ANTARA
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA
KABUPATEN KAYONG UTARA
DENGAN
KEPALA RSUD DR AGOESDJAM KABUPATEN KETAPANG
NOMOR : / /KESKB-III.A/2017
NOMOR :
TENTANG
PERJANJIAN KERJASAMA PUSKESMAS
DENGAN RUMAH SAKIT RUJUKAN
TAHUN 2017
Pada hari ini, jum'at, tanggal empat, bulan agustus, tahun dua ribu tujuh
belas, bertempat di Kabupaten Kayong Utara kami yang bertanda tangan di
bawah ini:
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 2
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
LINGKUP PELAYANAN KESEHATAN
Pasal 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN KERJASAMA
(1) Perjanjian ini dilangsungkan untuk jangka waktu selama 2 (dua) tahun,
terhitung sejak tanggal 4 Agustus 2017 sampai dengan tanggal 3 Agustus
2019.
(2) Perjanjian ini dapat diakhiri oleh salah satu pihak sebelum jangka waktu
Perjanjian ini berakhir dengan pemberitahuan secara tertulis selambat-
lambatnya 2 (dua) bulan sebelum tanggal pemutusan dilaksanakan.
(3) Jangka waktu Perjanjian ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan
tertulis PARA PIHAK dan disampaikan oleh salah satu pihak kepada pihak
lainnya dalam jangka waktu selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum
jangka waktu Perjanjian ini berakhir.
(4) Apabila jangka waktu perjanjian telah berakhir dan telah disepakati oleh
PARA PIHAK untuk memperpanjang kerja sama ini, namun PARA PIHAK
belum membuat perjanjian, maka segala akibat atau ketentuan-ketentuan
perjanjian dalam ini tetap berlaku sampai dengan adanya perjanjian baru.
(5) Apabila dalam waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterimanya
pemberitahuan pengakhiran perjanjian sebagaimana dimakud pada ayat
(2), pihak yang menerima pemberitahuan pengakhiran belum memberikan
jawaban, maka Perjanjian ini berakhir pada tanggal berakhirnya perjanjian
yang dikehendaki.
Pasal 5
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
(1) PIHAK PERTAMA berhak mendapatkan pelayanan dari pihak ke dua atas
kasus rujukan sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban melengkapi persyaratan yang diperlukan
untuk kelengkapan administrasi rujukan.
(3) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan informasi mengenai kondisi pasien
yang dirujuk.
(4) PIHAK KEDUA berhak memperoleh imbalan atas pelayanan yang diberikan
sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.
(5) PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan pelayanan yang diperlukan oleh
pasien yang dirujuk.
Pasal 6
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
(1) Dalam hal keadaan memaksa (Force Majeure), dapat ditakukan pemutusan
Perjanjian sebelum jangka waktu yang telah disepakati berakhir, dengan
tidak mengabaikan proses yang sedang berjalan.
(2) Yang dimaksud keadaan memaksa pada ayat (1) di atas adalah seluruh
peristiwa yang terjadi diluar kemampuan masing-masing pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung, meskipun pihak yang mengalaminya
tersebut telah melakukan tindakan pencegahan dan kejadian itu secara
nyata bukan disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan pihak tersebut,
termasuk tetapi tidak terbatas, pada kejadian yang disebabkan oleh gempa
bumi, banjir, angin topan, kilat, halilintar, pemogokan, demonstrasi, huru-
hara, sabotase, kerusuhan sosial dan penundaan/ penghentian pekerjaan
atau kewajiban yang diakibatkan adanya Peraturan Pemerintah yang
berwenang dibidang Kesehatan.
(3) Pihak yang terkena Force Majeure wajib memberitahukan kepada pihak
lainnya secara tertulis selambat-lambat nya 2 x 24 jam sejak terjadinya
Force Majeure
Pasal 7
KORESPONDENSI
Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 9
KETENTUAN LAIN
(1) Hal-hal teknis lainnya yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam
Perjanjian ini akan diatur dan dimuat dalam perjanjian tambahan (
Addendum) dengan persetujuan terlebih dahulu dari PARA PIHAK, yang
merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
(2) Ketidak berlakuan satu atau beberapa ketentuan dalam perjanjian ini tidak
berarti menyebabkan ketidakberlakuan pada keseluruhan Perjanjian,
namun hanya mengikat pada ketentuan-ketentuan secara tegas disebutkan
tidak berlaku dan ketentuan-ketentuan yang terkait secara langsung
dengan ketentuan yang tidak diberlakukan tersebut.
Pasal 10
PENUTUP
d
dr. BAMBANG SUBERKAH, MmedPH dr. RUSDY EFFENDY