pertanian maju berkelanjutan; c) meningkatkan pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup berkelanjutan; d) mengembangkan struktur
ekonomi yang tangguh dan memiliki keunggulan komparatif berbasis ke
wilayahan dan ekonomi kerakyatan, e) percepatan penurunan kemisikinan
berbasis pemberdayaan masyarakat, f) meningkatkan tata kelola pemerintahan
yang baik, bersih dan professional serta menciptakan rasa aman, nyaman dan
tertib, g) meningkatkan pembangunan infrastruktur daerah yang berkualitas serta
h) membangun perdesaan yang manidiri.
35

Meskipun pembangunan kesehatan tidak tergambarkan secara khusus


namun inti dari penjabaran misi dan visi Kabupaten Buol, mengisyaratkan bahwa
peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat didasarkan pada upaya
kesehatan yang paripurna dengan menitikberatkan pada tata kelola
pemerintahan yang baik,bersih dan profesional serta menciptakan rasa aman,
nyaman dan tertib. Sehingga masyarakat mau memanfaatkan sarana dan
prasana yang disediakan Pemerintah Daerah khususnya bidang kesehatan,
semakin baik kualitas dan kemampuan yang diberikan oleh pemberi pelayanan
maka semakin baik pula ekspekstasi masyarakat terhadap upaya peningkatan
tersebut.
 Pencapaian MDGs
Pembangunan Kesehatan pada hakekatnya untuk mencapai indeks
Millenium Development Goals (MDGs) terutama pada Goals 1, 4, 5, 6 dan 7
yaitu:
MDGs 1 : Upaya menurunkan prevalensi balita gizi kurang dan gizi buruk
MDGs 4 : Upaya menurunkan angka kematian balita
MDGs 5 : Upaya menurunkan angka kematian ibu dan mewujudkan akses
kesehatan reproduksi bagi semua
MDGs 6 : Upaya mewujudkan akses terhadap pengobatan HIV dan AIDS bagi
semua yang membutuhkanUpaya mengendalikan penyebaran dan
menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan TB
MDGs 7 : Upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air minum
dan sanitasi dasar yang layak
 Pencapaian SPM
Pencapaian target SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Buol tahun 2012-2013
sebagai berikut :
36

Tabel 3.2
Capaian Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Dinkes Buol Tahun 2012 & 2013

Pilar Kebijakan No Indikator Kinerja Target Realisasi Realisasi


(%) 2012 2013
1 Cakupan Ibu Hamil K4 95 66,13 28,8
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80 65,36 14.6
3 Capaian Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan 90 77,4 34,9

4 Cakupan Layanan Nifas 90 78,61 25,2


5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80 33,72 9,7
6 Cakupan Kunjungan Bayi 90 91,57 29,9
7 Cakupan desa/kelurahan universal child imunization (UCI) 100 85,22 46,6
PELAYANAN KESEHATAN DASAR
8 Cakupan pelayanan anak balita 90 68,2 20,7

9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-


100 0 0
24 bulan
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100
11 Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa Sd & sederajat 100 64 9
12 Cakupan peserta KB aktiv 70 66 40,4
13 Cakupan penemuan penderita penyakit 100 -
 AFP aktif per 100.000 pddk<15 thn - -
 Penemuan penderita pneumonia balita 49,48 7,1
 Penemuan pasien baru Tb BTA + 46,15 40,13
 Penderitra DBD yang ditangani 83,71 17,3
37

 Penemuan penderita diare 90 19,5


14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin 100 - 0
Pelayanan kesehatan rujukan 15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100 - 0
16 Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 harus diberi sarana 0
100 100
kesehatan RS Kab/Kota
Penyelidikan epidemiologi & 17 Cakupan Desa/Kel mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan 0
100 65,22
penanggulangan klb Epidemiologi < 24 jam
Promosi kesehatan & pemberdayaan 18 Cakupan Desa siaga aktiv 81
80 90
masyarakat
38

b. Uraian Garis Besar Mengenai Rekapitulasi Program dan Kegiatan


Sejalan dengan Visi Kabupaten Buol Tahun 2012-2017 yaitu “Terwujudnya
Masyarakat Kabupaten Buol Yang Sehat, Sejahtera, Mandiri dan Berkeadilan” maka
disusunlah program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Buol tahun 2012
adalah sebagai berikut :
a. Program Utama
1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat.;
3) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.;
4) Program PerbaikanGizi Masyarakat;
5) Program Pengembangan Lingkungan Sehat;
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular;
7) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
8) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Pkm / Pustu dan Jaringannya;
9) Program Peningkatan Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak;
10) Program Jaminan Kesehatan Daerah;
11) Program Kesehatan Khusus
b. Program Penunjang
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
39

Tabel 3.3
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015
Dan Prakiraan Maju Tahun 2016
Kabupaten Buol
Prakiraan Maju Rencana
Rencana Tahun 2015 Tahun 2016
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan
KODE Indikator Kinerja Program/Kegiatan Kebutuhan Catatan Penting Target
Daerah dan Program Kegiatan Sumber
Lokasi Target Capaian Dana/Pagu Capaian Kebutuhan Dana
Dana
Kinerja Indikatif Kinerja / Pagu Indikatif

1 02 Urusan Wajib Kesehatan 23,028,024,851 26,465,322,935

Puskesmas
1,501,172,200 1,726,348,030

1 02 01 Dinas Kesehatan 21,526,852,651 24,738,974,905


Program Pelayanan Administrasi
1 02 01 01 01 1 Perkantoran 1,381,962,651 2,125,406,905

Penyediaan Jasa
1 02 01 01 01 02 1.1 Komunikasi Input : Dana Dinkes 100 118,000,000 DAU 100 129,800,000
Sumber Daya Air &
Listrik Output : Pembayaran
Outcome : Pengeluaran rutin
Benefit : Pembiayaan Meningkat
Impact : Kualitas Pembiayaan Meningkat

Penyediaan Peralatan
& Perlengkapan
1 02 01 01 01 13 1.2 Kantor Input : Dana Dinkes 100 50,678,651 DAU 100 134,995,999
Tersedianya Peralatan &
Output : Perlengkapan Kantor
Outcome : Kelancaran Kegiatan Perkantoran
Pemenuhan Kebutuhan Peralatan
Benefit : dan perlengkapan
Impact : Peningkatan Kinerja

Penyediaan Jasa
Pemeliharaan,
1 02 01 01 01 06 1.3 perizinan Input : Dana Dinkes 100 150,000,000 DAU 100 300,000,000
Kendaraan
Dinas/Operasional Output : Pemeliharaan dan Perizinan
Outcome : Kelancaran Kegiatan Perkantoran
Pemenuhan Kebutuhan Peralatan
Benefit : dan perlengkapan
Impact : Peningkatan Kinerja
40

Penyediaan Jasa
Administrasi
1 02 01 01 01 07 1.4 Keuangan Input : Dana Dinkes 100 300,000,000 DAU 100 450,000,000
Output : Kelancaran Administrasi
Outcome : Pelayanan Efisien dan Efektif
Tuntutan Pelayanan yang cepat
Benefit : dan Tepat
Impact : Peningkatan Kinerja

Penyediaan Jasa
1 02 01 01 01 08 1.5 Kebersihan Kantor Input : Dana Dinkes 100 10,800,000 DAU 100 11,880,000
Output : Kebersihan dan Keindahan Kantor
Outcome : Kenyamanan Beraktifitas
Benefit : Lingkungan bersih dan sehat
Meningkatnya Pelayanan
Impact : Berkualitas

Penyediaan Jasa
Perbaikan Peralatan
1 02 01 01 01 09 1.6 Kerja Input : Dana Dinkes 100 10,000,000 DAU 100 11,000,000
Output : Kelayakan Peralatan Kerja
Outcome : Kulaitas peralatan
Benefit : kelancaran kegiatan
Impact : peningkatan kinerja

Penyediaan alat tulis


1 02 01 01 01 10 1.7 kantor Input : Dana Dinkes 100 70,000,000 DAU 100 100,730,906
Output : tersedianya ATK
Outcome : kelancaran administrasi
terselenggaranya administrasi
Benefit : yang berkwalitas
Impact : peningkatan pelayanan
41

Penyediaan barang cetak dan


1 02 01 01 01 11 1.8 penggadaan input : Dana Dinkes 100 50,000,000 DAU 100 55,000,000
Output : tersedianya barang cetak dan penggadaan
OutCome : kelancaran administrasi
Benefit : terselengaranya administrasi yang berkwalitas
Impact : peningkatan pelayanan

1 02 01 01 01 14 1.10 Penyediaan peralatan rumah tangga Input : Dana Dinkes 100 50,000,000 DAU 100 55,000,000
Output : Tersediaanya peralatan
Outcome : Kenyamanan beraktifitas
Benefit : Kelancaran kegiatan
Impact : Peningkatan kinerja

1 02 01 01 01 14 1.10 Penyediaan Makan minum Rapat Input : Dana Dinkes 100 102,484,000 DAU 100 200,000,000

Output : Terselengaranya Rapat

Outcome : Kenyamanan beraktifitas

Benefit : Kelancaran kegiatan

Impact : Peningkatan kinerja

1 02 01 01 01 16 1.11 Penyediaan Bahan Logistik Kantor Input : Dana Dinkes 100 70,000,000 DAU 100 77,000,000
Output : Tersediaanya Logistik
Outcome : Kenyamanan Beraktifitas
Benefit : Kelancaran kegiatan
Impact : Peningkatan kinerja

Rapat-Rapat Koordinasi dan


1 02 01 01 01 18 1.12 Konsultasi Input : Dana Dinkes 100 400,000,000 DAU 100 600,000,000
42

Output : Sumber Daya Manusia (SDM)


Outcome : Pengetahuan Dan Pemahaman
Benefit : Bertambahnya Pengetahuan
Impact : SDM Yang berkualitas

Program Peningkatan Sarana & Prasarana


1 02 01 01 02 2 Aparatur
Dinkes &
Output : Tersedianya sarana dan prasarana Aparatur 100 1,500,000,000.00 DAK/DAU 100 4,500,000,000
~ Pengadaan mobil ambulance
Puskesmas
Puskesmas Bunobogu Outcome : Sarana dan Prasarana yang memadai 300,000,000
~ Pengadaan Meubelur Puskesmas
dan Dinas Benefit : Terlayani kebutuhan Masyarakat 300,000,000
~ Pengadaan mobil Jenazah
Puskesmas Paleleh Impact : Cakupan Peningkatan Pelayanan 300,000,000
~ Pengadaan mobil Jenazah
Puskesmas Lakea 300,000,000

~ Pembangunan Pagar Puskesmas,


Pustu dan Poskesdes 300,000,000

Program Peningkatan Kapasitas Sumber


1 02 01 01 02 3 Daya Aparatur 50,000,000 60,000,000

3.1 Pendidikan dan Pelatihan Formal Input : Dana Dinkes 100 50,000,000 DAU 100 60,000,000
Output : Sumber Daya Manusia (SDM)
Outcome :
Bertambanya Pengetahuan Ketrampilan dan
Benefit : Pemahaman
Impact : Peningkatan Target Kinerja
43

1 02 01 01 15 4 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 2,680,000,000 3,678,000,000


Pengadaan Obat dan Perbekalan
4.1 Kesehatan Input : Dana Dinkes 100 2,500,000,000 DAK/DAU 100 3,480,000,000
Output : Sediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Outcome : Terselenggaranya Pengadaan Obat
Benefit : Angka kesakitan menurun
Impact : Peningkatan Target Kinerja

Peningkatan Penggunaan Obat Rasional


4.2 (POR) Input : Dana Dinkes 100 30,000,000 DAU 100 33,000,000
Kesehatan Output : Tercapainya Pelaksanaan Kegiatan
Outcome : Meningkatnya Mutu POR
Benefit : Meningkatnya Cakupan Pelayanan Obat
Impact : Peningkatan Pelayanan bagi Masyarakat

4.3 Manajemen Pengelolaan Obat Input : Dana Dinkes 100 30,000,000 DAU 100 33,000,000
Output : Pelatihan
Outcome : Terselenggaranya Pelatihan
Benefit : Meningkatnya pengetahuan bagi Pengelola
Impact : Peningkatan Pelayanan bagi Masyarakat

Pemeliharaan Dan Kalibrasi Alat


4.4 Kesehatan Input : Dana Dinkes 100 60,000,000 DAU 100 66,000,000
Terlaksananya Pemeliharaan Dan Kalibrasi alat
Output : kesehatan
Outcome : terpeliharanya Alat Kesehatan di Puskesmas
Benefit : Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat
Impact : Peningkatan Pelayanan bagi Masyarakat

1 02 01 01 16 5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 233,000,000

5.1 Peningkatan Mutu Layanan Puskesmas Input : Dana Dinkes 100 50,000,000 DAU 100 55,000,000
44

Output : Terlaksananya Kegiatan


Outcome : Terselenggaranya Kegiatan Mutu Layanan Puskesmas
Benefit : Meningkatkan Derajat Kesehatan
Impact : Peningkatan Target Kinerja

5.2 Pelayanan Daerah Terpencil Input : Dana Dinkes 100 73,000,000 DAU 100 80,300,000
Output : Terlaksananya Pelayanan
Outcome : Jumlah Desa Yang dilayani
Benefit : Terjangkaunya Pelayanan Kesehatan Darcil
Impact : Menurunkan Angka Kesakitan

Peningkatan pelayanan dan


5.3 penanggulangan Input : Dana Dinkes 100 60,000,000 DAU 100 80,000,000
Masalah Kesehatan Output : Terlaksananya kegiatan
Outcome : Terlayani kebutuhan masyarakat
Benefit : Peningkatan pelayanan
Impact : Menurunkan angka kesakitan

5.4 Monitoring, Evaluasi Pelaporan Input : Dana Dinkes 100 50,000,000 DAU 100 55,000,000
Output : Monitoring & Evaluasi
Outcome : Sistem Pelaksanaan & Pelaporan Akuntabel
Benefit : Peningkatan Sistem Administrasi Dan Pelaporan
Impact : Peningkatan Kinerja Aparatur

Program Promosi Kesehatan & Pemberdayaan


1 02 01 01 19 6 Masyarakat Input : Dana 370,000,000 407,000,000

6.1 Penyuluhan Masyarakat Pola Hidup Sehat Output : penyuluhan Desa 100 45,000,000 DAU 100 49,500,000
Outcome : pengetahuan dan pemahaman ttg kesehatan
Benefit : meningkatkan pengetahuan masyarakat
Impact : Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
45

6.2 Pendataan PHBS Input Dana Desa 100 30,000,000 DAU 100 33,000,000
Output Tersedianya data PHBS
Outcome Persentase RT yang ber PHBS
Benefit Akurasi data
Impact Derajat kesehatan masyarakat Meningkat

Pembuatan media Promosi


6.3 {liflet,poster,baliho Input Dana Dinkes 100 35,000,000 DAU 100 38,500,000
radio Spot) Output Tersedianya Media promosi
Outcome Persentase RT yang ber PHBS
Benefit Pengetahuan masyarakat Meningkat
Meningkatkan Pelayanan Pemberdayaan
Impact Promkes
Penyediaan Biaya Operasional
6.4 dan Pemeliharaan Input Dana Desa 100 50,000,000 DAU 100 55,000,000
Desa Siaga aktif Output Pengembangan dan Pemeliharaan
Outcome Jumlah poskesdes yang Mendapatkan Biaya
Benefit Peningkatan Kegiatan
Impact pelayan prima bagi masyarakat

Pembinaan kawasan RT yang ber


6.5 PHBS Input Dana Desa 100 30,000,000 DAU 100 33,000,000
Output Adanya kawasan percontohan RT ber PHBS
Outcome Persentase RT yang ber PHBS
Benefit Derajat Kesehatan Masyarakat
Impact Meningkatnya pemberdayaan Promkes

Konseling dan Kunjungan rumah


6.6 tangga Input Dana Desa 100 10,000,000 DAU 100 11,000,000
Didapatkannya Data dan info masalah
Output Kesehatan RT
Outcome Persentase RT yang ber PHBS
Diketahuinya masalah Kes RT secara
Benefit keseluruhan
Impact Meningkatnya pemberdayaan promkes
46

6.7 Pembentukan saka Bakti Husada Input Dana Desa 100 20,000,000 DAU 100 22,000,000
Output Tersedianya Kader Saka Bakti Husada
Outcome Persentase RT yang ber PHBS
Benefit Derajat kesehatan masyarakat
Impact Meningkatnya pemberdayaan promkes

6.8 Pelatihan Bidan Desa Input Dana Desa 100 35,000,000 DAU 100 38,500,000
Output Terlaksananya pelatihan
Outcome Persentase Desa Siaga Aktif
Benefit Derajat Kesehatan Masyarakat
Impact Meningkatnya Pemberdayaan Promkes

Pelatihan Kader & Tokoh


6.9 Masyarakat Input Dana Desa 100 30,000,000 DAU 100 33,000,000
Output Tersedianya Kader & Tokoh Masyarakat
Outcome Persentase Desa Siaga Aktif
Benefit Meningkatnya Pengetahuan Kader & Toma
Impact Meningkatnya Pemberdayaan Promkes

6.10 Pertemuan SMD & MMD Input Dana Desa 100 35,000,000 DAU 100 38,500,000
Output Terbentuknya Desa Siaga Aktif
Outcome Persentase Desa Siaga Aktif
Terinvetarisinya Masalah Kesehatan yang
Benefit ada di desa
Impact Meningkatnya Pemberdayaan Promkes
47

6.11 Sosialisasi Pengembangan Desa Siaga dalam Input Dana Desa 100 25,000,000 DAU 100 27,500,000
Pengembangan Kesehatan Output Terlaksananya Sosialisasi
Outcome Kebijakan Teknis Promkes yang terintegrasi
Benefit Tersosialisasinya Konsep Pengembangan Desa Siaga
Impact Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat

6.12 Monitoring, Evaluasi & Pelaporan Input Dana Dinkes 100 25,000,000 DAU 100 27,500,000
Output Terlaksanya Monev
Outcome Kebijakan Tehnis Promkes yang terintegrasi
Benefit Diketahuinya masalah Kesehatan yang ada
Impact Pelayanan Pemberdayaan Promkes Ke Masyarakat

1 02 01 01 20 7 Program Perbaikan Gizi 402,140,000 344,068,000

7.1 Operasional TFC Input : Dana Puskesmas 100 250,260,000 DAU 100 8,000,000
Output : Terlaksananya TFC
Outcome : Terlayaninya Pasien Gizi Buruk
Benefit : Pasien Gizi Buruk mendapatkan perawatan
Impact : Menurunnya angka Gizi Buruk & Kurang

7.2 Peningkatan Kapasitas Petugas dalam penggunaan standar Input : Dana Puskesmas 100 45,000,000 DAU 100 250,000,000
pertumbuhan Balita Output : Terlaksananya Pelatihan
Outcome : Peningkatan Kapsitas Petugas
Benefit : Penanggulangan Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang
Impact : Perbaikan Status Gizi balita

Peningkatan Kapasitas Petugas dalam tatalaksana Gizi


7.3 Buruk Input : Dana Puskesmas 100 65,000,000 DAU 100 40,000,000
Output : Terlaksananya Pelatihan
Outcome : Peningkatan Kapsitas Petugas
Benefit : Penanggulangan Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang
48

Impact : Perbaikan Status Gizi balita

7.4 Pelatihan Konselor ASI Input : Dana Puskesmas 100 70,000,000 DAU 100 40,000,000
Output : Terlaksananya Pelatihan
Outcome : Peningkatan Kapsitas Petugas
Benefit : Penanggulangan Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang
Impact : Perbaikan Status Gizi balita

7.5 Pemantauan Status Gizi Input : Dana Puskesmas 100 30,500,000 DAU 100 40,000,000
Output : Terlaksananya Pemantauan Status Gizi
Outcome : terdeteksinya Kasusu Gizi Buruk
Benefit : Penanggulangan Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang
Impact : Perbaikan Status Gizi balita

7.6 Pemnatauan Garam Beryodium Input : Dana Puskesmas 100 9,000,000 DAU 100 40,000,000
Output : Terlaksananya Pemantauan Garam Beryodium
Outcome : terdeteksinya Kasusu Gizi Buruk
Benefit : Penanggulangan Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang
Impact : Perbaikan Status Gizi balita

7.5 Konfirmasi Pelacakan Kasus Gizi Buruk dan Gizi Kurang Input : Dana Puskesmas 100 150,000,000 DAU 100 40,000,000
Output : Terlaksananya Pemantauan Status Gizi
Outcome : terdeteksinya Kasus Gizi Buruk
Benefit : Penanggulangan Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang
Impact : Perbaikan Status Gizi balita
49

7.6 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Input : Dana Dinkes 100 41,880,000 DAU 100 46,068,000
Output : Terlaksanaya Monev
Outcome :
Benefit : Diketahuinya Masalah Kesehatan yang ada
Impact : Meningkatnya Pelayanan Kesehatan

1 02 01 01 21 8 Program Pengembangan Lingkungan sehat 323,250,000 356,600,000


Inspeksi sarana air minum dan sarana sanitasi
8.1 rumah petugas Input : Dana Desa 100 17,250,000 DAU 100 20,000,000
sanitasi puskesmas Output : Penyuluhan kesehatan
Outcome : Pemahaman Tentang kesling
Benefit : Peningkatan pemahaman & Pengetahuan
Impact : Peningkatan kualitas lingkungan

8.2 Work shop Klinik Sanitasi Input : Dana Dinkes 100 25,000,000 DAU 100 27,500,000
Output : Pelatihan
Outcome : Pemahaman Tentang kesling
Benefit : Peningkatan pemahaman & Pengetahuan
Impact : Peningkatan kualitas lingkungan

Stimulan Pembuatan Sumur Gali dan Jamban


8.3 keluarga Input : Dana Dinkes 100 200,000,000 DAU 100 220,000,000
meningkatkan akses kepemilikan jamban & air
desa Non Pamsimas Output : minum
Outcome : Meningkatkan derajat kesehatan
Benefit : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
Impact : Derajat Kesehatan masyarakat

8.4 Perbaikan Sarana dan Pengawasan Air Bersih Input : Dana Puskesmas 100 46,000,000 DAU 100 50,600,000
Output : Tersedianya Sarana air bersih yang baik
Outcome : Meningkatkan Kualitas Air
Benefit : Meningkatkan Pelayanan Kesehatan
50

Impact : Derajat Kesehatan masyarakat

8.5 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Input : Dana Puskesmas 100 35,000,000 DAU 100 38,500,000
Output : Monitoring & Evaluasi
Outcome : Sistem Pelaksanaan dan Pelaporan Akuntabel
Benefit : Peningkatan sistem administrasi & Pelaporan
Impact : Peningkatan Kinerja Aparatur

1 02 01 01 22 9 Program Pencegahan & penanggulangan Penyakit Menular


Pengendalian Penyakit Menular & Penyakit Tidak
A Menular 955,000,000 945,400,000

9.1 Pelayanan Vaksinansi bagi Balita & anak Sekolah Input : Dana Desa 100 133,000,000 DAU 100 146,300,000
Output : Pelayanan Vaksinasi
Outcome : Jumlah Anak yang di Vaksinasi
Benefit : Penyakit PD3I Tertanggulangi
Impact : Menurunnya PD3I

9.2 Penaggulangan Penyakit malaria Input : Dana Puskesmas 100 152,000,000 DAU 100 167,200,000
Output : penanganan Penderita
Outcome : Jumlah Penderita Yang Ditangani
Benefit : Penderita Tertangani
Impact : Menurunnya PD3I

9.3 Penanggulangan Penyakit DBD Input : Dana Puskesmas 100 141,000,000 DAU 100 155,100,000
Output : Penanggulangan
Outcome : Jumlah Penderita
Benefit : Terdeteksinya Penyakit DBD
Impact : Menurunnya penyakit Menular
51

9.4 Penanggulangan penyakit TB Paru/Kusta Input : Dana Puskesmas 100 141,000,000 DAU 100 50,000,000
Output : Penemuan Penderita
Outcome : Jumlah Penderita yang ditangani
Benefit : Penyakit Tertanggulangi
Impact : Menurunnya angka kesakitan

9.6 Penanggulangan Penyakit ISPA Input : Dana Puskesmas 100 92,000,000 DAU 100 101,200,000
Output : Penemuan Penderita
Outcome : Jumlah Penderita yang ditangani
Benefit : Penyakit Tertanggulangi
Impact : Menurunnya angka kesakitan

9.7 Penanggulangan Penyakit Diare Input : Dana Puskesmas 100 47,000,000 DAU 100 51,700,000
Output : Penemuan Penderita
Outcome : Jumlah Penderita yang ditangani
Benefit : Penyakit Tertanggulangi
Impact : Menurunnya angka kesakitan

9.8 Penanggulangan Penyakit Kulit Kelamin & HIV/AIDS Input : Dana Puskesmas 100 70,000,000 DAU 100 77,000,000
Output : Penemuan Penderita
Outcome : Jumlah Penderita yang ditangani
Benefit : Penyakit Tertanggulangi
Impact : Menurunnya angka kesakitan

9.9 Penanggulangan Penyakit Rabies Input : Dana Puskesmas 100 72,000,000 DAU 100 79,200,000
Output : Penemuan Penderita
Outcome : Jumlah Penderita yang ditangani
52

Benefit : Penyakit Tertanggulangi


Impact : Menurunnya angka kesakitan

9.10 Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Input : Dana Puskesmas 100 57,000,000 DAU 100 62,700,000
Output : Penemuan Penderita
Outcome : Jumlah Penderita yang ditangani
Benefit : Penyakit Tertanggulangi
Impact : Menurunnya angka kesakitan

9.11 Monitoring, Evaluasi & Pelaporan Input : Dana Puskesmas 100 50,000,000 DAU 100 55,000,000
Output : Monitoring & Evaluasi
Sistem Pelaksanaan & Pelaporan
Outcome : akuntabel
Peningkatan Sistem Administrasi
Benefit : & Pelaporan
Impact : Peningkatan Kinerja Aparatur

B Surveilans Epidemiologi & Kesehatan Matra 430,000,000 473,000,000

9.12 Surveilans Terpadu Penyakit Input : Dana Puskesmas 100 65,000,000 DAU 100 71,500,000
Terselenggaranya
Output : penyelengaraan Surveilans
Outcome : Peningkatan derjat kesehatan
Penemuan Penyakit berpotensi
Benefit : KLB
Impact : Menurunnya angka Kesakitan

9.13 Penyelenggaraan Sistem kewaspadaan Dini Penyakit Input : Dana Desa 100 50,000,000 DAU 100 55,000,000
Output : Surveilans
Outcome : Pelaksanaan Surveilans
Benefit : Terpantaunya Penyakit Menular
Impact : Menurunnya angka Kesakitan
53

9.14 Surveilans Penyakit Menular bagi Transmigrasi Input : Dana Desa 100 10,000,000 DAU 100 11,000,000
Output : Surveilans
Outcome : Pelaksanaan Surveilans
Benefit : Terpantaunya Penyakit Menular
Impact : Menurunnya angka Kesakitan

9.15 Peningkatan Kinerja Surveilans Epidemiologi Input : Dana Desa 100 150,000,000 DAU 100 165,000,000
Output : Sosialisasi & Administrasi
Outcome : Pelaksanaan Sosialisasi
Benefit : Terpantaunya Penyakit Menular
Impact : Menurunnya angka Kesakitan

9.16 Penanggulangan Krisis kesehatan akbat bencana Input : Dana Desa 100 65,000,000 DAU 100 71,500,000
Output : Penyuluhan dan Pembinaan
Pelaksanaan Penyuluhan &
Outcome : Pembinaan
Peningkatan Pemahaman tentang
Benefit : Kesehatan
Mengantisipasi terjadinya
Impact : penyakit Menular

9.17 Kesehatan Matra Input : Dana dinkes 100 55,000,000 DAU 100 60,500,000
Output : Pengamatan
Outcome : Pelaksanaan Pengamatan
Deteksi Dini tentang
Benefit : Kemungkinan adanya penyakit
Peningkatan kesehatan Jamaah
Impact : Haji

9.18 Operasional surveilans epid dan kes .matra Input : Dana Dinkes 100 35,000,000 DAU 100 38,500,000
Output : Vaksinasi
54

Outcome : Pelaksanaan Pengamatan


Deteksi Dini tentang
Benefit : Kemungkinan adanya penyakit
Peningkatan kesehatan Jamaah
Impact : Haji

1 02 01 01 23 10 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 766,500,000 254,650,000

10.1 Pertemuan& evaluasi Data Program (Desk Data) Input : Dana Desa 100 30,000,000 DAU 100 33,000,000
Output : Tersedianya Data
Presentase Capaian Pelaksanaan
Outcome : Kegiatan
Benefit : akurasi Data
Peningkatan Sistem administrasi
Impact : & Pelaporan

Pembuatan data dasar kesehatan & Profil


10.2 Kesehatan Input : Dana

Output : Tersedianya Data Desa 100 36,500,000 DAU 100 40,150,000


Presentase Capaian Pelaksanaan
Outcome : Kegiatan
Benefit : akurasi Data
Peningkatan Sistem administrasi
Impact : & Pelaporan

10.3 Sosialisasi SIKDA Generik Input : Dana Desa 100 35,000,000 DAU 100 38,500,000
Output : Tersedianya Data
Presentase Capaian Pelaksanaan
Outcome : Kegiatan
Benefit : akurasi Data
Peningkatan Sistem administrasi
Impact : & Pelaporan

10.3 Sosialisasi Perizinan Yankes Bagi Tenaga kesehatan Input : Dana Desa 100 25,000,000 DAU 100 27,500,000
Output : Tersedianya Data
Presentase Capaian Pelaksanaan
Outcome : Kegiatan
Benefit : akurasi Data
Peningkatan Sistem administrasi
Impact : & Pelaporan
55

10.3 Operasional Siknas Online Input : Dana Desa 100 60,000,000 DAU 100 66,000,000
Output : Tersedianya Data
Presentase Capaian Pelaksanaan
Outcome : Kegiatan
Benefit : akurasi Data
Peningkatan Sistem administrasi
Impact : & Pelaporan

10.4 Penyusunan Program dan Anggaran 2014 & 2015 Input : Dana Desa 100 50,000,000 DAU 100 55,000,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Presentase Capaian Pelaksanaan
Outcome : Kegiatan
Benefit : akurasi Data
Peningkatan Sistem administrasi
Impact : & Pelaporan

10.5 Pertemuan penyusunan Rencana Operasional Input : Dana 300,000,000 100 330,000,000
Program Output : Terlaksananya Kegiatan
Tersusunnya Rencana
Outcome : Operasional Program
Terdokumentasi Program
Benefit : Kegiatan PKM
Peningkatan Sistem administrasi
Impact : & Pelaporan

10.5 Pertemuan REKERKESDA Input : Dana 50,000,000 100 55,000,000


Output : Terlaksananya Kegiatan
Tersusunnya Rencana Kesehatan
Outcome : Daerah
Peningkatan Sistem administrasi
Benefit : & Pelaporan
Peningkatan Sistem administrasi
Impact : & Pelaporan

Pertemuan Evaluasi Program Dan Kegiatan Dinkes


10.5 dan Puskesmas Input : Dana 80,000,000 100 88,000,000
56

Output : Terlaksananya Kegiatan


Outcome : Terlaksananya Evaluasi
Terdokumentasi Program
Benefit : Kegiatan PKM
Impact : adanya Laporan Kegiatan

10.5 Pertemuan Penyusunan RENJA 2015 Input : Dana 20,000,000 100 22,000,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Tersusunnya Renja 2015
Terdokumentasi Program
Benefit : Kegiatan PKM
Peningkatan Sistem administrasi
Impact : & Pelaporan

Dinkes
10.6 Monitoring, Evaluasi & Pelaporan Input : Dana & PKM 100 80,000,000 DAU 100 88,000,000
Output : Monitoring & Evaluasi
Sistem Pelaksanaan & Pelaporan
Outcome : Akuntabel
Peningkatan Sistem administrasi
Benefit : & Pelaporan
Impact : Peningkatan Kerja Aparatur

1 02 01 01 02 9 Program Peningkatan Kesehatan Lansia 18,000,000 19,800,000


Dinkes
9.1 Peningkatan Pelayanan kesehatan Lansia Input : Dana & PKM 100 18,000,000 DAU 100 19,800,000
Pelaksanaan pelayanan
Output : Kesehatan Lansia
Jumlah PKM yang melayani
Outcome : kesehatan Lansia
Untuk memberikan Pelayanan
Benefit : Kesehatan Lansia
Meningkatkan Angka Harapan
Impact : Hidup Lansia

1 02 01 01 02 9 Program Kesehatan Khusus 182,500,000 34,100,000


Dinkes
9.1 Pelatihan Tenaga Kesehatan Jiwa Input : Dana & PKM 100 21,000,000 DAU 100 23,100,000
Pelaksanaan pelayanan
Output : Kesehatan Jiwa
Jumlah PKM yang melayani
Outcome : kesehatan Jiwa
Benefit : Untuk memberikan Pelayanan
57

Kesehatan Jiwa

Impact : Meningkatkan Derajat Kesehatan

9.1 Penanganan gangguan Jiwa pada kasus pasung Input : Dana Dinkes & PKM 100 10,000,000 DAU 100 11,000,000
Output : Pelaksanaan pelayanan Kesehatan Jiwa
Outcome : Penigkatan Pelayanan Kasus gangguan Jiwa
Benefit : Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Impact : Meningkatkan Derajat Kesehatan

9.1 Pencatatan dan Pelaporan Input : Dana Dinkes & PKM 100 20,000,000 DAU 100 22,000,000
Output : Pelaksanaan Pelaporan dan Pencatatan
Outcome : adanya Laporan
Benefit : Peningkatan Kinerja
Impact : Peningkatan Sistem administrasi & Pelaporan

9.1 Monitoring dan evaluasi Input : Dana Dinkes & PKM 100 10,000,000 DAU 100 11,000,000
Output : Monitoring & Evaluasi
Outcome : Sistem Pelaksanaan & Pelaporan Akuntabel
Benefit : Peningkatan Sistem administrasi & Pelaporan
Impact : Peningkatan Kerja Aparatur

9.1 Kesehatan Kerja Input : Dana Dinkes & PKM 100 27,000,000 DAU 100 29,700,000
Output : Pelaksanaan pelayanan Kesehatan Kerja
Outcome : Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kerja
Benefit : Untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Kerja
Impact : Meningkatkan Derajat Kesehatan

9.1 Kesehatan Gigi dan Mulut Input : Dana Dinkes & PKM 100 10,000,000 DAU 100 11,000,000
Output : Pelaksanaan pelayanan Kesehatan Gigi Mulut
Outcome : Peningkatan Pelayanan Pasien Gigi dan Mulut
58

Untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Gigi dan


Benefit : Mulut
Impact : Meningkatkan Derajat Kesehatan

9.1 Kesehatan Indra Input : Dana Dinkes & PKM 100 30,000,000 DAU 100 33,000,000
Output : Pelaksanaan pelayanan Kesehatan Indra
Outcome : Peningkatan Pelayanan Masyarakat
Benefit : Untuk memberikan Pelayanan Kesehatan Indra
Impact : Meningkatkan Derajat Kesehatan

9.1 Kesehatan Olahraga Input : Dana Dinkes & PKM 100 10,000,000 DAU 100 11,000,000
Output : Pelaksanaan pelayanan Kesehatan Olahraga
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat tentang
Outcome : olahraga
Benefit : Memasyarakatkan olahraga
Impact : Meningkatkan Derajat Kesehatan

1 02 01 01 02 02 9 Program Pengawasan dan Pengendalian keamanan


dan Kesehatan Makanan
Pengawasan dan Pengendalian hasil produksi
1 rumah tangga Input : Dana Dinkes & PKM 100 24,500,000 DAU 100 26,950,000
Output : Terlaksananya Pengawasan & Pengendalian
Outcome : Jumlah Produksi Rumah Tangga Pangan
Benefit : Hasil Produksi Rumah Tangga yang Aman
Impact : Meningkatnya Pelayanan Kesehatan

Pengawasan dan Pengendalian keamanan &


2 Kesehatan Input : Dana Dinkes & PKM 100 20,000,000 DAU 100 30,000,000
restorant/rumah tangga Output : Terlaksananya Pengawasan & Pengendalian
Outcome : Jumlah Produksi Rumah Tangga Pangan
Benefit : Hasil Produksi Rumah Tangga yang Aman
Impact : Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
59

1 02 01 01 02 02 9 Program Keselamatan Ibu dan Anak 829,500,000 960,950,000


Dinkes &
1 Peningkatan Pengetahuan Bidan (APN) Input : Dana PKM 100 95,000,000 DAU 100 120,000,000
Output : Terlaksananya Pelatihan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Capaian Pertolongan Persalinan yang ditolong oleh
Impact : Nakes
yang memiliki Kompetensi Kebidanan

2 Pencatatan dan Pelaporan Input : Dana Dinkes &PKM 100 20,000,000 DAU 100 22,000,000
Output : Tersedianya data ibu Hamil
Outcome : Jumlah ibu Hamil yang ada
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Dinkes &
3 Pertemuan Evaluasi PWS-KIA Input : Dana PKM 100 23,000,000 DAU 100 25,300,000
Output : Terlaksananya Pertemuan
Outcome : Jumlah ibu Hamil yang ada
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Dinkes &
4 Pemantapan P4K Input : Dana PKM 100 25,000,000 DAU 100 50,000,000
(Program Persiapan persalinan & Pencegahan
Komplikasi) Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani
60

Dinkes &
5 Pelatihan Asfiksia Input : Dana PKM 100 45,000,000 DAU 100 49,500,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Pelayanan Bayi

Dinkes &
6 Pelatihan BBLR Input : Dana PKM 100 55,000,000 DAU 100 60,500,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Pelayanan Bayi

Dinkes &
6 Pelatihan PKPR ( Pelayanan Kesehatan Remaja) Input : Dana PKM 100 33,000,000 DAU 100 36,300,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja

Dinkes &
6 Pelatihan KTA ( Kekerasan Terhadap anak) Input : Dana PKM 100 42,000,000 DAU 100 46,200,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan penurunan Kekerasan terhadap anak

Dinkes &
6 Pelatihan SDDTK Input : Dana PKM 100 54,500,000 DAU 100 59,950,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani
61

Dinkes &
6 Pemanfaatan Kohort Bayi dan Balita Input : Dana PKM 100 52,000,000 DAU 100 57,200,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani
Dinkes &
7 Pelatihan MTBS Input : Dana PKM 100 35,000,000 DAU 100 38,500,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Pelayanan Anak Balita

Deteksi Resiko Tinggi Pada Bumil dan Dinkes &


8 Perencanaan Persalinan Input : Dana PKM 100 45,000,000 DAU 100 49,500,000
di Fasilitas Kesehatan Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan komplikasi Kebidanan

Dinkes &
9 Sosialsasi dan Pembentukan Rumah Tunggu Input : Dana PKM 100 45,000,000 DAU 100 49,500,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Pelayanan Ibu Hamil

Dinkes &
10 AMP smester I & II Input : Dana PKM 100 50,000,000 DAU 100 70,000,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome : Jumlah Bidan Yang Dilatih
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
62

Impact : Cakupan Pelayanan Ibu hamil

Dinkes &
11 Pengadaan Instrumen Penunjang KIA Input : Dana PKM 100 120,000,000 DAU 100 125,000,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome :
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Pelayanan Anak Balita

Pertemuan sistem Rujukan kasus kebidanan Dinkes &


12 dari PKM Ke RS Input : Dana PKM 100 30,000,000 DAU 100 33,000,000
Output : Terlaksananya Kegiatan
Outcome :
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Pelayanan IBU

Dinkes &
13 Pencatatan dan Pelaporan Input : Dana PKM 100 35,000,000 DAU 100 38,500,000
Output : Tersedianya data ibu Hamil
Outcome : Jumlah ibu Hamil yang ada
Benefit : Menurunkan AKI & AKB
Impact : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Dinkes &
14 Monitoring, Evaluasi & Pelaporan Input : Dana PKM 100 25,000,000 DAU 100 30,000,000
Output : Monitoring & Evaluasi
Outcome : Sistem Pelaksanaan & Pelaporan Akuntabel
Benefit : Peningkatan Sistem administrasi & Pelaporan
Impact : Peningkatan Kerja Aparatur
63

1 02 01 01 02 02 9 Program Pengadaan, Peningkatan & Perbaikan Sarana 3,305,000,000 3,500,000,000


& Prasarana Puskesmas, Pustu & Jaringannya
Dinkes &
1 Pembangunan Puskesmas Input : Dana PKM 100 350,000,000 DAK/DAU 100 3,500,000,000
*
Rehab Puskesmas Paleleh barat Outcome : Meningkatnya Kuantitas Sarana Dan Prasarana 385,000,000
*
Rehabilitasi inalatan Impact : Derajat Kesehatan Masyarakat 385,000,000
*
Rehab Pustu Ponipingan 385,000,000
*
Rehab Pustu Mulat 250,000,000
*
Pembangunan Lab. Dasar PKM Karamat 250,000,000
*
Pembangunan Lab. Dasar PKM Bokat 1,300,000,000
Pembangunan IPAL Puskesmas (4 PKM
*
Perawatan)

` 2 Pembangunan Poskesdes DESA 100 2,100,000,000 DAK/DAU 100 2,000,000,000

Pembangunan Poskesdes Pokobo 350,000,000

Pembangunan Poskesdes Bunobogu Selatan 350,000,000

Pembangunan Poskesdes Dusun Los 350,000,000

Peningkatan Polindes Taat menjadi Poskesdes 350,000,000


Peningkatan Polindes Buoyong menjadi
Poskesdes 350,000,000
Peningkatan Polindes Tg. Dako menjadi
Poskesdes 350,000,000

Pembangunan Poskesdes Dusun II Oyak 350,000,000

3 Pengadaan Alat Kesehatan PKM 100 1,000,000,000 DAK/DAU 100 4,500,000,000

1 02 01 02 01 60 Program Jaminan Kesehatan Daerah ( JAMKESDA) Input : Dana Dinkes 100 DAU/PAD/DBH 100
64

5,000,000,000.00 580,000,000

Outcome : Meningkatnya Kualitas Kesehatan Masyarakat


Impact : Derajat Kesehatan Masyarakat
65

BAB IV. PENUTUP

a. Catatan Penting Yang Perlu Mendapat Perhatian


Rencana Kerja (RENJA) merupakan pedoman kerja Dinas Kesehatan dalam
mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait dengan perencanaan
pembangunan daerah sebagai wujud nyata dari tanggung jawab PemerintahDaerah
demimerealisasikan tuntutan masyarakat yang mengarah pada perbaikan ekonomi
masyarakat, peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat
demi kelangsungan hidup yang lebih layak.
Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kabupaten Buol Tahun 2014
diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan
penilaian program dan kegiatan.Rencana kerja ini disusun sedemikian rupa sehingga
hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kinerja tahunan.Keberhasilan pencapaian tujuan pembangunan kesehatan
yang menuju terwujudnya Masyarakat Buol Berkah, Yang Sejahtera, Mandiri, Adil,
Aman, Damai dan Demokratis berlandaskan Moralitas Agama menuju Kabupaten Buol
Sehat di tahun 2014, hanya dapat diwujudkan dengan semangat, dedikasi, ketekunan
dan kerja keras serta kemampuan dan ketulusan para pelaku pelayanan kesehatan.
b. Kaidah – kaidah Pelaksanaan
Pelaksanaan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kabupaten Buol tahun
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program yang tertuang dalam Renstra SKPD,
sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan Kesehatan selama 1 (satu) tahun.
c. Kaidah pelaksanaan rencana kerja (Renja) sebagai berikut :
1. Pemerintah bersama masyarakat, termasuk dunia usaha (swasta) berkewajiban
untuk melaksanakan, mendukung program pembangunan Kesehatan.
2. Adanya koordininasi antara instansi terkait dalam penyelenggaraan program dan
kegiatan agar terjaga efisiensi, keterpaduan dan keberlangsungan program.
3. Adanya komitmen yang kuat dari seluruh aparatur instansi Dinas Kesehatan
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya demi mewujudkan masyarakat
yang sehat, mandiri dan berkeadilan.
4. Instansi terkait berkewajiban mendukung secara proaktif terhadap pembangunan
Kesehatan.
5. Melakukan konsultasi dan konsolidasi dengan pemerintah Provinsi (Dinas
Kesehatan) dan Pemerintah Pusat (Kementrian Kesehatan RI)
6. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkelanjutan, terhadap
penggunaan anggaran, pemanfaatan sarana dan prasarana, serta pelaksanaan
program.
66

d. Rencana Tindak Lanjut


1. Menyusun jadwal pelaksanaan, memperkirakan penggunaan anggaran tiap
triwulan serta penggunaan sarana, prasarana dan tenaga yang akan
melaksanakan rencana kerja.
2. Mempersiapkan format-format laporan pelaksanaan yang didasarkan pada target
pencapaian Renstra dan target pencapaian SPM dan MDGs
3. Menyusun rencana monitoring dan evaluasi.
4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam pembangunan
kesejahteraan Kesehatan.
Demikian Renja 2014 SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Buol disusun sebagai dasar
untuk melaksanakan program Kesehatan dalam rangka mewujudkan masyarakat
Kabupaten Buol yang sejahtera, mandiri dan berkeadilan.

Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Buol

dr. Hi. Syafriudin Puili


NIP. 19600328 199703 1 002

Anda mungkin juga menyukai