Ikhwannur
Ikhwannur
2. Kemudian aktifitas sesar Palu Koro memicu sesar normal yang berada di pull
apart basin/lembah termasuk di teluk dan lembah Palu.
Sesar Palu-Koro selain sebagai strike slip yang memiliki gerakan mendatar
juga merupakan transtension yang memiliki komponen realizing band di bagian
tengah sesar yang dapat bergerak turun dan naik. (Gambar 2. b-c), ketika dasar
endapan sedimen bergerak, maka bagian atasnya kehilangan kekuatan dan kekakuan
(loses strength and stiffnesss) sehingga dengan mudah mengalami likuifaksi.
(Gambar 2. b)
Dapat disimpulkan bahwa wilayah Donggala-Palu dan sekitarnya adalah
wilayah potensi gempa serta dapat menyebabkan tsunami. Hal ini tentunya tergantung
pada besar magnitude dan posisi episentrum.
Sesar Palu Koro merupakan sesar aktif yang dapat bergerak kapan saja. Dan
yang jelas dapat mempengaruhi segmen-segman sesar di sekitarnya yang berpotensi
menyebabkan gempa serta tsunami.
Deretan Fakta Tentang Tsunami Palu
Berikut sederetan fakta tentang tsunami yang terjadi di Palu pasca-gempa:
1. Kampanye dini BMKG akan potensi tsunami
Berdasar informasi resmi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) pada hari Jumat (28/9/2018) gempa di Donggala cetak tsunami. Wilayah
yang paling terancam adalah Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah. Pasca-gempa
jaringan komunikasi di Donggala putus. Tol, BMKG masih belum bisa mendeteksi
bencana gempa bumi dengan magnitudo 7,4
Skala kehancuran akibat bencana gempa yang disusul tsunami itu begitu jelas.
Sejumlah gambar, lima hari sesudah terjangan gempa dan tsunami.
Gambar satelit yang menunjukkan pesisir Palu yang berbentuk tapal kuda
menunukkan betapa rentannya kota itu terhadap tsunami. Ombak bergulung
melipatgandakan daya hancur, kecepatan dan ketinggiannya saat menggemuruh
menerjang teluk.