Laporan Praktek Pengecatan Body
Laporan Praktek Pengecatan Body
LAPORAN
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Praktek Pengecatan Bodi
Dosen Pengampu : Drs. Eddy Rudiyanto M.Pd.
Disusun oleh :
1. Bahiyal Aufal (NIM : 160513609626)
2. Bayu Hendri Mardian T (NIM : 160513609691)
3. Diky Meirico Kristanto (NIM : 160513609657)
OFFERING B1
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2018
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu melakukan kegiatan praktik pengecatan bodi yang baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam Pengecatan Bodi antara lain:
a. Mahasiswa dapat mengenal peralatan dan bahan pengecatan bodi.
b. Mahasiswa mampu memahami langkah-langkah pengecatan bodi.
c. Mahasiawa dapat melakukan pengecatan yang baik.
Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada
suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat
digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya
seni (oleh pelukisuntuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan
pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosiatau kerusakan oleh air).
Secara umum, bahan baku cat terdiri dari 4 bagian, yaitu:
Binder: komponen pokok dalam cat yang berfungsi sebagai bahan perekat yang akan
merekatkan lapisan cat pada media, bahan binder juga berperan membangun
karakteristik lapisan cat atau coating.
Solvent: atau biasa disebut bahan pelarut yang berfungsi untuk melarutkan bahan
bahan utama seperti binder, filler/ pigment, dan additive. bahan solvent juga
digunakan sebagai bahan mengencerkan cat sebelum di aplikasikan ke barang.
Pigment/filler: yaitu bahan pengisi yang berfungsi sebagai komponen utama
pembentuk lapisan cat serta sebagai bahan pewarna untuk menciptakan tapilan warna
lapisan film cat. kombinasi jenis dan komposisi bahan filler yang baik akan
menciptakan sifat daya tutup cat yang baik.
Additive: bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di aplikasikan dan hasilnya
sesuai dengan keinginan.
2. Thinner
Thinner atau solvent berwarna bening dan berbau khas menyengat hidung. Zat cair ini
mengencerkan campuran zat pewarna dan zat perekat hingga menjadi agak encer dan dapat
dikerjakan selama pembuatan cat.Thinner juga menurunkan kekentalan cat agar mendapatkan
viscositas yang tepat untuk pengecatan.
4. Clear / Varnish
Clear/varnish digunakn sebagai cat pernis akhir pada pengecatan sistem dua lapis untuk
memberikan daya kilap dan daya tahan gores terhadap cat warna dasar metalik.
5. Epoxy
Epoxy adalah suatu kopolimer, terbentuk dari dua bahan kimia yang berbeda. Ini disebut
sebagai "resin" dan "pengeras"
6. Kertas Amplas
Sejenis kertas yang digunakan untuk membuat permukaan benda-benda menjadi lebih
halus dengan cara menggosokkan salah satu permukaan amplas yang telah ditambahkan bahan
yang kasar kepada permukaan benda tersebut.
7. Kompresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi unuk meningkatkan tekanan fluida.
8. Kapi
Alat yang berfungsi untuk mengerok cat atau untuk merekatkan dempul pada benda
kerja.
9. Spray Gun
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk aplikasi finishing kayu melalui metode
penyemprotan. Metode penyemprotan menggunakan spray gun jauh lebih cepat dari pada
aplikasi dengan metode penguasan menggunakan kuas.
C. Proses
1. Langkah-Langkah Pengecatan
a. Mobil yang telah ditentukan bagian mana yang akan dicat di dempul terlebih
dahulu dengan dempul Lflagos (warna hijau)
b. Ampelas dengan rata bagian yang akan dicat dengan ampelas (kertas gosok)
ukuran 120. kemudian dihaluskan dengan kertas ampelas ukuran 320.
c. Setelah itu cuci bagian yang akan dicat dengan air bersih dan dikeringkan
dengan sinar matahari
d. Kemudian setelah kering di dempul
e. Lalu di ampelas lagi menggunakan ampelas nomer 400. Selesai diampelas, cuci
dengan air bersih tunggu beberapa saat hingga benar-benar kering, selanjutnya
bersihkan menggunakan kain yang lembut seperti kain kaos katun.
f. Lakukan pencampuran cat dengan tiner sesuai jenis cat yang di pergunakan,
jangan terlalu kental dan jangan terlalu encer
g. Mulailah melakukan pengecatan sesuai warna yang diinginkan, dalam proses
pengecatan cukup satu kali menarik spoit cat jangan terlalu tebal, jangan
melompat dan jangan diulang bolak-balik agar cat bisa rata, untuk berpindah
dari atas kebawah lakukan perpindahan penyemprotan setengah dari lebarnya
keluaran cat.
h. Kemudian lakukan pengecatan dasar sesuai yang diinginkan dicat ditempat yang
terbuka agar terkena matahari serta hindari media debu, setelah dicat diamkan
hingga benar-benar kering.
i. Setelah kering barulah kita memasuki proses varnis/clear atau finishing agar
hasil bagus dan lebih awet usia dan warna cat.
2. Tips pengerjaan
a. Dempul
Cara mendempul yang baik yaitu disamping teknik mendempul dengan
benar, pencampuran dempul dengan hardener juga harus sesuai dengan aturan
standar pabrik si pembuat dempul tersebut, modifikasikan campuran dempul dan
hardener sesuai kebutuhan kita, pada lekukan-lekukan yang rumit kita bisa
mencampurkan sedikit hardener karena pada pendempulan di bagian ini butuh
ketelitian yang tinggi sehingga diperlukan pendempulan yang waktu
pengerasannya agak lama dari pada bagian-bagian bodi lainnya.
(Gambar 4. Pemolasan)
3. Penggunaan alat
a. Kompresor: Untuk mensuplai udara bertekanan tingi untuk menyemprotkan
cat.
b. Spray Gun Tabung Atas: membuat hasil pengecatan lebih rata. Hal ini
tentunya akan mempermudah cara kerja pengecatan. Selain itu, pengecatan
dengan menggunakan spray gun juga akan lebih cepat selesai.
c. Dynairon: Untuk membersihkan permukaan mobil yang sudah digosok
dengan kertas gosok sebelum di lakukan proses varnish.
d. Kertas gosok : untuk meratakan dan memperhalus permukaan mobil.
e. Alat poles/polesher : untuk melakukan proses pemolesan supaya lebih rata
dan mengkilap dengan smepurna.