Anda di halaman 1dari 8

Wahyu Kurniawati <wahyu.kurniawati.yk@gmail.

com>

KULTUM PERTAMA : MANFAAT DOA BAGI ORANG SAKIT


Fri, Sep 28, 2018 at 1:07
Masagus Syamsuddin <masagus.syamsuddin@yahoo.com>
PM
To: "wahyu.kurniawatiyk@gmail.com" <wahyu.kurniawatiyk@gmail.com>

MANFAAT DOA BAGI ORANG SAKIT

ْ ُ‫ َلـي‬.‫ق‬
‫ظ َه َرهُ َعلَى‬ َ ‫ْـن اْلـ َح‬
َ ‫ـال ُهدَى َو َدي‬ ْ َ‫سولَهُ ب‬ ُ ‫س َل َر‬ َ ‫ّلِل اهلذَى أ َ ْر‬ َ ‫ا َ ْل َح ْمدُ َ ه‬
‫ْـك‬
َ ‫َـري‬َ ‫ أ َ ْش َهدُ أ َ ْن الَاَلَهَ إالههللاُ َو ْحـدَهُ الَش‬. َ‫الـدي َْن ُك َل َه َولَ ْو َك َر َه اْل ُم ْش َر ُك ْون‬
َ
َ‫س َل ْم َعلَى خَات َ َم اْال‬ َ ‫ اَلله ُه هم‬.ُ‫سـولُـه‬
َ ‫ص َل َو‬ ُ ‫لَهُ َوأ َ ْش َهدُ أ َ هن ُم َح همدًا َعـ ْبدُهُ َو َر‬
‫ فَـيَـا‬: ُ‫ ا َ همابَ ْعـد‬. َ‫ص ْهـ َب َه أ َ ْجـ َم َعـيْـن‬ َ ‫اء َو ْال ُم ْر‬
َ ‫س َليْنَ ُم َح هم َد َو َعلَى ا َ َلـ َه َو‬ َ َ‫ْن َبـي‬
َ‫وص ْي ُك ْم بَتَــ ْق َـوى هللاَ فَـقَـ ْد فَـازَ ْال ُمــتهــقُـون‬ َ ُ ‫ أ‬,َ‫َعـبَادَهللا‬
Hadirin Yang Berbahagia

Marilah kita senantiasa menyanjungkan puji syukur ke hadhirat Allah SWT yang
telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-Nya kepada kita sekalian sehingga kita masih
diberi kesempatan dan kemauan untuk bersama-sama mengikuti kegiatan padepokan ini
sebagai sarana peningkatan ketakwaan kita kepada Allah yang telah menciptakan alam semesta
beserta isinya.

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw
yang telah menyampaikan Islam kepada kita, yang telah mengajarkan akhlakul karimah kepada
kita sekalian sebagai pedoman hidup yang mengantarkan kita kepada keselamatan dunia dan
akhirat.
QS Asy Syu’ara (26) : 80

80. dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku,

Berobat dan berdoa, anjuran Rasulullah saw

Pada sebuah riwayat pada zaman Nabi Muhammad saw yang mengisahkan tentang
seorang sahabat yang anaknya sedang sakit. Sahabat tersebut mendatangi Nabi untuk minta
nasihat tentang anaknya yang sedang sakit tak kunjung sembuh, padahal dia sudah berdoa
kepada Allah swt agar anaknya sembuh. Nabi tidak menyalahkan sahabatnya memohon kepada
Allah dengan berdoa, hanya saja Nabi bertanya pada sahabatnya itu apakah anaknya sudah
dibawa ke tabib (dokter) atau belum? Yang dijawab oleh sahabat tersebut belum. Kemudian
Nabi menyarankan agara anaknya yang sakit itu diperiksakan pada ahlinya (tabib/dokter) untuk
memperoleh obat bagi penyakitnya disertai dengan doa. Selanjutnya dalam riwayat tersebut
diberitakan bahwa anak yang sakit itu sembuh setelah menuruti nasehat Nabi.

Dari riwayat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa terapi pada suatu penyakit tidak cukup
hanya dengan doa saja atau sebaliknya dengan terapi medis saja, melainkan dijalankan bersama
saling melengkapi agar diperoleh efektifitas terapi yang tinggi. Metode ini sudah terbukti
secara ilmiah sebagaimana diuraikan di atas.

Berbagai Penelitian tentang manfaat do’a bagi orang sakit


Dr. Dale A. Matthews dari Universitas Georgetown AS, mengatakan dalam pertemuan
tahunan Tha American Psychiatric Association, antara lain mengatakan bahwa “mungkin suatu
saat kita para dokter akan menuliskan doa pada kertas resep selain resep obat pada pasien.”
Dari 212 studi yang telah dilakukan oleh para ahli, ternyata 75% responden menyatakan bahwa
doa memperlihatkan pengaruh positif pada pasien.

Suatu studi telah dilakukan di kota San Fransisco terhadap 393 pasien jantung untuk
mengetahui sejauh mana efektifitas doa. Kelompok pasien jantung ini dibagi dalam dua
kelompok secara acak, yaitu mereka yang memperoleh terapi obat disertai doa, dan
kelompok yang memperoleh terapi obat saja. Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang
memperoleh terapi doa ternyata sedikit sekali mengalami komplikasi, sementara yang tidak
memperoleh terapi doa banyak timbul berbagai komplikasi dari penyakit jantungnya itu. Hasil
studi itu menurut Dr. Jeffrey S. Lavin dari Eastern Virginia Medical School, adalah bahwa
temuan di atas sudah di luar kemampuan ilmu pengetahuan, hal tersebut semata-mata karena
doa dan keimanan seseorang terhadap kekuasaan-Nya.

Suatu survei yang dilakukan oleh majalah Time dan CNN pada tahun 1996 dan juga
oleh USA Weekend, menyatakan bahwa 70% pasien percaya bahwa keimanan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan doa dapat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Sementara
itu lebih dari 64% pasien menyatakan bahwa para dokter hendaknya juga memberikan terapi
psikoreligius dan doa selain terapi obat-obatan dan tindakan medis lainnya. Para pasien ingin
agar dokter dapat juga membimbing mereka dalam berdoa, karena mereka percaya bahwa
dokter hanya mengobati sedangkan yang menyembuhkan adalah Tuhan.

Sejauh mana agama baik bagi kesehatan, hal ini diungkapkan oleh Dr. Moore, RD
dan kawan-kawan dalam penelitiannya yang berjudul “Youthful Precursors of Alcohol Abuse
in Physician”, yaitu bahwa para mahasiswa kedokteran yang tidak mempunyai komitmen
agama, akan 4 kali lebih besar resikonya terlibat dalam penyalahgunaan minuman keras dan
zat-zat adiktif lainnya. Mereka yang beragama akan memohon kepada Yang Maha Kuasa
manakala yang bersangkutan sedang mengalami stres atau ketidak tenangan jiwa, bukannya
melarikan diri pada minuman keras.

Dr. Oxman, TE dan kawan-kawan daam artikelnya seperti yang termuat dalam
“Psychosomatic Medicin” yang berjudul “Lack of Social Participation or Religius Strength
or Comfort as Risk Factor for Death after Cardiac Surgery in the Eldery”, mengemukakan
bahwa salah satu faktor prediksi untuk mengetahui keberhasilan operasi jantung adalah
sejauh mana tingkat keimanan dan doa pasien. Semakin kuat keimanan dan doa yang
menyertai pra operasi, semakin kuat proteksinya terhadap kematian akibat operasi yang
dijalani.

Penelitian yang dilakukan oleh Comstock, GW sebagaimana dimuat dalam “Journal


of Chronoc Disease”, menyatakan bahwa bagi mereka yang melakukan kegiatan
keagamaan secara teratur, ternyata resiko kematian karena penyakit jantung koroner lebih
rendah 50%, kematian karena penyakit hati lebih rendah 74%, kematian karena
emphysema (sejenis penyakit paru-paru) lebih rendah 56%, dan kematian karena bunuh
diri lebih rendah 53%.

Dari hasil temuan tersebut di atas, Dr. Ralph Snyderman, Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Duke, mengatakan bahwa dalam memberikan perawatan/pengobatan/terapi
pada pasien, kalau hanya diberikan terapi obat dan tindakan medis saja tidaklah lengkap,
sebaliknya kala hanya dengan doa saja tidak akan efektif, sehingga kedua hal tersebut
hendaknya diberikan secara bersamaan, yaitu terapi media dan doa.

Demikianlah hasil berbagai penelitian tentang manfaat do’a bagi orang sakit yang
mendukung/menguatkan apa yang pernah Rasulullah saw sarankan kepada seorang sahabat
yang diuraikan di atas.

Dalam agama Islam tuntunan untuk berobat (secara medis) dan doa banyak dijumpai
dalam ayat-ayat al Quran maupun hadits-hadits Nabi Muhammad saw, antara lain :
َ ‫ض ْع دَا ًء اَاله َو‬
‫ض َع لَهُ دَ َوا ًء‬ َ َ‫تَــدَ َاو ْوا فَـإَ هن هللاَ تَـعَالَى لَ ْم ي‬
َ ‫ ا َ ْل َه‬: ‫احـ ٍد‬
‫ــر ُم‬ َ ‫ْــردَاءٍ َو‬
َ ‫غَــي‬
“Berobatlah kamu, maka sesungguhnya Allah swt tidak mendatangkan penyakit
kecuali mendatangkan juga obatnya. Selain satu yang tidak ada obatnya, yaitu “tua”. (HR.
At Tirmidzi)
Setiap Penyakit Ada Obatnya. Rasulullah bersabda :

َ‫ بـ ُ َرأَ َبـإَ ْذ َن هللا‬: ‫اء‬


َ ‫ْـب دَ َوا ُء الـده‬
َ ‫صي‬ َ ُ ‫ فَـإَذَا أ‬,‫َلـ ُك َل دَاءٍ دَ َوا ُء‬
‫ع ه‬
‫ـز َو َج هل‬ َ
"Masing-masing penyakit pasti ada obatnya. Kalau obat sudah mengenai penyakit, penyakit
itu pasti akan sembuh dengan izin Allah 'Azza wa Jalla."

Dalam hal menghadapi suatu penyakit, hendaknya penyakit yang dideritanya itu
dianggap sebagai cobaan atau ujian dari Allah swt sebagai ujian keimanan seseorang dan untuk
mengatasinya diperlukan kesabaran. Kesabaran sangat penting dalam menghadapi cobaan atau
ujian yang dialami seseorang sebagaimana firman Allah swt dalam al Quran surat Al Haj (22) :
34 dan 35

34. …. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),

35. (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang
yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka…
Surat al Baqarah ayat 153 menyatakan :

153. Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Orang yang sedang sakit sering diliputi oleh rasa cemas, khawatir, dan tidak merasa
tentram. Disamping itu orang yang sakit diliputi rasa sedih dan lemah. Biasanya disamping
berkeluh kesah dan tidak sabar, terkadang muncul perasaan buruh sangka kepada Allah dengan
mengatakan bahwa Allah tidak adil, dan sebagainya. Oleh karena itu menentramkan hati juga
tetap berbaik sangka kepada Allah. Ar Ra’du (13) ayat 28 menyatakan

Ì Ÿwr& 3 «!$# Ì ø.É‹Î/ Oßgç/qè=è% ’ûÈõuKôÜs?ur (#qãZtB#uä tûïÏ%©!$#


Ü>qè=à)ø9$# ’ûÈõyJôÜs? «!$# ò2É‹Î/

28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Sabda Nabi Muhammad saw :

“Aku senantiasa berada disamping hamba-Ku yang berbaik sangka dan Aku tetap
bersamanya selama dia tetap ingat kepada-Ku.” (HR. Bukhari-Muslim)

Dalam menghadapi penyakit (musibah) ajaran Islam tidak membenarkan putus asa.
Manusia diwajibkan berikhtiar (berobat dan berdoa), soal apakah akan sembuh (hidup) atau
yidak (mati), Allah-lah yang menentukan. Sebagaimana Hadits Riwayat Jama’ah dari Anas Nabi
saw bersabda :
‫ فَـإَ ْن َكانَ الَ بُـده‬.‫ض َر نَـزَ َل َبـ َه‬ ُ ‫ت َل‬ َ ‫ـن ا َ َحـدُ ُكـ ُم ْالـ َم ْو‬ ‫الَ يَـتَـ َمـنهـيَ ه‬
,‫ت ْال َحـيَاة ُ خَيـْ ًرا َلى‬
َ َ‫ اَللهـ ُهـ هم ا َ ْحـيَـنَى َما َكان‬:‫ت فَ ْـلـيَـقُـل‬
َ ‫ُمـتَـ َمـنهـيَا َل ْل َم ْو‬
‫ت اْ َلوفَاة ُ خَيـْ ًرا َلى‬ َ َ‫َوت َ َـوفهـنَى َما َكان‬
“Janganlah sekali-kali mengharapkan mati seseorang diantara kamu disebabkan bahaya yang menimpa
dirinya. Maka seandainya terpaksa mengharapkan mati, hendaklah ia membaca:

َ َ‫ َوت َ َـوفهـنَى َما َكان‬,‫ت ْال َحـيَاة ُ خَيـْ ًرا َلى‬


ُ ‫ت اْ َلوفَاة‬ َ َ‫اَللهـ ُهـ هم ا َ ْحـ َيـنَى َما َكان‬
‫خَيـْ ًرا َلى‬
“Ya Allah, Hidupkanlah aku, apabila hidup itu lebih baik bagiku, dan wafatkanlah/matikanlah aku
apabila mati itu lebih baik bagiku.” (HR. Jama’ah dari Anas)

Demikianlah sebagian dari bacaan doa bagi orang sakit. Namun, yang perlu disadari
adala bahwa doa dan dzikir mengandung unsur psikoterpeutik yang efektif, tidak hanya dari
sudut kesehatan jiwa tetapi juga kesehatan pada umumnya. Bukti-bukti ilmiah menunjang hal
ini, bahwa doa dan dzikir merupakan perwujudan komitmen keagamaan seseorang. Keimanan
merupakan kekuatan spritual yang perlu digali dan dikembangkan bagi kemampuan seseorang
untuk mengatasi penyakit yang dideritanya.

Agar hidup sehat dalam arti sehat seutuhnya (sehat fisik, psikologik, sosial, dan
spritual), maka dikala orang sedang sehat hendaknya ingat kepada Allah, berhati-hati dan
waspada. Sabda Nabi saw:

“Ada dua macam nikmat yang kebanyakan manusia terpedaya olehnya, yaitu nikmat
sehat dan kelapangan.” (HR. Bukhari)
‫ـرا َ َن اْلعَ َظي َْم‪َ .‬ونَـفَعَـنَى َواَيهـا ُك ْم‬ ‫ار َك هللاُ َلى َولَ ُك ْم فَى ْالـقُ ْ‬ ‫بَ َ‬
‫الذ ْك َـر ْال َح َكي َْم‪َ .‬وتَـقَـبهـ َل َمنَى َو َم ْن ُك ْم تَالَ َوتَهُ اَنههُ‬ ‫ت َو َ‬ ‫َب ْاالَيَا َ‬
‫س َم ْي ُع اْلعَ َل ْي ُم‬
‫ُه َوال ه‬

Anda mungkin juga menyukai