Anda di halaman 1dari 12

Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

Analisa Jurnal

Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif pada


Pasien Depresi”

Ida Ayu Kartikasari1, Boby Nurmagandi1, Muhammad Ardianto Rodin1, Mardha


Raya1, Era Sari1, Saptiah Hasnawati1
1
Mahasiswa Program Studi Magister Keperawatan Universitas Indonesia

LATAR BELAKANG

Depresi merupakan salah satu bentuk sekitar 71% dari 229 remaja SMA
masalah kesehatan jiwa. Orang yang mengalami depresi (Anna Keliat & Yulia
mengalami depresi mengalami gangguan Wardani, 2016) melaporkan sekitar 13%
mental serius yang ditandai dengan perasaan wanita yang melahirkan anak pertama
sedih dan cemas (Sutejo, 2018). Menurut mengalami depresi nifas pada periode tahun
WHO (2010), depresi merupakan gangguan pertama nifas. Pada lansia, ditemukan
mental yang ditandai dengan munculnya prevalensi depresi sekitar 8-15% di seluruh
gejala penurunan mood, kehilangan minat dunia (Rebecca, 2010).
terhadap sesuatu, perasaan bersalah,
Kejadian depresi di hampir setiap
gangguan tidur atau nafsu makan,
kalangan usia menuntut penanganan yang
kehilangan energi dan penurunan
lebih serius. Sejauh ini penanganan depresi
konsentrasi. Kejadian depresi ditemukan
dilakukan melalui konseling, psikoterapi dan
hampir di setiap kalangan usia, dengan atau
pemberian obat. Penanganan ini dilakukan
tanpa disertai kondisi khusus. Penelitian di
oleh psikiater dan manajer perawatan serta
Chicago pada anak sekolah kelas 7 dan 8
berkolaborasi dengan keluarga sebagai
menemukan bahwa sepertiga anak sekolah
bagian dari sistem pendukung program.
mengalami gejala depresi pada tingkat
Pasien sebagai objek juga diharapkan
sedang sampai berat. (Calandra, Mauro,
berperan aktif dalam upaya pemulihan.
Cutugno, & Martino, 2016) Di Indonesia,
Keberadaan psikiater, manajer perawatan,
penelitian yang dilakukan di kota Depok,
keluarga serta pasien di dalam tim yang
Jawa Barat pada tahun 2016 menemukan
memiliki satu tujuan ini memerlukan ruang
Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

untuk berdiskusi. Hal ini bertujuan agar 2014). Namun, evaluasi manajemen
segala informasi yang berkaitan dengan perawatan pasien depresi menggunakan
upaya penyembuhan pasien dapat diketahui portal pasien kurang dikarakterisasi dengan
satu sama lain serta membentuk pola baik., dalam sebuah penelitian,
komunikasi yang efektif antara pemberi membandingkan (Irizarry Taya, MSN,
layanan dan klien. Kekambuhan kembali Dabbs D Annette, Rn, 2015) antara
dan ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi manajemen perawatan kolaboratif yang
obat sering kali terjadi akibat kurang menggunakan portal pasien dengan
efektinya komunikasi antara orang-orang perawatan biasa pada pasien depresi.
yang terlibat dalam manajemen perawatan. Penelitian ini menemukan bahwa pasien di
Keterbatasan waktu dan jarak juga menjadi dalam manajemen perawatan kolaboratif
kendala komunikasi antara manajer yang menggunakan portal pasien memiliki
perawatan dan klien. Namun demikian, tingkat kepatuhan yang lebih tinggi terhadap
perkembangan teknologi mampu penggunaan antidepresan, penurunan derajat
menghadirkan penyelesaian untuk masalah depresi dan kepuasan hidup yang lebih besar
ini. dibandingkan dengan mereka yang dalam
perawatan biasa. Portal pasien ini
Perkembangan teknologi
menyimpan informasi berkaitan dengan
memungkinkan terjalinnya komunikasi jarak
status kesehatan pasien. Selain itu, portal
jauh antar orang-orang yang berkepentingan.
pasien juga dapat dijadikan media untuk
Penggunaan teknologi komunikasi jarak
penjadwalan janji pemeriksaan.
jauh juga telah merambah dunia kesehatan.
Sebelummnya, penggunaan tele-psikiatri Berdasarkan pemaparan tersebut
telah menerapkan konsultasi video sebagai penulis tertarik menganalisa lebih dalam
terapi berbasis internet untuk mengobati tentang penggunaan portal pasien dalam
masalah kesehatan jiwa.(Zwarenstein, Rice, manajemen perawatan kolaboratif pada
Gotlib-Conn, Kenaszchuk, & Reeves, 2013) pasien depresi.
Manajemen perawatan menggunakan portal
TINJAUAN PUSTAKA
pasien juga telah digunakan pada kasus
penyakit diabetes (Devkota, Salas et al. Sistem Informasi Manajemen Kesehatan

2015), gagal jantung (Ross, 2012)dan Sistem Informasi Manajemen adalah


hipertensi(Manti Sara, Marseglia Lucia, sebuah sistem atau mesin yang terpadu
Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

untuk menyajikan informasi guna kesehatan ini diharapkan mampu


mendukung tugas operasi, manajemen dan menghasilkan informasi yang diperlukan
pengambilan keputusan dalam organisasi. untuk pengambilan keputusan di berbagai
Sistem ini menggunakan perangkat keras tingkat sistem kesehatan. Sesuai dengan
(hardware) dan perangkat lunak (software) pembagian wilayah di Indonesia, tingkat-
komputer, prosedur pedoman, model tingkat sistem kesehatan dibagi menjadi : 1)
manajemen dan keputusan serta sebuah Tingkat Kecamatan (Puskesmas dan
database.(Davis, 1984). Di dalam dunia pelayanan kesehatan dasar lainnya), 2)
kesehatan terdapat pula sistem informasi Tingkat Kabupaten/Kotamadya (Dinas
kesehatan. Sistem informasi kesehatan Kesehatan Kabupaten/Kota, Rumah Sakit
adalah sistem informasi yang dapat secara Kabupaten/Kota dan rujukan primer lain), 3)
selektif menjaring data dari tingkat paling Tingkat Provinsi (Dinas Kesehatan Provinsi,
bawah dan mengolahnnya untuk mendukung Rumah Sakit Provinsi dan rujukan sekunder
pengambilan keputusan di tingkat atas pada lainnya), 4) Tingkat Pusat (Departemen
bidang (Departemen Kesehatan Republik Kesehatan, Rumah Sakit Pusat daan rujukan
Indonesia, 2007). (Hartono, 2008) tersier lain). Pada hakikatnya, sistem
menyebutkan Sistem Informasi Kesehatan informasi kesehatan memiliki sejumlah
atau yang disebut juga dengan Sistem unsur yang saling berkait dan terorganisasi
Informasi Manajemen Kesehatan adalah yaitu proses informasi dan struktur
suatu sistem yang menyediakan dukungan manajemen informasi. Proses informasi
informasi bagi proses pengambilan tediri dari : 1) Mengidentifikasi kebutuhan
keputusan di setiap jenjang administrasi informasi dan data, 2) Pengumpulan data
kesehatan, baik di tingkat unit pelaksana dan pengiriman / pelaporan data, 3)
upaya kesehatan, di tingkat kabupaten/kota, Pengolahan data, analisa data, penyajian dan
di tingkat provinsi maupun di tingkat pusat. penggunaan data dan informasi. Sedangkan
Pelaksanaan sistem informasi kesehatan Struktur Manajemen Informasi mencakup
meliputi tiga kegiatan utama, yaitu : 1) unsur-unsur Sumber Daya Informasi
Pengumpulan dan pengolahan informasi, 2) (sumber daya manusia, perangkat keras,
Analisa, penyajian dan pelaporan informasi perangkat lunak dan dana) dan Perangkat
kesehatan, 3) Pemanfaatan / penggunaan Pengaturan (struktur organisasi, standar
informasi kesehatan. Sistem informasi prosedur dan lain-lain).
Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

untuk memenuhi kebutuhan perawat dan


kebutuhan pasien, 4) Mengelola sistem,
implementasi, dan evaluasi, 5) Bekerjasama
Nursing Informatics dengan informatika kesehatan profesional
Nursing Informatics atau Sistem lainnya dalam mengembangkan solusi
Informasi Keperawatan adalah ilmu yang masalah informasi sebelumnya yang
mengintegrasikan keperawatan dengan diidentifikasi untuk kebutuhan perawat dan
beberapa manajemen informasi dan ilmu klien, 6) Menggunakan teori dan prinsip-
analitis untuk mengidentifikasi, prinsip informatika untuk mengembangkan
menentukan, mengelola data, informasi, dan menguji sistem pendidikan berbasis

pengetahuan, dan kebijaksanaan dalam komputer, 7) Mengembangkan dan menguji


praktek keperawatan. (ANA, 2014). Sistem model informatika serta teori-teori
informasi keperawatan adalah gabungan penanganan masalah dalam berkomunikasi
perangkat dan prosedur yang digunakan atau mengubah informasi keperawatan, 8)
untuk mengelola siklus informasi (mulai Mengembangkan taksonomi atau penamaan
dari pengumpulan data sampai pemberian sistem untuk menggambarkan fenomena dan
umpan balik informasi) untuk mendukung ketertiban perawatan, 9) Melakukan
ketepatan tindakan dalam perencanaan, penelitian untuk memajukan pengetahuan
kemudian pelaksanaan dan pemantauan yang berbasis sistem informasi keperawatan,
kinerja sistem kesehatan.(Ball J. Marion, 10) Melakukan diskusi tentang informasi
2011) Sistem Informasi Keperawatan perawatan dengan pasien, 11) Mengajarkan
meliputi Proses Pelaksanaan Sistem teori dan praktek sistem informasi
Informasi Keperawatan dan Peran Perawat keperawatan (Ball J. Marion, 2011). Peran
dalam Sistem Informasi. Proses Pelaksanaan Perawat perawat dalam Sistem Informasi
Sistem Informasi Keperawatan, mencakup : meliputi : 1) Sebagai pengguna dan
1) Mengembangkan aplikasi, alat, proses, pengelola dalam kegiatan pelayanan
dan struktur yang membantu perawat dalam perawatan kepada pasien, 2) Sebagai
mengelola data, 2) Mengevaluasi aplikasi, manajer, perawat bertanggung jawab untuk

alat, proses, dan struktur untuk menentukan terus-menerus memperbaharui produk dan
efektifitasnya dalam keperawatan, 3) menjaga serta mengikuti perkembangan baru
Adaptasi teknologi informasi yang ada yang sangat bermanfaat pada kemudahan
Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

dalam perolehan informasi untuk kemudian yang mengalami masalah kejiwaan tidak
mengembangkan aplikasi seperti pada perlu harus pergi ke rumah sakit, klinik atau
sistem pendukung keputusan, sistem praktek psikiater maupun perawat jiwa
pelaksanaan tugas perawat, dan sistem untuk melakukan konseling mengenai
penjadwalan, 3) Sebagai bagian dari klinikal kondisinya. Tentu hal ini dapat mengurangi
sistem, perawat bekerjasama dengan pihak stigma negatif yang ditimbulkan ketika
penjual sistem komputer yang bertujuan mengunjungi klinik kesehatan mental
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan (Aboujaoude E. et al, 2015).
melalui sistem informasi, 4) Analisis sistem
Konsultasi berbasis online
atau programer, perawat dalam peran ini
sebelumnya telah diterapkan dan terbukti
bekerja menganalisis sistem informasi dan
bermanfaat. Selaras dengan penelitian
memelihara system informasi keperawatan
Fonseca. A, et al (2016) bahwa wanita
(Daniel, 2013)
adalah pengguna website online dalam
PEMBAHASAN jumlah besar yang mengakses informasi
mengenai perilaku kesehatan yang berkaitan
Manfaat dan Dampaknya
dengan kesehatan mental dan wanita banyak
Keberadaan Portal Pasien On-line menerima informasi melalui website online
dalam manajemen perawatan kolaboratif mengenai kesehatan mental.
pada pasien depresi menjadi pembaharuan
Penggunaan layanan kesehatan
dalam dunia kesehatan dan teknologi
berbasis portal pasien online juga sangat
informasi. Dimana kolaborasi dua bidang
bermanfaat bagi penderita masalah kejiwaan
keilmuan ini menghadirkan kemudahan
dari kalangan wanita. Sekitar 81% dari
akses informasi dan komunikasi antara
pengguna portal pasien online adalah
manajemen perawatan dan klien. Manfaat
wanita. Sesuai dengan penelitian terbaru
dalam penggunaan portal pasien online
yang dilakukan oleh Chen dan Lee (2014)
dalam manajemen perawatan kolaboratif
menemukan penggunaan informasi online
pada pasien depresi adalah diberikannya
dapat membantu wanita agar lebih
kemudahan dalam berkomunikasi dengan
memahami kondisi kesehatan mental
dokter, perawat jiwa maupun psikiater untuk
mereka, mempertimbangkan pilihan
konseling masalah kesehatan yang dialami
pengobatan atau untuk menambah informasi
pasien dalam hal ini depresi. Orang-orang
Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

yang diberikan oleh para professional. metode audiovisual ini sangat efektif dalam
Selain itu, mereka merasa tidak terisolasi, menyampaikan informasi seperti pada
terhindar dari stigmatisasi dan dapat berbagi penelitian yang dilakukan oleh Muller T, et
pengalaman mereka dengan orang lain al (2017) tentang. Peningkatan teknik
(Fonseca. A, et al 2016). inhalasi menggunakan video berbasis web
pada penyakit paru obstruktif dengan hasil
Penggunaan portal online dalam
penelitian yang awalnya menemukan
manajemen perawatan kolaboratif bagi
sebanyak 51,8% terdapat kesalahan dalam
pasien dapat membangun pola komunikasi
melakukan teknik inhalasi. Namun setelah
efektif antara pihak pemberi layanan,
diberi latihan teknik inhalasi menggunakan
keluarga sebagai sistem pendukung dan
video berbasis web diperoleh hasil sebanyak
pasien sebagai objek. Portal pasien online
88% responden mengerti, 76% responden
ini memberi kemudahan pihak-pihak terkait
dapat mempraktekan dengan benar teknik
dalam mengakses informasi mengenai
inhalasi setelah pelatihan dan sebanyak 72%
kesehatan pasien, mengetahui catatan medis
masih bisa mempraktekan teknik inhalasi
pasien, berkonsultasi mengenai rencana
dengan benar setelah beberapa saat. Hal ini
perawatan dan penggunaan obat serta
dikarenakan dengan menonton video latihan
mampu menjadi media dalam menentukan
dapat meningkatkan pemahaman responden
jadwal konsultasi.
dibandingkan hanya mendengarkannya saja
Kekurangan dan Kelebihan sebatas pada manejemen perawatan yang
Kekurangan dari sistem portal online harus dilakukan, seperti konsultasi untuk
bagi pasien adalah tidak adanya konsultasi mengatur jadwal kegiatan, penguatan
berupa video webcam, namun hanya konsep diri dan jenis terapi yang harus
konsultasi berupa pengiriman pesan melaui dijalani.
portal online. Pentingnya penggunaan video Dibalik efektifnya sistem portal
webcam atau konsul tatap muka melalui online, hal ini masih terasa sangat sulit bagi
video sangat efektif karena pasien dapat lansia untuk mengaksesnya, baik itu untuk
langsung menerima apa yang disampaikan melihat catatan perkembangan serta untuk
kepadanya secara audiovisual yang melaporkan kegiatan yang telah dilakukan.
menggambarkan suasana seperti tatap muka Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan
langsung. Efektifitas terhadap penggunaan yang berhubungan dengan kemajuan
Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

teknologi. Penelitian yang dilakukan oleh Kemungkinan Diterapkan di Indonesia


Pecina. J et al, (2017) menggambarkan
Penerapan portal pasien online dapat
pengguna portal online cenderung lebih
dilakukan di Indonesia. Hal ini sesuai
muda dengan usia rata-rata 37 - 42 tahun.
dengan perkembangan teknologi informasi
Kesulitan mengakses juga apabila pengguna
dan komunikasi saat ini di Indonesia yang
berada pada tempat atau daerah yang tidak
mayoritas adalah pengguna telepon seluler,
terdapat jaringan internet karena
yaitu 98 dari 100 orang memiliki telepon
penggunaan portal online ini harus diakses
seluler yang dimana saat ini sebagian besar
dengan jaringan internet.
teleon seluler dapat digunakan untuk akses
Sistem portal pasien online ini hanya internet (Kristianto E, 2013). Namun untuk
sebatas konseling, melihat perkembangan pemerataan penggunanya masih kurang,
kemajuan status kesehatan dan rincian karena Menurut Global Information
kegiatan intervensi yang harus dijalani Technology (Kristianto E, 2013) report
apabila pasien tidak memiliki kontak untuk Asia Pasifik, Indonesia memiliki skor
pemberi asuhan atau terapi untuk kegiatan 3,75 dari 7 skor tertinggi dan menduduki
tatap muka langsung. ranking 15. Hal ini disebabkan karena
pemerataan pembangunan jaringan internet
Kelebihan yang bisa didapatkan
yang masih kurang merata disebabkan
dengan penggunaan portal online untuk
wilayah Indonesia yang sebagian besar
menejemen konsultasi dan perawatan adalah
wilayah kepulauan
efektifitas waktu yang dapat dipangkas
menjadi lebih cepat. Selain itu dengan portal Selain itu belum adanya jaminan
pasien online memberi kemudahan bagi aturan dalam undang-undang mengenai
pasien untuk mengontrol catatan pemberian asuhan via teknologi untuk
perkembangannya secara rinci. Orang-orang mencegah terjadinya malpraktek yang akan
tidak perlu lagi membagi waktunya untuk merugikan pasien serta petugas kesehatan
kerja, istrahat dan kosultasi atau sebagai pemberi asuhan dan untuk
memeriksakan masalah kesehatan yang melindungi keamanan rahasia data-data
dialaminya karena hanya tinggal pasien. Setiap orang berhak atas kerahasiaan
mengaksesnya menggunakan komputer, kondisi kesehatan pribadinya yang telah
laptop bahkan smartphone dimana saja. dikemukakan kepada penyelenggara
Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

pelayanan kesehatan melalui Pasal 57 ayat ANA. (2014). Nursing Informatics (2nd
(1) UU No 36 Tahun 2009 tentang Editio). Georgia: NURSING
Kesehatan. STANDARDS.

Penerapan portal pasien online ini Anna Keliat, B., & Yulia Wardani, I. (2016).
perlu dikembangkan lagi terutama untuk Peningkatan Efikasi Diri Dan
lingkup kolaborasi antar profesi dalam Penurunan Depresi Pada Remaja
bidang teknologi serta dibutuhkan regulasi Dengan Cognitive Behavior Therapy,
atau aturan yang mendukung untuk 19(3), 169–175.
pelaksanaannya. Selain aturan dan regulasi https://doi.org/10.7454/jki.v19i3.474
perlu juga di dukung oleh fasilitas internet
Ball J. Marion, D. V. J. (2011). Nursing
untuk menjangkau daerah pelosok di seluruh
Informatics. New York: Springer.
Indonesia agar terciptanya Indonesia sehat
jiwa. Calandra, D. M., Mauro, D. Di, Cutugno, F.,
& Martino, S. Di. (2016). Navigating
KESIMPULAN
wall-sized displays with the gaze: A
Penggunaan portal online dalam proposal for cultural heritage. CEUR
manajemen perawatan kolaboratif pada Workshop Proceedings, 1621(July),
pasien depresi pada penelitian menunjukkan 36–43. https://doi.org/10.1023/A
keefektifan dalam mengawasi pasien dengan
Daniel, O. (2013). Nursing informatics: A
depresi. Dengan adanya penelitian
key to improving nursing practice in
pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi
Nigeria. International Journal of
ini diharapkan menjadi rujukan agar dapat
Nursing and Midwifery, 5(5), 90–98.
diterapkan di Indonesia, serta diadakan juga
https://doi.org/10.5897/IJNM2013.010
pelatihan SDM untuk dapat meningkatkan
1
kemampuan perawat dalam menggunakan
teknologi ini, utamanya pada tingkatan Davis, G. B. (1984). Sistem Informasi

pelayanan dasar sehingga penanganan kasus Manajemen. PPM MANAJEMEN.

depresi dapat dilakukan dengan cepat dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
akurat tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. (2007). Profil Kesehatan Indonesia, 10–

DAFTAR PUSTAKA 12.


Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

Hartono, J. (2008). Analisi dan Desain https://doi.org/10.1186/1472-6963-13-


Sistem Manajemen. yogyakarta: Andi. 494

Irizarry Taya, MSN, Dabbs D Annette, Rn, Aboujaoude E. et al, 2015. Technology at
F. . . (2015). Patient Portals and Patient the Service of Pediatric Mental Health:
Engagement: A State of the Science Review and Assessment. Submitted for
Review. publication Sep 8, 2015; last revision
https://doi.org/10.2196/jmir.4255 received Oct 30, 2015; accepted Dec 3,
2015.
Manti Sara, Marseglia Lucia, C. S. (2014).
W. Chen, K.-H. Lee, More than search?
Portal Hypertension as Immune
Informational and participatory eHealth
Mediate Disease.
behaviors, Comput. Hum. Behav. 30
Ross, R. D. (2012). The Ross classification (2014) 103–109,
for heart failure in children after 25 http://dx.doi.org/10.1016/j.chb.2013.07.
years: A review and an age-stratified 028.
revision. Pediatric Cardiology, 33(8), Fonseca. A, et al (2016). Women’s use of
1295–1300. online resources and acceptance of e-
https://doi.org/10.1007/s00246-012- mental healthtools during the perinatal
0306-8 period. Published Online 30 July 2016.
Sutejo. (2018). Keperawatan kesehatan Jiwa Kristianto E, 2013. E Health di Indonesia.
Prinsip dan Praktik Asuhan Vol. 02 No. 06 April-Jun 2013.
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Muller T, et al (2017) Optimizing inhalation
Pustaka baru Press. technique using web-based videos in
obstructive lung diseases. journal
Zwarenstein, M., Rice, K., Gotlib-Conn, L.,
homepage:
Kenaszchuk, C., & Reeves, S. (2013).
www.elsevier.com/locate/rmed
Disengaged: A qualitative study of
Available online 17 June 2017
communication and collaboration
Murdiyanti PP, Dewi. 2012. Studi Analisis
between physicians and other
Penerapan Telenursing Sebagai Salah
professions on general internal
Satu Cara Menyediakan Pelayanan
medicine wards. BMC Health Services
Keperawatan Dalam Era Teknologi
Research, 13(1).
Informasi.
Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

Pecina. J et al, 2017 Use of an on-line


patient portal in a depression
collaborative care management
program. journal homepage:
www.elsevier.com/locate/jad. Journal of
Affective Disorders 208 (2017) 1–5 dan
Penelitian Informatika (JEPIN) Vol. 1,
No. 1, (2015)
Stuart, Gail W. (2009). Principles and
Practice of Psychiatric Nursing (9th
edition). St. Louis: Mosby, Inc
Thapar A, et al (2012). Depression in
adolescence. Lancet 2012; 379: 1056–
67 Published Online February
Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif
Penggunaan Portal On-Line dalam Manajemen Perawatan Kolaboratif

Anda mungkin juga menyukai