Pemeriksaan Nervus Kranialis I-VI PDF
Pemeriksaan Nervus Kranialis I-VI PDF
KRANIALIS I-VI
Astari Arum Cendani Goller
Pembimbing
dr.Ni Putu Witari Sp.S
NERVUS KRANIALIS
• Merupakan 12 pasang saraf
perifer yang berpangkal
pada otak dan batang otak.
• Berfungsi :
Motorik
Sensorik
Fungsi khusus ( pembauan,
penglihatan, pengecapan,
pendengaran, dan
keseimbangan.
NERVUS OLFACTORIUS
(N.I)
Fungsi : sensorik khusus menghidu.
Syarat:
Pasien harus sadar dan kooperatif
Jalan nafas bebas dari polip, atrofi, atau sekret.
Bahan yang digunakan tidak mengiritasi serta dapat dikenali oleh
pasien( kopi, tembakau, kayu manis atau zat yang secara umum
dikenali oleh pasien)
Identifikasi:
• Pemeriksaan :
2. Lapangan pandang
4. Pengenalan warna.
1. Pemeriksaan Tajam Penglihatan
• Syarat :
• Pinhole test menyaring apakah kelainan tajam penglihatan disebabkan gangguan refraksi
atau organic pada mata.
B. Jari tangan
Bila visus pasien < 6/60
Pasien diminta untuk menyebutkan jari pemeriksa yang diperlihatkan
kepadanya.
Normal menghitung jari pada jarak 60 m
Jika dapat memnghitung jari pada jarak 5 m 5/60
C. Gerakan Tangan
Bila visus pasien < 1/60
Pasien diminta menentukan arah gerakan tangan pemeriksa ( atas-
bawah,kanan-kiri)
Normal gerakan tangan dari jarak 300 m
Jika dapat menentukan arah gerakan tangan pada jarak 3 m 3/300
D. Lampu/Cahaya
Bila visus pasien < 1/300
Mata pasien disinari dengan lampu menentukan gelap atau terang.
Normal jarak tak terhingga.
Jika dapat melihat cahaya pada jarak 1 m 1/ ᷉
Jika tidak dapat melihat cahaya no light perception.
2. Pemeriksaan Pengenalan Warna
Pemeriksaan persepsi warna pasien Pelat berwarna
• Ishihara
• Persiapan :
• Pasien harus kooperatif
• Pasien diberi penjelasan tes yang akan dilakukan.
3. Pemeriksaan Lapangan Pandang
(Konfrontasi)
1. Uji Konfrontasi
Teknik:
DeJong’s, 2009
2.Untuk lapang pandang sentral
• Meminta pasien untuk melihat wajah pemeriksa dan melaporkan bila
terdapat defek seperti hidung yang terlihat kabur.
Menguji lapang pandang sentral dengan benda kecil berwarna merah
atau putih dapat memperlihatkan adanya skotoma ukuran sedang
atau besar
• Menggunakan Amsler grid --> dapat mendeteksi secara sensitif
adanya skotoma
Skotoma
Area yang kehilangan penglihatan
pada lapangan pandang
penglihatan (Pathologic blind spot)
• Cara pemeriksaan:
- Menggunakan suatu objek yang
kecil yang diarahkan menuju
sentral/pusat penglihatan.
- Amsler Grid
- Tangent Screen Testing
Campbell, DeJong’s Neurologic Examination, 2012
Amsler Grid
• Menguji salah satu mata terlebih
dahulu dengan menutup salah satu
mata.
• Melihat amsler grid pada jarak
baca (30) cm.
• Fokuskan penglihatan pada satu
titik dan catat bila ada distorsi atau
bintik buta yang terlihat.
DeJong’s, 2009
Perimeter Goldmann
Tangent Screen Testing
Ps duduk 1-2 m dari layar hitam yang
berukuran 1 atau 2 m2 fiksasi
pada titik tengah (mata yang lain
ditutup).
Hemianopsi
H. Heteronim
H. Binasalis
H. Bitemporalis
H.Homonim
Quadrantanopsia
3.Pemeriksaan Funduskopi
Syarat :
• Ruangan pemeriksaan gelap sedikit pencahayaan latar belakang
Evaluasi :
Keadaan papil
Makula
Retina
4. Pemeriksaan Fundus
• Normal
Bentuk bulat / sedikit oval
menghilang.
• Papil Atrofi Sekunder : papil pucat, batas tidak tegas, cupping (-)
Stadium (Stage) Papiledema
• Early
Hiperemia diskus
Perdarahab peripapiler
PEMERIKSAAN :
Perhatikan
• Ukuran pupil normalnya berdiameter 2 – 6 mm
• Bentuk pupil normalnya bulat, dengan pinggiran reguler dan halus
• Posisi pupil normalnya di tengah
• Perbedaan pupil kanan dan kiri isokor / anisokor
Beri rangsangan cahaya pada salah satu mata nilai kontraksi pupil
pada mata tersebut dan mata sebelahnya.
Intepretasi:
Intepretasi :
Pemeriksaan :
• Fungsi Motorik N Trigeminus
• Refleks Trigeminal
Fungsi Motorik N.V
Menggigit gigi sekuat-kuatnya
Palpasi kontraksi otot masseter dan temporalis kanan dan
kiri jika ada kelumpuhan otot maseter dan temporalis
tidak berkontraksi atau kontraksinya lemah.
Intepretasi :
Refleks Kornea
Intepretasi :
(+) kontraksi dari M.Pterygoid lateral yang ipsilateral dan gerakan dagu ke arah yang berlawanan.
Intepretasi :
• Intepretasi ada gerakan mencucu dari kedua bibir, khususnya bagian bawah.
Refleks Menetek
• Bila bibir disentuh dnegan pensil pasien cenderung menyedot pensil tersebut.
• Sering terdapat pada Bayi o.k proses myelinisasi yang belum sempurna dan pada orang tua dengan
brain atrofi.
Refleks Bersin
• stimulasi mukosa hidung pasien dengan
menggunakan kapas.
Trismus
• Kejang otot-otot mengunyah yang tiba-tiba dan
kuat, dimana gigi dirapatkan sampai menggeretak
dan mulut sulit dibuka.