Skripsi
Oleh:
Cristina Nilawati
NIM: 121114081
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
Motif paling penting bagi pekerjaan di sekolah dan dalam kehidupan adalah
Menikmati pekerjaanya, menikmati hasilnya dan mengetahui nilai hasil kerja
tersebut bagi masyarakat
(Albert Einstein)
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
untuk anaknya.
Sahabat-Sahabat terkasih
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP JALUR
KARTU MENUJU SEJAHTERAH MELALUI LAYANAN BIMBINGAN
KELOMPOK DENGAN METODE GROUP DINAMYCS
( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Kelas VIII H SMP
Negeri 15 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017)
Christina Nilawati
Universitas Sanata Dharma
2017
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING MOTIVATION
TOWARDS SEJAHTERAH SMP CARD TRACK THROUGH THE
SERVICE WITH GROUP COUNSELING GROUP DYNAMICS
(Action Research Guidance and Counseling Class VIII SMP Negeri
15 Yogyakarta H Academic Year 2016/2017 )
Cristina Nilawati
Sanata Dharma University
2017
This study aims to improve the way students' motivation to learn SMP
Program Sejahterah Card (KMS) through group counseling services with
methods of group dynamics.The subjects were students of class VIII SMP
Negeri 15 Yogyakarta H Academic Year 2016/2017 by the number of 10
students. This research data collection method using learning motivation
questionnaire, structured observation, structured interviews, and assessment.
Relialibilitas coefficient learning motivation questionnaire study were analyzed
using product moment correlation technique and the results are worth 0.732
including high category
The results showed that junior high school students Line KMS has
increased to a better direction with the score results an average increase in each
cycle. The average results of the pre-action amounted to 106.5 increased to
148.9 in the third cycle. The level of learning motivation 122.8 in the first cycle,
the second cycle of 134.0 and 148.9 in the third cycle. Besides the interviews,
observation and assessment also increased, in each cycle. Cycle I showed not
been able to raise the motivation to learn. This may imply that the dynamics
jigsauw still not in accordance with the conditions KMS students so that the
students are still at the stage of receiving the information. In the second cycle
shows that students already are at a stage to obtain the level of higher learning
motivation but it has not reached the level of awareness on motivation to learn.
In the third cycle shows that in progressive relaxation able to deliver the right
topic for students need KMS, so students are able to create a desire within
themselves and were able to increase the motivation to learn. The conclusion of
this research is through group counseling services with dinamycs group method
can increase students' motivation in class VIII H Line KMS Junior High School
15 Yogyakarta.
Keywords : Group Cousnseling, Student Card program Towards Sejahterah,
Group Dynamics
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
setiap proses yang Peneliti jalani. Oleh karenanya, Penulis ingin menyampaikan
1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling.
2. Ibu Dr. MM. Sri Hastuti, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
memberikan saran, dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ...................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... xi
DAFTAR ISI................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................. 8
D. Rumusan Masalah ...................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8
G. Definisi Operasional Variabel .................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 12
A. Hakikat Motivasi Belajar ........................................................... 12
1. Pengertian Motivasi .............................................................. 12
2. Pengertian Belajar ................................................................. 14
3. Macam-macam Motivasi Belajar .......................................... 16
4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ......... 17
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Hasil Penilaian Program Siswa Pada Siklus I .............................. 83
Grafik 4.2 Hasil Penilaian Program Siswa Pada Siklus II ............................. 94
Grafik 4.3 Hasil Penilaian Program Siswa Pada Siklus III .......................... 106
Grafik 4.4 Motivasi Belajar Siswa Jalur KMS Sebelum Mendapatkan
Layanan Bimbingan Kelompok .................................................. 108
Grafik 4.5 Perkembangan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Jalur KMS Pada
Siklus I dan II ............................................................................. 111
Grafik 4.6 Perkembangan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I, II,
dan III ......................................................................................... 113
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
bagi masyarakat miskin. Salah satu bentuk dari program tersebut adalah
bisa dilakukan melalui Kartu Menuju Sejahterah atau sering disebut KMS.
peraturan ini ditindak lanjuti pada tahun 2010 dan telah berjalan lebih dari
satu tahun. SMP Negeri 15 Yogyakarta adalah salah satu sekolah yang
dua golongan kelas yaitu kelas regular dan kelas KMS. Perbedaan kedua
hal ini dapat dilihat saat proses pendaftaran MOPDB (Masa Orientasi
Peserta Didik Baru). Ada dua jalur pendaftaran yang dilakukan di SMP
memiliki kartu menuju sejahtera (KMS). Jalur kedua untuk calon peserta
didik yang tidak memiliki kartu KMS atau yang dirasa mampu. Sistem
tujuh kelas untuk regular dan tiga kelas lainya khusus kelas KMS.
oleh guru di sekolah, dan akhirnya siswa mampu berprestasi dalam proses
belajar di sekolah. Akan tetapi hal ini belum dimiliki oleh siswa jalur KMS
seorang pelajar.
memiliki motivasi tinggi sebagai berikut : (1) tekun menghadapi tugas, (2)
macam masalah, (4) lebih senang bekerja mandiri, (5) cepat bosan pada
asa, (3) harus memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, (4) tidak
diajarkan guru, jarang mengerjakan tugas sekolah, saat ada materi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tidak dimengerti siswa diam tidak bertanya, menganggu teman lain saat
seringnya keluar saat pergantian jam pelajaran. Hal tersebut hampir serupa
dengan pernyataan dari wali kelas VIII H, dari sharing yang dilakukan
mengatakan bahwa selama membimbing siswa jalur KMS ini sering sekali
wali kelas mendapatkan keluhan dari guru lain dalam hal mengajar.
Seperti: siswa yang ribut susah untuk diatur, jarang mengerjakan tugas
mencatat materi yang diberikan oleh guru, kurang fokus saat guru
dan sering keluar saat pergantian jam. Dapat dikatakan bahwa rendahnya
suasana di kelas yang ramai, perhatian orang tua terhadap gaya belajar
anak kurang sehingga anak merasa tidak masalah jika tidak belajar , dan
bermuara pada kegagalan belajar dan prestasi belajar yang tidak maksimal.
kelompok siswa agar kelompok itu menjadi besar, kuat dan mandiri.
peserta didik. Topik yang dibahas dalam layanan bimbingan kelompok ini,
adalah masalah yang bersifat umum ( common problem ) dan tidak rahasia.
merasa bahwa yang mengalami masalah ini adalah diri sendiri. Maka
dalam kelompok ini dia akan menyadari bahwa orang lain juga mengalami
orang saja, yakni konselor dan klien, tetapi dengan seluruh anggota
tanggapan, pendapat atau reaksi apapun selama konseling terjadi. Hal ini
akan sangat menguntungkan bagi para siswa. Jika situasi dalam layanan
siswa menemukan hal-hal yang baru pada akhirnya akan bisa mengatasi
Amti, 2004:75). Dari situasi yang ada, peneliti tertarik untuk mengangkat
B. Identifikasi Masalah
Belajar Siswa Melalui Bimbingan Kelompok pada Siswa Jalur KMS Kelas
berikut:
pasalnya hasil belajar siswa jalur KMS masih berada di bawah rata-
rata.
2. Perhatian orang tua terhadap gaya belajar anak kurang, sehingga anak
atau berpendapat.
C. Pembatasan Masalah
banyak dan sangat luas. Oleh karena itu, peneliti mencoba membatasi
D. Rumusan Masalah
3?
E. Tujuan Masalah
ke siklus 3.
1. Manfaat Teoritis
berbeda.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru BK
bimbingan kelompok.
c. Bagi peneliti
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
untuk belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa KMS dapat
akan menampilkan ciri-ciri yaitu: (1) merasa senang dalam belajar; (2)
masa depan.
11
4. Siswa adalah peserta didik yang terdaftar pada program KMS kelas
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
KMS dan hakikat bimbingan kelompok, kajian teori relevan yang mendasari
1. Pengertian Motivasi
atau
maupun tidak disadari. Motivasi berasal dari kata motif yang dapat
tertentu.
13
perbuatan.
adanya tujuan. Dari pengertian tersebut ada tiga hal penting yaitu: 1)
14
yang ada pada diri manusia yang berkaitan dengan perasaan dan juga
2. Pengertian Belajar
15
sebagai berikut:
direction.
result of practice.
verbalistik.
16
a. Motivasi Instrinsik
keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau
b. Motivasi Ekstrinsik
17
sebagainya.
18
c. Menunjukkan minat
orang lain
ekstrinsik yaitu:
a. Motivasi Instrinsik
19
20
kemampuannya sendiri.
yang spesifik.
21
dihadapinya.
diperoleh dari siapa dan apa saja, baik yang sengaja dirancang
b. Motivasi Ekstrinsik
aktivitas belajar)
dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
23
akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain, dengan adanya
seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
24
seseorang, maka sesuatu pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan
B. Hakikat KMS
1. Pengertian KMS
beras (raskin).
sesuai dengan daftar gakin hasil verifikasi dan updating data gakin
25
tentang Kuota Peserta Didik Baru Masuk SMP dan SMA Negeri di
Kota Yogyakarta.
dilaksanakan 3 (tiga) tahun yang lalu. Kuota KMS sudah beberapa kali
dikaji dan dievaluasi dalam pelaksaannya dan memang sampai saat ini
masyarakat miskin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Akta Pengangkatan Anak, dan anak tiri yang dibuktikan dengan Akta
16,1 miliar. Hal ini tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
dana tersebut tentunya inisiasi JPD terus berjalan karena program JPD
27
Kota Yogyakarta ada dua dampak positif dan negatif yang dimiliki
a. Dampak Positif
b. Dampak Negatif
28
temannya.
29
Kota Yogyakarta.
oleh seorang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu,
2009: 4).
1995:14).
30
(Winkel, 2006:548).
31
32
berikut:
33
pengembangan.
34
seorang konselor.
orang lain.
1. Pengertian Dinamika
35
itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap
2. Pengertian Kelompok
anggota kelompok:
anggota kelompok
berikut:
36
orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan yang
dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara
jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung
menghargai
kelompok
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua
”performing”.
a. Kelompok Primer
38
lain.
b. Kelompok Sekunder
c. Kelompok Formal
d. Kelompok Informal
39
a. Kelebihan Kelompok
b. Kekurangan Kelompok
40
ditingkatkan.
Subyek penelitian ini yaitu 10 siswa kelas VIII SMP N 1 Semarang yang
terdiri atas 8 siswa bermotivasi belajar rendah dan 2 siswa yang memiliki
41
65% kategori sedang dan pada siklus II motivasi belajar siswa sebesar
motivasibelajar siswa
42
untuk memperbaiki cara belajar siswa. Oleh karena itu peneliti ingin
F. Kerangka berpikir
Yogyakarta.
43
disekolah.
G. Hipotesis
2016/2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dede Rahmat dan Aip Badrujman, 2012: 12), penelitian tindakan kelas
45
Siswa dipilih oleh peneliti, guru mata pelajaran, wali kelas serta guru
belajar rendah yang disusun oleh peneliti. Adapun kriteria motivasi belajar
rendah adalah (1) jarang mengerjakan tugas, (2) mudah putus asa, (3)
harus memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, (4) tidak senang
pemilihan siswa, peneliti pun melakukan diskusi dengan wali kelas VIII H
denga guru mata pelajaran lainnya dalam hal memilih siswa, akhirnya
memiliki masalah yang sama, namun dari 30 siswa terdapat 10 siswa yang
hal ini terjadi karena faktor ekonomi sosial. Siswa jalur KMS ini
46
bekerja sebagai pedagang asongan, pedagang kaki lima. Hal inilah yang
siswa tersebut dengan guru bimbingan dan konseling yang memiliki data
terpilih ini merupakan siswa yang tepat untuk dijadikan subjek penelitian.
baik dari akademik maupun tingkah laku, dan memenuhi kriteria motivasi
penyeleksian yang dilakukan wali kelas, guru mata pelajaran dan guru
bimbingan kelompok.
SMP N 15 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
D. Setting Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh satu mitra pengamat dari
a. Mitra Pengamat 1
48
motivasi belajar yang tinggi seperti: (1) merasa senang dalam belajar;
a. Siklus 1
b. Siklus 2
c. Siklus 3
49
E. Prosedur Penelitian
Kemmis & Mc. Taggart (dalam Kusumah & Dedi, 2009). Pelaksanaan
Pengertian siklus pada kesempatan ini adalah putaran kegiatan yang terdiri
tindakan. Model Kemmis & Mc. Taggart akan disaijikan pada halaman
selanjutnya.
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Gambar 3.1
Prosedur penelitian tindakan kelas Model Kemmis & Mc. Taggart
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
cita.
peneliti melakukan tindakan di kelas, situasi kelas, perilaku dan sikap yang
ditunjukkan oleh siswa lain. Hasil dari observasi yang dilakukan oleh
pengamat dan mitra ini akan dijadikan bahan perbaikan dan perencanaan
51
hal-hal apa saja yang didapatkan selama proses tindakan, hal apa yang
menjadi kekuatan serta hal apa saja yang dirasa masih perlu ditingkatkan
pada proses tindakan selanjutnya. Selain itu, peneliti juga melihat hasil
sesuai dengan tujuan atau sebaliknya. Jika pada tahap ini peneliti belum
F. Langkah Penelitian
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Menyenangkan”
52
4) Melakukan kegiatan
menyenangkan.
53
sehari-hari.
c. Tahapan Pengamatan
peneliti.
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
bimbingan kelompok
wawancara terstruktur.
b. Tahap Pelaksanaan
hari dalam waktu satu minggu yang telah dibuat kepada teman-
pelajar.
2) Menyampaikan materi
55
5) Tahap Pengamatan
c. Tahap Refleksi
56
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
1) Menonton film
2) Menyampaikan materi
57
58
c. Tahap Pengamatan
bimbingan kelompok.
1. Angket
siklus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Observasi terstruktur
ini pengamat dapat menilai setiap perilaku dan ucapan siswa terhadap
3. Wawancara Terstruktur
4. Dokumentasi
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dan (Sangat Tidak Setuju) STS. Siswa dapat memilih jawaban yang
Tabel 3.1
Kisi-kisi angket motivasi belajar
61
Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikotomi (
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dua alternatif). Maka, dalam skala Guttman hanya ada dua interval,
Tabel 3.2
Kisi-kisi Penilaian Program Siswa
63
3. Lembar Observasi
3.3
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Panduan Observasi
64
bimbingan
13. Siswa tidak terlibat saat kegiatan
bimbingan.
14. Mengerjakan hal lain (gambar,
kerjakan tugas lain).
65
4. Wawancara Terstruktur
Tabel 3.4
Panduan Wawancara Terstruktur
66
1. Validitas Angket
kecermatan suatu alat dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau
diberikan kepada subjek penelitian untuk dilakukan uji coba. Uji coba
antara distribusi skor item dengan distribusi skor angket itu sendiri.
Periantalo (2015)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 3.5
Nilai Indeks Diskriminasi Item
Nilai Klasifikasi
Memuaskan
0,250-0,299 Dipertimbangkan
Tidak disarankan
∑
{ }
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dimana:
= reliabilitas instrumen
= varians total
Tabel 3.6
Kriteria Guilford
dianalisis secara deskriptif dan disajikan secara visual berupa tabel, grafik,
69
skor pada butir favorable (+) 5 untuk jawaban sangat setuju, 4 untuk
setuju, dan 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Pada unfavorable (-)
siklus I, siklus II, dan siklus III dengan menyajikan dalam sebuah
70
Tabel 3.7
Kategorisasi Skor Tingkat Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII H
Jalur KMS SMP N 15 Yogyakarta Tahun Ajaran 2016/2017
Keterangan :
Skor maksimum : skor tertinggi yang diperoleh subjek
skala
penelitian
71
3. Data observasi
positif (+) 5 untuk jawban sangat sering (SS), 4 untuk jawaban sering
(S), 3 untuk jawaban agak sering (AS), 2 untuk jawaban tidak sering
(AS), dan 1 untuk jawaban sangat tidak sering (STS). Pada butir
negative (-) diberi skor 1 untuk jawaban sangat sering (SS), 2 untuk
tidak sering (TS), dan 5 untuk jawaban sangat tidak sering (STS).
4. Data Wawancara
72
dalam kategori rendah pada hasil skor angket motivasi belajar serta
pengamatan.
belajar, sejauh mana terdapat peningkatan motivasi dalam diri siswa jalur
tidak ada subjek (siswa) berada pada capaian kategori sedang atau
motivasi belajar meningkat pada siklus I, siklus II, dan siklus III.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Rekaman Fakta
(1) Pembukaan
75
lainnya.
kelompok.
76
(3) Penutup
tetapi, ada sebagian siswa yang mampu menangkap ide dari sebuah
77
kategori rendah. Hasil ini berarti bahwa masih ada siswa yang
4) Hasil Observasi
Tabel 4.1
Hasil Observasi Pada Siklus I
Aspek Item SS S AS TS STS
Perilaku siswa Siswa mengborol tentang 6 2 1 0 0
yang topik lain selama bimbingan
menunjukan berlangsung
tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Berteriak/mengeluh minta 0 0 1 0 0
pulang.
Mondar-mandir di dalam 3 1 1 0 0
kelas.
79
Semangat 0 0 1 3 5
Mendengarkan 0 0 3 3 3
Bertanya 0 0 2 3 1
Mengerjakan tugas yang 0 0 3 3 2
diberikan
Menanggapi 0 0 3 2 2
Menjalankan perintah 0 0 2 2 1
Sharing 0 2 2 2 1
Tampak serius 0 2 1 1 1
sedang berlangsung.
5) Hasil Wawancara
80
Tabel 4.2
Hasil Wawancara Pada Siklus I
Pertanyaan Jawaban
Guru BK Siswa 1 Siswa 2
81
82
Hal ini dapat dimaknai bahwa isi dinamika jigsauw masih belum
Tabel 4.3
Penilaian Program oleh Siswa Pada Siklus I
(Jumlah Siswa = 10)
83
siklus I
10
5
siklus I
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121314151617181920
Grafik 4.1
Hasil Penilaian Program Siswa Pada Siklus I
motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari siswa yang tertarik
84
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Rekaman Fakta
(1) Pembukaan
(2) Inti
85
86
(3) Penutup
oleh siswa.
pazzle. Permainan ini dapat membuat siswa lebih aktif dan dapat
belajar.
87
perdebatan yang terjadi antar siswa. Hal ini terjadi karena peneliti
4.4
4) Hasil Observasi
88
4.5
Tabel 4.5
Hasil Observasi Pada Siklus II
Berteriak/mengeluh minta 0 0 1 0 0
pulang.
Mondar-mandir di dalam 2 5 1 0 0
kelas.
89
Perilaku
P siswa Terlibat aktif 0 6 1 1 1
yang Antusias 0 3 2 1 1
menunjukan
a Memperhatikan 0 4 3 1 2
termotivasi Berpartisipasi 0 0 3 1 1
selama
d Tampak gembira 0 4 2 1 1
kegiatan Tenang 0 0 0 3 1
berlangsung
a Fokus/konsentrasi 0 0 3 3 1
Semangat 0 5 2 1 1
Mendengarkan 0 0 2 2 5
Bertanya 2 1 2 0 1
p Mengerjakan tugas yang 0 3 2 1 1
diberikan
r Menanggapi 0 4 3 2 2
Menjalankan perintah 0 0 1 6 1
o Sharing 0 5 1 1 1
Tampak serius 0 6 2 1 1
s
hal positif yang terjadi pada siklus II ini. Peneliti dan pengamat
mengikuti proses bimbingan siklus II. Hal ini terlihat bahwa siswa
90
5) Hasil Wawancara
Melihat dari hasil skor angket motivasi belajar siswa jalur KMS
Tabel 4.6
Hasil Wawancara Pada Siklus II
Pertanyaan Jawaban
Guru BK Siswa 1(Erlina) Siswa 2 (Tyas)
91
92
93
selanjutnya
Tabel 4.7
Penilaian Program Siswa Pada Siklus II
(Jumlah Siswa =10)
94
12
10
skor subjek
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Series1 6 5 8 6 6 5 6 6 7 6 8 6 4 5 5 7 3 6 5 5
Series2 3 10 10 10 6 10 7 7 4 3 8 2 2 7 8 9 9 7 5 9
Grafik 4.2
Hasil Perbandingan Penilaian Program Siswa
Pada Siklus I dan II
95
1) Perencanaan
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Rekaman Fakta
(1) Pembukaan
(2) Inti
96
97
ucapkan.
sebelumnya,
(3) Penutup
98
instrument.
dalam bersekolah
99
maka akan terlihat hasil berikut ini yang disajikan pada tabel. 4.8
hanya 3 atau sebanyak 30% siswa yang berada pada kategori baik.
100
4) Hasil Observasi
4.9
Tabel 4.9
Hasil Observasi Pada Siklus III
101
Berteriak-teriak 0 0 1 0 0
Mondar-mandir di dalam 0 1 1 0 0
kelas.
Siswa terlihat bosan saat 0 1 1 0 0
bimbingan
Mengerjakan hal lain 0 1 0 0 0
(gambar, kerjakan tugas lain).
Siswa tidak terlibat saat kegiatan 0 0 1 0 0
bimbingan.
Perilaku siswa Hasil
TerlibatPerbandingan
aktif Penilaian
0 6 1 Program1 1
yang Antusias 0 7 0 0 0
menunjukan Memperhatikan
Pada Siklus I, II, dan
0 6 1
III 1 0
termotivasi 12 Berpartisipasi 0 5 2 1 1
selama 10 Tampak gembira 0 3 2 1 1
skor subjek
kegiatan 8 Tenang 0 5 0 1 1
berlangsung 6 Fokus/konsentrasi 0 0 3 3 1
4
Semangat 0 4 2 1 1
2
Mendengarkan 0 5 2 2 0
0
Bertanya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 411 12 1 132 14 15
0 16 17
1 18 19 20
siklus 1Mengerjakan
6 5 8 6 6 tugas 5 6 6yang 7 6 3 8 26 4 2 5 51 7 13 6 5 5
diberikan
siklus 2 3 10 10 10 6 10 7 7 4 3 8 2 2 7 8 9 9 7 5 9
siklus 3Menanggapi
0 10 10 10 10 10 7 9 1 1 3 8 42 3 3 9 92 10 10 2 10 10 9
Menjalankan perintah 1 5 3 0 0
Sharing 6 2 1 1 0
G Tampak serius 0 6 2 1 1
r
afik 4.3
Hasil Perbandingan Penilaian Program Siswa
Pada Siklus I,II, III
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa hampir seluruh
102
5) Hasil Wawancara
Melihat dari hasil skor angket motivasi belajar siswa jalur KMS
tabel 4.10
Tabel 4.10
Hasil Wawancara Pada Siklus III
Pertanyaan Jawaban
Guru BK Siswa 1 Siswa 2
103
104
untuk
pentingnya
belajar bagi
kehidupan.
Apakah bisa Adanya kegiatan Dari kegiatan Saya semakin
bersemangat dan progresif yang dilakukan, bersemangat dan
memiliki motivasi relaxation ini saya mampu sudah memiliki
tinggi dalam akan membuat membangkitkan motivasi untuk
belajar siswa bisa semangat serta rajin dalam
bersemangat, memunculkan belajar.
tentu dengan motivasi yang
semangatnya itu tinggi dalam
dapat diri untuk
memunculkan belajar
motivasi dirinya
dalam belajar.
tanggapan dan Untuk kegiatan Kegiatan hari Kegiatannya
saranMterhadap ini sudah lebih ini seru dan sangat saya sukai
layanan baik membuat memberikan ada banyak
e
bimbingan yang siswa lebih dapat pelajaran bagi kegiatan yang
sedang memahami saya. bisa dilakukan
l
dilaksanakan ini tentang bersama dan
permasalahan dapat
i diri. memberikan
pelajaran hidup.
h
105
4.4
Tabel 4.11
Penilaian Program Siswa
(Jumlah Siswa=10)
106
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
siklus 1 6 5 8 6 6 5 6 6 7 6 8 6 4 5 5 7 3 6 5 5
siklus 2 3 10 10 10 6 10 7 7 4 3 8 2 2 7 8 9 9 7 5 9
siklus 3 0 10 10 10 10 10 7 9 1 1 8 2 3 9 9 10 10 10 10 9
Grafik 4.3
Hasil Perbandingan Penilaian Program Pada
Siklus I,II, dan III
107
diperoleh dari siklus III ini, terlihat juga pada persentase yang
atau pra tindakan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa jalur
KMS. Berikut disajikan dalam tabel hasil skor subjek angket motivasi
Tabel 4.12
Jumlah Subjek dan Hasil Persentase Pra Tindakan
Motivasi belajar Siswa Jalur KMS
No Rentang Skor Kategori Jumlah Persentase
Subjek
1 147,9 < x Sangat Tinggi 0 0%
Dilihat dari capaian skor tingkat motivasi belajar siswa jalur KMS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
sebagian besar termasuk pada kategori sedang yaitu jumlah 5 siswa atau
sebesar 50% dan masih ada 2 siswa berada pada kategori rendah dan 3
orang siswa pada kategori tinggi. Guna melihat tingkat motivasi belajar
yang nantinya akan dilihat dari hasil tindakan siklus I, II, dan III. Hasil
rata-rata skor angket tingkat motivasi belajar siswa pada pra tindakan
adalah 106,5. Hasil analisis deskriptif persentase siswa jalur KMS dapat
disajikan dalam bentuk grafik untuk melihat tingkat hasil persentase, yaitu
sebagai berikut:
72 72
annisa yanurita zaki hafidz erlina rahmat reflalda tyas habib sekar
Grafik 4.4
Motivasi Belajar Siswa Jalur KMS Sebelum
Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok
109
dikategorisasikan.
Tabel 4.13
Jumlah Subjek dan Hasil Persentase
Tingkat Motivasi Belajar Pada Siklus I
pada kategori tinggi dengan jumlah subjek 5 siswa atau 50% dan
110
skor subjek angket motivasi belajar siswa jalur KMS dapat dilihat dari
Tabel 4.14
Jumlah Subjek dan Hasil Persentase
Tingkat Motivasi Belajar Pada Siklus II
belajar siswa jalur KMS yang berada pada kategori sangat baik
yang berada pada kategori sedang menurun menjadi 2 siswa atau 20%
dan masih ada 1 atau sebesar 10% siswa yang berada pada kategori
111
200
Skor Subyek
150
100
50
0
annis yanur hafid rahm reflal
zaki erlina tyas habib sekar
a ita z at da
siklus I 142 129 145 126 117 124 119 77 126 89
siklus II 148 154 145 124 115 145 119 98 157 135
Grafik 4.5
Perkembangan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Jalur KMS
Pada Siklus I dan Siklus II
tingkat belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Siswa yang mengalami
siswa atau sebesar 20%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
siklus I.
112
siswa atau sebesar 70% berada pada kategori sangat tinggi dan terdapat
3 siswa atau sebesar 30% berada pada kategori tinggi. Berikut tabel
Tabel 4.15
Jumlah Subjek dan Hasil Persentase
Tingkat Motivasi Belajar Pada Siklus III
113
180
160
140
120
100
Skor Subyek
80
60
40
20
0
annis yanu hafid erlin rahm reflal habi
zaki tyas sekar
a rita z a at da b
siklus I 142 129 145 126 117 124 119 77 126 89
siklus II 148 154 145 124 115 145 119 98 157 135
siklus III 161 153 129 152 148 145 161 130 160 150
Grafik 4.6
Perkembangan Tingkat Motivasi Belajar Siswa
Pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
sebesar 10%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa frekuensi siswa
belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Tabel 4.16
Jumlah Subjek dan Hasil Persentase Tingkat Motivasi Belajar
Pada Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Persentase (%)
motivasi belajar meningkat pada siklus I, siklus II, dan siklus III
Tabel 4.17
Perkembangan Tingkat Motivasi Belajar
Pada Siklus I,Siklus II, dan Siklus III
115
Tabel 4.18
Perbandingan Rata-rata Total Skor Subjek (Siswa)
Angket Motivasi Belajar
Pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
B. Pembahasan
sedang dengan jumlah 5 siswa, dan 2 orang siswa berada pada kategori
berada pada kategori sangat tinggi dan 3 orang siswa berada pada kategori
siklus mengalami peningkatan sebesar 42,4. Rata-rata total skor pada pra
tindakan sebesar 106,5 dan pada hasil akhir siklus 3 sebesar 148,9.
ke arah yang semakin baik ini tidak begitu saja terjadi karena terdapat proses
motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
motivasi belajar. Hal ini sejalan dengan Makmun yang menyatakan suatu
dalam diri individu (organisme) untuk bergerak (to move, motion, motive) ke
belajar siswa berada pada capaian kategori tinggi dengan jumlah 5 siswa. Hal
kesadaran dan dorongan yang diterima oleh siswa dalam menerima pelajaran
mengalami perkembangan sebesar 50% atau sebanyak 5 siswa dan yang tidak
117
motivasi belajar siswa secara keseluruhan. Pada siklus I rata-rata skor angket
motivasi belajar sebesar 122,8 dan pada siklus II adalah 134,0, maka rata-rata
skor angket motivasi belajar naik sebesar 11,2. Hal ini sejalan dengan hasil
pengamatan yang dilakukan dimana siswa lebih aktif dan kegiatan yang
materi yang dilakukan di sikus I. Pada siklus I topik yang dipilih adalah
belajar itu menyenangkan dan siklus II ini topiknya adalah pentingnya belajar.
Hal ini juga di perkuat oleh tugas yang diberikan oleh peneliti untuk siswa
yang diberikan pada setiap akhir siklus, sehingga dapat membantu peneliti
Tindakan pada siklus III dengan topik Meraih Cita-cita yang menekan
pada upaya perbaikan tindakan pada siklus III memberikan hasil berupa
motivasi belajar, yakni sebanyak 7 atau sebesar 70% berada pada kategori
sangat tinggi. Perkembangan tingkat motivasi belajar yang dilihat dari rata-
dibandingkan dengan siklus II. Rata-rata jumlah skor angket motivasi belajar
pada siklus II sebesar 134,0 meningkat pada siklus III menjadi sebesar 148,9.
Jika dilihat secara keseluruhan dari siklus I, siklus II, dan siklus III,
perkembangan tingkat motivasi belajar yang dilihat dari rata-rata jumlah skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
angket motivasi belajar pada siklus III sudah mampu meningkat melebihi
siklus I.
pada siswa jalur KMS melalui layanan bimbingan kelompok. Hal ini terlihat
pada saat pemilihan siswa untuk dijadikan subjek penelitian. Tentu saja hal ini
tidak lepas dari hasil kolaborasi antara peneliti dan guru BK sebagai mitra
pengamat yang lebih memahami kondisi siswa yang akan menjadi subyek
jalur KMS tersebut. Selain itu peran mitra pengamat juga membantu dalam
upaya perbaikan pada setiap siklus yang dilaksanakan oleh peneliti seperti
siswa dapat terlibat aktif dan bersemangat serta termotivasi bukannya hanya
Selain itu, melalui layanan bimbingan kelompok ini siswa diarahkan untuk
belajar dari setiap pengalaman selama proses berlangsung karena hal itu
bimbingan kelompok pun dikenal dua jenis yaitu kelompok bebas dan
119
Kedua jenis layanan diatas akan lebih mudah dilaksanakan apabila ada
kerjasama yang baik antara guru BK dan wali kelas dalam memberikan
sama. Selama ini siswa jalur KMS kurang menyadari tentang arti pentingnya
belajar ditambah lagi dengan metode guru-guru dalam mengajar lebih menitik
pada awalnya siswa tampak malas mengikuti kegiatan, namun pada akhirnya
bimbingan. Hal ini tidak terlepas dari cara peneliti merancang program
120
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasn, dan saran-saran untuk berbagai pihak.
A. Kesimpulan
yakni subjek sudah memiliki pemahaman dasar dari setiap kegiatan yang
dalam hal belajar dan kesadaran atau dorongan dalam menerima pelajaran
121
B. Keterbatasan
yang masih dapat diperbaiki dan dikembangkan lagi dalam penelitian ini.
pada setiap siklus dengan subyek 10 siswa. Akan tetapi pada siklus II
2. Peneliti menyadari bahwa angket motivasi yang digunakan masih jauh dari
C. Saran
Ajaran 2016/2017 ini terbukti efektif. Subjek pun masih memiliki potensi
122
karena itu, subjek perlu bimbingan dalam hal mencerminkan semangat diri
Dalam rangka mewujudkan diri sebagai model yang baik bagi subjek,
belajar
belajar yang lebih mengukur motivasi belajar dalam diri subjek penelitian
dengan tepat, akurat, dan sesuai dengan kenyataan yang dialami dalam
item yang memiliki r it kurang baik, melakukan uji coba lagi sehingga
123
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno & Erman Amti. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta
124
Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Ratna, S.,dkk. (2003). Dinamika Kelompok. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Uno, Hamzah B. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi
Aksara
Winkel, W.S dan M.M Sri Hastuti. (2004). Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan( Revisi ). Yogyakarta: Media Abadi.
Kedaulatan Rakyat, 30 September 2015
Keputusan walikota, Yogyakarta Nomor 227/Kep/2007 Tentang Penetapan
Parameter Pendataan Keluarga Miskin Kota Yogyakarta
Keputusan Walikota Yogyakarta Nomor 470/Kep/2007 Tentang Perubahan
Lampiran .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
No Intrakurikuler Waktu
Handout
Jigsaw
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tenang dan nyaman. Materi akan mudah dipahami saat kamu belajar
dalam suasana yang tenang tanpa ada gangguan yang dapat merusak
konsentrasimu.
ringkasan tersebut ditulis ke dalam buku kecil yang dapat kamu bawa
kemanapun.
Tips ini bisa sangat berguna dalam mengingat apapun yang telah
belajar. buang jauh-jauh dari benak kamu belajar menjelang waktu ujian,
yang ingin kita pelajari pun dapat dipahami dan juga diaplikasikan dengan
baik. Berdo’a sebelum belajar akan membuat jiwa kita menjadi lebih
1. Buat Judul
Selanjutnya, ajak anak Anda untuk berimajinasi hal apa saja yang
terkait dengan liburan keluarga kita?
6. Jangan Dipaksa.
Belajar yang efektif adalah ketika kamu belajar karena benar-
benar ingin belajar. Untuk sampai ke level ini kamu harus disiplin,
lama kelamaan kamu akan merasakan belajar sebagai sebuah
kebutuhan.
8. Belajar Kelompok.
Bosan belajar sendirian? Coba saja belajar secara kelompok bareng
teman. Dengan belajar kelompok kegiatan belajar akan menjadi sangat
menyenangkan karena ada temannya. Belajar secara kelompok
sebaiknya mengajak teman yang pandai dan rajin belajar agar bisa
termotivasi dan ketularan pintar. Hehehehe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
No Intrakurikuler Waktu
4 c. Pembimbing mengacak
5 menit
kelompok kemudian meminta Siswa mendengarkan dan
pesera untuk menjelaskan inti menjalankan intruksi.
hasil penyusunan pazzle yang
sudah dilakukan. Pembimbing
mendengarkan penuh
perhatian atas apa yang
disampaikan oleh peserta
didik.
6 c. Merefleksikan tentang Siswa berperan aktif dalam 5 menit
permainan tersebut.
kegiatan dinamika tersebut.
d. Pembimbing merangkum
semua kegiatan yang dimulai
dari awal-akhir.
Handout
1. TETAPKAN TUJUAN
Kamu mesti yakin, seyakin-yakinnya bahwa kamu dapat berubah.
Kamu mesti berubah untuk mencapai hasil yang maksimal. Jadi, pertama-
tama kamu harus membuat tujuan dan harus mengerti apa manfaat dari
setiap apa yang kamu lakukan.
2. SUSUNLAH TARGET YANG MASUK AKAL
Kalo kamu berhasil kamu harus punya target. Gak usah muluk-muluk
deh. Buatlah target yang bisa diraih dan masuk akal misalnya berjanji
untuk disiplin akan belajar selama 1 jam setiap malam. Alangkah baikanya
menghindari target yang sulit untuk dilakukan. Jangan lupa
mempertahankan keberhasilan yang udah kamu raih
3. BELAJARLAH MENGGUNAKAN BAHASA PRESTASI
Kalau kamu berhasil, misalnya dapat nilai 9 pada mata pelajaran
matematika, pujilah dirimu dan bergembiralah. Tetapi kalau kamu gagal,
katan “ Masih ada waktu aku harus berusaha lebih keras lagi”. Biasakan
berfikir seperti itu, jangan kaget kalau kamu akan selalu semangat. Yakin
Deh !!
4. JANGAN MALU BERTANYA
Ada pepatah mengatakan “ malu bertanya sesat dijalan”. Dalam
belajar juga sama, kalau kamu malu bertanya sama orang yang lebih tahu
maka kamu akan ketinggalan dan tersesat. Jadi bertanyalah kalau belum
tahu.
5. BELAJAR SENDIRI
Selalu belajar dengan orang lain, atau bertanya kepada yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tahu, kamu juga harus berani mencoba, belajar sendiri. Karena masing-
masing orang memiliki cara belajar sendiri. Jadi, temukan cara belajarmu.
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
No Intrakurikuler Waktu
4) Guru BK menyebarkan
lembar kerja kepada siswa
5) Guru BK meminta siswa
untuk mengerjakan lembar
kerja siswa sesuai dengan
instruksi pengerjaan
dari awal-akhir.
LEMBAR KERJA
a.
b.
c.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
4. Akibat-akibat terbaik yang akan terjadi bila aku belajar dengan baik
a.
b.
c.
A. Kesadaran Manusia
Kesadaran
Sadar
Dalam keadaan ini kita sama sekali tidak menyadari apa yang
sedang terjadi ketika kita bertindak atau berperilaku, meskipun kita
tahu bahwa proses itu ada. Proses itu terjadi dengan sendirinya
meskipun kita tidak memikirkannya.
Lampiran 2
Nama :……………………………………
Petunjuk Pengisian:
Teman-teman, pernyataan tentang pengembangan kepribadian yang sedang atau
baru saja kalian ikuti ini tentu menimbulkan berbagai perasaan dalam diri kalian.
Ada yang merasa suka dengan pernyataan ini, senang, puas, tetapi ada juga yang
merasa biasa-biasa saja, bahkan mungkin juga ada yang merasa bosan.
Nyatakanlah sikap/persetujuanmu secara jujur dengan memberi penilaian pada
setiap butir pernyataan dalam daftar ini dengan cara memberi tanda √ pada
kolom jawaban.
Isilah seluruhnya, jangan ada yang terlewatkan, ya... ! Terima kasih atas
ketulusanmu.
No Pernyataan SS S RR TS STS
1. Saya mencatat pengetahuan atau informasi tentang
belajar yang dapat digunakan untuk mengerjakan
soal-soal latihan.
No Pernyataan SS S RR TS STS
7. Ketika saya tidak mendapatkan jawaban dari soal-
soal latihan maka saya berhenti mengerjakannya..
Lampiran 3
Pengantar
Teman-teman yang baik hati, kalian telah mengikuti serangkaian kegiatan
bimbingan kelas yang bermuatan pendidikan karakter. Ada banyak kegiatan yang
mengasyikkan yang telah kalian ikuti dari Fasilitator. Kegiatan ini telah selesai,
terima kasih atas kesediaan kalian berpartisipasi. Sekarang, kami mohon kesedian
kalian untuk memberi kesan-kesan atau penilaian atas pelaksanaan kegiatan
tersebut. Berilah tanda centang pada kolom yang sesuai dengan apa yang kamu
alami kamu peroleh dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
No Item yang teramati Alternative Jawaban
Ya Tidak Tidak
Tahu
1 Malu dan malas bertanya
2 Berani menyampaikan pendapat
3 Tertarik untuk mengikuti kegiatan
bimbingan
4 Memperhatikan fasilitator yang sedang
berbicara
5 Menunjukkan sikap motivasi terhadapa
belajar
6 Mendengarkan teman yang sedang
berbicara atau menyampaikan pendapat
7 Dapat menerima siapa saja yang menjadi
teman kelompok
8 Saling memberikan semangat sesama
teman
9 Mengejek dan merendahkan teman lain
10 Berteriak saat berbicara
11 Melaksanakan tugas dari pembimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
Sekolah :
Kelas :
Hari/tgl :
Petunjuk:
Mohon observer memberi tanda centang pada setiap perilaku yang muncul pada
siswa selama proses bimbingan berlangsung, terdapat 5 alternatif jawaban
3. Siswa membuat
keributan selama
kegiatan bimbingan
sehingga suasana
menjadi ramai
5. Siswa banyak
melamun saat
bimbingan
6. Siswa bermain
handphone saat
bimbingan.
7. Siswa menganggu
teman lain.
10. Berteriak/mengeluh
minta pulang.
11. Mondar-mandir di
dalam kelas.
15. Berkemas-kemas
sebelum jam
pulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Tenang.
7. Fokus/konsentrasi.
8. Semangat.
9. Mendengarkan.
10. Bertanya
12. Menanggapi.
13. Menjalankan
perintah.
14. Sharing.
Lampiran 5
No Pertanyaan Jawaban
Guru BK Siswa 1 Siswa @
1 Apakah kamu menyukai
kegiatan yang sudah
dilakukan hari ini?
10 Bagaimana tanggapan
dan saran kamu terhadap
layanan bimbingan yang
sedang dilaksanakan ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6
Berikut ini disajikan tabel hasil perhitungan korelasi antara skor item dengan skor
total pada angket motivasi belajar dengan komputasi formula Person Correlation
menggunakan SPPS 21 beserta seleksi item yang didasarkan pada nilai indeks
diskriminasi item.
mudah
Lampiran 7
Lampiran 8
NO NAMA ANALISIS
1 Annisa 96 Sedang 142 Tinggi 148 Sangat tinggi 161 Sangat tinggi
2 Yanurita 121 Sedang 129 Sedang 154 Sangat tinggi 153 Sangat tinggi
4 Hafidz 126 Tinggi 126 Tinggi 124 Tinggi 152 Sangat tinggi
5 Erlina 100 Sedang 117 Sedang 115 Sedang 148 Sangat tinggi
7 Reflalda 107 Sedang 119 Sedang 119 Sedang 161 Sangat tinggi
9 Habib 124 Tinggi 126 Tinggi 157 Sangat tinggi 160 Sangat tinggi
Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 10
Lampiran 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 13