Anda di halaman 1dari 16

TUGAS PBL

SEMANGAT KEBERSAMAAN MAHASISWA KEDOKTERAN

Disusun oleh : kelompok 11

1. I GUSTI NGURAH LANANG ALIT 15700002


2. YOGI PRAYOGO 15700004
3. MEGA FEBRIANA 15700006
4. LUH TUT JAYANTINI 15700008
5. NI MADE KOSIKI 15700010
6. MUHAMMAD IQBAL CAHYANA 15700012
7. EKA INAYAH ISTARIANI 15700014
8. MURDIYATI 15700056

PEMBIMBING TUTOR : Drg. THEODORA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

TAHUN AKADEMIK 2015/2016


KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya panjatkan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmatnyalah kelompok kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Terima kasih kami sampaikan kepada tutor kami Drg.Theodora yang selalu
membimbing kami dan memberikan saran kepada kami.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Surabaya ,

Tim penyusun

DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2

DAFTAR ISI.......................................................................................................... 3

BAB I (SKENARIO 3) .......................................................................................... 4

BAB II (KATA KUNCI) ....................................................................................... 5

BAB III (PROBLEM) ............................................................................................ 6

BAB IV (TINJAUAN PUSTAKA) ....................................................................... 7

BAB V (PEMBAHASAN) .................................................................................. 11

BAB VI (KESIMPULAN) ................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17


BAB I

SKENARIO 3

Rudi adalah dokter lulusan falkutas kedokteran universitas wijaya kusuma


surabaya, ia telah berpraktek selama lima tahun, dan saat ini ia bermaksud memasuki
masa pendidikan lanjut sebagai calon dokter spesialis jantung di fakultas kedokteran
negeri di fakultas kedokteran tempat tinggalnya.

Selama 5 tahun setelah lulus dari Almamaternya, Dokter Rudi selalu terlibat
aktif dan berkumunikasi akti dalam wadah jejaring sosial alumni FK. Suatu saat ia
melanjutkan studi spesialis, karena keaktifannya dalam media jejaring sosial tersebut
sehingga Dokter Rudi tidak perlu kebingungan mencari Dokter pengganti pada tempat
ia bekerja yang akan ditinggalkanya selama proses studi lanjut ini, Dokter Rudi selalu
menghubungi sekretariat Fakultas Kedokteran tempat ia dulu menimba ilmu
kedokteran, untuk diminta membuat lowongan kerja.

Lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh Dokter Rudi segera terisi oleh
Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, hal ini dapat
terwujud karena selama kuliah di kampus, Dokter Rudi merasa memiliki institusinya
dan selalu menggalang semangat solidaritas antar teman kampus, yang terisi dengan
berbagai kenangan manis yang tak terlupakan, sehingga terjalin banyak persahabatan
antar mahasiswa dan saling bertukar materi pembelajaran, informasi belajar yang lain
demi kemajuan bersama.
BAB II

KATA KUNCI

1) Alamamater
2) Alumni
3) Persahabatan
4) Solidaritas
BAB III
PROBLEM
1. Apakah arti Alumi?
2. Hubungan alumi dengan almamater?
3. Manfaat dan fungsi solidaritas di tempat kuliah dan antar teman?
4. Bagaimana menumbuhkan semagat persahabatan antar teman di kampus?
BAB IV

TINJAUAN PUSTAKA

A. ALMAMATER

kita sebagai mahasiswa di suatu kampus pasti memiliki almamater sebagai tanda atau
indentitas universitas kita. Almamater setiap universitas memiliki warna dan logo yang
berbeda-beda.

Arti almamater menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), alamamater merupakan
istilah dalam bahasa latin yang secara harfiah bermakna”ibu sususa”. Penggunaan istilah ini
populer dikalangan akademik atau pendidikan untuk menyebut tempat seseorang
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan. Penggunaan almamatrer dalam penelitian
dikhusukan dalam unversitas saja.

Jadi almamater adalah sebuah tanda atau simbol dari unversitas yang telah membimbing
dan merawat mahasiswa untuk melahirkan penerus bangsa yang tangguh berjiwa kritis,
ilmiah, dan akademis.

B. ALUMNI

Setelah menjalani pendidikan selama 3,5 tahun di universitas dan dinyatakan lulus atau
mendapat ijazah dari perguruan tinggi, itu akhirnya akan menjadi seorang alumnus atau
alumni.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) alumni adalah orang-orang yang telah
mengikuti atau tamat dari suatu sekolah atau perguruan tinggi.

C. PERSAHABATAN

1. Pengertian Persahabatan

Pastinya didalam menjalankan pendidikan di kampus, kita memiliki sosok seorang


sahabat untuk membantu kita menemani atau berjuang bersama dalam kampus.

Sebelum kita membahas tentang persahabatan, ada baiknya kita mengetahui definisi
persahabatan secara umum.

Persahabatan melibatkan kesenangan, penerimaan, kepercayaan, saling menghormati,


saling mendukung, perhatian dan spontanitas (Davis, 1983)
Argyle dan Henderson (Hildayani, 1997) juga memberikan definisi mereka tentang
persahabatan. Menurut mereka, persahabatan meliputi orang-orang yang saling menyukai,
menyenangi kehadirannya satu sama lain, memiliki kesamaan minat dan kegiatan, saling
membantu dan memahami,vsaling mempercayai, menimbulkan rasa nyaman dan saling
menyediakan dukungan emosional.

Ada pepatah dalam bahasa inggris berbunya “ A friend in need is a friend indeed”, yang
mengandung makna bahwa seorang sahabat akan hadir di saat-saat yang dibutuhkan untuk
saling membantu dan berbagi satu sama lain. Seorang sahabat juga akan memberikan pujian
dan penghargaan atas keberhasilan sahabatnya dan saling menguatkan serta saling
menyemangati di setiap kegagalan yang dihadapi sahabatnya. Seorang senantiasa
mencurahkan isi hati dan pemikiran serta akan selali setia berdiri di pihak sahabatnya (Berndt,
2002).

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa persahabatan adalah
berfungsi sebagai positif hubungan intim antara dua atau lebih individu yang mampu
mengatasi segala konflik yang ada.

2. Aspek-Aspek persahabatan

Menurut parker dan asher (1993) terdapat enam aspek persahabatan, yaitu:

1. Dukungan dan kepedulian (validation and caring)


Adalah sejauh mana hubungan ditandai dengan kepedulian, dukungan dan minat.
2. Pertemanan dan rekreasi (companionship and recreation)
Adalah sejauh mana waktu bersama dengan teman-teman baik didalam maupun
diluar lingkungan akademik atau kerja.
3. Bantuan dan bimbingan (help and guidance)
Adalah sejauh mana teman-teman berusaha membantu satu sama lain dalam
menghadapi tugas-tugas rutin dan menantang.
4. Pertukatan yang akrab (intimate change)
Adalah sejauh mana hubungan ditandai dengan pengungkapan informasi pribadi dan
persaan.
5. Koflik dan penghianatan (conflict and betrayal)
Adalah sejauh mana hubungan ditandai agrumen, perselisihan, rasa kekal, dan
ketidakpercayaan.
6. Pemechan masalah (conflict resolution)
Adalah sejauh mana perselisihan dalam hubungan diselesainkan secara efisien dan
baik.
Menurut Aboud dan Mendelson (brendgen, 2001) Suatu hubungan persahabatan
dipengaruhi oleh aspek-aspek yang dapat berfungsi dengan baik. Aspek-aspek tersebut antara
lain:

a. mendorong hubungan pertemanan (stimulation companionship) mengarah kan kepada


aktifitas bersama yang membangkitkan kesenangan, kegembiraan, dan gairah atau
semangat.
b. Pertolongan (help) aspek ini mengarah pada penyediaan atau pemberian tuntutan,
batuan, pemberian informati, saran dan bentuk bantuan lain yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan atau tujuan sahabatnya.
c. Keintiman (intimacy) Aspek keintiman merupakan keadaan dimana individu bersikap
peka kepada kebutuhan dan kodisi sahabatnya. Disamping itu, dalam dimensi
terdapat kesedihan untuk meneriam sahabat apa adanya.
d. Kualitas khusus yang dapat diandalkan (relaibel alliance) Mengarah pada
kesanggupan untuk mengandalkan keberadaan dan loyalitas sahabatnya. Disamping
itu, aspek ini menunjukan bagaimana konflik yang terjadi pada pasangan sahabat
diselesaikan dengan baik.
e. Pengakuan diri (self validation) Mengarah pada penerimaan akan orang lain untuk
meyakinkan, menyetujui, mendengarkan, dan menjaga gambar diri sahabatnya
sebagai pribadi yang kompeten dan berharga. Hal ini seringkali dicapai dengan
perbandinga sosial akan atribut serta kepercayaan seseorang.
f. Rasa aman secara emosional (emotial security) mengarah pada rasa aman dana
keyakinan yang diberikan seorang individu pada situasi-situasi yang baru atau
mengancam sahabatnya.

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek persahabatan


terdiri dari mendorong hubungan pertemanan, pertolongan, keintiman, kualitas hubungan
yang diandalkan, pengakuan diri, rasa aman secara emosional, dukungan dan kepedulian,
pertemana dan rekreasi, bantuan dan bimbingan, pertukaran yang akrab, konflik dan
penghianatan, serta pemecahan masalah.

Dalam penelitian ini, alat ukur yang digunakan yaitu aspek persahabatan menurut Parker
& Asher (1993), yang terdiri dari dukungan dan kepedulian, pertemanan dan rekreasi,
bantuan dan bimbingan, pertukaran yang akrab, konflik dan penghianatan, serta pemecahatn
masalah. Hal ini dikarenakan aspek-aspek tersebut mewakili secara lebih luas kriteria
persahabatan.

3. Ciri-Ciri Persahabatan

Menurut Kurth (Handayani, 2006) ciri-ciri persahabatan sebagai berikut:

a. Sukarela
Dalam persahabatan, hubungan dibentuk atas dasar kesukarelaan penuh, sedangkan dalam
berteman masih terdapat kesan kita berteman selama masih ada kerja sama.

b. Unik
Keunikan merupakan ciri khas persahabat yang menjadikan tidak dapat digantikan oleh
bentuk hubungan lain.

c. Kedekatan dan keintiman


Persahabatan dan hubungan teman berbeda secara nyata. Hubungan antara teman
biasanya tidak disertai dengan adanya kedekatan dan keintiman. Walaupun demikian,
kualitas keintiman tidak selalu sama pada setiap sahabat yang dmiliki seseorang.

d. persahabatan harus dipelihara agar dapat bertahan.


Dalam suatu hubungan persahabatan biasanya pihak-pihak yang berkepentingan dalam
hubungan. Walaupun ada konflik-konflik kecil yang terjadi, pihak-pihak yang ada akan
berusaha membiarakan factor-factor yang memicu terjadinya, agar hubungan terjalin
hangat dan akrab kembali.

e. Spontanitas yaitu merasa bebas menjadi diri sendiri ketika berada di dekat teman.

Perlee (Siregar, 2010) mengakarakteristikkan persahabatan sebagai berikut:

1. kesenangan yaitu suka menghabiskan waktu dengan teman.


2. Penerimaan yaitu menerima teman tanpa mencoba mengubah mereka.
3. Percaya yaitu berasumsi bahwa teman akan berbuat sesuatu yang sesuai dengan
kesenangan individu.
4. Respek yaitu berpikiran bahwa teman membuat keputusan yang baik.
5. Saling membantu yaitu menolong dan mendukung teman dan mereka juga melakukan
hal yang demikian.
6. Menceritakan rahasia yaitu berbagi pengalaman dan masalah yang bersifat pribadi
kepada teman.
7. Pengertian yaitu merasa bahwa teman mengenal dan mengerti dengan baik seperti
apa adanya individu.

Dalam uraian diatas bahwa ciri-ciri persahabatan terdiri dari sukarela, unik, kedekatan
dan keintiman, persahabatan harus dpelihara agar dapat bertahan, kesenangan, penerimaan,
percaya, respek, saling membantu, menceritakan rahasia, pengertian, serta spontanitas.

4. Faktor-Faktor Pembentuk Persahabatan

Sarwono (2002) mengungkapkan ada dua hal yang berpengaruh dalam pembentukan
persahabatan, yaitu:

1. kemiripan
kemiripan atau kesamaan yang dpat mempererat hubungan antar pribadi adalah dalam
hal pandangan atau sikap. Persamaan jauga sebagai ikatan ketertakrikan pada
hubungan yang akrab.
2. saling menilai positif
kemudian yang memperkuat hubungan antar pribadi adalah saling menilai positif
sehingga timbul perasaan atau kesan suka sama suka antara kedua pihak. Ungkapan
penilaian positif dapat dilakukan secara non lisan, yaitu melalui gerak, perubahan
wajah, kedipan mata, dan sebagainya, atau lisan.

Menurut Baron & Byrne (2004), faktor-faktor pembentukan persahabatan yaitu:

a. ketertariakn secara fisik


salah satu faktor yang paling kuat dan paling banyak pelajari adalah ketertarikan
secara fisik. Aspek ini menjadi penentu yang utama dari apa yang orang lain cari
untuk membentuk sebuah hubungan. Apakah pertemanan atau perkenalan yang terus
menerus berkembang tergantung pada ketertarikan secara fisik masing-masing
individu.
b. kesamaan
salah satu alaan kita untuk mengetahui kesukaan dan ketidaksukaan orang lain
adalah karena kita cenderung menerima seseorang yang memiliki berbagai kesamaan
dengan kita untuk menjalin sebuah persahabatan. Kesamaan mereka dari berbagai
jenis karakteristik dan tingkat yang mereka tunjukan.
c. timbal balik
adanya rasa saling menguntungkan yang didapatkan dari persahabatan sehingga
sebuah persahabatan mungkin jadi berkembang kearah yang lebih baik lagi.

5. Fungsi Persahabatan
Menurut Gottman dan Parker (Santrok, 2003) menyatakan bahwa ada enam fungsi
persahabatan yaitu:

1. pertemanan (companionship)
Persahabatan akan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menjalankan
fungsi sebagai teman bagi individu lain ketika sama-sama melakukan suatu aktivitas.
2. stimulasi kompetensi (stimulation)
Pada dasarnya, persahabatan akan memberikan rangsangan seseorang untuk
mengembangkan potensi dirinya karena memperoleh kesempatan dalam situasi
sosial. Artinya melalui persahabatan seseorang memperoleh informasi yang menarik,
penting, dan memicu potensi, bakat ataupun minat agar berkembang dengan baik.
3. dukungan fisik ( physical support)
Dengan kehadiran fisik seseorang atau beberapa teman, akan menumbuhkan perasaan
berarti ( berharga) bagi seseorang yang sedang menghadapi suatu masalah.
4. dukungan ego
persahabatan meediakan perhatian dan dukungan bagi ego seseorang. Apa yang
dihadapi seseorang juga dirasakan, dipikirkan dan ditanggung oleh orang lain
(sahabatnya).
5. perbandingan sosial (social comparison)
persahabatan menyediakan kesempatan secara terbuka untuk mengungkapkan
ekspresi kapasitas, kompetensi, minat, bakat, dan keahlian seseorang.
6. intimasi / afeksi (intimacy / affection)
tanda persahabatan yang sejati adalah adanya ketulusan, kehangatan, dan keakraban
satu sama lain. Masing-masing individu tidak ada maksud maupun niat untuk
mengkhianati orang lain karena mereka saling percaya, menghargai dan menghormati
keberadaan orng lain.

Adapun menurut Paaarker & Asher (Handayati, 2006) mengemukakan tujuh fungsi
persahabatan, yaitu:

1. memupuk perkembangan kopetensi emosional, membantu mengembangkan


keterampilan untuk mengatur emosi mereka dan mengartikan pengalaman emosional
mereka.
2. Mendukung ego mengesahkan diri pribadi, membantu membentuk citra diri yang
kompeten, serta menarik dan berharga.
3. Memberikan rasa aman secara emosional, memberikan rasa percaya diri untuk
memasuki suatu situasi baru ataupun situasi yang secara potensial berbahaya.
4. Memberikan keintiman dan afeksi.
5. Memberikan bimbingan dan bantuan pada saat ada masalah, baik dalam bentuk yang
kongkrit (waktu, tenaga dan materi) maupun tidak ( kritik membangun, nasihat).

Melalui kesetiaan dan ketanggapanya, sahabat membuat merasa memiliki seseorang yang
dapat diandalkan. Memberikan pertemanan dan stimulasi intelektual.

D. Solidaritas

Sebagai seorang mahasiswa, kita memang perlu ada seorang teman atau sahabat, tetapi
jangan lupa akan sikap solidaritas terhadap sesame mahasiswa di dalam kampus.

Solidaritas adalah sesatu yang sangat di butuhkan oleh sebuah kelompok sosial karena
pada dasarnya setiap masyarakat membutuhkan solidaritas. Kelompok-kelompok sosial
sebagai tempat berlangsungnya kehidupan bersama masyarakat akan tetap ada dan bertahan
ketika dalam kelompok sosial tersebut terdapat rasa solidaritas diantara anggota-anggota.

Istilah slidaritas dalam kamus ilmiah popular diartikan sebagai kesetiakawanan dan
perasaan sepenangguangan.

Sementara Paul Johnson (1986) memberikan pengertian bahwa solidaritas sosial menunjukan
satu keadaan hubungan antar individu atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral
dan kepercayaan yang di anut bersama yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama.
Sependapat dengan Johnson, Lawang dama Soedijati (1995) menguraikan bahwa dasar
pengertian solidaritas tetap kita pegang yakni kesatuan, persahabatan, saling percaya yang
muncul akibat tanggung jawab bersama dan kepentingan bersama diantara para anggotanya.

Pengertian ini selanjutnya lebih di perjelas oleh Durkheim “solidaritas adalah perasaan saling
percaya antara para anggota dalam suatu kelompok atau komunitas. Kalau orang saling
percaya maka mereka akan menjadi satu/menjadi persahabatan, menjadi saling hormat-
menghormati, menjadi terdorong untuk bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan
sesamanya (Durkheim, 1995)

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa solidaritas sosial adalah adanya
rasa saling percaya, cita-cita bersama, kesetiakawanan, dan rasa sepenangunggan diantara
individu sebagai anggota kelompok karena adanya perasaan emosional dan moral yang dianut
bersama.

Solidaritas juga merupakan kesetiakawanan antara anggota kelompok sosial. Terdapatnya


solidaritas tinggi di dalam kelompok tergantung pada kepercayaan setiap anggota akan
kemampuan anggota lain untuk melaksanakan tugas dengan baik. Pembagian tugas dalam
kelompok sesuai dengan kecakapan masing-masing anggota dengan keadaan tertentu
memberikan hasil kerja yang baik. Dengan demikian, akan makin tinggi pula solidaritas
kelompok dan makin tinggi pula sense of belonging (Hurairah & Purwanto, 2006).
Lebih lanjut solidaritas sosial merupakan kohesi yang ada antara anggota suatu asosiasi,
kelompok, kelas sosial/kasta, dan diantara bebagai pribadi, kelompok maupun kelas-kelas
membentuk masyarakat atau bagian-bagianya (Sukanto, 1995). Solidaritas sosial melahirkan
persamaan, saling ketergantungan, dan pengalaman yang sama merupakan unsur pengikat
dalam unit-unit kolektif seperti keluarg, kelompok, komunitas.

Konsep solidaritas sosial dikenal sebagai konsep sentral Emile Durkheim, dmana solidaritas
menekankan pada keadaan hubungan antar individu dan kelompok dan mendasari keterikatan
bersama dalam kehidupan dengan didukung nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup
dalam masyarakat. Wujud nyata dalam kehidupan bersama akan melahirkan pengalaman
emosional, sehingga memperkuat hubungan antar mereka.

Menurut Durkheim, berdasarkan hasilnya, soliaritas dapat dibedakan antara solidaritas positif
dan solidaritas negative. Solidaritas negatif tidak menghasilkan integrasi apapun, dan dengan
demikian tidak memilki kekhususan, sedangakan solidaritas positif dapat dibedakan
berdasarkan ciri-ciri:

1. mengikat individu pada masyarakat secara langsung tenpa perantara. Pada solidaritas
positif yang lainya, individu tergantung dari masyarakat tersebut.
2. Suatu system fungsi-fungsi yang berbeda dan khusus, yang menyatukan hubungan-
hubungan yang tetap, walaupun sebenarnya kedua masyarakat tersebut hanyalah satu
saja.
3. Ciri-ciri kolektif tersebut adalah individu merupakan bagian dari masyarakat yang
tidak terpisahkan, tetapi berbeda peranaan dan fungsinya dalam masyarakat, tetapi
tetap dalam satu kesatuan (Darwis dengan judul solidaritas sosial masyarakat di
sekitar industry)
BAB V

PEMBAHASAN

Seperti yang kita ketahui, alumni adalah orang-orang yang telah mengikuti atau tamat
dari suatu sekolah atau perguruan tinggi. Sebagai seorang alumni. Banyak hal yang meski di
jaga. Salah satu halnya adalah menjaga nama baik almamater kita.

Kita mengetahui bahwa almamater adalah sebuah tanda atau simbol dari universitas yang
telah membimbing dan merawat mahasiswa untuk melahirkan mahasiswa penerus bangsa
yang tangguh berjiwa kritis, ilmiah, dan akademis. Simbol ini melambangkan suatu harga diri
institusi yang telah menerima dan mendidik kita.

Almamater dan Alumni memiliki sesuatu yang saling berhubungan yaitu, memiliki
hubungan yang terjalin dengan baik dapat membuka jalan untuk mendapatkan prospek
kedepan yang menguntungkan bagi kedua pihak tersebut. Sebagai sebuah keluarga besar,
Universitas selalu berusaha menjalin hubungan baik dengan para mahasiswa dan juga alumni
dari almamater tersebut. Hubungan baik dengan mahasiswa dijaga dengan selalu berusaha
mendengar kritik dan saran yang mereka ajukan dengan penyediaan kotak saran dan berusaha
menjawab segala keluhan dan masukan dengan cepat. Hubungan baik dengan alumni dijaga
dengan mengadakan forum alumni sebagai tempat kumpul dan saling sharing pengalaman
dengan para dosen dan mahasiswa tentang pengalaman mereka.

Selain dalam kuliah kita harus menjaga almamater dan sikap kita. Kita juga harus
menjaga persahabatan dan rasa solidaritas yang kita miliki selama menjenjang pendidikan di
universitas yang kita jalani. Kenapa kita harus menjaga hal ini? Ini karena didalam
menjalankan pendidikan di kampus, kita memiliki sosok seorang sahabat untuk membantu
kita dan menemani atau berjuang bersama di dalam kampus.

Seorang teman sejati selalu akan dapat membantu anda dalam masa-masa sulit, tapi dia
tidak akan pernah menggunakan anda sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka. Seorang
teman sejati selalu tulus dalam kesuksesan anda, dan tidak akan berpura-pura bahwa ia
senang. Seorang teman akan selalu menemukan kata yang tepat untuk mendukung anda. Dia
bisa mengorbankan kebutuhan mereka untuk membantu anda, karena ia senang hati
membantu Anda. Di sisi lain anda dapat selalu mengandalkan teman, karena dia jujur dengan
anda, dan ia selalu senang untuk membantu anda.

Bukan hanya di sebatas selama di Universitas atau sebatas menjadi mahasiswa.


Hubungan persahabatan ini kalau kita jaga akan bertahan sampai kita menjadi alumnus.
Kenapa persahabatan penting, karena memiliki fungsi yang baik. Santrock (1998)
menyebutkan enam fungsi penting persahabatan, yaitu:

1 Sebagai kawan (companionship)


2 Sebagai pendorong (stimulation)
3 Sebagai dukungan fisik (physical support)
4 Sebagai dukungan ego (ego support)
5 Sebagai perbandingan sosial (social comparison)
6 Sebagai memberi keakraban dan perhatian

Selain fungsi, kita juga harus mengetahui bagaimana mana cara menumbukan rasa
persahabatan yaitu, dengan Memahami dan Terima apa adanya, Kejujuran, Memaafkan,
Peduli, Jangan iri hati, Belajar Menghargai, Belajar Menghormati, Suka Menolong, Mau
Mengerti, Mau Memberikan Pujian, Mau Memberikan Motivasi

Selain persahabatan, kita juga harus memiliki rasa solidaritas. Solidaritas adalah sesuatu
yang sangat dibutuhkan oleh sebuah kelompok sosial karena pada dasarnya setiap masyarakat
membutuhkan solidaritas. Kelompok-kelompok sosial sebagai tempat berlangsungnya
kehidupan bersama masyarakat akan tetap ada dan bertahan ketika dalam kelompok sosial
tersebut terdapat rasa solidaritas diantara anggota- anggotanya.

Solidaritas adalah rasa kebersamaan,rasa kesatuan kepentingan, rasa simpati, sebagai


salah satu anggota dari kelas yang sama, atau bisa di artikan perasaan atau ungkapan dalam
sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama.

Rasa kebersamaan ini sangat besar gunanya untuk kita dan kehidupan sosial kita. Manfaat
yang dapat kita ambil dari adanya rasa solidaritas adalah rasa saling tolong menolong antar
sesama dan adanya rasa peduli terhadap teman, biasanya yang sering terjadi di dalam
lingkungan kita adalah adanya rasa solidaritas atau rasa kepedulian terhadap teman, biasanya
sering terjadi pertengkaran antar teman sebaya dan dari situlah kita dapat melihat ada atau
tidak nya rasa solidaritas. Apa lagi rasa solidaritas antar alumi dan antar satu universitas.

Banyaknya manfaat yang dapat kita ambil dari adanya rasa solidaritas dan kepedulian
terhadap sesama berarti menunjukan penting nya rasa solidaritas di dalam kehidupan manusia
di mana rasa solidaritas di kehidupan sehari-hari dapat menjaga tali persaudaraan terhadap
sesama,teman, maupun keluarga jadi sudah selayaknya kita menumbuhkan rasa solidaritas di
dalam diri kita dan menjaganya supaya tidak hilang kita juga harus bisa memanfaatkan
dengan benar rasa solidaritas kita.
BAB VI

KESIMPULAN

 Persahabatan seperti ini akan menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi .

Anda mungkin juga menyukai