Bab Ix Penyakit Penting Tanaman Pangan PDF
Bab Ix Penyakit Penting Tanaman Pangan PDF
PENDAHULUAN
Deskripsi singkat: Dalam bab ini dibahas tentang berbagai penyakit penting tanaman
pangan yang meliputi gejala dan patogen penyebabnya
Relevansi: Pengenalan gejala merupakan langkah awal untuk diagnosis suatu penyakit
tumbuhan
Learning Outcomes: Mahasiswa mampu mengenal gejala dan penyebab penyakit pada
tanaman pangan
PENYAJIAN
1
Gambar 1. Gejala penyakit bulai pada jagung
Penyakit disebabkan oleh jamur Peronosclerospora maydis yang merupakan
patogen biotrof, sehingga tidak dapat hidup sebagai saprofit. Miselium jamur
berkembang di ruang antar sel, dan pada waktu permukaan daun berembun, miselium
akan membentuk konidiofor yang keluar dari mulut daun. Konidiofor bercabang secara
dikotom sampai tiga atau empat tingkat, dan cabang terakhir akan membentuk dua
sterigma (tangkai konidium) yang masing-masing mendukung satu konidium. Konidium
berukuran 12-19 x 10-23 μm dengan rata-rata 19,2 x 17,0 μm, dan ketika masih muda
berbentuk bulat, sedangkan yang sudah masak dapat menjadi jorong. Konidium tumbuh
dengan berkecambah langsung membentuk buluh kecambah.
Penyakit lebih banyak berkembang pada kondisi lembab, sehingga penyakit bulai
lebih banyak ditemukan pada musim penghujan. Infeksi hanya terjadi kalau ada air, baik
air embun, air hujan, maupun air gutasi. Pada malam hari, air gutasi akan terkumpul pada
corong daun muda, sehingga air gutasi memiliki peranan yang sangat penting dalam
membantu perkecambahan spora.
Tingkat keparahan penyakit sangat ditentukan oleh umur tanaman. Tanaman
muda lebih rentan dibandingkan tanaman yang sudah tua, sehingga infeksi pada tanaman
2
muda akan menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat dan tidak mampu
menghasilkan.
B. Penyakit karat
Penyakit karat ditemyukan hampir di semua negara penanam jagung. Penyakit
disebabkan oleh dua jenis jamur yaitu Puccinia sorghi dan Puccinia polisora. P. sorghi
lebih banyak ditemukan di daerah pegunungan tropika dan di daerah beriklim sedang,
dan P. polysora lebih banyak ditemukan di dataran rendah tropika.
Gejala penyakit karat pada jagung berupa terbentuknya pustul-pustul berwarna
kuning kecokelatan di permukaan daun jagung yang sebenarnya merupakan urediosorus
dari jamur penyebab penyakitnya. Permukaan daun yang sakit akan menjadi kasar, dan
infeksi berat akan menyebabkan daun mengering.
3
Jamur karat tidak mampu hidup sebagai jasad saprofitik, akan tetapi jamur
mampu bertahan pada inang alternatif. Gulma semanggi gunung (Oxalis cornuculata)
merupakan jenis gulma yang dapat berperan sebagai inang alternatif dari jamur karat.
4
Gambar 4. Gejala penyakit karat pada daun kedelai
Urediosorus yang terbentuk pada batang dan tangkai, bentuknya lebih memanjang
daripada yang terdapat di daun. Warna urediospora agak bervariasi, berkisar dari putih
suram, kuning kelam atau sokelat sampai cokelat merah jambu tergantung pada umur
tanaman dan faktor lingkungan. Tanaman yang terserang berat daunnya lebih cepat
gugur, sehingga produksi tanaman menjadi berkurang. Jamur dapat menginfeksi keping
biji dan daun akan jatuh sebelum tanaman berbunga, tetapi jamur tidak dapat bertahan di
dalam biji.
Penyakit disebabkan oleh jamur Phakopsora pachyrhizi . Uredium berbentuk
seperti piknidium, dibentuk di bawah epidermis di permukaan bawah daun. Urediospora
membulat pendek, bulat telur atau jorong, hialin sampai cokelat kekuningan berukuran
15-34 x 15-24 μm, dengan dinding hialin yang berduri halus. Jamur memiliki banyak
tanaman inang terutama tanaman kacang-kacangan.
2. Penyakit mosaik
Penyakit mosaik kedelai telah tersebar luas di seluruh pertanaman kedelai di
Indonesia. Kerugian akibat penyakit ini dapat menurunkan hasil 50 – 90% tergantung
umur tanaman saat terinfeksi.
Gejala penyakit mosaik kedelai berupa tulang daun pada anak daun yang masih
muda menjadi kuning jernih. Selanjutnya daun menjadi tidak rata (berkerut) dan
mempunyai gambaran mosaik dengan warna hijau gelap di sepanjang tulang daunnya.
Tepi daun sering mengalami klorosis. Tanaman sakit membentuk polong kecil, rata,
5
kurang berbulu dan lebih melengkung. Biji berukuran lebih kecil dari biji normal dan
daya kecambahnya menurun.
Penyakit disebabkan oleh virus mosaik kedelai soybean mosaic virus. Virus dapat
menular secara mekanis, terbawa oleh biji tanaman sakit dan oleh beberapa kutu daun
secara nonpersisten. Kutu daun yang dapat bertindak sebagai vektor antara lain Aphis
glycines, A craccivora, Myzus persicae dan Rhopalosiphum maidis.
Virus dapat menginfeksi banyak tanaman terutama yang termasuk golongan
kacang-kacangan, dan dapat mengadakan infeksi secara sistemik pada gulma Borreria
hispida.
6
yang dapat mengakibatkan kerugian yang cukup besar karena akan menyebabkan semua
biji pada malai menjadi hampa, dan tangkai malai mudah patah. Pada biji yang sakit
terdapat bercak-bercak kecil yang berbentuk bulat.
7
sakit dan biji dalam bentul miselium dan konidium. Jamur juga dapat bertahan pada
tanaman inang lain terutama pada gulma rumputan.
PENUTUP
1. Test formatif dan kunci test formatif
a. Sebutkan contoh penyakit penting pada padi dan penyebabnya ? Hawar
daun oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae
3. Tindak lanjut
Materi kuliah selalu diperbaiki setiap tahun disesuaikan dengan perkembangan ilmu.